• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN METODE DEMONTRASI PENGAMALAN IBADAH SHALAT PADA SISWA DI KELAS VIIA MTs NURUL YAQIN SAMPIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN METODE DEMONTRASI PENGAMALAN IBADAH SHALAT PADA SISWA DI KELAS VIIA MTs NURUL YAQIN SAMPIT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN METODE DEMONTRASI PENGAMALAN IBADAH SHALAT PADA SISWA DI KELAS VIIA

MTs NURUL YAQIN SAMPIT

Jedi

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya E-mail: jedizaidkarib@gmail.com

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan Hasil Belajar Dengan Metode Demontrasi Pengamalan Ibadah Shalat Pada Siswa Di Kelas VIIa MTs Nurul Yaqin Sampit. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara guru dan observer. Penelitian ini meliputi empat tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Jenis instrument yang digunakan untuk mengahsilkan atau mengumpulkan data adalah tes hasil belajar siswa, lembar pedoman observasi guru dan siswa.

Adapun hasil analisis data yang didapatkan menunjukkan terjadinya peningkatan untuk hasil Tes belajar siswa pada pra siklus dengan perolehan nilai rata-rata 72 dengan persentase ketunyasan 50%., pada siklus I dengan perolehan nilai rata-rata 76 dengan persentase ketunyasan 75%. Kemudian pada siklus II dengan nilai rata-rata 79 dengan persentase ketuntasan 100%.

Kesimpulan penelitian ini adalah metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 50% dari ketuntasan siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIIa di MTs Nurul Yaqin Sampit Tahun Pelajaran 2023/2024

Kata Kunci : Metode Demonstrasi, Meningkatkan Hasil Belajar

Pendahuluan

Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam setiap kali pertemuan kelas tidak asal pakai dan asal coba, akan tetapi setelah melalui seleksi yang kesesuaian dengan perumusan dan tujuan pembelajaran yang akan diajarkannya.

Dari sebab tersebut, seorang pendidik dalam melakukan tugas pembelajaranya, keberhasilannya ditentukan oleh kemampuan terhadap komponen dalam mengajar, kemampuan menerapkan dan mengatur sejumlah komponen-komponen pembelajaran dengan efektif. Pendidik adalah salah satu sumber pembelajaran yang mampu menyediakan lingkungan pembelajaran

(2)

yang kreatif untuk kegiatan belajar siswa dikelas. kegiatan belajar kreatif yang harus guru lakukan adalah memilih dan menentukan metode yang tepat akan diguankan untuk ketercapaian tujuan suatu pembelajaran .

Metode demonstrasi yaitu metode mengajar dengan cara memperagakan (praktek) barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung ataupun melalui penggunaan media pengajaran yang tepat dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan

Dari hasil penilitian yang dilakukan oleh Hanafi dengan judul upaya meningkatkan hasil belajar fiqih tentang shalat berjamaah menggunakan metode demonstrasi pada siswa kelas VII di MTs NW Jauhar Pelita JAtisela Gunungsari. Adapun hasil analisis data yang didapatkan menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi , pada siklus I, persentase yang diperoleh mencapai 75%, kemudian padab siklus II mencapai 90% . Aktivitas siswa pada siklus I mencapai 65%, kemudian pada siklus II mencapai 85%. Sedangkan untuk hasil Tes belajar siswa pada siklus I dengan perolehan nilai rata-rata 78,1% dengan persentase 86,6%. Kemudian pada siklus II dengan nilai rata-rata 90,9% dengan persentase 100%.

