• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGOPERASIAN MESIN RICE MILLING UNIT DI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) DRAMAGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGOPERASIAN MESIN RICE MILLING UNIT DI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) DRAMAGA"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

i LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) I PENGOPERASIAN MESIN RICE MILLING UNIT DI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) DRAMAGA

Disusun oleh :

Muhammad Vitto 07.16.20.041

POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN 2022

(2)

ii HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) 1

NAMA : MUHAMMAD VITTO

NIM : 07.16.20.041

PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

JUDUL : PENGOPERASIAN MESIN RICE MILLING UNIT DI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN BPP DRAMAGA

Disetujui Oleh

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Mona Nur M., S.TP., M.Sc.

NIP. 19800419200501 2001

Shaf Rijal Ahmad, S.TP.,MAgri.Comm NIP : 19860421 200912 1 006

Diketahui oleh Ketua Program Studi

Mona Nur M., S.TP., M.Sc.

NIP. 19800419200501 2001

(3)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal kegiatan Praktik Kerja Lapangan I dengan Judul

“Pengoperasian Mesin Rice milling Unit Di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Dramaga.” tepat pada waktunya. Terselesaikan nya proposal ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan bimbingannya, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Muharfiza, SP., M.Si selaku Direktur Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia

2. Ibu Dr. Mona Nur Moulia, S.TP., M.Sc selaku pembimbing I sekaligus Ketua Program StudiTeknologi Hasil Pertanian

3. Bapak Shaf Rijal Ahmad ,S.TP.,M Agri.Comm. selaku pembimbing II 4. Semua pihak yang membantu penyelesaian proposal

Dalam penyusunan proposal ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari penyusunan kalimat, data maupun tata cara penulisan nya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifat nya membangun demi menghasilkan proposal yang lebih baik di kemudian hari.

Tangerang, 23 Juni 2022

Muhammad Vitto

(4)

iv DAFTAR ISI

halaman

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) 1 ... ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan PKL ... 2

C. Manfaat PKL ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

A. Rice Milling Unit (RMU) ... 3

B. Komponen dan fungsi dari mesin RMU ... 3

C. Cara kerja RMU ... 5

D. UnjukKerjaMesin ... 6

E. Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ... 7

III. METODOLOGI ... 9

A. Lokasi Pelaksanaan kegiatan PKL ... 9

B. Materi Kegiatan ... 9

C. Prosedur pelaksanaan pkl ... 11

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 13

A. Gambaran dan Informasi Umum Lokasi PKL ... 13

B. Hasil kegiatan ... 16

C. SPESIFIKASI MESIN ... 16

D. Cara pengoperasian mesin husker ... 18

F. Cara pengoperasian mesin polisher ... 21

G. Perawatan mesin husker dan polisher ... 23

H. Kerusakan yang sering terjadi pada mesin husker dan polisher ... 23

V. PENUTUP... 25

(5)

v A. Kesimpulan ... 25 B. SARAN ... 25 DAFTAR PUSTAKA ... 26 LAMPIRAN

(6)

v DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rencana kegiatan ... 9 Tabel 2 Alokasi waktu pelaksanaan PKL I ... 11

(7)

vi DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Komponen Rice Milling Unit ... 3

(8)

vii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jurnal harian kegiatan praktik kerja lapangan 1 ...

Lampiran 2 Format lembar konsultasi ...

(9)

1 I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

(Syahputri, 2016). Menyatakan bahwa padi merupakan tanaman pangan utama yang dikonsumsi oleh 90% masyarakat Indonesia. Masyarakat mengonsumsi padi dalam bentuk beras yang telah dimasak sebagai makanan pokok. Jumlah penduduk Indonesia yang semakin bertambah berdampak pada kenaikan konsumsi beras.

Peningkatan produksi perlu dilakukan untuk mengimbangi kenaikan konsumsi beras. Produksi beras yang optimal perlu didukung oleh penanganan pascapanen yang baik. Penggilingan padi merupakan titik sentra agroindustri padi, karena dari sini diperoleh produk utama berupa beras yang akan digunakan sebaga ibahan baku pengolahan lanjutan produk pangan dan industry. Penggilingan padi mempunyai peranan dalam menentukan jumlah ketersediaan beras, mutu dari beras yang akan dihasilkan dan dikonsumsi oleh masyarakat serta ikut dalam meyediakan lapangan pekerjaan di lingkungan sekitarnya. Pentingnya peranan penggilingan padi ini perlu didukung oleh alat mesin penggiling padi yang cukup baik dan berteknologi tinggi tepat guna untuk mendapatkan hasil optimal dan kualitas beras yang baik (Suharyantoet al., 2015)

Rice Milling Unit (RMU) merupakansalah satu alat mesin yang digunakan pada tahapan penggilingan padi dan merupakan mesin penggiling gabah terpadu antara pemecah kulit gabah (Husker) dan pemutih beras (polisher) (Fahroji dan Zulfia, 2014).

Rice Milling Unit (RMU) memiliki dua jenis yaitu tipeone pass dan tipe two pass.

Penggunaan mesinrice milling unit saat ini sudah banyak digunakan di Indonesia salah satunya di Balai PenyuluhanPertanian (BPP) Dramaga. oleh karenaitu di lakukannya kegiatan Praktik Kerja lapangan (PKL) 1 di BalaiPenyuluhanPertanian (BPP) Dramaga bertujuan untuk mengetahui bagian bagian mesin, dan cara pengoperasian mesin rice milling unit.

