Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan Dasar
Membedah “natomi Kurikulum untuk Membangun MasaProsiding
Seminar Nasional Pendidikan Dasar
Membedah “natomi Kurikulum untuk Membangun MasaSeminar Nasional Pendidikan Dasar
Me bedah A ato i Kurikulu u tuk Me ba gu Masa Depa Pe didika ya g Lebih Baik
x + 467 halaman, 18 x 25 cm ISBN. 978-602-71181-3-3
Editor : Dr. Nurdinah Hanifah, M.Pd & Julia,
M.Pd Desain Cover : Ariana, S.Kom Tata Letak : J. Kartawinata
Cetakan : Kesatu, Desember 2014
Penerbit:
UPI Sumedang Press
Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang Jawa Barat Telp. 0261-201244
Email. upismd.press@upi.edu
2014©Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
Kutipan Pasal 44, Ayat 1 dan 2, Undang-Undang Republik Indonesia tentang HAK CIPTA. Tentang Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.7 Tahun 1987 jo, Undang-Undang No. 12 Tahun 1997, bahwa:
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau menyebarkan suatu ciptaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Seminar Nasional Pendidikan Dasar | v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang terus berkembang dan mampu berkiprah dalam bidang pendidikan. Atas perkenan-Nya, dapat menyelenggarakan Seminar Nasional mengenai kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 sering disebut juga dengan kurikulum berbasis karakter yang mengutamakan pada pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, dimana siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan sikap disiplin yang tinggi. Kurikulum ini secara resmi menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang sudah diterapkan sejak 2006 lalu. bukan hanya itu, Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Munculnya Permendikbud no 57 tahun 2014 mengisyaratkan kekuatan dari posisi kurikulum 2013 yang menganut: (1) pembelajaran yang
dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan
berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)
pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
Munculnya pro dan kontra di masyarakat mengenai keberadaan dari kurikulum 2013 melatar belakangi diadakan seminar nasional ini dengan
mengangkat tema “Membedah Anatomi Kurikulum 2013 untuk Membangun Masa Depan Pendidikan yang Lebih Baik”. Faktor kurikulum berada pada
Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | vi
Tujuan seminar nasional ini tidak lain menjadi suatu kendaraan yang dapat membawa para praktisi pendidikan untuk bisa memahami, merefleksi sekaligus mengimplementasikan esensi dari Kurikulum 2013 sesuai dengan
„ROH” nya sehingga dapat memberikan kebermanfaatan yang menyeluruh.
Kami juga selaku penyelenggara kegiatan seminar nasional ini mengucapkan terima kasih kepada para akademisi, ilmuwan, atau para pendidik dan calon pendidik yang telah ikut berpartisipasi untuk
„meramaikan‟ suasana demi terciptanya pengembangan ilmu pengetahuan
yang berkelanjutan dan terjaganya diseminasi ide-ide/gagasan atau pun tulisan-tulisan hasil penelitian terkini. Keikutsertaan ini memberikan bukti bahwa dunia pendidikan kita dipenuhi dengan dinamika harapan dan impian, demi mewujudkan pendidikan Indonesia yang berkualitas dan menghasilkan peserta didik yang cerdas dan berakhlak mulia.
