PENGUATAN KETERAMPILAN GURU-GURU MADRASAH ALIYAH ALLU KAB. JENEPONTO MELALUI PELATIHAN PENILAIAN BERBASIS TIK
Bebas
5
0
0
Teks penuh
(2) Asham Bin Jamaluddin, et.al | Jurnal Abdi Negeriku, 2023, 2(1): 16–20 1.. PENDAHULUAN Perkembangan perangkat teknologi memberikan dampak yang signifikan dalam dunia pendidikan, baik secara langsung maupun tidak langsung telah membawa dampak terhadap dunia pendidikan (Nugraha & Rachmadiarti, 2022; Rizal et al., 2020). Perkembangan tersebut memberikan efek terhadap persoalan keterampilan guru dalam penilaian berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah. Penilaian dilakukan sebagai upaya dalam memantau perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan (Armanto et al., 2021; Istiqamah & Prastowo, 2021; Setemen et al., 2019). Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan beberapa guru di Madrasah Aliyah Allu Kab. Jeneponto, diketahui bahwa guru masih memiliki pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan yang minim mengenai penilaian pembelajaran berbasis TIK. Selain itu, guru belum terbiasa menggunakan penilain berbasis TIK dalam melakukan proses evaluasi di lapangan. Beberapa penyebabnya adalah guru belum paham dan belum terbiasa dengan aplikasi penilaian berbasis TIK, walaupun diakui bahwa beberapa guru telah memiliki perangkat teknologi seperti laptop, komputer dan jaringan internet yang dapat mendukung proses pembelajaran. Permasalahan yang ada menjadi masalah serius bagi terciptanya keseimbangan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Kab. Jeneponto. Secara umum pemanfaatan media penilaian kurang optimal digunakan oleh sebagian besar guru yang mengajar di lembaga pendidikan Madrasah. Beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi berkaitan dengan minimnya pemahaman dan keterampilan guru-guru dalam penilaian berbasis TIK yaitu guru-guru kurang memiliki sumber-sumber informasi dalam mempelajari kekurangan yang ada. Selain itu, guru-guru pada umumnya juga tidak pernah melakukan proses pelatihan secara tepat, padahal keinginan dalam melakukan peningkatan kualitas diri guru-guru sangatlah tinggi. Secara umum, rendahnya pengetahuan dan keterampilan mengenai penilaian berbasis TIK dalam pembelajaran pada guru-guru dapat memberikan dampak buruk pada pendidikan di sekolah (Kirana et al., 2022; Hamid, 2016; Lubis et al., 2023). Guru-guru hendaknya mempelajari secara tepat mengenai penilaian berbasis TIK dalam pembelajaran guna mendapatkan keterampilan yang memadai sesuai dengan tunjutan zaman di revolusi industri 4.0 (Andi et al., 2020). Oleh karena itu, upaya peningkatan mutu pendidikan pada guru-guru Madrasah Aliyah Kab. Jeneponto menjadi hal penting untuk dilakukan. Kegiatan pelatihan diharapkan menjadi pengetahuan dan dapat meningkatkan keterampilan guru-guru di Madrasah Aliyah Kab. Jeneponto mengenai penilaian berbasis TIK sehingga berdampak pada kualitas proses dan hasil pembelajaran. 2. METODE PELAKSANAAN 2.1 Metode Pendekatan yang ditawarkan Pengabdian dilaksanakan pada tanggal 27 November 2022 di Madrasah Aliyah Allu, Jeneponto. Pengabdian diikuti oleh 19 guru-guru yang terdiri dari beberapa guru mata pelajaran. Kegiatan dilaksanakan secara luring (pemberian materi) dan daring (evaluasi pemahaman peserta). Metode pelatihan dilakukan sebagai berikut: 1) Observasi Observasi dilakukan untuk melihat seberapa jauh keterampilan guru-guru mengenai penilaian berbasis TIK menggunakan lembar observasi yang telah disusun oleh tim pelatihan yang terdiri dari beberapa indikator seperti sarana prasarana, dan kemampuan serta keterampilan TIK. Oberservasi sekolah mengenai sarana prasarana tentang kegiatan pelatihan dilakukan agar proses pelatihan dapat dilakukan sesuai dengan desain yang dirumuskan guna menunjang proses pelatihan. Keterampilan yang dikaji sangat penting untuk menentukan metode pelatihan yang akan digunakan. 2) Pelatihan penilaian berbasis TIK Pelatihan dilakukan secara luring di Madrasah Aliyah Allu Kab. Jeneponto yang dihadiri oleh beberapa guru-guru. Pelatihan dibawakan oleh 2 Narasumber yang memahami mengenai penilaian berbasis TIK yang sub materinya terdiri dari aplikasi media penilaian pembelajaran seperti Google Form dan ProProfs Quiz. 3) Tugas Mandiri/Terstruktur Untuk kelangsungan penyelesaian tugas, maka dalam setiap bagian materi yang dikembangkan akan diikuti dengan pemberian tugas secara mandiri dan tugas terstruktur secara daring. 4) Review Tugas Bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan yang dilatihkan dikuasai oleh peserta pelatihan penilaian berbasis TIK. Review tugas dilakukan dalam pertemuan luring dan daring. 5) Evaluasi Keberhasilan dari kegiatan pelatihan dilihat dari hasil evaluasi secara daring menggunakan google form. Selain itu, dilakukan juga survey secara Seder Hana terhadap guru-guru mengenai respon kepuasannya. 17.
