• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

991

Zikri Putra Idanta, Tin Indrawati|Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Di Kelas IV SD Negeri 26 Air Tawar Timur Kota Padang

Journal of Basic Education

e-ISSN : 2656-6702

Studies

Volume 5 No 1

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games

Tournament (TGT) Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Di Kelas IV SD Negeri 26 Air Tawar Timur Kota Padang

Zikri Putra Idanta1 Tin Indrawati2

1-2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

ARTICLE INFO ABSTRACT

Keywords: learning outcomes, integrated thematic, cooperative model type Team Games Tournament.

This study aims to describe the improvement of student learning outcomes using the Team Games Tournament (TGT) cooperative model in integrated thematic learning in grade IV SD Negeri 26 Air Tawar Timur, Padang City. This research is a classroom action research with qualitative and quantitative approaches. The research subjects were teachers and 16 fourth grade students at SD Negeri 26 Air Tawar Timur, Padang City. This research was conducted in 2 cycles. Cycle I was held in two meetings and cycle II was held in one meeting with the stages of planning, implementing, observing, and reflecting. The results of the observation on the planning of the first cycle were 81.94% (B), increasing in the second cycle 97.22% (SB). The results of the observation of the teacher aspect in the first cycle were 87.49% (B), increased to 95.83% in the second cycle (SB). The results of observing the aspects of students in the first cycle were 89.58% (B), increased in the second cycle 95.83% (SB). The learning outcomes of students in the first cycle were 83.06% (B), increasing in the second cycle to 93.37%

(SB). Research shows that the Team Games Tournament (TGT) type cooperative model can improve student learning outcomes in integrated thematic learning in grade IV SD Negeri 26 Air Tawar Timur, Padang City.

ABSTRAK Kata kunci : Hasil

belajar, tematik terpadu, model kooperatif tipe Team Games Tournament.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar peserta didik menggunakan model kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) pada pembelajaran tematik terpadu di kelas IV SD Negeri 26 Air Tawar Timur Kota Padang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian adalah guru dan 16 orang peserta didik kelas IV SD Negeri 26 Air Tawar Timur Kota Padang. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I dilaksanakan 2x pertemuan dan siklus II dilaksanakan 1x pertemuan dengan tahapan perencanaan,

(2)

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil pengamatan perencanaan siklus I 81,94% (B), meningkat pada siklus II 97,22% (SB). Hasil pengamatan aspek guru siklus I 87,49% (B), meningkat pada siklus II 95,83% (SB). Hasil pengamatan aspek peserta didik siklus I 89,58%

(B), meningkat pada siklus II 95,83% (SB). Hasil belajar peserta didik siklus I 83,06% (B), meningkat pada siklus II 93,37% (SB). Pelitian menunjukan model kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran tematik terpadu di kelas IV SD Negeri 26 Air Tawar Timur Kota Padang.

Corresponding author : zikriputraidanta@gmail.com

JBES 2022

PENDAHULUAN

Pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pembelajaran yang dimuatkan ke dalam bentuk tema sehingga dapat memberikan pengalaman berkesan kepada peserta didik.

Sejalan dengan pendapat Perwita &

Indrawati (2020) bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dikelompokkan menjadi satu tema, pembelajaran tematik menggunakan tema untuk menghubungkan beberapa muatan pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.

Dalam pembelajaran tematik terpadu membutuhkan seorang guru SD yang profesional dan memiliki kemampuan merancang pembelajaran yang inovatif dan bermakna agar tujuan dari proses pembelajaran tercapai dengan baik. Selain itu guru yang profesional tidak cukup dengan

menguasai materi pelajaran saja namun seorang guru harus mampu mengayomi, menjadi contoh dan selalu mendorong siswa untuk lebih baik dan maju (Abidin, 2018).

Dalam melaksanakan pembelajaran tematik guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang menarik sehingga peserta didik dapat aktif dalam proses pembelajaran.

Sesuai yang dikemukakan oleh Erik Sutrada (2020) Pembelajaran tematik terpadu merupakan pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam proses belajar atau mengarahkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan peneliti saat observasi di kelas IV SD Negeri 26 Air Tawar Timut kota Padang pada tanggal 30 Agustus 2021, 01 dan 06 September 2021 peneliti menemukan permasalahan pada aspek guru dan aspek peserta didik.