(10)

2 B. Tujuan PKL

Tujuan dilakukannya PKL 1 di BPP Kecamatan Dramaga yaitu:

1. Mampu melakukan teknik pengoperasian dan uji kinerja alat mesin Rice Milling Unit (RMU) di BPP dramaga.

2. Maningkatkan pengetahuan mengenai komponen-komponen dan fungsi dari RMU

3. Mengetahui pemanfaatan dari alat mesinRice Milling Unit (RMU) di BPP dramaga.

4. Mampu mengetahui spesifikasi dari mesin RMU.

C. Manfaat PKL

Adapun manfaat yang diperoleh dalam kegiatan PKL1 yang dilakukan adalah:

1. Meningkatkan pengetahuan mengenai industri pertanian.

2. Mengimplementasikan pengetahuan dan kemampuan yang telah didapatkan sebelumnya mengenai penanganan pascapanen secara nyata di lapangan.

3. Mengetahui dan mengenal alat mesin Rice Milling Unit (RMU) secara langsung.

4. Meningkatkan kemampuan teknis dalam proses penggilingan padi menggunakan alat mesinRice Milling Unit (RMU) secara nyata di lapangan.

5. Mengetahui tata cara mengoperasikan alat mesin Rice Milling Unit (RMU) serta prinsip kerjanya.

6. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) secara langsung di lapangan.

(11)

3 II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Rice Milling Unit (RMU)

(Widya IW dkk, 2016) menyatakan bahwa RMU merupakan jenis mesin penggilingan padi generasi baru yang kompak dan mudah dioperasikan, dimana proses pengolahan gabah menjadi beras dapat dilakukan dalam satu kali proses (one pass process). RMU rata-rata mempunyai kapasitas giling kecil yaitu antara 0.2 hingga 1.0 ton/jam, walau mungkin sudah ada yang lebih besar lagi. Mesin ini bila dilihat fisiknya menyerupai mesin tunggal dengan fungsi banyak, namun sesungguhnya memang terdiri dari beberapa mesin yang disatukan dalam rancangan yang kompak dan bekerja secara harmoni dengan tenaga penggerak tunggal. Di dalam RMU sesungguhnya terdapat bagian mesin yang berfungsi memecah sekam atau mengupas gabah, bagian mesin yang berfungsi memisahkan BPK dan gabah dari sekam lalu membuang sekamnya, bagian mesin yang berfungsi mengeluarkan gabah yang belum terkupas untuk dikembalikan kepengumpan, bagian mesin yang berfungsi menyosoh dan mengumpulkan dedak, dan bagian mesin yang berfungsi melakukan pemutuan berdasarkan jenis fisik beras (beras utuh, beras kepala, beras patah, dan beras menir). Kesemua fungsi tersebut dikemas dalam satu mesin yang kompak dan padat, sehingga praktis dan mudah digunakan.

B. Komponen dan fungsi dari mesin RMU

Gambar 1KomponenRice Milling Unit (Sumber : PT Agrindo)

(12)

4 1. Hopper berfungsi untuk menampung bahan atau biji gabah agar biji dapat masuk

kedalam ruang rol karet. Kapasitas untuk menampung bahan sebanyak 25 kg.

2. Roll penuntun (lead roller) Mengatur jumlah biji gabah yang dijatuhkan dan meratakan jumlah biji yang jatuh ke rol karet agar gabah dapat menyebar kekanan dan kekiri selebar rol karet.

3. Karet berfungsi untuk mengoyak dan mengupas kulit gabah dengan cara menjepit biji gabah di antara dua silinder yang berputar berlawanan arah.

4. Roda pengatur jarak renggang rol karet Berguna untuk mengatur kerenggangan dan jarak kedua rol.

5. Roda pengencang V-Belt, Roda ini berfungsi untuk mengencangkan v-belt pada semua pulley,agar v-belt tidak kendur dan selip.

6. Blower berfungsi untuk memisahkan beras dari bekatul dengan cara member tiupan udara yang kencang pada biji beras.

7. Silinder penyosoh berfungsi untuk menekan dan menggesek beras supaya beras menjadi lebih putih.

8. Saringan dedak hexagonal berfungsi untuk mengesek permukaan biji beras dan memisahkan dedak dengan biji beras.

9. Lubang pengeluaran beras merupakan tempat beras akan keluar pada lubang ini yang sebabkan oleh gaya tekan pada silinder penyosoh.

10. batu pemberat atau pegas pengontrol berfungsi untuk menekan dan mengatur pengeluaran beras pada ruang penyosoh.

11. Pulley berfungsi untuk menggerakkan rol penuntun dan silinder blower dengan cara menyalurkan tenaga dari engine diesel melalui v-belt.

12. V-belt dan belt berfungsi untuk menyalurkan tenaga putar engine diesel ke pulley.

13. Engine diesel berfungsi sebagai penggerak dan penyuplai tenaga putar ke mesin RMU, tenaga yang dibutuhkan untuk menggerakkan mesin RMU sebesar 20 hp

(13)

5 C. Cara kerja RMU

Berdasarkan Modul BBPP Batang kulu tentang Mengoperasikan Mesin Penggilingan Padi (2016) dituliskan mengenai Cara kerja mesin RMU yang dimulai dengan meletakkan bahan atau gabah pada hopper, maka gabah akan jatuh keruang pengelupasan akibat dari gerak putar rol penuntun. Di dalam bagian pengelupasan terdapat dua buah rol karet yang berputar berlawanan arah, masing-masing berputar kearah dalam. Gabah dengan ukuran tebal tertentu akan terjepit diantara kedua silinder tersebut. Adanya gerakan dari kedua silinder rmenyebabkan kulit gabah terkoyak, sehingga gabah terkupas menjadi beras pecah kulit. Terkonyak nya kulit gabah dapat terjadi karena adanya perbedaan kecepatan putar kedua rol karet. Aliran angin yang di salurkan kebagian ini juga dapat berfungsi menyebarkan gabah yang turun dari bak penampungan serta beras pecah kulit dan sekam yang jatuh dari sela- sela rol karet. Pengaturan jarak renggang yang tepat membantu memperpanjang umur rol, sedangkan pengaturan jarak renggang yang terlalu sempit akan mempercepat pengausan rol karet. Jarak renggang yang terlalu lebar dapat menurunkan efisiensi pengupasan gabah.

