Pemberian pelayanan kredit kepada masyarakat selalu disertai dengan bunga sesuai dengan jumlah kredit yang diberikan dan harus dibayar sesuai dengan jangka waktu yang disepakati kedua belah pihak, yaitu pegadaian sebagai pemberi pinjaman dan nasabah sebagai peminjam. Analisa kredit yang digunakan dalam peminjaman adalah 5C dan 7P dimana 5C tersebut meliputi: Character, Capacity, Capital, Condition dan Collateral. Kredit macet ini juga terjadi karena prosedur pemberian kredit yang telah dibuat sebelumnya telah dilaksanakan, namun pelaksanaannya tidak sesuai dengan urutan kegiatan yang dilakukan untuk menangani kredit macet, oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan keep on credit untuk mengurangi terjadinya kredit macet tersebut. dari kredit buruk.
Prosedur dalam sistem kredit terdiri dari persetujuan kredit oleh nasabah yang harus diikuti dengan kelengkapan dokumen kredit oleh nasabah, analisis kredit oleh pegadaian, dan keputusan untuk menerima atau menolak permohonan. Sedangkan pengendalian kredit adalah suatu tindakan pengawasan untuk menentukan apakah suatu kredit yang diberikan dijamin akan dilunasi atau tidak, sehingga PT. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ”Prosedur Pemberian Pinjaman Pegadaian di PT Pegadaian Unit Pelayanan Cabang HM.
Masalah tersebut merupakan suatu keadaan yang memerlukan pemecahan, maka untuk mempermudah masalah yang akan diteliti, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana prosedur pemberian pinjaman kepada PT Pegadaian. Joni Medan yang bertujuan untuk menjaga dan memprediksi terjadinya penyimpangan kredit macet yang menimbulkan kerugian bagi pegadaian Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan maka tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui tata cara persetujuan gadai pinjaman di PT. Hasil penelitian ini dapat memberikan saran dan penilaian dalam pelaksanaan proses persetujuan KPR di PT.
Oleh karena itu dasar persetujuan kredit oleh kreditur adalah keyakinan atau keyakinan bahwa dana/barang/jasa yang ditujukan kepada penerima kredit (debitur) akan dikembalikan dan menimbulkan bunga kredit.
Jenis-Jenis Kredit
Unsur- Unsur Kredit
Balas Jasa 4
Penggolongan Kredit
Kredit ini biasanya digunakan untuk menambah modal kerja atau untuk kredit investasi yang relatif kecil, misalnya untuk pembelian mesin-mesin ringan. Barang dagangan, barang elektronik dan lainnya; Barang tidak bergerak, misalnya: tanah atau tanpa bangunan, mesin berat, kapal laut dan lain-lain; Jaminan kebendaan yang bersifat immateriil, misalnya: surat promes, obligasi, saham dan surat berharga lainnya. Kredit ini biasanya terjadi antara orang (untuk tujuan produktif) atau antara teman, keluarga (biasanya untuk tujuan konsumsi).
Tujuan dan Fungsi Kredit
Tujuan pemberian kredit pada hakekatnya adalah untuk memudahkan pengurusan atau pengoperasian perusahaan-perusahaan di bidang industri, jasa dan bidang jasa lainnya. Setiap pemberian kredit pasti ada tujuan yang ingin dicapai dan tujuan tersebut tidak lepas dari misi pegadaian. Yang memberikan tujuan utama kredit,
Hasil utamanya berupa bunga yang diterima bank sebagai kompensasi dan biaya pengelolaan kredit yang dibebankan kepada nasabah. Terbukanya kesempatan kerja, dalam hal ini pinjaman untuk membangun usaha baru atau memperluas usaha, akan membutuhkan tenaga kerja baru untuk menampung tenaga kerja yang masih menganggur. Fungsi kredit secara umum pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam rangka memajukan dan memperlancar perdagangan, memajukan dan memperlancar produksi, jasa bahkan konsumsi, yang kesemuanya itu pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup. banyak orang.
Untuk meningkatkan daya guna uang
Sebagai alat stabilitas ekonomi
Jaminan kredit
Kredit tanpa agunan sangat berisiko terhadap posisi bank, dimana jika nasabah mengalami kemunduran, sulit untuk menutupi kerugian dari pinjaman yang telah disalurkan, sehingga bank menawarkan jaminan pinjaman yang bertujuan untuk melindungi pinjaman dari risiko kerugian. , keduanya disengaja. dan tidak disengaja. Khusus agunan berupa barang seperti: tanah, bangunan, kendaraan bermotor, mesin atau peralatan, barang, tanaman atau kebun dan beras. Yaitu, benda-benda yang dapat dijaminkan seperti: sertifikat saham, sertifikat obligasi, sertifikat tanah, sertifikat deposito, rekening tabungan yang dibekukan, giro yang dibekukan, surat wesel, surat perintah pembayaran dan surat berharga lainnya.
