PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil yaitu empat sampai enam orang dengan latar belakang akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda (heterogen).7 Penerapan model pembelajaran kooperatif ini diharapkan dapat membuat siswa aktif dalam bertanya dan mengemukakan pendapat selama proses pembelajaran.8 Model pembelajaran kooperatif memiliki tipe yang berbeda yaitu tipe CITY dan TGT. STAD merupakan salah satu jenis model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan pendekatan yang baik bagi guru yang baru mulai menerapkan model pembelajaran kooperatif di dalam kelas.9 Menurut Ibrahim, model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran kelompok atau teks, dimana. Division (STAD) terhadap aktivitas dan hasil belajar tolak peluru'' bahwa terdapat pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap aktivitas dan hasil belajar tolak peluru.
Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD (sharing team achievement siswa) yang dipadukan dengan TGT (team game tournament) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII. Kelas MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Mataram Tahun Pelajaran 2018/2019. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif STAD (student team achievement distribution) yang dipadukan dengan TGT (team game tournament) terhadap kerja sama dan hasil belajar setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD (student team achievement distribution) yang dipadukan dengan TGT (team game tournament) dalam kegiatan pembelajaran.
Rumusan dan Batasan Masalah
Adakah pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement section) dipadukan dengan TGT (Times games tournament) terhadap kerja sama siswa kelas VIII Mts Ittihadil ummah Karang anyar Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020. Model yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif tipe STAD (student team performance section) yang dipadukan dengan TGT (team games tournament) untuk memudahkan siswa mengatasi kesulitan belajar. Objek yang diukur adalah kerjasama dengan menggunakan lembar observasi dan hasil belajar biologi diukur dengan menggunakan tes kognitif.
Tujuan dan Manfaat
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Kombinasi TGT (Times Games Tournament) Terhadap Kolaborasi Siswa Kelas VIII MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan mengenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) yang dipadukan dengan tipe TGT (Times Games Tournament) terhadap hasil belajar dan kolaborasi. Bagi guru, diharapkan dapat dijadikan pilihan alternatif untuk mengembangkan proses pembelajaran guna mencapai hasil belajar yang lebih baik dan kolaborasi.
Peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut dan mengungkapkan hal-hal yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Definisi Operasional
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Kajian Pustaka
Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dipadukan dengan TBT diharapkan dapat mempengaruhi kolaborasi dan hasil belajar. Terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) yang dipadukan dengan TGT (Teams Games Tournament) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII Mts Ittihadil Ummah Karang Anyar Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020. Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan kerjasama dan hasil belajar, bahwa model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams Achievement Division) yang dipadukan dengan TGT (time games Tournament) terhadap hasil belajar yang dipadukan dengan kerjasama. Berdasarkan analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kolaboratif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) yang dipadukan dengan tipe TGT (time games tournament) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Pembelajaran Kooperatif
Model Pembelajaran TGT (teams games tournament)
Hasil Belajar
Dengan kombinasi model pembelajaran tersebut diharapkan siswa memiliki keterampilan yang optimal dalam meningkatkan kerjasama siswa dan hasil belajar. Dimana jumlah variabel dalam penelitian ini adalah 4 variabel, dimana variabel bebasnya ada 2 yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD (student team achievement division) dipadukan dengan TGT (time games tournament) dan variabel terikatnya ada 2 yaitu kerjasama dan hasil belajar. Hasil tersebut membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) yang dipadukan dengan TGT (Times Games Tournament) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar dan kolaborasi siswa (analisis data ANCOVA untuk metode perhitungan yang lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 14.
Penerapan model pembelajaran tipe TGT (Times games tournament) terhadap hasil belajar siswa dan keefektifan pada materi sel kelas X MTs Jambi tahun pelajaran bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Times games tournament) terhadap hasil belajar dan keefektifan pada materi sel secara signifikan, dan pembelajaran kooperatif tipe TGT (Times games tournament) dapat meningkatkan hasil belajar efektif siswa. Melihat hasil belajar menggunakan tes dan kolaborasi menggunakan lembar observasi, masih belum cukup untuk membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) yang dipadukan dengan TGT (time games tournament) dapat meningkatkan hasil belajar dan kolaborasi siswa.
Kerjasama
Kerangka Berfikir
Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
- Jenis dan Pendekatan Penelitian
 - Populasi dan Sampel
 - Waktu dan Tempat Penelitian
 - Variabel Penelitian
 - Desai Penelitian
 - Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian
 - Teknik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian
 - Teknik Analisis Data
 
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kelas eksperimen dan kelas kontrol sama (homogen) atau tidak. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki persentase yang berbeda. Berdasarkan tabel di atas, kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki persentase yang berbeda, apabila kedua kelas ini dibandingkan dengan kelas eksperimen memiliki peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Terlihat bahwa skor tertinggi pada pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda (Data pretest dan posttest untuk cara penghitungan yang lebih mudah diatur dapat dilihat pada Lampiran 10. Untuk mengetahui dan mengetahui apakah sebaran data normal atau tidak normal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperlukan uji normalitas. Kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional STAD (Stud's learning model). t Teams Achievement Division) dikombinasikan dengan TGT (time games tournament).
