• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Kemampuan Sains Anak melalui Kegiatan Merangkai Lampu di Taman Kanak-kanak Plus Marhamah Tabing Padang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Peningkatan Kemampuan Sains Anak melalui Kegiatan Merangkai Lampu di Taman Kanak-kanak Plus Marhamah Tabing Padang"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Neneng Afrianti. 2019. Peningkatan Kemampuan Sains Anak melalui Kegiatan Merangkai Lampu di Taman Kanak-kanak Plus Marhamah Tabing Padang. Skripsi.

Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Ilmu Pendidikan.

Universitas Negeri Padang.

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan belum optimalnya pengembangan kemampuan sains anak, pengunaan media yang tidak menarik dan tidak variatif menyebabkan kemampuan sains anak tidak berkembang sebagimana mestinya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sains anak usia dini melalui kegiatan merangkai lampu.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian anak kelompok B1 yang berusia 5-6 tahun di Taman Kanak-kanak Plus Marhamah tabing padang, dilaksanakan pada Semester I tahun pelajaran 2018/2019, sabjek penelitian berjumlah 13 orang anak yang terdiri dari 6 orang anak perempuan dan 7 orang anak laki- laki. Teknik pengumpulan data adalah format observasi, dokumentasi dan persentase.

Hasil penelitian menunjukkan pada kegiatan merangkai lampu terjadi peningkatan dalam kemampuan sains anak, dimana pada akhir siklus II terjadi peningkatan kemampuan sains sebesar 82%. Disimpulkan bahwa kegiatan merangkai lampu dapat meningkatkan kemampuan sains anak usia dini di Taman Kanak-kanak Plus Marhamah Tabing Padang.

Kata kunci : kemampuan sains, merangkai lampu

Referensi

Dokumen terkait

20 NO NAMA JABATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN JENIS KEBUTUHAN TOTAL KEBUTUHAN PENEMPATAN U C D P 197 PENELAAH SUMBER DAYA MANUSIA SPEKTRUM FREKUENSI RADIO S-1 PSIKOLOGI /

Batu Badaong adalah cerita rakyat yang berasal dari Maluku dan Maluku Utara.[8] Batu Badaong adalah nama dari Maluku, sedangkan di Maluku Utara cerita ini bernama Batu Belah.[8] Di