• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian Hama Penggerek Batang Tebu Dengan Parasitoid Telur Trichogramma Spp.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengendalian Hama Penggerek Batang Tebu Dengan Parasitoid Telur Trichogramma Spp."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

Karya ilmiah ini berjudul “Pengendalian Hama Penggerek Batang Tebu dengan Parasitoid Telur Trichogramma spp.”, bahan penulisan diambil dari berbagai literatur atau referensi (studi pustaka). Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui potensi dan kemampuan parasitoid dalam mengendalikan hama penggerek batang tebu. Hama penggerek tebu selalu menimbulkan kerugian besar pada areal penanaman tebu, baik di luar negeri maupun di Indonesia.

Oleh karena itu, pemberantasan secara biologis merupakan metode sederhana berbiaya rendah dan juga memiliki keseimbangan biologis di alam. Dari percobaan yang dilakukan oleh Smith (1933) terlihat bahwa serangan pada batang tebu pada pertanaman yang dikeluarkan parasit telur Trichogramma spp adalah 23 o/o, sedangkan pada pertanaman kontrol adalah SAo/a, sehingga jelas bahwa telur Trichogramma spp. parasit dapat mengurangi populasi hama kumbang tanah di lapangan. Hama batang tebu dapat dibedakan menjadi dua kelompok umum yang terdiri dari Chilo zok dan Diatraea Guild yang merupakan genus yang sama.

Mengingat besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh hama penggerek batang, maka wajar jika para pengusaha tebu berupaya untuk memberantas (mengendalikan) hama tersebut. Penggerek tebu termasuk dalam ordo Lepidoptera yang merupakan ordo terbesar, mempunyai sifat destruktif dan mempunyai kepentingan ekonomi yang signifikan.

Tabel  1.  Macam-macarn  Penggerek  Batang  Tebu  dan Penyebarannya
Tabel 1. Macam-macarn Penggerek Batang Tebu dan Penyebarannya

Tanda-tanda Pengenal

Kepompong

Garis memanjang pada punggung ulat masih terlihat jelas pada kepompong penggerek mengkilat dan penggerek kuning.

Akibat-akibat Serangan Penggerek Batang

Ulat instar pertama berjalan sebentar di atas daun tebu kemudian membuat lubang pada batang tebu. Lubang yang dibor ke atas atau ke bawah terkadang menembus ke luar dan kemudian menimbulkan lubang di tempat lain. Kerugian akibat serangan penggerek tebu, baik penggerek pucuk maupun penggerek batang, rata-rata 9,6 oh (1_93A-1933) dan rata-rata 8,9 a/o pada tahun 1957 (Soetanto dkk., l974), dan kerugian akibat serangan penggerek batang.

Menemukan kerugian akibat serangan hama penggerek tebu di Amerika4 mengakibatkan penurunan hasil panen gula selama +15 tahun dengan nilai rata-rata US$10 juta. Tunneling pada tanaman tebu akibat serangan hama penggerek batang tebu mengakibatkan penurunan bobot tebu sehingga menurunkan produksi gula. Kecambah ini juga dapat menjadi sumber penularan penyakit dan merangsang tumbuhnya tunas-tunas baru yang menghasilkan segolan rendah gula.

PARASIT TELUR Trichogramrnt spp,

  • Morfologi
  • Biologi
    • Fecundity
  • Ekologi
  • Cahaya 2. Temperatur
    • Temperatur
    • Superparasit

Telur border mulai ditemukan di perkebunan tebu yang berumur dua sampai tiga bulan dan ternyata banyak yang diparasit olehnya. Mengingat banyaknya parasit telur yang menyerang khususnya penggerek tebu dan serangga perusak lainnya di umuinny4, maka pengetahuan tentang sistematika sangat diperlukan untuk membedakan parasit telur baik spesies, genus maupun famili. Telur yang panjangnya sekitar 0,1 mm disuntikkan ke dalam telur inang dan kemudian menempel sebelum telur parasit menetas.

Oleh karena itu, perkembangan parasit telur Trichogramma dari telur menjadi imago terjadi di dalam telur inangnya (Anonimus, 1970). Rasio jenis kelamin parasit telur Trichogramma spp yang dipelihara pada telur Circyra cephalonica rata-rata I : 1,9; sementara itu. Oleh karena itu, perbandingan serangga jantan dan betina pada telur parasit Trichogramma spp selalu lebih banyak betina.

