Batu Badaong adalah cerita rakyat yang berasal dari Maluku dan Maluku Utara.[8] Batu Badaong adalah nama dari Maluku, sedangkan di Maluku Utara cerita ini bernama Batu Belah.[8] Di sebelah utara kepulauan Maluku, tepatnya di daerah Tobelo hidup sebuah keluarga nelayan di rumah yang berdinding daun Rumbia.[8] Ayah keluarga itu adalah seorang nelayan dan ibu adalah ibu rumah tangga.[8] Keluarga itu memiliki dua anak.[8] Yang sulung seorang anak perempuan yang bernama O Bia Moloku dan yang bungsu adalah laki-laki yang bernama O Bia Mokara.[8]
Pada suatu hari ayah mereka pergi melaut, dan ibu mereka pergi berkebun.[12] Sebelum ibu mereka pergi, dia berpesan kepada O Bia Moloku dan O Bia Mokara untuk tidak memakan telur ikan yang ada di dapur, karena akan membahayakan ayah mereka di laut.[12] Tiga jam berlalu, O Bia Mokara merasa lapar, dan meminta telur ikan yang ada di dapur.[12] O Bia Moloku tak mau memberikan telur ikan kepada adiknya.[12] Namun, O Bia Mokara menangis dan makin lama tangisannya makin membesar.[12] Karena merasa kasihan, O Bia Moloku memberikan telur ikan tersebut kepada adiknya.[12] Tak lama kemudian, ibunya kembali dari kebun dengan membawa hasil kebun.[12] Ibunya menggendong O Bia Mokara, dan menyanyi bersama di pangkuannya.[12]
Ibunya terkejut, melihat sisa-sisa telur ikan yang melekat di gigi O Bia Mokara dan memastikan telur ikan di dapur.[12] Ibunya sangat kecewa, pesannya telah dilanggar, telur ikannya nihil.[8]
Ibunya merasa telah melanggar aturan, dan pasti suaminya tidak akan selamat di lautan.[12] Itu sudah merupakan adat dan pantangan yang dipercayai oleh seluruh masyarakat.[12] Kemudian dia melarikan diri menyusuri pesisir pantai.[12] Sambil menggendong O Bia Mokara, O Bia Moloku mengejar ibunya, memanggil-manggil ibunya.[12] Ibunya hanya menjawab, menyuruh O Bia Moloku memberikan susu kepada adiknya dari daun Katang-katang.[12] Pada saat itu O Bia Moloku melihat ibunya masuk ke dalam laut.[12] Saat ibunya masuk ke laut, tiba-tiba muncul batu besar di permukaan air laut.[8] Ibunya merayap dan berdiri di atas batu tersebut.[12] Lalu dia berteriak meminta batu tersebut membuka mulutnya.[12] Tiba-tiba batu tersebut mengikuti perintah dan terbuka lebar.[12] Kemudian ibu O Bia Moloku dan O Bia Mokara masuk ke dalam batu.[12] Setelah itu, ibu mereka menyuruh batu itu menutup, dan batu itu pun menutup dan menelan ibu mereka dengan sendirinya.[12]