• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD

N/A
N/A
danil rachidi

Academic year: 2023

Membagikan "PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD"

Copied!
194
0
0

Teks penuh

Oleh karena itulah perusahaan menerapkan ukuran kinerja untuk mengetahui sejauh mana karyawannya mencapai visi dan misi perusahaan. Dalam penelitian pengukuran kinerja ini digunakan metode Balanced Scorecard yang mengukur dengan empat perspektif, yaitu perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pengukuran kinerja yang tepat untuk melihat sejauh mana kinerja dan perkembangan perusahaan.

Selain digunakan untuk menilai keberhasilan suatu perusahaan, pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar dalam membuat rencana perusahaan di masa depan. Pengukuran kinerja tradisional hanya berfokus pada aktivitas keuangan atau finansial.

Apakah perspektif yang paling berpengaruh bagi perusahaan serta berapakah bobot dari masing masing perspektif?

Bagaimanakah urutan strategi yang harus dilakukan perusahaan melihat penilaian pencapaian kinerja dari masing-masing perspektif?

Penyebaran kuesioner hanya dilakukan pada karyawan dan konsumen PT

Pembahasan pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard yang dilakukan hanya sampai pada tahap peracangan berupa alat

Scorecard yang mengukur kinerja perusahaan berdasarkan empat perspektif, yaitu perspektif finansial, perspektif konsumen, perspektif proses bisnis internal, . dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Data-data yang diperlukan adalah data yang mencakup dalam empat perspektif Balanced Scorecard, yaitu keuangan, konsumen, bisnis internal,

Ketentuan penilaian dalam pengukuran Balanced Scorecard menggunakan

Mengetahui perspektif yang paling berpengaruh bagi perusahaan dan

Mengetahui urutan strategi yang harus dilakukan perusahaan berdasarkan pencapaian kinerja dari masing-masing perspektif

PENDAHULUAN

LANDASAN TEORI

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Penelitian ini dipicu oleh temuan bahwa pada saat itu metrik kinerja keuangan yang digunakan oleh semua perusahaan untuk mengukur kinerja eksekutif tidak lagi memadai. Balanced Scorecard awal dilakukan dengan membangun prototipe Balanced Scorecard pada fasilitas percobaan di masing-masing perusahaan. Balanced Scorecard digunakan untuk menyeimbangkan upaya dan. perhatian eksekutif terhadap kinerja keuangan dan non-keuangan, serta kinerja jangka pendek. kinerja jangka pendek dan jangka panjang. Balanced Scorecard memberi para eksekutif kerangka kerja yang secara komprehensif menerjemahkan visi dan strategi perusahaan ke dalam serangkaian ukuran kinerja yang terintegrasi.

Balanced Scorecard menerjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan ke dalam berbagai tujuan dan ukuran yang disusun dalam empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pertumbuhan dan pembelajaran. Dikatakan seimbang karena jika perusahaan menggunakan model ini maka akan menggunakan ukuran kinerja yang seimbang antara financial dan non-financial, lagging Measures versus Leading Measures, Long-term Measures versus Short-term Measures. pengukuran jangka pendek) dan pengukuran obyektif.