Sumedang, Desember 2014
Tim Editor,
Seminar Nasional Pendidikan Dasar | vii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... v Daftar Isi ... vii
Bagian Satu:
Model, Metode, Strategi, Pendekatan, dan Media Pembelajaran
1. Pengembangan Media Pembelajaran Penjas
Entan Saptani ... 1
2. Efektifitas E-Learning Melalui Penggunaan Media Edmodo Pada
Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Sekolah Dasar
Asep Kurnia Jayadinata ... 14
3. Memperkaya Materi Pelajaran Kurikulum 2013 dengan Media Gambar
dan Animasi
Prana Dwija Iswara ... 25
4. Situation-Based Learning Untuk Meningkatan Kemampuan Creative
Problem Solving Matematis Siswa SD
Isrok’atun & Tiurlina ... 39
5. Mengidentifikasi Sikap Peserta Didik Dalam Kegiatan Bimbingan dan
Konseling di SD Melalui Buku Diari
Dety Amelia Karlina ... 50
6. Pemanfaatan Permainan Tradisional Melaluimetode Beyond Center
Circle Time (BCCT) Sebagai Upaya Pengembangan Kemandirian dan
Kreativitas Siswa dalam Proses Belajar Mengajar di Sekolah Dasar
Oni Nurhayati ... 62
7. Mengembangkan Kemampuan Bercerita Siswa Sekolah Dasar Dengan
Menggunakan Metode Paired Storytelling
Didi Wahyu, Ifa Zulfatul Mahmudah, Ira Nurfatonah, & Putri Farah Quraesin ... 69
8. Pete (Permainan Tradisional Engklek) Sebagai Alternatif Metode
Pengajaran Matematika Pada Kurikulum 2013
Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | viii
9. Peningkatan Kemampuan Mahasiswa dalam Menulis Cerita Anak
Melalui Strategi Menulis Terbimbing
Indah Nurmahanani ... 83
10. Implementasi dan Pengembangan Model Permainan Funtastic “Ganbatte
dan Bingo Matematik” Untuk Meningkatkan Keterampilan Operasi
Hitung Perkalian Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar
Puji Rahayu, Suprih Widodo & Ilma Faridah ... 96
11. The Improvement of Mathematical Connection Ability and Self-Efficacy
of Primary School Student Teacher Through Contextual Teaching and Learning
Erna Suwangsih, Hafiziani Eka Putri & Suprih Widodo ... 109
12. Pengembangan Desain Blended Learning Untuk Program Pelatihan
Pendalaman Materi IPA Berbasis Kebutuhan Mahasiswa Calon Guru Sekolah Dasar Konsentrasi Nonsains
Suci Utami Putri ... 119
13. Strategi Teach Other di Sekolah Dasar Sebagai Upaya Melaksanakan
Inovasi dalam Pembelajaran
Cahya Priyadi ... 131
14. Pengaruh Penerapan Problem Based Learning (PBL) Terhadap
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematik Pada Pembelajaran Tematik
Cucu Purnamasari & Riana Irawati ... 139
15. Penerapan Metode Jejak Petualang (JP) Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dan Menanamkan Kesadaran Lingkungan
M.Septian, Dadang Kurnia & Dede Tatang Sunarya ...148
16. Optimalisasi Penerapan Pendidikan Karakter Pada “Kurikulum 2013”
Menggunakan Strategi 3M di Sekolah Dasar
Nur Asyiah & Liyana Sunanto ... 156
17. Hypnosis In Teaching Untuk Membentuk Karakter Peserta Didik
Seminar Nasional Pendidikan Dasar | ix Bagian Dua:
Keterampilan dan Pengembangan Kompetensi Siswa
18. Peran Keterampilan Komunikasi Interpersonal Untuk Tercapainya Tujuan
Kurikulum 2013
Feby Deriawan Pratama ... 177
19. Meningkatkan Kemampuan Berhitung Siswa Sekolah Dasar Kelas
Rendah dengan Menggunakan Alat Peraga Mistar Bilangan
Masrifatul Hajaroh ... 189
20. Keterampilan Bertanya Siswa Sekolah Dasar Pada Tema Pembelajaran
Kurikulum 2013
M.Junaedi ... 197
21. Developing Students’ Knowledge (K3) of 2013 Curriculum from The
Results of Scaffolding in English Teaching
Diah Gusrayani ... 209
Bagian Tiga:
Struktur dan Analisis Kurikulum 2013
22. Mata Pelajaran Pendidikan Agama di SD/MI dalam Kurikulum 2013:
Mengapa Terpisah? (Tinjauan dalam Agama Islam)
Ani Nur Aeni ... 234
23. Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Inklusif
Riska Retnasari ... 245
24. Pembelajaran Kurikulum 2013 Sebagai Aktivitas yang Menyenangkan
dan Penuh Kreativitas
Asep Nanang ... 251
25. Keindahan Seni Mendidik dengan Karakter dalam Membangun Karakter
Peserta Didik di Sekolah Dasar Pada Kurikulum 2013
