Wacana Akademika: Majalah Ilmiah Kependidikan Volume 7, Nomor 1, Mei 2023, pp. 94 – 102 p-ISSN: 2579-499X, e-ISSN: 2579-5007
https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/wacanaakademika/index
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tunanetra Kelas V SLB-A Yaketunis Yogyakarta dengan Menggunakan Media “ASIK”
Kustantini
Sekolah Luar Biasa Yakatunis Yogyakarta
*Corresponding author: [email protected]
ABSTRACT
This classroom action research was conducted to overcome problematic thematic learning outcomes in limited face-to-face learning for blind students at SLB Yaketunis Yogyakarta. This study uses a classroom action research approach. The research design uses the Kurt Lewin Model with two cycles where each cycle consists of four stages of activity: planning, implementation, observation/observation, and reflection. Each cycle was carried out and completed in two meetings.
Data collection techniques are carried out through tests, compliance, and documentation. Data analysis was carried out using a quantitative descriptive approach. Based on the results of the study, it can be concluded that (1) students' interest and motivation in thematic learning activities using the scientific method approach, which utilizes Asik audio with thematic content, can have a positive impact on blind students so that learning outcomes increase in each cycle; (2) students are more active in responding to the teacher's stimulus in learning as evidenced through performance responses.
Keywords: increase in learning outcomes, thematic, blind
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan pada capaian hasil belajar tematik dalam masa pembelajaran tatap muka terbatas pada siswa tunanetra SLB Yaketunis Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Desain penelitian menggunakan Model Kurt Lewin dengan dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari empat tahapan kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi/pengamatan dan refleksi. Masing- masing siklus dilaksanakan dan diselesaikan dalam dua pertemuan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) minat dan motivasi siswa pada kegiatan pembelajaran tematik dengan menggunakan pendekatan scientific method yang memanfaatkan audio Asik dengan konten tematik dapat memberikan dampak positif bagi siswa tunanetra sehingga capaian hasil belajar meningkat pada setiap siklusnya; (2) siswa lebih aktif dalam merespon stimulus guru dalam pembelajaran dengan dibuktikan melalui respon unjuk kerja.
Kata Kunci: peningkatan hasil belajar, tematik, tunanetra
Pendahuluan
Pandemi yang telah berlangsung mulai awal tahun 2020 membawa dampak yang sangat signifikan dalam berbagai bidang, semua lini merasakan dampak tersebut, termasuk di bidang pendidkan (Irfan dkk, 2020; Sari, 2020; Andini dkk, 2022)). Tak ada yang menyangka ternyata pandemi tak kunjung usai. Bulan demi bulan semua orang dikejutkan dengan ragam efek pandemi dan mutasi virus yang terjadi. Hal ini terlihat dari pengalaman yang kita ketahui bersama bahwa peningkatan kasus dapat terjadi secara tiba-tiba, tanpa melihat waktu maupun kondisi. Dunia Pendidikan di Indonesia
95 Wacana Akademika: Majalah Ilmiah Kependidikan, 7(1), Mei 2023, 94-102
akhir-akhir ini mengalami tantangan luar biasa karena pandemic Covid-19. Dimulai dari perubahan atau penyesuaian kurikulum yang terpaksa ditempuh oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, menurunnya hasil belajar siswa (Jauhari, 2020), minimnya ketersediaan media pembelajaran yang sesuai dengan yang diinginkan dalam pembelajaran (Atsani, 2020), penggunaan ragam teknologi digital yang tidak ramah untuk beberapa pihak hingga menjadi penyebab menurunnya motivasi belajar yang mengakibatkan menurunnya hasil belajar siswa (Desriva, 2020; Rejeki &
Srisulistiowati, 2021)). Pemerintah melalui SKB 4 Menteri yang terdiri dari Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta Menteri Agama, selanjutnya mengambil sikap untuk mengatur pelaksanaan tatap muka secara terbatas sesuai dengan situasi dan kondisi wilayah masing-masing. Pembelajaran tatap muka terbatas menjadi salah satu pilihan yang dirasakan paling aman dan merupakan salah satu solusi terbaik bagi guruan. Akan tetapi, penerapan metode pembelajaran ini pun tidak serta merta mudah dalam pengimplementasiannya.
