• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Iv Materi Shalat Idain Melalui Penggunaan Video Pembelajaran Based Learning

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Iv Materi Shalat Idain Melalui Penggunaan Video Pembelajaran Based Learning"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 1, No 1 (2023): September

P-ISSN: .... ...., E-ISSN: .... - ....

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

1

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Iv Materi Shalat Idain Melalui Penggunaan Video Pembelajaran Based Learning

Epo Persila1,

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui bagaimana penerapan pelaksanaan pembelajaran fiqih dengan menggunakan model Video Based Learning, (2) untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar dengan diterapkannya model Video Based Learning, dan (3) untuk menggambarkan hasil pembelajaran fiqih dengan model Video Based Learning.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi tersebut di atas maka rumusan masalahnya adalah

“Apakah metode Video Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa Mata Pelajaran Fiqih Materi Ketentuan dan hikmah shalat ‘Idain serta membiasakan sikap saling memaafkan sebagai pengamalan nilai-nilai shalat ‘Idain di Kelas IV MIN 1 Pagar Alam tahun pelajaran 2022/2023?”

Bagaimana peningkatan aktifitas dan hasil belajar siswa Subtema Ketentuan dan hikmah shalat ‘Idain serta membiasakan sikap saling memaafkan sebagai pengamalan nilai-nilai shalat ‘Idain melalui penerapan model Video Based Learning dengan menggunakan pendekatan scientific di Kelas IV MIN 1 Pagar Alam tahun pelajaran 2022/2023? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dilaksanakan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang muncul di dalam kelas. Metode ini dilakukan empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Keempat tahap tersebut merupakan siklus yang berlangsung secara berulang dan dilakukan dengan langkah-langkah yang sama dan difokuskan pada pembelajaran diskusi sebagai praktik dari keterampilan pemecahan masalah melalui Video Based Learning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model Video Based Learning mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat melalui siklus yang telah dilakukan. Pada siklus I, nilai rata-rata pretest adalah 44,44 dan nilai rata-rata posttest adalah 75,14.

Untuk siklus II, nilai rata-rata pretest yaitu 75,14 dan nilai rata-rata posttest yaitu 82,96, Peningkatan hasil belajar dapat dilihat pada nilai siklus I adalah 75,14, siklus II adalah 82,96.

Kata kunci:; Fiqih, Video Based Learning

1. Pendahuluan

Untuk dapat menyampaikan pelajaran yang baik agar siswa lebih mudah memahami pelajaran, seorang guru selain harus menguasai materi, dia juga dituntut untuk dapat terampil dalam memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat untuk situasi dan kondisi yang dihadapinya. Seorang guru sangat dituntut untuk dapat memiliki pengertian secara umum mengenai sifat berbagai metode, baik mengenai kebaikan metode maupun mengenai kekurangan- kekurangannya. Ada beberapa metode yang dikenal dalam pengajaran, misalnya yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode kerja kelompok, tugas, metode eksperimen, metode tanya-jawab, dan sebagainya. (Arikunto, 2021)

(2)

2

Dengan memilih metode yang tepat, seorang guru selain dapat menentukan output atau hasil lulusan dari lembaga pendidikan, juga merupakan landasan keberhasilan lembaga pendidikan, dan juga menjadi pengalaman yang disenangi bagi anak didik.

Oleh karena itu, untuk dapat menciptakan suasana belajar yang kreatif dalam mata pelajaran fiqih, guru dapat memilih metode Video Based Learning. Tujuan dari penggunaan metode ini adalah untuk mengaktifkan setiap individu untuk berpartisipasi dalam belajar. (Arikunto, 2021)

Berdasarkan fakta yang ada, guru mata pelajaran fiqih Kelas IV di MIN 1 Pagar Alam, bahwa pembelajaran mata pelajaran fiqih di Kelas IV lebih menekankan pada aspek kognitif, yaitu pembahasan dengan teori-teori tentang masalah yang dihadapi dengan lebih menyenagkan dan interaktif.

Pembelajaran seperti ini bagus diterapkan dalam memahami masalah secara konseptual saja, tetapi lemah secara faktual dan keterampilan. Padahal masalah yang dikaji dalam mata pelajaran fiqih selalu berhubungan dengan praktik dan pembiasaan kehidupan sehari- hari. Jadi kurang tepat jika pembelajaran fiqih hanya mengutamakan konsep tanpa memperhatikan praktek. Siswa perlu dibekali kemampuan untuk mengenali kemampuannya sendiri dan bisa berbagi pengetahuan dengan orang lain.

Hasil observasi menunjukkan bahwa MIN 1 Pagar Alam merupakan salah satu sekolah yang masih menerapkan teori behavioristik. Sebagian besar guru lebih suka menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang kreatif dalam menjawab pertanyaan dan lemah dalam penguasaan materi. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya nilai rata-rata fiqih sebelum diadakan tindakan, terlebih nilai praktik.

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti selama mengajar di Kelas IV MIN Pagar Alam tahun pelajaran 2022/2023 ternyata umumnya minat siswa dan keterlibatan siswa dalam proses belajar masih sangat minim. Hal ini dapat dilihat saat proses pembelajaran siswa sangat pasif bahkan ada beberapa diantaranya sibuk melakukan aktifitas sendiri. Hal ini tentu akan berdampak pada hasil belajar siswa. Sebagai informator pertama dalam proses pembelajaran guru tentu dituntut mampu melakukan variasi model dan metode pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan proses pembelajaran yang melibatkan peran siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Untuk itu penulis dalam penelitiannya berupaya meningkatkan hasil belajar siswa pada muatan pembelajaran Fikih menggunakan metode Video Based Learning. Karena pada zaman sekarang anak anak suka menonton Video di yourtobe melalui Hand Phon.

Penggunaan metode Video Based Learning dalam proses pembelajaran diharapkan materi yang dipelajari akan lebih mudah dipahami oleh siswa. Adanya interaksi guru melalui penayangan video kepada siswa diharapkan mampu melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran.

(3)

3

Berdasarkan hasil post tes yang telah dilakukan peneliti pada tahap pertama (pra siklus) pembelajaran Fikih materi Ketentuan dan hikmah shalat ‘Idain serta membiasakan sikap saling memaafkan sebagai pengamalan nilai-nilai shalat ‘Idain Kelas IV di MIN 1 Pagar Alam. Peneliti masih mendominasi proses berlangsungnya kegiatan belajar. Kegiatan siswa di dalam proses pembelajaran lebih banyak mendengarkan apa yang disampaikan oleh peneliti. Akibatnya terlihat adanya beberapa siswa yang melamun, bermain sendiri atau dengan teman sebngkunya, mengantuk dan memperhatikan guru dengan pandangan kosong pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini menyebabkan kebosanan pada diri siswa sehingga hasil belajar yang dicapai oleh siswa belumlah maksimal. Hal ini bisa dilihat dari 15 siswa hanya 5 siswa (44,44%)yang telah mencapai KKM dan sebanyak 10 siswa (55,56%) yang masih dibawah KKM. KKM untuk maple Fikih di MIN 1 Pagar Alam Kelas IV adalah 70. Berdasarkan data ketuntasan pada tahap Pra Siklus maka dapat ditarik kesimpulan proses pembelajaran yang berlangsung masih belum maksimal. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya siswa yang mencapai KKM masih dibawah 50%.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti dalam penelitiannya mengambil judul sebagai berikut :“ Penerapan Video Pembelajaran Based Learning Materi Shalat Idain Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Iv”Pendahuluan harus jelas dan memberikan masalah yang akan dibahas dalam naskah.

2. Metode

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kata ini terambil dari bahasa Inggris Classroom Action Research (CAR). PTK ini juga biasa disebut dengan riset tindakan. Dengan demikian PTK merupakan suatu tindakan yang bersifat reflektif oleh para pelaku tindakan, dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional mengenai tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan- tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran dilaksanakan.

Menurut Saminanto PTK bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran, membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di kelas, dan mendorong guru untuk selalu berfikir kritis terhadap apa yang mereka lakukan sehingga menemukan teori sendiri yang tanpa tergantung teori yang mutlak dan bersifat universal yang ditemukan oleh para pakar peneliti yang seringkali tidak cocok dengan situasi dan kondisi kelas.

Penelitian ini bertujuan memperbaiki pembelajaran di MIN 1 Pagar Alam Kelas IV.

Masalah tersebut adalah kurangnya keaktifan siswa, minat belajar siswa, dan minimnya hasil belajar siswa.

Tindakan Kelas ini dilakukan selama 2 siklus dengan mengaplikasikan model yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto. Setiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi.

(4)

4

3. Hasil

Berdasarkan hasil analisis penulis yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur secara kuantitatif dan kualitatif akan digunakan sebagai indikator hasil dan aktivitas belajar siswa

3.1 Siklus 1

1. Tahap Perencanaan

Perencanaan (planning) merupakan langkah yang pertama dilakukan dalam penelitian. Kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Peneliti menyiapkan jadwal dan materi ajar tentang pokok bahasan ketentuan shalat 'Idain .

b. Peneliti menyiapkan Modul Ajar materi ketentuan shalat 'Idain . c. Peneliti menyiapkan lembar soal untuk mengetahui hasil belajar siswa.

d. Peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dalam proses pembelajaran

e. Peneliti menyiapakn instrument pembelajaran

f. Peneliti menyiapakan instrument pembelajaran lembar observasi kegiatan siswa tentang proses pembelajaran menggunakan Video based learning

g. Peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran lembar observasi kegiatan guru.

h. Peneliti mempersiapkan lembar soal evaluasi berupa tes formatif untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.

(5)

5

2. Tahap Pelaksanana

Dalam tahap pelaksanaan ini merupakan langkah pelaksanaan dari tahap perencanaan. Hal yang akan dilaksanakan yaitu penyampaian materi dan penilaian terhadap aktivitas yang dilakukan pendidik dan peserta didik, apakah aktivitas yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.

Pelaksanaan tindakan ini dilakukan oleh peneliti dan pendidik setelah memahami perencanaan yang disusun sebelumnya. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyampaian materi ini dengan menggunakan media gambar yaitu agar peserta didik lebih mudah memahami materi pelajaran serta lebih aktif dalam belajar.

Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran di kelas yaitu sebagai berikut:

a. Guru menyiapkan beberapa gambar yang berisi Shalat Idain yang berisi beberapa konsep atau topik yang mungkin cocok untuk sesi review (persiapan menjelang tes atau ujian).

b. Setiap peserta didik memikirkan jawaban atau soal dari gambar yang dipegang.

c. Setiap siswa menjawab sesuai dengan gambar yang berisi gambaran Shalat Idain yang sesuai dengan jawaban.

d. Kesimpulan

3. Tahap pengamatan

Pada tahap pengamatan (observasi) ini dilakukan suatu pengamatan yang berkaitan dengan pelaksanaan terhadap jalannya proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar yang berisi angka. Tindakan dan perencanaan yang telah disusun harus benar-benar dilaksanakan dan diobservasi agar dapat memperbaiki hasil belajar fikih. Pengamatan ini ditekankan dan dititik beratkan kepada proses pembelajaran yang aktif, serta aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik dalam belajarnya.

4. Tahap Refleksi

Setelah melakukan observasi atau pengamatan terhadap penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi. Pada kegiatan refleksi ini dilakukan kegiatan yang meliputi kegiatan menganalisis, memahami, serta membuat kesimpulan terhadap jalannya prorespembelajara yang diperoleh dari hasil pengamatan.

Setelah menganalisis hasil belajar serta aktivitas peserta didik, maka dapat disimpulkan apakah dalam belajarnya peserta didik sudah mencapai keberhasilan ataupun masih mengalami hambatan dalambelajar. Apabila hasil yang diperoleh belum sesuai maka akan dilaksanakan perbaikan pada siklus berikutnya.

(6)

6

3.2 Siklus II

Perencanaan tindakan siklus II ini disusun berdasarkan refleksi hasil observasi pembelajaran pada siklus I. Perencanaan tindakan ini dipusatkan kepada sesuatu yang belum dapat terlaksana dengan baik pada tindakan siklus I.

1. Tahap Perencanaan

Perencanaan (planning) merupakan langkah yang pertama dilakukan dalam penelitian. Kegiatan yang dilakukan adalah:

a) Peneliti menyiapkan jadwal dan materi ajar tentang pokok bahasan hikmah shalat ‘Idain.

b) Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi hikmah shalat ‘Idain

c) Peneliti menyiapkan lembar soal untuk mengetahui hasil belajar siswa.

d) Peneliti mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dalam proses pembelajaran

e) Peneliti menyiapakan instrument pembelajaran

f) Peneliti menyiapakan instrument pembelajaran lembar observasi kegiatan siswa tentang proses pembelajaran menggunakan metode Video based learning.

g) Peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran lembar observasi kegiatan guru tentang penggunaan metode Video based learning.

h) Peneliti mempersiapkan lembar soal evaluasi berupa tes formatif untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.

2. Tahap Pelaksanana

Dalam tahap pelaksanaan ini merupakan langkah pelaksanaan dari tahap perencanaan. Hal yang akan dilaksanakan yaitu penyampaian materi dan penilaian terhadap aktivitas yang dilakukan pendidik dan peserta didik, apakah aktivitas yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.

Pelaksanaan tindakan ini dilakukan oleh peneliti dan pendidik setelah memahami perencanaan yang disusun sebelumnya. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyampaian materi ini dengan menggunakan media Gambar-gambar yaitu agar peserta didik lebih mudah memahami materi pelajaran serta lebih aktif dalam belajar.

Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran di kelas yaitu sebagai berikut:

a. Pengajar atau guru membuat suasana kelas lebih bersemangat dan termotivasi untuk belajar.

b. Guru menyediakan Gambar yang berkaitan dengan video yang akan di tapilkan sesuai dengan materi Waktu Shalat Idain.

c. Pengajar akan mengutarakan materi utama dan selanjutnya akan memberi waktu jeda kepada siswa untuk persiapan, seperti meneliti dan mendalami materi yang telah disampaikan.

d. Guru menampilkan video pembelajaran

(7)

7

e. Siswa akan membahas berbagai persoalan yang ada pada video sebagai materi utama.

f. Setelah sesi sebelumnya selesai guru akan membuat kesimpulan.

g. Pengajar selanjutnya melaksanakan evaluasi dan refleksi dari apa yang telah dilakukan dalam pembelajaran.

h. Selanjutnya penutup disampaikan oleh guru.

3. Tahap pengamatan

Pada tahap pengamatan (observasi) ini dilakukan suatu pengamatan yang berkaitan dengan pelaksanaan terhadap jalannya proses pembelajaran dengan menggunakan media Gambar. Tindakan dan perencanaan yang telah disusun harus benar-benar dilaksanakan dan diobservasi agar dapat memperbaiki hasil belajar fikih. Pengamatan ini ditekankan dan dititik beratkan kepada proses pembelajaran yang aktif, serta aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik dalam belajarnya.

4. Tahap Refleksi

Setelah melakukan observasi atau pengamatan terhadap penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi. Pada kegiatan refleksi ini dilakukan kegiatan yang meliputi kegiatan menganalisis, memahami, serta membuat kesimpulan terhadap jalannya prores pembelajarna yang diperoleh dari hasil pengamatan.

Setelah menganalisis hasil belajar serta aktivitas peserta didik, maka dapat disimpulkan apakah dalam belajarnya peserta didik sudah mencapai keberhasilan ataupun masih mengalami hambatan dalambelajar. Apabila hasil yang diperoleh belum sesuai maka akan dilaksanakan perbaikan pada siklus berikutnya.

a. Tahap Refleksi

Setelah melakukan observasi atau pengamatan terhadap penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi. Pada kegiatan refleksi ini dilakukan kegiatan yang meliputi kegiatan menganalisis, memahami, serta membuat kesimpulan terhadap jalannya prores pembelajarna yang diperoleh dari hasil pengamatan.

Setelah menganalisis hasil belajar serta aktivitas peserta didik, maka dapat disimpulkan apakah dalam belajarnya peserta didik sudah mencapai keberhasilan ataupun masih mengalami hambatan dalambelajar. Apabila hasil yang diperoleh belum sesuai maka akan dilaksanakan perbaikan pada siklus berikutnya.

Lokasi atau obyek Penelitian akan dilakukan di kelas IV MIN 1 Pagar Alam.

MIN ini terletak di Desa Muara Siban Rt. 003 Rw. 002 Kelurahan Muara Siban Kecamatan Dempo Utara Kota Pagar Alam.

Subyek yang akan diteliti atau sampel yang akan diteliti adalah siswa kelas IV MIN 1 Pagar Alam yang akan mendapatkan materi pokok

(8)

8

Ketentuan dan hikmah shalat ‘Idain serta membiasakan sikap saling memaafkan sebagai pengamalan nilai-nilai shalat ‘Idain pada mata pelajaran fiqih. Adapun jumlah siswa kelas IVA MIN 1 Pagar Alam ini berjumlah 1 5 siswa, terdiri dari 7 siswa Putra dan 10 siswa Putri Data adalah unit informasi yang direkam media yang dapat dibedakan dengan data lain, dapat dianalisis dan relevan dengan program tertentu.

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.

Teknik pengumpulan data yaitu bagaimana ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik tes dan non tes yaitu tes tertulis dan observasi . Tes tertulis adalah tes yang dilaksanakan secara tertulis, baik pertanyaan maupun jawabannya. Tes tertulis dapat berbentuk uraian (essay/subjective) atau obyektif (objective tes). Tes uraian berupa pertanyaan yang menuntut siswa menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan. Sedangkan tes obyektif dapat berbentuk soal benar salah, pilihan ganda, menjodohkan, atau jawaban singkat (isian). Sedangkan observasi yaitu untuk memastikan Langkah-langkah utama dalam pembelajaran. Perangkat tes yang digunakan adalah evaluasi hasil belajar berupa tes tulisan uraian. Perangkat nontes yang di gunakan adalah, observasi dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil analisis penulis yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur secara kuantitatif dan kualitatif akan digunakan sebagai indikator hasil dan aktivitas belajar siswa.

Data yang digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi belajar adalah data hasil tes siklus pertama dan siklus kedua. Data – data tersebut berupa angka sehingga tekhnik pengolahan data yang digunakan adalah dengan menggunakan tekhnik kuantitatif dan akan didukung secara kualitatif. Tekhnik kuantitaif yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencari selisih hasil tes dari Prasiklus kemudian sikulus 1 dan siklus 2.

4. Pembahasan

Siklus I merupakan upaya perbaikan pembelajaran pertama yang dilakukan berdasarkan hasil refleksi dari tahap Pra Sikus. Setelah diadakan penelitan perbaikan pembelajaran pada taha Siklus I pada kelas Kelas IV MI Mafatihul Huda Curug menggunakan metode Viseo Based Learning belum menunjukan adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan pada siswa dari tahap Pra Siklus.

Hasil dari siklus I : Tahap refleksi meliputi kegiatan memahami, menjelaskan, dan menyimpulkan data yang telah diperoleh. Pada tahap ini peneliti bersama guru

(9)

9

melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I.

Kelebihan yang terdapat pada siklus I akan dipertahankan, sedangkan hambatan dan kelemahan yang terjadi pada siklus I dijadikan bahan refleksi untuk memperbaiki tindakan pada siklus II.Kesimpulannya adalah Siswa meringkas, menjelaskan, mengubungkan, dan merangkum yang terkait dengan pelajaran atau topic lain. Pada tahap ini dimasukkan kegiatan mengkomunikasikan.

Siklus II merupakan upaya perbaikan pembelajaran kedua dalam kegiatan penelitian ini yang dilakukan berdasarkan hasil refleksi dari tahap Sikus I. Setelah diadakan penelitan perbaikan pembelajaran pada taha Siklus II pada kelas Kelas IV MI Mafatihul Huda Curug menggunakan metode Video Based Learning menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa dibanding tahap Siklus I.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, menunjukan bahwa hasil belajar pada mapel fiqih materi tata cara Shalat Idain menggunakan metode Video Based Learning diKelas IV MI Mafatihul Huda Curug dari Pra siklus I, Siklus I sampai dengan siklus II terlihat ada peningkatan. Peningkatan hasil belajar siswa selama berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan metode Video Based Learning dapat dilihat pada data hasil tes evaluasi siswa yang sudah dilakukan oleh peneliti pada tabel berikut:

Rata-Rata Hasil Belajar

Kegiatan KKM Rata-Rata Prasiklus 70 60

Siklus I 70 75,14

Siklus II 70 82, 96

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan dari tindakan perbaikan baik di Siklus I, Siklus II. Pada siklus I terlihat bahwa persentase hasil belajar siswa mencapai 75,14%. Hal ini menunjukan bahwa masih banyak siswa yang belum sepenuhnya mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM). Sedangkan pada siklus II mengalami penigkatan rata-rata hasi belajar mencapai 82.96% . Hal ini menunjukan adanya peningkatan jumlah siswa yang telah mencapai batas kriteria ketuntasan minimum (KKM). Peningkatan rata-rata nilai ketuntasan tersebut menandakan adanya peningkatan hasil belajar mata pelajran fikih materi ketentuan tata cara Shalat Idain menggunakan metode Video Based Learning. Berdasarkan pemaparan diatas menunjukan bahwa melalui penggunaan metode Video Based Learning mata pelajaran Fikih menjadi meningkat. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus I sampai siklus II dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada tahap Pra Siklus dimana proses pembelajaran masih dilakukan secara klasikal.Tabel dan Gambar disajikan di tengah dan dikutip dalam naskah.

Gambar harus dapat dibaca dengan jelas dan setidaknya memiliki resolusi 300 DPI (Dots Per Inch) untuk kualitas cetak yang baik. Tabel dibuat dengan model terbuka (tanpa garis vertikal) seperti yang ditunjukkan di bawah ini:

Table 1. Pembajakan Global: Serangan Pembajakan Aktual dan Percobaan Pembajakan di

(10)

10

5. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil perbaikan pembelajaran pada mapel fikih materi Ketentuan dan hikmah shalat ‘Idain serta membiasakan sikap saling memaafkan sebagai pengamalan nilai-nilai shalat ‘Idain Kelas IV di MI Mafatihul Huda Curug tahun pelajaran 2021/ 2022 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Pembelajaran pada mapel fikih materi Ketentuan dan hikmah shalat ‘Idain serta membiasakan sikap saling memaafkan sebagai pengamalan nilai-nilai shalat ‘Idain Kelas IV di MI Mafatihul Huda Curug dengan menggunakan metode Video Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan rincian Siklus I sebanyak 11 siswa (74,07%) telah mencapai KKM dan di Siklus II sebanyak 17 siswa (100%) telah mencapai KKM. Metode Video Based Learning dapat dijadikan sebagai alternatif upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Penggunaan metode Video Based Learning pada mapel fikih materi Ketentuan dan hikmah shalat ‘Idain serta membiasakan sikap saling memaafkan sebagai pengamalan nilai-nilai shalat ‘Idain Kelas IV di MI Mafatihul Huda Curug dapat meningkatkan nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan rincian nilai rata-rata Siklus I sebesar 75,14, dan pada Siklus II sebesar 82,96.Kesimpulan berisi uraian yang harus menjawab tujuan penelitian. Berikan kesimpulan yang jelas dan ringkas. Jangan mengulang abstrak atau hanya mendeskripsikan hasil penelitian. Berikan penjelasan yang jelas mengenai kemungkinan aplikasi dan/atau saran yang berkaitan dengan temuan penelitian.

Daftar Pustaka

Arikunto, 2021a. Buku Penilaian Tindakan Kelas. PENILAIN TINDAKAN KELAS .Gramedia.

Arikunto, 2021b. Dasar dasar Evaluasi Pendidikan. Gramedia.

Arimbawa, I Gst Ngr Nym., dkk. (2017). Pengaruh Model Problem Based Learning berbantuan Media Audio Visual terhadap Penguasaan Kompetensi IPS Siswa Kelas IV Gugus Letda Made Putra Tahun Ajaran 2016 / 2017. E-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD. 5(2): halaman 1-10.

Arsil. (2019). Implementasi Model Problem Based Learning Berbantuan Multimedia Di Sekolah Dasar. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar. 4(1): halaman 1-9.

Cahyaningsih, Ujiati. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa ada Mata Pelajaran Matematika. Jurnal Cakrawala Pendas, 4(1), 1-14.

Cahyo, Dwi Padlan dan Hera Hastuti. (2020). Pengembangan Media Video Storyline untuk Pembelajaran Sejarah Siswa Kelas X MIPA I di SMAN 3 Kerinci. Jurnal KRONOLOGI. 2(3):hHalaman 1-9.

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto. (2013). Media Pembelajaran Manual dan Digital Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.93

Creswell, John. W. 2016. Research Desain: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(11)

11

Darmawan, Rohmad. dkk. (2022). Penerapan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Muatan Pelajaran PPKN Siswa Kelas VI B di SD Negeri 01 Tawangmangu. Educatif : Journal of Education Research.

4(1): halaman 19-26

Saminanto Pengembangan Perangkat Pembelajaran Reflektif Berbasis Unity of Sciences, n.d.

Referensi

Dokumen terkait

Although Nomenclature Nomenclature Bcap SVC capacitive susceptance Bind SVC inductive susceptance Bsh bus shunt susceptance Bsvc SVC susceptance Btotal total bus susceptance Eth