Aris Syuhada ... 262
26. Pembelajaran Bahasa Sunda di Wilayah Perbatasan: Dilema
Implementasi Kurikulum 2013
Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | x
27. Perkembangan Mutakhir Pendidikan Bahasa Indonesia: Kurikulum 2013
Sekolah Dasar
Neneng Sri Wulan ... 287
28. Analisis Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran Tematik Kurikulum
2013 di SDN Gadang 1 Malang
Dyah Tri Wahyuningtyas ... 300
29. Analisis Pembelajaran Tematik Pada Kurikulum 2013 di SDN
Tanjungrejo 1 Malang
Nury Yuniasih ... 308
30. Implikasi Kurikulum 2013 Terhadap Proses Belajar Mengajar
Mustofa ... 315
31. Analisis Buku Teks Tema Makananku Sehat dan Bergizi Pada Siswa
Kelas IV di SDN Kebonsari 02 Kota Malang Pada Kurikulum 2013
Dwi Agus Setiawan ... 324
32. Analisis Penyajian Panduan Pembelajaran Literasi Sains dalam Buku
Tematik Terpadu Kelas IV Kurikulum 2013 (Studi Analisis Deskriptif Terhadap Buku Panduan Guru Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup)
Ai Hayati Rahayu ... 332
33. Pembelajaran Sastra dalam Gamitan Kurikulum 2013
Dadan Djuanda ... 346
Bagian Empat:
Profesionalisme dan Kompetensi Guru / Calon Guru
34. Pengembangan Instrumen Kemampuan Spatial Sense Untuk Mahasiswa
Calon Guru Sekolah Dasar
Hafiziani Eka Putri ... 361
35. Pengembangan Instrumen dan Bahan Ajar Berbasis Didactical Design
Research Untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir dan Disposisi
Investigatif Matematis Calon Guru Sekolah Dasar
Seminar Nasional Pendidikan Dasar | xi
36. Pengembangan Modul Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat dengan Pendekatan CTL (Contextual Teaching and
Learning) Berdasar Kurikulum 2013
Raddin Nur Shinta ... 384
37. Identifikasi Kompetensi Guru Sebagai Cerminan Profesionalisme
Tenaga Pendidik di Kabupaten Sumedang (Kajian Pada Kompetensi Pedagogik)
Julia & Deni Suhandani ... 393
38. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Sebuah Kompetensi Wajib dalam
Meningkatan Profesionalisme Guru
Anin Rukmana ... 413
39. Penetapan Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Asean: Strategi Pengajaran dan
Identitas Kebangsaan
Herli Salim, Wachyu Sundayana, Sudarsono & Greg Keaney ... 424
40. Literasi Kimia Mahasiswa PGSD Berlatar Belakang Pendidikan IPA dan
Non IPA Terkait Tema Air, Udara dan Tanah
Atep Sujana ... 435
41. Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan
dan Profesionalisme Guru
Erna Roostin ... 451
Bagian Lima: Poster
42. Meningkatkan Kemampuan Multiliterasi Melalui Pendekatan Saintifik
Nurdinah Hanifah ... 465
43. Penilaian Keterampilan Proses Sains untuk muatan Ilmu Pengetahuan
Alam dalam Penerapan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Membedah Anatomi Kurikulum 2013 | 233
Bagian Tiga:
Struktur dan Analisis Kurikulum
MembedahAnatomiKurikulum 2013|300
ANALISIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK KURIKULUM 2013 DI SDN
GADANG 1 MALANG
Dyah Tri Wahyuningtyas, Iskandar Ladamay & Nury Yuniasih
Email: dyahtriwahyuningtyas@gmail.com Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan
Universitas Kanjuruhan Malang
Abstract
This study aimed to describe the scientific approach to the thematic learning curriculum in 2013 at the SDN Gadang 1 Malang. This study used qualitative research methods, case study according to the research focus. This research instruments such as participatory observation, in-depth interviews, and documentation. The subjects were teachers and students in grade 1 and 4 SDN Gadang1 Malang. The results of this study indicate that the teacher-students can observe objects in accordance with the activity, students are active in asking, trying to associate (reasoning) knowledge for the conclusion of the matter and communicate it to the class. Based on these results it can be concluded that the teachers and students in grade 1 and 4 in SDN Tower 1 Malang has conducted scientific approach to learning in 2013 with goodthematiccurriculum.
