• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGOLAHAN BAMBU SECARA INVENTIF MENJADI LAMPU HIAS DENGAN PENDEKATAN DESAIN VERNAKULAR BUDAYA SUMATERA UTARA

N/A
N/A
Fathur Alfhrza

Academic year: 2023

Membagikan "PENGOLAHAN BAMBU SECARA INVENTIF MENJADI LAMPU HIAS DENGAN PENDEKATAN DESAIN VERNAKULAR BUDAYA SUMATERA UTARA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI...i

BAB 1. PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Luaran Kegiatan...2

1.4 Manfaat Kegiatan...2

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA...3

2.1 Kondisi Umum Lingkungan...3

2.2 Potensi Sumber Daya dan Peluang Pasar...4

2.3 Analisis Ekonomi Usaha...5

2.4 Kelayakan Usaha...6

BAB 3. METODE PELAKSANAAN...7

3.1 Tahapan Pekerjaan...7

3.2 Pencapaian Tujuan Program...8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...9

4.1 Anggaran Biaya...9

4.2 Jadwal Kegiatan...9

DAFTAR PUSTAKA...10

LAMPIRAN...11

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping...11

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan...19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas...21

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana...22

i

(2)

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara tropis dengan sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya alam yang melimpah tentunya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu sumber daya alam yang memerlukan perhatian adalah tanaman bambu. Bambu sudah dikenal sejak lama, banyak jenis produk yang bisa dibuat dari tanaman bambu karena karakteristiknya yang ringan, batangnya kuat, tahan lama, lurus, rata, mudah dibelah, mudah dibentuk, mudah didapat, mudah dikerjakan, mudah diangkut dan juga harganya terjangkau (Saputra et al., 2019). Secara tradisional, bambu banyak digunakan sebagai bahan kerajinan, peralatan rumah tangga, dan bahan makanan yang banyak diminati masyarakat (Citra Kunia putri dan trisna insan Noor, 2013).

Produk yang diperoleh awalnya sangat sederhana dan diproduksi dengan cara konvensional. Padahal bambu bisa digunakan dan diinovasikan menjadi produk yang lebih baik. Apalagi pada produk-produk seni yang memiliki unsur estetika dan keindahan yang dipadukan dengan gaya desain modern, pasti akan menjadi nilai unggul dalam produk manufaktur. Namun nyatanya, masyarakat Indonesia masih belum maksimal dalam mengelola bambu. Selain itu, pemasaran produk hanya ditujukan untuk kebutuhan sendiri atau lokal.

Di kota Medan, tumbuhan bambu tergolong langka. Selain itu, banyak pembangunan yang mengakibatkan pohon bambu ditebang dan tidak ditanam kembali, sedangkan batang bambu dibakar daripada diolah. Padahal orang bisa menggunakan batang bambu untuk membuat produk yang memiliki nilai jual.

Oleh karena itu, untuk melestarikan dan mengembangkan potensi industri berbahan dasar bambu, penulis memanfaatkan bambu untuk membuat lampu hias yang didesain dengan konsep vernakular. Dalam dunia arsitektur, arsitektur vernakular adalah desain arsitektur yang menyesuaikan iklim lokal, menggunakan teknik dan material lokal, dipengaruhi aspek sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat setempat (Mentayani Ira, 2012). Maka dari itu, lampu hias ini dibuat dengan keunikannya yang memiliki filosofi budaya suku-suku Sumatera Utara.

Sumatera Utara memiliki beberapa suku asli yaitu Melayu, Batak Karo, Simalungun, Pak-Pak/Dairi, Batak Toba, Mandailing, Pesisir dan Nias. Suku-suku ini pasti memiliki budaya yang berbeda dalam hal pakaian, rumah adat, tarian dan makanan. Keistimewaan budaya ini memiliki keunikan yang mampu menarik perhatian masyarakat luar kota maupun tourist. Banyak dari mereka yang datang ke Sumatera Utara untuk melihat keindahan alam dan membeli souvenir seperti baju, tas, ikat kepala, gantungan kunci, miniatur rumah adat, dll. Hal ini yang menjadi ide pembuatan lampu hias yang mencerminkan ciri khas suku Sumatera Utara. Contohnya adalah lampu hias meja yang didesain berdasarkan ornamen Gorga Batak Toba.

