• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERIAN KREDIT PERTANIAN JAGUNG MENURUT HUKUM ISLAM (STUDI KASUS BANK PD. BPR NTB CABANG BOLO KECAMATAN. BOLO KA BUPATEN BIMA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PEMBERIAN KREDIT PERTANIAN JAGUNG MENURUT HUKUM ISLAM (STUDI KASUS BANK PD. BPR NTB CABANG BOLO KECAMATAN. BOLO KA BUPATEN BIMA)"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH) Pada Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassarn

Oleh:

Irawati 105251108618

PROGRAM HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2022 M/1443 H

(2)

ii

SISTEM KREDIT PERTANIAN JAGUNG MENURUT HUKUM ISLAM (STUDI KASUS BANK PD.BPR NTB CABANG BOLO KECAMATAN.

BOLO KABUPATEN BIMA)

SKIRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH) Pada Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassarn

Oleh:

Irawati 105251108618

PROGRAM HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2022 M/1443 H

(3)

iii

(4)
(5)
(6)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Irawati

Nim : 105251108618

Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah Fakultas : Agama Islam

Kelas : C

Dengan ini menyatakan hal sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuat oleh siapapun).

2. Saya tidak melakukan penjiblakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.

3. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2 dan 3 saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 20 Dzulqa’dah 1443 H 20 Juni 2022 M Yang Membuat Pernyataan

Irawati NIM.105251108618

(7)

v ABSTRAK

IRAWATI, 105251108618. 2022. Kredit Pertanian Jagung Menurut Hukum Islam( Studi Kasus Bank PD.BPR NTB Cabang Bolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima). Dibimbing oleh Saleha Majid dan Siti Walida Mustamin,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses serta metode dalam penyelesaian pemberian kredit pertanian jagung di Bank PD.BPR NTB Cabang Bolo. Pemberian kredit pertanian jagung adalah suatu transaksi yang dilakukan oleh pihak Bank dan nasabah dengan cara menyediakan uang atau tagihan yang dapat dipersamakann dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana peneliti turun langsung kelapangan untuk melakukan wawancara kepada pegawai dan nasabah di Bank PD.BPR NTB Cabang Bolo.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama Pokok permasalahan penelitian ini adalah pemberian kredit pertanian jagung menurut hukum islam di Bank PD.BPR NTB Cabang Bolo, selanjutnya yang menjadi sub masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1).Faktor-faktor penyebab meningkatnya Sistem kredit terhadap petani jagung di Bank PD.BPR NTB Cabang Bolo Kecamatan Bolo.

2).Perspektif hukum islam tentang sistem kredit terhadap pertanian jagung di Bank PD.BPR NTB Cabang Bolo Kecamatan Bolo.Dalam penelitian ini fokus pada pemberian kredit pertanian jagung menurut hukum islam, yang dimana dalam Masyarakat yang melakukan kredit di PD.Bank NTB Cabang Bolo yang dari tahun sebelum sampai dengan tahun sekarang mengalami meningkat disebabkan karena debitur sangat membutuhkan dana untuk keperluan petani, tingkat kepercayaan masyarakat sangat tinggi terhadap Bank PD.BPR NTB, suku bunga yang sagat rendah, pelayanannya sangat cepat sehingga antara pihak Bank dan nasabah saling bekerja sama.

Kata Kunci : Pemberian Kredit Pertanian Jagung, Bank PD.BPR

(8)

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirabbil’alamin segala puji hanya milik allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa dicurahkan kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini hingga selesai. Salam dan shalawat senantiasa peneliti haturkan kepada rasulullah Muhammad Sallallahu’ Alaihi Wasallam sebagai petunjuk jalan kebenaran dalam menjalankan aktivitas keseharian kita.

Dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada kedua orang tua tercinta, ayahanda bapak Hamdin Abdullah dan Ibunda Nur Andi M. Saleh seluruh keluarga yang telah memberikan perhatian dan pengorbanan serta keikhlasan doa demi kesuksesan peneliti. Selain itu tidak lupa peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. DR H.Ambo Asse, M.Ag. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

2. Ibu Amirah Mawardi, A.Ag., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Agama Islam 3. Bapak Dr. Ir. H. Muchlis Mappangaja, MP. Selaku Ketua Prodi Jurusan

Hukum Ekonomi Syariah (Mu’amalah), dan Bapak Hasanuddin, SE.Sy.

Selaku Sekretaris Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (Mu’amalah) yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada peneliti.

4. Ibu Dr. St. Saleha Majid, S.Ag., M.H.I dan Ibu Siti Walida Mustamin, S.Pd., M.Si. Selaku Pembimbing I dan II yang telah banyak mengarahkan

(9)

vii

dan membimbing peneliti dalam perampungan penulisan skripsi sampai taham penyelesaian.

5. Bapak/ Ibu Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasa membimbing peneliti selama menempuh pendidikan di prodi Hukum Ekonomi Syariah(Mu’amalah).

6. Dan yang terpenting skripsi ini dipersembahkan untuk kedua orang tua yang tercintah, Ayahanda Hamdin Abdullah dan Ibunda Nur Andi M, saleh sebagai ungkapan terimakasih yang tak terhingga karna telah membesarkan dan mendidik peneliti dengan penuh kasih sayang. Serta memberikan semangat kepada peneliti dan memberikan do’a, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

7. Kakanda Arifudin, Armiati dan Alfiatulhak yang selalu memberikan dukungan peneliti selama menempuh kuliah di Makassar serta kakak-kakak saudara sebapak dan seibu yang telah banyak membantu secara materil selama peneliti menyelesaikan kuliah.

8. Kepada kakanda Sufraidin S.Pd, Kakanda Surya Rahman, S,Pd, kakanda Arifudin S.H dan Kakaknda Hermansyah S.Pd. M.Pd yang selalu berkontribusi secara moril maupun materil dalam penyusunan skripsi ini.

9. Terimah kasih kepada kakanda, teman seperjuangan dan adek-adek komunitas wadukopa makassar yang selalu membantu selama proses penyusunan skripsi ini.

10. Terimah kasih juga kepada teman-teman jurusan HES dan terkhususny Kelas HES c yang sudah berjuang bersama dari awal bertemu sampai saat ini,

(10)

viii

sehingga peneliti bisa belajar banyak dari kalian, dan tidak lupa teman-teman satu kos yang selalu bersamai beberapa tahun terakhir ini dengan banyak dukungan dan motivasi yang luar biasa sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi dengan baik.

