• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DISPOSISI MATEMATIS TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA MTs NURUL JIHAD WARU PAMEKASAN SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH DISPOSISI MATEMATIS TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA MTs NURUL JIHAD WARU PAMEKASAN SKRIPSI"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh:

Salman Al-Farisi NIM: T20177024

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

NOVEMBER 2022

(2)

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Sarjana S1 pendidikan

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Sains Program Studi Tadris Matematika

Oleh:

Salman Al-Farisi NIM: T20177024

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

NOVEMBER 2022

(3)
(4)
(5)

َنﻮُﻤَﻠْﻌَﺗ َﻻ ْﻢُﺘْﻨُﻛ ْنِإ ِﺮْﻛﱢﺬﻟا َﻞْھَأ اﻮُﻟَﺄْﺳﺎَﻓ ْﻢِﮭْﯿَﻟِإ ﻲِﺣﻮُﻧ ًﻻﺎَﺟِر ﱠﻻِإ َﻚِﻠْﺒَﻗ ْﻦِﻣ ﺎَﻨْﻠَﺳْرَأ ﺎَﻣَو

Artinya:

Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka. Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.1[Q.S An-Nahl: 43]

1Al-Quran Karim, (Jakarta: Almahira, 2015), 272

(6)

syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini, shalawat serta salam penulis haturkan kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat.

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Orang tua terhebatku Alm Bapak Abdullah (Endul), dan Ibu Yuni, yang telah mengajarkanku arti kesabaran, keikhlasan, dan pengorbanan. Terimakasih untuk limpahan kasih sayang, dukungan, nasehat, do’a dan cucuran keringatnya, membesarkan dan membiayai tanpa mengeluh demi keberhasilan anaknya mencapai cita-cita serta harapan yang lebih baik.

2. Keluarga besarku Ibnu Misno, Misda, Senal, yang selalu mendukungku serta memberikan semangat untukku

3. Semua guruku yang tak bisa kusebut satu persatu yang telah memberikan ilmu dengan segala kesabaran dan keikhlasannya.

4. Keluarga besar Program Studi Tadris Matematika, khususnya Matematika satu dan dua angkatan 2017 (Geokaster).

5. Sahabatku matematika satu dan kontraspi, yang selalu menjadi partner keluh kesah, suka duka dan hura-hura selama ini

6. Orang-orang baik yang banyak memberikan pengarahan, nasehat, semangat dan doa semoga Allah SWT juga memberikan jalan kemudahan pada kalian.

(7)

dan karunia- Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana, dapat terselesaikan dengan lancar.

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak.

Oleh karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku Rektor UIN KHAS Jember yang telah mendukung dan memfasilitasi kami selama proses kegiatan pembelajaran di lembaga ini.

2. Ibu Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan ilmu keguruan UIN KHAS Jember yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.

3. Ibu Dr. Indah wahyuni, M.Pd.I selaku ketua jurusan Pendidikan Sains UIN KHAS Jember yang telah menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran Sains.

4. Bapak Fikri Apriyono, S.Pd., M.Pd. selaku koordinator Program Studi Tadris Matematika yang telah banyak memberikan tenaga dan pemikiran untuk kemajuan Program Studi Tadris Matematika UIN KHAS Jember.

5. Ibu Dr. Hj. Umi Farihah, MM, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memotivasi, membimbing dengan sabar dan telaten dalam mengerjakan skripsi ini.

6. Bapak Drs. H. Ainur Rafik, M.Ag selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan tenaga dan fasilitas dalam membimbing akademik untuk selalu semangat melakukan skripsi ini.

7. Segenap Bapak dan Ibu dosen Program Studi Fakultas Tarbiyah serta Staf Tata Usaha Fakultas atas didikan dan bimbinganya selama ini yang telah memberikan ilmu yang sangat bermamfaat.

(8)

memberikan ijin tempat penelitian di MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan 10. Kepada kedua orang tua saya Bapak Alm Abdullah dan Ibu Yuni tercinta

yang telah membesarkan kami untuk selalu tekun belajar serta dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya, semoga segala amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada penulis mendapat balasan yang baik dari Allah.

Jember, 30 September 2022

Penulis

(9)

Matematika Siswa MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan.

Kata Kunci: Disposisi Matematis dan Minat Belajar

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya faktor internal dari minat belajar diantaranya adalah keingintahuan yang termasuk dari disposisi matematis.

Disposisi matematis adalah rasa ketertarikan, keingintahuan dan apresiasi terhadap matematika dan minat belajar merupakan kecendrungan dan kegairahan yang tinggi terhadap aktivitas belajar matematika sehingga ada rasa ketertarikan dari dalam diri peserta didik terhadap objek matematika.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan disposisi matematis siswa MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan, untuk mendeskripsikan minat belajar matematika siswa MTs Nurul Jihad Sanalaok Waru Pamekasan, untuk mengatahui pengaruh disposisi matematis terhadap minat belajar matematika siswa MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survey yang dilakukan di MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan. Populasi meliputi seluruh siswa MTs yang berjumlah 95 siswa. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus slovin didapat 48 siswa dengan teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling yaitu proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan angket. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial, pada statik inferensial menggunakan analisis regresi linear sederhana.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa disposisi matematis siswa MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan dari 48 sampel yang diambil peneliti dalam enam kelas, terdapat 26 siswa dengan kategori tinggi (54%), dan 22 siswa dengan kategori sedang (46%), minat belajar siswa MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan menunjukkan bahwa terdapat 37 siswa dengan kategori tinggi (77%), dan 11 siswa dengan kategori sedang (23%), Dari hasil uji statistik t diperoleh thitung sebesar (3,333) lebih besar dari ttabel sebesar (2,012) dengan sig. sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan Fhitungsebesar 11,106 > Ftabel sebesar 4,051 dengan sig.

sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05 hal ini dapat diartikan bahwa variabel disposisi matematis berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat belajar matematika siswa MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan, dengan besar pengaruh 19,4%

sedangkan 80,6% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

(10)

Halaman sampul... i

Persetujuan Pembimbing...ii

Pengesahan Tim Penguji ... iii

Motto ... iv

Persembahan ... v

Kata Pengantar ... vi

Abstrak ... viii

Daftar Isi... ix

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar...xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Ruang Lingkup Penelitian... 8

1. Variabel Penelitian ... 8

2. Indikator Variabel... 9

F. Definisi Operasional... 10

G. Asumsi Penelitian ... 11

H. Hipotesis... 11

I. Sistematika Pembahasan ... 11

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu ... 13

B. Kajian Teori ... 19

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 33

B. Populasi dan Sampel ... 35

C. Instrument Pengumpulan Data ... 37

(11)

B. Penyajian Data ... 55 C. Analisis Dan Pengujian Hipotesis... 57 D. Pembahasan... 63 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 69 B. Saran ... 70 Bagian Akhir

Daftar Pustaka ... 72 Lampiran

(12)

Tabel 1.1 Indikator Variabel ... 9

Tabel 2.1 Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu ... 17

Tabel 3.1 Populasi Siswa Nurul Jihad... 35

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrument Minat Belajar ... 39

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrument Disposisi Matematis... 40

Tabel 3.4 Skor alternatif jawaban angket... 41

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrument Angket Disposisi Matematis ...42

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrument Angket Minat Belajar Matematika..44

