• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN PEMANIS BUATAN DALAM ES DAN BUBUR DITINJAU DARI ETIKA BISNIS ISLAM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGGUNAAN PEMANIS BUATAN DALAM ES DAN BUBUR DITINJAU DARI ETIKA BISNIS ISLAM "

Copied!
100
0
0

Teks penuh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan pemanis buatan oleh pedagang es dan bubur di Pasar Batanghari ditinjau dari etika bisnis Islami. Apalagi, tidak semua penjual es dan bubur di Pasar Batanghari mengetahui efek samping dari penggunaan pemanis buatan tersebut. Dalam penelitian ini, penulis membahas penggunaan pemanis buatan pada es dan bubur ditinjau dari etika bisnis Islam.

Penggunaan Pemanis Buatan pada Es Krim dan Bubur Ditinjau dari Etika Bisnis Islami Etika Bisnis Islami. Dari 5 (lima) penjual es krim dan bubur yang diwawancarai peneliti tidak mengetahui bahaya penggunaan pemanis buatan. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Agil, menurutnya para penjual es krim dan bubur di pasar Batanghari menggunakan pemanis buatan.

Meski sudah merasakan efek samping dari penggunaan pemanis buatan ibu Agili, ia tetap mengonsumsi es dan es dari waktu ke waktu. Ibu Badik masih mengkonsumsi es dan bubur yang mengandung pemanis buatan karena harganya yang murah dan mudah didapat. Menurutnya, es dan bubur yang mengandung pemanis buatan akan terasa lebih manis, terkadang rasa manisnya tertinggal di tenggorokan.

Efek samping yang sering dirasakan setelah makan es dan bubur dengan pemanis buatan adalah sakit tenggorokan bahkan batuk. Ibu Fitri mengatakan, makan es dan sereal yang mengandung pemanis buatan rasanya tidak akan menimbulkan akibat yang serius. Efek samping yang mungkin Anda alami adalah tenggorokan akan terasa kering atau perih jika terlalu banyak mengonsumsi es dan bubur yang mengandung pemanis buatan.

Selain itu, ia juga tidak merasakan adanya efek samping dari penambahan pemanis buatan pada es krim dan bubur. Efek samping yang dirasakan ibu Katmini setelah makan es krim dan bubur yang mengandung pemanis buatan adalah tenggorokan terasa kering atau perih. Ibu Katmini tetap mengkonsumsi es krim dan bubur yang mengandung pemanis buatan karena harganya yang murah dan mudah didapat.

Menurutnya, berdasarkan hasil wawancara dengan Bu Mus, setiap penjual es krim dan bubur menggunakan pemanis buatan. Dari uraian di atas terlihat bahwa pembeli sebenarnya mengetahui bahwa pedagang es krim dan bubur menggunakan pemanis buatan. Pembeli hanya bisa menebak atau mengukur penggunaan pemanis buatan dengan mencicipi es krim dan buburnya.

Sebenarnya penggunaan pemanis buatan dalam pembuatan es krim dan bubur tidak dilarang asalkan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Menurut hasil wawancara Ibu Torsini mengatakan bahwa pemanis buatan digunakan dalam pembuatan air gula untuk es dan bubur. Dari hasil wawancara dengan penjual es dan bubur dapat diketahui bahwa 4 (empat) dari 5 (lima) penjual es dan bubur menggunakan pemanis buatan. Meskipun Ibu Giati membedakan antara es dan bubur yang mengandung pemanis buatan dan yang tidak, ia tidak mengalami efek samping dari penggunaan pemanis buatan tersebut.

Menurutnya, es dan bubur yang menggunakan pemanis buatan akan terasa lebih manis, dan rasa manisnya terkadang agak pahit. Selain itu, menurut Ibu Mus, es dan bubur yang menggunakan pemanis buatan akan terasa lebih manis, namun ia tidak merasakan efek samping dari penambahan pemanis buatan. Meski harga es dan bubur yang ditawarkan pengecer sama, namun ada pengecer yang terlalu banyak menggunakan pemanis buatan.

Ketiga, asas keadilan dalam penggunaan pemanis buatan oleh pedagang es krim dan bubur di pasar Batanghari juga tidak sejalan dengan asas keadilan atau kebenaran. Pasalnya, pedagang es krim dan bubur tidak mengungkapkan secara pasti berapa banyak pemanis buatan yang digunakan. Disini para pedagang harus bertanggung jawab ketika konsumen mengalami sakit akibat mengkonsumsi es krim dan bubur dengan pemanis buatan yang terlalu banyak.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Analisis Kandungan Pemanis Buatan (Sakarin dan Siklamat) pada Jamu Gendong di Pasar Gubug Grobogan Fakultas Tarbiyah Lembaga Agama Islam Negeri Walisongo. 14 Dewi Lestari dengan judul “Analisis Keberadaan Pemanis Buatan (Sakarin dan Siklamat) pada Jamu Gendong di Pasar Gubug Grobogan Tahun 2011, Pustaka.walisongo.ac.id, diunduh pada tanggal 1 Mei 2017. Rudi Hartono” Identifikasi Siklamat Minuman di Kawasan Pendidikan Kota Palangkaraya Tahun 2014. www.umpalangkaraya.ac.id, diunduh pada tanggal 1 Mei 2017.

16 Suryanto “Kajian Hukum Islam Terhadap Jual Beli Makanan Yang Mengandung Monosodium Glutamat (MSG)” 2015.digilib.uin-suka.ac.id, diunduh pada 15 Juni 2017. Sedangkan penelitian Rudi Hartono bertujuan untuk mengetahui keberadaan atau kekurangan sakarin pada minuman yang mengandung yang dijual di sekolah. Berbeda dengan penelitian Suryanto yang membahas hukum Islam tentang jual beli makanan yang mengandung MSG.

