• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PENGONTROLAN LAMPU DENGAN ANDROID BERBASIS MIKROKONTROLER VIA HOTSPOT MENGGUNAKAN VOICE RECOGNITION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of PENGONTROLAN LAMPU DENGAN ANDROID BERBASIS MIKROKONTROLER VIA HOTSPOT MENGGUNAKAN VOICE RECOGNITION"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGONTROLAN LAMPU DENGAN ANDROID BERBASIS MIKROKONTROLER VIA HOTSPOT MENGGUNAKAN VOICE RECOGNITION

Yusran1), Dwi Winarti2), Ellbert Hutabri3), Koko Handoko4)

1,2Program Studi Sistem Informasi, Universitas Dharmas Indonesia Email: yusrans027@gmail.com, [email protected]

3,4Program Studi Teknik Informatika, Universitas Putera Batam Email: [email protected], [email protected]

Abstract

Smart living is a living concept that is based on practicality and efficiency but still upholds comfort. In line with the high mobility of big city people who have a fast-paced and practical lifestyle, smart living is the solution, especially by utilizing technology in housing. One of the uses of residential technology is controlling lights using hardware and designing software using the Arduino IDE so that later the lights can be controlled using a smartphone owned by the user using voice recognition. Voice recognition is the concept of controlling electronic equipment using the user's voice. The application of this control system becomes more efficient in saving time and effort because you don't have to walk to every room to turn off or turn on the lighting, users can use the Google Assistant application on an Android-based smartphone with the turn on the light one command. The results of the designed tool are able to provide practicality and efficiency for its users because it can control the lights remotely.

Keywords : Voice Recognition, Micro Kontroler, Smart Living, Android, Arduino IDE

1. PENDAHULUAN

Smart living merupakan sebuah konsep yang berlandasan kepraktisan dan efisiensi tetapi mengedepankan kenyamanan dalam menjalaninya. Smart living hendaklah mampu mendukung penghuni yang memiliki mobilitas yang tinggi karena lebih banyak meghabiskan waktu diluar rumah dari pada di rumah, misalnya adalah masyarakat yang tinggal diperkotaan.

Masyarakat urban yang memiliki kesibukan yang cukup padat cenderung mengiginkan segala sesuatunya yang cepat, efisien dan efektif.

Keinginan ini hendaklah juga didukung dengan pemanfaatan teknologi dengan harapan mempermudah manusia dalam mengerjakan sesuatu.

Banyaknya waktu yang dihabiskan diluar rumah membuat masyarakat tidak dapat melakukan pekerjaan rumah seperti memasak, membersihkan dan mengontrol penerangan rumah. Sering terjadi disaat pagi hari penghuni sudah harus pergi dari rumah dan akan kembali disaat sudah malam hari. Jam pergi dan pulang

yang seperti ini tentu berpengaruh terdap penerangan rumah, dimana lampu akan dimatikan saat akan pergi kerja dan akan dihidupkan saat sudah pulang kerja yaitu di malam hari.

Saat ini banyak teknolgi yang dikembangkan ntuk mempermudah masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi pemanfaatan teknologi dalam kedupan sehari-hari, salah satunya adalah pada hunian seperti “Pengontrolan Lampu JarakJauh dengan NodeMCU Berbasis Android Menggunakan Blynk” [1], Metode Baru Menyalakan Lampu Dengan Perintah Suara Berbasis Arduino Uno Menggunakan Smartphone [2]. Pemanfaatan teknologi pada hunian dikenal dengan smart living yaitu konsep dimana memanfaatkan teknologi untuk membuat hidup menjadi lebih mudah dan efektif tetapi sangat mengutamakan kenyamanan penggunanya [3]. Implementasi smart living salah satunya yaitu smart home

Dimana teknologi ini menerapkan konsep kerja cerdas dan otomatis sehingga dapat membantu

(2)

penghuni rumah dalam melakukan sesuatu dengan lebih mudah dibanding melakukannya secara manual [4]. Android adalah sistem operasi didalam ponsel yang bersifat open source sehingga dapat memperluas fungsionalitasnya kebatas-batas maksimal [5].