Berdasarkan hasil dari study dokumentasi ditemukan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fikih di kelas VII MTs Nurul yaqin Sampit, hasil belajar siswa pada penilaian akhir semester 2022-2023. Nilai ketuntasan yang seharusnya dicapai siswa adalah 70, akan tetapi dari 20 siswa hanya 10 siswa yang mencapai ketuntasan. Jadi, hanya 50% siswa yang nilainya memenuhi KKM, dan ada 50% yang tidak memenuhi KKM. Oleh karena itu pembelajaran dikelas harus ada perbaikan. salah satunya disebabkan oleh guru yang mengajar mata pelajaran fikih masih cenderung bersifat informatif atau hanya mentransfer ilmu pengetahuan dari guru ke siswa. Pembelajaran yang terjadi di sekolah masih didominasi oleh pembelajaran yang masih terpusat pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, metode ceramah masih menjadi pilihan utama dalam menentukan strategi dalam belajar sehingga pengetahuan awal siswa kadang terabaikan. Siswa masih belum terlibat secara aktif dalam pembelajaran yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.

Hal ini sejalan dengan realitas

Berdasarkan uraian di atas Penulis disini akan melakukan PTK untuk

“Peningkatan Hasil Belajar Dengan Metode Demontrasi Pengamalan Ibadah Shalat Pada Siswa Di Kelas VIIa MTs Nurul Yaqin Sampit”

Metode/Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode demonstrasi ‘Metode demonstrasi yaitu metode mengajar dengan cara memperagakan (praktek) barang, kejadian,

(3)

aturan, dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung ataupun melalui penggunaan media pengajaran yang tepat dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Muhibin Syah,2002)

Identifikasi Subbagian

Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (Arikunto, dkk, 2006:16) yang direncanakan dua siklus. Setiap siklus pada penelitian tindakan terdiri dari empat tahap, yaitu: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanan, 3) Observasi atau Pengamatan, 4) Refleksi.

Karakteristik Peserta (Subjek)

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIA pada pembelajaran fikih. Tempat penelitian ini adalah di MTs Nurul Yaqin Sampit. Pihak yang membantu dalam penelitian ini adalah Kepala madrasah sebagai supervisor dan teman sejawat sebagai observer (orang yang membantu observasi).

Desain penelitian

Desain penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan(action), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus (putaran) berkelanjutan dan berulang. Siklus inilah yang sebenarnya menjadi salah satu ciri utama dari penelitian tindakan kelas,yaitu bahwa penelitian tindakan kelas harus dilaksanakan dalam bentuk siklus, bukan satu kali tindakan saja. Putaran atau siklus tersebut berulang terus sampai mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Pelaksanaan PTK minimal dilakukan dalam dua kali siklus.Adapun pelaksanaan PTK ini dilakukan dua kali siklus.

Objek Dalam penelitian adalah upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIIa MTs Nurul Yaqin Sampit 2023/2024

Prosedur penelitian Tindakan Siklus 1 PTK

a. Perencanaan

1) Guru mensosialisasikan mengenai model pembelajaran fiqih bab shalat menggunakan metode demonstrasi pada siswa kelas VII.

2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), pada mata pelajaran Fiqih yang akan berfokus pada materi pelajaran yang akan di bahas.

3) Menyiapkan lembaran observasi untuk mencatan aktivitas belajar siswa dan kegiatan guru selama pembelajaran sedang berlangsung.

4) Menyiapakan jenis alat peraga yang telah dicantumkan dalam rencana pembelajaran ( RPP ).

(4)

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahapan ini, guru berkolaborasi dengan peneliti dalam melaksanakan rencana pembelajaran fiqih bab shalat menggunakan metode demonstrasi, yang telah disusun sebelumnya. Sedangkan guru bertindak sebagai pengajar dan peneliti bertindak sebagai observer

c. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan analisis, sintesis, interprestasi terhadap semua informasi yang diperolah selama kegiatan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat dan membertimbangkan, hasil-hasil atau dampak dari tindakan .

Hasil Penelitian dan Pembahasan Pra siklus

Dari hasil belajar siswa sebelum tindakan (pra siklus) yaitu tertinggi 80 dari nilai terendah 68 . Siswa yang belum mencapai ketuntasan dengan nilai 68.