11. Kepada Saudara Ilias S.H yang selalu mengingatkan dan memberikan motivasi selama peneliti menyusun skripsi ini.

Tiada balasan yang dapat diberikan peneliti, kecuali kepada Allah SWT peneliti mengharapkan balasan dan semoga mendapatkan nilai pahala disisi-Nya. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Makassar, 5 April 2022 Peneliti

Irawati

NIM: 10525110861

(11)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ... iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN TEORI ... 6

A. Hukum Islam ... 6

B. Riba ... 9

C. Kredit ... 13

D. Perbangkan ... 19

E. Rakyat Bank Perkreditan (PD,BPR) ... 27

(12)

x

F. Empiris ... 29

G. Kerangka Konseptual ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

A. Jenis Penelitian ... 34

B. Lokasi dan Objek Penelitian ... 34

C. Fokus Penelitian dan Deskriptif ... 35

D. Sumber Data ... 35

E. Instrumen Penelitian... 36

F. Teknik Pengumpulan Data ... 36

G. Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 41

B. Sejarah Singkat Bank PD.BPR NTB ... 41

C. Visi Misi Bank PD.BPR NTB ... 44

D. Struktur Organisasi ... 46

E. Perkembangan Pemberian Kredit Pertanian Jagung ... 48

F. Faktor-faktor penyebab meningkatnya pemberian kredit ... 48

G. prespektif hukum Islam tentang pemberian kredit ... 52

H. Dampak bagi nasabah dan bank dalam melakukam peminjaman kredit ... 56

BAB V PENUTUP ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60

(13)

xi

DAFTAR PUSTAKA ... 61 RIWAYAT HIDUP ... 64 LAMPIRAN ... 65

(14)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Perkembangan Pemberian Kredit Pertanian...48

(15)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Skema Kerangka Pikir...33 Gambar 4.2 Struktur Organisasi Bank PD.BPR NTB Bima

Cabang Bolo...46

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pertanian merupakan aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat di Indonesia untuk menghasilkan pendapatan ada berbagai macam jenis pertnian yang dilakukan oleh masyarakat di Indonesia termaksud di Desa Wadukopa diantaranya petani jagung,petani padi,petani kedelai dan lain-lain.Untuk meningkatkan pendapatan usaha para petani, hal utama yang dibutuhkan oleh para usaha tani adalah modal yaitu untuk mengelolah dan mengembangkan usaha taninya. Untuk mendapatkan modal tersebut biasanya masyarakat mendapatkannya dari pinjaman kredit seperti di perbangkan.

Berdasarkan permasalahan di atas maka dengan adanya bank sangat berperan penting bagi para petani sebagai salah satu agen pembangunan yaitu lembaga yang memiliki tujuan dalam mendukung pelaksanaan pembangunan nasional, yang memiliki kegiatan utamanya yaitu mengimpun dana dan menyalurkan dana ini dikenal sebagai alokasi dana, salah satunya adalah dalam bentuk pinjaman kredit perbankan. PD.BPR NTB Cabang Bolo adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang perbankan yang berlandasan hukum, dan merupakan salah satu lembaga usaha perbangkan yang memiliki peranan penting dalam melayani kepentingan dan kebutuhan

(17)

imasyarakat dibidang jasa keuangan khususnya untuk pengusaha kecil dibidang pertanian. PD.BPR NTB Cabang Bolo dari tahun 2020-2022.1

Dalam proses transaksi kredit tersebut para nasabah dikenakan bunga sesuai dengan jumlah dana yang di pinjam sebesar 12% selama jangka waktu 6 bulan atau setelah hasil panen petani jagung Tanah/Bangunan, dan BPKB Kendaraan agar bisa mendapatkan kredit pinjaman yang dimintai. Pada Bank PD. BPR NTB Cabang Bolo biasanya jika memberikan kredit sebesar RP 30.000.000 maka suku bunga pinjaman adalah 13% selama jangka waktu 6 bulan atau setelah hasil panen petani jagung. Permodalah sangatlah penting bagi para petani jagung karena dengan adanya modal yang diambil dari kredit bank, bisa digunakan oleh petani untuk mengelolah usaha pertanianya. Mereka dapat menggunakan modal pinjaman tersebut untuk membeli pupuk, bibit jagung, pestidan, dan biaya lain untuk tenaga pengelolah lahan pertanian. Sebelum para petani biasanya mendapatkan pinjaman modal usaha dari para rentenir(lintah darah) dengan bunga pinjaman yang sangat membebani para petani jagung tersebut.

Berdasarkan permasalahan dari pihak nasabah yang melakukan peminjaman kredit di Bank PD.BPR NTB di Cabang Bolo, Kecamatan Bolo dari tahun 2020-2022 mengalami perkembagan yang cukup besar yaitu 50% dan lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Dalam memberikan kredit di Bank PD.BPR NTB Cabang Bolo memiliki percayaan terhadap

1Pahlawan, pegawai Bank Perkreditan Rakyat ( PD.BPR) Cabang Bolo,Kecematan Bolo, Wawancara melalui handphone, Makassar,Senin, 13 Desember 2021 Jam. 12.00 Wita

(18)

nasabah bahwa dana yang diberikan akan dipergunkan sesuai dengan tujuan, dan pada akhinya akan dikembalikan lagi kepada pihak bank sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati.Seperti yang kita ketahui bahwa dalam pendapatan terbesar bagi perbankan ialah berasal dari bunga kredit yang telah diberikan. Namun demikian pemberian kredit ini memiliki resiko yang cukup tinggi karena dalam hal pengembaliannya, dan sangat berpengaruh terhadap tingkat kesehatan keuangan perbankan.Sehubung dengan adanya pinjaman kredit dari PD.BPR NTB Cabang Bolo,diharapkan para petani jagung mampu mendapatkan modal yang cukup untuk memulai usahanya dan dalam pendapatanya bisa cukup digunakan untuk membayar bunga pinjaman serta cukup untuk biaya hidup sehari-hari.2

Di Kecamatan Soromandi dan Donggo merupakan suatu daerah yang hampir seluruh masyarakatnya bekerja sebagai pertanian jagung.

Salah satu lembaga perbankan yang sering digunakan oleh masyarakat petani jagung untuk mendapatkan pinjaman kredit sebagai modal usaha,yakni mereka mempercayai Bank PD.BPR NTB Cabang Bolo sebagai tempat pinjaman kredit Untuk memulai usaha tani jagung modal yang dibutuhkan oleh masyarakat petani jagung yang berada dikecematan Soromandi Kabupaten Bima, mereka untuk mendapatkan pinjaman para nasabah hanya melengkapi berkas dan menyedia sertifikat tanah, rumah, bangunan dan BPKB kendaraan untuk dijadikan jaminan kredit yang akan disimpan oleh bank PD.BPR NTB.

2Pak dian, pegawai Bank Perkreditan Rakyat ( PD.BPR) Cabang Bolo,Kec.Bolo, Wawancara melalui handphone, Makassar,Rabu,15 Desember 2021 Jam. 10.56 Wita.

(19)

Berdasarkan alasan diatas maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul: ”Pemberian kredit Pertanian Jagung dalam Hukum Islam (Studi Kasus Bank PD.BPR NTB Cabang Bolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penulis dapat merumuskan masalah yang selanjutnya akan dijadikan acuan pembahasan didalam skripsi ini.Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Apa faktor-faktok penyebab meningkatnya pemberian kredit terhadap petani jagung di BANK PD. BPR Cabang Bolo Kecamatan Bolo?

2. Bagaimana prespektif hukum Islam tentang pemberian kredit terhadap pertani jagung di BANK PD.BPR Cabang Bolo kecamatan Bolo?

C. Tujuan Penelitian

Perumusan masalah yang dikemukakan diatas maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui faktor-faktok penyebab meningkatnya pemberian kredit terhadap pertanian jagung di BANK PD.BPR Cabang Bolo kecematan Bolo.

2. Untuk mengetahui prespektif hukum Islam tentang pemberian kredit terhadap pertanian jagung di BANK PD.BPR Cabang Bolo Kecamatan Bolo.

(20)

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan memiliki nilai manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis dalam rangka memperluas dinamika ilmu pengetahuan.Adapun manfaat yang diharapkan penelitian ini adalah sebgai berikut:

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan informasi yang berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan beserta implikasinya, sebagai bahan referensi atau rujukan, serta dapat berfunsi sebagai sumbangan untuk memperkaya khazanah ilmiah.