Saat ini pada rumah-rumah pengontrolan lampu penerangan umunya menggunakan prinsip on/off, dimana penghuni rumah hanya akan menyalakan lampu pada saat gelap dan mematikan lampu pada saat sudah terang. Sistem pengtrontrolan ini memeliki kekurangan dalam efektifitas penggunaan daya listrik, dikarenakan sistem pengontrolan ini tidak memperhatikan aspek pencahayaan dari sinar matahari. Ditinjau dari aspek kenyamanan penerangan dalam ruangan juga memiliki peharuh terhadap indra penglihatan manusia.

Sistem pengendalian jarak jauh selama ini lebih banyak menggunakan remote control yang menggunakan teknologi infra red seperti pada AC dan televisi. Sedangkan pengontrolan lampu sebagian besar msyarakat masih menggunakan sistem saklar yang melalu kabel, akan tetapi pengendalian ini dibatasi oleh jarak jangkauan, teknologi ini dirasa telah ketinggalan dan memiliki batasan yang tidak dimiliki oleh ponsel pintar dimana infrared hanya memiliki jangkauan 10 meter saja dan kelemahan pada saklar yang tidak dapat dibawa kemana-mana. Agar cakupan jarak semakin luas dan mempermudah penggunanya solusinya yaitu memanfaatkan ponsel pintar sebagai alat pengendali karena ponsel pintar memiliki kelebihan dalam jarak karna menggunakan sistem hotspot yang memiliki jaringan internet agar dapat diakses dari kejauhan tanpa batasan dengan syarat mikrokontroler tersebut diberikan akses internet untuk dapat mengendalikan peralatan listrik seperti lampu, kipas atau ac hanya dengan menggunakan perintah suara tanpa perlu bergerak berpindah tempat untuk menyalakan atau mematikan peralatan listrik [6]. Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronik yang dapat menerima input dan output serta kontrol melalui sebuah program, cara kerja mikrokontroler adalah read and write data. [7]. Selain itu, ponsel

pintar juga mampu memberikan kepraktisan pada penggunanya melalui kecepatan akses dan fitur-fitur yang dimilikinya. Ponsel pintar hampir tidak pernah lepas dari genggaman para pengguna tetapi hanya digunakan sebagai media komunikasi, sehingga untuk meningkatkan fungsi ponsel pintar ini maka ponsel dapat digunakan sebagai alat pengendali jarak jauh, dimana ponsel pintar dihubungkan dengan mikrokontroler [8].

Voice Recognition

Voice recognition yang disebut juga dengan speech recognition merupakan suatu teknik pengenalan suara oleh perangkat komputer [9], selain pendeteksian suara, modul voice recognition juga mampu mendeteksi percakapan, modul ini dapat dihubungkan dengan mikrokontroler Arduino [10]. Proses kerja voice recognition terdiri dari 4 tahapan yaitu [11]:

a. Menerima masukan

Proses penerimaan suara melalui medium pengantar

b. Ekstraksi

Merupakan proses penyimpanan input berupa suara kedalam database

c. Perbandingan

Merupakan proses mencocokkan data suara yang baru dengan data suara yang sudah tersimpan dalam basis data dengan cara konversi signal suara digital

kedalam spektrum dan

membandingkannya dengan spektrum suara yang ada dalam basis data.

d. Validitas pengguna

Alat telah mengenali input sura dan menjalakan perintah.

Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan sistem komputer dimana elemen-elemennya diletakkan dalam sebuah chip IC, atau disebut juga dengan single chip microcomputer yang dirancang untuk tugas tertentu [12].

Adapun kelebihan penggunaan mikrokontroler adalah:

1. Mikrokontroler dapat digunakan tanpa harus menggunakan alat tambahan.

(3)

2. Mampu mengurangi biaya dan ukuran dari alat yang akan dikembangkan 3. Penggunaan sederhana, pemecahan

masalah dan pemeliharaan sistem cukup mudah.

4. Mudah dihubungkan dengan port input dan output

Arduino IDE

Arduino merupakan sistem mikrokontroler yang dirancang oleh smart projects yang berbasis open source sehingga dapat dikembangkan oleh semua orang [13], Arduino dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang [14]. dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak sehingga mempermudah melakukan pengembangan terhadap sebuah purwarupa [15]

yang tertanam sebuah chip dengan jenis AVR [16]. Ketika dilakukan pemrograman Arduino, pengembang dapat menggunakan arduino IDE untuk merancang, membuka dan mengembangkan program yang akan ditanamkan ke dalam board Arduino. IDE Arduino terdiri dari [17]:

a. Editor program, merupakan jendela kerja yang digunakan untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa processing.

b. Compile, merupakan modul yang bertugas mengkonversi bahasa processing menjadi kode-kode biner yang dapat dimengerti oleh mikrokontroler.

c. Uploader, merpakan sebuah modul yang memindahkan kode biner kedalam memori yang terdapat pada papan Arduino.

Google Assistant

Pengontrolan dapat dilakukan melalui suara menggunakan aplikasi Google Assistant yang ada di smartphone android [14]. Asisten virtual ini didukung oleh artificial intelligent yang dapat membantu penggunanya menjadi multitasking, dimana google assistant mampu melakukan komunikasi dua arah [18]. Google Assistant menawarkan antar muka suara yang dapat diintegrasikan dengan webhooks pada IFTTT (If This Than That) yang digunakan

sebagai voice control ketika mengembangkan smart living [19].

2. METODOLOGI PENELITIAN

Agar perancangan sistem pengontrolan lampu menggunakan voice recognition dapat berjalan dengan baik, maka dibutuhkan dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu:

Gambar 1. Kerangka kerja

Berdasarkan gambar 1 kerangka kerja penelitian di atas dapa dijelaskan sebagai berikut:

Analisis kebutuhan sistem

Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dilakukan studi literatur yaitu mencari referensi yang relevan dengan permasalahan dan observasi dilakukan pengamatan terhadap cara kerja sistem penerangan yang banyak digunakan saat ini.

Sehingga didapatkan informasi mengenai peralatan yang akan digunakan, cara kerja, dan bahasa pemrograman yang akan digunakan untuk menghubungkan alat dengan user interface.

Perancangan Alat

Perancangan alat merupakan proses konversi ide- ide yang berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan didukung oleh teori-teori yang relevan kedalam bentuk prototipe yang kemudian akan diuji agar alat tersebut dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi. Pada tahap ini ada dua perancangan yaitu perancangan hardware dan perancangan software menggunakan Arduino IDE agar nantinya lampu dapat dikontrol

Analisa Kebutuhan Sistem

Pembuatan Hardware dan Software

Pengujian Prototype Perancangan Alat

(4)

menggunakan telepon pintar yang dimiliki oleh user menggunakan voice recognition. Rancangan dibuat masih paper based untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang muncul ketika diimplementasikan. Adapun rancangan perangkat kerasnya yaitu:

Gambar 2. Rancangan Hardware

Gambar rancangan hardware menjelaskan proses sistem kontrol lampu. Dapat dilihat menggunakan smartphone dengan sistem operasi android dan sudah terhubung dengan jaringan internet. Data berupa suara diterima oleh telepon pintar kemudian dikirim melalui wireless kepada mikrokontroler NodeMcu versi Amica CP2102 dan diterima oleh modul wireless ESP 8266 lalu mencocokkan suara yang ada dalam database dengan suara yang masuk. Jika sura cocok maka mengirimkan sinyal kepada relay untuk menghidupkan atau mematikan lampu, jika tidak maka sistem akan memunculkan pesan kesalahan. Spesifikasi NodeMcu versi Amica CP2102 yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Spesifikasi Node MCU

Spesifikasi NodeMCU

Mikrokontroler ESP8266

Ukuran Boad 57 mm x 30 mm

Tegangan input 3.3 – 5 v

GPIO 13 pin

Kanal PWM 10 Kanal

10 bit ADC pin 1 pin

Flash memory 4 MB

Clock Speed 40/26/24 MHz

Wifi IEEE 802.11 b/g/n

Frekuensi 2.4 Ghz – 22.5 Ghz

USB Port Mikro USB

Card Reader -

USB Serial Converter CH340G

Selain menggunakan Node MCU perancangan ini juga menggunakan modul ESP8266 dengan spesifikasi sebagai berikut:

Tabel 2 Spesifikasi ESP8266

Modul Spesifikasi

Spesifikasi umum ESP8266 IEEE 802.11 b/g/n

Integrated Low power 32 bit MCU Integrated 10 bit ADC

Integrated TCP/IP Protocol LNA Integrated TR Switch, balun, LNA, Power amplifier and matching network

Integrated PLL, regulators, and power Management unit

ESP8266 Supports antenna diversity Wifi 2.4 Hz, support WPA/WPA2 Support STA/AP/STA+AP operation modes

Support Smart link function for both Android and ios devices

SDIO 2.0 (H) SPI, UART, 12C, 12S, IR

Remote control PWM, GPIO STBC 1x1 MIMO, 2x1 MIMO A-MPDU & A-MSDU aggregation &

0,4s Guard interval

Deep sleep power <10µA, Power down leakage current <<5µA

Wake up and transmit packets in <2ms Standby power consumption of

<1.0mW (DTIM3)

+20 dBm output power in 802.11 b mode

Operating temperature range +40c- 125c

GCC, CE, TELEC, Wifi Alliance, and SRRC certified

NodeMCU ESP8266 merupakan sebuah open source platform IoT dan pengembangan kit yang menggunakan bahasa pemrograman Lua untuk membantu dalam membuat prototype produk IoT atau bisa dengan memakai sketch dengan Arduino IDE [4] modul ini juga memiliki wifi fungsi sebagai perangkat tambahan agar dapat terkoneksi secara langsung dengan signal wifi dan membuat koneksi TCP/IP. Modul ini

(5)

memiliki daya 3.3v dengan tiga mode wifi yaitu Station, access point dan Both.

Pada tahap pembuatan software dilakukan perancangan user interface untuk membuat desain untuk mengontrol lampu yang akan menggunakan telepon pintar berbasis android, perancangan perangkat lunak digunakan Arduino IDE.

Pengujian

Pengujian dilakukan dengan menggunakan du acara yaitu memberikan input sura yang telah disimpan dalam basis data dan menggunakan suara yang tidak tersimpan untuk mengetahui alat berjalan dengan baik. Jika menggunakan sura yang tidak tersimpan dalam basis data tetapi lampu menyala maka perlu dilakukan revisi ulang terhadap prototype.

Dalam perancangan hardware dan software dan akan dilakukan tes percobaan pada alat apa hardware dan software berkerja dengan baik. Dengan cara melakukan perintah suara pada android dengan aplikasi google assistant dengan mengucapkan kata Turn on the Light One untuk menghidupkan dan Turn Off the Light One untuk mematikan lampu. Gambaran secara umum cara kerja alat pengendali lampu adalah pengontrolan lampu yang ada di rumah dengan program yang telah dibuat. Blog diagram sistem kontrol lampu, dengan mikrokontroler NodeMcu dan memanfaatkan teknologi wireless serta telepon pintar berbasis android yang berfungsi sebagai alat kontrol. Untuk itu yang perlu direncanakan dan dirancang adalah desain Hardware yang meliputi rangkaian NodeMcu versi Amica CP2102 sebagai mikrokontroler, rangkaian input untuk mikrokontroler menggunakan Wireless sebagai output menggunakan relay sebagai pengontrol lampu yang dituju

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengontrolan lampu menggunakan android dengan perintah suara digunakan sebagai pengontrol lampu jarak jauh. Penerapan sistem pengontrolan ini menjadi lebih efisien dalam menghemat waktu dan tenaga karena tidak harus berjalan ke setiap ruangan untuk mematikan atau menghidupkan lampu penerangan Pengguna

dapat menggunakan aplikasi google assistant pada ponsel pintar berbasis android dengan perintah turn on the light one. Tahapan pembangunan sistem pengontrolan tersebut yaitu:

1. Pemasangan Lampu Ac pada modul relay dimana lampu AC sebagai hasil tampil dari perintah mikrokontroler.

2. Menghubungkan relay dengan NodeMcu dengan beberapa kabel jumper yang dimana output dari relay adalah hidup dan padamnya lampu.

3. Merancang program pada Arduino IDE untuk mengaktifkan dan menonaktifkan relay ketika mendapat perintah menghidupkan atau mematikan lampu.

Perancangan sistem penerangan yang berbasis voice recognition ini menggunakan node MCU, adapun rancangan sistem penerangannya adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Desain Sistem Penerangan

Berdasarkan gambar di atas, setiap komponen memiliki fungsi sebagai berikut:

1. NodeMcu Amica CP2102 yang berfungsi sebagai otak dalam sistem diatas.

2. Android dengan aplikasi google asisten sebagai remote dari sistem.

3. Modul relay berfungsi sebagai pengendali lampu tugas utama dari relay yaitu menyalakan dan memadamkan lampu sesuai perintah yang diberi oleh NodeMcu.

4. Lampu Ac merupakan output dari sistem

(6)

Adapun rancangan pada alat sebagai berikut:

1. Perancangan Rangkaian Relay

Relay merupakan komponen listrik yang dapat memotong arus listrik, maka relay dapat menjalankan perintah dari NodeMcu yaitu membuka arus dan menutup arus listrik pada lampu. Apabila kumparan diberikan energi maka akan membentuk medan magnet yang berfungsi sebagai pengungkit saklar.[20]

Gambar 4. Rancangan NodeMcu dengan Modul Relay

Gambar 4 merupakan rancangan NodeMcu dan Relay yang menggunakan 4 buah kabel yang terdiri dari:

1. Merah (VIN) merupakan sumber daya untuk menghubungkan Relay dengan VIN 2. Hitam (GND) Dihubungkan ke ground 3. Kuning (D1) Jalur perintah untuk lampu 1 4. Hijau (D2) Jalur perintah untuk lampu 2

2. Perancangan Lampu AC dan Relay

Gambar 5. Relay

Gambar 5 lampu AC pada sistem ini berfungsi sebagai output dari perintah user yang di proses oleh NodeMcu dan Relay melakukan pembukaan arus atau menutup arus.

3. Diagram Alur

Diagram alur digunakan untuk menggambarkan proses sistem pengontrolan lampu berbasis mikrokontroler yang menggunakan perintah suara:

Gambar 6. Alur

Gambar 6 merupakan diagram alur dari sistem pengontrolan lampu berbasis mikrokontroler menggunakan perintah suara.

Pertama program akan mendengarkan perintah suara dari user melalui aplikasi google assistant dan perintah akan di sambungkan ke mikrokontroler. Dimana mikrokontroler tersebut sudah memiliki akses jaringan internet mikrokontroler akan mengakses server io.adafruit.com dan melihat perintah pada IFFT jika benar maka mikrokontroler akan mengirim sinyal ke relay untuk membuka atau menutup arus pada lampu sesuai yang diperintahkan user.

(7)

4. Desain Mekanik

Desain mekanik adalah keseluruhan bodi prototype. Bahan dasar yang digunakan adalah Tripleks 30x30 cm yang berfungsi sebagai dudukan/penempatan dari rangkaian NodeMcu, Relay, lampu Ac dan Rangkaian listrik lainnya.

Listrik untuk lampu menggunakan listrik PLN dan untuk mikrokontroler menggunakan listrik PLN namun menggunakan adaptor agar mikrokontroler tidak rusak akibat kelebihan arus untuk hasil implementasi desain mekanik prototype seperti dibawah ini.

Gambar 7. Desain Mekanik

5. Desain Elektrik

Untuk mengurangi kesalahan elektrikal, digunakan aplikasi proteus agar rancangan elektrik sistem penerangan dapat disimulasikan terlebih dahulu sebelum di implementasikan, sebagai berikut:

Gambar 8. Implementasi Electric

Gambar 8 implementasi desain elektrik adalah rangkaian keseluruhan sistem prototype pengontrolan lampu pada mode. Berupa

komponen NodeMcu Amica CP2102, Relay, Lampu Ac, dan Alat listrik Lainnya. Desain elektrik ini juga menggambarkan bagaimana seluruh komponen mendapatkan arus listrik

6. Pengisian Program

Sebelum memasukkan program kedalam NodeMcu, pastikan terlebih dahulu bahwa serial port NodeMcu sudah terdeteksi oleh Arduino IDE.

gambar 8. Input program

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa android dapat dijadikan sebagai pengontrol lampu di setiap ruangan yang dimana yang peneliti buat dalam bentuk prototype, untuk membangun sebuah alat ini dibutuhkan sebuah mikrokontroler dan beberapa alat lainnya yang diprogram dengan software Arduino IDE dapat menjalankan perintah menghidupkan atau mematikan lampu dengan suara, Alat pengontrolan menggunakan android lebih efisien dan lebih menghemat tenaga karena pengguna tidak harus menghidupkan lampu melalui saklar melainkan dengan android dengan menggunakan perintah suara.

5. UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis dan tim peneliti mengucapkan terkasih kepada Universitas Dharmas dan Universitas

(8)

Putera Batam yang memberikan izin sehingga terlaksananya kolaborasi penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] A. H. M. Nasution, S. Indriani, N.

Fadhilah, C. Arifin, and S. P. Tamba,

“Pengontrolan Lampu Jarak Jauh Dengan Nodemcu Menggunakan Blynk,” J.

TEKINKOM, vol. 2, pp. 93–98, 2019.

[2] M. G. Anggara, M. Baru, Z. Lubis, M.

Anggara Gultom, and S. Annisa, “Metode Baru Menyalakan Lampu dengan Perintah Suara Berbasis Arduino Uno Menggunakan Smartphone,” J. Electr.

Technol., vol. 4, no. 3, pp. 121–125, 2019,

[Online]. Available:

https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/jet/articl e/view/2066

[3] C. Purnamasari, “Mengenal Konsep Smart Living dan Rekomendasi Huniannya,”

Rumah123.com, 2020.

[4] A. Shafitri, Suhardianto, A. Mashuri, and A. Aditya, “Perancangan Pengendali Lampu Kantor Berbasis Internet of Thing,” PROSISKO J. Pengemb. Ris. dan Obs. Sist. Komput., vol. 9, no. 1, pp. 53–

59, 2022, doi:

10.30656/prosisko.v9i1.4672.

[5] P. Asmaleni, D. Hamdani, and I. Sakti,

“Pengembangan Sistem Kontrol Kipas Angin Dan Lampu Otomatis Berbasis Saklar Suara Menggunakan Arduino Uno,” J. Kumparan Fis., vol. 3, no. 1, pp.

59–66, 2020, doi: 10.33369/jkf.3.1.59-66.

[6] T. M. Kereh, S. Sawidin, Y. S. Rompon, and D. S. Pongoh, “Volume 4 Nomor 2 Juli 2022 Prototype Sistem Kontrol Peralatan Listrik Dengan Aplikasi Android Voice Controller,” Jambura J.

Electr. Electron. Eng., vol. 213, pp. 213–

217, 2022.

[7]. H. Pangaribuan F. Cherli, I. L. Herin,

“Voice Control Sebagai Pengendali

Peralatan Elektronik Berbasis Nodemcu Florantina Cherli I. L. Herin*, Hotma Pangaribuan**,” Tek. Ind. Komput. Dan Sains, vol. 1, no. 2715–6265, pp. 72–81, 2019.

[8] A. Syofian, “Pengendalian Pintu Pagar Geser Menggunakan Aplikasi Smartphone Android Dan Mikrokontroler Arduino Melalui Bluetooth,” J. Tek. Elektro ITP, vol. 5, no. 2252, pp. 45–50, 2016, doi:

10.1023/A:1022971730558.

[9] A. Rahayu and H. Hendri, “Sistem Kendali Rumah Pintar Menggunakan Voice Recognition Module V3 Berbasis Mikrokontroler dan IOT,” JTEV (Jurnal Tek. Elektro dan Vokasional), vol. 6, no.

2, p. 19, 2020, doi:

10.24036/jtev.v6i2.108347.

[10] M. S. Hasibuan, “Prototype Smart Home With Voice Recognition Berbasis Arduino Uno,” Algoritm. J. Ilmu Komput. Dan Inform., vol. 3, no. 1, p. 63, 2019, doi:

10.30829/algoritma.v3i1.4440.

[11] S. M. Isa, “Speech Recognition.” Binus University, Jakarta, p. 1, 2019.

[12] D. Kho, “Pengertian Mikrokontroler (Microcontroller) dan Strukturnya,”

Teknik Elektronika, Jakarta, p. 1, 2020.

[13] Z. Lubis et al., “Kontrol Mesin Air Otomatis Berbasis Arduino Dengan Smartphone,” Bul. Utama Tek., vol. 14, no. 3, pp. 155–159, 2019.

[14] A. Rasyid and T. Taufiq, “Perancangan Pengontrolan Lampu Berbasis IoT Dengan Google Assistant,” Inf. Syst.

Educ. Prof. J. Inf. Syst., vol. 6, no. 2, p.

147, 2022, doi: 10.51211/isbi.v6i2.1770.

[15] P. Y. Bate, A. Sartika Wiguna, and D.

Aditya Nugraha, “KURAWAL Jurnal Teknologi, Informasi dan Industri,” vol. 3, pp. 81–92, 2020.

[16] A. Herliana and P. M. Rasyid, “Sistem Informasi Monitoring Perkembangan

(9)

Software pada tahap Development Berbasi Web,” no. 1, pp. 41–50, 2016.

[17] A. Sekarningrum, “Arduino Adalah:

Definisi, Kelebihan dan Kekurangan Beserta 6 Jenisnya,” Ekrut, Jakarta, p. 2, Apr. 2022.

[18] Geofanni Nerissa Arviana, “5 Fungsi Canggih Google Assistant yang Bisa Membantumu Multitasking,” Glints, Jakarta, p. 1, Mar. 2021.

[19] A. Hanani and M. A. Hariyadi, “Smart Home Berbasis IoT Menggunakan Suara Pada Google Assistant,” vol. 14, no. 1, pp.

49–56, 2020.

[20] M. Muslihudin, W. Renvilia, Taufiq, A.

Andoyo, and F. Susanto, “Implementasi Aplikasi Rumah Pintar Berbasis Android Dengan Arduino Microcontroller,” J.

Keteknikan dan Sains, vol. 1, no. 1, pp.

23–31, 2018.

Referensi

Dokumen terkait