Pembersihan beras pecah kulit dari sekam dapat berlangsung dengan cara sistem pengendusan angin dari baling-baling blower melalui sebuah pipa pengendusan untuk membersihkan bahan material. Bahannya turun karena mengikuti gaya berat serta berat jenisnya. Kotoran yang tidak dipakai dapat ditampung pada sebuah“cyclone” atau dapat pula terus dibuang keluar.Dari bak penampungan, beras pecah kulit turun melalui pintu pemasukan dan jatuh kependorong ber ulir yang kemudian mendorong masuk keruang penyosohan. Disini beras akan berdesakan dan bergesekan satu sama lain. Keluarnya beras akan tertahan oleh adanya anak batu pemberat atau pegas pengontrol. Dedak halus jatuh kelantai di bawah saringan dan dikumpulkan ditempat khusus. Sebagai penahannya keluarnya beras, pada pintu pengeluaran dipasang anak bantu pemberat atau sistem pegas. Penahan ini menghambat keluarnya beras, sehingga beras akan lebih lama berada pada ruang penyosohan dan berasakan tersosoh dengan baik.Penahan inilah yang ikut menentukan derajat keputihan beras sosoh (Hardjosentonodkk, 1978:141-168)

(14)

6 D. Unjuk Kerja Mesin

1. Motor penggerak

Motor penggerak yang digunakan adalah motor diesel yang merupakan mesin kalor gas yang diperoleh dari proses pembakaran didalam mesin itu sendiri dan langsung digunakan untuk melakukan kerja mekanis. Pembakaran ini terjadi karena udara dikompresikan pada ruang dengan tekanan dan temperature melebihi suhu dan tekanan penyalaan bahanbakar itu sendiri dan mempunyai dua sistem kerja yang dibedakan atas dua langkah dan empat langkah. Berikut ini merupakan prinsip kerja motor diesel empat langkah.

- Langkah Hisap. Pada langkah ini katup masuk membuka dan katup buang tertutup.

Udara mengalir kedalam silinder.

- Langkah kompresi. Pada langkah ini kedua katup menutup, piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ketitik mati atas (TMA) menekan udara yang ada dalam silinder. Sesaat sebelum mencapai TMA, bahan bakar di injeksikan

- Langkah ekspansi. Karena injeksi bahan bakar kedalam silinder yang bertemperatur tinggi, bahan bakar terbakar dan bereaksi menekan piston untuk melakukan kerja sampai piston mencapai TMB. Kedua katup tertutup pada langkah ini

- Langkah buang. Ketika piston hampir mencapai TMB, katup buang terbuka, katup masuk tetap tertutup. Ketika piston bergerak menuju TMA gas sisa pembakaran terbuang keluar ruang bakar. Akhir langkah ini adalah ketika piston mencapai TMA.

Siklus kemudian berulang lagi.

2. Mesin pengupas/ pemecah kulit gabah (Husker)

Mesin ini membersihkan kulit gabah/sekam yang tercampur dalam beras pecah kulit. Mesin pengupas yang tersedia adalah jenis Engelberg, jenis rolkaret, jenis under runner stone disc dan jenis sentrifugal. Mesin pengupas gabah yang paling umum digunakan saat ini adalah jenis rol karet, karena daya guna yang tinggi, efisien, mudah digunakan dan sederhana perawatannya. Terdapat 2 buah rol karet yang berputar berlawanan dengan kecepatan putar yang berbeda. Jarak antara 2 rol karet dapat diatur tergantung jenis gabah yang akan dikupas, biasanya 2/3 besarnya gabah.

Diameter kedua rol karet sama bervariasi 300 – 500 mm dan lebar 120-500 mm.

(15)

7 3. Mesin pemisah gabah (separator)

Mesin pemisah gabah atau biasa disebut dengan separator ini berfungsi untuk memisahkan gabah dari beras pecah kulit. Mesin pemisah gabah dan beras pecah kulit mempunyai 3 tipe yaitu :

a. Pemisah jenis kompartemen, terdiri dari dinding pemisah vertikal, papan luncur secara zigzag. Campuran gabah dan beras pecah kulit membentur papan pemisah zigzag tersebut, maka akan meluncur jatuh melalui papan luncur. Jika gabah yang lebih ringan akan terangkat keatas dan dikeluarkan melalui pintu keluaran dibagian atas papan luncur. Sedangkan beras pecah kulit yang berada dibagian bawah dikeluarkan melalui pintu keluaran yang berada di bagian bawah papan luncuran.

b. Pemisah berdasarkan berat jenis. Pemisah ini banyak dipakai pada mesin-mesin penggiling terbaru. Pemisah jenis ini terdiri atas papan pemisah berbentuk bujur sangkar yang diletakkan miring pada bidang datar dengan sejumlah cekungan.

Saat papan bergetar, gabah dan beras pecah kulit terpisah akibat dari perbedaan berat jenis.

c. Pemisah jenis layar/type saringan, terdiri dari ayakan saringan yang bergetar, berjumlah 6-15 ayakan.

E. Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyaki takibat kerja. Dalam keadaan yang demikian maka penggunaan mesin-mesin, instalasi- instalasi modern serta bahan berbahaya mungkin makin meningkat. Masalah tersebut di atasakan sangat mempengaruhi dan mendorong peningkatan jumlah maupun tingkat keseriusan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

(16)

8 Melaksanakan Prosedur K3 terdiri dari beberapa bagian. Semuanya harus terlindung di waktu melaksanakan pekerjaan. Alat-alat pelindung tersebut antara lain:

a. Alat pelindung mata. Mata harus terlindung dari panas, sinar yang menyilaukan dan debu. Berbagai jenis kacamata pengaman mempunyai kegunaan yang berbeda.

b. Alat pelindung telinga. Alat pelindung telinga ialah alat yang melindungi telinga dari gemuruhnya mesin yang bising, juga penahan bising dari letupan/letusan.

c. Alat pelindung tangan. Alat pelindung tangan (sarung tangan) terbuat dari bermacam-macam bahan disesuaikan kebutuhan. Yang sering di jumpai adalah - Sarung tangan kain digunakan untuk memperkuat pegangan. Hendaknya

dibiasakan bila memegang benda yang berminyak, bagian-bagian mesin atau bahan logam lainnya.

- Sarung tangan kulit, sarung tangan kulit digunakan untuk member perlindungan dari ketajaman sudut pada pekerjaan pengecoran. Perlengkapan ini dipakai pada saat harus mengangkat atau memegang bahan tsb.

d. Alat pelindung kaki Untuk menghindarkan kerusakan kaki dari tusukan benda tajam atau terbakar oleh zat kimia, maka sebagai pelindung digunakan sepatu. Sepatu ini harus terbuat dari bahan yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan

(17)

9 III. METODOLOGI

A. Lokasi Pelaksanaan kegiatan PKL

Praktik kerja lapangan di laksanakan pada tanggal 11 juli 2022 sampai dengan 05 agustus 2022 di balai penyuluhan pertanian (BPP) Dramaga bogor.

B. Materi Kegiatan

Materi yang dilaksanakan pada saat di lapangan (Tabel 1).

Tabel1Rencana kegiatan N

o

Materi Kegiatan Rincian Kegiatan Output Kegiatan

1

Keadaan dan informasi umum UPT Dinas Pertanian, serta organisasi dan manajemen sumber daya manusia.

- Sejarah dan perkembangan Profile UPT Dinas Pertanian Posisi dan denah Tata letak (layout)Struktur organisasi Personalia, tenaga kerja dan kualifikasi Tata kerja pegawai (jam kerja, shift)

Gambaran dan informasi UPT Dinas Pertanian

2

Jumlah dan jenis Alsintan yang ada di UPT Dinas Pertanian tingkat kecamatan

- Mengidentifikan jenis alsintan yang ada

- Menghitung jumlah alsintan yang ada

- Menghitung jumlah alsintan yang layakdipakai

Informasi data jumlah dan jenis

Alsintan

3

Pemanfaatan Alsintan yang ada di UPT Dinas Pertanian tingkat kecamatan

- Merekap data Alsintan bantuan pemerintah

- Menghitung kapasitas kerja Alsintan teoritis

- Menghitung kapasitas kerja Alsintan di lapangan.

Informasi data

pemanfaatan alsintan di lapangan

(18)

10 4

Proses optimalisasi pemanfaatan Alsintan di Lapangan

- Koordinasi dengan UPT dinas pertanian untuk memobilisasI Alsintan untuk mengolah hasil pascapanen

- Mendorong pemanfaatan Alsintan secara maksimal

- Menetapkan target harian pemanfaatan Alsintan - Relokasi Alsintan yang tidak

dimanfaatkan

Optimalisasi pemanfaatan alsintan di lapangan

5

Mengoperasikan alsintan

Pengolahan Hasil Pertanian

diLapangan

Melakukan pengolahan hasil panen dengan Alsintan

pengolahan hasil pertanian(Rice Milling Unit)

Pengalaman melakukan pengolahan hasil panen menggunakan Rice Milling Unit.

6

Menerapkan prinsip Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3) di lapangan

- Memeriksa kelengkapan Alsintan sebelum dioperasikan - Mengoperasikan alsintan sesuai

dengan SOP yang berlaku - Menerapkan prinsip K3 dalam

mengoperasikan Alsintan

Pengalaman dalam penerapan prinsip K3 dalam

mengoperasikan Alsintan di Lapangan

7

Menganalisis ekonomi dan kinerja Alsintan pengolahan hasil pertanian di Lapangan

Menghitung nilai input dan output penggunaanRice Milling Unit

Hasil perhitungan nilai input dan output kinerja

Rice Milling Unit

8

Melaporkan hasil analisis ekonomi dan kinerja Alsintan

Membuat laporan hasil analisis ekonomi dan kinerjaRice Milling Unit.

Laporan hasil analisisekonomi dan kinerjaRice Milling Unit.

(19)

11 pengolahan hasil

pertanain di lapangan

9

Mempelajari Manajemen UPJA

Identifikas ipelaksanaan manajemen UPJA(POACE)

Laporan hasil pelaksanaan manajemen UPJA (POACE)

C. Prosedur pelaksanaan pkl 1. Orientasi

Sebelum melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) I mahasiswa diberikan orientasi yang dibimbing oleh pihak kampus, baikdarikaprodisertadosenpembimbing. Orientasi mahasiswa diberikan pembekalan, pengenalan mengenai materi dan kegiatan PKL, selain itu mahasiswa diberikan pembekalan mengenai prosedur pelaksanaan PKL, penyusunan proposal, dan lain-lain.

2. Metode Observasi

Observasi dilakukan bertujuan agar mahasiswa mengetahui lokasi, keadaan dan ruang lingkup PKL I di BPP Dramaga, Jawa Barat. Selain itu mahasiswa memperoleh data dan informasi secara nyata. Metode pengambilan data baik dengan praktek langsung atau dengan cara langsung mengamati dan mencatat pada objek yang dipelajari.

3. Pelaksanaan

Pelaksanaankegiatan PKL I dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2022 sampai 05 Agustus 2022 di BPP Dramaga.