Memperjelas dan menerjemahkan visi dan misi strategi

  • Pertumbuhan pendapatan dan bauran pendapatan yang dimiliki suatu
  • Pendayagunaan aktiva yang optimal dan/atau strategi investasi
  • Kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
  • Citra dan reputasi perusahaan beserta produk-produknya dimata para pelanggannya dan masyarakat konsumen
  • Motivasi, pemberdayaan dan keserasian individu perusahaan
  • Mengidentifikasikan, menetapkan sasaran dan menyelaraskan berbagai
  • Mendapatkan umpan balik yang dibutuhkan untuk mempelajari dan
  • Keseimbangan antara ukuran ekstrenal untuk pemegang saham dan pelanggan serta ukuran internal untuk proses bisnis yang kritis, inovasi dan
  • Keseimbangan antara ukuran hasil sebagai hasil kerja dari usaha masa lalu dan ukuran kinerja sebagai ukuran yang dapat memacu kinerja di masa
  • Keseimbangan antara ukuran yang obyektif dan subyektif
  • Menyajikan serangkaian indikator yang memberikan pandangan kinerja
  • Dokumen Balanced Scorecard dibuat dalam bentuk singkat dan
  • Sistem pengukuran lain mendaftar indikator dalam cara ad hoe. Balanced Scorecard mengelompokkan indikator kinerja organisasi justru dalam
    • Nilai Penting dan Manfaat Balanced Scorecard Bagi Organisasi
  • Balanced Scorecard tidak hanya memfokuskan pada ukuran keuangan,
  • Keberhasilan adalah relatif, sebagai contoh adalah Microsoft yang merupakan perusahaan software terbesar di dunia yang secara kontinyu
  • Balanced Scorecard mendemonstrasikan tantangan bagi sebuah organisasi yang sukses, didapatkan organisasi tersebut mengidentivikasi diri dan
  • Organisasi dapat mencoba sebuah tes kecil sebagai alasan mengimplementasikan Balanced Scorecard yaitu menanyakan kepada
    • Balanced Scorecard Sebagai Sistetn Pengukuran Kerja
  • Peningkatan pelanggan yang puas sehingga meningkatkan laba (melalui peningkatan revenues) tanpa harus menambah modal
  • Peningkatan produktivitas dan komitmen karyawan, sehingga meningkatkan laba (melalui peningkatan cost effectiveness) tanpa harus
  • Peningkatan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan>^/a/ returns dengan mengurangi modal yang digunakan atau melakukan investasi
    • Sistem Pengukuran Kinerja yang Baik
  • Menyajikan sebuah rerangka yang membantu menajamkan perilaku kerja. Balanced Scorecard menyajikan statistik produksi yang sangat
  • Memberikan personil organisasi untuk membuat perubahan dengan
  • Memperkenalkan setiap organisasi mengukur kinerja individual mereka
    • Balanced Scorecard Sebagai Pembelajaran Strategi
  • Menjabarkan strategi organisasi kedalam sasanm strategis yang mencakup
  • Menentukan target yang akan diwujudkan dalam jangka waktu tertentu di
  • Merumuskan inisiatifstrategis untuk sasaran strategis
    • Proses Penyusunan Balanced Scorecard .1 Perancangan Balanced Scorecard
    • Uji Hipotesis Menyangkut Proporsi dengan Peluang Binomial
  • Hierarki yang mempresentasikan sistem dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana perubahan tingkat kepentingan elemen pada level
  • Penganalisaan dengan hierarki lebih efisien daripada secara keseluruhan
  • Stabil dalam hal perubahan yang kecil akan menghasilkan pengaruh yang lebih kecil pula. Fleksibcl dalam hal penambahan terhadap struktur
  • Menjumlahkan nilai-nilai dalam tiap kolom
  • Menormalkan matriks perbandingan berpasangan
  • Merata-rata sepanjang baris dengan menjumlahkan semua nilai dalam setiap baris dari matriks yang dinormalisasikan dan membagi dengan
  • Perkalian tiap entri kolom dari matriks dengan hasil sintesa
  • Pembagian vektor dengan bobot tiap elemen
  • Indeks Konsistensi (CI) untuk matriks berorde 3 adalah

Sedangkan menurut Simon (2000), Balanced Scorecard juga dapat menyeimbangkan ukuran jangka panjang dan jangka pendek. Balanced Scorecard menggabungkan berbagai elemen persaingan bisnis yang harus diperhatikan suatu organisasi ke dalam satu laporan manajemen yang lengkap. Kata ini mengisyaratkan bahwa Balanced Scorecard dapat digunakan untuk menghadapi pertumbuhan pesat, perubahan dan tantangan baru yang dihadapi organisasi.

Hal ini dapat dicapai karena kerangka Balanced Scorecard tidak hanya memperhitungkan pelanggan atau pesaing saja, namun juga pelanggan. Balanced Scorecard sebagai suatu kerangka kerja yang dapat menggabungkan seluruh ukuran organisasi dan seluruh ukuran bisnis organisasi kini dikembangkan dalam bentuk perangkat lunak. Balanced Scorecard mengukur elemen-elemen kunci (seperti ekuitas merek, kesediaan pelanggan untuk membeli uang, retensi) yang menentukan apakah rencana tersebut berhasil.

Proses penyusunan Balanced Scorecard oleh suatu organisasi akan menghasilkan serangkaian tujuan, ukuran, sasaran dan inisiatif strategis.