Keywords: Scientific Approaches, Thematic Learning, Curriculum 2013
A. PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum berbasis kompetensi tahun 2004 dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006 yang telah ditetapkan oleh pemerintah . Penerapan kurikulum 2013 menuntut kesiapan guru dalam menghadapi perubahan pembelajaran. Kesiapan guru ini berkaitan erat dengan keberhasilan perubahan kurikulum saat implementasinya di kelas. Para Pengembang Kurikulum 2013 meyakini bahwa pembelajaran tematik merupakan sebagai salah satu model pengajaran yang efektif. Selain itu, pembelajaran tematik dianggap mampu mewadahi dan menyentuh secara terpadu dimensi emosi, fisik. dan akademik.
SeminarNasionalPendidikanDasar|301
pembelajaran dapat diwujudkan melalui pengembangan strategi, pendekatan, model dan media pembelajaran sehingga guru harus mampu mengembangkan kemampuan dan meningkatkan kreatifitas yang dimiliki.
Penerapan pendekatan pembelajaran tematik di sekolah dasar bisa disebut sebagai suatu upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan, terutama dalam rangka mengimbangi gejala pelaksanaan isi kurikulum yang sering terjadi dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dasar. Pelaksanaan isi kurikulum tersebut dikhawatirkan akan mengganggu perkembangan anak, karena terlalu banyak menuntut anak untuk mengerjakan aktivitas atau tugas-tugas yang melebihi kapasitas dan kebutuhan mereka. Dengan demikian, anak kehilangan sesuatu yang seharusnya bisa mereka kerjakan. Jika dalam proses pembelajaran, anak hanya merespon segalanya dari guru, maka mereka akan kehilangan
pengalaman pembelajaran yang alamiah dan langsung (direct experiences).
Pengalaman-pengalaman sensorik yang membentuk dasar kemampuan pembelajaran yang merupakan merupakan karakteristik utama perkembangan anak usia sekolah dasar sering terabaikan, Di sinilah mengapa pembelajaran tematik sebagai pendekatan baru yang dianggap penting untuk dikembangkan di sekolah dasar. Pendekatan yang diterapkan pada pembelajaran tematik yaitu pendekatan saintifik atau pendekatan secara ilmiah.
Pendekatan saintifik adalah cara pandang untuk memecahkan masalah pembelajaran secara ilmiah. Pada pembelajaran tematik pendekatan saintifik dapat diterapkan melalui keterampilan proses. Keterampilan proses dapat disajikan dalam metode dan media pembelajaran yang tepat. Pendekatan
saintifik (ilmiah) tersebut menjadi icon dalam proses pembelajaran yang
dituntut (diharapkan terjadi) dalam proses pembelajaran tematik integratif pada Kurikulum 2013. Diharapkan pendekatan saintifik dapat mewarnai pengalaman belajar siswa yang tampak mulai dari Kompetensi Inti, kompetensi Dasar, dan indikator-indikator pencapaian tujuan pembelajaran, pengalaman belajar yang tampak dari langkah-langkah pembelajaran baik dalam kegiatan-kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
MembedahAnatomiKurikulum 2013|302
B. LANDASAN TEORI
Pembelajaran tematik dapat diartikan sebagai suatu konsep pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa [1]. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik ini, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami. Terdapat beberapa karakteristik yang perlu dipahami dari pembelajaran tematik yaitu berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung kepada siswa, pemisahan antar mata pelajaran pada satu tema tidak begitu jelas dan bersifat luwes [2].
Fokus perhatian pembelajaran tematik terletak pada proses yang ditempuh siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk kompetensi yang harus dikembangkannya [2]. Pengembangan pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami konsep menjadi lebih mudah melalui tema yang disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan yang diterapkan pada pembelajaran tematik yaitu pendekatan saintifik atau pendekatan secara ilmiah.
Pendekatan saintifik pada dasarnya adalah sebuah pola berfikir yang
berawal dari adanya suatu masalah yang diperoleh melalui pengamatan,
merumuskan dalam rumusan masalah dengan mempertanyakan, kemudian
melakukan penalaran dalam bentuk membangun hipotesis atau memberi
jawaban yang bersifat tentative mungkin benar mungkin salah, kemudian
mencoba atau mengujicoba untuk mencipta, kemudian menyajikan atau mengkomunikasikan hasil ujicobanya [1]. Pada implementasi kurikulum 2013 anak-anak SD dibiasakan untuk untuk melakukan pengamatan pada objek atau realitas tertentu dengan cermat, dari hasil pengamatan itu kemudian dilatih untuk mempertanyakan mepersoalakan realitas itu, sehingga berkembang ide-ide kreatif dengan penalaran secara logis rasional hingga melahirkan alternatif-alternatif jawaban untuk pemecahan masalah yang dipertanyakan atau dipersoalkan tersebut.