Merupakan jaminan yang diberikan oleh seseorang yang menyatakan kesanggupan menanggung segala resiko jika kreditnya jelek.
Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit
Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan nasabah atau perusahaan nasabah menanggung beban pembiayaan yang diperlukan dan kemampuan menanggung beban risiko (risk sharing) yang mungkin dialami perusahaan. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan perusahaan dalam menghadapi perubahan kondisi ekonomi makro dan kemampuan perusahaan untuk memprediksi dapat bertahan bahkan dalam kondisi yang sulit. Penilaian ini dilakukan berdasarkan nilai wajar dari nilai pasar agunan yang berlaku pada saat penilaian Agunan kredit merupakan jaminan dari nasabah kepada bank untuk meminimalkan risiko yang mungkin timbul dari pemberian kredit.
Prosedur Pemberian Kredit
Prosedur yang dimaksud adalah rangkaian kegiatan atau tahapan yang saling berhubungan dalam pelaksanaan transaksi kredit. Tujuan dari prosedur ini umumnya sebagai langkah untuk mengetahui atau menilai informasi yang lebih lengkap tentang calon nasabah, serta sebagai langkah untuk mencegah kredit macet (gagal bayar). Sehingga dengan berlalunya jangka waktu kredit oleh nasabah, bank atau lembaga keuangan dapat meminimalisir kredit bermasalah.
Secara umum prosedur yang digunakan hampir sama untuk semua jenis produk kredit KPR, namun terdapat prosedur khusus yang dilakukan untuk masing-masing jenis kredit sesuai dengan tingkat nilai pinjaman atau risiko dari masing-masing kredit tersebut.
On the spot
Penyaluran/ Penarikan Dana 13
Pengawasan Kredit
Menurut Syamsu Iskandar : “Pengawasan kredit merupakan salah satu fungsi manajemen dalam upaya menjaga dan mengamankan kekayaan bank dalam bentuk perkreditan yang lebih baik dan efisien agar tidak terjadi penyimpangan dengan cara mengendalikan atau mengawasi ditaatinya ketentuan dan atau kebijakan yang telah ditetapkan. kredit." 14. Pengawasan bertujuan untuk mencegah secepat mungkin praktik pemberian kredit yang tidak sehat oleh pejabat dan pegawai bank.
Bertujuan menjaga agar mutu kredit yang diberikan tidak merosot sehingga dapat merugikan bank.” 15
- Pengertian Gadai
- Objek Penelitian
- Jenis Penelitian
- Sumber Data Penelitian
- Metode Pengumpulan Data
- Metode Analisis Data
Dalam istilah syar'i, kata ar-rahn juga berarti agunan pinjaman, yang dapat dijadikan sebagai pembayaran atas nilai pinjaman jika tidak mampu melunasinya. Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso mengatakan: “Gadai adalah hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai hak tanggungan atas barang bergerak. Barang bergerak diserahkan kepada debitur oleh debitur atau oleh orang lain atas nama debitur.
Penghutang memberi hak kepada penghutang untuk menggunakan harta alih yang dipindahkan untuk membayar hutang sekiranya penghutang tidak dapat memenuhi kewajipannya." 16. Menurut Totok Budisantoso dan Nuritomo: "Gadaian (rahn) ialah hak yang diperoleh oleh seseorang yang mempunyai tuntutan ke atas harta alih. Harta alih itu dipindahkan kepada penghutang oleh orang yang berhutang atau oleh orang lain bagi pihak orang yang berhutang." 17.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa “Lien yang diperoleh seseorang yang mempunyai hak tanggungan atas barang bergerak. Barang bergerak diserahkan kepada debitur oleh debitur atau oleh orang lain atas nama debitur. Subjek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian dalam penelitian dan menjadi sasaran penelitian guna mendapatkan jawaban dan solusi atas permasalahan yang timbul.
Dalam penulisan skripsi dilakukan penelitian langsung terhadap pokok penelitian yaitu proses persetujuan kredit di PT. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bersifat deskriptif dimana proses dan makna penelitian ini lebih ditekankan dengan menggunakan landasan teori sebagai pedoman untuk memfokuskan penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada. di lapangan. , dan data yang terkumpul diperoleh melalui wawancara subyektif. Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo: “Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (tidak melalui perantara).18 Data primer dapat diperoleh dalam bentuk kata atau kalimat yang pengumpulannya dilakukan melalui Bagian Humas PT.
Menurut Wiratna Sujarweni : “Data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan, buku, majalah, berupa laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan, laporan pemerintah, artikel, buku-buku seperti teori, majalah, dll.” 19 Data sekunder dapat berupa struktur organisasi, sejarah singkat berdirinya pegadaian dan data lain yang berkaitan dengan tata cara pemberian pinjaman gadai di PT. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara tanya jawab atau diskusi tatap muka perorangan dengan pihak pengelola agunan di PT. 18 Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Riset Bisnis, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh: BPFE, Yogyakarta, 2019, hlm.