DIBUAT OLEH ;
INDAH KHOIROTUNNISA 2284220034
PENGUJIAN
UJI TARIK, UJI BENDING, UJI IMPACT, UJI KEKERASAN,
UJI PUNTIR
Pokok Bahasan
Uji Tarik (definisi, perhitungan, cara kerja, & alat uji tarik)
Uji Bending (definisi, perhitungan, cara kerja, & alat uji bending)
Uji Impact (definisi, perhitungan, cara kerja, & alat uji impact)
Uji Kekerasan (definisi, perhitungan, cara kerja, & alat uji kekerasan)
Uji Puntir (definisi, perhitungan, cara kerja, & alat uji puntir)
UJI TARIK
A. DEFINISI
Uji Tarik (Tensile Test) adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan (tensile strength) suatu
material/bahan dengan cara memberikan beban (gaya statis) yang sesumbu dan diberikan secara lambat atau cepat.
Diperoleh hasil sifat mekanik dari pengujian ini berupa kekuatan dan elastisitas dari material/bahan.
TU LOGO
B. PERHITUNGAN
C. CARA KERJA
Persiapkan spesimen material yang akan diuji dan letakkan di antara dua klem pada mesin uji Tarik
Salah satu klem dipegang tetap, sedangkan klem lainnya ditarik oleh mesin uji tarik dengan kecepatan yang konstan
Selama pengujian, mesin uji tarik akan merekam data gaya dan perpanjangan spesimen material
Data tersebut kemudian digunakan untuk membuat kurva gaya-terhadap- perpanjangan (stress-strain curve)
Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu
material/bahan dan juga sebagai referensi pendukung untuk spesifikasi material/bahan
D. ALAT UJI TARIK
UJI BENDING
“Pengertian Uji tekuk (bending test) merupakan salah satu
bentuk pengujian untuk
menentukan mutu suatu material
secara visual. ”.
PERHITUNGAN
CARA KERJA
1. Persiapkan spesimen material yang akan diuji dan letakkan di antara dua klem pada mesin uji impact
2. Spesimen kemudian diberi beban tumbukan dengan menggunakan pendulum atau palu yang dimensinya telah ditentukan
3. Selama pengujian, mesin uji impact akan merekam data gaya dan perubahan bentuk spesimen material
4. Data tersebut kemudian digunakan untuk membuat kurva gaya-terhadap- perubahan bentuk (load-deflection curve) dan kurva energi-terhadap-perubahan bentuk (energy- deflection curve)
ALAT UJI
UJI IMPACT
Impact Test, Beberapa perangkat pada otomotif dan transmisi serta bagian-bagian pada kereta api, akan mengalami suatu beban kejut atau beban secara mendadak dalam pengoperasianya. Oleh karena itu
ketahanan suatu material terhadap beban mendadak, serta faktor-faktor yang mempengaruhi sifat material tersebut perlu diketahui dan diperhatikan. Ketahanan tersebut merupakan salah satu sifat material yang disebut getas.
Ada banyak dijumpai kerusakan pada konstruksi yang menampakkan pola patah getas padahal terbuat dari logam yang ulet. Terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan kecenderungan suatu logam mengalami patah getas diantaranya; tegangan triaxial, temperatur rendah dan laju regangan/pembebanan yang tinggi.
Tegangan triaxial dapat terjadi apabila pada permukaan terdapat takik/notch.
PERHITUNGAN
RUMUS:
K = E x a / h Ket:
K = Energi impact E = Modulus elastis
a = Lebar spesimen uji h = Tinggi spesimen uji
CARA KERJA
1. Persiapkan spesimen material yang akan diuji dan letakkan di antara dua klem pada mesin uji impact
2. Spesimen kemudian diberi beban tumbukan dengan menggunakan pendulum atau palu yang dimensinya telah ditentukan
3. Selama pengujian, mesin uji impact akan merekam data gaya dan perubahan bentuk spesimen material
4. Data tersebut kemudian digunakan untuk membuat kurva gaya-terhadap- perubahan bentuk (load-deflection curve) dan kurva energi-terhadap- perubahan bentuk (energy- deflection curve)
ALAT UJI
IMPACT
UJI KEKERASAN
Hardness Test, Kekerasan suatu material/bahan merupakan sifat mekanik yang sangat penting, karena
dapat digunakan untuk mengetahui sifat mekanik lain yaitu strength (kekuatan). Nilai kekuatan tarik yang dimiliki suatu material juga dapat dikonversi dari kekerasannya.
PERHITUNGAN
1. Uji Kekerasan Brinell: Rumus:
HB = F / (π x D x (D - √(D^2 - d^2)))
Ket :
HB = nilai kekerasan Brinell F = beban uji
D = diameter bola d = diameter bekas indentasi.
2. Uji Kekerasan Vickers:
Rumus:
HV = 1.854 x F / (d^2) Ket:
HV = nilai kekerasan Vickers F
= beban uji
d = diagonal bekas indentasi
3. Uji Kekerasan Rockwell: Rumus:
HR = N - (d - D) / k Ket:
HR = nilai kekerasan Rockwell N = skala Rockwell
d = kedalaman bekas indentas
D = kedalaman awal k = faktor skala.
Cara kerja
1. Persiapkan spesimen material yang akan diuji dan letakkan di bawah indentor pada mesin uji kekerasan
2. Indentor kemudian ditekan ke permukaan spesimen dengan gaya tertentu
3. S elama pengujian, mesin uji
kekerasan akan
merekam data gaya dan
perubahan bentuk spesimen material
4. Data tersebut kemudian digunakan
untuk menghitung nilai
kekerasan material menggunakan rumus yang sesuai dengan metode pengujian yang digunakan
ALAT UJI KEKERASAN
UJI PUNTIR
Uji puntir (torsion test) adalah salah satu pengujian merusak yang mengakibatkan suatu material mengalami patahan. Uji
puntir pada suatu spesimen dilakukan untuk
menentukan keplastisan suatu material
.PERHITUNGAN
Rumus:
T = (π/16) x G x J x L Ket:
T = Gaya puntir
G = Modulus geser
J = momen polar area
L = panjang spesimen uji
CARA KERJA
1. Persiapkan spesimen material yang akan diuji dan letakkan di antara dua klem pada mesin uji punter 2. Spesimen kemudian diberi beban torsi dengan
menggunakan alat yang sesuai dengan kapasitas mesin uji punter
3. Selama pengujian, mesin uji puntir akan merekam data gaya dan perubahan sudut spesimen material 4. Data tersebut kemudian digunakan untuk membuat kurva
gaya-terhadap-sudut (load- angle curve) dan kurva momen- terhadap-sudut (torque-angle curve)