Kegiatan mengamati dalam pembelajaran hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.
SeminarNasionalPendidikanDasar|303
eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek atau kejadian atau aktivitas wawancara dengan nara sumber dan sebagainya.
Mengasosiasi atau mengolah informasi atau menalar dalam kegiatan pembelajaran adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan atau eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainya, menemukan pola dari keterkaitan informasi tersebut.
Menyimpulkan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi. Setelah menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan berbagai pola dari keterkaitan tersebut, selanjutnya secara bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok, atau secara individual membuat kesimpulan. Pada
pendekatan scientific guru diharapkan memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Mengkomunikasikan dalam kegiatan pembelajaran adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus sesuai dengan fokus penelitian pada penelitian ini. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamat [3]. Pendekatan kualitatif ini diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh). Meliputi kegiatan wawancara, observasi, meminta data, pendapat, pemikiran, dan persepsinya secara individual dan kelompok. Penelitian kualitatif ini berjenis studi kasus karena peneliti menyelidiki secara cermat suatu peristiwa, aktivitas, proses terhadap obyek yang diteliti.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif untuk mengetahui penerapan pendekatan saintifk pada pembelajaran tematik di SDN Gadang 1 Malang. Peneliti harus bersifat ''perspektif emic" artinya
memperoleh data bukan ”sebagaimana seharusnya", bukan berdasarkan apa
MembedahAnatomiKurikulum 2013|304
pembelajaran tematik di SDN Gadang 1 Malang. Sumber data dalam
penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa SDN Gadang 1 Malang.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kurikulum 2013 untuk sekolah dasar didesain dengan menggunakan pembelajaran tematik terpadu yang dilaksanakan pada kelas 1 sampai 6 [5]. Hal ini sudah sesuai dengan pelaksanaan kurikulum 2013 di SDN Gadang 1 Malang yang telah melaksanakan pembelajaran tematik di kelas 1,2,4 dan 5 sesuai dengan kompetensi inti pada kurikulum 2013 mencakup pengembangan Sikap (KI-1: Sikap spiritual atau religius, KI-2: Sikap Sosial), Pengetahuan (KI-3), dan Ketrampilan (KI-4). Pembelajaran tematik menurut kepala sekolah dan guru tentang pembelajaran tematik sudah yaitu salah satu model pembelajaran yang menekankan pada pengorganisasian materi yang terintegrasi dan dipadukan pada suatu tema [6].
Berdasarkan hasil observasi terhadap pembelajaran di kelas 1 dan 4, pelaksanaan pembelajaran tematik di SDN Gadang 1 Malang berpusat pada siswa. Pengkondisikan kelas oleh guru dengan menggunakan pendekatan, metode dan media pembelajaran sudah sesuai dengan yang telah dirancang dalam RPP. Dalam menyampaikan pembelajaran, guru membimbing siswa untuk memberikan pengalaman langsung melalui kegiatan pengamatan. Mengaitkan kegiatan atau materi dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat mengetahui keterkaitan materi yang dipelajari dengan kehidupan di lingkungan sekitarnya.
Di kelas 1 guru sangat cakap dalam menyampaikan pembelajaran tematik karena pemisahan antara mata pelajaran tidak begitu jelas. Tema yang dikembangkan menjadi beberapa subtema dan terdiri dari beberapa mata pelajaran saling berkaitan satu dengan lainnya. Penggunaan metode pembelajaran seperti diskusi menurut guru di kelas 1 masih belum dapat berjalan. Karena siswa di kelas 1 apabila tidak ada bimbingan dari guru masih belum fokus dalam pembelajaran sehingga cenderung ramai sendiri. Sedangkan untuk di kelas 4 dalam penyampaiannya masih terlihat pemisahan antar mata pelajarannya, karena menurut guru kelas 4 pendalaman materi pada buku guru dan siswa kurang sehingga perlu diperdalam lagi. Penggunaan metode pembelajaran secara berkelompok dan diskusi sudah dilaksanakan di kelas 4 dalam kegiatan pembelajaran. Tetapi dalam pelaksanaannya masih ada beberapa siswa yang kurang fokus dan ramai sendiri.