Tabel 3.7 Kriteria koefisien korelasi reliabilitas instrument... 45

Tabel 3.8 Hasil uji realibilitas ... 46

Tabel 3.9 Tingkat Pencapaian Skor pada Variabel Disposisi Matematis ... 48

Tabel 3.10 Tingkat Pencapaian Skor pada Variabel Minat Belajar ... 48

Tabel 3.11 Kriteria Uji Durbin Waston ... 54

Tabel 4.1 Data hasil angket siswa MTs Nurul Jihad... 56

Tabel 4.2 Hasil analisis disposisi matematis... 57

Tabel 4.3 Hasil analisis disposisi matematis... 58

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Regresi Linear Sederhana ... 62

(13)

Gambar 3.1 Hubungan antar variabel ... 33

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian... 49

Gambar 4.1 hasil uji normalitas ... 59

Gambar 4.2 hasil uji hateoredeksitas...60

Gambar 4.3 hasil uji autokorelasi...61

Gambar 4.4 Rekapitulasi Disposisi Matematis ... 64

Gambar 4.5 Rekapitulasi Minat Belajar... 65

(14)

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan saat ini sudah menjadi kebutuhan. Kemajuan serta kesejahteraan yang menjadi harapan setiap bangsa akan sulit dicapai jika tidak ada perhatian besar terhadap dunia pendidikan. Melalui pendidikan yang berkualitas berbagai peraturan tentang Sistem Pendidikan Nasional yang tertera dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, dibuat untuk mendukung pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tercantum pembukaan UUD 1945.2 Matematika merupakan salah satu komponen dalam pendidikan yang menjadi satu ilmu dasar yang diajarkan disemua jenjang pendidikan, mulai pendidikan dasar hingga menengah bahkan, jenjang sekolah kejuruan. Namun prestasi pendidikan pada mata pelajaran matematika pada umumnya masih dikatakan rendah.

Rendahnya minat belajar matematika juga dapat dikatakan rendahnya prestasi matematika. Sehingga adanya upaya untuk menimbulkan kegiatan-kegiatan yang dapat menumbuhkan minat belajar siswa pada matematika.

Menurut Guilford dalam bukunya Karunia Eka Lestari minat belajar adalah dorongan dari dalam diri peserta didik secara psikis dalam mempelajari sesuatu dengan penuh kesadaran, ketenangan dan kedisiplinan sehingga menyebabkan individu secara aktif dan senang untuk

2Putri Risti Diningrum, Ervin Azhar, and Ayu Faradillah, “Hubungan Disposisi Matematis Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII DI SMP Negeri 24 Jakarta”

Jurnal Seminar Nasional Pendidikan Matematika vol. 01 (oktober 2018): 353

(15)

melakukannya.3Jadi minat belajar selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasaan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya bahkan, siswa tidak peroleh kepuasan dari pelajaran akhirnya siswa malas untuk belajar. Setiap siswa di MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan dikatakan berhasil dalam belajar apabila memiliki minat dalam belajar Akan tetapi yang menjadi masalah adalah tidak semua siswa di MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan memiliki minat yang sama malainkan berbeda-beda.

Terutama saat observasi keminatan belajar pada mata pelajaran matematika sangat rendah dikarenakan dari aspek psikologis seseorang yang menampakkan diri pada bermacam-macam gejala, seperti kuragnya perasaan senang, kecendrungan hati atau ketertarikan, keinginan, kesukaan, gairah, perhatian, kesadaran, rasa ingin tahu, partispasi belajar pada matematika.

Hal itu dapat dikatakan bahwa minat ini terkait dengan usaha, semisal seseorang menaruh minat pada pelajaran matematika, tentu ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menguasainya, sebaliknya orang yang kurang berminat, ia akan berusaha bahkan akan mengabaikannya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Najm ayat 39:

ۙﻰ ٰﻌَﺳ ﺎَﻣ ﱠﻻِا ِنﺎَﺴْﻧِ ْﻼِﻟ َﺲْﯿﱠﻟ ْنَاَو

Yang Artinya; Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.4

3Karunia Eka Lestari, and Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan Matematika (Bandung: PT Refika Aditama, 2017), 93

4Al-Quran Karim, Surat An-Najm Ayat 39.

(16)

Pada dasarnya minat belajar adalah suatu sifat yang melekat pada diri manusia yang berfungsi sebagai pendorong untuk melakukan apa saja yang diinginkannya. Untuk memperoleh minat belajar yang tinggi, maka siswa perlu memperhatikan berbagai faktor yang dapat memperngaruhinya. Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu sesuatu yang membuat siswa berminat yang berasal dari dalam diri sendiri. Faktor internal antara lain keingintahuan dalam belajar. Sehingga untuk mencapai minat dalam kontek proses belajar dikelas, guru perlu membangkitkan keinginan dan rasa percaya diri yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa agar tertarik untuk belajar. Faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa diketahui dalam internal salah satunya adalah keingintahuan dengan temasuk dalam disposisi matematis.

Menurut Wardani dalam penelitian Lisa Ayu dan Arif Fatahillah menyatakan disposisi matematis adalah sebagai ketertarikan dan apresiasi terhadap matematika yaitu kecendrungan untuk berpikir dan bertindak dengan positif, termasuk kepercayaan diri, keingintahuan, ketekunan, antusias dalam belajar, gigih menghadapi permasalahan, fleksibel, mau berbagi dengan orang lain, reflektif dalam kegiatan matematik. Disposisi juga berkaitan dengan kecenderungan siswa untuk merefleksi pemikiran mereka sendiri.5Aspek lain yang penting disposisi matematis siswa, The National Council Of Teacher Of Mathematics (NCTM) mendefinisikan disposisi matematik sebagai rasa

5Lisa Ayu Lestari, Suharto, and Arif Fatahillah, “Analisis Pengaruh Disposisi Matematis Terhadap Hasil Belajar Materi Integral Tak Tentu Siswa Kelas XII IPA 2 SMAN 4 Jember,”

Jurnal Edukasi III.1 (2016): 41

(17)

ketertarikan dan apresiasi seseorang terhadap matematika.6 Tindakan- tindakan positif siswa adalah wujud nyata disposisi matematis, siswa dengan percaya diri yang baik akan mampu menghadapi persoalan matematis, memiliki rasa keingatahuan yang tinggi. Disposisi juga dipandang sebagai suatu kecenderungan secara individu dalam memandang matematik positif atau negatif. Secara sederhananya, disposisi matematik dapat dikatakan sebagai sikap, minat, dan motivasi terhadap matematika. Pentingnya disposisi matematis terhadap pembelajaran yaitu merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Kurangnya rasa percaya diri, kegigihan dalam mencari solusi soal matematika dan lemahnya keingintahuan siswa akan berdampak pada rendahnya minat belajar siswa. Jika kondisi ini dibiarkan akan mengakibatkan sedikitnya siswa yang menggemari dan mempelajari materi matematika, oleh karena itu siswa memerlukan disposisi matematis yang menjadikan mereka mampu mengembangkan potensinya dalam belajar matematika.