Tabel 2 Alokasi waktu pelaksanaan PKL I

No Kegiatan Alokasi Waktu

1. Survey lokasi 09 – 31 Mei 2022

2. Pembekalan PKL I kepada Mahasiswa

13 – 17 Juni 2022

(20)

12 3. Penyusunan dan bimbingan

Proposal / Rencana kerja PKL I

20 -30 Juni 2022

4. Pelepasan PKL I 04 Juli 2022

5. Pelaksanaan PKL I 04 – 29 Juli

6. Monitoring PKL I 05 – 28 Juli

7. Penyusunan dan Konsultasi Laporan PKL I

01 – 05 Agustus 2022

8. Ujian PKL I 01 – 12 Agustus

2022

(21)

13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran dan Informasi Umum Lokasi PKL 1. Sejarah dan perkembangan BPP

Balai Penyuluhan adalah kelembagaan penyuluhan yang dibentuk oleh pemerintah untuk menjalankan fungsi-fungsi penyuluhan pertanian di tingkat kecamatan. Eksistensi balai penyuluhan pertanian sangat ditentukan oleh kebijakan pemerintah baik oleh pusat maupun daerah.

Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) VII Wilayah Dramaga yang dibentuk berdasarkan PERBUP No. 15 Tahun 2008, selanjutnya PERBUP 28 Tahun 2013, merupakan wadah kegiatan penyuluhan yang meliputi 3 (tiga) kecamatan yang memiliki potensi Pertanian. Dengan adanya BP3K diharapkan mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas sesuai dengan komoditas unggulan daerah yang berujung pada peningkatan pendapatan petani.

Pada Tahun 2009 - 2013, BP3K VII Dramaga merupakan salah satu lembaga di bawah tanggung jawab Badah Pelaksana Penyuluhan tingkan Kabupaten Bogor (BP4K/BKP5K Kabupaten Bogor) yang berperan sebagai pelaksana kegiatan penyuluhan di tingkat kecamatan.

Dengan terbitnya Undang-undang No. 23 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2016, Bahwa setiap pemerintah daerah diwajibkan mengikuti Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) terbaru. Oleh karena itu nomenklatur Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, sejak awal Tahun 2017 berubah nama menjadi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor. Dinas ini merupakan Dinas induk dari UPT PTPH VII Wilayah Dramaga. Pada Tahun 2018, BP3K berubah menjadi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) wilayah V Dramaga yang kedudukannya sejajar dengan UPT Pertanian Wilayah V Dramaga, namun tergolong lembaga non struktural yang dipimpin seorang Koordinator Penyuluh. Untuk saat ini, nama Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) wilayah V Dramaga berubah menjadi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wilayah V.

(22)

14 2.Wilayah Kerja

Balai Penyuluhan Wilayah V berada pada 106.450BT dan 106.300LS, pada ketinggian tempat 200-700 meter dpl. Luas wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian Wilayah V sebesar 5404.688 Ha meliputi tiga wilayah kecamatan, yaitu:

Kecamatan Dramaga 1676.84 Ha, Kecamatan Ciomas 664.268 Ha, dan Kecamatan Tamansari 3063.58 Ha. Data keragaan luas wilayah dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini.

Tabel 3 . Data Keragaan Luas wilayah di 3 kecamatan

No Kecam

atan

Luas ( Ha )

Sawah

Lainnya Jumlah

Padi Non

Padi

1 Drama

ga 202,33 580,61 1.849,19 2.632,13

2 Ciomas 225,13 130,31 1.275,09 1.630,53

3 Taman

sari 318,71 222,01 2.879,85 3.420,03

Jumlah 746,17 932,93 6.004,13 7.683,23

Sumber : pengolahan data BPP Wilayah V Dramaga tahun 2017 dan data luasan Dinas TPHP 2017

3. Batas Wilayah Kerja

Balai Penyuluhan Wilayah V wilayahnya dibatasi oleh:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kemang dan Kotamadya Bogor b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cicurug dan gunung Salak

Kabupaten Sukabumi

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ciampea d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kotamadya Bogor

(23)

15 4. Struktur Organisasi

Berikut ini Struktur Organisasi BPP Wilayah V :

KOORDINATOR PENYULUH ASEP HADIYAT ROHENDI, SP

WKPP CIKARAWANG NOVA JUITA, SP

WKPP CIHERANG ASRIANI MULYANINGSIH, AMd

WKPP PURWASARI LISZA NURUL HIKMAH, SP

WKPP SUKAHARJA ELFRIDA OKTAVIANI, SP

WKPP PARAKAN VITHA OKTAVIANI, SP

WKPP SUKAJAYA HATIPAH NURTILAWATI, SP

WKPP PASIR EURIH EVRINA BUDIASTUTI, SP

WKPP SUKAJADI LENI ALVIANI, SP

PELAKU UTAMA / PELAKU USAHA

(24)

16 B. Hasil Kegiatan

Mesin rmu yang digunakan di desa pasir eurih, kecamatan taman sari adalah mesin RMU tipe two phase yang terdiri dari mesin husker dan mesin polisher

1. Husker

Mesin Pemecah Kulit (Husker) Mesin husker adalah bagian mesin yang memecahkan kulit gabah menjadi beras beras, bagian utama dalam alat ini adalah rubber roll yang akan berputar berlawanan arah dengan kecepatan yang berbeda sehingga dapat memecah padi yang masuk ke celah antara keduanya.

2. Polisher

Polisher atau unit penyosoh ini dilengkapi dengan komponen utama berupa silinder penyosoh yang berfungsi mengupas kulit ari gabah dengan sistem bergerak/berputar, sedangkan saringan berfungsi memisahkan beras dari bekatul. Mesin ini dilengkapi dengan blower yang digunakan untuk membantu memisahkan bekatul dari beras.

