• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KAPASITAS PENGURUS RT RW

N/A
N/A
KECAMATAN@CIGOMBONG

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN KAPASITAS PENGURUS RT RW"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KAPASITAS PENGURUS RT RW

OLEH,

KEPALA SEKSI PEMERINTAHAN KECAMATAN CIGOMBONG

KECAMATAN CIOMBONG

KABUPATEN BOGOR

(2)

LATAR BELAKANG

DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN DAN KEMASYARAKATAN SERTA MELESTARIKAN NILAI-NILAI KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT PERLU ADANYA PERAN SERTA LEMBAGA KEMASYARAKATAN YANG ADA DI DESA DAN KELURAHAN;

(PERDA NOMOR 9 TAHUN 2011).

LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN YANG SELANJUTNYA DISINGKAT LKD/K ADALAH WADAH PARTISIPASI MASYARAKAT, SEBAGAI MITRA PEMERINTAH DESA/KELURAHAN, IKUT SERTA DALAM PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN, SERTA MENINGKATKAN PELAYANAN MASYARAKAT DESA.

(3)

DASAR HUKUM

Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa. (Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 7 tahun 2014, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495)

Pasal 153 Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa yang mengamanatkan bahwa Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa dibentuk oleh Pemerintahan Desa berdasarkan pedoman yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa.

Peraturan Daerah Kab. Bogor Nomor 9 tahun 2011 tentang Lembaga Kemasyarakatan di Desa dan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor tahun 2011 Nomor 57)

Peraturan Daerah Kab. Bogor Nomor 6 tahun 2015 tentang Desa (Lembaran Daerah Kab.

Bogor tahun 2015 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kab. Bogor Nomor 84) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kab. Bogor Nomor 6 tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kab. Bogor Nomor 6 tahun 2015 tentang Desa (Lembaran Daerah Kab.Bogor tahun 2018 nomor 6);

Peraturan Bupati Bogor Nomor 31 tahun 2012 tentang Tata Cara Pembentukan, Pengangkatan dan Pemberhentian Pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan/Desa, Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT);

(4)

MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD DIBENTUKNYA LKD/K;

(Perda Kab. Bogor Nomor 9 tahun 2011 Bab II pasal 11)

Secara umum, maksud dibentuknya LKD/K adalah untuk mempercepat

terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pemberdayaan dan peran serta masyarakat.

MAKSUD DIBENTUKNYA LKD/K;

(Perda Kab. Bogor Nomor 9 tahun 2011 Bab II pasal 11)

Secara umum, maksud dibentuknya LKD/K adalah untuk mempercepat

terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pemberdayaan dan peran serta masyarakat.

TUJUAN DIBENTUKNYA LKD/K.

(Permendagri Nomor 18 Tahun 2018 Bab 1 pasal 2) ;

1. Mendudukan fungsi LKD/K sebagi mitra Pemerintah Desa/Kelurahan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat;

2. Mendayagunakan LKD/K dalam proses pembangunan Desa;

3. Menjamin kelancaran pelayanan penyelenggaraan pemerintah Desa.

TUJUAN DIBENTUKNYA LKD/K.

(Permendagri Nomor 18 Tahun 2018 Bab 1 pasal 2) ;

1. Mendudukan fungsi LKD/K sebagi mitra Pemerintah Desa/Kelurahan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat;

2. Mendayagunakan LKD/K dalam proses pembangunan Desa;

3. Menjamin kelancaran pelayanan penyelenggaraan pemerintah Desa.

(5)

● Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) ditetapkan oleh Peraturan Desa;

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 Bab V Pasal 16 ayat 6);

Ketua LKD disahkan/ditetapkan oleh Keputusan Kepala Desa;

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 Bab V Pasal 16 ayat 6); Lihat regulasi

Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) ditetapkan oleh Keputusan Camat;

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 Bab V Pasal 16 ayat 6).

Ketua LKK disahkan/ditetapkan oleh Keputusan Kepala Kelurahan;

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 Bab V Pasal 16 ayat 6); Lihat regulasi

(6)

TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN JENIS LEMBAGA

KEMASYARAKATAN

DESA/KELURAHAN (LKD/K)

(7)

TUGAS POKOK LKD/K.