Pelaksanaan pembelajaran Pada penelitian ini peneliti menghasilkan persentase pelaksanaan pembelajaran yang berbeda pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai total dan rata-rata kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) yang dikombinasikan dengan TGT (Times Games Tournament) lebih tinggi dibandingkan dengan nilai dan rata-rata kelas kontrol tanpa perlakuan tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Teams Achievement Division) yang dikombinasikan dengan TGT (Times Games Tournament) dapat. Pada penelitian ini kerjasama siswa diukur dengan menggunakan lembar observasi tipe rating scale.Berdasarkan hasil observasi pada lembar observasi kerjasama diperoleh skor total pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pada pengukuran dan observasi kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat nilai dari sangat tinggi sampai sangat rendah. Berdasarkan hasil tersebut, terlihat bahwa nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) yang dipadukan dengan TGT (time games tournament) dapat meningkatkan kerjasama siswa selama pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian Arif Susanto sebelumnya terkait “efektivitas pembelajaran tim siswa”. Dilihat dari rata-rata tersebut, terdapat perbedaan antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) yang dipadukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (times game tournament) dan kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (times games tournament).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Untuk kedua siswa tersebut, siswa yang digunakan sebanyak 15 siswa di kelas A dan 15 siswa di kelas B. Untuk memperoleh data hasil belajar siswa, peneliti membuat 25 butir soal pilihan ganda. Hasil reliabilitas butir soal menunjukkan bahwa dari 25 butir soal yang diujikan, hanya 20 butir soal yang valid.Setelah dilakukan interpretasi berdasarkan kriteria koefisien uji reliabilitas instrumen tes diperoleh Alpha = 0,808 yang menunjukkan reliabilitas sedang. Data uji reliabilitas untuk metode perhitungan yang lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 8. Pelaksanaan pembelajaran bertujuan untuk mengetahui persentase hasil kelas eksperimen dan kelas kontrol. Keterlaksanaan pembelajaran ini dapat diukur dan dilihat dengan menggunakan formulir observasi. Pengisian formulir observasi dilakukan pada setiap pertemuan yang diadakan oleh observer (M. Azhari) selama pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini, formulir observasi yang digunakan untuk mengukur keterlaksanaan pembelajaran adalah formulir observasi tipe checklist.
Kedua kelas ini dibandingkan, sehingga kelas eksperimen memiliki persentase yang lebih tinggi dan sangat baik dalam melaksanakan pembelajaran dibandingkan dengan kelas kontrol. Untuk mengetahui seperti apa kemampuan dan hasil belajar siswa diberikan tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 20 soal. Pada kelas eksperimen dari ketiga indikator hasil belajar siswa persentase tertinggi terdapat pada indikator C1 yaitu sebesar 78,33.
Sedangkan persentase tertinggi dari ketiga indikator tersebut terdapat pada kelas kontrol C2 yaitu sebesar 61,90. data hasil belajar dan analisis data terlampir pada lampiran 10). Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa skor posttest indikator pada kelas eksperimen memiliki kategori sangat baik dibandingkan dengan skor posttest pada kelas kontrol. Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa data indikator menunjukkan bahwa data kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.
Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa uji normalitas data yang dilakukan pada penelitian ini menunjukkan bahwa data kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal karena nilai sig pada kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih besar dari 0,05 (Untuk cara perhitungan lebih jelas lihat Lampiran 12). 2) uji homogenitas. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil uji homogenitas data pada penelitian ini menggunakan sampel Kalmogorov-Smirnov dengan bantuan aplikasi SPSS Windows Release 22, data dikatakan homogen karena hasil sig kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,075. Kemudian nilai sig kelas eksperimen dan kelas kontrol 0,075 lebih besar dari 0,05. (Data uji homogenitas untuk metode perhitungan yang lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 13.
Pembahasan
Setiap anggota kelompok bergiliran sesuai dengan tugas yang diberikan, tetapi canggung untuk melakukannya. Setiap anggota kelompok mendapat giliran sesuai dengan tugas yang diberikan, namun malas untuk melaksanakannya. Semua anggota kelompok berada dalam kelompok kerja selama kegiatan berlangsung, tetapi mereka bermain dengan teman sekelas dari kelompok tersebut.
Semua anggota kelompok berada dalam kelompok kerja saat kegiatan berlangsung, tetapi mereka melakukan kegiatan lain 1. Semua anggota kelompok mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, tetapi tidak dengan semua anggota kelompok.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Hal ini terlihat pada hasil analisis ANCOVA yang menunjukkan bahwa nilai sig yang diperoleh dari hasil belajar adalah 0,031 yang berarti hasil sig hasil belajar lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) yang dipadukan dengan tipe TGT (Times Games Tournament) berpengaruh terhadap kerjasama antar siswa. Hal ini tercermin dari hasil analisis ANCOVA yang menunjukkan bahwa nilai sig yang diperoleh hasil belajar adalah 0,011, artinya sig hasil kolaborasi lebih kecil dari 0,05.
Saran
Anggota kelompok saling membantu dalam kesulitan b.. kelompok saat berdiskusi c. .. membantu anggota kelompok membuat tugas 2 Setiap .. anggota kelompok bergiliran dan berbagi tugas. Anggota kelompok membantu mengerjakan tugas dari cloud aktivitas hingga selesai dengan senang hati 3.