• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian dan Jenis Variabel

N/A
N/A
elly

Academic year: 2024

Membagikan " Pengertian dan Jenis Variabel"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

METOPEN

1.VARIABEL DAN JENISNYA VARIABEL

• Menurut Hatch dan Farhady (1981) dalam Sugiyono (2015), variabel adalah seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.

• Variabel mengandung pengertian ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki seseorang atau sesuatu yang dapat menjadi pembeda atau penciri antara yang satu dengan yang lainnya. Misalnya variabel umur, berat badan, pendidikan, motovasi, pengetahuan dan lain-lain. Umur tiap orang berbeda, begitupula dengan berat badan tiap orang masing- masing berbeda. Termasuk pendidikan, motivasi, dan pengetahuan juga bervariasi.

Untuk mendapatkan ukuran atau nilai yang bervariasi maka sumber data penelitiannya juga harus dari kelompok data atau obyek yang heterogen.

• Menurut Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2002) : variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota- anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain. Misalnya: umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit, dsb.

• Definisi variabel penelitian adalah "suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan."

KEGUNAAN VARIABEL

• a. Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data

• b. Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data

• c. Untuk pengujian hipotesis JENIS VARIABEL

• 1. Jenis Variabel Menurut Sifatnya Jenis variabel menurut sifatnya dapat dibagi menjadi dua:

a. Variabel katagorik (kualitatif), merupakan variabel hasil dari pengkategorian atau pengklasifikasian data. Cirinya yaitu data dalam bentuk kata-kata. Variabel katagorik biasanya berisi variabel yang memiliki skala nominal dan ordinal.

(2)

Contohnya seperti variabel agama, pekerjaan, jenis kelamin, pendidikan dan lain-lain.

b. Variabel numerik (kuantitatif), merupakan variabel hasil pengukuran secara langsung atau penghitungan. Cirinya yaitu data dalam bentuk angka. Variabel numerik biasanya berisi variabel yang memiliki skala interval dan rasio.

Contohnya seperti variabel umur, berat badan, tinggi badan, dan lain-lain.

2. Jenis Variabel Menurut Skala Pengukuran.

• Skala pengukuran digunakan untuk mempermudah dalam pengolahan dan analisis data.

• Skala pengukuran terdiri dari 4 (empat) macam yaitu:

a. Skala Nominal.

Skala nominal adalah skala yang disusun berdasarkan kategorinya, sebagai pembeda antara karakteristik yang satu dengan yang lainnya. Ciri skala nominal: sederajat dan tidak mengandung tingkatan, tidak mempunyai nol mutlak. Data yang dihasilkan dalam bentuk kata-kata seperti pada contoh di bawah ini, sehingga uji statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik.

b. Skala Ordinal

Skala ordinal adalah skala yang berdasarkanurutan atau tingkatan dari mulai yang tertinggi hingga yangterendah atau sebaliknya. Data yang dihasilkan dalam bentukkata-kata seperti pada contoh di bawah ini, sehingga ujistatistik yang digunakan yaitu uji statistik non parametrik.

c. Skala Interval

Skala interval adalah skala yang memiliki jarak atau interval antara satu data dengan data yang lain. Data yang dihasilkan dalam bentuk angka, dengan besar interval atau jarak satu data dengan data yang lainnya memiliki bobot nilai yang sama. Namun untuk skala interval ini tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak, sebagai contoh bila temperatur atau suhu Oderajat celcius dikonversi ke Farenheit menjadi 32, maka dengan demikian nilai nol tersebut dikatakan tidak mutlak

d. Skala Rasio

Skala rasio adalah skala yang memiliki nilai nol mutlak. Data yang dihasilkan dalam bentuk angkasehingga uji statistik yang digunakan yaitu uji statistik parametrik.

JENIS VARIABEL MENURUT HUBUNGAN ANTARA VARIABEL 1. Variabel Independen (variabel bebas)

(3)

variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain, apabila variabel independen berubah maka dapat menyebabkan variabel lain berubah. Nama lain dari variabel independen atau variabel bebas adalah prediktor, risiko, determinan, kausa.

2. Variabel Dependen (variabel terikat/variabel tergantung)

variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen, artinya variabel dependen berubah karena disebabkan oleh perubahan pada variabel independen.

3. Variabel Perancu (confounding variable)

• variabel yang berhubungan dengan variabel independen dan variabel dependen, tapi bukan merupakan variabel antara.

• Keberadaan variabel penelitian ini dapat mempengaruhi validitas penelitian karena dapat menyebabkan bias pada hasil penelitian.