2. Secara Praktis

a. Bagi Bank Perkreditan Rakyat (PD.BPR)Bima NTB

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bergunaa bagi Bank Prekreditan Rakyat (PD.BPR) NTB khususnya tentang pemberian kredit terhadap pertanian jagung yang sesuai dengan kemaslahatan dan tujuan tinjaun hukum Islam

b. Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya yang akan meneliti dan sebagai bahan koleksi dan referensi supaya dapat digunakan sebagai sumber belajar atau bacaan buat mahasiswa lainnya.

(21)

6 BAB II KAJIAN TEORI

A.

Hukum Islam

1. Pengertian Hukum Islam

Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dari dan menjadi bagian agama Islam. Sebagai sistem hukum ia mempunyai beberapa istilah kunci yang perlu dijelaskan lebih dahulu, sebab, kadangkala membingunkan, kalau tidak, diketahui persis maknanya.

Ketika kita berbicara tentang hukum, secara sederhana segera terlintas dalan pikiran kita peraturan-peraturan atau seperngkat normal yang mengatur tingkah laku manusia dalam suatu masyrakat, baik peraturan atau norma berupa kenyataan yang tumbuh dan berkembang dalam masyrakat maupun peraturan atau norma yang dibuat dengan cara tertentu ditegakkan oleh penguasa.3

2. Ciri-ciri Hukum Islam

Ciri-ciri(utama) hukum Islam adalah sebagai berikut:

a. Islam merupakan bagian dan bersumber dari agama

b. Mempunyai hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan dari iman atau akidah dan kesusilaan atau akhlak

c. Mempunyai dua istilah kunci yakni syariat dan fiqih.4

3 Fazlur, Rachman, Islam (New York: Anchor Book, 1968), hal.

4 Rasjidi. H.M, Islam dan indonesia di zaman modern. (Jakarta: Bulan Bintang, 1968).

hal.58

(22)

3. Sumber Hukum Islam

Menurut kamus umum bahasa indonesia( poerwadar- minta,1976:974) Sumber adalah asal sesuatu. Sumber Islam adalah asal (tempat pengambilan) hukum Islam. Dalam kepustaka hukum islam ditanah air kita sumber hukum islam kadang-kadang disebut dalil hukum islam atau pokok hukum islam atau dasar hukum islam (M.Tolchah Mansoer,1980:24, Mukhtar Yahya,1979: 21). Allah telah menentukan sendiri sumber hukum (agama dan ajaran) Islam yang wajib diikuti oleh setiap muslim.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sumber-sumber hukum Islam adalah:

a). Al-Qur’an

b). As-Sunnah(Al-Hadis) serta

c). Akal pikiran (ra’yu) manusia yang memnuhi syarat untuk berijtihat.5 4. Asas-asas Hukum Islam

Perkataan asas berasal dari bahasa arab, asasun artinya dasar, basis, pondasi. Kalau dihubungkan dengan sistem berpikir yang dimaksud dengan asas adalah landasan berpikir yang sangat mendasar.

5. Prinsip-Prinsip Hukum Isla

Menurut Juhaya S. Praja mengatakan ada tuju prinsip-prinsip umum hukum Islam, yaitu adalah sebagai berikut.

a. Prinsip Tauhid adalah salah satu prinsip umum hukum Islam yang merupakan fondasi ajaran Islam. Prinsip ini mengatakan bahwa setiap

5 Masjfuk, Zuhdi, Pengantar Ulumul Qur’an (Surabaya: Bina Ilmu, 1980) hal. 78

(23)

manusia ada dibawah satu ketetapan yang sama, yaitu ketatapan taudi yang dinyatakan dalam kalimat La Ilaha Illa Allah (tidak ada tuhan selain allah) . Segala ciptaan allah di muka bumi memiliki tujuan tersebut adalah ibadah.

b. Prinsip Keadilan. Dalam banyak ayat, Allah memerintahkan hambanya untuk berbuat adil. Diantarana adalah QS, Al-Maidah ayat 8, Al-Hujurah ayat 9, Kata Al- adalah dalam Al-Qur’an adalah sinonim A-Mizan (kesimbangan/moderasi) dan Al-Qist yang berarti keadilan. Keadilan dalam hukum Islam meliputi berbagai aspek, seperti keadilan dalam hubungan antara individu dengan msyarakat.

c. Prinsip Amar Makruf Nahi Mungkar yaitu berdasarkan wahyu dan penalaran logis yuridis terhadap kontek dimana persoalan hukum terjadi. Hukum Islam digerakkan untuk umat manusia untuk menuju tujuan yang baik dan benar yang diridhai Allah.

d. Prinsip kemerdekaan atau kebebasan adalah kebebasan dalam arti luas yang mencakup berbagai aspek, baik kebebasan individu maupun kebebasan komunal.

e. Prinsip Persamaan atau Egalite adalah bagian penting dalam pmbinaan dan pengembangan hukum Islam dalam menggerakkan dan penghisapan darah manusia atas manusia.

f. Prinsip Al-Ta’awun, adalah prinsip yang memiliki makna saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan.

(24)

g. Prinsip Toleransi yang dikehendaki Islam adalah toleransi yang menjamin tidak terlanggarnya hak-hak Islam dan umatny, tegasnya toleransi hanya dapat diterima apabila tidak merugikan agama Islam.6 B. Sistem Riba

1. Pengertian Riba

Menurut bahasa, Riba memiliki beberapa pengertian, yaitu:

a. Bertambah( zayadatu) karena salah satu perbuatan riba adalah meminta tambahan dari sesuatu yang dihutangkan.

b. Berkembanng berbunga(namu ), karena salah satu perbuatan riba adalah membungakan karta uang atau lainnya yang dipinjamkan kepada orang lain.

c. Berlebihan atau menggelembung, kata-kata ini berasal dari firman Allah:

Bumi jadi subur dan gembur (Al-Haj :5).7

Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud dengan riba menurut Al- Mali ialah” Akad yang terjadi atas penukaran barang tertentu yang tidak diketahui perimbanganya menurut ukuran syara’ ketika berakad atau dengan mengakhirkan tukaran kedua belah pihak atau salah satu keduanya”.8

2. Sebab-sebab Haramnya Riba

Sebab-sebab diharamkan riba ada beberpa rincian yaitu adalah sebagai beriku

6 Juhaya S. Praja, Filsafat Hukum Islam, ( Bandung: LPPM, 1995), hal 69.

7 Ahmad Azhar, Basyir, Riba, Utang-piutang dan Gadai,( Bandung Alma’arif. 1983) hal.57

8 Qs.Al-Hajj” 5)

(25)

1. Karena Allah dan Rasul-Nnya melarang atau mengharamkanna firman Allah:













Terjemahan: Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (Al-Baqarah :275)



























Terjemahan: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta riba secara berlipat ganda dan takutlah kepada allah mudah-mudahan kamu menang (Ali- Imran : 130).9

2. Karena riba menghendaki pengambilan harta orang lain dengan dengan ada imbangannya, seperti seorang menukarkan uang kerta Rp 10.000.00 dengan uang recehan senilai Rp 9.950,00, maka uang senilai Rp 50,00 tidak ada imbanganya, maka uang senilai Rp 50,00 adalah riba.

3. Dengan melakukan riba, orang tersebut menjadi malas berusaha yang sah menurut syara’. Jika riba sudah mendarah daging pada seseorang, orang tersebut lebih tersebut lebih suka beternak uang karena ternak uang akan

9 Al-Mali , Riba dalam dalam Bank dan Asuransi. Bandung: Al-Ma’arif. 1985. Hal.58

(26)

mendapatkan keuntungan yang yang lebih besar dari pada dagang dan kerjakan tidak dengan susah payah.