Hasil observasi yang dilakukan kepada seluruh siswa di MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan, sebagian dari siswa menganggap bahwa matematika ialah hal yang abstrak dan sulit untuk dimengerti. Siswa cenderung tidak ingin tahu dan tidak ingin mencoba untuk bermatematika. Hal itu sebagian siswa masih mempunyai kesan negatif terhadap matematika sehingga penguasaan matematika siswa sangat rendah, artinya begitu banyak bagian matematika yang tidak dipahami oleh siswa, maka matematika akan menjadi

6Ulfa Dwi Aprilia, “Pengaruh Contextual And Learning Terhadap Kemampuan Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa SMA NEGERI 04 Tebing Tinggi,”Jurnal MAJU, Volume 7, No. 1 (Maret 2020): 2

(18)

pelajaran yang tidak disenangi bahkan menimbulkan pengaruh terhadap minat belajar matematika. Padahal siswa harus mempunyai disposisi matematis yang tinggi terhadap dirinya sendiri supaya penuh optimis keingintahuan dalam proses belajar sehingga memiliki minat belajar matematika yang lebih baik.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Muhammad Riskon, Rochmad, dan Nino Adhi (2021), mahasiswa Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang dalam PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika dengan judul “Pengaruh Disposisi Matematis Terhadap Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Kelas XI MAS Simbang Kulon Pekalongan”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara disposisi matematis terhadap kemampuan berpikir aljabar siswa Kelas XI MAS Simbang Kulon Pekalongan. Dari data kuantitatif yang diperoleh bahwa ada pengaruh disposisi matematis terhadap kemampuan berpikir aljabar siswa sebesar 91,3%.7

Penelitian lain yang dilakukan oleh Fauziyah Siti Dewi Syarifah (2018), IKIP Siliwangi dalam jurnal penelitiannya dengan judul “Analisis Pengaruh Disposisi Matematis Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP”8 menunjukkan terdapat adanya pengaruh positif

7Muhammad riskon, rochmad, and nino adhi, “Pengaruh Disposisi Matematis Terhadap Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Kelas Xi Mas Simbang Kulon Pekalongan,” PRISMA Proseding Seminar Nasional Matematika, Maha Siswa Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, 2021

8Fauziyah Siti Dewi Syarifah, “Analisis Pengaruh Disposisi Matematis Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP,”Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif Volume 1, No. 2 (Maret 2028): 201-206

(19)

antara disposisi matematis terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis Siswa SMP sebesar 70,4%.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Disposisi Matematis Terhadap Minat Belajar Matematika Siswa MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan”. Dilakukan untuk mengatahui tingkat minat belajar matematika dan seberapa besar pengaruh disposisi matematis ditinjau dari minat belajar matematika.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah disposisi matematis siswa MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan?

2. Bagaimanakah minat belajar matematika siswa MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan?

3. Adakah pengaruh disposisi matematis terhadap minat belajar matematika siswa MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan?

C. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan disposisi matematis siswa MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan

2. Untuk mendeskripsikan minat belajar matematika siswa MTs Nurul Jihad Sanalaok Waru Pamekasan

3. Untuk mengatahui pengaruh disposisi matematis terhadap minat belajar matematika siswa MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan

(20)

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian dibagi menjadi dua:

1. Secara teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan nilai positif untuk memperkaya ilmu pengatahuan yang berkaitan dengan disposisi matematis yang berpotensi bagi karekterisistik siswa serta dapat menumbuhkan minat belajar matematika siswa

2. Secara praktis a. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengatahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam menerapkan ilmu dan pengatahuan yang diperoleh selama duduk dibangku kuliah terhadap masalah yang dihadapi di dunia pendidikan secara nyata.

b. Bagi Sekolah

Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat dijadikan masukkan bagi pihak sekolah sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan mutu semua mata pelajaran pada umumnya dan khususnya pada mata pelajaran matematika.

c. Bagi Guru

Memberikan masukan kepada para guru untuk menerapkan minat belajar dalam pembelajaran di kelas khususnya pada mata pelajaran matematika.

(21)

d. Bagi Siswa

Memberikan semangat kepada peserta didik dalam mengikuti pembelajaran di kelas, serta dorongan minat belajar matematika dengan disposisisi matematis dalam melaksanakan pembelajaran dikelas khususnya pada mata pelajaran matematika.

e. Bagi universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Peneliti ini diharapkan mampu berkontribusi positif sekaligus dapat menjadi pengatahuan yang bermanfaat kedepannya. Menjadi inspirasi bagi siapa saja yang bersemangat tinggi untuk melanjutkan dan mengembangkan penelitian ini.

E. RUANG LINGKUP PENELITIAN 1. Variabel penelitian

Pada bagian ini peneliti harus menemukan variabel secara jelas dan tegas. Mana yang menjadi variabel bebas dan mana yang menjadi variabel terikatnya. Variabel penelitian dibagi menjadi dua, yaitu variabel bebas atau independent variable dan variabel terikat atau dependent variable.

a. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel mempengaruhi atau menjadi perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas atau yang terdapat di dalam judul penelitian adalah “disposisi matematis” variabel ini disebut variabel X.

b. variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

(22)

Variabel terikat atau yang terdapat di dalam judul penelitian adalah

“minat belajar matematika”, variabel ini disebut variabel Y.9 2. Indikator penelitian

Setelah variabel penelitian terpenuhi kemudian dilanjutkan dengan mengemukakan indikator-indikator variabel yang merupakan rujukan empiris dari variabel yang diteliti. Indikator empiris ini nantinya akan dijadikan sebagai dasar dalam membuat butir-butir atau item pertayaan dalam angket, interview dan observasi. Adapun indikator dari variabel yang terdapat pada judul penelitian ini adalah:

Tabel 1.1 Indikator Variabel

No Variabel Indikator Variabel

1. Disposisi Matematis (Sumarmo, (2010))

1) Rasa percaya diri dalam menggunakan matematika

2) Fleksibel dalam menyelidiki gagasan matematika dalam menyelesaikan masalah

3) Tekun mengerjakan tugas 4) Minat dan rasa ingin tahu 5) Merefleksikan performance diri 6) Menilai aplikasi matematika ke situasi

lain dalam matematika dan pengalaman sehari-hari

7) Mengapresiasi peran matematika dalm kultur dan nilai matematika sebagai alat dan sebagai bahasa.10

9Sugiyona, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2018) , 39.

10Karunia Eka Lestari, and Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan Matematika (Bandung: PT Refika Aditama, 2017), 91

(23)

No Variabel Indikator Variabel

2. Minat belajar

(Guilford, (1969))

1) Perasaan senang

2) Ketertarikan untuk belajar 3) Perhatian saat belajar 4) Keterlibatan dalam belajar11

F. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional adalah definisi yang digunakan sebagai pijakan pengukuran secara empiris terhadap variabel penelitian dengan rumusan yang didasarkan pada indikator variabel.

1. Disposisi Matematis

Disposisi matematis adalah keinginan rasa ingin tahu, rasa percaya diri dan tekun dalam mengerjakan tugas matematika serta ada perubahan kecendrungan siswa dalam memandang dan bersikap terhadap matematika, serta bertindak ketika belajar matematika. Disposisi matematis berkembang ketika siswa menyelesaikan yang rutin, sikap dan kenyakinan sebagai seorang pelajar menjadi lebih positif.

2. Minat Belajar Matematika

Minat belajar adalah suatu kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau besar terhadap aktivitas belajar matematika sehingga ada rasa ketertarikan dari dalam diri peserta didik terhadap objek matematika. Hal itu muncul perasaan senang, ketertarikan dalam belajar, perhatian saat belajar dan keterlibatan dalam belajar.

