• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8 Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SD N 04 Garegeh Kota Bukittinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8 Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SD N 04 Garegeh Kota Bukittinggi"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1125

Fidella Tertia Vany, Rifda Eliyasni| Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8 Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SD N 04 Garegeh Kota Bukittinggi

Studies

Volume 5 No 1

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8

Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SD N 04 Garegeh Kota Bukittinggi

Fidella Tertia Vany1 Rifda Eliyasni2

1-2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

ARTICLE INFO ABSTRACT

Keywords: Learning Outcomes, Integrated Thematic, Discovery Learning

This research is motivated by the less than optimal implementation of integrated thematic learning carried out by teachers, so that it has an impact on the low learning outcomes of students in class IV SDN 04 Garegeh Bukittinggi City. This study aims to describe the improvement of student learning outcomes in integrated thematic learning using the Discovery Learning model in class IV SDN 04 Garegeh Bukittinggi City.

This research is a classroom action research with the subject of this research are teachers and students of class IV a total of 28 people consisting of 15 female students and 13 male students. The approach used is a qualitative and quantitative approach. The research was carried out in 2 cycles, each cycle has stages, cycle one has 2 meetings and cycle two has 1 meeting. The research data is in the form of lesson plans observations, the results of observations of integrated thematic learning and student learning outcomes using the Discovery Learning model. The results of the study seen from the aspect of the Learning Implementation Plan in the first cycle obtained an average score of 86.11% and in the second cycle obtained a score of 94.44% (Very Good).

The implementation of learning in the teacher aspect of the first cycle obtained an average of 82.81% (Good), and in the second cycle it increased to 93.75% (Very Good). Aspects of students in the first cycle obtained an average of 81.24% (Good), and in the second cycle increased to 90.62% (Very Good). The learning outcomes of students in the first cycle in the attitude aspect at the first meeting there were 6 people who behaved negatively then the attitude aspect at the 2nd meeting there were 5 people who behaved negatively and in the second cycle there were 3 people who behaved negatively from the learning outcomes the attitude aspect increased, the first cycle on the aspect of knowledge and skills obtained an average of 77.5% (Enough) and in the second cycle the learning outcomes of knowledge and skills increased to 86.5% (Good). Thus the Discovery Learning model can improve learning outcomes in integrated thematic learning in elementary schools

(2)

1126

Fidella Tertia Vany, Rifda Eliyasni| Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8 Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SD N 04 Garegeh Kota Bukittinggi Belajar, Tematik

Terpadu, Discovery Learning

pembelajaran tematik terpadu yang dilakukan oleh guru, sehingga berdampak pada rendahya hasil belajar peserta didik di kelas IV SDN 04 Garegeh Kota Bukittinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model Discovery Learning di kelas IV SDN 04 Garegeh Kota Bukittinggi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian ini adalah guru dan peserta didik kelas IV sejumlah 28 orang yang terdiri dari 15 orang peserta didik perempuan dan 13 orang peserta didik laki-laki.

Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif.

Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus mempunyai tahapan, siklus satu 2x pertemuan dan siklus dua 1x pertemuan. Data penelitian berupa hasilpengamatan RPP, hasil pengamatan pembelajaran tematik terpadu dan hasil belajar peserta didik menggunakan model Discovery Learning. Hasil penelitian dilihat dari aspek Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di siklus I diperoleh rata-rata skor 86,11% dan pada siklus II diperoleh skor 94,44% (Sangat Baik).

Pelaksanaan pembelajaran pada aspek guru siklus I diperoleh rata-rata yaitu 82,81% (Baik), dan pada siklus II meningkat menjadi 93,75%

(Sangat Baik). Aspek peserta didik pada siklus I diperoleh rata-rata yaitu 81,24% (Baik), dan pada siklus II meningkat menjadi 90,62% (Sangat Baik). Hasil belajar peserta didik pada siklus I pada aspek sikap pada pertemuan 1 terdapat 6 orang yang berprilaku negatif kemudian aspek sikap di pertemuan 2 terdapat 5 orang yang berprilaku negatif dan disiklus ke 2 terdapat 3 orang yang berprilaku negatif dari hasil belajar aspek sikap meningkat, siklus I pada aspek pengetahuan dan keterampilan diperoleh rata-rata 77,5% (Cukup) dan pada siklus II pada hasil belajar pengetahuan dan keterampilan meningkat menjadi 86,5%

(Baik). Dengan demikian model Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran tematik terpadu di sekolah dasar.