4. Riba menyebabkan putusnya perbuatan baik terhdap sesama manusia dengan caara utang-piutang atau menghilangkan faedah utang-piutang sehingga riba lebih cenderung memeras orang miskin dari pada menolong orang miskin.

3. Macam-macam Riba

Menurut Ibn Al-Jauziyah dalam kitab I’lam Al-Muwaqi’in “ an Rab Al-Alamin riba dibagi menjadi dua bagian, riba Jali dan riba khafi. Riba Jali sama dengan riba nasi’ah dan riba khafi merupakan jalan yang menyampaikan kepada riba jali.

Al-Qur’an mengatakan dalam (Qs Al-Baqarah : 279)

Terjemahan: Maka yang hak bagimu ialah sebanyak pokokmu yang semula kamu tak boleh menganiaya dan dianiaya (Al-Baqarah :279).10

Riba fadli ialah berlebih salah satu dari dua pertukran yang diperjualbelikan. Bila yang diperjualbelikan sejenis, berlebih timbangan pada barang-barang yang ditimbang, berlebihan takaranya pada barang- barang yang ditakar, dan berlebih ukuranya pada barang-barang yang diukur.

Riba Nas’iah adalah riba yang pembayaranya atau penukarannya berlipat ganda karena waktunya diundurkan, sedangkan riba Fadli semata-

10( Q.S Al-Baqarah :275)

(27)

mata berlebih pembayaran. Baik sedikit maupun banyak. Riba jali dan riba khafi yang dijelaskan oleh Ibn Qayyim Al-Jauziyah di atasnya juga dijelaskan pula bahwa menurut beliau ribah jali adalah riba yang nyata bahaya dan mudaratnya, sedangkan riba nasi’ah dan riba khafi adalah riba yang tersembunyi bahaya dan mudaratnya. Inilah yang disebut riba fadli yang besar kemungkinan membawa kepada riba nasi’ah.

Menurut bagian ulama riba dibagi menjadi empat macam yaitu:Fadli, Qardhi, Yad dan nasa. Sedangkan menurut bagian ulama lagi riba dibagi menjadi tiga bagian, yaitu fadli, nasa, dan yad, riba qardli dikategorikan pada riba nasa. 11

4. Hal-hal yang menimbulkan riba a. Sama nilainya (tamasul)

b. Sama ukurannya menurut Syara’ baik timbanganya, takaran-Nya maupun ukuranya

c. Sama-sama tunai (taqabuth) di majelis akad.12

5. Dampak Riba pada Ekonomi

Kini riba yang dipinjamkan merupakan asas pengembangan harta pada perusahan-perusahan. Itu berarti akan memusatkan harta pada pengusaha pada hartawa, padahal mereka hanya merupakan sebagian kecil dari seluruh anggota masyarakat, daya beli mereka pada hasil-hasil

11 Sulaiman Rasyid, dalam ; Fiqh Islam, Attahiriyah, Jakarta, 1976 hlm 279

12 Sulaiman Rasyid, Ibid, hal. 261

(28)

produksi juga kecil. Pada waktu yang bersamaan, pendapatan kaum buruh yang berupa upah atau yang lainnya, juga kecil. Maka, daya beli kebanyakan anggota masyarakat kecil pula.

Riba dapat menimbulkan over produksi. Riba membuat daya beli sebagian besar masyarakat lemah sehingga persediaan jasa dan barang semakin tertimbun, akibatnya perusahan macet karena produksinya tidak laku, perusahaan mengurangi tenaga kerja untuk menghindari kerugian yang lebih besar, dan mengakibatkan adanya sekian jumlah pengangguran. 13 C. Kredit

1. Pengertian Kredit

Istilah kredit berasal dari bahaha yunani credere yang berarti kepercayaan (to believe/to trust) maksud dari kata tersebut bahwa kredit menganduk unsur kepercayaan dari bank kepada nasabah agar dapat menggunakan kredit sebaik mungkin. Sedangkan dalam bahasa sehari-hari kata kredit sering diartikan memperoleh barang dengan membayar cicilan atau dengan mengangsur dikemudian hari/ memperoleh pinjaman uang yang pembayaranya dilakukan dikemudia hari dengan cicilan atau asuransi sesuai dengan perjanjian. Pemberian kredit menurut undang-undang nomor 10 tahun 1998 pasal 21 ayat 11 tentang perbangkan menyatakan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu,berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak

13 Ibid,hlm, 263.

(29)

nasabah yag lain dimana mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setekah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.14

Menurut Taguh Pudjo Mulyono (2007), dalam bukunya berjudul

“Manajemen perkreditan bank komersial” Mendefinisikan bahwa kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembeli atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu perjanjian pembayarannya akan dilakuka pada suatu jangka waktu yang disepakati.15

Pengertian pinjaman (kredit) menurut Undang-undang perbankan Nomor 7 tahun 1992 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dilaksanakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa pinjaman atau kredi dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang, misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah atau mobil. Kemudian adanya kesepakatan antara bank (kreditur) dengan nasabah penerima kredit (debitur), bahwa mereka sepakat sesuai dengan perjanjin yang telah dibuatnya.16

2. Unsur-unsur kredit

14Putra Ardhiansyah, Lembaga Keuangan Lainnya,h. 63.

15Taguh Pudjo Mulyono,“ Manejemen Perkreditan Bank Komorsial ”, El- Iqtishady 3, no 1(2007), h. 42.

16Undang-Undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992, Tentang Pengertian Pinjaman(Kredit), h. 20.

(30)

Menurut HR Daeng Naja (2005:124-125), Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian kredit suatu fasilitas kredit setidaknya terdapat 4(empat) unsur pokok yaitu:

a. Kepercayaan merupakan suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan baik berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa yang akan datang.

b. Kesepakatan dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya. Kesepakatan penyaluran kredit dituangkan dalam akad kredit yang ditangani oleh kedua belah pihak bank dan nasabah.

c. Jangka waktu, setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

d. Resiko, faktor resiko dapat diakibatka oleh dua hal yaitu resiko kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya padahal mampu dan resiko kerugian yang diakibatlkan karena nasabah yang tidak disengaja yaitu akibat musibah seperti bencana alam. Semakin panjang jangka waktu pengembalian suatu kredit semakin besar resikonya tidak tertagih, demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan pihak bak baik resiko yang disengaja maupun resiko yang tidak disengaja.17

3. Tujuan dan Fungsi kredit

17Naja Daeng, H.R, Hukum Kredit dan Bank Garansi The Bankrs Hand book. Bandung:

PT Citra Aditya Bakti,Tahun 2005, h. 124-125.

(31)

Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan terentu. Tujuan pemberian kredit tersebut tidak akan terlepas dari misi bank terebut didirikan. Adapun tujuan utama pemberian kredit antara lain:

a. Mencari Keuntungan

Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut hasilnya terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Kemudian hasil lainnnya bahwa nasabah yang memperoleh kredit bertambah maju dalam usahanya.

b. Membantu Usaha Nasabah

Tujuan lain dari pemberian kredit adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dari dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluaskan usahanya.

c. Membantu Pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan berbagai sektor.

Fungsi kredit bagi masyarakat antara lain sebagai berikut:

a. Menjadi motivator dan dinamisator peningkatan kegiatan perdagangan perekonomian.

b. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat.

c. Memperlancar arus barang dan arus uang.