11Karunia Eka Lestari, and Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan Matematika (Bandung: PT Refika Aditama, 2017), 92-94

(24)

G. ASUMSI PENELITIAN

Asumsi penelitian disebut juga sebagai anggapan dasaratau postulat, yaitu sebuah titik tolak pemikiran yang kebenerannya diterima oleh peneliti.

Anggapan dasar harus dirumuskan secara jelas sebelum peniliti melangkah mengumpulkan data. Pada penelitian ini berasumsi yaitu:

1. Disposisi matematis dapat mempengaruhi minat belajar matematika siswa (tinggi, sedang dan rendah).

2. Semakin tinggi tingkat disposisi matematis maka semakin tinggi minat belajar matemematika siswa atau sebaliknya, semakin rendah tingkat disposisi matematis maka semakin rendah pula minat belajar matemematika siswa.

H. HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.12 hipotesis pada penelitian ini yaitu:

Ha = Ada pengaruh yang signifikan disposisi matematis terhadap minat belajar matematika siswa MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan.

Ho= Tidak ada pengaruh yang signifikan disposisi matematis terhadap minat belajar matematika siswa MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan.

I. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Bab I atau pendahuluan berisi sub bab latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, mamfaat penelitian, ruang lingkup

12Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kuatitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta,2018), 63

(25)

penelitian, definisi operasional, hipotesis, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Ruang lingkup penelitian memuat variabel penelitian dan indikator penelitian. Dan metode penelitian memuat secara rinci mengenai pendekatan dan jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik dan instrumen pengumpulan data dan analisis data.

Bab II atau kajian kepustakaan memuat penelitian terdahulu dan kajian teori yang relavan dan terkait judul dengan skripsi.

Bab III atau pembahasan metode penelitian yang meliputi: pendekatan dan jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik dan instrument pengumpulan data dan diakhiri dengan analisis data.

Bab IV atau penyajian data dan analisis yang meliputi: gambaran obyek penelitian, penyajian data, analisis dan pengujian hipotesis dan pembahasan.

Bab V atau penutupan memuat kesimpulan dan saran-saran.

Kesimpulan menyajikan secara ringkas seluruh penemuan penelitian yang terkait dengan masalah penelitian. Kesimpulan diperoleh berdasarkan penyajian data dan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Saran-saran dirumuskan berdasarkan hasil penelitian berisi uraian mengenai langkah-langkah apa yang perlu diambil oleh pihak-pihak terkait dengan hasil penelitian yang bersangkutan.

(26)

Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritis dalam analisis temuan. Dalam kajian pustaka peneliti membandingkan, mengontraskan, dan memposisikan kedudukan masing-masing penelitian yang dikaji dan dikaitkan dengan masalah yang sedang diteliti. Disini menunjukkan bahwa peneliti bukan orang pertama yang meneliti judul yang telah ditetapkan yaitu

“Pengaruh Disposisi Matematis Terhadap Minat Belajar Matematika Siswa MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan”. Peneliti terdahulu yang dilakukan adalah:

A. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, peneliti tidak mengasampingkan penelitian yang sebelumnnya. Hal ini untuk menguji ketertarikan penelitian yang telah dilakukan. Pada bagian ini penelitian akan mencamtumkan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang hendak dilakukan.

1. Penelitian Putri Risti Diningrum, Ervin Azhar, Ayu Faradillah pada Tahun 2018 yang berjudul “Hubungan Disposisi Matematis terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 24 Jakarta”. Jurnal seminar nasional pendidikan matematika, Vol. 01, Oktober 2018. Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui terdapat atau tidaknya hubungan disposisi metematis dengan kemampuan komunikasi matematis siswa.

Penelitian ini pada bulan April 2018 dengan sampel sebanyak 43 siswa.

(27)

Metode penelitian ini adalah survei melalui teknik korelasi. Data diperoleh melalui instrument tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan instrument disposisi matematis siswa. Setelah Uji ANOVA memperoleh hasil data yang linear dan signifikan dari kedua variabel.

Pengujian hipotesis dengan analisis korelasi, didapat rxy = 0,591.

Koefisien determinasi diperoleh sebesar 34,94 artinya kontribusi disposisi matematis terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa sebesar 34,94%. Uji keberartian korelasi menggunakan uji t didapat thitung = 4,689 > 1,683 = ttabel yang berarti h0 ditolak, sehingga hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan disposisi matematis dengan kemampuan komunikasi matematis siswa.13

2. Penelitian Apri Kurniawan, Gida Kadarisma pada Tahun 2020 yang berjudul “Pengaruh Disposisi Matematis terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP”. Jurnal pembelajaran matematika inovatif, Volume 3, No 2. Ikip Siliwangi Cimahi, Jawa Barat, Indonesia.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui sejauh mana disposisi matematis yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah Siswa SMP. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Pengambilan sampel penelitian berjumlah 31 responden.

Penarikan jumlah menggunakan purposif pada salah satu SMP. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa terdapat korelasi posistif sedang antara disposisi tehadap kemampuan pemecahan masalah dengan

13Diningrum, Azhar, Faradillah, “Hubungan Disposisi Matematis,” 353-364

(28)

korelasi 0,556 dan koefesien determinasi sebesar 0,309 pada taraf signifika 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa disposisi matematis memiliki kontribusi positif terhadap kemampuan pemecahan masalah.14 3. Penelitian Hadi Gunawan Sakti, Hamzah Farhan pada Tahun 2020 yang

berjudul “Pengaruh Media Papan Falanel terhadap Minat Belajar Siswa”.

Jurnal paedagogy, Vol. 7. No. 3. Program Studi Teknologi Pendidikan, Fipp Undikma.15 Tujuan penelitian adalah adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan media papan flanel terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas VII SMP Islam Al Rusnaniah.

Metode penelitian ini menggunakan eksprerimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Islam Al Rusnaniah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode angket dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa nilai x2hitung

sebesar 6,477 dan nilai x2tabelpada taraf signifikan 5% dengan dk (fh-1) = 2-1 =1 lebih besar dari pada nilai x2pada tabel (6,477>3,841), berarti H0

ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini signifikan.

4. Penelitian Arshinta Nurul Dinta pada Tahun 2022 yang berjudul

“Pengaruh Minat Belajar Dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Masa Pandemi di Kelas X MIPA SMA NEGERI 1

14Apri Kurniawan, and Gida Kadarisma, “Pengaruh Disposisi Matematis Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP,”Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif Volume 3, No. 2 (Maret 2020): 99-107

15Hadi Gunawan Sakti, and Hamzah Farhan, “Pengaruh Media Papan Planel Terhadap Minat Belajar Siswa”, jurnal paedagogy, Vol. 7. No. 3 (July 2020): 226-231

http://ojs.ikipmataram.ac.id/index.php/pedagogy/index

(29)

Tanggul Jember Tahun Pelajaran 2021/2022”. Skripsi Program studi biologi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Tujuan penelitian adalah adalah untuk menganalisis pengaruh minat belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar biologi siswa pada masa pandemi. Metode penelitian ini menggunakan ex post facto.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA SMA Negeri 1 Tanggul. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa nilai Fhitung sebesar 29,107 dan nilai Ftabel sebesar 3,07 pada taraf signifikan 5% berarti H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini signifikan.16

16Arshinta nurul diana, “Pengaruh Minat Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Masa Pandemi ,”Skripsi Program Studi Biologi UIN Khas Jember, 2022

(30)

Tabel 2.1

Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu

No Nama Judul Persamaan Perbedaan

1. Putri Risti Diningrum, Ervin Azhar, Ayu Faradillah. Hubungan disposisi matematis terhadap kemampuan komunikasi matematis Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 24 Jakarta. Oktober 2020

1. Jenis penelitian kuantitatif 2. Menggunakan

metode survey 3. Membahas

tentang disposisi matematis

1. Lokasi penelitian

terdahulu di SMP Negeri 24 Jakarta. Sedangkan penelitian ini di MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan

2. Pada penelitian terdahulu mendeskripsikan tentang hubungan disposisi matematis terhadap kemampuan komunikasi matematis Siswa.

