PENGOLAHAN LINDI
TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH DENGAN SISTEM LAND TREATMENT
DAN CONSTRUCTED WETLAND
Priyadi
NIM. 20013682328013 Promotor:
Prof. Dr. rer. med. H. Hamzah Hasyim, SKM, MKM
Co Promotor:
Prof. Dr. Fakhili Gulo, M.Si Co Promotor:
Dr. Febrian Hadinata, ST, MT
I. Latar belakang
1. Sumber dan Dampak Lindi
Saat ini Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah di sebagian kota besar di Indonesia masih menerapkan sistem open dumping dan semi sanitary landfil, yaitu suatu cara pembuangan/pengolahan sederhana dimana sampah hanya dihamparkan pada suatu lokasi dan dibiarkan terbuka yang sebagian lagi ditutup lapisan tanah, cara ini tidak direkomendasikan karena banyaknya potensi pencemaran lingkungan pada media lingkungan (udara, air dan tanah
)
Dampak Air Lindi Bagi Lingkungan
Dengan meningkatnya jumlah penduduk, modernisasi serta industrialisasi yang tidak diimbangi dengan pengelolaan sampah dan lingkungan yang baik menyebabkan menurunnya kualitas air yang ada.
Dampak Air Lindi Bagi Sekitar
Tak hanya berdampak negatif untuk lingkungan, kandungan cairan lindi juga memberikan dampak buruk pada kesehatan warga sekitar yang mengonsumsi air yang mungkin telah terkontaminasi air lindi.
Air yang baik memiliki logam yang kita butuhkan seperti magnesium, kalium dan kalsium. Sementara dalam air lindi logam yang terkandung justru membahayakan kesehatan seperti timbal, merkuri, kadmium.
2. Permasalahan yang ada di TPA
Kota Palembang memiliki Tempat Pembuangan Akhir sampah, yaitu TPA Sukawinatan sudah beroperasi mulai tahun 1994 dan luas lahan 25 hektar serta telah terpakai 15 hektar, sisa lahan 10 hektar diperkirakan dapat mengolah dan menampung sampah hingga tahun 2024.
TPA menghasilkan kontaminasi limbah leachate/lindi yang mencemari tanah, air permukaan dan resapannya akan mempengaruhi kualitas air tanah.
Lindi berisi bahan organik, senyawa anorganik dan
logam. Keberadaan lindi telah diidentifikasi sebagai
salah satu ancaman utama untuk sumber daya air dan
tanah.
Pemerintah Indonesia (GOI) telah menetapkan peraturan mengenai pengelolaan limbah padat, termasuk pengelolaan lindi TPA, melalui UU No. 18/2008 menyatakan bahwa setiap kota atau kabupaten harus memiliki tempat pembuangan sampah yang sesuai dan memenuhi persyaratan teknis dan lingkungan hidup.
Namun hingga tahun 2019 masih banyak TPA di Indonesia yang dioperasikan secara dumping terbuka dan tidak memenuhi prinsip lingkungan hidup. Dengan sistem open dumping, akan sulit untuk memiliki sistem pengelolaan lindi yang baik.
Akibatnya, lindi akan meresap ke dalam tanah dan air tanah tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu (Noerfitriyani et al., 2018; Emalya et al., 2020)
3. Peraturan tentang Pengelolaan lindi TPA
4. Pengolahan lindi TPA
Advanced Oxidation Process (AOPs) Berbasis Ozon
Jenis Pengolahan air limbah.
Land Treatment : Pengolahan air limbah secara terkendali ke dalam
tanah dimana proses fisik, kimia, dan biologis mengolah air limbah
saat melewati atau menembus tanah.
Constructe Wetland
Lahan basah buatan adalah sistem pengolahan air limbah organik yang meniru dan meningkatkan efektivitas proses yang membantu memurnikan air serupa dengan lahan basah alami. Sistem ini menggunakan air, tanaman air (yaitu: alang-alang, rumput bebek), mikroorganisme alami, dan lapisan penyaring (biasanya dari pasir, tanah dan/atau kerikil).
II. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah sistem pengelolaan lindi di TPA Sukawinatan.
2. Bagaimanakah metoda pengolahan lindi di TPA Sukawinatan.
3. Bagaimanakah karakteristik parameter baku mutu lindi di TPA Sukawinatan.
4. Bagaimanakah pengaruh model pengolahan lindi dengan
metoda Land Treatment terhadap parameter baku mutu lindi.
5. Bagaimanakah pengaruh model pengolahan lindi dengan
metoda Constructed Wetland terhadap parameter baku mutu lindi.
6. Bagaimanakah efektivitas model pengolahan lindi dengan
metoda Land treatment dan Constructed wetland.
III. Tujuan Penelitian (temuan baru yg dikembangkan=menemukan model)
1. Tujuan Umum Untuk mengetahui metoda pengolahan lindi yang berpotensi mengurangi kadar polutan yang ada pada lindi sesuai baku mutu lindi (KemenLH, 2016)
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui sistem pengelolaan lindi di TPA Sukawinatan.
b) Mengetahui metoda pengolahan lindi di TPA Sukawinatan.
c) Mengetahui dan menganalisis karakteristik baku mutu lindi di TPA Sukawinatan (KemenLH, 2016)
d) Mengetahui dan menganalisis pengaruh metoda Land Treatment terhadap parameter baku mutu lindi.
e) Mengetahui dan menganalisis pengaruh metoda
Constructed Wetland terhadap parameter baku mutu lindi.
IV. Metodologi Penelitian
Metode penelitian eksperimen dengan membandingkan hasil intervensi pengolahan lindi sistem land treatment dan constructed wetland dengan standard baku mutu lindi sesuai
PermenLH No. P.59/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 Tentang Baku Mutu Lindi
Melakukan analisis data dg uji t test hasil sebelum pengolahan dan
setelah pengolahan lindi dengan sistem land treatment dan
constructed wetland
V. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan lindi di TPA Sukawinatan.
2. Memberikan informasi mengenai metoda pengolahan lindi di TPA Sukawinatan.
3. Memberikan informasi mengenai karakteristik baku mutu lindi di TPA Sukawinatan.
4. Memberikan hasil analisis pengaruh metoda Land Treatment terhadap parameter baku mutu lindi.
5. Memberikan hasil analisis pengaruh metoda Constructed Wetland terhadap parameter baku mutu lindi.
6. Memberikan hasil uji efektivitas antara model pengolahan lindi dengan metoda Land treatment dan Constructed wetland.
VI. Hipotesis
1. Adanya sistem pengelolaan lindi di TPA Sukawinatan.
2. Adanya metoda pengolahan lindi di TPA Sukawinatan.
3. Adanya perbedaan karakteristik lindi di TPA Sukawinatan dengan baku mutu lindi
4. Ada pengaruh modifikasi pengolahan metoda Land Treatment terhadap baku mutu lindi sebelum dan setelah pengolahan.
5. Ada pengaruh modifikasi pengolahan metoda Contructed Wetland terhadap baku mutu lindi sebelum dan setelah pengolahan.
6. Adanya efektivitas pengolahan metoda Land Treatment dan Contructed Wetland terhadap baku mutu lindi sebelum dan setelah pengolahan
VII. Kebaruan Penelitian
Kebaruan dari penelitian adalah sebagai berikut:
1. Diperoleh informasi hasil pengolahan metoda Land Treatment yang diaplikasikan pada lindi/leacheate.
2. Diperoleh informasi hasil pengolahan metoda Constructed Wetland yang diaplikasikan pada lindi/leacheate.
3. Diperoleh informasi efektivitas pengolahan metoda Land Treatment dan Constructed Wetland terhadap baku mutu lindi sebelum dan setelah pengolahan
VIII. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini meliputi :
1. Penelitian Tahap I dilakukannya penelitian tentang sistem pengelolaan lindi dan metoda pengolahan lindi di TPA Sukawinatan dengan melakukan :
a. Mengetahui sistem pengelolaan lindi yang selama ini dilakukan.
b. Mengetahui dan menganalisis metoda pengolahan lindi yang digunakan selama ini.
2. Penelitian Tahap II dilakukan pengambilan sampel dan analisis baku mutu lindi TPA Sukawinatan, pada tahap ini akan dilakukan :
c. Pengambilan sampel lindi pada 5 (lima) sumur kontrol dan 5 (lima) pada tempat penampungan lindi.
d. Identifikasi vegetasi yang ada di sekitar TPA Sukawinatan yang akan digunakan sebagai penyerap polutan.
e. Mengetahui hasil pemeriksaan lindi di TPA Sukawinatan disesuaikan dengan baku mutu lindi.
3. Penelitian Tahap III dilakukan penelitian uji pengaruh metoda Land Treatment dan Constructed Wetland terhadap Parameter baku mutu lindi. Pada tahap ini akan dilakukan :
a. Pembuatan media pengolahan lindi metoda Land Treatment dan Constructed Wetland skala laboratorium.
b. Pengumpulan lindi TPA untuk ditreatment dengan metoda Land Treatment dan Constructed Wetland.
c. Pengambilan dan pemeriksaan parameter baku mutu lindi pada sampel hasil pengolahan metoda Land Treatment dan Constructed Wetland
d. Data hasil sebelum dan setelah pengolahan dengan metoda Land Treatment dan Constructed Wetland di analisis statistik dengan analisis multivariat menggunakan aplikasi pengolahan data.
Profil TPA Sukawinatan : Sistem Pengelolaan dan Metoda Pengolahan
Persiapan
1. Survei Lokasi : Rencana Penelitian 2. Penyusunan rencana 3. Penyusunan Proposal
Penelitian
PENELITIAN TAHAP I PENELITIAN TAHAP II PENELITIAN TAHAP III
Penelitian tentang pengelolaan lindi dan metoda pengolahan lindi di TPA Sukawinatan.
Dilakukan pengambilan sampel dan analisis baku mutu lindi TPA Sukawinatan.
Penelitian uji pengaruh metoda Land Treatment dan Constructed Wetland terhadap Parameter baku mutu lindi.
LAPORAN AKHIR
IX. Tahapan Penelitian
IX. Kerangka Konseptual
Lindi sebagai pencemar lingkungan
Air lindi yang mencemari sungai
Air lindi atau leacheat merupakan air limbah yang dihasilkan akibat masuk nya air eksternal seperti air hujan ke dalam timbunan sampah yang melarutkan materi organik dari hasil dekomposisi sampah.
Cairan lindi mengandung bakteri, parasit serta kandungan berbahaya lainnya yang dapat memberikan kerugian bagi warga yang tinggal di sekitar tempat pembuangan sampah.
Komposisi bakteri, parasite dan bahan berbahaya lainnya merupakan agent/zat/mahluk hidup yang dapat menyebabkan kerusakan pada system biologi/lingkungan pada sumber air, tanah dan udara, dan vegetasi.
Kandungan Bahaya Air Lindi
Cairan lindi dapat berbeda di satu tempat pembuangan sampah dengan yang lainnya. Kandungan air lindi bergantung dari kandungan dan umur tempat pembuangan sampah, prosedur degradasi, iklim serta kondisi hidrologis.
Namun secara umum air lindi memiliki karakteristik dengan kebutuhan oksigen kimia dan biologis yang tinggi serta terdiri dari zat-zat yang tidak diinginkan seperti kontaminan organik dan anorganik.
Dari komposisi lindi/leacheate terdapat jenis toksik yang akan berpotensi menimbulkan pencemaran bagi tanah, air tanah, air permukaan, udara, vegetasi yang kontak langsung, dan sumber air yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya.
Untuk mengantisipasi dan mengurangi potensi yang akan ditimbulkan oleh lindi/leacheate maka perlu treatment agar komposisi lindi memenuhi ketentuan yang ditetapkan.