Random Index ofHierarchy(RIH)

  • Obyek penelitian adalah orang-orang yang memahami dan bertanggung jawab menangani manajemen di lingkungan PT. TELKOM Jogjakarta
  • Membangun konsensus diseputar tujuan strategis
  • Memilih dan mendesain ukuran performansi yang sesuai
  • Mengembangkan rencana implementasi
    • Penentuan Arsitektur Pengukuran
    • Penentuan Tujuan Strategis
    • Pemilihan dan Perancangan Ukuran Performansi
    • Metode Pengumpulan Data
  • Studi Kepustakan
  • Pihak-pihak yang terkait secara menyeluruh dalam pembuatan rencana jangka panjang PT. TELKOM Jogjakarta
  • Mempunyai pengalaman kerja yang cukup lama di PT. TELKOM
  • Terkait secara menyeluruh terhadap pembuatan jangka panjang
  • Mempunyai jabatan di PT. TELKOM Jogjakarta
    • Uji Coba Rancangan

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari literatur dan referensi yang berkaitan dengan masalah yang sedang dibahas. Merupakan suatu metode pengumpulan data yang diperoleh dari hasil-hasil penelitian yang berkaitan langsung dengan masalah yang dimaksud. Dari data yang terkumpul kemudian diolah sehingga menjadi data yang lebih bermakna yang digunakan sebagai p,jaka„u„,uk untuk melakukan proses selanjutnya yaitu perancangan sistem penguin dengan„.

Berdasarkan hasil pengolahan data dan percobaan yang dilakukan, tahap selanjutnya adalah analisis dan pembahasan data yang ada. Pada tahun 1906, pemerintah kolonial Belanda membentuk departemen yang mengatur pelayanan pos dan telekomunikasi, yang disebut Pelayanan Pos, Telegraf, dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT). Kemudian PN Postel dimekarkan menjadi perusahaan pos dan giro negara (PN Pos & Giro) dan perusahaan telekomunikasi negara (PN Telekomunikasi) pada tahun 1965.

Setelah itu, pada tahun 1974, PN Telecommunications diubah menjadi Perusahaan Telekomunikasi Umum (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional dan internasional. PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan pada tahun 1980 untuk menyediakan layanan telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Aria Barat Internasional (Aria Barat); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan partner PT. MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan dengan partner PT.

TELKOM dan Perusahaan Negara (PN), TELKOM melakukan merger dengan Pos dan Giro di Jalan Senopati No. Selang beberapa waktu, akhirnya pada tahun 1990, kantor telegraf, telepon, transmisi dan stasiun bumi digabung menjadi satu kawasan pelayanan telekomunikasi yang disingkat Kandatel, di Jalan Yos Sudarso No. Sedangkan kantor pelayanan telegraf yang terletak di Jalan Trikora pada tahun 1992 difungsikan sebagai titik penyedia jasa instalasi.

TELKOM

Telecommunication Flag Carrier)

Struktur Oraganisasi Perusahaan

Tujuan dan Tolok Ukur

  • Penetapan target untuk setiap tolok ukur Target dari masing-masing tolok ukur keberhasil

Dari segi keuangan, untuk memperoleh acuan pengembangan keuangan dapat dilihat dari misi perusahaan yaitu pemilik perusahaan ingin memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Dalam perspektif ini, perusahaan bertujuan untuk memiliki kemampuan keuangan yang menguntungkan, yaitu peningkatan pertumbuhan pendapatan dan tingkat pengembalian investasi. Sedangkan yang dijadikan ukuran keberhasilan suatu perusahaan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan, perputaran aset, laba atas investasi, dan laba atas modal yang digunakan.

Berdasarkan misi perusahaan yaitu memberikan kepuasan kepada konsumen melalui produk yang berkualitas, dan memperluas usaha usahanya. Jadi, dari sudut pandang konsumen ini, perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi keinginan konsumen dan meningkatkan tingkat kepercayaan konsumen. Sedangkan ukuran tingkat kepercayaan konsumen adalah tingkat pertumbuhan jumlah pelanggan, pelayanan pelanggan dan rasio jumlah pengaduan yang dilayani.

Berdasarkan misi perusahaan, dalam keinginan memperluas operasional dan meningkatkan pemberdayaan sumber daya secara optimal, maka perusahaan mempunyai tujuan yaitu efisiensi pelayanan serta keselamatan dan kesehatan kerja. Sesuai dengan misi perusahaan yaitu pemberdayaan sumber daya secara optimal, perusahaan berupaya meningkatkan produktivitas karyawan, pengetahuan dan keterampilan profesionalnya, serta iklim kerja yang terbuka dan memotivasi. Kriteria keberhasilannya adalah peningkatan keterampilan pegawai, peningkatan kedisiplinan pegawai, peningkatan jumlah kegiatan pelatihan dan pengembangan, peningkatan jumlah tenaga kerja terdidik dan berkualitas, peningkatan.

Data ini berisi laporan proyeksi keuangan berupa laba rugi perusahaan untuk periode dua tahun mulai tahun 2004 hingga tahun 2005.