Sedangkan penelitian ini mendeskripsikan tentang pengaruh disposisi

matematis terhadap minat belajar matematika

3. Teknik pengumpulan data pada penelitian terdahulu menggunakan sampel random sampling.

Sedangkan penelitian ini menggunakan

proposionate stratified random

2. Apri Kurniawan, Gida Kadarisma.

Pengaruh disposisi matematis terhadap kemampuan

pemecahan masalah Siswa SMP. Maret 2020

1. Jenis penelitian kuantitatif 2. Regresi linear

sederhana 3. Membahas

tentang disposisi matematis

1. Lokasi penelitian terdahulu di SMP Kabupaten Cilacap.

Sedangkan penelitian ini di MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan

2. Pada penelitian terdahulu mendeskripsikan tentang pengaruh disposisi matematis terhadap kemampuan pemecahan masalah Siswa SMP.

Sedangkan penelitian ini mendeskripsikan tentang pengaruh disposisi matematis terhadap minat belajar matematika

(31)

No Nama Judul Persamaan Perbedaan Siswa MTs Nurul Jihad 3. Teknik pengumpulan

data pada penelitian terdahulu menggunakan porpusive sampling.

Sedangkan penelitian ini menggunakan

proposionate stratified random

3. Hadi Gunawan Sakti, Hamzah. Farhan.

Pengaruh Media Papan Falanel Terhadap Minat Belajar Siswa. July 2020

1. Jenis penelitian kuantitatif 2. Menggunakan

regresi linear berganda 3. Membahas

tentang minat belajar

1. Lokasi penelitian terdahulu di jakarta Sedangkan penelitian ini di MTs Nurul Jihad Sanalaok Waru Pamekasan

2. Pada penelitian terdahulu mendeskripsikan tentang Pengaruh Media Papan Falanel Terhadap Minat Belajar Siswa.

Sedangkan penelitian ini mendeskripsikan

Tentang Pengaruh disposisi matematis Terhadap Minat Belajar Matematika Siswa MTs Nurul Jihad

3. Metode pengumpulan data pada penelitian terdahulu menggunakan metode eksperimen.

Sedangkan penelitian ini menggunakan metode survey

4. Arshinta Nurul Dinta.

Pengaruh Minat Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Masa Pandemi Di Kelas X MIPA SMA NEGERI 1 Tanggul Jember Tahun Pelajaran 2021/2022. Juni 2022

1. Jenis penelitian kuantitatif 2. Membahas

tentang minat belajar

1. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda

2. Lokasi penelitian ini di SMAN 1 Tanggul Jember

3. Metode penelitian ini menggunakan ex post facto

(32)

B. Kajian Teori

1. Disposisi matematis

a. Pengertian Disposisi Matematis

Disposisi adalah kecenderungan secara sadar pada manusia yang ditunjukkan ketika berinteraksi dengan sesama, sehingga disposisi menunjukkan karakterektis seseorang. Disposisi dapat dibentuk melalui pembentukan karakter. Siswa saat usia sekolah sangat cocok untuk melakukan pembentukan karakter, karena siswa dapat memiliki kebiasaan yang lebih baik terutama saat belajar.

Siswa yang memiliki kebiasaan positif akan menumbuhkan disposisi.

Menurut Kilpatrick, Swaffod dan Findel dalam jurnal penelitian Putri Risti Diningrum, Ervin Azhar, dan Ayu Faradillah mengemukakan disposisi matematis adalah kecenderungan memandang matematika sesuatu yang diapahami, merasakan matematika sebagai sesuatu yang berguna dan bermanfaat, menyakini usaha yang tekun dan ulet dalam mempelajari matematika akan membuahkan hasil serta melakukan perbuatan sebagai pembelajar dan pekerja matematika yang efektif. Dengan demikian, disposisi matematika menggambarkan rasa dan sikap seseorang terhadap matematika. Disposisi matematis siswa merupakan faktor

(33)

utama dalam menentukan kesuksesan pendidikan17. Selain itu menurut Sumarmo dalam buku Karunia Eka Lestari, dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara mengemukakan bahwa disposisi matematis adalah keinginan, kesadaran,kecenderungan, dan dedikasi yang kuat pada diri siswa untuk berpikir dan berbuat secara matematis18. Dalam proses belajar mengajar, disposisi matematis siswa dapat dilihat dari keinginan siswa untuk merubah strategi, melakukan refleksi, dan melakukan analisis sampai memperoleh suatu solusi. Disposisi matematis seperti karakter dan nilai tidak diajarkan tetapi dikembangkan melalui empat langkah yaitu : suatu pemahaman terhadap pengertian karakter dan nilai keteladanan guru dan pembiasaan dalam berperilaku sesuai karakter dan nilai yang diharapkan dan dilaksanakan dalama pembelajaran.19

b. Indikator Disposisi Matematis

Adapun indikator disposisi yang dinyatakan oleh Sumarmo adalah sebagai berikut:

a. Rasa percaya diri dalam menggunakan matematika, menyelesaikan masalah, memberi alasan, dan mengomunikasikan gagasan.

17Putri Risti Diningrum, Ervin Azhar, dan Ayu Faradillah, “Hubungan Disposisi Matematis Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII DI SMP Negeri 24 Jakarta,”

Jurnal Seminar Nasional Penddikan Matematika vol. 01 (oktober 2018): 356-357

18Karunia Eka Lestari, and Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan Matematika (Bandung: PT Refika Aditama, 2017), 92

19Diana Putri, “Kontribusi Disposisi Matematis Siswa Terhadap Hasil Belajar Pada Masa Covid- 19 Dalam Pembelajaran Online Di SMAN 1 Rambatan,” (Skripsi, IAIN Batusangkar, 2021), 13-14

(34)

b. Fleksibel dalam menyelidiki gagasan matematis dan berusaha mencari metode alternatif dalam menyelesaikan masalah.

c. Tekun mengerjakan tugas matematika

d. Memiliki minat, rasa ingin tahu, dan daya temu dalam melakukan tugas matematika.

e. Memonitor dan merefleksikan performance yang dilakukan f. Menilai aplikasi matematika ke situasi lain dalam matematika dan

pengalaman sehari-hari

g. Mengapresiasi peran matematika dalm kultur dan nilai matematika sebagai alat dan bahasa.20

Adapun indikator disposisi yang dinyatakan oleh National Council of Teacher Mathematich terdapat tujuh indikator sebagai berikut:

a. Percaya diri menggunakan matematika dalam menyelesaikan masalah, menyampaikan ide dan pendapat.

b. Fleksibilitas dalam bermatematika dan mencoba berbagai metode lain dalam memecahkan masalah.

c. Gigih dan tekun dalam mengerjakan tugas matematika

d. Memiliki rasa ingin tahu, dan ketertarikan yang baik terhadap matematika.

e. Melakukan refleksi atas cara berpikir dan tugas yang telah diselesaikan.