Siswa yang belum mencapai ketuntasan dengan nilai <70 sebanyak 10 orang dan siswa yang mencapai nilai ketuntasan belajar dengan nilai ≥70 sebanyak 10 orang. Jika dihitung berdasarkan persentase ketuntasan belajar maka hanya 50% siswa yang tuntas dengan kategori sangat rendah.

Siklus I

Dari data diatas dapat diketahui bahwa penggunaan model demonstrasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada siklus I dalam kategori baik, sudah ada peningkatan hasil belajar dengan nilai ketuntasan 75%

Sudah terjadi peningkatan 25% dari pra siklus tetapi belum mencapai target kentuntasan sebesar 90% dari seluruh total siswa. Untuk itu penelitian ini akan dilanjutkan pada siklus II untuk meningkatkan prestasi belajar berdasarkan target yang ingin dicapai.

SiklusII

Dari data diatas dapat diketahui bahwa penggunaan metode demontrasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus II sudah tinggi dan sudah memenuhi target yang diinginkan, jika dilakukan perbandingan antara hasil belajar Fikih pada siklus I ke siklus II maka akan tampak adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas VIIA MTs Nurul Yaqin Sampit. Pada uji instrumen siklus I hanya mencapai 75% siswa yang dinyatakan tuntas.

sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan yaitu 100% siswa yang tuntas pada pembelajaran. Berdasarkan data ditas, maka siklus II tidak dilaksanakan;

Pada pelaksanaan tindakan dengan menggunakan metode demontrasi pada siklus II telah berjalan dengan baik. Dilihat dari presentase ketuntasan yang

(5)

diperoleh siklus II yakni sebesar 100% dari 20 siswa yang mengikuti tes.

Maka hasil yang diperoleh mencapai hasil yang diharapkan. Karena presentase ketuntasan hasil belajar secara klasikal dikatakan berhasil apabila target mencapai 100% dari jumlah siswa dalam kelas memenuhi kreteria ketuntasan belajar. Sehingga tidak perlu melakukan siklus selanjutnya.

Adapun keberhasilan yang diperoleh pada siklus II adalah sebagai berikut:

1. Aktifitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar sudah mengarah pada pembelajaran yang baik, dan telah mengalami peningkatan dari siklusI ke siklus II.

2. Hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan dari pra siklus, siklus I ke siklus II.

Setelah diketahui prestasi belajar sudah mencapai target yang diinginkan dan aspek-aspek yang belum terlaksana pada siklus I sudah tuntas maka peneliti menghentikan penelitian tindakan kelas pada siklus II ini.Tabel pencapaian Hasil Belajar Fikih Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus II.

Tabel 1. Hasil Belajar Fikih Pra siklus, Siklus I dan Siklus II

No. Nama KKM

Pra Siklus

Siklus

1 Siklus 2

Nilai Nilai Nilai

1 ABDUL HADI 70 70 80 84

2 ABDUL HAFID 70 68 70 70

3 ABDUL MALIK 70 70 80 80

4 AHMAT ROSUL 70 70 78 78

5

ALFIAN RISKI

MAULANA 70 68 69 75

6 ARIF FATURRAHMAN 70 75 80 80

7

DAVA PRAMUDITIO

PUTRO 70 80 82 85

8 FAJAR GIOVANI 70 68 75 75

9 FIRMAN 70 68 75 78

10 M. AL FAJRI 70 68 80 80

11

MUCH PERY MAULID

PANGESTU 70 80 82 80

12 MUHAMMAD LUTFI 70 68 69 73

13 M. RENDI SAPUTRA 70 68 75 80

14 MUHAMMAD SYAFI'I 70 80 80 82

15 RAHMAT DANA 70 68 80 80

(6)