Proyeksi Laporan neraca perusahaan tahun 2004 Nama rekening

Data ini memuat kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya, yang terangkum dalam laporan laba rugi perusahaan dan neraca perusahaan pada tahun tersebut. Menunjukkan nilai pendapatan yang diperoleh dibandingkan dengan total aset yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat diketahui kontribusi pendapatan yang diperoleh terhadap aset yang dimiliki perusahaan. Menunjukkan return on capital perusahaan, perbandingan antara laba kotor dan total aset min.

TELKOM melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan Survei ini menggunakan pengujian reliabilitas dan validitas data untuk mengetahui apakah item pertanyaan benar-benar sesuai dengan ukuran kinerja perusahaan dan untuk mengetahui apakah data tersebut benar-benar valid.

Z^JpilzPl

Za/2 =1-64) standar error adalah 6%

  • Daerah Kritis
    • Mutu pelayanan
    • Tingkat pertumbuhan jumlah pelanggan
  • Tingkat signifikansi
  • Perspektif Bisnis Internal
  • Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Karena jumlah datanya 33 maka derajat kebebasan (df) = taraf signifikansi 5% sehingga diperoleh rlahel dengan cara interpolasi. Dari hasil survei yang dilakukan terhadap perbandingan masing-masing ukuran keberhasilan pada setiap perspektif pertumbuhan dan pembelajaran sebagai. Skor 0-3: Ukuran keberhasilan yang relevan memiliki kinerja yang rendah dengan ketentuan kelas kinerja sama dengan target yang dicapai dalam satu periode (skor 3 jika kelas target kinerja kurang dari 25% di bawah target. Skor 2 jika kelas kinerja target berada antara 25% - 50% di bawah target, skor 1 jika target kinerja antara 51% - 75% di bawah target dan skor 0 jika kelas target kinerja lebih dari 75% di bawah target).

Sedangkan nilai total suatu perspektif merupakan penjumlahan seluruh nilai setiap kriteria dalam perspektif tersebut.

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Analisa Hasil Pembobotan Tolok Ukur Dalam Masing-masing Perspektif

Dari segi finansial, bobot tingkat pertumbuhan pendapatan operasional memiliki bobot 0,375, dan tingkat pengembalian modal yang diinvestasikan memiliki bobot 0,094. Sedangkan dari sisi tingkat pengembalian modal yang digunakan terdapat Return on Investment (ROI) yang memiliki bobot sebesar 0,079 dan Return on Capital Employed (ROCE) yang memiliki bobot sebesar 0,015. Artinya pertumbuhan pendapatan dan perputaran aset (ATO) menjadi prioritas perusahaan.

Dalam perspektif pembeli ini, pengakuan terhadap preferensi konsumen memiliki bobot sebesar 0,28, disusul tingkat kepercayaan konsumen yang memiliki bobot sebesar 0,09. Pada tingkat kepercayaan konsumen, tingkat pertumbuhan jumlah pelanggan memiliki bobot sebesar 0,019, dukungan pelanggan memiliki bobot sebesar 0,019 dan rasio jumlah pengaduan yang ditangani memiliki bobot sebesar 0,056. Pada produktivitas pegawai, tingkat kemampuan pegawai mempunyai bobot sebesar 0,006 dan tingkat kedisiplinan pegawai mempunyai bobot sebesar 0,061.

Analisa Rancangan Kartu Skor Berimbang

  • Tingkat Pertumbuhan Pendapatan
  • Asset Turn Over (ATO)
  • Return On Investment (ROI)
  • Return On Capital Employed (ROCE)

Artinya, tingkat pemanfaatan investasi akan sangat bergantung pada laba atas investasi yang dilakukan. Tingkat ROI yang dicapai sebesar 43,12% dengan tingkat pencapaian target sebesar +22,88% dan skor 7, artinya Return On Investment (ROI) dalam kondisi baik.