20Lestari, and Yudhanegara, Penelitian Pendidikan Matematika , 92

(35)

f. Menghargai aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari dan disiplin ilmu yang baik.

g. Mengapresiasi matematika sebagai alat dan bahasa.21

Berdasarkan indikator yang dikemukakan oleh para ahli di atas mengenai satu kesatuan ide indikator sebagai alat untuk mengembangkan dan mengukur disposisi matematis. Sesuai indikator yang diungkapkan Sumarmo dengan menggunakan instrument disposisi matematis, sehingga bisa mengungkapkan sejauh mana disposisi matematis terhadap minat belajar matematika.

2. Minat belajar a. Pengertian Minat

Menurut Syah dalam buku Lidian Susanti minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Sedangkan menurut Winkel berpendapat minat adalah suatu ketetarikan yang sifatnya tetap di dalam diri seseorang yang sedang mengalaminya atas suatu bidang atau hal tertentu dan adanya rasa senang terhadap bidang tersebut sehingga seseorang mendalaminya tanpa ada yang menyuruh.22 Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besarnya. Sementara itu, Shaleh dan Wahab dalam buku

21Isrok’atun,Creative Problem Solving dan Disposisi Matematis (Sumedang: UPI Sumedang Press, 2020), 50

22Lidian Susanti, Prestasi Belajar Akademik & Non Akademik (Malang: Literasi Nusantara Abadi, 2019), 50

(36)

Slameto mengatakan bahwa “Minat juga diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang.23Dalam batasan tersebut terkandung suatu pengertian bahwa di dalam minat ada pemusatan perhatian subjek, ada usaha (untuk mendekati, mengetahui, memiliki, menguasai dan berhubungan) dari subjek yang dilakukan dengan perasaan senang, ada daya penarik dari objek.

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu diluar diri. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu yang dipelajari dan mempengarahui belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyongkong belajar selanjutnya. Walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk mempelajari hal

23Slameto, Belajar, 57

(37)

tersebut, asumsi umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang mempelajarinya.24

b. Pengertian Belajar

Secara psikologi belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan dalam arti belajar.

Kata Brunner dalam bukunya Slameto menyatakan bahwa belajar tidak hanya mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah.

Menurut Gagne dalam bukunya Slameto arti belajar memberikan dua arti yaitu, (1) belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengatahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku, (2) belajar adalah penguasaan pengatahuan atau keterampilan yang diperoleh dari intruksi.25

1) Jenis-Jenis Belajar

Keanekaragaman jenis belajar ini muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang juga bermacam-macam diantaranya:

24Slameto, Belajar, 180

25Slameto, Belajar, 2-13

(38)

a) Belajar abstrak

Belajar abstrak adalah belajar yang menggunakan cara-cara berpikir abstrak tujuaanya yaitu untuk memperolah pemahaman dan pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata. Dalam mempelajari ini diperlukan penanan akal yang kuat, prinsip, dan konsep.26

b) Belajar keterampilan

Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot tujuannya yaitu memperoleh dan menguasai keterampilan jasmaniah, dalam belajar jenis ini perlu latihan-latihan intensif dan teratur.

c) Belajar sosial

Belajar sosial adalah belajar memahami masalah- masalah dan teknik-teknik untuk memecahkan masalah tujuannya yaitu untu menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah-masalah sosial seperti masalah keluarga dan masalah yang bersifat kemasyakatan.

d) Belajar pemecahan masalah

Belajar pemecahan masalah adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berpikir secara sistematis, logis, teratur, dan teliti tujuannya yaitu untuk

26Haryu Islamuddin, Psikologi Pendidikan (Mangli Jember: Stain Jember Press, 2014), 173

(39)

memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas.

e) Belajar rasional

Belajar rasional adalah belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis dan rasional (sesuai dengan akal sehat) tujuannya yaitu untuk memperoleh aneka ragam kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep.

Jenis belajar ini erat kaitannya dengan belajar pemecahan masalah.

f) Belajar kebiasaan

Belajar kebiasaan adalah proses pembetukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan yang telah ada biasanya menggunakan perintah, suritauladan, dan pengalaman khusus serta juga menggunakan hukuman dan ganjaran tujuannya agar seseorang memperoleh sikap dan kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif (konstetual).27

g) Belajar sikap

Belajar sikap adalah belajar yang diperoleh melalui keteladanan dan pembiasaan yang dapat mempebaiki hal kebiasaan yang tidak diinginkan seperti halnya belajar sikap

27Haryu Islamuddin, Psikologi Pendidikan, 174-176

(40)

menghormati orang tua, menyayangi saudara dan teman serta menolong dan bekerja sama.28

h) Belajar apresiasi

Belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan arti penting atau nilai suatu objek tujuannya yaitu agar seseorang memperoleh dan memgembangkan kecakapa ranah rasa yang dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai objek misalnya apresiasi sastra, musik.

i) Belajar pengatahuan

Belajar pengatahuan adalah belajar dengan cara melakukan penyelidikan mendalam terhadap objek pengatahuan artinya sebuah program belajar terencana untuk menguasai materi pelajaran dengan melibatkan kegiatan penyelidikan secara fakta dan eksprimen tujuannya yaitu memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman terhadap pengatahuan misalnya belajar menggunakan alat laboratorium dan penelitian lapangan.29

2) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Secara umum faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan tiga macam diantara:

28Fadhila Suralaga, Psikologi Pendidikan Implikasi Dalam Pembelajaran, (Depok: Rajagrafindo Persada, 2021), 80

29Haryu Islamuddin, Psikologi Pendidikan, 176-177

(41)

a) Faktor internal

Faktor internal yaitu faktor dari dalam diri sendiri yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani yang meliputi dua aspek yaitu, (1) aspek fisiologis diantaranya kondisi umum jasmani dan tonus, (2) aspek psikologis diantaranya kondisi rohaniah seperti, tingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat, dan motivasi.

b) Faktor eksternal

Faktor eksternal yaitu faktor dari luar diri yakni kondisi lingkungan di sekitar diantaranya lingkungan sosial dan lingkungan non sosial.

c) Faktor pendekatan belajar

Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar seseorang yang meliputi stategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Dimana dapat menunjang efektivitas dan efesiensi proses belajarnya supaya dapat memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar.30

c. Pengertian Minat Belajar

Menurut Guilford dalam buku Lestari, dan Yudhanegara menyatakan bahwa minat belajar adalah dorongan dari dalam diri peserta didik secara psikis dalam mempelajari sesuatu dengan penuh

30Haryu Islamuddin, Psikologi Pendidikan, 185-196

(42)

kesadaran, kesenangan dan kedisiplinan sehingga menyebabkan individu secara aktif dan senang untuk melakukannya. Guilford merinci indikator minat belajar kedalam beberapa kegiatan matematis, antara lain;

1) Perasaan senang

Perasaan senang yaitu seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa terus menerus mempelajari tanpa ada perasaan terpaksa untuk mempelajarinya.