• Untuk meminimalisir bias maka variabel perancu ini harus diidentifikasi.

2.SKALA PENGUKURAN A.Skala Nominal.

Skala nominal adalah skala yang disusun berdasarkan kategorinya, sebagai pembeda antara karakteristik yang satu dengan yang lainnya. Ciri skala nominal: sederajat dan tidak mengandung tingkatan, tidak mempunyai nol mutlak. Data yang dihasilkan dalam bentuk kata-kata seperti pada contoh di bawah ini, sehingga uji statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik.

B.Skala Ordinal

Skala ordinal adalah skala yang berdasarkanurutan atau tingkatan dari mulai yang tertinggi hingga yangterendah atau sebaliknya. Data yang dihasilkan dalam bentukkata-kata seperti pada contoh di bawah ini, sehingga ujistatistik yang digunakan yaitu uji statistik non parametrik.

C.Skala Interval

Skala interval adalah skala yang memiliki jarak atau interval antara satu data dengan data yang lain. Data yang dihasilkan dalam bentuk angka, dengan besar interval atau jarak satu data dengan data yang lainnya memiliki bobot nilai yang sama. Namun untuk skala interval ini tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak, sebagai contoh bila temperatur atau suhu Oderajat celcius dikonversi ke Farenheit menjadi 32, maka dengan demikian nilai nol tersebut dikatakan tidak mutlak

(4)

D.Skala Rasio

Skala rasio adalah skala yang memiliki nilai nol mutlak. Data yang dihasilkan dalam bentuk angkasehingga uji statistik yang digunakan yaitu uji statistik parametrik.

3.HIPOTESIS PENGERTIAN

Hipotetesis terdiri dari dua kata “hypo” artinya lemah & “thesis” artinya teori atau pendapat.Jadi hipotesis merupakan pendapat atau dugaan yang masih lemah dan harus diputuskan menerima atau menolak hipotesa tersebut dengan uji hipotesis(Margono, 2004) CIRI CIRI HIPOTESIS

1. Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas 2. Hipotesis harus dapat diuji (testable)

3. Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta

4. Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan, bukan kalimat pertanyaan 5. Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit dua variabel

penelitian JENIS JENIS HIPOTESIS

1. Berdasarkan arah penolakan

2. Berdasarkan arahan/tujuan penelitian 3. Berdasarkan jumlah variabel

4. Berdasarkan terbentuknya hipotesis 5. Berdasarkan hubungan antar variabel 6. Berdasarkan cara memperolehnya 7. Berdasarkan jenis parameternya

4.MEAN,MEDIAN MODUS SOALNYA CONTOHNYA MEDIAN nilai tengah

(5)

Merupakan nilai tengah dari sekelompok data yang nilai tiap observasi telah disusun dari yang terkecil ke terbesar.median digunakan untuk mengukur pemusatan kalau distribusi mencong (skewed) secara jelas.

MEAN nilai rata rata

Merupakan nilai rata rata yang didapatkan dari penjumlahan semua data dibagi dengan banyaknya data

MODUS

Merupakan nilai yag paing sering muncul atau datum dengan frekuensi yang terbanyak.

5.POPULASI PENGERTIAN

1. Sabar mendefenisikan populasi sebagai kesatuan subjek dalam penelitian yang menjadi elemen terpenting dalam suatu penelitian.

2. Sugiyono mendefinisikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang ada dalam penelitian. Wilayah ini meliputi tentang objek atau subjek yang bisa ditarik kesimpulannya.

JENIS POPULASI

1.berdasarkan Jumlah populasi

- Populasi terbatas atau populasi terhingga, yakni sumber data yang jelas batas-batasnya secara kuantitatif karena memiliki karakteristik yang terbatas

-Populasi Tak Terbatas atau populasi tak terhingga, yakni sumber data yang tidak dapat ditentukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif.

2.berdasarkan sifat populasi

- Populasi homogen adalah populasi yang unsurnya memiliki sifat yang sama, sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. Populasi seperti itu banyak dijumpai dalam Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Ilmu Eksakta.

-Populasi heterogen adalah populasi yang dalam unsurnya terdapat sifat variasi sehingga ada batasan baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.

3.berdasarkan perbedaan lain

(6)

- Populasi target adalah populasi yang ditentukan sesuai dengan yang tertera dalam masalah penelitian

- Populasi survei adalah populasi yang terliput didalam penelitian yang sedang dilaksanakan

6.SAMPEL

1. Sutrisno Hadi mengatakan bahwa sebagian individu yang diselidiki itu adalah sampel.

2. Sudjana mengatakan sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan caracara tertentu

RUMUS SLOVIN

RUMUS NOMOGRAM HARRY KING RUMUS KREJCIE KREJCIE

RUMUS ISAAC DA MICHAEL

Contoh: Populasi responden adalah seluruh pegawai Bank Negara Indonesia Palembang berjumlah 100 orang, maka sampel yang kita ambil sebagai penelitian jika menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan 95%, dan tingkat eror 5% adalah: Jadi sampel penelitian untuk 100 orang dari tingkat kepercayaan 95% adalah 80 orang

n=100/1+(100+0,52) n=80 orang.

SARAN UKURAN SAMPEL

Roscoe dalam buku Research Methods for Business memberikan saransaran tentang ukuran sampel penelitian sebagai berikut:

 Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.

 Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-swasta, dan lain-lain), maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.

 Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariat (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50.

 Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 sampai dengan 20

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

(7)

1.Probality sampling

Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

 Simple Random Sampling Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu

 Proportionate Stratified Random Sampling Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional

 Disproportionate Stratified Random Sampling Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional

 Cluster Sampling (Area Sampling) Teknik pengambilan sampel daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.

2.Non probality sampling.

Nonprobability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel

 Sampling Sistematis yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

 Sampling Kuota yaitu teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan.

 Sampling Jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel

 Sampling Insidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

 Sampling Purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Teknik ini paling cocok digunakan untuk penelitian kualitatif yang tidak melakukan generalisasi. Misalnya penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan atau ahli gizi.

(8)

 Snowball Sampling yaitu teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.

PENENTUAN UKURAN SAMPEL

Sampel yang baik sedapat mungkin dapat merepresentasikan karakteristik populasi, namun pertanyaan selanjutnya adalah berapa besar sampel yang digunakan sehingga dianggap mampu merepresentasikan populasi? Jawabannya adalah tergantung dari tingkat kepercayaan (convidennce level) dan kesalahan (significance level) yang dikehendaki, semakin besar tingkat kepercayaan yang dikehendaki maka semakin banyak sampel yang dibutuhkan, dan sebaliknya semakin rendah tingkat kepercayaan yang dikehendaki maka semakin sedikit sampel yang dibutuhkan.

SEBAB DAN ALASAN

Hadi menyatakan bahwa sampel dalam suatu penelitian timbul disebabkan hal berikut:

 Peneliti bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari besarnya jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja

 Penelitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil kepenelitiannya, dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas

ALASAN

Penggunaan sampel dalam kegiatan penelitian dilakukan dengan berbagai alasan.

Nawawi mengungkapkan beberapa alasan tersebut, yaitu: Ukuran populasi, Masalah biaya, Masalah waktu, Percobaan yang sifatnya merusak, Masalah ketelitian, dan Masalah ekonomis

7.DATA(BANYAK DATA),DATA TUNGGAL DISEBUT DATUM) BELUMMMMMM

8.RELIABILITAS DAN VALIDITAS

Validitas adalah bagaimana peneliti berbicara tentang sejauh mana hasil mewakili kenyataan. Metode penelitian, kuantitatif atau kualitatif, adalah metode untuk mempelajari fenomena nyata, sehingga validitas data mengacu pada seberapa banyak fenomena yang akan ukur ataupun seberapa banyak informasi tidak terkait yang turut serta pada hasil.

Reliabilitas adalah ukuran stabilitas atau konsistensi nilai tes. Kita juga dapat menganggapnya sebagai kemampuan untuk mengulang hasil tes atau temuan penelitian.

(9)

Perlu juga kita ketahui ada istilah koefisien reliabilitas, yaitu ukuran seberapa baik tes mengukur pencapaian.

CONTOH

Kita mengukur suhu sampel cairan beberapa kali dalam kondisi yang sama. Termometer menampilkan suhu yang sama setiap saat, sehingga hasilnya reliable. Jika termometer menunjukkan suhu yang berbeda setiap kali, meskipun kita telah mengontrol kondisi dengan cermat untuk memastikan suhu sampel tetap sama, termometer mungkin tidak berfungsi, dan oleh karena itu pengukurannya tidak valid.

Termometer yang kita gunakan untuk menguji sampel memberikan hasil yang reliable. Namun termometer belum terkalibrasi dengan benar, sehingga hasilnya 2 derajat lebih rendah dari nilai sebenarnya. Oleh karena itu, pengukuran tersebut tidak valid.