Hal ini berarti perusahaan merasa mudah untuk mencapai target yang

  • Tingkat Kepuasan pelanggan
  • Perusahaan harus selalu menjaga kualitas produk yang dihasilkan, serta
  • Perusahaan berusaha meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan melalui wadah yang menampung aspirasi dan keinginan mereka yang nantinya akan
  • Perusahaan melakukan survey secara berkala tentang kepuasan pelanggan, melalui survey ini perusahaan dapat mengetahui hal-hal apa saja yang sudah
    • Tingkat Pertumbuhan Jumlah Pelanggan
    • Rasio Jumlah Keluhan Terlayani
  • Meningkatkan kualitas produk serta meningkatkan pelayanan
  • Perusahaan mampu merespon keluhan dengan cepat
    • Perspektif Bisnis Internal
  • Mengadakan pelatihan keselamatan kerja secara berkala
  • Pemantauan dan pengontrolan secarateratur dari departemen yang terkait
    • Tingkat Kapabilitas Karyawan
    • Tingkat Kedisiplinan Karyawan
  • Memberikan peraturan yang tegas serta memberikan sanksi yang
  • Pengaturan jam kerj a atau pengaturan shift kerj a
    • Jumlah Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja
  • Pemberian kesempatan kepada karyawanm untuk melanjutkan jenjang
  • Tersedianya anggaran khusus untuk pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar
    • Jumlah Tenaga Kerja Terdidik dan Terlatih
  • Melakukan perluasan tantangan dalam bekerja sehingga karyawan tidak
  • Menciptakan suasana dan tempat kerja yang baik sehingga karyawan merasa nyaman untuk menyelesaikan pekerjaannya
  • Perlu adanya pengembangan mental kerja yang saling mendukung sehingga akan ada rasa akrab dan kekeluargaan diantara rekan kerja maupun pimpinan
  • Terbinanya rasa saling percaya diantara rekan kerja serta kepada pimpinan yang terlibat dalam setiap kegiatan kerja, pembagian tanggung jawab yang
    • Tingkat Ketersediaan Informasi
    • Analisa Hasil Kinerja Tolok Ukur Dalam Masing-masing Perspektif
  • a. Dengan menggunakan metode Analityc Hierarchy Process (AHP)
  • Berdasarkan pengukuran kinerja dari masing-masing perspektif, untuk perspektif keuangan sebesar 1,515; perspektif pelanggan sebesar 1,884;
  • Untuk perspektif bisnis internal harus diperhatikan karena perspektif inilah
  • Perspektif Bisnis Internal
  • Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
    • Tabel matrik perbandingan berpasangan antar perpektif
    • Tabel matriks perbandingan hasil normalisasi
  • Tingkat Pendapatan Usaha
  • Tingkat Pengembalian Investasi
    • Tabel matrik perbandingan berpasangan antar perspektif
    • Uji Konsistensi
  • Identifikasi Keinginan Konsumen
    • Tabel matriks perbandingan hasil normalisasi Kriteria Kinerja Perusahaan
    • Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Hasil skor kualitas pelayanan sebesar 5 yang berarti kualitas pelayanan berada pada keadaan sedang dengan pencapaian target sebesar 98% dan persentase. Skor yang dicapai pada benchmark ini adalah 1 yang menunjukkan bahwa dukungan pelanggan dalam kondisi rendah atau buruk, itu yang penting. Skor yang dicapai pada benchmark ini adalah 8 yang berarti rasio jumlah pengaduan yang ditangani berada dalam kondisi baik, artinya adalah baik.

Berdasarkan proyeksi dalam perhitungan Balanced Scorecard, status kinerja perusahaan dilihat dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah sedang. Skor hasil pengukuran kinerja adalah 3 yang berarti tingkat kedisiplinan pegawai berada pada keadaan rendah dengan persentase sebesar -4,3. Skor yang diperoleh pada kegiatan pelatihan dan pengembangan tenaga kerja ini adalah 2 yang berarti jumlah kegiatan pelatihan dan pengembangan tenaga kerja berada pada keadaan rendah dengan persentase ketercapaian target sebesar -47,92.

Hasil pengukuran kinerja sebesar 5 yang berarti jumlah tenaga kerja terdidik dan terlatih berada pada keadaan sedang dengan persentase +15,38. Hasil pengukuran kinerja adalah 4 yang berarti tingkat kepuasan kerja berada pada keadaan sedang dengan persentase +10. Hasil pengukuran kinerja adalah 3 yang berarti tingkat ketersediaan informasi berada pada tingkat keadaan rendah, dengan persentase +10. persentase -17,5%>.

Kinerja dari sudut pandang bisnis internal mempunyai nilai sebesar 0,286. Pelayanan tepat waktu mempunyai nilai kinerja sebesar 0,0053. Berdasarkan perhitungan skor berimbang, kondisi kinerja perusahaan dari sisi keuangan berada pada kondisi sedang. Artinya, umumnya satu ukuran saja tidak bisa mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan.

Artinya, secara umum terdapat tiga ukuran kinerja yang tidak dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian akan menggunakan metode balanced scorecard dan melalukan kajian literatur yang mendefinisikan elemen KPI dari empat perspektif, diantaranya analisis perspektif finansial,

In Sitanala Tangerang City, the proportion of nurses who have experienced needle sticks in nurses in inpatient rooms is greater than nurses who have never experienced needles Based on