(32)

d. Meningkatkan hubungan internasional.

e. Meningkatkan produktifitas dana yang ada.

f. Meningkatkan daya guna barang.

g. Meningkatkan kegirahan berusaha masyarakat.

h. Memperbesar modal kerja perusahaan.

i. Meningkatkan pendapatan kepercayaan masyarakat.

j. Mengubah cara berfikir atau bertindk masyarakat untuk lebi ekonomis.

k. Mengubah cara berfikir atau bertindak masyarakat untuk lebih ekonomis.18

4. Jenis-Jenis dan Prinsip-Prinsip Kredit

Kredit dapat dibedakan menjadi 5 (lima) macam menurut Kasmir, (2002:109) yaitu:

a. Dilihat dari segi kegunaan kredit

1. Kredit investasi, biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitas.

2. Kredit modal kerja, digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

b. Dlihat dari segi tujuan kredit

1. Kredit produktif yaitu kredit yang digunakan untuk meningkatkan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa.

18Andrianto, Manajemen Kredit( Teori dan Konsep Bagi Bank Umum), h. 15.

(33)

2. Kredit konsumtif yaitu kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi, dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.

3. Kredit perdagangan yaitu kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil menjual barang dagangan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Jangka pendek, merupakan kredit yang memiliki jangka dilihat dari segi jangka waktu.

b. Kredit waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.

c. Kredit jangka menengah, yaitu jangka waktu kreditnya berkisaran antara 1 tahun sampai 3 tahun dan biasanya kredit ini digunakan untuk melakukan investasi.

d. Kredit jangka panjang, merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya diatas 3 tahun atau 5 tahun.

4. Kredit dalam Islam

Mnurut Anwar Qureshi, fakta-fakta yang objektif menegaskan bahwa islam melarang setiap pembungaaan uang. Hal ini tidak berarti bahwa islam melarang perkreditan sebab menurut Qureshi sistim

(34)

perekonomian modern tidak akan lancar tampa adanya kredit dan pinjaman.19

Pinjaman atau utang dapat dibagi kedalam dua jenis yaitu adalah:

a. Pinjaman yang tidak menghasilkan (unproductive debt), yaitu pinjaman yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan

b. Pinjaman yang membawa hasil (income producing debt), yaitu pinjaman yang dibutuhkan seseorang yang menjalankan sauatu usaha.

D. Perbankan

1. Pengertian Perbankan

Pengertian Bank dan Lembaga keuangan Bank menurut Prof. G.M.

Verry Stuart dalam bukunya Bank Politik Tahun 2001 mengatakan,“Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan mengedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral. Menurut Drs.H.Melayu S.P.Hasibuan, Bank adalah lembaga keuangan berarti bank adalah usaha yang kekayaannya terutama dalam bantuk aset keuangan(financial assets) serta bermotifkan profit dan juga sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan saja.20

19Anwar Qureshi, Bank Politik. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Indonesia, (2003), h.1.

20Prof. G.M Verry Stuart, Bank Politik. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Indonesia, (2003), h.1.

(35)

A.Abdurrachman dalam Ensiklopedia ekonomi keuangan dan perdagangan menjelaskan bahwa,“Bank adalah suatu jenis lembaga- lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberi pinjaman,mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimapan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan-perusahaan, lain-lain”. Definisi bank menurut UU No.14/1967 pasal 1 tentang pokok-pokok perbankan adalah“Lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.21

Maka dapat disimpulkan bahwa bank adalah suatu badan atau lembaga keuangan yang melaksanaka berbagai macam kegiatan Seperti memberikan kredit kepada masyarakat sebagai pengedar uang. Penghimpun uang dari masyarakat dan sebagai penyimpan benda berharga serta melaksanakan berbagai macam jasa lainnya. Dilihat dari fungsinya pula berbagai macam definisi tentang bank itu dapat dikeolompokan menjadi 3(tiga) yaitu:

a. Bank dilihat sebagai penerima kredit. Dalam pengertian pertama ini bank menerima uang serta dana-dana lainnya dari masyrakat dalam bentuk:

1. Simpan atau tabungan biasa yang dapat di mintai/di ambil kembali setiap saat.

21A.Abdurrachman, ekonomi keuangan dan perdagangan . Jakarta: Sinar Grafika, (2007), h. 39.

(36)

2. Deposito berjangka yang merupakan tabungan atau simpanan yang penarikannya kembali hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang ditentukan abis.

3. Simpanan dalan rekening Koran/giro atas nama si penyimpan giro, yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau perintah tertulis kepada bank.

b. Bank dilihat sebagai pemberi kredit,ini berarti bahwa bank melaksanakan operasi perkreditan secara aktif. Menurut Mac. Leod, Bank is a shop for the of credit.Rumusan yang sama diberikan oleh R.G.Hawtrey, yang mengatakan bahwa bangki are merely dealers in credit. Jadi, fungsi bank terutama dilihat sebagai pemberian kredit, tampa mempermasalahkan apakah kredit itu berasal dari deposito atau tabungan yang diterimanya atau bersumber ada penciptaan kredit yang dilakukan oleh bank itu sendiri.

c. Bank dilihat sebagai pemberian kredit bagi masyarakat melalui sumber yang berasal dari modal sendiri, simpanan atau tabungan masyarakat maupun melalui penciptaa uang bank.22

2. Jenis dan Funsi Bank 1. Jenis-Jenis Bank

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998, bank dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:

22Thomas, Suyatno, dkk, Kelembagaan Perbankan.Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama,(2007), h. 37.

(37)

Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967, tentang pokok-pokok perbankan, yang dimaksud dengan bank umum ialah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bantuk giro dan deposito dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek.

1). Bank Umum Milik Pemerintah

a. Bank Mandiri

Bank yang satu ini punya sejarah yang panjang dalam pembentukannya. Bank Mandiri ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998. Bank Mandiri sendiri merupakan gabungan dari 4 bank pemerintah yang dilikuidasi, yaitu Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDG), Bank Ekspor Impor Indonesia(Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo).

a. Bank Rakat Indonesia (BRI)

Berdasarkan PP Nomor 1 tahun 1946, BRI dinobatkan menjadi bank pemerintah pertama di Indonesia. BRI sebenarnya sudah berdiri sejak 16 Desember 1895 dikota purwokerto jawa tengah. Sejak 2003, BRI sudah menjual sahamnya dilantai bursa.

Namanya pun berubah menjadi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK. Namun saham mayoritasnya masih dipegang oleh pemerintah. BRI Pun jadi pilihan para siswa dan mahasiswa yang ingin punya rekening untuk pertama kalinya.

(38)

b. Bank Negara Indonesia (BNI)

Bank Negara Indonesia sudah memiliki ribuan cabang yang terebar diseluruh indonesia. Ada juga delapan cabang yang di bangun diluar negeri, Khususnya negara tetangga. Bank BUMN yang satu ini diresmikan pada 5 Juli 1946.BNI sendiri dibentuk untuk melayani seluruh lapisan masyrakat disemua skala ekonomi.

Bank BNI juga bekerja sama dengan sekolah dan perguruan tinggi negeri ataupun perguruan tinggi swasta untuk memudahkan para pelajar membayar uang spp.

c. Bank Tabungan Negara (BTN)

Sejak awak bank ini didirikan, fokusnya adalah membantu perencnaan kepemilikan rumah oleh seluruh masyarakat prokduk kredit kepemilikan rumah (KRP) dari BTN sudah sangat populer sejak dulu. Ditambah lagi juga, pemerintah juga menggalakkan progaram 1 juta rumah beberapa tahun berakhir.