Corresponding author : fidellatertia@gmail.com

JBES 2022

PENDAHULUAN

Hasil belajar sering kali digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik menguasai bahan yang sudah diajarkan tersebut. Hasil belajar merupakan sebuah prestasi yang diperoleh

peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, karena dari hasil belajar terlihat kemampuan yang diperoleh peserta didik sehingga kemampuan tersebut dapat menjadi tolak ukur dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran (Cahyadi, 2019).

(3)

1127

Fidella Tertia Vany, Rifda Eliyasni| Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8 Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SD N 04 Garegeh Kota Bukittinggi

Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan pembelajaran tematik terpadu dari kelas I sampai kelas VI. Hal ini dipertegas oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan standar kurikulum sekolah dasar yang menyebutkan bahwa

“Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada sekolah dasar dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik terpadu dari kelas I sampai kelas VI”.

Pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan, menggabungkan, atau memadukan beberapa mata pelajaran yang diintegrasikan untuk memberikan pengalaman kepada peserta didik. Tema merupakan wadah atau wahana untuk mengenalkan berbagai konsep materi kepada anak didik secara menyeluruh.

Pembelajaran tematik terpadu merupakan pembelajaran yang memadukan berbagai kompetensi dari berbagai mata pembelajaran ke dalam berbagai tema. Tema yang dibuat dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun antar

mata pelajaran Rahmadevi & Farida (2020) Depdiknas dalam buku Trianto (2006:5) Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Majid (2014:89) mengemukakan karakteristik pembelajaran tematik terpadu diantaranya : “1) Berpusat pada peserta didik, 2) memberikan pengalaman langsung, 3) pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, 4) menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, 5) bersifat fleksibel, 6) menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan”.

Pembelajaran tematik terpadu bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam, bermakna dan berkesan kepada peserta didik, mengkaitkan berbagai mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menjadi pelaku utama dalam proses pembelajaran, aktivitas belajar yang menyenangkan serta media yang bervariasi.

(Marisya & Sukma, 2020).

(4)

1128

Fidella Tertia Vany, Rifda Eliyasni| Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8 Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SD N 04 Garegeh Kota Bukittinggi

Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu, tentunya guru perlu merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang tepat dan rinci berdasarkan model pembelajaran yang digunakan, sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, sebab aktivitas belajar menjadi salah satu kunci keberhasilan dari implementasi kurikulum 2013 (Mulyasa, 2004). Sesuai dengan pendapat (Ahmadi, 2014:76-86) mengatakan bahwa idealnya pembelajaran tematik terpadu pada kurikulum 2013 yaitu : (1) Guru lebih mengembangkan cara pembelajaran yang asyik dan menyenangkan; (2) guru harus bisa memposisikan diri sebagai pembimbing peserta didik bukan sang otoriter kelas; (3) guru diharapkan mampu menggali dan memancing potensi peserta didik apapun minat dan bakatnya; (4) guru harus mampu mengembangkan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan sesuai dengan lingkungan kehidupan keseharian peserta didik yang akan disajikan dalam proses pembelajaran; (5) guru harus berperan sebagai fasilitator dan motivator agar proses pembelajaran menjadi bermakna

bagi peserta didik; (6) guru professional yang diharapkan mampu mengembangkan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut; (7) guru memiliki keberanian untuk mencoba sesuatu yang baru, pembelajaran yang lebih kreatif dan menantang sehingga kebutuhan peserta didik terpenuhi dan tujuan pembelajaran tercapai.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan di kelas IV SD Negeri 04 Garegeh Kota Bukittinggi pada tanggal 6 Desember 2021 di kelas IV SD Negeri 04 Garegeh Kota Bukittinggi yaitu di tema 5 subtema 2 pembelajaran 4 dengan mata pelajaran MTK, PKN, dan B.Indonesia dan lanjut pada tanggal 7 Desember 2021 yaitu di tema 5 subtema 2 pembelajaran 5 dengan mata pelajaran MTK, IPS, Dan SBdP, kemudian pada tanggal 8 Desember 2021 yaitu di tema 5 subtema 2 pembelajaran 6 dengan mata pelajaran PKN, dan B.Indonesia. Secara umum pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu pada kurikulum 2013 belum berjalan optimal. Hal ini sesuai dengan hasil observasi peneliti yang menemukan