Ragam dampak krusial dalam Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) yang selama ini ditemui oleh peneliti adalah: (1) menurunnya motivasi belajar siswa karena keterbatasan fisiknya sebagai anak berkebutuhan khusus tunanetra, membuat mereka mengalami kesulitan belajar, pemahaman materi sehingga menurunnya hasil belajar, (2) terbatasnya kemampuan pemahaman orangtua terhadap materi dan dukungan dalam memberikan pendampingan, (3) guru dituntut untuk lebih inovatif dalam menyediakan media pembelajaran pendukung sesuai dengan karakteristik siswa tunanetra. Ragam dampak ini harus segera diatasi untuk mengembalikan semangat dan motivasi siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan capaian hasil belajar mereka (Ahmad & Amin, 2022;
Martoredjo, 2020).
Kemampuan beradaptasi pada saat ini merupakan salah satu modal utama menjalani kehidupan di tengah pandemi yang melanda (Rahmi, 2020). Seorang guru berperan penting dalam mengaktualisasi kegiatan pembelajaran di tengah pandemi yang kita tak tahu sampai kapan akan berakhir. Hal tersebut menjadi tantangan besar bagi seorang guru. Guru harus dapat menyesuaikan atau beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang sedang dijalani. Guru harus mampu berpikir tentang bagaimana caranya agar kegiatan pembelajaran tetap terlaksana dengan baik dan mencapai ketuntasan pembelajaran yang telah ditetapkan. Karena bagaimanapun juga pembelajaran tidak hanya sekedar mentransfer pengetahuan kepada siswa namun lebih dari itu, harus menikmati proses pembelajaran.
Untuk mencapai ketuntasan pembelajaran dan materi yang dipahami oleh siswa maka pembelajaran saat pandemi ini berlangsung, sangat dibutuhkan kolaborasi aktif antara guru, siswa dan orang tua (Dini, 2022; Rantauwati, 2020). Guru harus melakukan inovasi-inovasi agar metode pembelajaran yang digunakan tidak membosankan, termasuk penggunaan ragam media yang dapat membantu pemahaman siswa. Komunikasi aktif antara guru dan orang tua juga harus terjalin dengan baik sehingga perkembangan siswa dapat terpantau dengan baik. Dari sisi siswa sendiri juga harus senantiasa berperan aktif dan memiliki motivasi tinggi untuk mengikuti proses pembelajaran sebagaimana pada saat sebelum pandemi berlangsung.
Penurunan ketuntasan minimal belajar bagi siswa selama pandemi ini pun dirasakan oleh dunia Pendidikan (Marwa, 2020). Ragam inovasi kegiatan dan media pembelajaran yang ditawarkan, tidak selalu sesuai dengan yang dibutuhkan oleh siswa dan guru dalam pembelajaran terutama bagi siswa tunanetra (Jannah dkk, 2021; Widiyawati & Nurwahidah, 2018). Sebagaimana kita tahu, bahwa siswa tunanetra memiliki keterbatasan dalam penglihatan. Namun, dengan pemanfaatan media yang sesuai dengan gaya belajar auditif mereka, diharapkan dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu yang akan digunakan dalam penelitian kali ini adalah pemanfaatan media pembelajaran berbasis audio digital. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran yang mampu memfasilitasi siswa berkebutuhan khusus pada aspek penglihatan, sehingga tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan respons siswa dalam pembelajaran Tema Pelestarian Lingkungan Hidup melalui pendekatan scientific dengan penerapan model pembelajaran ASIK pada siswa kelas V SLB A Yaketunis, Yogyakarta. Hasil belajar yang dijadikan fokus pada penelitian ini adalah tema pelestarian lingkungan hidup, sedangkan media yang digunakan pada penelitian ini adalah
96 Wacana Akademika: Majalah Ilmiah Kependidikan, 7(1), Mei 2023, 94-102
media pembelajaran audio seni music yang selanjutnya disebut dengan media “ASIK”. Media pembelajaran Audio Seni Musik atau media ASIK adalah media pembelajaran berbasis audio digital seni musik berbasis Kurikulum 2013 sebagai media bantu dalam pembelajaran musik dengan tematik dan pendekatan scientific method untuk siswa pada jenjang SD/SDLB A. Adapun penerapan model ASIK dalam pembelajaran adalah (1) format sajian model ASIK ini adalah media pembelajaran berbasis audio digital dengan ekstensi .mp3, (2) model ini diputar melalui mp3 player, laptop dan smartphone.