(3) Asham Bin Jamaluddin, et.al | Jurnal Abdi Negeriku, 2023, 2(1): 16–20 selama proses pelatihan berlangsung. Skala penilaian berada pada 4.00-3.20 (sangat baik), 3.19-2.80 (baik), 2.79-2.40 (cukup) dan di bawah dari 2.40 (kurang) (Bachtiar et al., 2018) 3.. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pelatihan yang diharapkan adalah terampilnya guru-guru Madrasah Aliyah Allu Kab. Jeneponto dalam melakukan penilaian berbasis TIK dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan pelatihan menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh guru-guru mengenai susahnya melakukan proses penilaian berbasis TIK. Kegiatan pelatihan menjadi salah satu strategi dalam pemerataan kesempatan dan akses pendidikan serta peningkatan relevansi dan efisiensi bagi lingkup dunia pendidikan (Asy’ari & Gunawan, 2017), khususnya dalam pemberian penilaian berbasis TIK. Penggunaan TIK dalam proses dan penilaian pembelajaran dapat memberikan efek positif terhadap hasil belajar (Mawarni & Putra, 2021). Selain itu, penggunaan TIK dalam proses dan penilaian pembelajaran dapat memberikan proses kinerja secara efektif dan praktis (Purnamasari & Rochmawati, 2015).. Gambar 1. Tim Pengabdian memberikan materi penilaian berbasis TIK. 18.
(4) Asham Bin Jamaluddin, et.al | Jurnal Abdi Negeriku, 2023, 2(1): 16–20 Gambar 2. Tim Pengabdian memberikan evaluasi mengenai penilaian berbasis TIK Proses pelatihan dilakukan melalui beberapa tahap kegiatan seperti observasi, pelatihan, tugas mandiri/terstruktur, review tugas, dan evaluasi. Selama proses pelatihan, antusias peserta dalam mengikuti pelatihan adalah faktor utama kesuksesan proses pelatihan. Aktifnya proses tanya jawab terhadap narasumber dengan peserta pelatihan menjadi salah satu jalan menghadirkan proses pelatihan yang efektif atau tepat sasaran. Beberapa penelitian menuliskan, proses tanya jawab dapat memberikan penguatan yang maksimal terhadap pembelajar (Abdullah et al., 2019; Jamaluddin et al., 2021). Setelah proses pelatihan, dilakukan proses tugas mandiri, dan review tugas oleh peserta pelatihan guna memperdalam pengetahuan peserta mengenai penilaian berbasis TIK. Pemberian tugas mandiri dan melakukan proses review tugas dapat meningkatkan pemahaman dan keterapilan peserta pelatihan (Asy’ari & Gunawan, 2017). Selanjutnya peserta diminta untuk dapat menunjukan progres pemahaman mengenai penilaian berbasis TIK pada bulan berikutnya dengan dilakukan proses evaluasi. Evaluasi terhadap keterampilan peserta dapat disimpulkan bahwa 80% (dari 19 peserta) telah memahami pengetahuan dan terampil mengenai penilain berbasis TIK. Terlihat terjadi perubahan pandangan guru-guru ke arah positif terhadap peningkatan pemanfaatan media pembelajaran sebagai layanan terhadap penilaian hasil belajar peserta didik. Selain itu, kegiatan pelatihan ini juga memberikan efek lain bagi guru-guru a) memiliki wawasan yang cukup tentang konsep pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, b) memiliki keterampilan mengembangkan desain penilain pembelajaran yang efektif, c) memiliki keterampilan praktis tentang teknik pembuatan penilaian berbasis TIK yang efektif, dan d) memiliki kemampuan memanfaatkan jenis-jenis media penilaian. Menghasilkan proses pelatihan yang bermutu dan berkualitas, dilakukan pemberian angket secara daring (google form) untuk mengetahui respon kepuasan peserta terhadap pelatihan yang telah dilakukan. Hasil respon kepuasan peserta dapat dilihat pada Tabel 1.. No 1 2 3. Tabel 1. Respon Kepuasaan Peserta terhadap Kegiatan Pelatihan Indikator Nilai Kriteria Kebutuhan mengenai pelatihan 3.35 Sangat Baik Pemahaman mengenai pelatihan 3.15 Baik Implementasi ilmu 3.05 Baik Rata-Rata 3.18 Baik. Tabel 1 menunjukkan bahwa respon peserta pelatihan terhadap kegiatan pelatihan adalah baik dengan nilai rata-rata 3.18. Indikator kebutuhan mengenai pelatihan adalah respon terbaik yang diberikan oleh peserta pelatihan, sedangkan implementasi ilmu mengenai penilaian berbasis TIK adalah yang terendah namun tetap dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan kegiatan pelatihan berjalan efektif selama proses pelatihan, khususnya bagi guru-guru Madrasah Aliyah Allu Kab. Jeneponto. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan disimpulkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan guru-guru Madrasah Aliyah Allu Kab. Jeneponto mengenai penilaian berbasis TIK. Hasil tersebut terlihat dari hasil evaluasi yang baik, kegiatan yang berjalan dengan baik dan kondusif, serta positifnya respon peserta pelatihan terhadap angket yang diberikan. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kepada guru-guru di Madrasah Aliyah Allu Kab. Jeneponto yang telah berpartisipasi aktif selama pelatihan/pengabdian ini dilaksanakan, serta semua pihak yang telah berperan aktif dalam kegiatan pengabdian ini. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, M. Y., Hussin, S., & Ismail, K. (2019). Implementation of flipped classroom model and its effectiveness on english speaking performance. International Journal of Emerging Technologies in Learning, 14(9), 130– 147. https://doi.org/https://doi.org/10.3991/ijet.v14i09.10348 Andi, Jumardi, & Merina. (2020). Evaluasi Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi. HUMANIS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 19(1), 1–5. https://jurnal.fkipuwgm.ac.id/index.php/pendasmahakam/article/view/95. 19.
(5) Asham Bin Jamaluddin, et.al | Jurnal Abdi Negeriku, 2023, 2(1): 16–20 Kirana, Harjanti, F. D., Anam, F., & Suhartono. (2022). Pengembangan Kompetensi Menyusun Instrumen Penilaian Berbasis Teknologi Dan Komunikasi (TIK) Bagi Guru Pamong Sekolah Mitra PPG Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Jurnal Pengabdian Mandiri, 1(11). https://doi.org/10.2207/jjws.91.328 Armanto, D., Suprayetno, E., Sinaga, K., & Sugiarto, A. (2021). Pelatihan Penyusunan Instrumen Penilaian Berbasis Hots Bagi Guru Sd It Taman Cahaya Siantar. RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 379–386. https://doi.org/10.46576/rjpkm.v2i2.1225 Asy’ari, A., & Gunawan, G. (2017). Pembelajaran berbasis TIK dengan Assessment for Learning (AfL) ditinjau dari kemampuan spasial siswa kelas VIII SMP negeri se-kota Banjarmasin. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(3), 199–209. https://doi.org/10.33654/math.v3i3.72 Bachtiar, S., Zubaidah, S., Corebima, A. D., & Indriwati, S. E. (2018). The spiritual and social attitudes of students towards integrated problem based learning models. Issues in Educational Research, 28(2), 254–270. Hamid, M. A. (2016). Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Siswa Berbasis TIK pada Pembelajaran Dasar Listrik Elektronika. VOLT : Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, 1(1), 37–46. Istiqamah, & Prastowo, A. (2021). Analisis Asesmen/Penilaian Portofolio Berbasis Tik Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Mi/SD. Jurnal PGMI STIT Al-Ittihadiyah Labuhanbatu Utara, II(4), 295–309. Jamaluddin, A. B., Zubaidah, S., Mahanal, S., & Gofur, A. (2021). The effect of integrated flipped classroom with local cultural values on character building in higher education. Elementary Education Online, 20(2), 54–66. https://doi.org/10.17051/ilkonline.2021.02.11 Lubis, M., Fitri, S., Mubarak, A. Z., Rubiani, H., Fatwa, E. F., & Dewi, R. S. (2023). Pelatihan Penyiapan Media Pembelajaran Berbasis Tik Bagi Guru Di Lingkungan Perguruan Al JAM ’ IY ATUL. Communnity Development Journal, 4(2), 2178–2182. Mawarni, & Putra, E. D. (2021). Pemanfaatan Media Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Kelas V SDN 169 Pekanbaru. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3). Nugraha, W. H., & Rachmadiarti, F. (2022). Development Of Stem-Based Flipbook On Biodiversity Materials To Train Critical Thinking Skills For X-Grade Students Of Senior High School. Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi, 11(2), 302–311. Purnamasari, A., & Rochmawati. (2015). Pengembangan Alat Evaluasi Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan Wondershare Quiz Creator Materi Sistem Penilaian Persediaan. Jurnal Pendidikan, 03(01), 1–10. Rizal, R., Rusdiana, D., Setiawan, W., & Siahaan, P. (2020). The Digital Literacy of The First Semester Students in Physics Education. Urnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar, 8(22), 101–110. https://doi.org/10.26618/jpf.v8i2.3293 Setemen, K., Erawati, L. J., & Purnamawan, I. K. (2019). Model Peer Assessment Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Jurnal Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, 16(1), 55. https://doi.org/10.23887/jptkundiksha.v16i1.16619. 20.
(6)
Dokumen terkait
SIMPULAN Kegiatan pelatihan layanan peminatan karir berbasis digital ini dapat memberikan keterampilan bagi guru BK di kota Banjarmasin sesuai dengan hasil angket yang diberikan bahwa
The findings of the research will provide Fission leadership with insight about the design of current leadership development programs; the challenges leaders are facing in transferring