SeminarNasionalPendidikanDasar|305
dalam pembelajaran tematik berupa deskripsi yang mencakup penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Proses pembelajaran tematik di SDN Gadang 1 Malang sudah sesuai dengan karakteristik pendekatan saintifik
pembelajaran tematik yang meliputi berpusat pada siswa (student centered),
dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences),
pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas, menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, bersifat luwes (fleksibel), hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa [2].
Pembelajaran tematik kelas 1 di SDN Gadang 1 Malang berpusat pada siswa, hal ini terlihat dari pendekatan saintifik yang digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam mempelajari tema diriku siswa dibimbing untuk belajar mengamati diri sendiri sesuai dengan subtema anggota tubuh pada buku siswa. Hasil pengamatan yang diperoleh, siswa menanyakan kepada guru mengenai permasalahan yang tidak diketahui misalkan salah satu siswa menanyakan tentang anggota tubuh perut. Untuk memperjelas materi, guru menjawab pertanyaan siswa dan mengarahkan siswa untuk menghitung jumlah anggota tubuh. Setelah proses pengamatan dan bertanya siswa mengumpulkan informasi tentang angggota tubuh pada diri sendiri. Berdasarkan hasil informasi yang diperoleh dan bimbingan dari guru siswa menalar tentang jumlah dan fungsi anggota tubuh. Hasil dari proses menalar informasi yang diperoleh siswa dapat mengetahui fungsi dari anggota tubuh. Selanjutnya untuk melatih komunikasi siswa, guru membimbing siswa untuk mengkomunikasikan hasil penemuan yaitu jumlah anggota tubuh dan fungsinya di depan kelas.
MembedahAnatomiKurikulum 2013|306
berdasarkan besar sudutnya. Siswa menyampaikan informasi yang telah ditemukan di depan kelas, guru memberikan konfirmasi dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Dari paparan pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik di kelas 1 SDN Gadang 1 Malang sudah sesuai dengan pendekatan saintifik adalah sebuah pola berfikir yang berawal dari adanya suatu masalah
yang diperoleh melalui pengamatan, merumuskan dalam rumusan masalah
dengan mempertanyakan, kemudian melakukan penalaran dalam bentuk
membangun hipotesis atau memberi jawaban yang bersifat tentative mungkin
benar mungkin salah, kemudian mencoba atau mengujicoba untuk mencipta,
kemudian menyajikan atau mengkomunikasikan hasil ujicobanya [1].
E. SIMPULAN
Pembelajaran tematik di SDN Gadang 1 Malang telah dilaksanakan di kelas 1 dan 4 sesuai dengan tahap dengan kompetensi inti pada kurikulum 2013. Pelaksanaan pembelajaran tematik di SDN Gadang 1 Malang berpusat pada siswa sehingga membutuhkan kesiapan dari siswa. Dalam pelaksanaannya kesiapan siswa masih perlu bimbingan dari guru untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan bimbingan guru siswa dapat mengamati objek sesuai dengan kegiatan, siswa aktif dalam bertanya, mencoba mengasosiasikan (menalar) pengetahuan untuk memperoleh kesimpulan dari materi dan mengkomunikasikannya di depan kelas [1]. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa guru dan siswa kelas 1 dan 4 di SDN Gadang 1 Malang telah melaksanakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kurikulum 2013 dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
[1]Akbar, Sa’dun. 2014. Penyegaran Pembelajaran Tematik Berbasis KKNI
Kurikulum 2013: makalah kuliah umum. Malang: Universitas Kanjuruhan
Malang.
[2]Hermawan, Asep Herry. 2011. Pengembangan Model Pembelajaran
Tematik di Kelas Awal Sekolah Dasar. Bandung: Modul JURUSAN
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.
[3]Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya
[4]Sukarnyana, I Wayan, dkk, 2000. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran
Terpadu di Sekolah Dasar, Makalah disajikan pada Seminar Regional Implementasi Pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar Menyongsong Indonesia Baru.
SeminarNasionalPendidikanDasar|307
[6]Kurniawan, Deni. 2011. Pembelajaran Terpadu. Bandung: Pustaka Cendikia
MembedahAnatomiKurikulum 2013|308