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau disebut juga CAR (Classroom Action Research) yang dilakukan di SLB A Yaketunis Yogyakarta. Penelitian tindakan kelas adalah bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan itu dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan serta memperbaiki kondisi tempat praktik pembelajaran itu dilakukan (Kemmis, McTaggart & Nixon, 2014; Kemmis, McTaggart, Nixon, dkk, 2014).
PTK juga merupakan bagian dari penelitian eksperimen. Hal ini merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Dalam penelitian eksperimen terdapat perlakuan atau treatment, sehingga dengan kata lain penelitian eksperimen adalah rancangan penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Pemilihan sekolah ini dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki serta meningkatkan hasil dan proses pembelajaran selama pandemi covid 19.
Gambar 1. Model Dasar Penelitian Tindakan Kelas
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model PTK yang dilakukan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin. Arikunto (2003:83) mengemukakan bahwa model yang didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), observasi atau pengamatan (observation), dan refleksi (reflection), seperti pada Gambar 1.
Penelitian ini dirancang dalam 2 (dua) siklus dengan tahapan menurut Kurt Lewin, adapun penjelasan setiap kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kegiatan setiap tahapan PTK
Tahapan
Kegiatan Siklus 1 Siklus 2
Perencanaan a) Menetapkan waktu pelaksanaan. Merencanakan perbaikan pelaksanaan pembelajaran atas dasar temuan di siklus I.
97 Wacana Akademika: Majalah Ilmiah Kependidikan, 7(1), Mei 2023, 94-102
Tahapan
Kegiatan Siklus 1 Siklus 2
b) Menyiapkan RPP tematik yang menitikberatkan pada pemanfaatan media pembelajaran berbasis audio digital.
c) Menyiapkan media, sumber, dan alat pembelajaran yang sesuai dengan materi dan pembelajaran.
d) Menyiapkan instrumen evaluasi pembelajaran terkait dengan tema 5:
Pelestarian Lingkungan Hidup.
e) Meminta rekan sejawat sebagai observer.
f) Menginformasikan kepada perserta didik tentang metode pembelajaran melalui group whatsapp sehari sebelumnya.
Pelaksanaan Menyiapkan pembelajaran dengan menerapkan model ASIK yang memanfaatkan media pembelajaran berbasis audio digital.
Standar kompetensi:
3.2 Menyanyikan lagu lagu dalam berbagai tangga nada dengan iringan musik
3.8 Menganalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta kelangsungan mahluk hidup
Materi disampaikan dalam bentuk cerita dan nyanyian
Kegiatan pembelajaran dengan penerapan model ASIK yang
memanfaatkan media
pembelajaran berbasis audio digital.
Standar kompetensi:
1.2 Menyanyikan lagu lagu dalam berbagai tangga nada dengan iringan musik.
3.8 Menganalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta kelangsungan mahluk hidup.
Materi disampaikan dalam bentuk cerita dan nyanyian.
Pengamatan Melakukan observasi dan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang melibatkan pemanfaatan media pembelajaran berbasis audio digital.
Melakukan observasi dan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang melibatkan
pemanfaatan media
pembelajaran berbasis audio digital.
Refleksi Melakukan pemecahan masalah terhadap temuan-temuan selama pelaksanaan tindakan pada siklus 1 untuk kemudian direfleksi pada siklus 2.
Melakukan pemecahan masalah terhadap temuan-temuan selama pelaksanaan tindakan pada siklus 2 untuk kemudian direfleksi pada pembelajaran tema 5: Pelestarian Lingkungan Hidup.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dan non tes (observasi dan dokumentasi). Instrumen tes digunakan untuk melihat peningkatan hasil belajar tematik siswa sebelum dilakukan treatment diukur melalui tes tertulis. Setelah dilaksanakan tindakan, siswa kembali dites.
