• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Material

N/A
N/A
INDAH KHOIROTUNNISA INDAH KHOIROTUNNISA

Academic year: 2024

Membagikan " Pengujian Material"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

DIBUAT OLEH ;

INDAH KHOIROTUNNISA 2284220034

PENGUJIAN

UJI TARIK, UJI BENDING, UJI IMPACT, UJI KEKERASAN,

UJI PUNTIR

(2)

Pokok Bahasan

Uji Tarik (definisi, perhitungan, cara kerja, & alat uji tarik)

Uji Bending (definisi, perhitungan, cara kerja, & alat uji bending)

Uji Impact (definisi, perhitungan, cara kerja, & alat uji impact)

Uji Kekerasan (definisi, perhitungan, cara kerja, & alat uji kekerasan)

Uji Puntir (definisi, perhitungan, cara kerja, & alat uji puntir)

(3)

UJI TARIK

A. DEFINISI

Uji Tarik (Tensile Test) adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan (tensile strength) suatu

material/bahan dengan cara memberikan beban (gaya statis) yang sesumbu dan diberikan secara lambat atau cepat.

Diperoleh hasil sifat mekanik dari pengujian ini berupa kekuatan dan elastisitas dari material/bahan.

TU LOGO

(4)

B. PERHITUNGAN

(5)

C. CARA KERJA

Persiapkan spesimen material yang akan diuji dan letakkan di antara dua klem pada mesin uji Tarik

Salah satu klem dipegang tetap, sedangkan klem lainnya ditarik oleh mesin uji tarik dengan kecepatan yang konstan

Selama pengujian, mesin uji tarik akan merekam data gaya dan perpanjangan spesimen material

Data tersebut kemudian digunakan untuk membuat kurva gaya-terhadap- perpanjangan (stress-strain curve)

Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu

material/bahan dan juga sebagai referensi pendukung untuk spesifikasi material/bahan

(6)

D. ALAT UJI TARIK

(7)

UJI BENDING

“Pengertian Uji tekuk (bending test) merupakan salah satu

bentuk pengujian untuk

menentukan mutu suatu material

secara visual. ”.

(8)

PERHITUNGAN

(9)

CARA KERJA

1. Persiapkan spesimen material yang akan diuji dan letakkan di antara dua klem pada mesin uji impact

2. Spesimen kemudian diberi beban tumbukan dengan menggunakan pendulum atau palu yang dimensinya telah ditentukan

3. Selama pengujian, mesin uji impact akan merekam data gaya dan perubahan bentuk spesimen material

4. Data tersebut kemudian digunakan untuk membuat kurva gaya-terhadap- perubahan bentuk (load-deflection curve) dan kurva energi-terhadap-perubahan bentuk (energy- deflection curve)

(10)

ALAT UJI

(11)

UJI IMPACT

Impact Test, Beberapa perangkat pada otomotif dan transmisi serta bagian-bagian pada kereta api, akan mengalami suatu beban kejut atau beban secara mendadak dalam pengoperasianya. Oleh karena itu

ketahanan suatu material terhadap beban mendadak, serta faktor-faktor yang mempengaruhi sifat material tersebut perlu diketahui dan diperhatikan. Ketahanan tersebut merupakan salah satu sifat material yang disebut getas.

Ada banyak dijumpai kerusakan pada konstruksi yang menampakkan pola patah getas padahal terbuat dari logam yang ulet. Terdapat beberapa faktor yang

menyebabkan kecenderungan suatu logam mengalami patah getas diantaranya; tegangan triaxial, temperatur rendah dan laju regangan/pembebanan yang tinggi.

Tegangan triaxial dapat terjadi apabila pada permukaan terdapat takik/notch.

(12)

PERHITUNGAN

RUMUS:

K = E x a / h Ket:

K = Energi impact E = Modulus elastis

a = Lebar spesimen uji h = Tinggi spesimen uji

(13)

CARA KERJA

1. Persiapkan spesimen material yang akan diuji dan letakkan di antara dua klem pada mesin uji impact

2. Spesimen kemudian diberi beban tumbukan dengan menggunakan pendulum atau palu yang dimensinya telah ditentukan

3. Selama pengujian, mesin uji impact akan merekam data gaya dan perubahan bentuk spesimen material

4. Data tersebut kemudian digunakan untuk membuat kurva gaya-terhadap- perubahan bentuk (load-deflection curve) dan kurva energi-terhadap- perubahan bentuk (energy- deflection curve)

(14)

ALAT UJI

IMPACT

(15)

UJI KEKERASAN

 Hardness Test, Kekerasan suatu material/bahan merupakan sifat mekanik yang sangat penting, karena

dapat digunakan untuk mengetahui sifat mekanik lain yaitu strength (kekuatan). Nilai kekuatan tarik yang dimiliki suatu material juga dapat dikonversi dari kekerasannya. 