(5)

1129

Fidella Tertia Vany, Rifda Eliyasni| Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8 Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SD N 04 Garegeh Kota Bukittinggi

beberapa masalah pada guru dan peserta didik mulai dari sisi perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar. Setelah kegiatan observasi di kelas, dilanjutkan dengan wawancara antara peneliti dengan guru kelas IV. Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh informasi bahwa guru juga mengalami permasalahan yang sama pada tema 8 pembelajaran ke 3 dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, PKN dan IPS, serta guru juga belum pernah menggunakan model discovery learning pada pembelajaran tematik terpadu di kelas tersebut. Selain itu, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan guru belum maksimal, yakni belum mengembangkan model pembelajaran yang dapat merangsang keaktifan belajar peserta didik.

Pada perencanaan peneliti menemukan masalah pada penyusunan RPP, hal ini terlihat dari RPP yang disusun guru hanya menggunakan pendekatan saintifik yang ada di buku guru tanpa ada analisis yang lebih mendalam. Sumber belajar dan bahan ajar juga terlihat hanya menggunakan buku peserta didik tanpa ada variasi atau tambahan dari sumber lain.

Pada aspek guru terdapat masalah- masalah sebagai berikut: (1) Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat oleh guru belum menggunakan model pembelajaran dan hanya berfokus pada buku guru, padahal untuk kelas tinggi diwajibkan untuk menggunakan model pembelajaran seperti yang terdapat didalam Permendikbud No. 103 Tahun 2014 yang berisi tentang

“Kurikulum 2013 menggunakan tiga model pembelajaran utama yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah model Problem Based Learning, model Project Based Learning, dan Discovery Learning”, (2) Guru kurang mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran berbasis kelompok, (3) Guru kurang memberikan rangsangan kepada peserta didik tentang materi pembelajaran yang akan dipelajari, (4) Guru kurang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi masalah yang relevan dengan materi pelajaran, (5) Guru kurang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengolah informasi yang diperoleh dan (6) Guru kurang membimbing

(6)

1130

Fidella Tertia Vany, Rifda Eliyasni| Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8 Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SD N 04 Garegeh Kota Bukittinggi

peserta didik dalam menyimpulkan pembelajaran.

Masalah tersebut berdampak pada peserta didik seperti: (1) Rendahnya keinginan peserta didik dalam proses pembelajaran yang terlihat dari banyaknya peserta didik yang bercerita, melamun dan mengantuk, (2) Peserta didik hanya menerima informasi dari guru sehingga peserta didik tidak terlibat dalam proses pembelajaran, (3) Lemahnya konsep pembelajaran yang dimiliki peserta didik karena tidak memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan teman-temannya (4) Peserta didik lupa tentang materi pembelajaran yang telah dipelajari, karena peserta didik kurang terlibat dalam proses pembelajaran, (5) Peserta didik tidak diarahkan untuk menemukan dan memecahkan masalah sendiri, (6) Rendahnya hasil belajar peserta didik yang terlihat dari hasil nilai nilai hasil belajar peserta didik pada ulangan harian semester I, hasil belajar peserta didik tersebut masih tergolong rendah.

Melihat masalah di atas untuk mengatasi permasalahannya perlu kiranya

digunakan dan diterapkan suatu model pembelajaran yang lebih efektif dan banyak melibatkan peserta didik agar lebih aktif, kreatif, menyenangkan serta mampu berfikir kritis dalam menghadapi suatu masalah dan dapat saling membantu sesamanya dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 di sekolah dasar. Untuk menyelesaikan masalah yang timbul diatas, maka dari itu perlu diadakan pembaharuan model pembelajaran, salah satu alternatif tindakan yang dapat dilakukan dalam proses pembelajaran adalah menggunakan model Discovery Learning karena model pembelajaran ini menekankan keterlibatan peserta didik untuk menemukan dan menyelidiki sendiri konsep pengetahuan yang dapat mengubah kondisi kelas yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Seperti yang dikemukakan oleh Hosnan (2014), pembelajaran Discovery Learning merupakan suatu model cara belajar peserta didik aktif dengan menemukan dan menyelidiki sendiri sehingga hasil yang diperoleh peserta didik akan setia dan tahan lama dalam ingatan.

(7)

1131

Fidella Tertia Vany, Rifda Eliyasni| Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8 Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SD N 04 Garegeh Kota Bukittinggi

Model Discovery Learning menempatkan guru hanya sebagai simulator, motivator, dan fasilitator dalam pembelajaran, tentu hal ini ini sesuai dengan harapan K13 bahwa pembelajaran tidak berpusat kepada guru. Oleh karena itu, dalam penerapan model Discovery Learning seorang guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk final atau guru hanya menyajikan sebagian, maka selebihnya diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari dan menemukan pengetahuannya sendiri.

Penerapan model Discovery Learning dapat menimbulkan rasa senang kepada peserta didik karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil, menghilangkan keraguan peserta didik karena mengarah pada kebenaran yang final serta pengetahuan yang diperoleh peserta didik sangat pribadi dan ampuh. Sebagaimana menurut Kemendikbud (2013), kelebihan dari model Discovery Learning adalah : (a) Memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses kognitif peserta didik; (b) kompetensi yang diperoleh sangat pribadi dan ampuh karena

menguatkan pengertian,ingatan, dan transfer kompetensi selanjutnya; (c) menumbuhkan rasa senang peserta didik; (d) peserta didik berkembang dengan cepat dan sesuai dengan kecepatan dan gaya belajarnya (e) menyebabkan pseserta didik mengarahkan kegiatan belajaranya dengan melibatkan akalnya sendiri selama proses pembelajaran;

(f) memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerjasama dengan teman- temannya; (g) menghilangkan skeptisisme atau keragu- raguan peserta didik;(h) mendorong peserta didik selalu berpikir dan bekerja keras atas inisiatif sendiri; (i) mendorong peserta didik berpikir dan merumuskan hipotesis sendiri untuk menemukan jawabannnya oleh dirinya sendiri; dan (j) peserta didik belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar yang ada dikelas,sekolah, dan sumber belajar lainnya.

Berdasarkan paparan diatas, maka tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model Discovery Learning.

METODE PENELITIAN

(8)

1132

Fidella Tertia Vany, Rifda Eliyasni| Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8 Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SD N 04 Garegeh Kota Bukittinggi

Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Temapat penelitian adalah di SDN 04 Garegeh Kota Bukittinggi. Alur penelitian menggunakan Alur penelitian menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Wijaya, 2009:30) yang terdiri dari perencanaa, pelaksanaa, pengamatan dan refleksi.

Perencanaan, sesuai dengan rumusan masalah hasil studi pendahuluan peneliti bersama guru membuat rencana tindakan yang akan dilakukan. Tindakan itu berupa pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model Discovery Learning.

Kegiatan ini dimulai dengan merumuskan rancangan tindakan pembelajaran tematik terpadu berdasarkan model Discovery Learning. Pelaksanaan, tahap ini dimulai dengan pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu dengan model Discovery Learning sesuai dengan rencana yang telah disusun.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.

Pada setiap pertemuan pada penelitian dilaksanakan dengan materi yang berbeda sesuai dengan RPP yang telah disusun peneliti melaksanakan pembelajaran dikelas berupa interaksi antara guru dengan peserta

didik, dan peserta didik dengan peserta didik. Pengamatan, Pengamatan terhadap tindakan pembelajaran tematik terpadu di kelas IV dengan model Discovery Learning dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Hal ini dilaksanakan secara intensif, objektif, dan sistematis.

Pengamatan dilakukan oleh guru pada waktu peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran tematik terpadu. Refleksi, Refleksi ini dilaksanakan setelah tindakan dan pengamatan selesai dilaksanakan.

Refleksi diartikan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang terjadi, yang telah dihasilkan, tidak atau belum tuntas pada langkah sebelumnya, sebagai bahan pertimbangan melakukan tindakan berikutnya. Refleksi diadakan setiap satu kali tindakan berakhir. Dalam langkah ini peneliti dan observer mengadakan diskusi terhadap tindakan yang baru dilakukan.

Data penelitian berbentuk hasil pengamatan dari setiap tindakan perbaikan pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model Discovery Learning kelas IV SDN 04 Garegeh Kota Bukittinggi.