● Melakukan pemberdayaan masyarakat desa;

● Ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan;

● Meningkatkan pelayanan masyarakat desa;

● Mengusulkan program dan kegiatan kepada pemerintah desa.

(Permendagri Nomor 18 Tahun 2018 Bab II pasal 4 ayat 1 dan 2) ;

(8)

FUNGSI DIBENTUKNYA LKD/K.

● Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat;

● Menanamkan dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan masyarakat;

● Meningkatkan kualitas dan mempercepat pelayanan pemerintah desa kepada masyarakat desa;

● Menyusun rencana, melaksanakan, mengendalikan, melestarikan dan mengembangkan hasil pembangunan secara partisipatif;

● Menumbuhkan, mengembangkan dan menggerakan prakarsa, partisipasi, swadaya serta gotong royong masyarakat;

● Meningkatkan kesejahteraan keluarga;

● Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

(Permendagri Nomor 18 Tahun 2018 Bab II pasal 5) ;

(9)

JENIS-JENIS LKD/K

Jenis-jenis LKD/K menurut Permendagri Nomor ; 18 Tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa disebutkan bahwa LKD terdiri dari :

A. Rukun Tetangga (RT);

B. Rukun Warga (RW);

C. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK);

D. Karang Taruna;

E. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu);

F. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat;

G. Dan lain-lain Lembaga Desa/Kelurahan sesuai kebutuhan.

(Permendagri Nomor 18 Tahun 2018 Bab II pasal 6) ;

(10)

TATA CARA PEMBENTUKAN,

PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN,

DAN PENYEBUTAN NAMA LKD

(11)

PEMBENTUKAN LKD.

1. LKD dibentuk atas prakarsa Pemerintah Desa dan Masyarakat.

2. Syarat Pembentukan LKD :

a. Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;

b. Berkedudukan di Desa setempat;

c. Keberadaannya bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat desa;

d. Memiliki kepengurusan yang tetap;

e. Memiliki sekretariat yang bersifat tetap;

f. Tidak berafiliasi kepada partai politik

3. Ketentuan mengenai pembentukan LKD diatur dengan Peraturan Desa

(Permendagri Nomor 18 Tahun 2018 Bab II pasal 3 ayat 1,2 dan 3) ;

(12)

TATA CARA PEMBENTUKAN RT

Pembentukan RT/RW dapat berasal dari;

1. Pembentukan RT/RW baru;

2. Pemekaran dari 1 (satu) RT menjadi 2 (dua) RT;

3. Penggabungan dari beberapa RT;

4. Pembentukan RT berdasarkan prakarsa masyarakat setelah mendapatkan pertimbangan dari Kepala Desa/Lurah

5. Setiap RT yang dibentuk paling sedikit terdiri dari:

a. 50 (lima puluh) KK (kepala keluarga) di Desa;

b. 75 (Tujuh puluh lima) KK (Kepala Keluarga) di Kelurahan;

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 BAB VI pasal 30)

(13)

TATA CARA PEMBENTUKAN RW

Pembentukan RT/RW dapat berasal dari;

1. Pembentukan RW baru;

2. Pemekaran dari 1 (satu) RW menjadi 2 (dua) RW;

3. Penggabungan dari beberapa RW;

4. Pembentukan RW berdasarkan prakarsa masyarakat setelah mendapatkan pertimbangan dari Kepala Desa/Lurah 5. Setiap RW yang dibentuk paling sedikit terdiri dari:

a. 3 (Tiga) RT untuk di Desa;

b. 5 (Lima) RT untuk di Kelurahan;

6. Apabila letak pemukiman mempunyai jarak yang jauh dari RW terdekat, dapat dibentuk RW baru yang terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (Dua) RT.

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 BAB V pasal 15)

(14)

CARA PEMBENTUKAN RT/RW.

1. Pembentukan RT dilakukan dengan cara musyawarah oleh para Kepala Keluarga atau yang mewakili, Pengurus RT dan Tokoh Masyarakat serta dihadiri oleh Ketua RW setempat.

2. Pembentukan RW dilakukan dengan cara musyawarah oleh para Pengurus RT, Pengurus RW dan para tokoh masyarakat setempat serta dihadiri oleh Kepala Desa/Lurah.