2). Bank Umum Milik Swasta

1. Bank umun swasta nasional devisa adalah bank yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh pihak swasta non asing dan dapat melakukan transaksi dengan luar negeri atau yang berkaitan dengan valas. Adapun daftar bank umum swasta nasional devisa di indonesia terdiri dari: Bank Bukopin, Bank Cimb Niaga, Bank Danamon Indonesia, Bank Central Asia, Bank Agro Niaga, Bank

(39)

Sinarmas, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Mestika Dharma,Bank Metro Express, Bank Muamalat Indonesia, Bank Antar Daerah, Bank Bumi Arta. Bank Mutiara, dan lain-lain.

2. Bank umum swasta nasional non devisa adalah bank yang bagian besar modal dimiliki oleh pihak swasta non asing dan tidak melakukan trnsaksi dengan luar negeri atau yang berkaitan dengan valas. Adapun daftar bank umum swasta nasional non devisa diindonesia antara lain: Bank BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, Bank BCA Syariah, Anglomas Internasional Bank, Bank Andara, Bank Artos Indonesia, Bank Multi Arta Sentosa, Bank Panin Syariah, Bank Harda Internasional, Bank Ina Perdana, Bank Bisnis Internasional, Bank Fama Internasional,Bank Royal Indonesia, Bank Yudha Bakti, Bank Mayora, dan lain-lain.

Secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan meliputi:

1. Kredit investasi yaitu merupakan kredit yang diberikan pada pengusaha yang dilakukan investasi atau penanaman modal.

2. Kredit Modal Kerja merupakan kredit yang digunakan sebgai modal usaha. Biasanya kredit jenis ini berjangka waktu pendek.

3. Kredit Perdagangan merupakan kredit yang diberikan kepada pedagang dalam rangka memperlancar atau memperluas dan memperbesar kegiatan perdagangan.

(40)

4. Kredit Produktif merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal kerja atau perdagangan.

5. Kredit Konsumtif merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi, misalnya keperluan konsumsi, baik pangan, sandang maupun papan.

6. Kredit profesi merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional seperti Dosen, Dokter atau pengacara.

Memberikan Jasa-Jasa Bank Lainnya (Services) Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurka dana. Sekalipun sebagai kegiatan penunjang kegiatan ini sangat banyak memberikan keuntungan bagi bank dan nasabah.23

2. Fungsi Bank

Menurut kasmir (2002), secara umum, Fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai Perantaran di bidang keuangan (Financial intermediary).

1. Menghimpun Dana

Untuk menjalankan fungsinnya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang cecara garis besar ada tiga sumber,yaitu:

23Syamsu, Iskandar.Bank dan lembaga keuangan lainnya. Jakarta: IN MEDIA,(2013), h.

24-25

(41)

a).Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian.

b).Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan seperti usaha simpan giro, deposito dan tabanas.

c).Dana yang bersumber dari lembaga keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa kredit likuiditas dan call money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam)dan memenuhi persyaratan

2. Penyalur Dana

Dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, pernyataan, pemilikan harta tetap.

3. Pelayanan Jasa Bank

Dalam mengemban tugas sebagai pelayan lalu-lintas pembayaran uang bank melakukan berbagai aktivitas antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.24.

E. Bank PD. BPR (Bank Perkreditan Rakyat) 1. Pengertian Bank PD. BPR

Menurut Pasal 1 ayat (4) UU No. 10 tahun 1998, Bank Perkreditan rakyat atau disingkat BPR adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha

24Kasmir,Bank dan Lembaga Keuangan lainnya. Jakarta:PT Raja Grafindo persada.

Tahun 2002, h. 26.

(42)

baik secara konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah yang didalamnya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Berdasarkan Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan,BPR memiliki peran ang penting dalam menghimpun dana dan menyalurkan dana bagi masyarakat terutama bagi segmen tertentu yang familiar dengan operasi usaha BPR yaitu sektor usaha mikro dan kecil.

Bagi pengusaha-pengusaha mikro kecil, kehadiran BPR dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pendanaan usaha mereka selain diperoleh dari lembaga keuangan mikro,koperasi dan umum.UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan membatsi kegiatan BPR hanya pada beberapa aktivitas diantaranya, menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka dan tabungan, menyalurkan kredit, menempatkan dana pada bank indonesia dan pada bank lain. Sementara itu, aktivitas-aktivitas yang dilarang dilakukan oleh BPR diantaranya, menerima simpanan dana masyarakat dalam bantuk giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembaran, melakukan kegiatan usaha dalam valutan asing, dan melakukan usaha diluar usaha yang diperbolehkan termasuk penyertaan modal.25

2. Tugas Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Menurut pasal 13 UU perbankan No.10 tahun 1998, Bank perkreditan rakyat memiliki suatu kegiatan usaha antaranya seperti:

25 UU Nomor Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, Tentang Perbankan, h. 9.

(43)

a. Untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang berupa deposito berjangka, tabungan, atau bantuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

b. Untuk menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indeonesia.

c. Untuk menempatkan dananya dalam bantuk sertifikat bank indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan tabungan pada bank lain.26

3. Fungsi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Menurut peraturan pemerintah republik indonesia No.71 tahun 1992 yaitu adalah sebagai berikut:

a. Bahwa Bank Perkreditan rakyat yang berfunsi sebagai badan usaha yang menghimpun dan menyalurkan dana msyarakat, harus mampu menunjang modernisasi pedesaan dan memberikan pelayanan bagi golongan ekonomi lemah/ pengusaha kecil.

b. Bahwa agar dapat melaksanakan fungsinya dengan ini, maka kesinambungan usaha dan kesehatan Bank Perkreditan rakyat, perlu diupayakan sejak pendiriannya Bahwa berhubung dengan itu dipandang perlu untuk mengatur Bank Perkreditan rakyat dalam peraturan pemerintah.

B. Studi Empiris

26 Pasal 13 UU Perbankan NO. 10 Tahun 1998 Tentang Bank Perkreditan Rakyat, h. 11.

(44)

Tinjauan empiris merupakan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang telah dilakukan seblumnya dengan profit yang terkait dengan sub penelitian. Dalam penelitian ini, ada beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam penelitian ini yaitu:

N O

Nama Peneliti/Tah un Peneliti

Judul Peneliti Variable Kualitatif

Alat Analisis

Hasil Penelitian 1. IRDINA

IRIANA (2021)

Pengaruh pemberian kredit PD.BPR Dompu Cabang Soriutu Terhadap Pendapatan uasaha tani jagung di Kecematan Kempo Kabupaten Dompu

Pengaruh Pemberian Kredit terhadp usaha penadapata n Jagung

Kuantitat if

Deskripti f

Peneliti ingin menguji tentang dan meneliti kembali Pengaruh pemberian kredit terhadap usaha pendapatanta ni jagung dan lokasi penelitian akan membahas pengertian dan indikator masing- masing pengaruh berdasarkan teori maupun dari peneliti seblumna.

2. Nurlina (2021)

Analisis Hukum Ekonomi

Syariah Terhadap Pemberian Kredit kepada Usaha kecil

Mikro dan

Menengah

Analisi Hukum Ekonomi Syariah terhadap kredit usaha kecil mikro dan

menengag

Kualitatif Deskripti f

Proses pemberian kredit usaha rakyat

(KUR) dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :

(45)

(UMKM) Studi Kasus Bank BRI Cabang Luyo Kabupaten Pole Walimandar

tahap

permohonan kredit, tahap peninjauan dan analisis kredit (tahap pemeriksaan ), tahap pemberian putusan, serta tahap pencairan kredit/ akad kredit. Calon debitur mengajukan permohonan kredit usaha rakyat

(KUR) secara tertulis beserta syarat-syarat lain yaitu fotokopi KK, fotokopi KTP serta surat

keterangan usaha dari Kepala Desa kepada pihak BRI Unit Luyo Cabang Polewali . Setelah syarat- syarat dilengkapi, BRI Unit Luyo

Cabang Polewali akan

(46)

melakukan 3. MUH REZA

ZULKIFLI HAYADIN

(2016)

ANALISIS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI SYRAIAH DAN KOPERASI KONVENSION

AL (Studi

Komparatif Antara BTM Bimu Sukarame Dan Kosuya Koperasi Pasar Tanjung Karang Pusat Kota Bandar

Lampung)

Analisis Perbanding an Kredit dan

Murabahah

Kualitatif Deskripti f

Tahap pengajuan pemberian Kredit dan pembiayaan Murabahah.