Data tersebut tentang hal-hal yang berkaitan

(9)

1133

Fidella Tertia Vany, Rifda Eliyasni| Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8 Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SD N 04 Garegeh Kota Bukittinggi

dengan perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar. Sumber data penelitian yang direncanakan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran serta hasil belajar tematik terpadu dengan menggunakan model Discovery Learning di Kelas IV SDN 04 Garegeh Kota Bukittinggi yang meliputi:

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti dan kegiatan akhir, kegiatan evaluasi pembelajaran, aktivitas guru dan peserta didik sewaktu kegiatan belajar mengajar. Data diperoleh dari subjek terteliti yakni guru dan peserta didik kelas IV SDN 04 Garegeh Kota Bukittinggi.

Teknik pengumpulan data dikumpulkan dengan observasi, tes dan non tes dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan lembar penilaian RPP, lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik dan lembar soal serta jurnal sikap dan rubrik penilaian keterampilan.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif yaitu analisis data dengan refleksi

sejak pengumpulan data sampai seluruh data terkumpul. Dan teknik analisis kuantitatif yang berhubungan dengan hasil belajar peserta didik berupa angka-angka.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan tahapan yang telah direncanakan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas IV SDN 04 Garegeh Kota Bukittinggi pada semester II tahun ajaran 2021/2022. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru praktisi, sedangkan guru kelas IV bertindak sebagai observer.

Siklus I Perencanaan

Hasil penelitian RPP pada lembaran siklus I pertemuan 1 menunjukan persentase keberhasilan siklus I yaitu 75 % dengan kualifikasi cukup (C). dan siklus 1 pertemuan 2 yakni 86,11% (B). Maka untuk siklus I nilai rata-rata kemampuan merancang pembelajaran dalam taraf keberhasilan dengan persentase yaitu

(10)

1134

Fidella Tertia Vany, Rifda Eliyasni| Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8 Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SD N 04 Garegeh Kota Bukittinggi

80,55% dengan kualifikasi baik.

(Kemendikbud, 2014:150).

Pelaksanaan

Dari hasil pengamatan pelaksanaan penelitian dapat dilihat keberhasilan aktivitas guru pada siklus I pertemuan 1 dapat dilihat hasil penilaian kegiatan guru adalah 78,12% (C) dengan kriteria cukup dan keberhasilan aktivitas guru pada siklus I pertemuan 2 yaitu 87,5% (B) dengan kriteria baik. Maka pada siklus I didapat rata-rata persentase keberhasil aktivitas guru 82,81%

(B) dengan kriteria baik.

Sedangkan hasil penilaian kegiatan peserta didik pada siklus I pertemuan 1 adalah 78,12% dengan kriteria cukup (C).

Lalu pada siklus I pertemuan 2 diperoleh 84,37% dengan kriteria baik (B). Maka pada siklus I didapat rata-rata persentase keberhasilan aktivitas peserta didik adalah 81,24% dengan kriteria baik (B).

Halis belajar

Hasil belajar peserta didik pada siklus I pertemuan I diperoleh nilai rata-rata peserta didik yaitu 74,05(C) Cukup, sedangkan pada

siklus I pertemuan 2 diperoleh rata rata hasil belajar peserta didik yaitu 81 (B) Baik.

Dengan rekapitulasi nilai hasil belajar peserta didik pada siklus I adalah 77,8 (C) Cukup.

Siklus II Perencanaan

Berdasarkan hasil penelitian RPP pada lembaran siklus 2 menunjukan persentase keberhasilan keberhasilan dengan persentase yaitu 94,44% dengan kualifikasi sangat baik (SB) (Kemendikbud, 2014:150).

Pelaksanaan

Dari pengamatan penelitian siklus II dapat dilihat hasil penilaian kegiatan guru adalah 93,75% (SB) dengan kriteria sangat baik. Sedangkan hasil penilaian kegiatan peserta didik pada siklus II adalah 90,62%

(SB) dengan kriteria sangat baik Hasil belajar

Hasil belajar peserta didik pada aspek pengetahuan dan keterampilan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata peserta didik yaitu 86,4 (B) Baik..

(11)

1135

Fidella Tertia Vany, Rifda Eliyasni| Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8 Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SD N 04 Garegeh Kota Bukittinggi

Berdasarkan paparan data penilaian hasil belajar yang diuraikan peneliti di atas dari hasil yang diperoleh pada siklus II, maka pelaksanaan siklus II telah terlaksana dengan sangat baik. Peneliti bersama guru kelas menyimpulkan pelaksanaan penelitian dari siklus I dan siklus II telah terlaksana dengan sangat baik dan guru telah berhasil menggunakan model Discovery Learning dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran tematik terpadu.

Dengan demikian pelaksanaan penelitian dicukupkan sampai siklus II, keputusan ini berdasarkan kesepakatan peneliti dan guru kelas IV SDN 04 Garegeh Kota Bukittinggi sebagai observer. Setelah mengamati hasil yang diperoleh, peneliti menyimpulkan bahwa meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran tematik terpadu menggunakan model Discovery Learning berhasil dengan sangat baik. Peningkatan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model Discovery Learning bisa dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Discovery Learning:

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Perencanaan pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model Discovery Learning dalam bentuk RPP yang komponen penyusunnya terdiri dari satuan pendidikan, kelas/semester tema/subtema, pembelajaran, alokasi waktu, kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model dan metode pembelajaran, langkah langkah model Discovery Learning yaitu (1) Pemberian Stimulus (Stimulation); (2) Pemberian Fokus Masalah/Identifikasi Masalah (Problem Statement); (3) Pengumpulan Data

0 50

100 Siklus I

Pertemuan I Siklus I Pertemuan II Siklus II

(12)

1136

Fidella Tertia Vany, Rifda Eliyasni| Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8 Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SD N 04 Garegeh Kota Bukittinggi

(Data Collection); (4) Pengolahan Data (Data Processing); (5) Pembuktian (Verification); (6) Menyimpulkan (Generaization). Hasil pengamatan perencanaan pelaksanaan pembelajaran dengan rata-rata siklus I 80,55% dengan kualifiasi baik dan semakin meningkat pada siklus II yaitu 94,44% dengan kualifikasi sangat baik.

2. Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu menggunakan Model Discovery Learning terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah Model Discovery Learning. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar pengamatan, aspek guru dan aspek peserta didik menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran belum maksimal namun mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan berdasarkan aktivitas guru pada siklus I menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan persentase nilai yang diperoleh rata-rata adalah 82,81%

(B) dengan kriteria baik. Dan lebih meningkat lagi pada siklus II dengan persentase nilai 93,75% (SB) dengan kriteria sangat baik. Sedangkan pada aktivitas peserta didik pada silklus I dengan persentase nilai yang diperoleh adalah 81,24% (B) dengan kriteria baik.

Dan lebih meningkat lagi pada siklus II dengan persentase nilai 90,62% (SB) dengan kriteria sangat baik. Dari hal ini, terlihat bahwa ada peningkatan dari kegiatan mengajar guru dan aktivitas peserta didik pada tahap pelaksanaan mulai dari siklus I sampai siklus II.

3. Hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran tematik terpadu dengan Model Discovery Learning di kelas IV SD N 04 Garegeh Kota Bukittinggi mengalami peningkatan tiap siklusnya.

Penilaian terhadap peserta didik dalam peningkatan hasil belajar tematik terpadu dengan menggunakan model Discovery Learning pada siklus 1 diperoleh presentase nilai rata-rata yaitu 77,5 dengan dengan kualifikasi cukup (C) dan semakin meningkat pada siklus II yaitu 86,5 dengan kualifikasi nilai (B). Dengan demikian model Discovery

(13)

1137

Fidella Tertia Vany, Rifda Eliyasni| Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8 Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SD N 04 Garegeh Kota Bukittinggi

Learning dapat meningkatkan hasil belajar tematik terpadu di Tema 8.

REFERENSI

Ahmadi, Iif Khoiru, dkk. 2014.

Pengembangan dan Model Pembelajaran Tematik integratif.

Jakarta: Prestasi Pusataka.

Ariani, Y., & Kenedi, A. K. (2018). Model Polya dalam peningkatan hasil belajar matematika pada pembelajaran soal cerita volume di sekolah dasar. Jurnal Inspirasi Pendidikan, 8(2), 25-36

At-Taubany,Trianto, IB., & Suseno

Hadi. 2017. Desain

Pengembangan Kurikulum 2013 Di Madrasah. Depok:

KENCANA

Aunurrahman. 2014. Belajar dan Pembelajaran. ALFABETA.

Bruner, J.S. (1997). On Knowing Essays for The Left Hand. United State Of Amerika. The Effect of Discovery Learning Model on Student’s Critical Thingking and Cognitive Ability in Junior High School.

DOI: 10.9790/7388-0706010108.

Cahyadi, Edi Dkk. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Tematik Terpadu Melalui Model Project Based Learning Pada Peserta didik Sekolah Dasar, Vol. 2 No. 1 (Jauari) 2019, Hal. 205-218 Devy Shiva. 2017.

New Edition Pocket Book IPS dan PKn SMP/MTs Kelas VII, VII dan IX. Jakarta: Cmedia.

Darmadi. (2017). Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Peserta didik.

Jurnal PERSPEKTIF Ilmu Pendidikan. Vol. 32 (No. 1 2018).

Darmawan, Deni., & Wahyudin, Dinn. 2018.

Model Pembelajaran di Sekolah.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Desyandri & Dori Vernanda. (2017)

“Pengembangan Bahan Ajar Tematik Terpadu di Kelas V Sekolah Dasar Menggunakan Identifikasi Masalah. Prosiding Seminar Nasional HDPGSDI Wilayah 4. Hlm. 163-168

Eliyasni, Rifda & Fransiska, Dilla (2021)

Peningkatan Proses

Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Discovery Learning di Kelas IV SD

Faisal. 2014. Sukses Mengawali Kurikulum 2013 di SD Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Diandra Creative

(14)

1138

Fidella Tertia Vany, Rifda Eliyasni| Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8 Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SD N 04 Garegeh Kota Bukittinggi

Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Konstektual dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia

Kemendikbud.2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013.Jakarta Kemendikbud.

____________. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kristin, F. (2016) . Analisis model pembelajaran discovery learning dalam meningkatkan hasil

belajar peserta didik SD.

Jurnal Pendidikan Dasar Perkhasa,2(1), 90-98

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru.

Jakarta : PT Raja

GrafindoPersada.

Kusumah, Wijaya, dan Dedi Dwitagama.

2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks.

Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya

Mulyasa. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rahmadevi, T., & Farida, S. (2020).

Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Problem Based Learning di Kelas IV Sekolah Dasar. e- Journal Pembelajaran Inovasi, Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(5), 99-109.

Rahmatina., Eliyasni, Rifda & Habibi,

(2019) M. The

Implementation Of Discovery Learning Model For Improving Thematic Integrated Learning In Primary School. Advances in School Science, Education and Humanities Research.

Vol. 382,, 430-432.

Rusman. 2015. Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta: PT. RAJA GRAFINDO PERSADA

Sani, Abdullah Ridwan. 2016. Penilaian Autentik. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Sudjana, Nana. 2014. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Sinar Baru Algensindo.

(15)

1139

Fidella Tertia Vany, Rifda Eliyasni| Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8 Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SD N 04 Garegeh Kota Bukittinggi

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor

Faktor yang

Mempengaruhinya.

Jurnal Ilmiah Konseling.

Vol.2 (Nomor 1.2013), 27-3.

Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar &

Pembelajaran di Sekolah

Dasar. Jakarta:

PRENADAMEDIA GROUP.

Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2017. Metode Penellitian Pendidikan (Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D.. Bandung: Alfabeta

. 2018 Sugiyono. 2017.

Metode Penellitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D.. Bandung: Alfabeta

Widiasworo, Erwin. 2017. Strategi dan Metoe Mengajar Peserta didik di Luar Kelas.Jakarta: AR-RUZZ MEDIA

Zendrato, Juniriang. (2016). Tingkat Penerapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Di Kelas.

Scholaria. Vol.6 (2016), 58-73

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan Bahan Ajar Tematik Berbasis Discovery Learning pada Tema Daerah Tempat Tinggalku untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.. Pembimbing I:

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan peneliti dapat disimpulkan bahwa (1) Perencanaan pembelajaran tematik terpadu di kelas IV SD dengan menggunakan model

iv ABSTRAK Belia Fadhila, 2022 : Penerapan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran Tematik Terpadu Tema 8 di Kelas V SD Negeri 12

Upaya Untuk Mengatasi Hambatan-Hambatan Dalam Penerapan Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Discovery Learning di Kelas IV SDN 15 Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman

SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik yang diajarkan menggunakan model discovery learning lebih tinggi

Sesuai rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian secara umum adalah untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran tematik terpadu menggunakan

Jurnal Pendidikan Tambusai 3976 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Kooperatif Tipe Stad di Kelas IV SD Mulya Julita Putri1,

Jurnal Pendidikan Tambusai 4159 Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Terpadu di Kelas V SDN 04 Cupak Kabupaten Solok Sri