3. Musyawarah pembentukan RT harus dihadiri 2/3 kepala keluarga di sekitar lingkungannya

4. Musyawarah pembentukan RW harus dihadiri 2/3 (Dua per tiga) dari jumlah pengurus RT dan dihadiri pengurus RW setempat.

5. Pengurus RT yang mempunyai hak suara dalam pembentukan RW adalah Ketua, Sekretaris dan Bendahara.

6. Pembentukan RT/RW dinyatakan sah apabila disetujui sekurang-kurangnya ½ (Satu per dua) ditambah 1 (Satu) dari jumlah yang hadir dalam musyawarah tersebut.

7. Hasil musyawarah dituangkan dalam berita acara dan disampaikan kepada Kepala Desa/Lurah untuk mendapat penetapan.

8. Kepengurusan RT/RW di Desa disahkan oleh surat keputusan Kepala Desa 9. Kepengurusan RT/RW di Kelurahan disahkan oleh Lurah;

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 BAB V pasal 15)

(15)

TATA CARA PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN RT/RW

1. Penghapusan atau penggabungan RT/RW dapat dilakukan apabila dalam satu RT/RW tidak lagi memenuhi persyaratan jumlah kepala keluarga akibat dari perpindahan penduduk, bencana alam dan peristiwa kependudukan lainnya.

2. Penghapusan atau penggabungan RT/RW di desa ditetapkan dengan Perdes.

3. Penghapusan atau penggabungan RT/RW di kelurahan ditetapkan dengan Keputusan Camat.

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 BAB V pasal 18)

(16)

PENYEBUTAN NAMA RT/RW

1. Nama-nama RT diberi nomor berdasarkan nomor urut pembentukan di setiap RW dan diikuti nama RW ;

2. Nama-nama RW diberi nomor berdasarkan nomor urut pembentukan di setiap Desa/Kelurahan (Dapat diikuti nama wilayah, nama perumahan, komplek, asrama atau sejenisnya).

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 BAB V pasal 17)

(17)

SUSUNAN ORGANISASI DAN

TUPOKSI PENGURUS RT/RW

(18)

SUSUNAN ORGANISASI DAN TUPOKSI PENGURUS RT

(Permendagri Nomor 18 Tahun 2018 Bab II pasal 8 ayat 1) ;

KETUA

SEKRETARIS BENDAHARA

BIDANG KESEJAHTERAA

N SOSIAL

BIDANG PEMBANGUNAN

BIDANG KETENTRAMAN

DAN KETERTIBAN

BIDANG KEPENDUDUKA

N

BIDANG PEMUDA OLAHRAGA DAN

KESENIAN

BIDANG LAIN SESUAI KEBUTUHAN

(19)

SUSUNAN ORGANISASI DAN TUPOKSI PENGURUS RW

(Permendagri Nomor 18 Tahun 2018 Bab II pasal 8 ayat 1) ;

KETUA

SEKRETARIS BENDAHARA

BIDANG KESEJAHTERAA

N SOSIAL

BIDANG PEMBANGUNAN

BIDANG KETENTRAMAN

DAN KETERTIBAN

(20)

TUGAS PENGURUS RT/RW

1. Ketua RT/RW bertugas membantu kepala desa dalam bidang pelayanan pemerintahan;

2. Ketua RT/RW bertugas membantu Kepala Desa dalam menyediakan data kependudukan dan perizinan;

3. Ketua RT/RW melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

4. Sekretaris RT/RW mempunyai tugas membantu ketua RT/RW dalam menyelenggarakan administrasi dan pelayanan ketatausahaan.

5. Bendahara RT/RW mempunyai tugas membantu Ketua RT/RW dalam melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan RT/RW.

6. Ketua Seksi mempunyai tugas membantu Ketua RT/RW dalam memimpin dan mengendalikan kegiatan pada seksinya masing-masing.

(Permendagri Nomor 18 Tahun 2018 Bab II pasal 7 ayat 1) ;

(21)

FUNGSI KETUA RT/RW

1. Memelihara kerukunan hidup warga; (RT/RW)

2. Menggerakan/menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Kepala Desa/Lurah (RT/RW) 3. Membantu mensosialisasikan dan melaksanakan setiap program pemerintah (RT/RW) 4. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas ketua RT di wilayahnya (RW)

5. Menggerakan Partisipasi, Gotong royong dan swadaya masyarakat (RT) 6. Melaporkan pelaksanaan tugas dan fungsi RT/RW kepada Kepala Desa.