Bank Mandiri dalam tahap pengajuan proses pemberian kredit hanya melibatkan tiga

departemen.

Departemen yang terlibat yaitu: Mikro Kredit Sales, Bagian Analis dan Kepala Unit.

Sedangkan Bank Syariah dalam tahap pengajuan pembiayaan Murabahah melibatkan lebih banyak departmen.

Departeman yang

terlibat yaitu:

Penyelia Pemasaran Mikro, Analisa Pembiayaan Mikro, Bagian Aministrasi,

(47)

dan Costomer Service.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

(48)

C. Kerangka Pikir

Al-Qur’an

Ar-Rum: 37, Ali-Imran: 130, dan Al-Baqarah : 278

Studi

Skripsi 1. Pengembangan Ilmu 2. Manfaat Karya Ilmiah

3. Motivasi Penelitian Selanjutnya

Studi Empiris

1. Pengaruh pemberian kredit PD.BPR Dompu Cabang Soriutu Terhadap Pendapatan uasaha tani jagung di Kecematan Kempo Kabupaten Dompu 2. Analisis Hukum Ekonomi Syariah

Terhadap Pemberian Kredit kepada Usaha kecil Mikro dan Menengah (UMKM) Studi Kasus Bank BRI Cabang Luyo Kabupaten Pole Walimandar

3. Analisis PRrosedur Pemberian Kredit Pada Koperasi Syariah dan Koperasi Konvensiona (Studi Komparatif Antara BTM Bimu Sukarame Dan Kosuya Koperasi Pasar Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung)

Studi Teoritis

1. Menurut pasal 1 ayat (4) UU No.Tahun 1998, Bank PD.BPR adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional yang

didalamnyatidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran 2. Menurut Putra Ardiasyah Kredit adalah suatu peminjam meminjam yang pembayaranya sesuai dengan kesepakatan dua belah pihak.

3. Menurut Al-Mali, Riba adalah akad yang terjadi atas tukar menukar barang.

Rumusan Masalah

Analisi Kualitatif

(49)

34 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian

Dalam Penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian yang bersifat kualitatif desriptif dengan tujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan suatu gejala denga gejalan lain dalam masyarakat. Penelitia ini termasuk penelitian lapangan atau Field research dalam mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan bersumber dari hasil wawancara pihak-pihak yang berkaitan denga sistem kredit pertanian jagung menurut hukum islam.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini penulis memilih lokasi penelitian di Bank PD.BPR NTB Cabang Bolo karena di bank tersebut mempunyai wewenang mengenai pemberian kredit pertanian jagung terhadap hukum ekonomi syariah yang berada pada wilayah Cabang Bolo Kecematan bolo Kabupaten Bima. Selain itu, Bank PD.BPR NTB memudahkan penulis dalam meneliti serta memperoleh data dan informasi demi terpenuhinya tujuan penelitian penulis.

C. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Normatif dan Yuridis. Pendekatan Normatif yaitu pendekatan yang berpedoma pada atura-aturan dalam hukum islam baik berupa Al-Qur’an,

(50)

Hadis, maupun pemikiran para tokoh yang berkaitan dengan sistem kredit pertania jagung menurut hukum islam.

D. Sumber Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan ini, maka sumber data yang penulis gunakan, yaitu dari data primer dan sekunder.

1. Data Primer adalah data yang di peroleh langsung dari Objek yang diteliti dan sumber rujukan tertulis berupa hasil hasil hitung akhir sistem kredit pertanian jagung yang di peroleh dari Bank PD.BPR NTB Cabang Bolo pada tahun 2020-2022.27

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara lain yang digunakan untuk memperoleh data dan imformasi yaitu dengan wawancara kepada para responden baik itu direktur, pegawai bank dan parah nasabah yang melakukans sistem kredit pertanian jagung. Dalam hal ini penulis menggunakan pedoman wawancara agar responden dapat denga mudah memberikan jawaban dan penjelasan secara struktur mengenai data dan informasi yang dibutuhkan. Selain itu penulis juga menggunaka dokumentasi sebagai literatul yang mendukung peluasan wawasan atau sudut pandang penyusun, Peraturan perundang -undangan dan variabel lain yang berkaitan dengan sistem kredit pertanian jagunng menurut hukum

27 Data Prime, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber Pertama.

Amiruddin dan Zainal Asikin. Pengantar Metode penelitian Hukum(Cet,II: Jakarta: Raja Grafindo persada,( 2004), h.30.

(51)

islam( Studi kasus Bank PD.BPR NTB Cabang Bolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima).28

E. Metode Pengumpulan Data

Dalam rangka memperoleh data sebagaimana yang diharapkan,maka penulis melakukan pengumpulan data dengan cara yakni melalui metode penelitian kepustakaan (field research).

1. Metode Penelitian kepustakaan (library research)

Metode Penelitian kepustakaan (library research) merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan sejumlah data dengan jalan membaca dan menelusuri literatur-literatul yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Metode Deskriptif Kualitatif

Metode Deskriptif Kualitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebanarnya terjadi.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen penelitian atau alat peneliti adalah peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus “ diuji validasi”. Uji Validasi merupakan derajat ketepaan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

28 Data Sekunder, antara lain mencakup dokumen-dokumen yang resmi, buku- buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan dan sebagainya, h.30

(52)

Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mencapai tujuan pengukurannya, yaitu mengukur apa yang ingin diukurnya dan mampu mengungkap mengapa yang ingin di ungkapkan.

Penelitian kualitatif sebgai Human instrument berfungsi menetapkan fokus pada penelitian, memilih informal sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuanya.29

Instrum en lain yang digunakan dalam penelitian ini merupakan intrumen Non test yang berupa:

1. Observasi

Dalam hal ini pengamatan langsung, baik berupa rekaman, gambar dan rekaman suara.

2. Interview

Interview yang sering disebut juga dengan wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialoga yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi dari narasumber.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu alat yang digunakan utuk mengumpulkan data dengan mengambil data dengan mengamati dokumen- dokumen dan arsip-arsip yang diberikan oleh pihak yang terkait, dalam hal ini pihak Bank PD.BPR NTB.

29 Sugiyono, Metode Pendekan Penelitian Kuantitatif, kuakitatif dan R d D (Bandung:

Alfabeta, 2014), h,222.

(53)

G. Teknik Pengolahan dan Analisi Data

Data yang di peroleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara kualitati terhadap data primer dan data sekunder.Penarikan kesimpulan menggunakan alur pemikiran induktif dari data-data yang bersifat khusus menjadi data yang bersifat umum.

1. Teknik Pengolahan

Dalam penelitian teknik pengumpulan data merupakan hal yang utama karenaa untuk mendapatkan data yang akurat selain itu tanpa teknik mengumpulkan data peneliti tidak akan dapat data yang memenuhi standar data yang diharapkan. Maka dari itu penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode pengumpulan data prime dan sekunder.

2. Analisi Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara atau bahan-bahan lain untuk menghindari banyaknya kesalahan dan mempermudah pemahaman.

Maka dalam teknik analisi data, peneliti disini menggunakan:

a). Edit (Editing)

Mengedit yaitu mengoreksi kesalaha-kesalahan yang ditemui.

Sebelum data diolah, data tersebut perlu di edit lebih dahulu. Dengan perkataan lain, data atau keterangan yang telah dikumpulkan, daftar pertanyaan atau hasil wawancara perlu dibaca sekalih lagi dan diperbaiki. Tujuan dari pada editing adalah untuk mengurangi

(54)

kesalahan atau kekurangan yang ada di dalam daftar pertanyaan yang sudah diselesaikan sampai sejauh mungkin.

b). Klasifikasi (Classifying)

Klasifikasih adalah mereduksi data yang ada dengan cara menyusun dan mengklasifikasikan data yang diperoleh dalam pola tertentu atau permasalahan tertentu untuk mempermudah pembahasanya.

Hal ini peneliti tunjukkan dengan mengklasifikasikan berbagai jawaban dari responden dan para informal. Sehingga menjadikan pembaca penelitian lebih mudah karena telah dikelompokkan dalam berbagai kategori.

c). Verifikasi (Verifying)

Verifikasi yaitu langkah dan kegiatan yang dilakukan pada penelitian ini untuk memperoleh data dan informasi dari lapangan harus diteliti kembali agar validitasnya dapat diakui oleh pembaca. Misalkan melakukan konfirmasi pada sumber data lain, baik sekunder maupun sumber primer.

d). Analisis (Analysing)

Analisis adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca. Tujuan analisis didalam penelitian ini adalah membatasi penemuan-penemuan hingga menjadi data yang teratur, serta tersusun. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif merupakan metode analisis data dengan cara menggambarkan

(55)

keadaan kemudian dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.

e). Kesimpulan (Conclucing)

Setelah semua tahap-tahap tersebut dilakukan maka langka terakhir yaitu, pengambilan kesimpulan dari penelitian berdasarkan data yang ada untuk mendapatkan suatu jawaban. Sedangkan analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca. Pada tahap ini penelitian membuat kesimpulan-kesimpulan atau poin-poin penting yang kemudian menghasilkan gambaran secara ringkas, jelas dan mudah dipahami tentang realitas yang terjadi di lapangan

(56)

41 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi penelitian

1. Sejarah Singkat Bank PD.BPR NTB Cabang Bolo Kec. Bolo Kab.

Bima

Bank PD.BPR NTB Cabang Bolo adalah salah satu Peusahaan Milik Pemerintah Daerah yang bergerak dalam bidang jasa keuangan/ perbankan yang berlokasi di wilayah Sila Cabang Bolo. Awal mulanya PD.BPR NTB Cabang Bolo berdiri dengan nama Lumbung Kredit Pedesaan Ampenan utara atau biasa disebut LKP Ampenan Utara, yang lahir berdasarkan PERDA No. 15 Tahun 1994 tanggal 10 September 1994 tentang Lumbung Kredit Pedesaan. Seiring dengan perkembangannya dan mampu meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat melalui produk-produk yang ditawarkan serta ditunjang dengan peningkatan asset.

Pada tahun 1998 berdasarkan keputusan menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : KEP-158/KM.17/1998 Tanggal 20 April 1998 tentang pemberian ijin operasional kepada PD.BPR NTB LKP Ampenan Utara sebagai Bank Perkreditan Rakyat. Mempertimbangkan Perkembangan Zaman akhirnya berdasarkan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 17 Tahun 2009 dan Surat Persetujuan dari Bank Indonesia nomor 12/17/DKBU/IDAD/MTR tanggal10 Agustus 2010. PD.BPR LKP Ampenan Utara berubaha nama menjadi PD.BPR NTB Cabang Bolo dan kemudian bertransformasi melalui proses penggabungan PD.BPR Se-NTB

(57)

berdasarkan surat keputusan OJK Nomor Kep-45/D.03/2022 tanggal 23 Maret 2022. Atas keputusan tersebut tepat 01 April 2022 PD.BPR NTB Cabang Bolo telah memiliki 44 (Empat Puluh Empat) Kantor cabang serta 6 (Enam) Kantor Kas yang merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Adanya proses penggabungan ini maka PD.BPR NTB Mataram menjadi BPR dengan kategori BPRKU 3.

2. Komposisi Nama Pemegang Saham

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2016 sebagaimana diubah dengan peraturan Daerah Nomor: 01 Tahun 2020 tentang penggabungan dan perubahan bentuk badan hukum PD.BPR NTB SE-Nusa Tenggara Barat menjadi PD.BPR NTB, Pemegang Saham pengendalian yakni pemerintahan Daerah Kota Mataram, pemerintah daerah lombok barat, pemerintahan daerah lombok utara, pemerintahan daerah lombok tengah, pemerintahan daerah lombok timur, pemerintahan daerah sumbawa, pemerintahan daerah Dompu, Pemerintahan Daerah Kabupaten Bima, dan Pemerintahan daerah kota bima dengan target modal sebesar 500 M.

3. Maksud dan Tujuan didirikan PD.BPR NTB Cabang Bolo

Bank PD.BPR NTB Cabang Bolo didirikan dengan maksud dan tujuan untuk membantu dan medorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan disegala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat terutama dipedesaan, meningkatkan pemerataan kesempatan berusaha golongan ekonomi lemah atau pedagang kecil serta pedagang bakulan.

(58)

Untuk mencampai maksud dan tujuan tersebut diatas Bank PD.BPR NTB Bima melakuka usaha meliputi:

a. Penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito berjangka.

b. Memberikan kredit dan melakukan pembinaan khususnya terhadap pengusaha ekonomi lemah/ pengusaha kecil dan atau pedagang bakulan.

c. Melakukan kerjasama antara Bank PD,BPR NTB dan dengan lembaga perbankan atau lembaga keuangan lainnnya.

d. Menjalankan Usaha-usaha Perbankan lainnnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bank PD.BPR NTB merupakan salah satu alat kelengapan Otonomi Daerah dibidang keuangan dan perbankan yang menjalankan usahanya sebagai Bank perkreditan Rakyat sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencapai tujuan tersebut maka Bank PD,BPR NTB Mataram menyelenggrakan usaha-usaha antara lain:

a. Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito berjangka

b. Menyalurkan kredit dan melakukan pembinaan terhadap pengusaha golongan ekonomi mikro/ pengusaha kecil serta usaha-usaha masyarakat yang potensi untuk dikembangkan.

c. Menyelenggarakan manejemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa guru dan siswa kelas 1 dan 4 di SDN Gadang 1 Malang telah melaksanakan pendekatan saintifik

Penelitian mellgenai angka kejadian illfeksi kecacingan (A. duodenale) di RSI Bandoog sejak Januari 2001-Juni 2004 diharapkan dapat menyumbangkan pengetahuan terhadap keeacingan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan motivasi belajar antara kelompok yang mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan

Hal ini berarti secara simultan variabel citra negara asal, pengetahuan produk dan keterlibatan produk memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap niat pembelian

The Objective of this research is to know, how the transition absentee ownership rights over land (sell buy transaction) in Gambut Subdistrict of Banjar

Penulis memberikan saran untuk penelitian selanjutnya agar analisis dilakukan pada seluruh pengrajin Industri Kecil dan Menengah batu alam di wilayah

[r]