Ada hubungan antara validitas dan reliabilitas dalam suatu pengukuran, yaitu:

1. Pengukuran yang andal (reliable) tidak selalu valid: hasilnya mungkin dapat direproduksi, tetapi belum tentu benar.

2. Pengukuran yang valid umumnya dapat diandalkan (reliable): jika suatu pengujian menghasilkan hasil yang akurat, maka harus dapat direproduksi.

9.TIPE TIPE DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian menurut Moh. Pabundu Tika (2015: 12) adalah suatu

rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuan penelitian.

JENIS JENIS PENELITIAN

-Desain Deskriptif ( Descriptive Design )Desain deskriptif menjawab atas pertanyaan- pertanyaan tentang siapa, apa, kapan, di mana dan bagaimana keterkaitan dengan penelitian tertentu.Penelitian deskriptif digunakan untuk memperoleh informasi mengenai status fenomena variabel atau kondisi situasi.

- Desain Eksperimental ( Experimental Design ) Sebuah blue-print prosedur yang

memungkinkan peneliti untuk mempertahankan kontrolatas semua faktor. Dalam melakukan hal ini, peneliti menentukan atau memprediksi apa yang mungkin terjadi.

(10)

- Desain Longitudinal ( Longitudinal Design ) Studi longitudinal mengikuti sampel yang sama dari waktu ke waktu dalam jangka panjang dan membuat pengamatan berulang.

Pengukuran diambil berkali-kali pada setiap variabel dalam periode waktu yang berbeda.

-Desain Eksplorasi ( Exploratory Design )Desain eksplorasi dilakukan ketika tidak ada atau sedikit kajian penelitian atas suatu masalah. Fokusnya adalah mendapatkan wawasan lebih ketika masalah penelitian berada dalam tahap awal penyelidikan. Desain eksplorasi sering digunakan untuk membangun pemahaman tentang cara terbaik untuk mempelajari masalah atau metodologi yang paling cocok untuk mengumpulkan informasi tentang masalah ini.

PENELITIAN EKSPERIMENTAL

Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya tipe penelitian yang lebih akurat / teliti dalam menentukan relasi hubungan sebab akibat. Hal ini dikarenakan dalam penelitian eksperimen peneliti dapat melakukan pengawasan (control) terhadap variable bebas baik sebelum penelitian maupun selama penelitian. Melalui penelitian eksperimen ini peneliti mampu mengontrol kondisi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Dapat menegaskan dan mendukung ataupun tidak mendukung sebuah hipotesis nol, serta menemukan efek-efek dari variabel tertentu.

PENELITIAN STUDI KASUS

Adalah penelitian yang mmusatkan segala perhatian pada kasus tertentu dengan menggunakan berbagai objek baik itu individu atau klompok sebagai bahan studi

PENELITIAN CAUSAL-COMPERATIVE

Disebut juga dengan penelitian sebab akibat adalah salah satu ide berpikir ilmiah dalam menyusun suatu riset metodologi

PENELITIAN CROSS SECTIONAL PENELITIAN META-ANALISIS PENELITIAN DESKRIPTIF

Desain Deskriptif ( Descriptive Design )Desain deskriptif menjawab atas pertanyaan- pertanyaan tentang siapa, apa, kapan, di mana dan bagaimana keterkaitan dengan penelitian tertentu.Penelitian deskriptif digunakan untuk memperoleh informasi mengenai status fenomena variabel atau kondisi situasi.

10.JENIS DAN SIFAT NILAI PENYEBARAN

Nilai penyebaran adalah Suatu ukuran yang baik parameter atu statistikuntuk mengetahui seberapa besar penyipangan data dengan nilai rata-rata hitungan. Nilai

(11)

penyebaran ini dapat menjadi petunjuk apakah sekelompok data menyebar atau bervariasi di sekitar rata-rata atau di sekitar rata-rata. Seandainya ada sekelompok data yang tidak menyebar atau bervariasi akan di tunjukan dengan ukuran penyebaran sama dengan nol.

Nilai penyebaran ada 2 macam yaitu : 1. Dispersi Absolut (Mutlak)

2. Dispersi Relatif DISPERSI ABSOLUT:

-JANGKAUAN ( RANGE )

Jangkaun (Range) menyatakan ukuran yang menunjukan selisih nilai antara nilai maksimum dan nilai minimum atau selisih dari bilangan terbesar dengan bilangan terkecil.

Jangkauan (Range) merupakan ukuran penyebaran yang sangat kasar, sebab hanya bersangkutan dengan bilangan terbesar dan terkecil. Semakin kecil nilai Jangkauan (Range) maka kualitas data akan semakin baik, dan sebaliknya semakin besar nilai Jangkauan (Range), maka kualitas data semakin tidak baik.