16 RISCY ADITYA 70 68 69 75

17 RIVALDYANSYAH 70 68 69 75

18 SATRIYO 70 68 69 75

19 WAHYU ARIFANDI 70 80 84 84

20 ZAKI ALIF MUSHAFFA 70 80 80 84

Jumlah 1433 1526 1573

Rata-rata 72 76 79

Jumlah yang Tuntas 10 15 20

Jumlah yang Tidak

Tuntas 10 5 0

Presentase Ketuntasan 50% 75% 100%

A. Pembahasan a. Siklus I

Pembahasan hasil penelitian didasarkan pada pengamatan selama berlangsunya proses pembelajaran dan hasil analisisnya, serta hasil refleksi. Adapun hasilnya sebagai berikut:

a) Nilai rata-rata kelas pada siklus I mengalami kenaikan dibandingkan dengan sebelum tindakan (Pra siklus), sesuai harapan yaitu pada pra siklus hanya mendapatkan rata-rata 72 dengan 10 orang siswa yang mendapatkan nilai ketuntasan sedangakan pada siklus I mengalami kenaikan dengan rata-rata menjadi 76 dengan 15 orang siswa yang mendapatkan nilai ketuntasan.

b) Secara aktif guru perlu mendorong siswa agar lebih termotivasi untuk belajar Fikih.

c) Bahwa guru menentukan target cukup tinggi adalah hal yang positif, tetapi hendaknya dapat dilihat potensi objektif siswa, jangan menggunakan standar dirinya maupun standar siswa dari sekolah lain dalam menyampaikan materi pelajaran, sehingga siswa lebih bisa menerima dan mengikutinya.

d) Siswa sudah cukup berpartisipasi dalam proses pembelajaran, dominasi guru dalam proses pembelajaran tindak menonjol, sehingga siswa dapat berperan aktif dala mengikuti pembelajaran.

e) Bahasa yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan penjelasan sudah dapat ditangkap oleh sebagian besar siswa, tetapi untuk beberapa siswa masih perlu menggunakan kata-kata yang lebih sederhana dan komunikatif

f) Guru sudah melakukan bimbingan secara klasikal dengan baik,terbukti terjadi peningkatan daya serap, tetapi untuk beberapa siswa masih diperlukan bimbingan secara individual. Berdasarkan hasil pembahasan

(7)

di atas sudah ada peningkatan di siklus I tetapi belum mencapai target yang diharapkan oleh peneliti, maka penelitian masih harus dilanjutkan ke siklus II. Dengan mereflesksikan pada siklus I.

b. Siklus II

Pada siklus II ini, guru sudah mampu menerapkan metode pembelajaran demontrasi dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa, yang mana hasil belajar siswa tersebut adalah guru telah jelas menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi pembelajaran, guru memperhatikan kesiapan siswa dan diskusi serta kesempatan siswa bertanya, siswa telah aktif dalam belajar dan siswa telah mengerti tentang mertode pembelajaran demontrasi yang telah dilaksanakan. Hasil belajar siswa pada siklus II ini sudah mencapai KKM, dengan rata-rata 79 dengan 20 orang siswa yang mendapatkan nilai ketuntasan.

Berdasarkan hasil yang telah diuraian diatas bahwa metode pembelajaran demontrasi pada mata pelajaran Fikih sangat baik.

Berdasarkan uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa penerapan metode demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Fikih. Pada siklus I dan siklus II hasil belajar siswa telah mengalami kenaikan dan telah mencapai KKM. Adapun hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 2. Hasil Nilai Rata-Rata Aktivitas Siswa

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa, presentase ketuntasan belajar dan persentase siswa yang belum mencapai ketuntasan pada pra siklus, siklus I dan siklus II.

Nilai rata- rata hasil belajar pra siklus sebesar 72 dengan presentase ketuntasan belajar siswa sebesar 50% dan siswa yang belum mencapai ketuntasan sebesar 50%, nilai tersebut meningkat pada siklus I dengan rata-rata 76 dan presentase ketuntasan hasil belajar siswa meningkatsebesar 75% dan siswa yang belum tuntas mengalami penuruan sebesar 25% kemudian siklus II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 79 dan presentase ketuntasan belajar siswa

No Siklus Rata-rata Keterangan

1 Pra siklus 72 Baik

2 Siklus I 76 Baik

3 Siklus II 79 Baik

(8)

mengalami peningkatansebesar 100% Dapat dikatakan hasil penelitian ini sudah sesuai dengan apa yang diharapkan dengan target ketuntasan siswa diatas 90% dari seluruh total siswa kelas.

Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian di MTs Nurul Yaqin Sampit, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:

Pelaksanaan Metode Demontrasi oleh guru MTs Nurul Yaqin Sampit telah terlaksana dengan baik dan dapat membantu siswa untuk menguasai dan memahami pembelajaran dengan baik serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Metode Demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Fikih kelas VIIA di MTs Nurul Yaqin Sampit. Dan untuk peningkatan hasil belajarnya dapat dilihat dari skor rata-rata keseluruhan yang meningkat pada siklus I dengan nilai rata-rata hasil siswa sebesar 76 dengan presentase ketuntasan belajar sebesar 75%. Dan nilai tersebut mengalami peningkatan pada siklus II dengan nilai rata-rata hasil siswa sebesar 79 dengan presentase ketuntasan belajar sebesar 100%

Referensi

Surawan, S., Bilad, C. Z. E., Syabrina, M., & Azmy, A. (2022). Implementasi pendidikan karakter di Madrasah dan Sekolah Islam Terpadu.

Sabri, Ahmad, Strategi Belajar Mengajar Micro Theaching, (Ciputat: Quantum Theaching, 2010), 128

Abdul Aziz, Muhammad azzam dkk, Fiqih Ibadah, Ter. Karman As‟at Irsyady, dkk,

Jakarta: Amzah, 2010.

Abdul Majid, Penelitian Autent ik: Proses dan Hasil Belajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017.

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008.

Ade Wahidin, “Dialektika Rasulallah Terhadap Al-Qur‟an”, Jurnal Ilmu Al- Qur‟an

dan Tafsir,Vol. 03, Nomor 2,Oktober 2018.

Agreistin E. Peole,Dkk.”Meningkatkan Hasil Belajar melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa”. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6.

Ahmad Mustafa Al-Marigi, Tafsir Al-Maragi, Juz V, Ter. Bahrun Abu Bakar, Semarang: PT Karya Toha Putra, 1993.

(9)

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan,Bandung: Pustaka Setia,2011.

Mardianto, Psikologi Pendidikan. Medan, Perdana Publishing, 2012.

Margono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta:Rineka Cipta,2000.

Miaz Yalvema, Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru Dan Dosen.Padang: UNP Press padang, 2015.

Mu‟alimin , Rahman Arofah Hari Cahyadi, Penelitian Tindakan Kelas Teori Dan Praktik, .Pasuruan:2014.

Muhammad Azizuddin. „„Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII MTs An-Najah Desa Sesele Kecamatan Gunungsari Lombok Barat‟‟, Skripsi, FTK UIN Mataram, Mataram, 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Prestasi belajar siswa mata pelajaran fiqih Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda setelah diterapkannya pemberian jenis motivasi intrinsik ternyata memberikan dampak yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Biologi materi Ekosistem dengan menggunakan metode inquiry dapat siswa kelas VIIA MTs Yaumika Kalijambe Sragen

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara prestasi mata pelajaran fiqh dengan pengamalan ibadah shalat siswa kelas VII MTs Al-

Hasil penelitian ditemukan menunjukkan bahwa 1 Terdapat pengaruh yang lebih baik tingkat motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih semester ganjil kelas XI PK di MA Nurul

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi Sholat Jenazah dengan menggunakan media animasi di kelas VII MTs.. Jenis

Hasil pratindakan dalam hasil belajar siswa kelas IX belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Fikih di MTs Abdussalam yaitu 75. Selain itu, peneliti

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti terhadap siswa kelas VII MTs Al- Furqon Sanden Bantul untuk mengetahui prestasi belajar fiqih diperoleh

sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05 hal ini dapat diartikan bahwa variabel disposisi matematis berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat belajar matematika siswa MTs Nurul Jihad