2) Ketertarikan untuk belajar

Ketertarikan untuk belajar yaitu berhubungan dengan jiwa dan daya gerak yang menndorong pada diri siswa yang muncul dari diri sendiri ataupun sesuatu yang diperoleh dan dibentuk oleh lingkungan sehingga siswa melakukan kegiatan belajar.

3) Menunjukkan perhatian saat belajar

Perhatian dalam belajar yaitu suatu aktivitas jiwa siswa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan hal lain sehingga siswa memiliki minat sendirinya untuk selalu memperhatikan saat kegiatan belajar.

4) Keterlibatan dalam belajar.

Keterlibatan dalam belajar yaitu ketertarikan siswa dalam belajar yang mengakibatkan siswa senang dan tertarik untuk melakukan kegiatan atau mengerjakan dari aktivitas belajar karena

(43)

minat tidak timbul secara tiba – tiba melainkan perlu adanya keterlibatang langsung.31

Sedangkan indikator minat minat belajar menurut Darmadi dalam penelitian Rizki Nurhana Friantini yaitu:

1) Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subjek terhadap pembelajaran karena adanya ketertarikan

2) Adanya perasaan senang terhadap pembelajaran

3) Adanya kemauan dan kecenderungan pada diri subjek untuk terlihat aktif dalam pembelajaran serta untuk mendapat hasil yang terbaik.32

Hal ini semua indikator diatas digunakan sebagai alat untuk mengembangkan dan mengukur minat belajar matematika siswa.

Menurut Suryasubrata dalam buku Susanti menyatakan faktor- faktor yang mempengaruhi minat belajar dalam mata pelajaran matematika secara keseluruhan tersebut digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.33Diantaranya:

a. Faktor internal yaitu sesuatu yang membuat siswa berminat yang berasal dari dalam diri sendiri. Faktor internal antara lain: pemusatan perhatian dalam belajar, keingintahuan dalam belajar, kebutuhan dan motivasi dalam belajar.

31Lestari, and Yudhanegara, Penelitian Pendidikan Matematika , 93-94

32Riski Nurhana, And Rahmat Winata, “Analisis Minat Belajar Pada Pembelajaran Matematika,”

Jurnal Pendidikan Matematika, Volum .4, No.1. (Maret 2019): 7

33Susanti, Prestasi Belajar, 50-51

(44)

1) Perhatian dalam belajar yaitu pemusatan konsentrasi dari dari seluruh aktivitas seseorang yang ditunjukkan kepada sesuatu atau sekolompok objek belajar

2) Keingintahuan dalam belajar adalah perasaan atau sikap yang kuat untuk mengatahui sesuatu matematika serta dorongan kuat untuk mengetahui lebih banyak tentang sesuatu matematika 3) Kebutuhan (motif) dalam belajar yaitu keadaan dalam diri

pribadi seseorang siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas-aktivitas belajar guna mencapai suatu tujuan belajar 4) Motivasi dalam belajar yaitu perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujan belajar

b. Faktor eksternal yaitu sesuatu yang membuat siswa berminat yang datangnya dari luar diri, seperti: dorongan dari orang tua, dorongan dari guru, tersedianya prasana dan sarana atau fasilitas, dan keadaan lingkungan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi minat belajar siswa, menurut Totok Susanto, sebagai berikut:

1) Memotivasi dan cita-cita 2) Keluarga

3) Peranan guru 4) Sarana dan prasana 5) Teman pergaulan

(45)

6) Mass media34

Minat belajar berfungsi sebagai sebagai pendorong keinginan seseorang, penguat hasrat dan sebagai penggerak dalam berbuat yang berasal dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu dengan tujuan dan arah tingkah laku sehari-hari. Hal ini yang dinyatakan oleh sudirman yang menyatakan berbagai fungsi minat, sebagai berikut:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai penggerak atau motor yang melepas energi.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang serasi guna mencapai tujuan.

Fungsi minat dalam kaitannya dalam pelaksanaan studi adalah:

1) Minat melahirkan perhatian yang serta merta 2) Minat memudahkan tercapainya konsentrasi 3) Minat mencegah gangguan perhatian dari luar

4) Minat memperkuat pelekatnya bahan pelajaran dalam ingatan 5) Minat memperkecil kebosanan studi dalam diri sendiri.

34Andi Achru, “Pengembangan Minat Belajar Dalam Pembelajaran,”Jurnal Idaarah, VOL.III, NO.2.(Desember 2019): 211

(46)

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun hubungan antara dua variabel atau lebih.

Sedangkan penelitian kuantitatif merupakan sebuah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu. Penelitian ini juga menggunakan metode survey. Metode survey merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertayaan yang diajukan kepada responden, jadi peneliti meniliti karekteristik atau hubungan sebab akibat antar variabel, tanpa adanya intervensi peneliti.35 Dalam penelitian ini peneliti membahas tentang pengaruh disposisi matematis terhadap minat belajar matematika siswa yang datanya dihitung secara kuantitatif. Desain hubungan antara variabel-variabel penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Hubungan antar variabel Keterangan:

X : Disposisi Matematis Y : Minat Belajar Matematika

Adapun alur penelitiannya sebagai berikut:

35Lestari, and Yudhanegara, Penelitian Pendidikan Matematika, 114

X Y

(47)

Keterangan :

: Kegiatan awal dan akhir : Kegiatan penelitian

Tidak : Alur kegiatan

: Alur kegiatan jika diperlukan

Ya

Tidak : Analisis data

Ya mulai

Kegiatan pendahuluan

Pembuatan instrument penelitian berupa angket disposisi matematis dan minat belajar matematika

Uji coba terhadap 30 responden Uji validitas dan reliabilitas instrument

Valid?

Reliabel?

Penyebaran angket Disposisi matematis

Penyebaran angket Minat belajar

Pengolahan n Uji Prasarat Analisis

-Uji normalitas -uji autokorelasi -heteroskedastisitas Analisis

- Regresi linear sederhana - Uji t Pembahasan

Kesimpulan selesai

Eliminasi

(48)

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Dalam penelitian kuantitatif, populasi adalah keseluruhan objek atau subjek dalam penelitian. Menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti, kemudian ditarik kesimpulannya.36 Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan tahun Pelajaran 2020/2021. Dimana terdapat 6 kelas yang terdiri dari:

Tabel 3.1

Populasi Siswa Nurul Jihad

Kelas Banyak Siswa

VII Putra 14

Putri 20

VIII Putra 11

Putri 20

IX Putra 13

Putri 17

Jumlah 95

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Untuk mengambil sampel, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik probability sampling yaitu proportionate stratified random sampling.

Proportionate stratified random sampling adalah teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak

36Sugiyono, Metode Penelitian, 215

(49)

homogen dan berstrata secara proposional.37 Sebagai contoh, disuatu sekolah terdiri atas siswa yang memiliki kemampuan awal matematis di suatu sekolah terdiri atas siswa yang memiliki kemampuan awal matematis yang berstrata, mulai dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah dengan proporsi 30% siswa berkaemampuan tinggi, 50% siswa berkemampuan sedang, dan 20% siswa berkemampuan rendah. Pada kondisi ini, peneliti dapat mengambil sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling yaitu dengan mengambil sampel masing-masing strata secara acak proporsional.38 Dalam hal ini, peneliti memilih siswa MTs yang minat belajar matematika sebagai sampel. Dalam penelitian ini, penentuan ukuran sampel menggunakan rumus slovin, yaitu:

n =( . ( ) )

n = ukuran sampel N = Ukuran Populasi

e = nilai krisis (batas ketelitian) yang diinginkan.