Sifat-sifat:

 Hanya dua nilai yang digunakan

 Dipengaruhi oleh Nilai yang ekstrem

 Mudah dihitung dan dan dipahami

-SIMPANGAN RATA-RATA ( MEAN DEVIATION )

Simpangan Rata-rata (Mean Deviation) merupakan jumlah nilai mutlak dari selisih semua nilai dengan niali rata-rata dan dibagi banyaknya data.

Sifat-sifat:

 Tidak terlalu dipengaruhi oleh nilai besar atau kecil

 Seluruh pengamatan digunakan dalam perhitungan.

 Nilai absolut agak sulit digunakan -VARIANSI ( VARIANCE )

Variasi (Variance) merupakan rata-rata kuadrat selisih atau simpangan dari semua nilai data terhadap rata-rata hitung.

(12)

Sifat-sifat:

 Seluruh pengamatan digunakan dalam perhitungan.

 Tidak terlalu dipengaruhi oleh pengamatan yang ekstrem

 Unitnya agak sulit digunakan, biasanya adalah unit kuadrat awal

-SIMPANGAN KUARTIL ( QUARTILE DEVIATION )

Simpangan Kuartil (Quartil Deviation) merupakan rentang atau jarak semi antar kuartil.

Jika kuartil merupakan salah satu jenis ukuran letak data,simpangan kuartil sendiri merupakan ukuran penyebaran data Simpangan kuartil atau bisa disebut juga jangkauan semi antar kuartil merupakan setengah dari jangkauan antar kuartil. Istilah lain dari simpangan kuartil adalah deviasi kuartil atau rentang semi-interkuartil.

-SIMPANGAN BAKU ( STANDARD DEVIATION )

Simpangan Baku (Standard Deviation) merupakan akar kuadrat dari variansi dan menunjukan standar penyimpangan data terhadap nilai rata-ratanya.

Sifat-sifat:

 Mempunyai satuan yang sama dengan data aslinya

 Merupakan akar kuadrat dari jarak kuadrat rata-rata terhadap nilai rata-rata

 Nilainya pasti positif

 Merupakan ukuran penyebaran data yang paling sering dilaporkan

Dispersi relatif digunakan untuk membandingkan dispersi dari dua atau beberapa distribusi. Hal tersebut dilakukan karena range, deviasi rata rata, deviasi kuartil, standar deviasi merupakan deviasi absolut, sehingga akan menyesatkan jika membandingkan dua ukuran penyebaran secara langsung.

DIEPERSI RELATIF

Dispersi relatif terdiri dari:

1.Koefisien variasi ( Coeficient of variation )

(13)

Koefisien variasi (deviasi standar relatif) adalah ukuran statistiK penyebaran titik data di sekitar mean. Metrik ini biasanya digunakan untuk membandingkan penyebaran data antara rangkaian data yanG berbeda.

SELAMAT BELAJAR

SEMOGA BISA MEMBANTU UJIAN KALIANN

BY:LEO

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variabel pembeda ukuran permukaan linear kepala kambing PE betina di BPTU KDI-HPT Pelaihari (Pelaihari), Cordero Farm dan

Fungsi diskriminan yang dibentuk antara Galur ayam Sentul vs KUB betina menunjukkan hampir semua variabel ukuran tubuh yang diamati menjadi variabel pembeda pada kedua

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variabel pembeda ukuran permukaan linear kepala kambing PE antara Pelaihari, Cordero Farm dan DAY Farm , melakukan upaya

Kita coba menambah efek kemunculan pada anak panah, menggunakan efek blinds seperti gambar 4 dan akan mengubah kondisi panel custom animation menjadi seperti gambar 5.. Objek

Pantun merupakan salah satu puisi lama yang mempunyai ciri bersajak a-b-a-b, tiap baris terdiri atas 8 hingga 12 suku kata, 2 baris pada awal pantun disebut sampiran, 2

Adapun ciri-ciri klausa adalah sebagai berikut: (1) dalam klausa terdapat satu predikat, tidak lebih dan tidak kurang; (2) klausa dapat menjadi kalimat

Untuk dapat memperoleh besaran hasil interaksi antar ciri lahan dalam semi-kuantitatif, populasi harga variabel yang menjadi ciri lahan diagnostik dipilahkan menjadi

Menurut Chaer 2009: 6-11 Semantik berdasarkan tataran atau bagian dari bahasa yang menjadi objek penyelidikan dapat dibedakan menjadi empat, yaitu 1 semantik leksikal yang merupakan