(3)

Lampu hias dari bambu memang sudah ada dijual dan dipasarkan oleh orang lain, tapi yang membedakannya dengan produk lampu hias yang akan penulis buat yaitu desainnya yang menunjukkan nilai seni budaya Sumatera Utara.

Produk lampu hias yang diproduksi tidak hanya satu, melainkan tiga produk, masing-masing dengan desain tribal yang berbeda. Suku yang menginspirasi desain lampu hias ini adalah suku Batak Toba dan Melayu. Jenis lampu yang dibuat yaitu lampu hias meja, lampu hias dinding dan lampu hias gantung.

Dengan menambahkan nilai budaya pada desain bambu akan menambah keunikan lampu hias bambu yang diproduksi dan meningkatkan minat masyarakat terhadap budaya Sumatera Utara. Target penjualan lampu hias ini adalah kalangan muda, tourist dan juga pecinta barang-barang khas budaya.

Gambar 1.1 Gorga Simeol-eol (Batak Toba) Gambar 1.2 Motif Anggrek (Melayu)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang perlu diselesaikan, yaitu:

a. Bagaimana inovasi lampu hias bambu terhadap ciri khas kebudayaan suku Batak Toba dan suku Melayu yang ada di Sumatera Utara?

b. Bagaimana teknik dan metode pemasaran lampu hias?

c. Bagaimana dampak lampu hias bambu untuk melestarikan bambu di Medan?

1.3 Luaran Kegiatan

a. Laporan kemajuan kegiatan b. Laporan akhir kegiatan

c. Produk wirausaha : Lampu hias meja, Lampu hias dinding dan Lampu hias gantung menggunakan bambu yang didesain dengan konsep vernakular mencerminkan ciri khas suku di Sumatera Utara

d. Akun media sosial

e. Artikel ilmiah (Luaran Tambahan) 1.4 Manfaat Kegiatan

a. Menciptakan wirausaha yang kreatif dan inovatif

b. Menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap budaya di Sumatera Utara

(4)

c. Melestarikan dan memanfaatkan bambu sebagai bahan yang memiliki nilai jual

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 2.1 Kondisi Umum Lingkungan

Medan, adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara yang merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Surabaya, sekaligus kota terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dengan keberadaan Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Internasional Kualanamu yang merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia, karena berbatasan dengan Selat Malaka, Medan menjadi kota perdagangan, industri, dan bisnis yang sangat penting di Indonesia. Bambu merupakan tanaman yang sangat bermanfaat bagi kehidupan ekonomi masyarakat. Sebagaimana yang kita ketahui, masyarakat di Kota Medan kurang mengelola bambu sebagai bahan industri. Oleh karena itu perlu dilakukannya usaha yang lebih untuk memanfaatkan bambu yang sebelumnya hanya menjadi limbah tapi dapat dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai jual. Dengan menciptakan inovasi lampu hias dari bambu dapat mewujudkan tujuan tersebut.

Gambar 2.1 Desain Produk Lampu Hias Meja

Gambar 2.2 Desain Produk Lampu Hias Gantung

(5)

Gambar 2.3 Desain Produk Lampu Hias Dinding 2.2 Potensi Sumber Daya dan Peluang Pasar

Budaya daerah muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk-penduduk yang lain. Terdapat beranekaragam kebudayaan daerah di Indonesia, salah satunya kebudayaan provinsi Sumatera Utara. Sumatera Utara kaya dengan berbagai adat budaya atau etnis yang beragam antara lain : Etnis Melayu, Batak Toba, Batak Karo, Batak Angkola, Batak Pakpak Dairi, Batak Simalungun, Nias, Etnis Sibolga Pesisir, dan etnis pendatang. Semua etnis memiliki nilai budaya masing-masing, mulai dari adat istiadat, tari daerah, jenis makanan, budaya dan pakaian adat juga memiliki bahasa daerah masing-masing. Keragaman budaya ini sangat mendukung dalam pasar pariwisata di Sumatera Utara. Sumatera Utara merupakan wilayah yang dilalui jalur lalu lintas perdagangan yang ramai sejak abad ke-9 Masehi, sebagaimana terbukti dari hasil penelitian di Situs Barus yang menjadi pusat perdagangan internasional. Akses provinsi Sumatera Utara dapat dijangkau dengan transportasi udara maupun laut.

Berdasarkan posisi Sumatera Utara khususnya Kota Medan menjadi tempat yang strategis dari segi pariwisata maupun perdagangan di Indonesia.

Medan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia dan menjadi pusat perekonomian di Sumatera Utara (Wicaksono et al., 2019). Medan juga disebut sebagai kota multietnis yang penduduknya terdiri dari orang-orang dengan latar belakang budaya dan agama. Kondisi ini meyakinkan bahwa produk lampu hias dari bambu ini memiliki peluang pasar yang bagus terlebih lagi lampu hias ini memiliki keunikan yang menanamkan nilai budaya pada desainnya dan menjadi daya tarik tersendiri dari produk lain yang sudah ada. Produk lampu hias ini akan

(6)

dijadikan dalam bentuk lampu hias meja, lampu hias dinding dan lampu hias gantung.

2.3 Analisis Ekonomi Usaha a. Perhitungan biaya tiap item

Untuk menjalankan usaha ini dibutuhkan biaya bahan habis pakai sebesar Rp 6.000.000,- biaya sewa & jasa sebesar Rp 1.500.000,-/4 bulan dan biaya perjalanan Rp 1.500.000,- dengan biaya tersebut akan menghasilkan produk sebanyak 30 item lampu hias meja, 30 item lampu hias dinding dan 15 item lampu hias gantung. Sehingga didapatkan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu produk lampu hias meja sekitar Rp 77.500 satu produk lampu hias dinding sekitar Rp 59.750 dan satu produk lampu hias gantung sekitar Rp 175.000. Lampu hias meja akan dijual dengan harga Rp 100.000, lampu hias dinding Rp 80.000 dan lampu hias gantung Rp 230.000.

Tabel 2.1 Perhitungan Biaya Tiap Item N

o

Jenis Total (Rp)

1. Biaya Habis Pakai Rp 6.000.000

2. Sewa & Jasa dan perjalanan Rp 3.000.000

3.

a. Harga produksi/ item lampu hias meja Rp 77.500 b. Harga produksi/ item lampu hias dinding Rp 59.750 c. Harga produksi/ item lampu hias gantung Rp 175.000 4.

a. Kisaran Harga/ item lampu hias meja Rp 100.000 b. Kisaran Harga/ item lampu hias dinding Rp 80.000 c. Kisaran Harga/ item lampu hias gantung Rp 230.000 b. Cash Flow

Perhitungan cash flow digunakan untuk perhitungan dua tahun kedepan.

Untuk menjalankan usaha ini dibutuhkan biaya habis pakai sebesar Rp 6.000.000,- biaya sewa & jasa sebesar Rp 1.500.000,-/4 bulan dan biaya perjalanan sebesar Rp 1.500.000,- sehingga biaya produksi tiap bulan sebesar Rp 2.247.500,- artinya dalam dua tahun dibutuhkan biaya produksi sebesar Rp 53.940.000,-. Dalam satu bulan produksi menghasilkan produk sebanyak 10 item lampu hias meja, 10 item lampu hias dinding dan 5 item lampu hias gantung, sehingga dalam dua tahun menghasilkan produk sebanyak 120 item lampu hias meja, 120 item lampu hias dinding dan 60 item lampu hias gantung. Untuk satu itemnya dijual dengan harga Rp 100.000,- lampu hias meja, Rp 80.000,- lampu hias dinding dan Rp 230.000,- lampu hias gantung. Maka dalam satu bulan mendapat omset Rp 800.000,- lampu hias meja, Rp 640.000,- lampu hias dinding dan Rp 920.000,- lampu hias gantung. Jadi diperkirakan 80% produksi dalam dua tahunnya (Jumlah produk dalam 2 tahun × 80%) mendapat omset sebesar Rp 19.200.000,- lampu hias meja, Rp 15.360.000,- lampu hias dinding dan Rp

(7)

22.080.000,- lampu hias gantung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.2 Perhitungan Cash Flow Selama Dua Tahun N

o Jenis Total (Rp)

1. Biaya Habis Pakai (fix capital) Rp 6.000.000

2. Sewa & Jasa dan perjalanan (variable cost) Rp 3.000.000 3.

a. Omset tiap dua tahun lampu hias meja Rp 19.200.000 b. Omset tiap dua tahun lampu hias dinding Rp 15.360.000 c. Omset tiap dua tahun lampu hias gantung Rp 22.080.000

4.

a. Profit dua tahun lampu hias meja (omset tiap dua tahun-(fix capital tiap tahun + variable cost))

Rp 5.760.000 b. Profit dua tahun lampu hias dinding (omset

tiap dua tahun-(fix capital tiap tahun + variable cost))

Rp 4.608.000 c. Profit dua tahun lampu hias gantung (omset

tiap dua tahun-(fix capital tiap tahun + variable cost))

Rp 6.624.000

Dari paparan diatas, dapat diperkirakan bahwa dalam dua tahun menjalankan usaha ini kami mendapatkan profit lampu hias meja sebesar Rp 5.760.000,-, profit lampu hias dinding sebesar Rp 4.608.000,- dan profit lampu hias gantung sebesar Rp 6.624.000,-. Dengan profit tersebut akan kami gunakan untuk mengembangkan usaha sehingga di tahun-tahun berikutnya usaha ini semakin besar dan mampu menjangkau pasar luar negeri.

2.4 Kelayakan Usaha

Medan memiliki lokasi yang strategis dikarenakan memiliki Pelabuhan Internasional yang berada di Selat Malaka, merupakan salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia. Dengan adanya Pelabuhan ini kreasi produk lampu hias bambu ini layak untuk di pasarkan dengan target penjualan masyarakat dalam dan luar negeri. Produk ini bertujuan untuk memperkenalkan kerajinan bambu kepada masyrakat bahwa bambu sangat baik bagi lingkungan hidup dan berkelanjutan yang sudah kami inovasi dan kami pasarkan dalam jenis lampu hias meja, lampu hias dinding dan lampu hias gantung.

(8)

BAB 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Tahapan Pekerjaan

Realisasi pelaksanaan program usaha pengolahan bambu secara inventif menjadi lampu hias dengan pendekatan desain vernakular budaya Sumatera Utara sebagai bentuk upaya pelestarian budaya Sumatera Utara dan tanaman bambu, khususnya di Medan meliputi beberapa tahapan, diantaranya; Persiapan Produksi, Tahap Produksi, Pemasaran Produk Hasil Produksi, dan Evaluasi.

a) Persiapan Produksi

 Kegiatan pada persiapan produksi meliputi persiapan alat dan bahan.

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Alat : Bor, Mata bor kayu, Holesaw kayu, Gergaji potong, Pahat kayu, Pisau ukir, Jigsaw, Palu kayu, Kuas, Cawan plastik, Perca kaos, Fisher.

2. Bahan : Bambu petung, Pengawet, Sarang lampu timbul, Kabel NYM, Steker, Amplas, Coating clear, Plitur, Tali goni, Kawat bonsai, Kotak packaging, Bubble wrap.

b) Produksi Produk

 Berikut tahapan pembuatan Lampu hias dari bambu

 Adapun tahapan pembuatan lampu hias meja dari bambu adalah sebagai berikut :

 Potong bambu sepanjang 50 cm

 Kemudian awetkan dengan pengawet buatan

 Selanjutnya membuat pola Gorga Batak Toba

 Setelah itu lakukan pengeboran sesuai pola yang dibentuk

 Kemudian bambu yang sudah dibentuk dihaluskan menggunakan amplas/kertas pasir

 Lalu dicat dengan coating clear

 Terakhir pasang sarang lampu ke dalam bambu

 Adapun tahapan pembuatan lampu hias dinding dari bambu adalah sebagai berikut :

 Potong bambu sepanjang 50 cm

 Kemudian awetkan dengan pengawet buatan Pemotongan

bambu

Pembuatan pola

Finishing bambu

Pemasangan bohlam

(9)

 Selanjutnya membuat pola ukiran Melayu

 Ukir sesuai dengan pola yang dibentuk

 Setelah itu bambu dihaluskan dengan amplas dan di cat

 Terakhir pasang sarang lampu ke dalam bambu

 Adapun tahapan pembuatan lampu hias gantung dari bambu adalah sebagai berikut :

 Potong bambu sebanyak 5 dengan panjang 50 cm

 Awetkan dengan pengawet buatan

 Selanjutnya belah tiap bambu menjadi dua bagian

 Buat pola ukiran Melayu

 Lalu ukir sesuai pola

 Setelah itu bambu dihaluskan dan di cat

 Terakhir pasang tali goni dan sarang lampunya (5 sarang lampu) c) Pemasaran Produk

Produk lampu hias dari bambu ini akan dipasarkan dengan menggunakan konsep Marketing Mix 7P, Konsep Marketing Mix yang diterapkan terintegrasi melalui 7P, terdiri dari product, price, place, promotion, participant/people, process, dan physical evidence (Wisudawati & Rahmat Rizalmi, 2020).

Gambar 3.1 Konsep Marketing Mix 7p d) Evaluasi

 Tahap evaluasi ini meliputi evaluasi dan laporan kinerja dari tahap produksi sampai tahap pemasaran selama periode waktu tertentu. Rincian keuangan dari modal, keuntungan dan kerugian dibahas secara detail dibagian evaluasi. Didalamnya juga mencakup tentang keberlanjutan usaha.

3.2 Pencapaian Tujuan Program

Adapun pencapaian tujuan program kegiatan ini adalah :

a. Terciptanya lampu hias dari bambu dengan pendekatan desain vernakular budaya Sumatera Utara dengan nilai estetika yang tinggi;

(10)

b. Terciptanya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan bambu yang bernilai jual

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya

Ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format

Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya No

. Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana (Rp)

1 Bahan Habis Pakai Belmawa Rp 6.000.000

2 Sewa dan Jasa Belmawa Rp 1.500.000

3 Transportasi Belmawa Rp 1.000.000

Perguruan Tinggi Rp 500.000

4 Lain-lain Belmawa Rp 300.000

Perguruan Tinggi Rp 700.000

Jumlah Rp 10.000.000

Rekap Sumber Dana

Belmawa Rp 8.800.000

Perguruan Tinggi Rp 1.200.000 Jumlah Rp 10.000.000 4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-K No

.

Jadwal Kegiatan Bulan Penanggung Jawab

1 2 3 4

1. Survey Harga Bahan M Khaidir

2. Penyusunan Rancangan

Kegiatan Dewi Yana

3. Pembuatan Desain Sarma Ria Sari M

4. Pembuatan Semple Rafita Sani

5. Survey Tempat Pemasaran Satya Anggara

6. Promosi Produk Dewi Yana

7. Pelaksanaan Program Satya Anggara

8. Pembuatan Laporan Sarma Ria Sari M

9. Pemaparan Hasil Produk Sarma Ria Sari M

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Citra Kunia putri dan trisna insan Noor, 2011. (2013). Tanaman Bambu. Analisis Pendapatan Dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani, 53(9), 1689–1699.

Mentayani Ira, ikaputra. (2012).

Jurnal_Lanting_Menggali_Makna_Arsitektur_Vernakular-libre.

Jurnal_Lanting_Menggali_Makna_Arsitektur_Vernakular-Libre, 1, 68–82.

Saputra, B. E., Anam, M. K., Khasanah, M., Maharani, A., Nindita, V.,

Pendahuluan, A., S, B. E., Muhammad, K. A., Miftahul, K., & Nindita, V.

(2019). Pkm Ilamesia : Inovasi Lampu Hias Alam Indonesia. Jurnal DIANMAS, 8(April), 67–74.

http://jurnaldianmas.org/index.php/Dianmas/article/download/153/113 Wicaksono, A., Maulana, S., & Saraswaty, R. (2019). JAUR (Journal of

Architecture and Urbanism Research) Perancangan Pusat Perbelanjaan Dengan Tema Green Architecture di Kota Medan Design of Shopping Centers with the Green Architecture Theme in Medan City. Jaur, 2(2).

http://ojs.uma.ac.id/index.php/jaur

Wisudawati, T., & Rahmat Rizalmi, S. (2020). Analisis Metode Marketing Mix 7P Sebagai Strategi Pemasaran Produk Daur Ulang. Journal Science Innovation and Technology (SINTECH), 1(01), 26–29.

https://doi.org/10.47701/sintech.v1i01.874

(12)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping 1.1 Biodata Ketua

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Sarma Ria Sari Mangunsong

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Arsitektur

4 NIM 218140030

5 Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 20 Januari 2004

6 Alamat Email [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 085283725858 B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti

N

o Jenis Kegiatan Status dalam

Kegiatan

Waktu dan Tempat 1

Program Kreativitas

Mahasiswa (PKM) Anggota

7 Maret 2022, Universitas Medan Area (UMA) C. Penghargaan yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan

Tahun 1

2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-K.

Medan, 21 Februari 2023 Ketua Tim

(13)

(Sarma Ria Sari Mangunsong)

(14)
(15)
(16)
(17)

1.6 Biodata Dosen Pendamping A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar)

Aulia Muflih Nasution, ST., MSc

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi Arsitektur

4 NIP/NIDN 0108108302

5 Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 8 Oktober 1983 6 Alamat Email [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 08192078886

B. Riwayat Pendidikan N

o Jenjang Bidang Ilmu

Institusi Tahun Lulus 1 Sarjana (S1) Teknik Arsitektur

Universitas Sumatera Utara

2007

2 Magister (S2)

Planning – Information Technology

Universiti Teknologi Malaysia

2009

3 Doktor (S3)

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT (dalam 5 tahun terakhir) Pendidikan/Pengajaran

N o

Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan sks

1 Etika Profesi Wajib 2 SKS

2 BIM Wajib 3 SKS

3 CAD Arsitektur Wajib 3 SKS

4 Metode Pelaksanaan Proyek Wajib 2 SKS

5 Kerja Praktek Wajib 3 SKS

6 Studio Perancangan Arsitektur II Wajib 4 SKS

7 Dasar Struktur Bangunan Wajib 2 SKS

8 BIM Lanjutan Pilihan 2 SKS

9 Studi Kelayakan Proyek Pilihan 2 SKS

10 Studio Perancangan Arsitektur III Wajib 5 SKS Penelitian

N o

Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun 1 CO-LIVING SPACE SEBAGAI UNIVERSITAS 2021

(18)

ALTERNATIF KONSEP

DESAIN HUNIAN DI MEDAN MEDAN AREA

2

DAMPAK PENERAPAN EXTENSIVE GREEN ROOF PADA BANGUNAN UNTUK MENGURANGI RESIKO BENCANA BANJIR DI RUANG KOTA

DIKTI 2022

3

MODEL PENGEMBANGAN KAWASAN

AGROECOTOURISM BERBASIS DIGITAL DAN POTENSI LOKAL DI DESA GURUSINGA, KECAMATAN BERASTAGI KABUPATEN KARO

DIKTI 2022

Pengabdian kepada Masyarakat N

o

Judul Pengabdian kepada Masyarakat

Penyandang Dana Tahun

1

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN BERBASIS SEMEN DARI MATERIAL BAHAN VULKANIK GUNUNG SINABUNG

DINAS PUPR

SUMUT 2018

2

PEMBANGUNAN GEDUNG TOILET DAN TEMPAT WUDHU WANITA SERTA RENOVASI GEDUNG TOILET DAN TEMPAT WUDHU PRIA MESJID NUR SA'ADAH KECAMATAN TANJUNG MORAWA

MANDIRI 2019

3

PENERAPAN RUMAH SEDERHANA BERBASIS MATERIAL BAHAN VULKANIK GUNUNG SINABUNG

DINAS PUPR

SUMUT 2019

4 TIM PEMBUATAN DESIGN UNTUK RENOVASI

GEDUNG PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN

UNIVERSITAS MEDAN AREA

2019

(19)

AREA

5

RENOVASI RUANG MANDI LAKI-LAKI PONPES

HIDAYATULLAH, DESA BANDAR LABUHAN, KECAMATAN TANJUNG MORAWA, KABUPATEN DELI SERDANG

UNIVERSITAS

MEDAN AREA 2021

6

PENYULUHAN KERAJINAN TALI KUR UNTUK

MENINGKATKAN PEREKONOMIAN

MASYARAKAT DI DESA NAMO MBELIN,

KECAMATAN

NAMORAMBEM KAB. DELI SERDANG

UNIVERSITAS

MEDAN AREA 2021

7

PERANCANGAN KAWASAN AGRO-ECO-EDU TOURISM PADA SMA 2 PLUS

PANYABUNGAN

MARBISUK 2021

8

PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN

KAWASAN PERMUKIMAN (RP3KP) KABUPATEN NAGAN RAYA

DINAS PENGEMBANGA

N PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

KABUPATEN NAGAN RAYA

2022

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-K.

Medan, 21 Februari 2023 Dosen Pendamping

(20)

(Aulia Muflih Nasution, ST.M.Sc) Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

N

o Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan

(Rp) Total (Rp) 1 Bahan Habis Pakai

Fisher 2 Kotak Rp 15.000 Rp 30.000

Tali goni 1 Gulung Rp 120.000 Rp 120.000

Plitur 4 Kaleng Rp 70.000 Rp 280.000

Coating clear 4 Kaleng Rp 70.000 Rp 280.000

Steker 75 Unit Rp 6.000 Rp 450.000

Bambu 19 Batang Rp 85.000 Rp 1.615.000

Sarang lampu 165 Unit Rp 3.500 Rp 577.000

Kabel NYM 2 Roll Rp 250.000 Rp 500.000

Kotak 76 Kotak Rp 2.000 Rp 152.000

Bubble wrap 3 Gulung Rp 100.000 Rp 300.000

Kawat bonsai 4 Roll Rp 5.000 Rp 20.000

Pengawet 1 Rp 300.000 Rp 300.000

Bor 1 Unit Rp 450.000 Rp 450.000

Jigsaw 1 Unit Rp 600.000 Rp 600.000

Mata bor kayu 1 Set Rp 50.000 Rp 50.000

Holesaw 1 Kotak Rp 100.000 Rp 100.000

Pahat kayu 1 Unit Rp 50.000 Rp 50.000

Pisau ukir 1 Set Rp 126.000 Rp 126.000

SUB TOTAL (Rp) Rp

6.000.000 2 Sewa dan Jasa

Membuat stiker label 100 Stiker Rp 4.000 Rp 400.000

Membuat logo 1 logo Rp 300.000 Rp 300.000

Template postingan

instagram 8 Design Rp 100.000 Rp 800.000

SUB TOTAL (Rp) Rp

1.500.000 3 Transportasi

Perjalanan membeli dan

mencari perlengkapan 6 Rp 250.000 Rp 1.500.000

SUB TOTAL (Rp) Rp

1.500.000 4 Lain-lain

Promosi instagram 3 Rp 100.000 Rp 300.000

Jurnal 1 Rp 350.000 Rp 350.000

Photocopy dan

penjilidan 1 Rp 150.000 Rp 150.000

Pengolahan dan analisis 1 Rp 200.000 Rp 200.000

(21)

data

SUB TOTAL (Rp) Rp

1.000.000

GRAND TOTAL (Rp) Rp

10.000.000 GRAND TOTAL (Terbilang sepuluh juta rupiah)

(22)

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas No Nama/ NIM Program

Studi

Bidang Ilmu

Alokasi Waktu (jam/minggu)

Uraian Tugas

1

Sarma Ria Sari

Mangunsong/

218140030

Arsitektur Arsitektur 6 jam/ Minggu

Mengatur pelaksanaa n kegiatan dan menyusun laporan program kreativitas mahasiswa secara keseluruhan 2 Dewi Yana/

228140003 Arsitektur Arsitektur 6 jam/ Minggu

Mengatur kegiatan produksi 3

Muhammad Khaidir/

218140029

Arsitektur Arsitektur 6 jam/ Minggu Mengatur keuangan

4

Rafita Sani Baeha/

228140023

Arsitektur Arsitektur 6 jam/ Minggu

Mengatur kegiatan pemasaran online di Instagram

5

Satya Anggara/

218150077

Teknik Industri

Teknik

Industri 6 jam/ Minggu

Mengatur kegiatan pemasaran secara offline

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

(23)

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama Ketua Tim : Sarma Ria Sari Mangunsong Nomor Induk Mahasiswa : 218140030

Program Studi : Arsitektur

Nama Dosen Pendamping : Aulia Muflih Nasution ST.,M.Sc Perguruan Tinggi : Universitas Medan Area

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-K saya dengan judul “Pengolahan Bambu secara Inventif Menjadi Lampu Hias dengan Pendekatan Desain Vernakular Budaya Sumatera Utara” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2023 adalah hasil karya kami dan belum pernah di biayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan dirposes sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar- benarnya.

Medan, 21 Februari 2023 Yang menyatakan,

(Sarma Ria Sari Mangunsong) NIM. 218140030

Referensi

Dokumen terkait