(16)

PERHITUNGAN

1. Uji Kekerasan Brinell: Rumus:

HB = F / (π x D x (D - √(D^2 - d^2)))

Ket :

HB = nilai kekerasan Brinell F = beban uji

D = diameter bola d = diameter bekas indentasi.

2. Uji Kekerasan Vickers:

Rumus:

HV = 1.854 x F / (d^2) Ket:

HV = nilai kekerasan Vickers F

= beban uji

d = diagonal bekas indentasi

3. Uji Kekerasan Rockwell: Rumus:

HR = N - (d - D) / k Ket:

HR = nilai kekerasan Rockwell N = skala Rockwell

d = kedalaman bekas indentas

D = kedalaman awal k = faktor skala.

(17)

Cara kerja

1. Persiapkan spesimen material yang akan diuji dan letakkan di bawah indentor pada mesin uji kekerasan

2. Indentor kemudian ditekan ke permukaan spesimen dengan gaya tertentu

3. S elama pengujian, mesin uji

kekerasan akan

merekam data gaya dan

perubahan bentuk spesimen material

4. Data tersebut kemudian digunakan

untuk menghitung nilai

kekerasan material menggunakan rumus yang sesuai dengan metode pengujian yang digunakan

(18)

ALAT UJI KEKERASAN

(19)

UJI PUNTIR

Uji puntir (torsion test) adalah salah satu pengujian merusak yang mengakibatkan suatu material mengalami patahan. Uji

puntir pada suatu spesimen dilakukan untuk

menentukan keplastisan suatu material

.

(20)

PERHITUNGAN

Rumus:

T = (π/16) x G x J x L Ket:

T = Gaya puntir

G = Modulus geser

J = momen polar area

L = panjang spesimen uji

(21)

CARA KERJA

1. Persiapkan spesimen material yang akan diuji dan letakkan di antara dua klem pada mesin uji punter 2. Spesimen kemudian diberi beban torsi dengan

menggunakan alat yang sesuai dengan kapasitas mesin uji punter

3. Selama pengujian, mesin uji puntir akan merekam data gaya dan perubahan sudut spesimen material 4. Data tersebut kemudian digunakan untuk membuat kurva

gaya-terhadap-sudut (load- angle curve) dan kurva momen- terhadap-sudut (torque-angle curve)

(22)

ALAT UJI

(23)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

Material uji yang digunakan adalah plat baja karbon rendah ST 32 dengan pengujian yang dilakukan meliputi uji komposisi kimia, impact, struktur mikro dan kekerasan dengan

struktur mikro dan untuk mengetahui sifat mekanis dari material yang. meliputi uji kekerasan dan

Pengujian Bending Material komposit memiliki sifat tekan lebih baik dibandingkan tarik, pada perlakuan uji tekan bending spesimen, permukaan atas spesimen terjadi

Pada pengujian ini dilakukan percobaan uji kekerasan, uji impact, uji keausan, metalografi, dan uji tarik pada metal matrix composite (MMC) aluminium A356 yang dipadukan

Setelah mempelajari kegiatan belajar ini peserta diklat mampu melakukan pengujian dengan cara merusak pada benda tuang yang meliputi uji tarik, uji keras, dan uji impak

Kualitas material melalui sifat-sifat bahan dan ketahanan dapat dilakukan Uji Tarik Tensile Test dan uji impak Impact Test Askeland, 1985 dalam buff thread menyatakan Uji Tarik

Hasil simulasi yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak pengujian tarik yang dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemograman smalltalk, dapat menentukan kekuatan material

Dokumen ini berisi peraturan dan tata tertib yang berlaku selama kegiatan praktikum Pengujian Material di Laboratorium Bahan dan