Permasalahan pada aspek guru yang peneliti temui yaitu (1) Rpp yang digunakan

(3)

993

Zikri Putra Idanta, Tin Indrawati|Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Di Kelas IV SD Negeri 26 Air Tawar Timur Kota Padang

guru masih belum maksimal dengan yang diharapkan, hal ini terlihat dari langkah – langkah dalam RPP belum semua terlealisasikan oleh guru pada saat proses pembelajaran, (2) dalam kegiatan pembelajaran guru cendrung menggunakan motode ceramah, sehingga peserta didik kurang aktif karena pembelajaran yang disuguhkan kurang menyenangkan, ini terlihat dari banyaknya siswa berbicara dan keluar masuk saat proses pembelajaran berlangsung, (3) guru kurang maksimal dalam mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran kelompok, terlihat dalam proses pembelajaran guru hanya memberikan tugas secara indivu dan belum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara berkelompok.

Adapun masalah yang terlihat pada aspek peserta didik yaitu: (1) peserta didik belum berpartisipasi aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, ini terlihat pada saat guru mengajukan pertanyaan peserta didik banyak yang diam dan tidak menjawab pertanyaan dari guru, (2) kurangnya sikap tanggung jawab dalam diri peserta didik, ini terlihat dari tugas yang diberikan guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh peserta didik, (3) dalam pembelajaran belum terlihatnya keserjasama dan peran tutor sebaya antara peserta didik, sehingga kurang adanya

kemunikasi dan interaksi sosial antar peserta didik.

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, guru harus menggunakan model pembelajaran yang tepat upaya untuk meningkatkan proses serta hasil belajar peserta didik. Salah satu model yang dapat diterapkan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Menurut Gora dan Sunarto (2010) model pembelajaran kooperatif TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan dalam kelompok- kelompok belajar yang beranggotakan 5- 6 orang siswa yang memiliki tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan suku yang berbeda. Model ini dapat melatih peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan menuntut peserta didik bekerjasama dan akif dengan anggota kelompoknya sehingga proses pembelajaran serta hasil belajarpun akan meningkat. Dengan model pembelajaran TGT siswa yang pintar diusahakan dapat membantu peserta didik yang kurang, sedangkan bagi peserta didik yang relatif sudah menguasai materi diharapkan akan lebih memahami materi yang diajarkan.

Dengan demikian, kegiatan belajar tidak hanya untuk peserta didik yang berkemampuan tinggi saja tetapi juga miliki

(4)

peserta didik yang berkemampuan rata-rata dan rendah. Keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar mengajar tentu saja dapat menciptakan kondisi belajar menjadi lebih menyenangkan.

Berdasarkan paparan di atas tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar peserta didik menggunakan model kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) pada pembelajaran tematik terpadu di kelas IV SD Negeri 26 Air Tawar Timur kota Padang.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan model siklus yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Uno, 2012). Model siklus ini mempunyai empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 26 Air Tawar Timur kota Padang.

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II Januari – Juni tahun ajaran 2021/2022.

Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Siklus 1 dilakukan 2 x pertemuan, pertemuan 1 dilaksanakan pada hari senin 7 Maret 2022

pukul 07.30 – 10.20 WIB, pertemuan 2 dilaksanakan pada hari selasa 8 Maret 2022 pukul 07.30 – 10.20 WIB, dan siklus 2 dilaksanakan 1 x pertemuan pada hari senin 14 Maret 2022 pukul 07.30 – 10.20 WIB.

Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan peserta didik kelas IV SD Negeri 26 Air Tawar Timur kota Padang dengan jumlah peserta didik 16 orang. Kemudian yang terlibat dalam penelitian ini adalah penulis sebagai praktisi pada kelas IV dan satu orang pengamat (observer) yaitu guru kelas. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, tes, dan non tes. Instrumen penelitian ini berupa lembar observasi RPP, lembar observasi (aspek guru dan peserta didik), LKPD, dan soal evaluasi.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis menggunakan model analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna sedangkan data kuantitatif data yang disajikan dalam bentuk angka-angka. Menurut Sugiyono (2015) Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Sedangkan analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat analisis bersifat kuantitatif. untuk

(5)

995

Zikri Putra Idanta, Tin Indrawati|Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Di Kelas IV SD Negeri 26 Air Tawar Timur Kota Padang

menghitung hasil belajar ranah sikap, pengetahuan, keterampilan dan menghitung persentase hasil pengamatan praktik pembelajaran digunakan rumus:

Nilai akhir : 100%

Dengan kriteria taraf keberhasilannya dapat ditentukan sebagai berikut:

Peringkat Nilai

Sangat Baik (SB) 90 ˂ SB ≤ 100 Baik (B) 75 ˂ B ≤ 90 Cukup (C) 60˂ C ≤ 75 Kurang (K) ≤ 60

HASIL DAN PEMBASAHAN Siklus I

Perencanaan

Perencanaan penelitian digambarkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pelaksanaan dilaksanakan pada hari senin 7 Maret 2022, disusun untuk satu kali pertemuan, dialokasikan dalam waktu 6 x 35 menit. Perencanaan yang dilakukan berdasarkan program semester II sesuai dengan waktu penelitian berlangsung. Tema yang digunakan pada Siklus I pertemuan 1 adalah tema 8 “Daerah Tempat Tinggalku”

Subtema 1 “Lingkungan Tempat Tinggalku”

Pembelajaran 3 yang terdiri dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPS dan PPKn.

Kemudian perencanaan pada siklus I pertemuan II sama dengan penyusunan perencanaan dengan siklus I pertemuan I.

tema yang dugunkaan pada siklus I peretemuan II adalah tema tema 8 “Daerah Tempat Tinggalku” Subtema 1 “Lingkungan Tempat Tinggalku” Pembelajaran 4 yang terdiri dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPS dan PPKn. Perencanaan disusun untuk satu kali pertemuan pada tanggal 8 Maret 2022, dialokasikan dalam waktu 6x35 menit.

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran peneliti terlebih dahulu peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran, LKPD, lembar evaluasi, penilaian, aktivitas guru dan peserta didik dengan model kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT).

Pelaksanaan

Berdasarkan perencanaan yang telah dirancang, pelaksanaan pembelajaran terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pelaksanaan pada siklus I menggunakan model kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) sesuai dengan langkah-langkah Sutirman (2013), yaitu : 1) presentasi materi, 2) pembentukan

(6)

kelompok, 3) game tournament, 4) penghargaan kelompok.

Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan observer terhadap RPP siklus I pertemuan I memperoleh skor 27 dari 36 skor masksimal dengan persentase 75%

kualifikasi cukup (C). kemudian pengamatan RPP pada siklus I pertemuan II memperoleh skor 32 dari skor maksimal 36 dengan persentase 88,88% kualifikasi baik (B).

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan guru kelas (observer) penilaian rancangan pelaksanaan pembelajaran siklus I memperoleh rata-rata 81,94% dengan kualifikasi baik (B).

Pada pelaksanaan pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan observer terhadap aktivitas guru siklus I pertemuan I memperoleh skor 20 dari 24 skor masksimal dengan persentase 83,33% kualifikasi baik (B). kemudian pengamatan aktivitas guru pada siklus I pertemuan II memperoleh skor 22 dari skor maksimal 24 dengan persentase 91,66%

kualifikasi sangat baik (SB).

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan guru kelas (observer) pada penilaian pengamatan aktivitas guru siklus I

memperoleh rata-rata 87,49% dengan kualifikasi baik (B).

Selanjutnya pada pelaksanaan pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer pada aktivitas peserta didik siklus I pertemuan I memperoleh skor 21 dari 24 skor masksimal dengan persentase 87,5% kualifikasi baik (B). kemudian pengamatan aktivitas guru pada siklus I pertemuan II memperoleh skor 22 dari skor maksimal 24 dengan persentase 91,66% kualifikasi sangat baik (SB).

Jadi berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan guru kelas (observer) pada penilaian pengamatan aktivitas peserta didik siklus I memperoleh rata-rata 89,58% dengan kualifikasi baik (B).

Pelaksanaan pembelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Pada siklus I pertemuan I terdapat 4 orang peserta didik yang menunjukan sikap menonjol dalam pembelajaran, 2 orang peserta didik yang menonjolkan sikap diberikan apresiasi dan 2 orang peserta didik yang perlu diberikan bimbingan. Kemudian pada aspek pengetahuan peserta didik memperoleh rata-rata 73,87. Selanjutnya pada aspek keterampilan memperoleh rata- rata 81,75. Sehinga rata-rata hasil belajar peserta didik pada siklus I pertemuan I yaitu 77,81.

(7)

997

Zikri Putra Idanta, Tin Indrawati|Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Di Kelas IV SD Negeri 26 Air Tawar Timur Kota Padang

Selanjutnya pada penilaian siklus I pertemuan II terdapat 4 orang peserta didik yang menunjukan sikap menonjol dalam pembelajaran, 3 orang peserta didik yang menonjolkan sikap diberikan apresiasi dan 1 orang peserta didik yang perlu diberikan bimbingan. Kemudian pada aspek pengetahuan peserta didik memperoleh rata- rata 85,93. Selanjutnya pada aspek keterampilan memperoleh rata-rata 88,56.

Sehinga rata-rata hasil belajar peserta didik pada siklus I pertemuan I yaitu 87,24.

Berdasarkan siklus I dapat disimpulkan bahwa tujuan yang diharapkan belum tercapai dengan baik. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan dalam perencanan pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Semua kekurangan yang ditemui pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II.

Siklus II Perencanaan

Perencanaan penelitian digambarkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Peneliti terlebih dahulu menganalisis komptensi dasar yang cocok yang akan disampaikan kepada peserta didik. tema 8

“Daerah Tempat Tinggalku”, subtema 2

“Keunikan Daerah Tempat Tinggalku”,

pembelajaran 3. Muatan pelajaran yang terkait pada pembelajaran adalah Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan PPKn.

Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran Siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 14 Maret 2022 dengan pembelajaran berlangusng selama 6x35 menit. Dalam pelaksanaan tindakan peniliti bertindak sebagai praktisi (guru), guru kelas IV sebagai Observer, dan teman sejawat yang membantu dalam pengambilan dokumentasi selama pelaksanaan proses pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu menggunakan langkah- langkah Sutirman (2013), yaitu : 1) presentasi materi, 2) pembentukan kelompok, 3) game tournament, 4) penghargaan kelompok.

Pengamatan

Berdasarakan hasil pengamatan yang dilakukan observer terhadap RPP pada siklus II memperoleh skor 35 dari 36 skor masksimal dengan persentase 97,22%

kualifikasi sangat baik (SB).

Pada pelaksanaan pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan observer terhadap aktivitas guru siklus II memperoleh skor 23 dari 24 skor masksimal dengan persentase 95,83%

(8)

kualifikasi sangat baik (SB). Selanjutnya pada pelaksanaan pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer pada aktivitas peserta didik siklus II memperoleh skor 23 dari 24 skor masksimal dengan persentase 95,83% kualifikasi sangat baik (SB).

Pelaksanaan pembelajaran yang baik akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Pada siklus II terdapat 5 orang peserta didik yang menunjukan sikap menonjol dalam pembelajaran, 4 orang peserta didik yang menonjolkan sikap diberikan apresiasi dan 1 orang peserta didik yang perlu diberikan bimbingan. Kemudian pada aspek pengetahuan peserta didik memperoleh rata-rata 92,31. Selanjutnya pada aspek keterampilan memperoleh rata- rata 94. Sehinga rata-rata hasil belajar peserta didik pada siklus I pertemuan I yaitu 93,15 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

Berdasarkan hasil pengamatan pada pembelajaran tematik terpadu siklus II yang telah dilaksanakan baik dari perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar diketahui bahwa pembelajaran tematik terpadu sudah terlaksana sesuai dengan yang diharapkan dan peneliti telah berhasil menggunakan model kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran

tematik terpadu di SD Negeri 26 Air Tawar Timur kota Padang. Berdasarkan hal tersebut penelitian berakhir pada siklus II dan tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran tematik terpadu menggunakan model kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) di kelas IV SD Negeri 26 Air Tawar Timur Kota Padang. hal terlihat berdasarkan hasil pengamatan RPP pada siklus I diperoleh persentase 81,94%

dengan kualifikasi (B), meningkat pada siklus II menjadi 97,22% dengan kualifikasi (SB). Berdasarkan hasil pengamatan ini dapat terlihat perencanaan pembelajaran tematik terpadu dengan Model kooperatif tipe Team Games Tournament mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II.