Hasil setiap siklus dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui keefektifan tindakan dengan merujuk kembali pada indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Instrumen non tes dalam hal ini
98 Wacana Akademika: Majalah Ilmiah Kependidikan, 7(1), Mei 2023, 94-102
mengumpulkan dokumentasi berupa foto-foto proses pembelajaran dan menggunakan lembar observasi. Dokumentasi digunakan untuk memeroleh data tentang kemampuan awal tentang materi tematik kelas V dengan Tema Pelestarian Lingkungan Hidup yang diambil dari nilai hasil ulangan siswa dan hasil kemampuan awal siswa. Selain itu, observasi dilakukan oleh rekan sejawat guru untuk melihat jalannya pembelajaran. Langkah-langkah observasi rekan sejawat meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan observasi pembelajaran, dan (3) pembahasan balikan/feedback. Observasi siswa dilakukan untuk mengamati secara langsung proses dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk menata langkah-langkah perbaikan agar lebih efektif dan efisien. Observasi dipusatkan pada proses dan hasil tindakan pembelajaran beserta peristiwa-peristiwa yang melingkupinya.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan nilai hasil belajar tema peduli terhadap makhluk hidup berdasarkan ketuntasan belajar, skor minimal, skor maksimal dan skor rata-rata dari siklus I dan siklus II. Nilai hasil belajar diperoleh melalui observasi yang dilakukan dalam kegiatan observasi dan penilaian hasil tes.
Data observasi diperoleh melalui unjuk kerja berupa respons pada saat sesi tanya jawab dan unjuk kerja menyanyikan lagu. Karena peneliti menilai bahwa kegiatan observasi pada anak tunanetra lebih istimewa, sehingga tidak hanya sekedar melakukan pengamatan namun juga harus melakukan tanya jawab dan unjuk kerja lainnya yang sesuai, sehingga mereka dapat merespons dengan baik.
Data berupa hasil tes diklasifikasikan sebagai data kuantitatif. Yang dianalisis adalah nilai tes siswa sebelum memanfaatkan media pembelajaran berbasis audio digital dalam bentuk podcast dan nilai hasil belajar setelah memanfaatkannya sebanyak dua siklus. Kemudian data yang berupa nilai hasil belajar tersebut dibandingkan hingga hasilnya dapat mencapai batas ketercapaian atau indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini adalah terjadinya peningkatan capaian hasil belajar siswa tema Pelestarian Lingkungan Hidup. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai siswa sebelum dilakukan dan setelah dilakukan treatment dalam pembelajaran.
Indikator capaian hasil belajar dalam penelitian ini ditetapkan nilai tema Pelestarian Lingkungan Hidup sesuai dengan ketuntasan ketercapaian minimal (KKM) adalah 75,00.
Hasil dan Pembahasan Hasil
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDLB A Yaketunis, Yogyakarta. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus untuk menentukan bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan pembelajaran scientific method dan pemanfaatan podcast dalam pembelajaran tematik dengan judul “Lingkungan Sahabat Kita”.
Deskripsi Tahap Studi Awal (Prasiklus)
Data yang diperoleh dari observasi dengan guru kelas, diperoleh penjelasan bahwa siswa SDLB A Yaketunis mendapatkan nilai yang belum memenuhi ketuntasan standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan subyek yang digunakan penelitian memiliki nilai sebesar 65, masih dibawah nilai kriteria ketuntasan minimal sebesar 75. Untuk itu diperlukan treatment tertentu agar siswa mencapai nilai setidaknya sesuai dengan KKM atau lebih. Selain itu, siswa juga memiliki respon yang rendah dalam pembelajaran. Hal ini disinyalir karena kondisi pandemi, sehingga siswa kurang bersemangat untuk melaksanakan pembelajaran dari rumah (PTMT).
Selain itu, dari hasil observasi tahap awal yang dilakukan diperoleh gambaran tentang respon keaktifan siswa, bahwa (1) pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru. Hal ini dikarenakan siswa tunanetra merupakan siswa yang spesial sehingga dianggap masih terus perlu bimbingan.
Sehingga siswa kurang terlibat dalam pembelajaran; (2) Pendekatan pembelajaran yang dilakukan selama ini kurang variatif dan masih bersifat konvensional. Pembelajaran yang dilakukan masih terbatas pada pemberian informasi dan atau metode ceramah; (3) Siswa kadang mengantuk dan kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran; (4) Siswa masih malu-malu dan takut untuk
99 Wacana Akademika: Majalah Ilmiah Kependidikan, 7(1), Mei 2023, 94-102
menyampaikan pendapat atau bertanya kepada guru jika belum memahami materi; dan (4) Saat mengerjakan tugas mandiri, siswa seringkali meminta bantuan orang lain atau bertanya kepada teman lain.
Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I ini mengacu pada hasil observasi pra siklus yang dilaksanakan pada pembelajaran.
Dari permasalahan yang diperoleh pada prasiklus, maka peneliti memutuskan untuk melakukan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan respon keaktifan siswa dan hasil belajar siswa tema Lingkungan Sahabat Kita melalui kombinasi antara pendekatan saintifik dan pemanfaatan podcast dalam pembelajaran agar lebih menarik.
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan perbaikan pembelajaran, maka disusun perencanaan seperti (1) Menyusun RPP dengan memperhatikan kelebihan dan kelemahan siswa (berdiferensiasi), (2) Menyiapkan media pembelajaran, (3) Membuat lembar penilaian hasil belajar, (4) Menyiapkan lembar observasi, (5) Menentukan pelaksanaan observasi, (6) Menyiapkan lembar evaluasi.
bahan dan media pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa dan orang tua untuk dapat digunakan sebagai media pembelajaran mandiri juga di rumah. Konten media ASIK berisi 5 track untuk siklus 1, yaitu (1) Pembuka, (2) Nada lagu lingkunganku, (3) Materi lagu, (4) Nilai penguatan pendidikan karakter, dan (5) Penutup.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I melalui 2 kali pertemuan, dengan masing-masing pertemuan adalah 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Setiap pertemuan terbagi dalam kegiatan awal, kegiatan inti (mengamati/menyimak, menanya, mengasosiasikan/mengolah informasi dan mengomunikasikan) dan kegiatan penutup. Media pembelajaran ASIK diberikan pada saat kegiatan inti, dan evaluasi diberikan di akhir siklus. Adapun hasil evaluasi diperoleh bahwa subyek memperoleh nilai 70. Kondisi ini menunjukkan bahwa hasil belajar subyek masih di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal sebesar 75.
c. Pengamatan/Observasi
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama pelaksanaan perbaikan melalui penelitian tindakan kelas ini, menggunakan pendekatan keterampilan proses. Diperoleh catatan bahwa pada siklus I anak mulai tertarik untuk menyimak podcast dengan judul Lingkungan Sekitar melalui handphone guru.
Di siklus awal ini, anak masih mendengarkan melalui handphone guru. Sehingga, guru juga membagikan media ASIK kepada orang tua/wali siswa. Agar dapat disimpan di handphone orang tua siswa. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat mengulang materi/belajar dan mencoba menyanyikan lagu yang ada dalam materi di rumah. Data hasil observasi diperoleh bahwa subyek memiliki kemampuan komunikasi dan bernyanyi sebesar 71,66.
d. Refleksi
Hasil yang diperoleh menunjukkan kenaikan yang signifikan dan positif, atau dapat dikatakan respons dan hasil belajar siswa lebih baik dibandingkan respons dan hasil belajar pada saat observasi awal sebelum adanya tindakan. Berdasarkan hasil observasi terhadap respons melalui unjuk kerja pada siswa kelas V dalam mengikuti pembelajaran tematik melalui pendekatan saintifik pada siklus I, adalah sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran tematik Lingkungan Sahabat Kita telah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dirancang sebelumnya. Namun, pada pertemuan pertama ini siswa masih sedikit bingung karena mendengarkan podcast melalui handphone guru dan dioperasikan langsung oleh guru.
100 Wacana Akademika: Majalah Ilmiah Kependidikan, 7(1), Mei 2023, 94-102
2. Pembelajaran tematik melalui pendekatan saintifik ini telah dilaksanakan dengan baik dan sistematis. Hasil observasi respon siswa melalui unjuk kerja siswa meningkat dibandingkan sebelumnya.
3. Dari hasil observasi, siswa sudah mulai berani bertanya dan berpendapat tentang pembelajaran.
Meskipun masih sedikit malu-malu karena takut salah. Pertanyaan-pertanyaan yang diungkapkan masih terkait dengan teknis pelaksanaan pembelajaran terutama jika di rumah.
Karena siswa harus melakukan review materi dan unjuk kerja dari rumah.
4. Dari data capaian hasil belajar, sudah mengalami peningkatan, meskipun masih ditemukan beberapa kesalahan jawab, namun tidak mengurangi esensi capaian hasil belajar. Nilai hasil belajar siswa yang diukur melalui evaluasi pada siklus I ini adalah 70.
5. Permasalahan yang ditemukan dalam siklus I ini adalah: (1) masih belum maksimalnya kemampuan bernyanyi dan menghayati lagu. Jadi, kemampuan ini harus dieksplorasi kembali karena siswa tersebut memiliki kemampuan lebih baik jika dieksplorasi, (2) kemampuan siswa dalam bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru masih malu-malu dan takut-takut jika jawabannya salah.
Siklus II
a. Perencanaan
Perencanaan pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II mengacu pada hasil observasi dan hasil belajar yang dilakukan pada siklus I. Dari hasil observasi pembelajaran dan hasil belajar pada siklus I, permasalahan yang ditemukan diantaranya (1) masih belum maksimalnya kemampuan bernyanyi dan menghayati lagu. Jadi, kemampuan ini harus dieksplorasi kembali karena siswa tersebut memiliki kemampuan lebih baik jika dieksplorasi, (2) kemampuan siswa dalam bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru masih malu-malu dan takut-takut jika jawabannya salah, (3) peningkatan capaian hasil belajar belum maksimal sesuai dengan yang diharapkan, siswa masih belum benar-benar memahami materi.
Dari permasalahan tersebut, maka peneliti memutuskan untuk melakukan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan respon keaktifan siswa dan hasil belajar siswa tema Lingkungan Sahabat Kita melalui kombinasi antara pendekatan saintifik dan pemanfaatan podcast dalam pembelajaran agar lebih menarik. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan perbaikan pembelajaran, maka disusun perencanaan sebagai berikut:
1. Menyusun RPP siklus II dengan memperhatikan kelebihan dan kelemahan siswa (berdiferensiasi).
2. Menyiapkan media pembelajaran (podcast).
3. Membuat lembar penilaian hasil belajar.
4. Menyiapkan lembar observasi.
5. Menentukan pelaksanaan observasi.
6. Menyiapkan lembar evaluasi.
Bahan dan media pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa dan orang tua untuk dapat digunakan sebagai media pembelajaran mandiri juga di rumah. konten yang disampaikan ke siswa diberikan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan tujuan pembelajaran. Pada siklus II ini, pada pertemuan pertama, track yang diberikan mulai dari track pembuka, track nada lagu lingkunganku, track materi lagu dan track penutup. Sedangkan untuk pertemuan kedua, track yang diberikan adalah track nada dan lagu lingkunganku dan track materi lagu.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus II sesuai dengan perencanaan yaitu dua kali pertemuan yang masing-masing mempunyai waktu 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Pelaksanaan tindakan pembelajaran dari setiap pertemuan adalah kegiatan awal, inti dan penutup. Diakhir siklus II, subyek diberikan evaluasi untuk melihat hasil belajar yang diperoleh. Adapun hasil belajar subyek di akhir siklus II sebesar 80. Kondisi ini menunjukkan bahwa hasil belajar subyek berada di atas nilai kriteria ketuntasan minimal sebesar 75.
101 Wacana Akademika: Majalah Ilmiah Kependidikan, 7(1), Mei 2023, 94-102
c. Pengamatan/Observasi
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama pelaksanaan perbaikan melalui penelitian tindakan kelas ini, menggunakan pendekatan keterampilan proses. Diperoleh catatan bahwa pada siklus II anak mampu merespon setiap materi yang diputar dari podcast dengan judul Lingkungan Sekitar melalui handphone guru. Hal ini dikarenakan mereka telah terbiasa menyimak materi tersebut melalui handphone orangtua di rumah. Mereka juga telah terbiasa mengerjakan soal latihan atau evaluasi melalui audio. Sehingga memudahkan guru untuk memberikan penguatan materi kepada siswa. Bahkan orang tua berharap guru dapat membuat soal evaluasi sejenis menggunakan audio karena lebih menarik untuk siswa, karena orang tua tidak semuanya memiliki kemampuan untuk membaca huruf braille. Hal ini juga mendorong orang tua lebih intensif dalam mendampingi anak belajar.
Data tabel hasil observasi terhadap pengamatan pada sikap melalui unjuk kerja. Aspek- aspek yang dinilai dari observasi ini telah disesuaikan dengan kondisi siswa tunanetra. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, tidak hanya sekedar mengamati perilaku yang tampak. Namun, observasi dilakukan lebih mendalam, seperti melakukan tanya jawab atau melakukan perbincangan. Artinya, observasi dilakukan lebih menggunakan verbal. Sehingga peneliti memahami betul bagaimana kemampuan pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan atau disimak.
d. Refleksi
Hasil yang diperoleh pada siklus II ini semakin menunjukkan kenaikan yang semakin signifikan dan positif atau dapat dikatakan capaian hasil belajar dan respon siswa mengalami peningkatan dibandingkan pada saat siklus I sebelumnya.
Hasil
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan melalui dua siklus ini, dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik dengan memanfaatkan model pembelajaran berbasis audio digital (podcast) ASIK dapat meningkatkan respons siswa dan capaian hasil belajar tematik siswa kelas V di SDLB Yaketunis, Yogyakarta.
Dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I dan II, sesuai dengan rencana pembelajaran (RPP) yang telah disusun, meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran metode saintifik (scientific method), memanfaatkan audio pembelajaran podcast model ASIK, diskusi dan tanya jawab serta eksperimen.
Hasil data pada penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan capaian hasil belajar dan respon siswa pada pembelajaran. Perbandingan hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Capaian Hasil belajar dan respon siswa
Capaian Prasiklus Siklus 1 Siklus 2
Hasil Belajar 65 70 80
Respon siswa 46,67 56,67 70
65 71.66 81.66
Dari data tabel diatas dapat dilihat peningkatan skor baik capaian hasil belajar yang dinilai dari evaluasi materi maupun respon siswa dalam pembelajaran yang dinilai dari unjuk kerja. Peningkatan skor capaian hasil belajar tersebut dimulai dari skor awal (pra siklus) sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan siklus II.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dalam proses perbaikan pembelajaran tematik kelas V SDLB Yaketunis, Yogyakarta dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis audio digital dalam bentuk podcast “ASIK” (Audio Seni Musik), sebagai upaya peningkatan capaian hasil belajar
102 Wacana Akademika: Majalah Ilmiah Kependidikan, 7(1), Mei 2023, 94-102
dan respon siswa dalam pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa minat dan motivasi siswa pada kegiatan pembelajaran tematik dengan menggunakan pendekatan scientific method yang memanfaatkan audio digital dengan konten tematik dapat memberikan dampak positif bagi siswa tunanetra sehingga capaian hasil belajar meningkat pada setiap siklusnya. Hal ini juga ditunjukkan pada kemampuan siswa dalam memahami materi mengalami peningkatan yang dibuktikan dengan meningkatnya capaian hasil pembelajaran melalui evaluasi dan tugas yang dikerjakan oleh siswa.
Siswa lebih aktif dalam merespon stimulus guru dalam pembelajaran dengan dibuktikan melalui respon unjuk kerja. Karena siswa tertarik dalam mengikuti pembelajaran yang memanfaatkan media audio Asik, yang merupakan hal baru yang dibutuhkan oleh siswa tunanetra sebagai media pendukung pembelajaran. Dalam proses perbaikan pembelajaran, pemanfaatan media Asik dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran, memberikan kemudahan (efektif dan efisien) sehingga pembelajaran lebih menarik.
Daftar Pustaka
Ahmad, A. F., & Amin, S. (2022). Pengaruh pembelajaran tatap muka terbatas dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS. Dinamika Sosial: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 1(2), 109-125.
Andini, I., Safitri, N. A. N., & Hendri, H. (2022). Analisis Efek Pandemi Covid-19 Terhadap Pendidikan di Indonesia. JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi Dan Manajemen, 2(1), 196-204.
Arikunto, S. (2003). Prosedur penelitian suatu praktek. Jakarta: Bina Aksara, 3.
Atsani, K. L. G. M. Z. (2020). Transformasi media pembelajaran pada masa Pandemi COVID-19. Al-Hikmah:
Jurnal Studi Islam, 1(1), 82-93.
Desriva, N., Utari, M. D., & Al Padri, A. (2020). efektivitas metode pembelajaran daring terhadap motivasi belajar mahasiswa saat pandemi covid 19 di kota pekanbaru. Ensiklopedia of Journal, 3(1), 124-130.
Dini, J. P. A. U. (2022). Kolaborasi Guru dan Orang Tua dalam Pembelajaran Full Day School pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(4), 3771-3781.
Irfan, M., Kusumaningrum, B., Yulia, Y., & Widodo, S. A. (2020). Challenges during the pandemic: use of e- learning in mathematics learning in higher education. Infinity Journal, 9(2), 147-158.
Jauhari, M. N., Mambela, S., & Zakiah, Z. (2020). Dampak pandemi covid-19 terhapad pelaksanaan
pembelajaran penjas adaptif di Sekolah Luar Biasa. STAND: Journal Sports Teaching and Development, 1(1), 63-70.
Jannah, D., Ermawati, S., Widyandana, L. A. D., Hadist, E. T., Maharani, F. E., & Soemantri, S. (2021).
Penguatan Konsep Bangun Datar dan Satuan Panjang Pada Siswa Tunanetra Melalui Media Blind’s Playpad. SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 5(1), 1023-1029.
Kemmis, S., McTaggart, R., & Nixon, R. (2014). The action research planner: Doing critical participatory action research.
Kemmis, S., McTaggart, R., Nixon, R., Kemmis, S., McTaggart, R., & Nixon, R. (2014). Introducing critical participatory action research. The action research planner: Doing critical participatory action research, 1-31.
Martoredjo, N. T. (2020). Pandemi covid-19: Ancaman atau tantangan bagi sektor pendidikan. Jurnal Binus, 7(1), 1-15.
Marwa, M., Munirah, M., Angriani, A. D., Suharti, S., Sriyanti, A., & Rosdiana, R. (2020). Peran guru dalam meningkatkan minat belajar peserta didik kelas IV pada masa pandemi covid-19. AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 7(2), 215-227.
Rahmi, R. (2020). Inovasi pembelajaran di masa pandemi covid-19. Al-Tarbiyah: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal), 30(111-123).
Rantauwati, H. S. (2020). Kolaborasi Orang Tua Dan Guru Melalui Kubungortu Dalam Pembentukan Karakter Siswa SD. Jurnal Ilmiah WUNY, 2(1).
Rejeki, S., & Srisulistiowati, D. B. (2021). Media Digitalisasi Pembelajaran Jarak Jauh Menggunakan Model Blended Learning di Era Pandemi COVID 19. Jurnal Kajian Ilmiah, 21(4), 467-474.
Sari, G. A. (2020). Dampak Sistem Kegiatan Belajar Mengajar (Kbm) Daring Akibat Covid-19 Terhadap Siswa. Jurnal Ika Pgsd (Ikatan Alumni PGSD) UNARS, 8(2), 462-470.
Widiyawati, Y., & Nurwahidah, I. (2018). Elclivs berbasis inquiry untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa tuna netra pada materi rangkaian listrik. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 4(2), 212-223.