7. Mengelola dan mengendalikan data kependudukan di wilayahnya (RT)

8. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Desa/Lurah (RT/RW)

(Perbup 31 Tahun 2012 BAB V pasal 21 ayat 1 dan BAB VI Pasal 36 ayat 1)

(22)

FUNGSI SEKRETARIS RT/RW

1. Mengkoordinasikan dan mencatat seluruh pelaksanaan kegiatan;

2. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data kependudukan;

3. Melakukan pengelolaan administrasi dan pelaporan.

(Perbup 31 Tahun 2012 BAB V pasal 21 ayat 2 dan BAB VI Pasal 36 ayat 2)

(23)

FUNGSI BENDAHARA RT/RW

1. Menerima, mencatat, menyimpan dan mengeluarkan serta mempertanggungjawabkan keuangan RT/RW;

2. Melakukan pencatatan hasil swadaya dan/atau hasil gotong-royong masyarakat dalam kegiatan pembangunan

(Perbup 31 Tahun 2012 BAB V pasal 21 ayat 3 dan BAB VI Pasal 36 ayat 3)

(24)

FUNGSI SEKSI/BIDANG PADA RT/RW

1. Menyusun rencana,melaksanakan dan mempertanggung jawabkan kegiatan sesuai seksinya masing-masing;

2. Melakukan koordinasi dengan seksi lainnya demi terwujudnya keserasian pelaksanaan tugas;

3. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan; dan 4. Memberikan saran dan pendapat kepada ketua dan/atau sekretaris.

(Perbup 31 Tahun 2012 BAB V pasal 21 ayat 4 dan BAB VI Pasal 36 ayat 4)

(25)

PERSYARATAN DAN TATACARA PENGANGKATAN MENJADI

PENGURUS RT/RW

(26)

PERSYARATAN MENJADI PENGURUS RT/RW

1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia;

3. Berdomisili dan mempunyai identitas sebagai warga di wilayah setempat.

4. Berpendidikan paling rendah tamatan Sekolah Dasar dan/atau sederajat;

5. Berusia paling rendah 21 (dua puluh satu) tahun untuk laki-laki dan 19 (sembilan belas) tahun untuk perempuan atau pernah menikah;

6. Berkelakuan baik, jujur dan adil;

7. Sehat jasmani dan rokhani;

8. Mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di desa/kelurahan setempat;

9. Tidak dicabut hak pilihnya sesuai dengan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap; dan 10. Tidak merangkap sebagai perangkat desa atau pengurus lembaga kemasyarakatan lainnya.

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 BAB V pasal 22 dan BAB VI Pasal 37)

(27)

TATA CARA PENGANGKATAN PENGURUS RT

1. Pengurus RT dipilih dalam suatu musyawarah secara mufakat oleh para kepala keluarga yang difasilitasi oleh panitia dan disaksikan oleh Ketua RW.

2. Kepala keluarga adalah kepala keluarga yang telah memiliki KTP/KK atau telah tercatat sebagai Warga dan bertempat tinggal di wilayah RT setempat.

3. Apabila kepala keluarga berhalangan hadir, maka dapat diwakilkan kepada salah satu anggota keluarga yang telah berusia 17 tahun atau pernah menikah.

4. Panitia dibentuk berdasarkan rapat pengurus RT bersama tokoh masyarakat yang difasilitasi Ketua RW paling lama 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa bhakti kepengurusan RT.

5. Panitia dimaksud terdiri dari Ketua, Sekretaris dan beberapa anggota sesuai kebutuhan.

6. Panitia Musyawarah, ditetapkan oleh Kepala Desa/Lurah.

7. Tugas panitia yaitu :

a. melakukan sosialisasi tentang rencana pemilihan pengurus RT;

b. menerima nama-nama calon pengurus RT;

c. melaksanakan musyawarah mufakat dalam pemilihan pengurus RT

d. membuat dan melaporkan berita acara hasil musyawarah kepada Kepala Desa/Lurah melalui Ketua RW

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 BAB VI Pasal 38)

(28)

TATA CARA PENGANGKATAN PENGURUS RT

8. Musyawarah dinyatakan sah apabila dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah yang diundang dan apabila jumlah peserta tidak memenuhi quorum, maka dilakukan musyawarah kembali paling lama 1 (satu) minggu setelah musyawarah sebelumnya.

