• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Metode Prototype dalam Pengembangan Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Terhadap Renja SKPD Kab Lombok Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penggunaan Metode Prototype dalam Pengembangan Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Terhadap Renja SKPD Kab Lombok Tengah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Penggunaan Metode Prototype dalam Pengembangan Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Terhadap Renja SKPD

Kab Lombok Tengah

Hairul Fahmi*, Wafiah Murniati

Program Studi Teknik Informatika, STMIK Lombok, Lombok Tengah, Indonesia Email: 1[email protected], 2wafiah,[email protected]

Email Penulis Korespondensi: [email protected]

Abstrak−Proses monitoring dan Evaluasi disuatu Instansi Pemerintah khususnya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan. Proses monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan untuk memperoleh fakta – fakta, data, dan informasi dalam proses upaya pencapaian tujuan. Bappeda Lombok Tengah dalam proses pelaksanaan monitoring dan evaluasi masih menggukan sistem konvensional dengan mengumpulkan berkas-berkas SKPD pada setiap triwulan yang menyebabkan proses tidak efisien. Oleh karena itu Aplikasi sangat diperlukan. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu aplikasi untuk memudahkan monitoing dan evaluasi RENJA tahun berjalan. Metode perancangan /pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototyping.

Implementasi pada metode prototitype dilakukan 3 (tiga) tahapan, tahap pertama mendengarkan pengguna sistem yang terkait dengan kebutuhan sistem, tahap kedua pembuatan prototype interface dan yang ketiga melakukan uji coba prototype interface yang telah usulkan oleh pengguna. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian sistem dengan pengujian usability yang berupa kuesioner. Pengujian terdiri dari 3 penilaian yairu kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan. untuk mendapatk an informasi timbal balik dari pengguna. Hasil Pengujian Sistem menggunakan metode kuesioner yang melibatkan 10 responden mencapai 87% yang menunjukkan bahwa sistem Informasi RENJA sangat layak digunakan oleh pengguna. Dengan adanya Aplikasi ini Bapeda dapat memantau Rencana Kerja masing-masing SKPD dan dapat memberikan penilaian realisasi DPA- SKPD dengan cepat, tepat dan efisien

Keyword: Monitoring dan Evaluasi; Prototype; Usability

Abstract−The process of monitoring and evaluation in a government agency, especially Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) of Lombok Tengah Regency is one of the most important things to do. The process of monitoring the implementation of work is carried out to obtain facts, data, and information in the process of achieving goals. Bappeda Lombok Tengah in the process of implementing monitoring and evaluation still uses the conventional system by collecting SKPD files on a quarterly basis which causes the process to be inefficient. Therefore the application is very necessary. The purpose of this research is to produce an application to facilitate the monitoring and evaluation of the current year's RENJA. The system design/development method used is the prototyping method. The implementation of the prototype method is carried out in 3 (three) stages, the first stage is listening to system users related to system requirements, the second stage is making prototype interfaces and the third is testing the prototype interface that has been proposed by the user. In this study, the system will be tested with usability testing in the form of a questionnaire. The test consists of 3 assessments, namely system quality, information quality and service quality. to get feedback from users. Results of System Testing using a questionnaire method involving 10 respondents reached 87% which indicates that the RENJA Information system is very suitable for use by users.

With this application, Bapeda can monitor the Work Plan of each SKPD and can provide an assessment of the realization of DPA-SKPD quickly, precisely and efficiently.

Keywords: Monitoring and Evaluaion; Prototype; Usability

1. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membuka babak baru dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam dunia usaha, bisnis, instansi pemerintahan, dan berbagai institusi lain. Implementasi teknologi informasi dan komunikasi yang kian meluas, telah memberikan banyak manfaat yang juga telah berimplikasi luas, terkait kinerja, performance usaha, kualitas layanan yang makin membaik dan dirasakan masyarakat. Kecanggihan teknologi ini juga dapat dijadikan sebagai media komunikasi [1]⁠([2]⁠. Pada dasarnya, teknologi informasi merupakan suatu teknologi untuk menghasilkan sebuah informasi yang relevan, strategis, akurat dan tepat waktu, untuk berbagai kepentingan seperti keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan.[3]⁠ /

Pada Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah terdapat beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bertugas sebagai pelaksana fungsi eksekutif yang saling berkoordinasi agar penyelenggaraan pemerintahan berjalan dengan baik, salah satunya yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Bappeda merupakan salah satu lembaga teknis daerah dari Pemkab Lombok Tengah yang memiliki fungsi utama dalam menjalankan tugasnya yaitu dalam hal Pembangunan. Pembangunan secara umum melalui tiga tahapan, yaitu perencanaan pembangunan, pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan, serta monitoring dan evaluasi pembangunan. Ketiga tahapan tersebut memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kualitas pembangunan yang dilaksanakan.

Sistem monitoring dan evaluasi (Monev) merupakan sistem yang digunakan dalam melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi evaluasi terhadap Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),

(2)

JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA

Volume 6, Nomor 1, Januari 2022, Page 171-179

ISSN 2614-5278 (media cetak), ISSN 2548-8368 (media online)

Available Online at https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib DOI 10.30865/mib.v6i1.3444

dan Satuan Rancangan Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Hasil dari pemantauan dimaksud digunakan untuk mengevaluasi dengan memastikan bahwa visi, misi sasaran pokok, dan arah kebijakan telah dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) [4]⁠ ⁠. Proses monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan untuk memperoleh fakta – fakta, data, dan informasi dalam proses upaya pencapaian tujuan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, dan tidak terjadi penyimpangan. Proses Evaluasi dilakukan melalui penilaian terhadap realisasi DPA-SKPD untuk mengetahui realisasi pencapaian target indikator kinerja, penyerapan dana dan kendala yang dihadapi dan memastikan bahwa indikator kinerja program dan kegiatan Renja SKPD dapat dicapai dalam rangka mewujudkan visi, misi Renstra SKPD serta prioritas dan sasaran pembangunan tahunan daerah [5]⁠ .

Gambaran umum kondisi saat ini adalah Bappeda Lombok Tengah dalam proses pelaksanaannya sistem monitoring dan evaluasi masih menggunakan konvensional dengan mengumpulkan berkas-berkas SKPD pada setiap triwulan yang menyebabkan proses tidak efisien dan membutuhkan waktu yang lama. Bapeda Juga tidak dapat melakukan pemantauan secara langsung di setiap SKPD di setiap wilayah. Oleh karena itu dibuthkan suatu aplikasi monitoring dan evaluasi yang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Keberadaan aplikasi tersebut dapat memudahkan Bappeda dalam memantau Rencana kerja di tiap-tiap SKPD dan mendapatkan informasi perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan secara kontinyu (terus menerus) mengenai pencapaian indikator kinerja dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan dan memberikan penilaian terhadap realisasi DPA di tiap-tiap SKPD.

Penelitian terdahulu menjelaskan bahwa aplikasi Monev dapat membantu pemerintahan desa melakukan monitoring, evaluasi dan pengambilan keputusan dalam proses pembangunan desa[6]⁠ Sistem Monitoring dan Evaluasi dapat memudahkan pengguna / masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai alokasi anggaran, realisasi, capaian kegiatan, dokumentasi kegiatan, dan sisa anggaran [7]⁠⁠. Sistem Monitoring dan Evaluasi APBD dapat memudahkan pengguna / masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai alokasi anggaran, realisasi, capaian kegiatan, dokumentasi kegiatan, dan sisa anggaran [8]⁠. Dengan adanya sistem informasi dokumen monitoring dapat mempermudah akses data dokumen yang cepat dan akurat sehingga dapat menampilkan record dokumen hasil pengecekan dokumen [9]⁠⁠. Dalam membangun sebuah sistem informasi dibutuhkan prototype [10]⁠

[11]⁠. Model prototyping digunakan untuk memahami kebutuhan user atau pengguna sesuai dengan kebutuhan sehingga produk yang dihasilkan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggan [12]⁠[13]⁠⁠. Pengembangan metode prototype menghasilkan aplikasi sistem kontrol perkuliahan yang terintegrasi dengan sistem SIAK [14].

Aplikasi Monev yang telah dibangun maka selanjutnya perlu dilakukan adanya pengujian, Pengujian dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemudahan Aplikasi dapat digunakan oleh user sehingga dapat diterima di lingkungan operasional [15]⁠ Terdapat beberapa teknik dalam melakukan pengujian, diantaranya teknik pengujian kebergunaan atau yang dikenal dengan usability testing. Usability testing merupakan suatu teknik untuk mengukur efisiensi, kemudahan dalam dipelajari dan kemampuan untuk mengingat bagaimana berinteraksi tanpa kesulitan atau kesalahan [16]⁠.

Berdasarkan permasalahan di atas peneliti akan membangun aplikasi monitoring dan evaluasi Renja Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) Lombok Tengah menggunakan metode Prototype. Metode Prototype digunakan berdasarkan kebutuhan dari pengguna sehingga dapat memaksimalkan kinerja dari Aplikasi yang akan dirancang.

Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian sistem dengan pengujian usability (pengujian pengguna) dengan melibatkan user. Pengujian terdiri dari 3 aspek penilaian yaitu kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan. untuk mendapatkan informasi timbal balik dari pengguna. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun aplikasi monitoring dan evaluasi Renja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Lombok Tengah menggunakan metode Prototype.

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian ini menerapkan perancangan prototype. Prototype adalah proses yang digunakan untuk membantu pengembangan perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan penggunan yang harus dibuat [17]⁠.

Perancangan prototype diawali dengan analisa kebutuhan calon pengguna sistem, pembuatan prototype yang berasal dari kebutuhan pengguna, penyesuaian kebutuhan, dan evaluasi sistem [18]⁠. Berikut gambar 1 tentang fase dalam model prototyping.

(3)

Gambar 1. Tahapan Penelitian Model Prototype Masing – masing langkah penelitian diuraikan secara rinci sebagai berikut : 1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah -masalah dalam pelaksanaan proses monitoring dan evaluasi kinerja berjalan dengan menekankan pada aspek kelayakan pengembangan sistem.

2. Analisa

Pada tahap analisa, peneliti melakukan beberapa langkah seperti a. Analisa dokumen laporan triwulan yang berjalan.

b. Analisa data-data yang terkait dengan laporan triwulan

c.Melakukan klasifikasi masalah dan solusi yang akan diterapkan pada sistem d. Analisa kebutuhan sistem

3. Disain

Pada tahapan disain dilakukan analisa data, pemodelan sistem dan perancangan user interface 4. Implementasi

Pada tahap implementasi peneliti melakukan perancangan database dan pembuatan aplikasi berdasarkan disain sistem yang telah disepakati.

5. Sistem Testing

Pada tahapan pengujian peniliti melakukan pengujian dengan usability yang terdiri dari 3 penilaian yaitu kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan. Alat ukur yang digunakan untuk melakukan pengujian adalah berupa kuesioner yang berisi pertanyaan. Setiap pertanyaan dari kuesioner tersebut memiliki tujuan untuk mengukur tingkat Usability menurut penerimaan user, yang selanjutnya akan dinilai menggunakan Skala Likert 1-5 yang dinyatakan dalam respon (SS = Sangat Setuju, S = Setuju, N = Netral, TS = Tidak Setuju dan STS = Sangat Tidak Setuju). Jumlah responden yang terlibat dalam pengujian sistem adalah 10 responden yang memiliki kemampuan dalam menganalisis dan mengumpulkan informasi yang diperlukan.

Perhitungan Skala Likert a. Bobot Nilai

Bobot nilai yang di gunakan adalah: 5 = Sangan Setuju, 4 = Setuju, 3 = Netral, 2 = Tidak Setuju, 1 = Sangat Tidak Setuju.

b. Menghitung Index %

Rumus Index % = Total Skor / Y x 100 (1)

Dimana:

Y = Skor tertinggi likert x jumlah responden (2)

Tingkat kelayakan di peroleh dari hasil perhitungan Index % dengan kategori sebagai berikut:

(4)

JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA

Volume 6, Nomor 1, Januari 2022, Page 171-179

ISSN 2614-5278 (media cetak), ISSN 2548-8368 (media online)

Available Online at https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib DOI 10.30865/mib.v6i1.3444

Tabel 1. Kategori Kelayakan Angka % Klasifikasi

< 21 Sangat Tidak Layak 21 – 40 Tidak Layak

41 – 60 Cukup

61 - 80 Layak

81 - 100 Sangat Layak c. Nilai presentasi usability

Nilai presentasi usability adalah nilai rata-rata dari aspek kualitas informasi, kualitas sistem dan kualitas layanan.

Usability = 𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖+𝐾𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚+𝑘𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛

3 (3)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dipaparkan sesuai dengan proses dalam metode prototype mulai dari mendengarkan pengguna,membangun prototype dan Uji Pengguna.

1. Mendengarkan pengguna

Langkah awal dari metode prototitype adalah mendengarkan pengguna untuk mengetahui kebutuhan sistem yang akan dibangun. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengguna diperoleh data kebutuhan sistem yang ditampilkan pada tabel 2

Tabel 2. Data kebutuhan sistem berdasarkan kebutuhan pengguna

Kebutuhan input Kebutuhan proses Kebutuhan output

Login SKPD Proses Realisasi Kinerja Triwulan SKPD

Laporan Realisasi KinerjaTriwulan SKPD

Input Sub Kegiatan Cetak Laporan Realiasi

KinerjaTriwulan Input Data Indikator sub

kegiatan

2. Membangun prototype

Prototype sistem informasi monitoring dan evaluasi yang dibangun menggunakan Use case Diagram dan rancangan database seperti gambar 2 dan gambar 3

Gambar 2. Use Case Diagram Penjelasan dari use case diagram pada gambar 2 adalah:

1. User SKPD melakukan login pada sistem, aktifitas yang dilakukan setelah login adalah menambah, merubah dan menghapus data renja, menambah realisasi triwulan dan mencetak laporan triwulan

2. Admin dapat melakukan tambah data master yang dibutuhkan oleh SKPD dan dapat memantau aktivitas inputan realisasi triuwaln SKPD

(5)

Gambar 3. Rancangan Database 3. Uji Pengguna

Setelah membangun prototype maka selanjutnya masuk kepada tahap uji pengguna terhadap prototype yang telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan menemui klien secara langsung dan mempresentasikan hasil prototype yang telah dibuat sebelumnya. Berikut adalah Hasil uji pengguna yang ditampilkan pada Tabel 3

Tabel 3. Hasil Uji pengguna

Lingkup Sistem Pengujian Tanggapan

Halaman Login Pengecekan fitur login Sesuai

Input Data Sub kegiatan Pengecekan form inputan data sub kegiatan

Pengguna meminta untuk data indikator agar ada pada satu form

Input data indikator Penegecekan fitur inputan data indikator

Sesuai Input realiasai kinerja

triwulan

Pengecekan proses dalam penginputan data realisasi

Sesuai Laporan kinerja triwulan Pengecekan laporan triulan

dengan output berupa file excel

sesuai 3.1 Tampilan aplikasi

1. Halaman Login

Gambar 4. Halamn Login Sistem

(6)

JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA

Volume 6, Nomor 1, Januari 2022, Page 171-179

ISSN 2614-5278 (media cetak), ISSN 2548-8368 (media online)

Available Online at https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib DOI 10.30865/mib.v6i1.3444

Gambar 4 merupakan tampilan halaman Login yang terdiri dari form isian username, pasword dan tahun RENJA.

2. Tampilan Dashboard Renja

Gambar 5. Dashboard Renja

Gambar 5 merupakan tampilan halaman dashboard yang berisikan data sub kegiatan yang telah dimasukkan oleh SKPD.

3. Tambah Sub Kegiatan dan Indikator Kegiatan

Gambar 6. Tambah Sub Kegiatan

Gambar 7. Tambah Indikator Sub Kegiatan

Gambar 6 merupakan tampilan tambah sub kegiatan pada RENJA SKPD sedangkan gambar 7 merupakan tampilan halaman Tambah Indikator Sub Kegiatan, Setiap Sub kegiatan harus mempunya minimal satu indikator.

4. Halaman Realisasi Kinerja dan Form Tambah Realisasi Kinerja

Gambar 8. Halaman Realisasi Kinerja

(7)

Gambar 9. Form Tambah Realisasi Kinerja

Gambar 8 merupakan tampilan hasil dari isian realisasi kinerja pada tiap Triwulan sedangkan gambar 9 menunjukkan tampilan form tambah relasi kinerja digunakan untuk menambah isian pada tiap Triwulan

5. Halaman Laporan Kinerja Triwulan

Gambar 10. Halaman Laporan Kinerja Triwulan

Gambar 10 menjelaskan tentang laporan persentase kinerja masing-masing sub kegiatan dan persentase realisasi keuangan dan target kinerja.

3.2 Testing

Pengujian sistem dilakukan untuk menentukan kelayakan dari suatu sistem. Metode analisa yang digunakan adalah analisa frekuensi pada skala likert, yaitu dengan menghitung presentasi jumlah “sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju” yang dipilih responden untuk setiap pertanyaan. Pengujian Sistem yang dilakukan terdiri dari 3 aspek yaitu aspek kualitas informasi, kualitas sistem dan kualitas layanan. Hasil perhitungan pengujian dari masing-masing aspek usability ditampilkan pada tabel 4,5 dan 6

Tabel 4. Hasil Pengujian Aspek Kualitas Informasi

No Pertanyaan Nilai

1 Sistem menyediakan informasi yang relevan 90%

2 Sistem menyediakan informasi yang akurat 88%

3 Sistem menyediakan informasi yang dapat dipercaya 86%

4 Informasi pada sistem mudah dipahami 86%

5 Sistem memberikan informasi tepat waktu 86%

6 Sistem menyajikan informasi dalam format yang tepat 82%

7 Sistem memberikan informasi yang detail pada level yang tepat 76%

Tabel 5. Hasil Pengujian Aspek Kualitas Sistem

No Pertanyaan Nilai

1 Navigasi pada sistem informasi sederhana dan mudah digunakan 92%

2 Sistem informasi nyaman digunakan 90%

3 Sistem Informasi dapat diakses dengan mudah dan nyaman 92%

4 Desain tampilan pada sistem informasi memudahkan pengguna 92%

5 Sistem informasi mudah dipelajari 86%

6 Sistem informasi cepat dalam merespon pengguna 88%

(8)

JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA

Volume 6, Nomor 1, Januari 2022, Page 171-179

ISSN 2614-5278 (media cetak), ISSN 2548-8368 (media online)

Available Online at https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib DOI 10.30865/mib.v6i1.3444

No Pertanyaan Nilai

7 Sistem informasi cepat dalam memproses transaksi 80%

8 Sistem Informasi dapat diakses dengan cepat 82%

9 Sistem Informasi dapat diakses kapan aja 90%

Tabel 6. Hasil Pengujian Aspek Kualitas Layanan

No Pertanyaan Nilai

1 Sistem informasi memberikan respon yang cepat terhadap permintaan pengguna 84%

2 Sistem informasi didukung oleh teknisi profesional yang dapat dihubungi pada

saat terjadi masalah 88%

3 Sistem Informasi memberikan teknisi yang berkompeten dalam menangani

sistem informasi 86%

4 Sistem informasi didukung dengan garansi terhadap sistem setelah sistem

diimplementasi 86%

5 Garansi yang diberikan sistem informasi baik. 90%

Langkah selanjutnya adalah menentukan Usability sistem mengacu pada 3 aspek penilaian. Hasil perhitungan rata-rata dari masing-masing aspek ditampilkan pada tabel 7

Tabel 7. Hasil Rata-rata Pengujian

Kualitas Informasi Kualitas Sistem Kualitas Layanan

85% 88% 87%

Usability = 85%+88%+87%

3

= 87%

Pengujian Sistem menggunakan metode kuesioner yang melibatkan 10 responden. Hasil pengujian usability aplikasi mencapai 87% . Skor ini menunjukkan bahwa aplikasi Monev terhadap RENJA dikategorikan sangat layak. Berdasarkan skor tersebut aplikasi lsangat ayak untuk digunakan oleh pengguna.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa, aplikasi monitoring dan evaluasi terhadap renja dirancang berdasarkan kebutuhan pengguna. Sistem dibangun dengan metode prototype yang diawali dengan mendengarkan pengguna, merancang prototype dan melakukan pengujian terhadap prototype. Berdasarkan hasil pengujian prototype maka dikembangkan apikasi monitoring dan evaluasi terhadap renja. Untuk pengujian aplikasi digunakan usability dengan penilaian tiga aspek yaitu, aspek kualitas informasi, kualitas sistem dan kualitas layanan. Alat ukur yang digunakan untuk melakukan pengujian adalah berupa kuisioner yang berisi pertanyaan yang akan dinilai menggunakan skala likert 1-5. Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai kualitas informasi 85%, kualitas sistem 88% dan kualitas layanan 87%. Berdasarkan nilai ke tiga aspek diperoleh nilai usability sebesar 87%. Hasil ini menunjukkan bahwa aplikasi dikategorikan sangat layak.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak yang telah mendukung terlaksananya penelitian ini terkhusus BAPPEDA Lombok Tengah yang telah bersedia mendukung penelitian ini.

REFERENCES

[1] H. Ismatullah and Q. J. Adrian, “Implementasi Prototype Dalam Perancangan Sistem Informasi Ikatan Keluarga Alumni Santri Berbasis Web,” J. Inform. Dan Rekayasa …, vol. 2, no. 2, pp. 3–10, 2021, [Online]. Available:

http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/informatika/article/view/924.

[2] H. I. T. Simamora, “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Cv Mitra Tani Menggunakan Metode Prototype,”

JURTEKSI (Jurnal Teknol. dan Sist. Informasi), vol. 6, no. 2, pp. 173–178, 2020, doi: 10.33330/jurteksi.v6i2.552.

[3] Y. Ramadhani and Nasrah, “sistem informasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) pada kantor dinas pendidikan kabupaten soppeng,” Jisti, vol. 2, no. 2, pp. 42–51, 2019, [Online].

Available: https://ojs.stmik.ypls.ac.id/index.php/jisti/article/view/38.

[4] Roehaenah, “Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Indaramayu,” J. Ilmu Adm. REFORMASI Univ.

Swadaya Gunung Jati, vol. 1, no. 4, pp. 39–50, 2019, [Online]. Available:

http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/REFORMASI/article/view/2649.

[5] R. S. Santoso, “Evaluasi Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerahbadan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang,” Gema Publica, vol. 2, no. 1, p. 34, 2016, doi: 10.14710/gp.2.1.2016.34-54.

[6] Z. Rusdi and D. Trisnawarman, “Rekayasa Perangkat Lunak Sistem Monitoring Dan Evaluasi Program Pembangunan Desa,” Comput. J. Comput. Sci. Inf. Syst., vol. 2, no. 2, p. 169, 2018, doi: 10.24912/computatio.v2i2.2567.

(9)

[7] K. Imtihan, L. Mutawalli, and W. Bagye, “Pemilihan Model Scrum Dalam Pengembangan Sistem Monitoring Dengan Menggunakan Metode Agile Untuk Evaluasi Clinical Pathway,” Bianglala Inform., vol. 8, no. 1, pp. 63–69, 2020, doi:

10.31294/bi.v8i1.7636.

[8] A. P. Paputungan, Y. D. Y. Rindengan, and S. Sentinuwo, “Sistem Monitoring Dan Evaluasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Berbasis Web,” J. Tek. Inform., vol. 11, no. 1, 2017, doi: 10.35793/jti.11.1.2017.16744.

[9] A. Noeman and D. Handayani, “Perancangan Sistem Informasi Document Monitoring Sampling Product Dengan Metode Prototype,” Fakto Exacta, vol. 12, no. 3, pp. 219–229, 2019, doi: 10.30998/faktorexacta.v12i3.4678.

[10] M. Irfan, S. Dharma, and D. Saputri, “Perancangan Prototype Interface Sistem Informasi,” vol. 14, no. 1, pp. 11–16, 2020.

[11] A. Christian and S. Suhartini, “Implementasi Model Prototipe Pada Perancangan Sistem Informasi Inventaris,” J. Sist.

Inf. dan Sains Teknol., vol. 1, no. 2, pp. 1–10, 2019, doi: 10.31326/sistek.v1i2.674.

[12] A. Yaqin, “Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Bidikmisi,” J. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol. 6, no. 4, p. 407, 2019, doi: 10.25126/jtiik.2019641108.

[13] D. S. Sihombing, W. W., Aryadita, H., & Rusdianto, “Perancangan Dashboard Untuk Monitoring Dan Evaluasi (Studi Kasus: FILKOM UB),” J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol. 3, no. 1, pp. 434–441, 2018.

[14] Novita Br Ginting, Yuggo Afrianto, and Suratun, “Menggunakan Metode Prototype Dan Pengujian Black Box ( Studi Kasus : Fakultas Teknik Dan Sains Universitas Ibn Khaldun ),” Simetris J. Tek. Mesin, Elektro dan Ilmu Komput., vol.

10, no. 2, pp. 577–588, 2019.

[15] N. R. Riyadi, “PENGUJIAN USABILITY UNTUK MENINGKATKAN ANTARMUKA APLIKASI MOBILE myUMM STUDENTS,” Sistemasi, vol. 8, no. 1, p. 226, 2019, doi: 10.32520/stmsi.v8i1.346.

[16] M. Cahyani and F. N. Khasanah, “Metode Usability Testing Terhadap Sistem Informasi Rental Mobil,” vol. 4, no. 2, pp.

195–204, 2020.

[17] N. Putri, N. Agung Prabowo, and R. A. Widyanto, “Implementasi Metode Prototyping pada Perancangan Aplikasi Electronic Ticket (E-Ticket) berbasis Android,” J. Komtika (Komputasi dan Inform., vol. 3, no. 2, pp. 62–68, 2020, doi:

10.31603/komtika.v3i2.3474.

[18] E. Meilinda, R. Sabaruddin, and P. Juliardi, “Implementasi Model Prototype Pada Sistem Informasi Inventory ( Studi Kasus : Kantor Upt Tikp Dinas Pendidikan Kota Pontianak ),” vol. IX, no. I, pp. 38–42, 2021.

Referensi

Dokumen terkait

There is a need for a set of comprehensive policies to reform the legal system, industry associations, R&D institutions, university and vocational education…, and to ensure the state

Analisis tingkat literasi keuangan dan pengaruhnya terhadap perilaku keuangan pada mahasiswa prodi manajemen universitas terbuka.. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia,