• Tidak ada hasil yang ditemukan

penguatan pendidikan karakter melalui

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "penguatan pendidikan karakter melalui"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Telah terjadi penurunan perilaku penampilan sebagai pelajar bangsa dalam kategori penurunan nilai-nilai karakter.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

8Agus Wibowo, Pengelolaan Pendidikan Karakter di Sekolah (Konsep dan Praktek Implementasi), (Yogyakarta: Pustaka Siswa, 2013), hal. Pada bagian ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian berupa informasi tentang Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Risma di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu. Dari penjelasan tersebut terlihat jelas bahwa kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu adalah.

Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu merupakan berbagai kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di luar jam sekolah formal.

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORI

Pengertian Pendidikan Karakter

Pengajaran pendidikan karakter dalam konteks ini sangat relevan untuk mengatasi dekadensi moral di negeri ini. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Sarini (2012) yang membahas tentang “Kebijakan Pendidikan Karakter pada Sekolah Pilot Bertaraf Internasional di SMP N 1 Galur”. Kegiatan yang dilakukan antara lain pembacaan Alquran, salat Dhuha berjamaah, salat Dhuhur berjamaah. Faktor pendukung terlaksananya pendidikan karakter di SMP N 1 Galur terdiri dari faktor internal dan eksternal.

Penelitian ini membahas tentang penanaman 18 nilai pembentuk karakter bangsa dalam kegiatan rekreasi di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu. Subjek penelitian ini menulis sendiri dan informasinya adalah 1 orang guru sepulang sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan 10 orang siswa yang akan diwawancarai mengenai penguatan pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu. Di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu, rutin berdoa bersama dan membaca Asmaul Husna sebelum jam pelajaran.

41Jamal Ma‟mur Asmani, Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah (Yogyakarta: Diva Press, 2011), hal.155. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut dapat digolongkan sebagai pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan pembelajaran. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada dasarnya kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu banyak sekali. Pembentukan karakter juga dapat dimulai dengan pembelajaran di luar sekolah, termasuk kegiatan ekstrakurikuler.

Dijelaskan, setidaknya ada lima kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang rutin dilaksanakan di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu. Sehubungan dengan itu, kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu dibagi menjadi dua yang pertama, yaitu kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang dilaksanakan secara rutin setiap hari yaitu sholat berjamaah dan sholat berjamaah. Dharma Kesuma dkk, 2013, Pendidikan Karakter Mendasar di Sekolah Dasar: Konsep, Praktek dan Strategi, Jakarta: Ar-Ruzz Media.

Fakrur Rozi, 2012, Model Pendidikan Karakter dan Akhlak Siswa di Sekolah Islam Modern: Kajian di SMP Pondok Pesantren Selamat Kendal, Semarang: IAIN Walisongo.

Gambar 1. Kerangka Berfikir
Gambar 1. Kerangka Berfikir

Ekstrakurikuler RISMA

Penelitian Relevan

Berdasarkan informasi dari informan Tarmizi selaku Kepala SMPN 13 Kota Bengkulu terungkap bahwa visi yang melandasi sekolah ini adalah : 24. 23 Dokumen Profil Sekolah SMPN 13 Kota Bengkulu Tahun 2021. 24Hasil wawancara dengan Tarmizi pada hari Senin tanggal 29 Maret 2021 Untuk mewujudkan visi SMPN 13 Kota Bengkulu diperlukan misi berupa kegiatan jangka panjang yang mempunyai arah yang jelas.

Seluruh informan yang dipilih adalah mereka yang mengetahui kegiatan di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu. Pelaksanaan program ekstrakurikuler keagamaan di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu dilaksanakan secara rutin setiap hari dan disesuaikan dengan jadwal kegiatan secara terstruktur. Kegiatan ekstrakurikuler shalat berjamaah di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu dipandang perlu, setidaknya karena beberapa hal yang berkaitan dengan hal tersebut: Pertama, karena sahnya shalat wajib dan shalat berjamaah sangat dianjurkan menurut syariat.

SMAN 13 Kota Bengkulu mengikuti peraturan sekolah berdasarkan kantor Kementerian Agama yaitu mulai pukul 13.00. Kegiatan ini bertujuan untuk memperingati dan merayakan hari-hari besar Islam seperti peringatan Maulid Nabi, Isra Mi'raj, Nuzul al-Qur'an, Tahun Baru Islam 1 Muharram, dll. Di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu juga sering mengadakan acara. Format acara peringatan hari besar Islam di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu dibuat tergantung situasi dan kondisi.

Insya Allah hasilnya juga baik untuk anak-anak dan masyarakat semakin mempercayai sekolah ini. Pada dasarnya kegiatan yang dilaksanakan oleh SMP Negeri 13 Kota Bengkulu.40. Sesuai dengan teknik analisis data yang dipilih oleh peneliti yaitu menggunakan analisis deskriptif kualitatif (paparan) dengan cara menganalisis data-data yang telah dikumpulkan pada saat peneliti sedang melakukan penelitian di SMA Negeri 13 Kota Bengkulu.

Kerangka Berfikir

METODOLOGI PENELITIAN

  • Setting Penelitian
  • Subjek dan Informan Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Posisinya sangat strategis yaitu terletak di kawasan bersejarah yaitu dekat dengan kediaman Bung Karno pada masa pengasingannya ke Kota Bengkulu, dan lingkungan industri rumah tangga (Batik Kain Basurek dan Makanan Khas Daerah Bengkulu). 20 Menurut informasi dari informan Tarmizi selaku Kepala SMPN 13 Kota Bengkulu, beliau menyatakan bahwa SMPN 13 Kota Bengkulu telah berdiri sejak lama sejak tahun 1986. Program ekstrakurikuler keagamaan hendaknya dilaksanakan oleh seluruh perangkat sekolah, mulai dari guru, siswa dan kepala sekolah, seperti tujuan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan. Doa berjamaah merupakan salah satu aspek kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di sekolah yang diharapkan dapat memberikan rangsangan.

Berkaitan dengan hal tersebut, kegiatan ekstrakurikuler dapat dijadikan sebagai sarana untuk ikut serta dalam pembentukan karakter siswa. Keterlibatan siswa dalam eksplorasi nilai-nilai kehidupan melalui kegiatan ekstrakurikuler akan semakin mendalam dan menyenangkan. Pada akhirnya, kegiatan ekstrakurikuler keagamaan diharapkan benar-benar dapat menjadi sarana untuk melahirkan siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas secara sosial dan emosional.

Kedua, adanya kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu yaitu, kegiatan Ramadhan seperti zakat fitrah, membaca kitab, tadarus al-Qur'an, belajar fiqh dan berwisata tarawi, memperingati hari besar Islam seperti Isra Mi. 'raj, Nuzul al-Qur'an, Maulid Nabi dan tahun baru Islam (1 Muharram), dan wisata rohani yang biasa dilakukan pada akhir semester, seperti ziarah ke makam para wali dan ketiga. , kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu seperti pada poin 1 dapat membentuk nilai-nilai karakter sebagai berikut: Sholat berjamaah dapat membentuk nilai-nilai keimanan, kejujuran, disiplin, toleransi dan kemasyarakatan. Siswa harus mampu mengikuti seluruh program kegiatan dan peraturan sekolah yang dirancang untuk membentuk karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian

Doa bersama setiap hari sebelum pelajaran dimulai yaitu 10 menit sebelum bel berbunyi, anak disuruh masuk terlebih dahulu. Doa ini biasa digunakan oleh para siswa di sekolah khususnya sekolah Nahdhatul Ulama. Jelas doa tersebut mengandung makna permohonan kelapangan, agar para siswa dapat dengan tenang mengikuti pelajaran di sekolah.

Dengan demikian doa ini dirasa dapat mewakili segala keinginan yang dibutuhkan siswa dalam proses belajar mengajar. Jadi tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mencari keridhaan-Nya. Yang terpenting dalam kegiatan ini adalah siswa dibiasakan mengaji, sholat 5 waktu, membaca al-Quran, berwudhu kemudian diajarkan sholat sunnah seperti tahajud, dhuha, tentang puasa, penjelasan tentang zakat fitrah, mal zakat dan permasalahan wanita terkait menstruasi, Biasanya materi dijelaskan oleh guru yang ahli dibidangnya.

Kegiatan tersebut tidak mengganggu proses pembelajaran dan pembelajaran di dalam pembelajaran, karena kegiatan ini dilaksanakan pada waktu senggang.33. Artinya pembacaan Al-Qur’an pada kegiatan ini dimulai dari awal surat hingga akhir surat. Maka dari itu, kegiatan ini dapat menjadi media untuk mengamalkan dan menghafal bacaan doa serta menyempurnakannya.

Apalagi kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Ramadhan, bulan dimana pahala segala amal ibadah berlipat ganda. Kegiatan ini merupakan kegiatan tamasya ke suatu tempat untuk mengamati penghayatan dan kontemplasi mendalam terhadap alam ciptaan Allah SWT. Dalam kegiatan ini pengawas harus melakukan survey dengan perencanaan yang matang agar kegiatan ini tidak hanya sekedar atraksi wisata biasa.

Pembahasan

Menurut Lickona, pendidikan karakter dapat berjalan efektif dengan tiga desain: pertama, desain kelas yang didasarkan pada hubungan antara guru sebagai pendidik dan siswa sebagai pembelajar. Selanjutnya pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang bermuara pada pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada masing-masing satuan pendidikan. Pendidikan dipahami sebagai upaya menanamkan kecerdasan dalam berpikir, penghayatan dalam bentuk sikap dan pengamalan dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai. Oleh karena itu, penanaman pendidikan karakter tidak bisa sekedar memberikan pengetahuan atau melatih suatu keterampilan tertentu, tetapi juga memerlukan proses, keteladanan, dan pembiasaan atau pembudayaan dalam diri siswa di sekolah, di keluarga, di masyarakat, dan di lingkungan.

Pembentukan karakter meliputi; Suatu proses yang terus dilakukan untuk membentuk watak, watak, dan sifat psikologis yang didasari oleh semangat pengabdian dan keterhubungan. Oleh karena itu, proses pembentukan karakter harus melalui kegiatan-kegiatan yang terorganisir dan terencana dengan baik. Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler tersebut setidaknya akan menjembatani kebutuhan siswa untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada di antara dirinya, misalnya nilai moral dan sikap, keterampilan dan kreativitas.

Dalam panduan pelaksanaan pendidikan karakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan disebutkan bahwa pelaksanaan pendidikan karakter dapat dilakukan dengan banyak strategi, antara lain dengan menjaga kegiatan rutin yang mempunyai nilai dalam membangun karakter peserta didik, termasuk di sini . kegiatan ekstrakurikuler kasus. Namun dalam pembahasan kali ini yang dibahas hanyalah kegiatan keagamaan yang diperkirakan dapat memberikan kontribusi terhadap pembentukan karakter siswa, misalnya jenis kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yaitu pengenalan kitab suci, ibadah, kegiatan sosial, adaptasi. terhadap akhlak mulia dan pengenalan agama. nilai-nilai sejarah. Apalagi menurutnya pengenalan nilai-nilai kehidupan yang membentuk watak atau perilaku dapat mengakar tidak hanya dengan penyampaian dan pemberian contoh di dalam kelas saja, namun juga di luar kelas. cirinya, yaitu siswa memperoleh nilai melalui pengalaman konkrit.

Kegiatan tersebut secara sadar berkontribusi dalam membangun karakter peserta didik menjadi manusia yang lebih baik. Sesuai dengan tujuan pendidikan karakter yang dirumuskan oleh Departemen Pendidikan Nasional, pendidikan karakter dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri. , dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Gambar 1 wawancara dengan wakil kepala sekolah
Gambar 1 wawancara dengan wakil kepala sekolah

Gambar

Gambar 1. Kerangka Berfikir
Gambar 1 wawancara dengan wakil kepala sekolah
Gambar 2 wawancara dengan pembina ekstrakurikuler Risma
Gambar 3 program kegiatan Risma di SMP Negeri 13 Kota Bengkulu
+4

Referensi

Dokumen terkait

Instructional Design Guidelines: Level 5 is exciting for instructors since it allows one's teaching ideas to impact students anywhere in the world.. It also fosters

Kabupaten/kota yang memi- liki tingkat pembangunan manusia yang lebih baik, proporsi belanja kesehatan dan proporsi akses internet yang lebih tinggi, tingkat pengangguran yang lebih