9. Apabila dalam musyawarah kedua tetap tidak memenuhi quorum, maka pemilihan pengurus RT dapat dilanjutkan dan dianggap sah.

10. Musyawarah pemilihan Pengurus RT dilakukan untuk menetapkan Ketua, Sekretaris dan Bendahara.

11. Apabila dalam musyawarah mufakat tidak tercapai kata mufakat, maka panitia dapat melaksanakan pemilihan berdasarkan suara terbanyak.

12. Ketua, Sekretaris dan Bendahara terpilih bertugas menyusun kepengurusan lainnya.

13. Hasil musyawarah pemilihan pengurus RT dituangkan dalam berita acara hasil musyawarah serta ditandatangani panitia dan disampaikan kepada Kepala Desa/Lurah melalui ketua RW paling lama 2 (dua) hari setelah pelaksanaan musyawarah untuk mendapat pengesahan.

14. Pengurus RT terpilih ditetapkan oleh Kepala Desa/Lurah dalam Surat Keputusan.

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 BAB VI Pasal 38)

(29)

TATA CARA PENGANGKATAN PENGURUS RW

1. Pemilihan Pengurus RW dilakukan secara musyawarah mufakat yang di fasilitasi oleh panitia dan disaksikan oleh Kepala Desa/Lurah atau unsur wilayah setempat;

2. Panitia pemilihan pengurus RW dibentuk berdasarkan rapat pengurus RW paling lambat 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa bhakti kepengurusan RW;

3. Panitia pemilihan pengurus RW terdiri dari Ketua, Sekretaris dan beberapa anggota sesuai kebutuhan;

4. Panitia Musyawarah ditetapkan oleh Kepala Desa/Lurah;

5. Tugas panitia yaitu :

a. Melakukan sosialisasi tentang rencana pemilihan pengurus RW;

b. Menerima nama-nama calon pengurus RW;

c. Memimpin musyawarah mufakat dalam pemilihan pengurus RW;

d. Membuat dan melaporkan berita acara hasil musyawarah pemilihan ketua RW kepada Kepala Desa/Lurah.

6. Musyawarah pemilihan pengurus RW diikuti oleh seluruh pengurus RT dan perwakilan tokoh masyarakat yang ada di lingkungan RW setempat.

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 BAB V pasal 23)

(30)

TATA CARA PENGANGKATAN PENGURUS RW

7. Pengurus RT yang mempunyai hak suara adalah Ketua, Sekretaris dan Bendahara.

8. Musyawarah dinyatakan sah apabila dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah yang diundang dan apabila jumlah peserta tidak memenuhi quorum, maka dilakukan musyawarah kembali paling lama 1 (satu) minggu setelah musyawarah sebelumnya.

9. Apabila dalam musyawarah kedua tetap tidak memenuhi quorum, maka pemilihan pengurus RW dapat dilanjutkan dan dianggap sah.

10. Musyawarah pemilihan Pengurus RW dilakukan untuk menetapkan Ketua, Sekretaris dan Bendahara.

11. Apabila dalam musyawarah tidak tercapai kata mufakat, maka dilakukan musyawarah dengan mekanisme suara terbanyak.

12. Ketua, Sekretaris dan Bendahara terpilih bertugas menyusun kepengurusan lainnya.

13. Pengurus RW terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selanjutnya ditetapkan oleh Kepala Desa/Lurah dalam Surat Keputusan.

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 BAB V pasal 23)

(31)

MUSYAWARAH RT

1. Musyawarah RT merupakan wadah permusyawaratan dan pemufakatan anggota masyarakat dalam lingkungan RT yang berfungsi untuk :

a. memilih pengurus;

b. menentukan dan merumuskan program kerja;

c. sebagai sarana penyelesaian permasalahan kemasyarakatan di wilayahnya;

d. sebagai sarana penyampaian laporan pelaksanaan tugas pengurus RT.

2. Musyawarah RT diadakan minimal satu kali dalam satu tahun.

3. Musyawarah RT dilaksanakan apabila dipandang perlu.

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 BAB VI pasal 43)

(32)

MUSYAWARAH RW

1. Musyawarah RW merupakan wadah permusyawaratan dan pemufakatan yang dihadiri oleh pengurus RW, pengurus RT dan tokoh masyarakat.

2. Musyawarah RW berfungsi untuk :

a. menentukan dan merumuskan program kerja RW;

b. sarana penyampaian keterangan pertanggungjawaban pengurus;

c. memfasilitasi penyelesaian masalah di lingkungannya;

d. memilih pengurus, membahas pemberhentian dan pergantian pengurus.

3. Musyawarah RW diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 BAB VI pasal 43)

(33)

HAK, KEWAJIBAN DAN

LARANGAN PENGURUS RT/RW

(34)

HAK PENGURUS RW

1. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Desa atau Lurah atau

pengurus RT mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan;

2. Mengajukan usul dan pendapat dalam musyawarah RW;

3. Mendapatkan informasi kegiatan pembangunan di wilayah kerjanya;

4. Memperoleh biaya operasional penunjang kegiatan.

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 BAB V pasal 26 ayat 1)

(35)

HAK PENGURUS RT

1. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Desa atau Lurah atau pengurus RW mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan;

2. Menyampaikan saran dan pertimbangan yang berhubungan dengan aspirasi atau kepentingan warga;

3. Mengajukan usul dan pendapat dalam musyawarah RW;

4. Mendapatkan informasi kegiatan pembangunan di wilayah kerjanya;

5. Memperoleh biaya operasional penunjang kegiatan.

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 BAB VI pasal 40 Ayat 1)

(36)

KEWAJIBAN PENGURUS RT

1. Memimpin dan mengayomi masyarakat di wilayah kerjanya;

2. Melaksanakan tugas dan fungsinya;

3. Melaksanakan keputusan musyawarah RT;

4. Melaksanakan musyawarah RT;

5. Membina kerukunan hidup warga;

6. Menyampaikan laporan keterangan pelaksanaan tugas dalam musyawarah warga;

7. Melaporkan permasalahan yang timbul dalam masyarakat kepada kepala desa/lurah melalui ketua RW untuk mendapat penyelesaian.

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 BAB VI pasal 40 AYAT 2)

(37)

KEWAJIBAN PENGURUS RW

1. Memimpin dan mengayomi masyarakat di wilayah kerjanya;

2. Melaksanakan tugas dan fungsinya;

3. Melaksanakan keputusan musyawarah RW;

4. Melaksanakan musyawarah RW;

5. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas RW dalam musyawarah RW;

6. Melaporkan permasalahan yang timbul dalam masyarakat kepada Kepala Desa/Lurah untuk mendapat penyelesaian.

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 BAB V pasal 26 ayat 2)

(38)

LARANGAN PENGURUS RT/RW

1. Merangkap jabatan sebagai Kepala Desa, Ketua atau anggota BPD, sebagai perangkat desa dan/atau pengurus lembaga kemasyarakatan lainnya;

2. Bersikap dan bertindak tidak adil, diskriminatif, meresahkan masyarakat serta mempersulit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat;

3. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, norma dan adat istiadat setempat; dan

4. Menghasut masyarakat untuk kepentingan pribadi, kelompok atau golongannya;

(Permendagri Nomor 18 Tahun 2018 BAB II Pasal 8)

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 BAB V pasal 27 dan BAB VI pasal 41)

(39)

PEMBERHENTIAN DAN

PERGANTIAN PENGURUS RT

DAN RW

(40)

PEMBERHENTIAN PENGURUS RT/RW

Pengurus RT/RW berhenti atau diberhentikan karena : a. Meninggal dunia;

b. Mengundurkan diri;

c. Pindah tempat tinggal dan menjadi penduduk di wilayah lain;

d. Melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27;

e. Tidak melaksanakan tugas dan fungsinya;

(Perbup 31 Tahun 2012 BAB V pasal 28 dan BAB VI pasal 42)

(41)

PERGANTIAN PENGURUS RT/RW

Apabila terdapat pengurus RT/RW yang berhenti atau diberhentikan sebelum masa bhaktinya berakhir, paling lama 1 (satu) bulan, harus dilakukan pergantian pengurus.

TATA CARA PERGANTIAN PENGURUS

Tata cara pergantian pengurus, dilakukan secara musyawarah mufakat melalui rapat pengurus setelah dikonsultasikan dengan Kepala Desa/Lurah.

(42)

KETUA RT/RW BERHENTI ATAU DIBERHENTIKAN

Dalam hal Ketua RT/RW berhenti atau diberhentikan, maka sekretaris melaksanakan tugas sampai terpilihnya Ketua RT/RW yang baru.

MASA BHAKTI PENGURUS PENGGANTI

a. Masa Bhakti kepengurusan RT/RW di Desa/Kelurahan selama 5 (Lima) tahun;

b. Masa Bhakti pengurus pengganti/Istilah lain Penggantian Antar Waktu (PW) sesuai dengan sisa masa Bhakti pengurus yang diganti

c. Menjabat paling banyak 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut.

(Permendagri Nomor 18 Tahun 2018 BAB II Pasal 8)

(43)

MUSYAWARAH RT/RW

1. MUSYAWARAH RT;

a. Musyawarah RT merupakan wadah permusyawaratan dan permufakatan anggota masyarakat dalam lingkungan RT.

b. Fungsi Musyawarah RT;

1. Memilih pengurus;

2. Menentukan dan merumuskan program kerja RT;

3. Sarana penyelesaian permasalahan kemasyarakatan di wilayahnya;

4. Sarana penyampaian laporan pelaksanaan tugas pengurus RT.

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 BAB V pasal 28)

(44)

MUSYAWARAH RT/RW

2. MUSYAWARAH RW;

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012, BAB VI pasal 42)

a. Musyawarah RW merupakan wadah permusyawaratan dan permupakatan yang dihadiri oleh pengurus RW, Pengurus RT dan Tokoh Masyarakat;

b. Fungsi Musyawarah RW;

1. Menentukan dan merumuskan program kerja RW;

2. Sarana penyampaian keterangan pertanggungjawaban pengurus;

3. Memfasilitasi penyelesaian masalah pemberhentian dan pergantian pengurus;

4. Memilih, membahas pemberhentian dan pergantian pengurus.

c. Musyawarah RW sekurang-kurangnya dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun;

d. Untuk hasil musyawarah pergantian pengurus RT/RW, dituangkan dalam berita acara musyawarah pengurus dan disampaikan kepada Kepala Desa/Lurah paling lama 2 (dua) hari setelah pelaksanaan musyawarah untuk mendapat pengesahan.

(Perbup Nomor 31 Tahun 2012 BAB V pasal 28)

(45)

KERTAS KOP SURAT LPMD/K

LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA /KEL : ……….

KECAMATAN : …………..………

KABUPATEN BOGOR

(46)

KERTAS KOP SURAT LPMD/K

RUKUN WARGA

DESA /KEL : ……….

KECAMATAN :………..

ALAMAT : ………

(47)

CONTOH STEMPEL LPM

Keterangan :

1. Berbentuk : Bulat

2. Ukuran : Lingkar luar dengan Garis Tengah : 3,5 Cm 3. Untuk : Lingkar dalam dengan garis tengah 2,5 C

(48)

PAPAN NAMA RW

Keterangan :

1. Dibuat dari kayu atau plat seng berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang 60 CM dan Lebar 40 CM;

2. Warna dasar putih;

3. Berisikan tulisan dengan huruf balok warna hitam;

4. 2/3 baagian untuk tulisan Ketua RT dan RW;

5. 1/3 bagian untuk tulisan nama Desa/ Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten.

6. ½ bagian untuk tulisan Ketua RT dan RW;

7. ½ bagian untuk tulisan nama Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten.

SEKRETARIAT RW …..

DESA/KEL ………

KECAMATAN ……… . KABUPATEN BOGOR JALAN ………..

(49)

CONTOH STEMPEL RT/RW

Keterangan :

1. Berbentuk Persegi Panjang;

2. Ukuran 3 CM x 5 CM;

3. Untuk Stempel RW menunjukkan Kampung atau Dusun Jika ada;

(50)

PAPAN NAMA RT

Keterangan :

1. Dibuat dari kayu atau plat seng berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang 60 CM dan Lebar 40 CM;

2. Warna dasar putih;

3. Berisikan tulisan dengan huruf balok warna hitam;

4. ½ bagian untuk tulisan Ketua RT dan RW;

5. ½ bagian untuk tulisan nama Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten/

SEKRETARIAT RT 007 – RW 01

DESA /KEL : ………

KECAMATAN : ……… ………...

KABUPATEN BOGOR

JALAN ……….

(51)

BUKU TAMU

NO NAMA ASAL TAMU

(DINAS/PRIBADI) KEPERLUAN PESAN-PESAN KETERANGAN

1 2 3 4 5

MENGETAHUI KETUA LPMD/LPMK

---

BOGOR,……….

SEKRETARIS LPMD/LPMK ---

(52)

BUKU INVENTARISASI BARANG

NO BARANG YANG DIMILIKI OLEH LPMD/LPMK JUMLAH TEMPAT KET

1 2 3 4 5

MENGETAHUI KETUA LPMD/LPMK

---

BOGOR,……….

SEKRETARIS LPMD/LPMK ---

(53)

Buku Agenda

SURAT MASUK SURAT KELUAR

NO TGL SURAT

MASUK NOMOR

SURAT TANGGAL

SURAT PERIHAL SURAT

DARI NOMOR

SURAT TANGGAL

SURAT PERIHAL DIKIRIM KEPADA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(54)

Buku Kas

BULAN : TAHUN :

MASUK KELUAR

NO URAIAN JUMLAH

NO URAIAN NOMOR JUMLAH

(Rp) BUKTI (Rp)

1 2 3 4 5 6 7

JUMLAH Rp………

JUMLAH PENGELUARAN : SALDO : JUMLAH :

Keterangan :

Kas harus Ditutup setiap Bulan

MENGETAHUI : KADES/LURAH

MENGETAHUI : LPMD/LPMK

BENDAHARA LPMD/LPMK

Bogor, ……….

____________ _____________ ____________

(55)

BUKU NOTULEN RAPAT

NO TANGGAL MATERI RAPAT KESIMPULAN RAPAT KETERANGAN

1 2 3 4 5

Bogor ………

NOTULIS

_______________

(56)

BUKU KEGIATAN

NO KEGIATAN LOKASI UKURAN/VOLUME BIAYA

(Rp) KETERANGAN

1 2 3 4 5 6

Bogor ………

MENGETAHUI KETUA LPMD/LPMK

MENGETAHUI

SEKRETARIS LPMD/LPMK

BENDAHARA LPMD/LPMK KETUA SEKSI

___________ ___________ ___________

BULAN : TAHUN :

(57)

PROGRAM KERJA

NO NAMA PROYEK /

KEGIATAN UKURAN /

VOLUME LOKASI BIAYA

(Rp) TAHUN

DILAKSANAKAN KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7

JUMLAH

A. PROGRAM TAHUNAN (*)

B. PROGRAM JANGKA MENENGAH (*) C. PROGRAM JANGKA PANJANG (*)

Bogor, ………..

KETERANGAN :

(*) Pilih Sesuai Program

MENGETAHUI

KADES/LURAH MENGETAHUI

KETUA LPMD/LPMK BENDAHARA

LPMD/LPMK

____________ ____________ ____________

(58)

BUKU KEKAYAAN DAN INVENTARIS

Nom

or Nama Barang/

Inventaris

Jumlah Pada

Januari Tambahan Tanggal Mulai Pakai

Kurang Jumlah Pada

Desember Ketera Baik Rusak Banyaknya Harga ngan

Beli Banya

knya Tanggal

Hapus Baik Rusak

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

TAHUN :

(59)

BUKU PEMBANGUNAN

Nomor Nama

Pembangunan

Pembiayaan

dari Pelaksanaan

Manfaat Ket Swadaya

Masyarakat Pemerintahan

Desa/Kelurahan Pemerintah

Prop Pemerintah

Kab Pemerintah

Pusat Swasta Lokasi Mulai Tgl Selesai Tgl

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

TAHUN :

(60)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

need assessment (analisis kebutuhan) melalui wawancara dan diskusi kelompok (group discussion) dengan tata pamong RT dan RW serta pengurus dasa wisma, 2). Rekruitmen kader

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan membantu para pengurus PKK RT 08 RW 05 Kelurahan Airlangga Kecamatan Gubeng Surabaya dalam menangani masalah pengelolaan sampah plastik rumah