C. SPESIFIKASI MESIN 1. Mesin Husker

Gambar 2 mesin husker

Model : DAIICHI LM 24 - 2C Daya : 4 - 5,5 kW

Produktifitas : 1500 - 2000 Kg/Jam Kecepatan Shaft Utama : 1050 R.P.M Berat Kotor : 300 Kg

Berat Bersih : 228 Kg

(25)

17 Gambar 3 motor penggerak mesin husker

2. Spesifikasi mesin husker

Model Number TF 85MH-di

Unit 1unit

Type Water-cooled horizontal 4 stroke diesel motor

Cylinder Volume (cc) 493

Maximum Power (dk/ppm) 8.5/2200

Continuous Power (dk/ppm) 7.5/2200

Fuel Tank Capacity (L) 10.5

Lubricating Oil Capacity (L) 2.2

Cooling System Hopper

Type of Lubricating Oil SAE class 40 CC or CD Injector Pressure (kg/cm²) 200

Fuel Pumps Bosch Type

Number of Cylinder 1

Combustion System Direct Injection

Berat (Kg) 93

(26)

18 D. Cara pengoperasian mesin husker

Gambar 4 motor penggerak mesin husker

1. Pertama-tama hidupkan mesin husker dengan cara menghidupkan motor penggerak dengan cara menaikkan rpm mesin mencapai 700- 1000 rpm, dan menaikan choke ke atas sambil mengengkol mesin husker menggunakan handle starting diesel

Gambar 5 v-belt mesin husker 1

2. ketika mesin sudah dihidupkan v-belt dan belt akan berputar berfungsi untuk menyalurkan tenaga putar engine diesel ke pulley.

Gambar 6 hopper husker

(27)

19 3. kemudian masukkan gabah secara perlahan dimasukkan ke dalam hopper /

tempat masuk nya beras yang akan di giling.

Gambar 7 rubber roll mesin husker

4. Di dalam husker terdapat rubber roll yang akan berputar berlawanan arah dengan kecepatan yang berbeda dan terjadi gaya gesekan antara gabah dan rubber roll sehingga dapat memecah padi yang masuk ke celah antara keduanya . persentase gabah terkupas, beras patah dan beras menir tergantung pada kerapatan dan kelenturan silinder karet ini. silinder yang telah mengeras atau yang terlalu rapat satu sama lain akan meningkatkan jumlah beras patah dan beras menir, sedangkan jarak kedua silinder yang renggang akan menyebabkan persentase gabah tidak terkupas meningkat.

Gambar 8 output pembuangan sekam

5. Kulit gabah/ sekam yang sudah tergilling akan terpisahkan melalui tiupan blower dan terbuang melalui tabung pembuangan/output pembuangan sekam

(28)

20 Gambar 9 output pengeluaran beras

6. Gabah yang sudah pecah dari kulit nya dan sudah menjadi beras akan keluar melalui output pengeluaran beras. untuk mendapatkan hasil penggilingan yang maksimal dilakukan 3 kali proses penggilingan menggunakan mesin husker supaya hasil penggilingan lebih sempurna.

E. Spesifikasi Polisher

Gambar 10 mesin polisher 1. Spesifikasi polisher :

Model/tipe : N70A Speed : 800 r/min

Produktivitas : 600- 800 kg/h Power = 7,5 -11 Kw

(29)

21 Gambar 11 motor penggerak polisher

2. Spesifikasi mesin polisher Model : TS 190 H-di

Type : Engine Diesel, 4-Stroke Horizontal, Air cooling system Rated Output : 16 PK/2200 R.P.M

Max Output : 19 PK/2200 R.P.M Ignition System : Direct Injection No. of Cylinder : 1 Cylinder Bore x Stroke : 110 x 106 mm Volume : 1007 cc

Cooling system : Hopper

Air filter system : Air Filter Dry Element Starting system : Manual

Balancer : Ada

Sistem Balancer : Sistem Balancer Ganda Dimension (L x W x H) : 882 x 455 x 660 mm Weight : 261 Kg

F. Cara pengoperasian mesin polisher

Gambar 12 motor penggerak mesin polisher

(30)

22 1. Pertama-tama hidupkan mesin polisher dengan cara menghidupkan motor penggerak dengan cara menaikkan rpm mesin mencapai 700- 1000 rpm, dan menaikan choke ke atas sambil mengengkol mesin polisher menggunakan handle starting diesel

Gambar 13 hopper mesin polisher

2. Kemudian masukkan beras secara perlahan dimasukkan ke dalam hopper / tempat masuk nya beras yang akan di giling.

3. Tuas penyosoh dengan cara di putar ke kanan berfungsi mengatur tingkat penyosohan(keputihan) berasnya. Tetapi jika tuas penyosoh diputar terlalu kuat ke kanan akan menyebabkan beras patah.

(31)

23

Gambar 14 saringan/silinder polisher 1

4. beras yang dimasukkan ke dalam mesin polisher akan didorong memasuki silinder dengan permukaan dalam tidak rata dan pada bagian dalamnya terdapat silinder lain yang lebih kecil dan mempunyai permukaan luar yang tidak rata serta berlubang-lubang. beras akan bergesekan dengan permukaan silinder yang tidak rata sehingga lapisan kulit arinya yang berwarna kecoklatan terkikis. kulit ari yang terkikis ini menjadi serbuk dedak, kemudian dedak akan tertiup oleh blower melalui output pembuangan dedak. kemudian beras akan keluar melalui output pengeluaran beras. agar beras putih dengan sempurna di lakukan 2 kali proses penyosohan beras menggunakan mesin polisher.