Penelitian ini menggunakan 10% sebagai nilai krisis. Berdasarkan rumus slovin tersebut, maka dapat diperoleh besarnya sampel sebagai berikut:

n =( . ( , ) )

= ,

= 48,71

37Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2016), 64

38Lestari, and Yudhanegara, Penelitian Pendidikan Matematika, 108

(50)

Berdasarkan rumus slovin diperoleh jumlah sampel 48 responden, dalam masing-masing strata yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini dalam proporsi 50% sebanyak 17 siswa kelas VII, 16 siswa kelas VIII, dan 15 siswa kelas IX di MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan.

C. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data 1. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan suatu kegiatan mencari data di lapangan yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian.

Jika dilihat dari segi teknik atau cara pengumpulan data dapat dilakukan melalui non tes yaitu kuesioner (angket).

a. Kuesioner (Angket)

Angket adalah instrument non tes yang berupa daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh orang yang menjadi subjek dalam penelitian (responden).39 Dalam penelitian ini menggunakan angket untuk mengukur disposisi matematis dan minat belajar, teknik pengumpulan data berupa angket yang berisi daftar pertanyaan-pertanyaan mengenai minat belajar sesuai dengan indikator yang harus dijawab oleh siswa.

Pada penelitian ini angket terdiri dari pernyataan- pernyataan positif (favorable) dan negatif (unfavorable). Dalam penelitian ini menggunakan 5 alternatif pilihan jawaban yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

39Lestari, and Yudhanegara, Penelitian Pendidikan Matematika, 169

(51)

2. Instrument pengumpulan data

Data penelitian ini diambil dari disposisi matematis dan minat belajar matematika siswa yang diperoleh dari pengambilan angket yang mengadaptasi dari penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh Salwa Asy Syifa Salsabila (2021), Skripsi Program Studi Tadris Matematika IAIN Tulungagung, yang berjudul “Pengaruh Disposisi Matematis Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas XI MA AT-THOHIRIYAH Ngantru Tulungagung”. Dan oleh Candra Bagus Wijaya (2019), Skripsi Program Studi Tadris Matematika IAIN Tulungagung, yang berjudul “Pengaruh Kemampuan Komunikasi Matematis Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Maatematika Siswa Kelas VII J SMP NEGERI 1 Kauman Tulungagung”.

Langkah-langkah penyusunan angket yaitu sebagai berikut:

a. Menyusun kisi-kisi angket sebagai alat ukur yang digunakan sebagai indikator penyusun angket. Masing-masing indikator dijadikan landasan dan pedoman untuk menyusun tiap item pernyataan dalam angket. Pernyataan yang disusun terdiri dari pernyataan positif dan negatif.

b. Angket disposisi matematis dan minat belajar menggunakan skala Likert. Skala ini digunakan untuk mengukur minat belajar siswa.

Dengan menggunakan skala Likert peneliti memilih alternatif jawaban untuk setiap pernyataan angket. Alternatif jawaban ini mempunyai gradasi dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Untuk

(52)

keperluasan analisis kuantitatif, maka setiap alternatif jawaban akan diberi skor sebagai berikut:

c. Angket yang telah tersusun di uji cobakan kepada siswa yang berada diluar sampel penelitian. Dalam penelitian ini, angket di uji cobakan pada siswa MTs Nurul Jihad Waru Pamekasan.

d. Angket yang telah di uji cobakan akan disusun ulang dengan memperbaiki / menghilangkan item pernyataan yang tidak sesuai.

Perbaikan angket ini bertujuan untuk mendapatkan alat ukur yang valid dan reliabel sehingga nantinya akan didapatkan hasil penelitian yang maksimal.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrument Minat Belajar

No Indikator Keterangan Item

Jumlah Positif Negatif

1 Perasaan senang

Pendapatan siswa tentang pembelajaran matematika

1, 4, 18 9, 19 5

Kesan siswa terhadap guru matematika

Perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran matematika

2 Perhatian Perhatian saat mengikuti pembelajaran matematika

12, 13, 16

2, 15, 5

Perhatian siswa saat diskusi pembelajaran matematika 3 Ketertarik

an

Rasa ingin tahu ingin tahu siswa saat mengikuti pembelajaran matematika

3, 5, 7, 6, 20 5

Penerimaan siswa saat diberi tugas/PR oleh guru

4 Keterlibat an siswa

Kesadaran tentang belajar dirumah setelah dan sebelum masuk sekolah

8, 11,17 14, 10 5

Sumber: Candra Bagus Wijaya, 2019

(53)

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrument Disposisi Matematis Variabel Indikator Disposisi Matematis

Pernyataan Positif Negatif Disposisi

matematis

Rasa percaya diri dalam menggunakan matematika, memecahkan masalah,

memberikan alasan, dan mengomunikasikan alasan

1, 3, 7 2, 5, 6

Fleksibel dalam menyelidiki gagasan matematik, berusaha mencari strategi lain, kerja sama dan menghargai pendapat yang berbeda

9, 10, 12 8, 11, 13

Minat, rasa ingin tahu dan daya temu dalam

melakukan tugas matematika 14, 15, 20 16, 19 Gigih, tekun dalam mengerjakan tugas

matematika 22, 27 24

Melakukan refleksi atas cara berpikir dan

tugas yang telah diselesaikan 17, 18 21 Menilai aplikasi matematika ke situasi lain

dalam matematika dan pengalaman sehari- hari

25, 26 23

Mengapresiasi peran matematika dalam kultur dan nilai matematika sebagai alat dan sebagi bahasa

28, 29, 30 4

Jumlah 30

Sumber: Salwa Asy Syifa Salsabila, 2021

Gambar

Tabel 1.1 Indikator Variabel
Tabel 3.8 Hasil uji realibilitas Reliability Statistics
Gambar 3.2 Paradigma Penelitian Keterangan :
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
+3

Referensi

Dokumen terkait

HUBUNGAN ANTARA WAKTU BELAJAR EFEKTIF DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-UTSMANI

1. Disposisi matematis merupakan keinginan kuat yang mendorong siswa untuk belajar matematika secara sadar sehingga memunculkan sikap positif yang membantu siswa

mengevaluasi ide dan simbol, istilah skema serta informasi matematika. Hal yang terjadi di MTs Nurul Hakim tembung, kemampuan komunikasi matematika rendah. Dari data

Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Disposisi Matematis Siswa dalam Pembelajaran Matematika Pada Materi Persamaan Garis Lurus di

Selain itu, guru dan pendekatan pembelajaran juga merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa (Ibrahim, 2019, p. Karena pentingnya matematika,

Siswa yang memiliki disposisi matematis sedang juga semangat belajar. matematika karena ada dorongan dari teman-temannya yang

Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi antara variabel disposisi matematis dengan kemampuan representasi yang didapat sangat rendah yaitu 0,13 dan nilai signifikansi = 0,48

DESKRIPSI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs NURUL HUDA NU PESANGGRAHAN DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN DAN GENDER SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai