PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana meningkatkan hasil belajar PAI melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inkuiri kelompok pada siswa kelas I SMA Muhammadiyah Limbung. Apa saja faktor tantangan dan peluang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group inquiry dalam meningkatkan hasil belajar PAI siswa kelas I SMP Muhammadiyah Limbung.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bagi akademisi, hal ini merupakan informasi yang sangat berharga dalam rangka peningkatan pengajaran dan upaya pengembangan mutu dan hasil pembelajaran agar hasil belajar mahasiswa PAI meningkat. Bagi sekolah, memberikan masukan untuk memperbaiki sistem pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dimasa yang akan datang.
TINJAUAN PUSTAKA
Hakikat Pembelajaran PAI
Pada hakikatnya pendidikan agama Islam adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengawali (memulai), memfasilitasi dan meningkatkan intensitas dan mutu pembelajaran pada peserta didik dan juga telah dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I, Pasal 1 Pasal 20 yaitu “Pembelajaran merupakan proses interaksi antar peserta didik dan tentunya pembelajaran agama Islam itu sendiri tidak lepas dari tujuan utama pendidikan agama di Indonesia sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab III Pasal 4 , “Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, mempunyai pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian stabil dan mandiri serta rasa tanggung jawab sosial dan nasional”.
Garis Besar Kurikulum (GBPP) Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum menjelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar untuk mempersiapkan peserta didik agar meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau pelatihan. dengan memperhatikan syarat menghormati agama lain dalam hubungan yang harmonis antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Menurut Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah pendidikan melalui ajaran Islam, yaitu berupa bimbingan dan kepedulian terhadap peserta didik agar kelak setelah menyelesaikan pendidikan tersebut dapat memahami ajaran agama Islam yang diyakini, diapresiasi, dan dianutnya. mempraktikkannya. secara mendalam dan menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam sebagai pedoman hidup demi keamanan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat. Pendapat penulis, Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan upaya sadar guru terhadap peserta didik dalam masa pertumbuhannya agar memiliki kepribadian muslim yang sejati dan akhlak yang dikehendaki.
Keadaan ini juga menunjukkan bahwa agama yaitu Islam sangat mementingkan pendidikan. Dimana pondasi atau pondasi suatu bangunan adalah bagian bangunan yang menjadi sumber kekuatan, ketabahan, bangunan tetap berdiri di atas pohon, pondasi adalah akar, landasan pendidikan Islam adalah firman Allah SWT. Jika pendidikan diibaratkan sebuah bangunan, maka kandungan Al-Qur’an dan Sunnah adalah unsur dasarnya.
Dengan merujuk kepada al-Quran dan as-Sunnah, pendidikan dan pengajaran bukanlah bertujuan untuk mengisi otak pelajar dengan segala jenis ilmu yang belum mereka ketahui, tetapi untuk mendidik akhlak dan jiwa mereka untuk mempersiapkan mereka ke arah kehidupan yang serba lengkap. suci, ikhlas dan jujur. Seperti yang terdapat dalam ayat 1-4 Surah A-r Rahman. I) Tuhan yang memberi segala-galanya (2) Yang mengajarkan Al-Qur'an (3) Dia menciptakan manusia (4) Mengajar cara berbicara (Bagian Agama RI: Arahman 5310) Berdasarkan ayat di atas kita diperintahkan untuk selalu menunjukkan, bahwa kualiti pendidik ialah pemurah, penyayang, lemah lembut, bersopan santun dan mulia.
Keberhasilan pendidik adalah apabila peserta didik mampu menerima dan mengembangkan ilmu yang diberikan, sehingga peserta didik menjadi generasi yang memiliki kecerdasan spiritual dan kecerdasan intelektual.
Pembelajaran Kooperatif tipe Group investigation ( GI )
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Inquiry (GI) adalah metode inkuiri kooperatif dalam pembelajaran kelas berdasarkan premis bahwa domain sosial dan intelektual adalah proses. Manfaat pembelajaran Cooperative Group Investigation (GI) menurut Djumingin adalah “(1) Siswa bebas memilih anggota kelompoknya, (2) Pembagian kelompok didasarkan pada rasa senang berteman atau kesamaan minat pada suatu mata pelajaran tertentu”. Menurut Djumingin, kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe penelitian kelompok adalah sebagai berikut: “(1) Metode ini dianggap paling rumit dan sulit dilaksanakan, (2) Metode ini melibatkan siswa mulai dari perencanaan, penentuan mulai dari mata pelajaran sampai dengan pelaksanaannya. belajar dan melakukan penelitian."
Berdasarkan pendapat tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe inkuiri kelompok adalah. Berdasarkan kutipan di atas, secara umum langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe inkuiri kelompok yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa heterogen. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil observasi mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kolaboratif tipe Group Inquiry (GI).
Sebagai variabel bebas, model pembelajaran kooperatif tipe Group Inquiry menjadi variabel terikat yaitu peningkatan hasil belajar PAI. Oleh karena itu tanggung jawab utama guru adalah memotivasi siswa untuk bekerja sama dan memikirkan permasalahan yang sedang berlangsung dalam pembelajaran dengan fokus pada guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe inkuiri kelompok dan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe inkuiri kelompok. Observasi dimaksudkan untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran PAI dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Inquiry di kelas I SMP Muhammadiyah Limbung dengan menggunakan format observasi yang telah disiapkan.
Observasi dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu observasi guru yang fokus pada proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe inkuiri kelompok pada mata pelajaran PAI, dan observasi siswa yang fokus pada aktivitas siswa selama proses pembelajaran PAI dengan menggunakan alat bantu observasi. model pembelajaran kooperatif tipe kelompok. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group inquiry pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Limbung Kecamatan Bajeng dilaksanakan pada tanggal 8 Maret sampai dengan 8 Mei 2014 dengan tatap muka. pembelajaran pada siklus I yang terdiri dari 2 pertemuan. Berdasarkan data pada Tabel 4.4 di atas terlihat bahwa jumlah dan persentase hasil belajar siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Limbung setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Study, dari 45 siswa terdapat 8 orang (17,78%). ) yang hasil belajarnya berada pada kategori sangat baik, dan 3 orang siswa (6,66%) yang berada pada kategori sangat kurang.
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada mata pelajaran PAI melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Research Group pada siklus II juga terdiri dari empat tahap yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah dan persentase poin hasil belajar siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Limbung setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inkuiri kelompok pada siklus II, dari 45 siswa terdapat 32 siswa. siswa (71,11%) yang hasil belajarnya berada pada kategori sangat baik dan 5 siswa (11,11%) yang berada pada kategori cukup. Gambaran ketuntasan hasil belajar siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Limbung setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inkuiri kelompok pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:.
Peluang bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe inkuiri kelompok dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inkuiri kelompok pada siklus I belum berhasil karena hasil belajar belum mencapai indikator ketuntasan belajar yang telah ditentukan dan masih dalam kategori sedang. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inkuiri kelompok PAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Limbung Kecamatan Bajeng.
Guru diharapkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe inkuiri kelompok dalam proses pembelajaran.
Penerapan pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI)
Lokasi dan Obyek Penelitian
Sedangkan sampel diambil langsung dari guru dan kepala sekolah yang mengajar di SMA Muhammadiyah Limbung. Data hasil tes penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif untuk menganalisis hasil observasi proses pembelajaran PAI, aktivitas belajar siswa, dan hasil belajar PAI siswa, serta menganalisis peningkatan hasil belajar PAI melalui model penelitian kelompok untuk kelas satu. siswa. di SMP Muhammadiyah Limbung. Nama Sekolah : SMA Muhammadiyah Limbung 2. Visi, Misi dan Tujuan SMA Muhammadiyah Limbung Kabupaten Gowa Kabupaten Bajeng.
Begitu pula dengan Sekolah Menengah Muhammadiyah Limbung Kabupaten Gowa Kabupaten Bajeng yang mempunyai peranan penting dalam kemajuan dan perkembangan sekolah tersebut. Untuk mengetahui lebih jauh keadaan siswa di SMP Muhammadiyah Limbung Kecamatan Gowa Kabupaten Bajeng maka akan diuraikan dalam bentuk tabel berikut :. Guru dan siswa merupakan faktor terpenting dalam suatu lembaga pendidikan formal, termasuk SMA Muhammadiyah Limbung, Kabupaten Gowa, Kabupaten Bajeng. Guru merupakan faktor utama keberhasilan suatu lembaga pendidikan, guru adalah pendidik lain bagi keluarga, yang diberi tanggung jawab moral untuk mendidik dan membimbing serta memberikan ilmu kepada peserta didik.
Begitu pula dengan guru-guru di SMP Muhammadiyah Limbung Kabupaten Gowa Kecamatan Bajeng, dengan melihat guru-guru di sekolah tersebut maka proses belajar mengajar akan terlaksana dengan baik sesuai dengan pendidikan yang diharapkan. Untuk mengetahui lebih lanjut keadaan guru di SMP Muhammadiyah Limbung Kabupaten Gowa Kecamatan Bajeng dapat dilihat pada tabel berikut :. Berkaitan dengan hal tersebut, untuk mengetahui sarana dan prasarana yang dimiliki SMP Muhammadiyah Limbung Kabupaten Gowa Kecamatan Bajeng dapat dilihat pada tabel berikut. Faktor yang menjadi tantangan sekaligus peluang dalam meningkatkan hasil belajar PAI siswa kelas I SD Muhammadiyah.
Sebagian besar guru SMA Muhammadiyah Limbung Kecamatan Gowa Kabupaten Bajeng menyadari bahwa tingkat pendidikan formal guru mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Tantangan internal sekolah antara lain adalah kedisiplinan guru yang masih sangat kurang, dan penyediaan media yang relatif langka di SMA Muhammadiyah Limbung Kecamatan Gowa Kabupaten Bajeng.