Sebelum lubang telur dibuat dan telur diletakkan, induk parasit terlebih dahulu mendekati telur inangnya untuk mengetahui apakah telur inangnya sudah diparasit oleh induk parasit lain atau belum. Menurut Metcalfe dan Breniere (1969), parasit langsung membuat lubang pada korion pada saat bertelur tanpa memperhatikan masa pertumbuhan atau perkembangan telur inangnya. Namun menurut Boedijono (1971), mereka mendapat telur yang hidup dua hari atau lebih, disukai parasit. Adapun rata-rata jumlah parasit yang menetas dari telur inangnya (hatching rate) tergantung pada telur inang yang diparasitnya, yaitu untuk.

Kelembaban relatif mempengaruhi kecepatan munculnya parasit dari telur inang (kemunculan parasit). Dalam kondisi normal di Indonesia, satu siklus hidup Trichogramma selesai dalam waktu tujuh hari (Soetanto eLal, 1974). Rincian waktu yang dibutuhkan Trichoglamma australicum Gir untuk tumbuh. pada telur inang Bracmia modicella pada suhu 26”C dengan kelembaban 80% adalah sebagai berikut :.

Pada suhu 300 C dan kelembaban 90%, rata-rata kesuburan pada periode penyiraman setengah jam lebih tinggi dibandingkan pada saat terkena cahaya terus menerus. Pada suhu 32 oC diperlukan waktu enam hari untuk menyelesaikan satu siklus hidup dan 80 hari untuk menyelesaikan satu siklus hidup. Superparasit yang muncul bersamaan dengan parasit telur Trichogramma di dalam telur inang yang sama mengakibatkan persaingan mendapatkan makanan di tengah pertumbuhan larva.

Sedangkan superparasit lain juga berperan dalam pertumbuhan parasit, namun pengaruhnya kecil. Hasil pengujian penggunaan herbisida terhadap efektivitas parasit telur di perkebunan dilakukan oleh Comejos (1g67) Di perkebunan tersebut parasit telur Trichogramma minutum Ril dilepaskan.

Tabel 3.  Distribusi  Trichogramma  spp  yang  Menyerang  Penggerek  di  Pertanaman
Tabel 3. Distribusi Trichogramma spp yang Menyerang Penggerek di Pertanaman

Selanjutnya kerugian sebagai akibat sampingan dari adanya insektisida dan herbisida terhadap species Trichogramma dapat dihindari dengan

USAHA PENGELOLAAN PARASIT TELUR

  • Siklus hidup (.Lim, 1973a\

Gqlleria melonella (L) merupakan spesies yang sangat subur yang dapat menghasilkan lebih dari 2000 telur per induk. Untuk mengetahui tingkat dan kondisi parasit yang masih ada pada telur inang, telur inang. Dalam pemeliharaan, kita sering menemukan adanya kekurangan atau kelebihan Trichogramma yang dibutuhkan untuk tujuan ini secara tiba-tiba.

Dalam percobaan ini, telur inang parasit dari berbagai umur disimpan dalam ruangan dingin pada suhu tlO 0C. Dari penelitian Boldt dan Marston (1974) mengetahui perbandingan jumlah induk parasit yang dihasilkan pada telur inang Galleria mellonella. Sedangkan Trichogmmma rni'nittm yang dipelihara pada inang Silotraga ceralella menghasilkan induk dua kali lebih banyak dibandingkan yang dipelihara pada inang Calleria mellonella.

Namun siklus hidup Trichogramma minitum yang ditanam pada telur Caleria mellonella lebih lama 6,1 hingga 1,6 jam dibandingkan yang ditanam pada telur Sitotroga. Trichogramma australicum yang dipelihara secara massal pada telur Brachnia modicella memberikan hasil yang sangat memuaskan, yaitu ekor parasit dapat dilepaskan per hektar setiap minggunya selama empat bulan (Su dan Cheng, 1e72). Telur parasit pada perlakuan (b) terbukti memiliki siklus hidup yang umumnya lebih panjang, sedangkan telur parasit pada perlakuan (c) memiliki tingkat fekunditas yang lebih tinggi dan kemampuan mencari inang yang lebih baik (Steinner a.a/, te74).

Sementara itu, di Puerto Rico, 77% massa telur diparasit oleh Trichogrammq miruilttm, 20% oleh Propanusrus alecte, dan hanya 3% telur penggerek yang menetas menjadi larva muda (Martoler dan Gaud, 1965). Dari telur penggerek yang dikumpulkan dari area perkebunan tebu di Meksiko, 70 o/o massa telur diparasit oleh Trichogmmma miruilum Riley, sementara di wilayah lain lebih dari 50 o/o massa larva diparasit oleh Apanteles diatraea. Pekerjaan pengumpulan telur penggerek dilakukan oleh pekerja harian khusus untuk keperluan tersebut pada umur 2-3 bulan, pada umur tersebut mulai muncul penggerek (Boedijono, 1972).

Setelah telur penggerek diperoleh dan dikumpulkan, kemudian dibawa ke laboratorium untuk dipelihara dan dipelajari.

Tabel  6.  Penundaan  Menetesnya  Parasit  Telur  Trichogramma  spp. pada Perlakuan dengan  Suhu  l0  oC
Tabel 6. Penundaan Menetesnya Parasit Telur Trichogramma spp. pada Perlakuan dengan Suhu l0 oC

PELEPASAN PARASIT DI LAPANG

  • Jumlah Parasit yang Dilepas Di Lapangan dan Hasil Pelepasan

Inti daun bagian bawah disobek sedikit, kemudian pias yang berisi telur terinfeksi berumur enam tujuh hari dimasukkan sampai ke pinggir telur, agar pias tidak lepas dan dapat digunakan. sebagai penghalang. Waktu pelepasan parasit disesuaikan dengan tingkat keparahan serangan penggerek pada saat itu, dan pelepasannya harus merata ke seluruh areal (Boedijono, l97l). Pengalaman menunjukkan bahwa pelepasan parasit terbaik ke lahan adalah sekitar tiga bulan setelah tanaman berumur.

Di Pulau Jawa, pelepasan parasit pada tanaman tebu dimulai pada saat tanaman berumur dua bulan dan berhenti pada saat mendekati pemotongan (Soetanto dkk, 1974). Untuk mencapai hasil yang baik dalam pemberantasan penggerek lapangan, rata-rata pelepasan parasit harus minimal 5.000 individu per hektar. Di Taiwan, pelepasan 40.000 parasit per hektar di perkebunan tebu dapat mengurangi kerusakan batang tebu rata-rata sebesar 15,26 o/o dan kerusakan ruas sebesar .

Perlakuan trikogram saja tidak mampu menurunkan serangan penggerek batang dan serangan penggerek Rogesan secara signifikan. Yang dimaksud dengan kerusakan ruas adalah kerusakan akibat serangan penggerek batang pada ruas tebu yang tanda-tanda kerusakannya terlihat dari luar. Di sini batang tebu dipotong menjadi tiga bagian, yaitu bagian bawah atau bawah, terdiri dari 4-5 ruas, kadang 7-8.

Tabel  7  Intensitas  Serangan  Penggerek  Batang
Tabel 7 Intensitas Serangan Penggerek Batang

YI. KESIMPULAN

DATTAR PUSTAKA

Method and recommendations for mass rearing o; ::e Natural enemies of the sugar cane borer (Diatrae saccharalis Fabr) Senes. Notes on the parasitism of the sugarcane borer, Diataraea sacchamlis (Fabrcius) in the Puerto Rican field of Strgarcane.

Gambar

Tabel  1.  Macam-macarn  Penggerek  Batang  Tebu  dan Penyebarannya
Tabel 2.  Masa  Pertumbuhan  Penggerek-penggerek  Batang Tebu
Tabel 3.  Distribusi  Trichogramma  spp  yang  Menyerang  Penggerek  di  Pertanaman
Tabel  4.  LamaWaktu  Setiap  Stadium  pada Suhu  26'C
+4

Referensi

Dokumen terkait

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah pupa Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castanae), pupa Penggerek Batang Tebu Bergaris (Chilo sacchariphagus), pupa

Laporan dengan judul “ Karakteristik Komunitas Parasitoid Telur dan Potensinya sebagai Agens Pengendalian Hayati Penggerek Batang Padi Kuning, Schirpophaga incertulas

Teknologi terbaru pengendalian hama penggerek batang padi perlu disesuaikan dengan harga gabah pada saat panen, yaitu segera dilaksanakan 4 hari setelah penerbangan ngengat yang

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul: Pengaruh Pemberian Berbagai Jenis Pakan Ngengat Terhadap Telur Penggerek Batang Tebu Berkilat

Foto Pupa Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castanae), pupa Penggerek Batang Tebu Bergaris (Chilo sacchariphagus), pupa Penggerek Batang Berkilat

Teknologi terbaru pengendalian hama penggerek batang padi perlu disesuaikan dengan harga gabah pada saat panen, yaitu segera dilaksanakan 4 hari setelah penerbangan ngengat yang

Hasil dari penelitian ini menunjukan tingkat serangan hama penggerek batang lada terendah teridentifikasi pada perkebunan lada dengan teknik pengendalian gulma yang

1) mengetahui keragaman dan kesamaan parasitoid yang berasosiasi dengan hama penggerek batang padi kuning pada kedua ketinggian. 2) mengetahui kelimpahan populasi parasitoid