Kemudian pada pelaksanaan pembelajaran juga menunjukan peningkatan dari siklus I ke siklus II, berdasarkan pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar pengamatan, aspek guru dan aspek peserta didik menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran belum maksimal namun mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan pelaksanaan

(9)

999

Zikri Putra Idanta, Tin Indrawati|Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Di Kelas IV SD Negeri 26 Air Tawar Timur Kota Padang

aspek guru pada siklus I memperoleh persentase 87,49% dengan kualifikasi B.

Meningkat pada siklus II yaitu hasil pengamatan pelaksanaan aspek guru memperoleh persentase 95,83% dengan kualifikasi SB. Sedangkan hasil pengamatan pelaksanaan aspek peserta didik pada siklus I memperoleh persentase 89,58% dengan kualifikasi B. Meningkat pada siklus II yaitu hasil pengamatan pelaksanaan aspek peserta didik memperoleh persentase 92,70% dengan kualifikasi SB. Berdasarkan hasil ini dapat terlihat pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu dengan Model kooperatif tipe Team Games Tournament mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II.

Selanjutnya pada Hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran tematik terpadu menggunakan model kooperatif tipe Team Games Tournament juga mengalami peningkatan tiap siklusnya. Pada siklus I diperoleh rata-rata 83,06 dan meningkat pada siklus II diperoleh rata-rata 93,37.

Berdasarkan hasil ini dapat terlihat hasil belajar pembelajaran tematik terpadu dengan Model kooperatif tipe Team Games Tournament mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah

diperoleh dalam penelitian ini diajukan beberapa saran untuk dipertimbangkan, 1) Rencana pelaksanaan pembelajaran pada pembelajaran tematik terpadu menggunakan kooperatif tipe Team Games Tournament di kelas IV SD Negeri 26 Air Tawar Timur kota Padang diharapkan guru terlebih dahulu memperhatikan komponen-komponen pada pembuatan RPP serta langkah langkah yang sesuai dengan model pembelajaran yang dibuat. 2) Pelaksanaan pembelajaran diharapkan guru dapat melaksanakan pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model kooperatif tipe Team Games Tournament. Selain itu guru diharapkan mampu membimbing peserta didik melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berlangsung serta menyeluruh dan terarah sesuai dengan RPP yang dirancang. 3) Hasil belajar peserta didik diharapkan guru dapat memahami dan menerapkan model kooperatif tipe Team Games Tournament dalam pembelajaran tematik terpadu sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik lagi kedepannya.

REFERENSI

Abidin, Zainal & Ijrah, S. 2018. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas V SD Negeri Gugus IV Kecamatan

(10)

Banuhampu Kabupaten Agam.Jurnal Inovasi Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar. E-ISSN 2579-340. 2 (2).21-29.

Erik Sutrada, E. S. (2020). Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) dalam Proses Belajar pada Pembelajaran Tematik Terpadu di Kelas IV SDN 29 Rantau Batu Pasar Punggasan Pessisir Selatan. E- Journal Inovasi Pembelajaran SD, 8, 140–151.

Gora, Winastwan & Sunarto. 2010.

PAKEMATIK Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK. Jakarta:

PT.Elex Media Komputindo

Perwita, L. W., & Indrawati, T. (2020).

Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Talking Stick di SD. e-Journal Pembelajaran Inovasi, Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(5), 41-56.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sutirman.2013. Media & Model - model

Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Uno, B. Hamzah, dkk. 2012. Menjadi Peneliti PTK yang Profesional.

Jakarta :Bumi Aksara .

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION DIPADU TGT TEAM GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA KELAS VIII MTS

Jurnal Pendidikan Tambusai 4504 Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Kooperatif Tipe Numbered Head Together NHT di Kelas IV