Penulis ingin menjelaskan bagaimana penggunaan pemanis buatan oleh pedagang es krim dan bubur di pasar Batanghari dari perspektif etika bisnis Islam. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa karya ilmiah peneliti yang berjudul “Penggunaan Pemanis Buatan Pada Es dan Bubur Ditinjau dari Etika Bisnis Islami (Studi Kasus di Pasar Batangharai)” belum pernah diteliti sebelumnya, khususnya di IAIN Metro.

LANDASAN TEORI

  • Pengertian Pemanis Buatan
  • Macam-macam Pemanis Buatan
  • Efek Samping Pemanis Buatan
  • Produksi
    • Pengertian Produksi
    • Tujuan Produksi
  • Etika Bisnis Islam
    • Pengertian Etika Bisnis Islam
    • Prinsip-prinsip Etika Bisnis Dalam Islam
  • Jenis dan Sifat Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisa Data

Maklum, pemanis buatan merupakan bahan kimia yang dapat menimbulkan rasa manis dan digunakan sebagai pengganti gula. Selain itu, penggunaan pemanis buatan tidak boleh berlebihan karena akan menimbulkan efek samping yang berbahaya. Penggunaan pemanis buatan yang semula ditujukan hanya untuk makanan dan minuman khusus penderita diabetes, kini semakin banyak digunakan pada berbagai produk pangan pada umumnya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa pemanis buatan mempunyai fungsi penambah cita rasa, karena pemanis buatan bermanfaat dalam memberikan rasa manis pada makanan atau minuman. Pemanis buatan juga berfungsi menjaga berat badan karena pemanis buatan rendah kalori, sehingga makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan dapat mengontrol konsumsi kalori. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa semua jenis pemanis buatan atau pemanis sintetis memiliki efek samping, baik efek samping ringan hingga berat.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa etika bisnis Islam merupakan tata cara yang dijadikan acuan dalam melakukan kegiatan bisnis yang sesuai dengan syariat Islam. Untuk itu, menjalankan kegiatan bisnis tidak dapat dipisahkan dari prinsip-prinsip yang diberikan oleh etika bisnis. Kebebasan merupakan bagian penting dari etika bisnis Islam, namun kebebasan itu tidak merugikan kepentingan orang atau kelompok lain.

Rafik Issa Beekun, Etika Bisnis Islam, terjemahan Muhammad, dari judul asli Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: Pustaka Mahasiswa, 2004), hal.40. Dari informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah untuk menggambarkan fakta-fakta yang ada secara sistematis dan akurat, mengenai pemanis buatan dan pandangan etika bisnis Islam tentang penggunaan pemanis buatan dalam es krim dan bubur, yaitu dijelaskan dalam kata-kata atau kalimat dipisahkan oleh kategori untuk menarik kesimpulan. Sumber data sekunder adalah sumber pendukung yang biasanya disusun dalam bentuk dokumen atau catatan terkait penelitian: Etika Bisnis Islam oleh Rafik Issa Beekun, Etika Bisnis dalam Islam oleh Mustaq Ahmad, dokumen terkait pemanis buatan, dan sebagainya.

Adapun melakukan penelitian terhadap penjual dan pembeli es krim dan bubur untuk mendapatkan informasi tentang penggunaan pemanis buatan pada es krim dan bubur. Penulis menggunakan metode observasi untuk memastikan apakah penjual menggunakan pemanis buatan atau tidak. Penalaran induktif dimulai dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang memiliki cakupan khusus dan sempit ketika menyusun argumentasi dan diakhiri dengan pertanyaan-pertanyaan umum.50 Penulis menggunakan data yang diperoleh dalam bentuk deskripsi kemudian data tersebut dianalisis menggunakan pemikiran induktif berdasarkan informasi tentang penggunaan pemanis buatan oleh pedagang bubur es krim di Pasar Batanghari.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penggunaan Pemanis Buatan Dalam Es Dan Bubur Ditinjau

Ia juga tidak mengetahui bahaya atau efek samping dari penggunaan pemanis buatan secara berlebihan. Tidak semua orang langsung mengalami tenggorokan sakit atau kering, diare dan sakit perut setelah makan es dan bubur yang mengandung pemanis buatan. 44. Bila hanya sedikit dan tidak terlalu sering, menurutnya tidak mengkonsumsi es dan bubur yang mengandung pemanis buatan meski sebulan sekali.

PENUTUP

Saran

Lebih berhati-hatilah saat membeli makanan dan minuman, jika menurut Anda makanan atau minuman yang Anda beli banyak mengandung pemanis buatan, jangan membeli makanan atau minuman tersebut lagi. Dewi Lestari berjudul “Analisis Keberadaan Pemanis Buatan (Sakarin dan Siklamat) Pada Jam Gendong di Pasar Gubug Grobogan”, skripsi di Pustaka.walisongo.ac.id, Mei 2017. Suryanto “Kajian Hukum Islam Terhadap Jual Beli makanan yang mengandung monosodium glutamat (MSG)”, skripsi dalam digilib.uin-suka.ac.id, Juni 2017.

PENGGUNAAN PEMANIS BUATAN PADA ICE DAN POROR DITINJAU DARI ETIKA BISNIS ISLAM (Studi Kasus di Pasar Batanghari). Apakah pemanis buatan yang digunakan sebagai pemanis curah atau pemanis buatan yang hanya digunakan untuk campuran gula. Bagaimana membedakan makanan dan minuman khususnya es krim dan bubur yang menggunakan pemanis buatan atau tidak.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dipahami kesiapan mahasiswa angkatan 2018 prodi Bimbingan dan Konseling Islam untuk menjadi konselor islam ditinjau dari