G. Perawatan mesin husker dan polisher

1. apabila selama 3 bulan mesin sering dioperasikan maka dianjurkan mengganti oli mesin supaya menjaga performa mesin agar selalu dalam kondisi prima.

artinya setiap mengganti oli pada mesin, maka performa mesin yang dihasilkan juga akan lebih bagus dan tentu lebih nyaman ketika digunakan.

2. Membersihkan bagian mesin setelah digunakan khususnya pada bagian Rubber roll, silinder penyosoh, hopper, saringan, output pengeluaran dan kerangka mesin husker dan polisher. Karena akan sangat berpengaruh kepada kualitas hasil penggilingan.

H. Kerusakan yang sering terjadi pada mesin husker dan polisher

kerusakan yang sering terjadi pada mesin husker dan polisher adalah kerusakan pada v-belt yang sudah tipis dan robek akibat berputar dan menyalurkan tenaga putar engine diesel ke pulley.

(32)

24 i. Penerapan prinsip keamanan, keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)

Pada saat mengoperasikan mesin RMU di wajibkan Melaksanakan Prosedur K3 terdiri dari beberapa bagian. Semuanya harus terlindung di waktu melaksanakan pekerjaan. Alat-alat pelindung tersebut antara lain:

1. Alat pelindung mata. Mata harus terlindung debu. Berbagai jenis kacamata pengaman mempunyai kegunaan yang berbeda.

2. Alat pelindung telinga. Alat pelindung telinga ialah alat yang melindungi telinga dari gemuruhnya mesin yang bising, juga penahan bising dari letupan/letusan.

3. Alat pelindung tangan. (sarung tangan) terbuat dari Sarung tangan kain digunakan untuk memperkuat pegangan. Hendaknya dibiasakan bila memegang benda yang berminyak, bagian-bagian mesin atau bahan logam lainnya.

4. Alat pelindung kaki Untuk menghindarkan kerusakan kaki dari tusukan benda tajam, maka sebagai pelindung digunakan sepatu.

(33)

25 V. PENUTUP

A. Kesimpulan

1. mesin rmu yang digunakan di bpp dramaga adalah mesin rmu tipe two phase yang terdiri dari mesin husker dan mesin polisher

2. prinsip kerja dari husker yaitu gabah masuk kedalam celah sempit antara 2 buah rol karet yang berputar berlawanan dengan kecepatan putar yang berbeda, akibat padi akan terkupas sekamnya.

3. Prinsip kerja mesin polisher yaitu gesekan gabah oleh rotor atau saringan dengan batu penyosoh, berfungsi mengupas kulit ari gabah dengan sistem bergerak/berputar

4. Perawatan mesin husker dan polisher

apabila selama 3 bulan mesin sering dioperasikan maka dianjurkan mengganti oli mesin supaya menjaga performa mesin agar selalu dalam kondisi prima. artinya setiap mengganti oli pada mesin, maka performa mesin yang dihasilkan juga akan lebih bagus dan tentu lebih nyaman ketika digunakan.

5. kerusakan yang sering terjadi pada mesin husker dan polisher adalah kerusakan pada v-belt yang sudah tipis dan robek akibat berputar dan menyalurkan tenaga putar engine diesel ke pulley.

B. SARAN

1. Pengoperasian RMU sebaiknya dilakukan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berdasarkan Standard Operasional Procedur untuk meminimalisir kecelakaan kerja.

(34)

26 DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Usman. ND. Penanganan Padi. [diakses 6 Juli 2022] web:

http://web.ipb.ac.id/~usmanahmad/Penangananpadi.htm

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Betang kaluku. 2016. Modul Alsintan:

Mengoperasikan Mesin Penggilingan Padi (Rice Milling Unit)

Fahroji dan Zulfia., 2014. Petunjuk Teknis Pasca panen Padi. Riau: Kantor Balai PengkajianTeknologi Pertanian Riau

Hardjo sentono, M. dkk.1978. Mesin-MesinPertanian Jakarta: Bumi Aksara

Suharyanto., Alfarisi, R., dan Permana, H., 2015. Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Penggilingan Padi PD. Ancol Jaya Cianjur. Jurnal Spektrum Industri, 13 (1), 1-114

Widya IW, Satriawan IK, Tika IW, Nada IM, Sadyasmara. 2016. Laporan Feasibility Study Rencana Pembangunan Rice Milling Unit (RMU) di Kabupaten Tabanan. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana

Syahputri, I. R., 2016. Efisiensi Biaya Produksi dan Nilai Tambah Gabah Pada Unit Prosesing dan Produksi Beras Organik Tani Mandiri I di Desa Lombok Kulon Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso. Skripsi. Universitas Jember

(35)

LAMPIRAN JURNAL HARIAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) I

POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Nama :Muhammad Vitto

NIM : 07.16.20.041

Program Studi : Teknologi Hasil Pertanian

Lokasi PKL I : Balai Penyuluhan Pertanian Wilayah V Jl. Sindang Barang No.416, RT.05/RW.05, Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat 16117

No.

Hari

Tanggal Kegiatan

Paraf Pembimbing

Eksternal

Keterangan

1 Senin, 11 Juli 2022

1. Pertemuan 2 Mingguan Penyuluh Di Gedung Pala

2. Pembuatan Surat Rekomendasi Mahasiswa Di Bakesbangpol

1. Komoditas yang bergerak di bidang pengolahan pangan

2. Pembuatan surat

2 Selasa, 12 Juli 2022

1. Menanam Padi (tandur) 1. Caplak Jajar Legowo

2. Menanam padi (tandur)

3 Rabu, 13 Juli 2022

1. Penerapan Pupuk Asam Humat

2. Pengolahan Lahan 3. Pengecekan Alat Mesin

Pertanian

1. Implementasi Pupuk Asam Humat 2. Pengecekan

tanaman kacang

(36)

4. Pengoperasian Alat Mesin Pertanian

tanah 3. Pengecekan

Mesin Pompa Air 4. Pengoperasian

Traktor Roda Dua 4 Kamis, 14

Juli 2022

1. Monitoring Padi Inbrida Varietas Inpari 32 2. Pengecekan Hand

Tractor

3. Pemasangan Mulsa 4. Pembenangan pada

Tanaman Timun

1. Memonitoring pertumbuhan padi 2. Pengecekan

traktor

3. Pemasangan mulsa dan pembenangan 5 Jumat, 15

Juli 2022

1. Penyusunan Laporan 1. Penyusunan

laporan harian PKL 1

(37)

JURNAL HARIAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) I

POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Nama :Muhammad Vitto

NIM : 07.16.20.041

Program Studi : Teknologi Hasil Pertanian

Lokasi PKL I : Balai Penyuluhan Pertanian Wilayah V Jl. Sindang Barang No.416, RT.05/RW.05, Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat 16117

No.

Hari

Tanggal Kegiatan

Paraf Pembimbing

Eksternal

Keterangan

1 Senin, 18 Juli 2022

1. Presentasi Mengenai Kegiatan PKL 1 Kepada Penyuluh

1. Melakukan

presentasi tentang kegiatan PKL

2 Selasa, 19 Juli 2022

1. Pemeriksaan Alat Mesin Pertanian

1. Pemeriksaan traktor roda 2 2. Melihat kondisi

mesin Power Thresher 3. Melihat kondisi

mesin Rice Milling Unit

3 Rabu, 20 Juli 2022

1. Implementasi Asam

Humat 1. Implementasi

asam humat bersama peneliti dari Pusat

(38)

Penelitian Kelapa Sawit (PPKS 4 Kamis, 21

Juli 2022

1. Ubinan

2. Pengecekan Alat mesin pertanian

1. Ubinan Sawah 2. Melihat

pengoperasian dari mesin Rice Milling Unit 3. Pengecekan dan

menghidupkan mesin Power Thresher 5 Jumat, 22

Juli 2022

1. Sosialisasi tentang hama dan penyakit pada tanaman padi

1. Sosialisasi tentang hama dan

penyakit pada tanaman padi

(39)

JURNAL HARIAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) I

POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Nama :Muhammad Vitto

NIM : 07.16.20.041

Program Studi : Teknologi Hasil Pertanian

Lokasi PKL I : Balai Penyuluhan Pertanian Wilayah V Jl. Sindang Barang No.416, RT.05/RW.05, Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat 16117

No.

Hari

Tanggal Kegiatan

Paraf Pembimbing

Eksternal

Keterangan

1 Senin, 25 Juli 2022

1. Pertemuan 2 Mingguan Di BPP Wilayah V

1. Evaluasi dan rencana BPP 2. Latihan presentasi

peserta lomba 2 Selasa, 26

Juli 2022

1. Pembuatan Video 1. Pembuatan video

untuk perlombaan Penyuluh Petani Swadaya (PPS) 3 Rabu, 27 Juli

2022

1. Menghadiri Perlombaan 1. Menghadiri Perlombaan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) 2. Latihan presentasi

peserta lomba

(40)

4 Kamis, 28 Juli 2022

1. Pemupukan

2. Pengecekan Alat Mesin Pertanian

1. Implementasi asam humat 2. Pengecekan

mesin Rce Milling Unit

5 Jumat, 29 Juli 2022

1. Mengikuti Zoom Meeting 1. Mengikuti Zoom Meeting tentang Kostratani Sebagai Pusat Data dan Informasi Pertanian

(41)

JURNAL HARIAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) I

POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Nama :Muhammad Vitto

NIM : 07.16.20.041

Program Studi : Teknologi Hasil Pertanian

Lokasi PKL I : Balai Penyuluhan Pertanian Wilayah VJl. Sindang Barang No.416, RT.05/RW.05, Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat 16117

No.

Hari

Tanggal Kegiatan

Paraf Pembimbing

Eksternal

Keterangan

1 Senin, 1Agustus 2022

1. Mengikuti Zoom Meeting 2. Pengecekan Bibit Cabai

1. Mengikuti Zoom Meeting tentang Sosialisasi

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 tahun 2022 2. Pengecekan pH

tanah

3. Pemeriksaan bibit cabai

2 Selasa, 2Agustus 2022

SosialisasiMenghadiri Sekolah Lapang

1. Sosialisasi pupuk bokasi bersama mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN Jakarta)

(42)

3 Rabu, 3 Agustus 2022

1. Sosialisasi Asam Humat 1. Implementasi Asam Humat bersama peneliti dari Pusat

Penelitian Kelapa Sawit

4 Kamis, 4 Agustus2022

1. Pengecekan Alat Mesin Pertanian

1. Pengecekan mesin pompa air

5 Jumat, 5 Agustus 2022

1. Presentasi Hasil PKL 1 1. Presentasi hasil PKL 1

Minggu, 14 agustus 2022

(Muhammad Vitto)

(43)
(44)

Lampiran gambar

Pengecekan mesin pompa air Pengecekan lahan padi

Penyiraman tanaman cabai Sosialisasi pupuk bokasi bersama ppl dan

petani

Menghadiri lomba pps teladan

Melakukan kegiatan ubinan Bersama petani

(45)

Pengoperasian mesin traktor roda dua

Melakukan kegiatan penyuluhan

Melakukan pembenangan pada tanaman timun

Penanaman padi dengan cara tanam mundur (tandur)

Gambar

Gambar 1KomponenRice Milling Unit  (Sumber : PT Agrindo)
Tabel 2 Alokasi waktu pelaksanaan PKL I
Tabel 3 . Data Keragaan Luas wilayah di 3 kecamatan
Gambar 2 mesin husker
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait