• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN NO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN NO"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN NO. 143 LEMO KECAMATAN BARAKA KABUPATEN ENREKANG. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh. YAYU ANDIKA AMIN 10540 04424 10. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2015.

(2) iji.ii=vERSEEASiviEjiLiirEivi-e.}ilf,riEitiAKAS-3eR. FAKULT'S XTCUNUAFI DAN ILMU PENDIDIKAI{ LEMBAR PENGESAIIAN. AMIN' NIM' 10540 4424 lA telah Skripsi atas nama YAYU ANDIKA Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu diterima dan disahkan oleh Panitia ujian Surat Keputusan pendidikan universitas Muhammadiyah Makassar' Berdasarkan Nomor: 0 1 4/Tahun 1 43 6w20 1 5M, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar untukmemenuhipersyaratanmemperolehgelarSarjanaPendidikanpada Pendidikan Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu .Iurusan Pendidikan Guru Sekolah. tJniversitasMuhammadiyahMakassarpadahariSabtu,tanggal2SFebruari2}T5. 09 -r'-:=a'Ji1. 4:''::. z|Y 43 5. Makassar, 28 Februari 201. .t !vu.r;.!! {-i{ A \lr'!-E D rr \ 1i-: --*ii. :.. t.. Perrgawas Umum. Dr. H.Irwan Akib, M. Pd'. ). Ketua. Dr. Andr Sukri SYanrsun, M' Hum'. J.. Sekretar'ls. Khaeruddin, S. Pd., M. Pd'. 4.. Penguli. l.. Drs. Hambali, S. Pd.,. 2.. Tasrif Akib, S' Pd', M' Pd'. 3.. Dra. FIj. Rahmijah K', M' Pd'. 4". Haslinda, S' Pd., M' Pd'. M' Hum'. Disahkan rekan. FKIP Uni. itas. M. ? : 858 625. yah Makassar. ti.

(3) &^A. w. Uiii-vERSi?AS i€EiHAr=fiFiAfiYAH SiAKASSAR FAIfftTAS TTCUNUAX DAi{ ILMU PENDTDIKAI\I PERSETUJUAI{ PEMBIMBING. melalui Model Peningkatan Keterampilan Berbicara Didik Kooperatif Picture rnd Picture pada Peserta. Judul SkriPsi. K-elas. IV. SDN N+= !43 Lelga KceeE!!=taB Rav=ka. KabuPaten Enrekang Nama. Yavu A-ndikz A-min. Stambuk. 10540 4424W. Jurusan. Pendidikan Gr:n-r Sekolah Tlasar. Fakultas. Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Setelah diperiksa dan. diteliti' maka skripsi ini telah mernenuhi Persyaratan. dan layak diujikan.. Makassar, Februari 2015 Disetujui oleh,. w)D^*!.-:*=1-:-* iCiilirairruilrb. A. ll t/. II. Per-rbrm'rriag. II. ^. M' Pd' Dra. Hi. Rahmijah ICo M.. Dekan FKI Universitas Muhamm. -,s-,sll f,rs*.6:,q,,,h 858 625. Ketua Jurusan.

(4) MOTO DAN PERSEMBAHAN. “Cita-cita yang tinggi adalah suatu ambisi dan hasrat untuk terus naik serta meningkat tanpa kenal diam” (Al-Katib). “Menjadi orang penting itu baik, tetapi menjadi orang baik itu lebih penting” (Roez) Kupersembahkan sebagai karya baktiku kepada: Kedua orang tua tercinta Yang sepenuh hati mengasuh dan mendidikku serta Selalu mendoakan keberhasilan studiku.. Saudara-saudaraku tersayang yang Mendabakan keberhasilan studiku. Serta segenap keluargaku yang telah Memberikan dukungan selama menempu pendidikan. v.

(5) ABSTRAK. YAYU ANDIKA AMIN, 2014, “Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Model Kooperatif Picture and Picture pada Peserta Didik Kelas IV SDN No. 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang”. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Hj. Rahmijah K dan Aliem Bahri. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk meningkatkan Keterampilan Berbicara melalui Model kooperatif picture and picture. Subjek penelitian ini adalah murid Kelas IV SDN No. 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 12 laki-laki 8 perempuan pada semester ganjil pada tahun pelajaran 2014-2015. Selama enam kali pertemuan. Pengambilan data observasi aktivitas belajar murid dilakukan pada setiap proses pembelajaran berlangsung dan tes hasil belajar murid dilakukan pada tiap akhir siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar murid dari siklus I ke siklus II yaitu meningkatnya jumlah murid dalam menyimak penjelasan guru, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, kerjasama dalam kelompok dan mengajukan tanggapan. Hasil evaluasi Siswa juga mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I sebesar 68,55% dan pada siklus II sebesar 81,85%.. Kata kunci: Pembelajaran Keterampilan Berbicara, Model Picture and Picture. vi.

(6) KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Allah yang maha Pengasih lagi maha pemura yang telah melimpahkan rahmat-Nya dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Penigkatan Keterampilan Berbicara melalui Model Kooperatif ficture and ficture pada Peserta Didik Kelas IV SDN No 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang” Walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,. Jurusan. Pendidikan. Guru. Sekolah. Dasar. Di. Universitas. Muhammadiyah Makassar. Segala usaha dan upaya telah dilakukan oleh penulis dalam rangka menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik mungkin. Namun, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Tidak seorangpun yang hidup di dunia ini yang memiliki kesempurnaan, karena kesempurnaan hanya milik yang maha pencipta dan maha sempurna Tuhan semesta alam. Untuk itu kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak insya Allah penulis terima dengan senang hati. Oleh karena itu, selain ucapan puji syukur kepada Allah swt, penulis juga mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada kedua orang tua vii.

(7) Ayahanda Muh. Amin dan Ibunda Suryani yang dengan penuh pengorbanan dan penuh kasih sayang dalam mendukung dan memberi semangat kepada penulis, semoga Allah swt berkenan memberikan ampunan dan belas kasih-Nya, serta tetap sehat wal afiat dalam limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih sebesar-besarnya kepada. Dra. Hj. Rahmijah K., M.Pd. Pembimbing I dan Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd. Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, motivasi, serta bimbingan dengan penuh kesabaran dan ketulusan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Tidak lupa pula penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Dr. H. Irwan Akib, M.Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Dr. H. Bahrun Amin, M.Hum., Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Sulfasyah, M.A., Ph.D. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan kepada Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas bimbingan dan jasa-jasa beliau selama penulis mengikuti perkuliahan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah, bapak dan ibu guru, serta staf SDN No.143 Lemo Kec. Baraka Kab. Enrekang yang telah memberikan izin dan bantuan kepada penulis dalam melakukan penelitian. Terima. viii.

(8) kasih juga kepada murid-murid kelas IV atas kerjasama dan motivasinya dalam belajar selama penelitian ini berlangsung. Kepada saudara-saudaraku yang ku sayang Nurfadillah, Muh. Nur ikhsan dan Muh. Nur Ridwan yang telah memberikan motivasi dan bantuan dalam penulisan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sama kepada sahabat-sahabatku yang telah berjuang bersama, memberikan persaudaraan dan bantuannya dalam segala hal dengan tulus dan ikhlas serta semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuannya yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah swt memberikan imbalan amal yang berlimpah ganda kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis. Akhirnya dengan rahmat dan hidayah Allah swt semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan merupakan sumbangan ide pemikiran dalam bidang pendidikan dan pengajaran, insya Allah, Amin.. Makassar,. Desember 2014 Peneliti,. Yayu Andika Amin. ix.

(9) DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ------------------------------------------------------------------ i LEMBAR PENGESAHAN ---------------------------------------------------------- ii LEMBAR PERSETUJUAN --------------------------------------------------------- iii SURAT PERNYATAAN------------------------------------------------------------- iv MOTO ----------------------------------------------------------------------------------- v ABSTRAK------------------------------------------------------------------------------ vi KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------------- vii DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------------- x BAB I PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------ 1 A. Latar Belakang------------------------------------------------------------ 1 B. Rumusan Masalah -------------------------------------------------------- 4 C. Tujuan Penelitian --------------------------------------------------------- 4 D. Manfaat Penelitian ------------------------------------------------------- 5. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Pustaka ------------------------------------------------------------ 6 1. Hasil Penelitian yang Relevan ------------------------------------- 6. x.

(10) 2. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar --------------------------------- 7 3. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD---------------------------- 11 4. Keterampilan Berbicara --------------------------------------------- 12 5. Model Pembelajaran kooperatif Picture and Picture----------- 15 6. Penggunaan Picture and Picture dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara --------------------------------------------- 19 B. Kerangka Pikir ------------------------------------------------------------ 20 C. Hipotesis Tindakan------------------------------------------------------- 21. BAB III METODE PENELITIAN ------------------------------------------------- 21 A. Jenis Penelitian ----------------------------------------------------------- 23 B. Lokasi dan Subjek Penelitian ------------------------------------------- 23 C. Fokus Penelitian ---------------------------------------------------------- 23 D. Prosedur Penelitian------------------------------------------------------- 24 E. Instrumen Penelitian ----------------------------------------------------- 28 F. Teknik Pengumpulan Data ---------------------------------------------- 29 G. Teknik Analisis Data----------------------------------------------------- 29 H. Indikator Keberhasilan--------------------------------------------------- 30. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ---------------------------------- 31. A. Hasil Penelitian --------------------------------------------------------- 31 B. Pembahasan Hasil Penelitian ------------------------------------------- 39. xi.

(11) BAB V PENUTUP -------------------------------------------------------------------- 41 A. Kesimpulan---------------------------------------------------------------- 41 B. Saran ----------------------------------------------------------------------- 41. DAFTAR PUSTAKA ----------------------------------------------------------------- 43 LAMIRAN-LAMPIRAN RIWAT HIDUP DAFTAR TABEL Table 1. Hasil Observasi Siklus 1 --------------------------------------------------- 31 Table 2. Hasil Observasi Siklus II -------------------------------------------------- 33 Table 3. Distribusi Hasil Evaluasi Siklus I----------------------------------------- 36 Table 4 Destribusi Hasil Evaluasi Siklus II ---------------------------------------- 37. DAFTAR GRAFIK Grafik 1 Hasil Observasi Aktivitas Murid Siklus I ------------------------------- 32 Grafik 2 Hasil Observasi Aktivitas Murid Siklus II ------------------------------ 35 Grafik 3 Ketuntasan Hasil Evaluasi Siklus I --------------------------------------- 37 Grafik 4 Ketuntasam Hasil Evaluasi Murid Siklus II----------------------------- 38. xii.

(12) 1. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehidupan adalah sesuatu yang berarti bila dimaknai dengan prinsip pengembangan diri untuk mencapai kesempurnaan hidup. Menelaah segala aspek kehidupan adalah konsekuensi manusia. Pendidikan merupakan suatu sarana pengembangan sumber daya manusia. Hal ini sejalan dengan falsafah bahwa manusia itu perlu pendidikan. Pendidikan diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang mampu menghadapi problem kehidupan yang semakin kompleks, baik yang dihadapi oleh individu, maupun yang dihadapi oleh masyarakat, dan bangsa. Negara Indonesia terdiri dari berbagai suku yang memiliki bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sangat penting kedudukannya dalam kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, Bahasa Indonesia diajarkan sejak TK. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang dijadikan status sebagai bahasa resmi sangat penting untuk diajarkan sejak anakanak. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1.

(13) 2. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa. Pertama Bahasa yang digunakan sebaiknya bahasa yang bersifat komunikatif dan mudah dipahami. Bahasa yang komunikatif hanya mungkin muncul mana kala guru dituntut untuk tidak menyajikan materi pelajaran dengan membaca buku atau teks tertulis, tetapi sebaiknya guru menyajikan materi pelajaran secara langsung dengan bahasanya sendiri, kedua dalam penggunaan bahasa guru harus memerhatikan tingkat perkembangan audiens atau murid. Misalnya, penggunaan bahasa untuk anak SD berbeda dengan bahasa untuk tingkat mahasiswa. Pada kenyataannya dalam mengajar guru kurang mengaktifkan. murid. terutama dalam keterampilan berbicara, proses belajar-mengajar lebih difokuskan pada buku paket, dalam mengajar guru hanya menggunakan metode ceramah saja, tanya jawab dan penugasan. Pembelajaran seperti ini murid hanya mendengarkan penjelasan dari guru, sehingga tidak memberikan pemahaman terhadap murid, akibatnya murid mudah melupakan apa yang telah disampaikan oleh guru dan merasa bosan untuk belajar. Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas IV SDN NO 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang, dalam proses pembelajaran di kelas masih terlihat menggunakan metode-metode pembelajaran lama. Guru sangat berperan aktif dalam mengajar, sedangkan muridnya cenderung kurang aktif. Guru hanya menjadi fasilitator atau pengarah dalam pembelajaran. Selain itu, karena metode pembelajaran masih menggunakan metode ceramah sehingga murid kurang. bergairah dalam menerima pelajaran. Masalah yang paling.

(14) 3. mendasar adalah kurangnya motivasi murid untuk belajar. Akibatnya murid mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran. Salah satu aspek yang perlu dikembangkan di SD dalam mata pelajaaran bahasa indonesia adalah berbicara. Linguis mengatakan bahwa speaking is language. Berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang dalam kehidupan anak yang didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar dipelajari. Berbicara sudah tentu erat berhubungan dengan perkembangan kosa kata yang diperoleh anak melalui kegiatan menyimak dan membaca. Tujuan kemampuan berbicara adalah melatih murid agar mampu berbicara dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Demikian halnya dengan murid kelas IV SDN NO 143 Lemo. Berdasarkan pengamatan, masih banyak murid yang belum mampu berbicara dengan menggunakan bahsa yang baik dan benar. Agar kemampuan berbicara dapat ditingkatkan maka alternatif yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan model picture and picture atau gambar secara berseri. Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan di lapangan, dari 20 murid SDN NO 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang, nilai rata-rata kelas keterampilan berbicara murid masih rendah yaitu 48% dari kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dikatakan tuntas apabila 85% siswa memperoleh nilai 70 ke atas, sehingga guru perlu menerapkan sebuah metode atau model yang dapat meningkatkan hasil belajar murid..

(15) 4. Agar anak tidak kaku dalam berbahasa yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan berbicaranya. Banyak cara yang dapat ditempuh, salah satunya menggunakan gambar, dalam menggunakan model ini dikolaborasikan dengan model picture and picture model gambar ini terdiri atas sebuah gambar tetapi dapat pula terdiri atas beberapa gambar, maka antara gambar yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul” Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Model Kooperatif Picture and Picture pada Peserta Didik kelas IV SDN NO 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang”.. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. Bagaimanakah peningkatan keterampilan berbicara murid kelas IV SDN NO 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang melalui model pembelajaran picture and picture?.. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara murid SDN NO. 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupten Enrekang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif picture and picture..

(16) 5. D. Manfaat Penelitian Apabila penelitian ini dapat dilakukan dengan baik dan berhasil manfaat yang dapat dipetik dari hasil penelitian ini adalah:. 1.. Bagi murid Pelaksanaan model pembelajaran picture and picture di sekolah dasar. diharapkan mampu menarik minat murid dan lebih bermanfaat dalam kemampuan berbicara pada mata pelajaran bahasa Indonesia secara mandiri dan mengatur diri sendiri sehingga meningkatkan hasil belajar.. 2.. Bagi guru Setelah penelitian ini dilaksanakan, diharapkan guru dapat mengembangkan. kreatifitas mengajarnya sehingga meningkatkan kemampuan guru dalam menjalani tugasnya sebagai pengajar.. 3.. Bagi sekolah Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi sekolah. sehingga dapat mengangkat nama baik sekolah karena telah melahirkan lulusanlulusan yang berkualitas..

(17) 6. BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajianan Pustaka. 1.. Hasil Penelitian yang Relevan Berdasarkan studi yang dilakukan mengenai peningkatan keterampilan. berbicara melalui model Picture and picture, terdapat suatu penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Hasil dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sudirman (2011) dengan judul “Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Model Picture and Picture pada Murid Kelas II SDN Jongaya”. Hasil penelitian yang diperoleh adalah pada siklus I rata-rata nilai murid 57,75%, dan pada siklus II rata-rata nilai murid 81,33%, dengan kata lain pada siklus II ini sudah mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan. Dapat disimpulkan peneltian terdahulu yang dilakukan Sudirman yang menggunakan model pembelajarn picture and picture dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada murid Kelas II SDN Jongaya. Penelitian pada sekolah yang berbeda dilakukan oleh Dahlan (2013) dengan judul. “Peningkatan. Kemampuan. Berbicara. Melalui. Penerapan. Model. Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture pada Murid Kelas V SD Inpres Surulangi Kabupaten Takalar”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut terungkap bahwa hasil proses belajar murid pada pembelajaran berbicara melalui model picture and picture mengalami peningkatan yang lebih baik bila dibandingkan dengan hasil belajar murid sebelumnya. Hasil belajar sebelum tindakan 6.

(18) 7. (pratindakan) nilai rata-rata murid 48,9%, pada siklus 1 mengalami peningkatan sebesar 68,5%, dan pada siklus ke II terjadi peningkatan sebesar 85,3%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam keterampilan berbicara melalui model picture and picture dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada murid Kelas V SD Inpres Surulangi Kabupaten Takalar.. 2.. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar. a.. Pengertian Belajar Pengertian belajar menurut para ahli berbeda-beda. Para ahli memberikan. definisi belajar sesuai dengan pandangan, latar belakang, dan aliran masingmasing. Menurut Sardiman (1992), belajar merupakan usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju pembentukan kepribadian seutuhnya. Sedangkan menurut Usman (1995), belajar merupakan proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antar individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya. Adapun Morgan dkk dalam Depdikbud (1998) mengungkapkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relative tetap dan terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya (Slameto: 2010) Selanjutnya, Dimyati dkk (1982) memberikan definisi belajar sebagai suatu proses perubahan kegiatan dan reaksi terhadap.

(19) 8. lingkungan. Nurut Gagne dalam Dimyati dkk (2009) belajar adalah kegiatan yang kompleks. Menurut Winkel, belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman. Sedangkan Pengertian Belajar menurut Gagne, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleksi atau perilaku yang bersifat naluriah. Moh. Surya (1981:32) defenisi belajar adalah proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Dari berbagai definisi yang telah dikemukakan di atas, dapat diketahui bahwa setiap proses belajar yang dilakukan oleh seseorang pada dasarnya memiliki cirri seperti berikut ini: (1) Belajar adalah aktivitas atau kegiatan yang menghasilkan perubahan pada diri seseorang yang belajar. (2) Pada prinsipnya perubahan itu adalah didapatkan kemampuan baru dan berlaku pada waktu yang relatif lama. (3) Perubahan itu terjadi karena usaha dan kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang melalui pengalaman, yang ditandai dengan.

(20) 9. adanya perubahan yang bersifat kualitatif dalam hal pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki.. b.. Hasil Belajar Hasil belajar menurut Anni (2004:4) merupakan perubahan perilaku yang. diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Sementara Sudjana (1990:22) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat belajar yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal tersebut sebagaimana menurut Winkel (1996: 244) bahasa berdasarkan taksonomi Bloom, Aspek belajar yang harus diukur keberhasilannya adalah aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga dapat menggambarkan tingkah laku menyeluruh sebagai hasil belajar siswa. ketiga aspek tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan mencakup beberapa jenjang, yaitu: 1) Aspek kognitif adalah kemampuan intelektual yang mencakup jenjang: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2) Aspek afektif adalah perasaan emosi atau nilai. Afektif memiliki jenjang, yakni: penerimaan, tanggapan, penelitian, pengorganisasian, dan pemeran..

(21) 10. 3) Aspek psikomotorik adalah kemampuan yang mengutamakan gerak yang melibatkan pemahaman yang dimiliki. Aspek psikomotorik memiliki jenjang, yakni: persepsi, kesiapan, penyesuaian, dan kreativitas. Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa untuk memperoleh data hasil belajar maka ketiga aspek di atas, yakni kognitif, afektif dan psikomotorik harus dikaitkan satu dengan yang lainnya untuk mengukur tingkah laku sampai hasil akhir belajar siswa. Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor jasmani (faktor kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan) serta faktor kelelahan. faktor eksternal terdiri dari faktor keluarga yang meliputi: cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah yang meliputi: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Faktor masyarakat yang meliiputi: kegiatan siswa dalam masyarakat, media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat..

(22) 11. 3.. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Pembelajaran bahasa indonesia meliputi empat keterampilan yaitu:. a.. Keterampilan Menyimak Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang. disimak. Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan.. b.. Keterampilan Berbicara Keterampilan berbicara menunjang keterampilan bahasa lainnya. Pembi-. cara yang baik mampu memberikan contoh agar dapat ditiru oleh penyimak yang baik. Pembicara yang baik mampu memudahkan penyimak untuk menangkap pembicaraan yang disampaikan. Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan berbahasa lisan, dua-duanya berkaitan dengan bunyi bahasa. Dalam berbicara seseorang menyampaikan informasi melalui suara atau bunyi bahasa, sedangkan dalam menyimak seseorang mendapat informasi melalui ucapan atau suara. c.. Keterampilan Membaca Membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi.. Bagi siswa yang masih duduk di kelas 1 SD pengertian membaca seperti itu tepat sebab ketika dia membaca hanya terbatas mengemukakan atau membunyikan rangkaian lambang-lambang bahasa tulis yang dilihatnya, dari huruf menjadi kata kemudian menjadi frasa kalimat, dan seterusnya..

(23) 12. d.. Keterampilan Menulis Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa. yang harus dikuasai siswa. Menurut pendapat Saleh Suparno. 2002, keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis.. 4.. Keterampilan Berbicara. a.. Pengertian Berbicara Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dinyatakan bahwa. berbicara adalah berkata, bercakap, dan berbahasa. Menurut Tarigan (1983: 14) berbicara diartikan sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan dan menyampaikan pikiran, gagasan, serta perasaan. Sementara itu Tarigan (dalam Tasrif Akib, 2013:95) menjelaskan bahwa berbicara adalah kemampuan untuk mengkomunikasikan gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pendengar. Berbicara adalah kemampuan seseorang untuk mengeluarkan ide, gagasan atau pikiran kepada orang lain melalui media bahasa lisan. Menurut Fox (1986: 144) Berbicara adalah kenikmatan hidup bukan hanya obrolan kosong untuk menghabiskan waktu, tetapi merupakan suatu sikap untuk berpihak secara formal dalam pertengkaran, perdebatan dan ketangkasan berbicara yang tidak ada habishabisnya. Tujuan dari pengembangan kemampuan berbicara antara lain untuk: (1).

(24) 13. mendorong minat dan kebiasaan dalam berargumentasi. (2) meningkatkan kemampuan berpikir. (3) mempunyai retorika yang bagus (Haryadi, 2007). Menurut Mulgrave (dalam Tarigan, 1981: 16) berbicara hanya sekedar pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata. Berbicara adalah suatu alat untuk mengomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai denagan kebutuhan-kebutukan sang pendengar atau penyimak. Berbicara merupakan instrumen yang mengungkapkan kepada penyimak hampir secara langsung. apakah. sang. pembicara. memahami. atau. tidak,. baik. bahan. pembicaraannya maupun para penyimak, apakah dia bersikap tenang serta dapat menyesuaikan diri atau tidak, pada saat dia mengomunikasikan gagasangagasannya dan apakah dia waspada serta antusias atau tidak. Kurang berbicara menunjukkan seorang sedang bersusah hati. Selanjutnya Fox (1986: 144) mengemukakan bahwa apabila hati mereka kacau atau murung, mereka berdiam diri. Sebaliknya, untuk melibatkan diri dengan seseorang diperlukan kesempatan berbicara yang aktif dan hal ini sering menjurus kepada suatu bentuk pertikaian yang tampaknya dilakukan demi perdebatan itu sendiri dari pada untuk memperoleh suatu kemenagan. Berbicara merupakan keterampilan dalam menyampaikan pesan yang dilakukan secara lisan. Bahasa lisan adalah alat komunikasi berupa simbol yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Jadi berbicara itu adalah kemampuan mengucapakan bunyi-bunyi artikulasi atau kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Dengan.

(25) 14. demikian, berbicara pada hakekatnya merupakan suatu proses berkomunikasi dengan mempergunakan suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Dalam berkomunikasi tentu ada pihak yang berperan sebagai penyampai maksud dan penerima maksud. Agar komunikasi terjalin dengan baik, maka kedua pihak juga harus bisa bekerjasama dengan baik. Kerjasama yang baik diciptakan dengan memperhatikan beberapa faktor, antara lain: 1) Siapa yang diajak berkomunikasi, 2) situasi, 3) tempat, 4) isi pembicara dan 5) media yang digunakan.. b.. Tujuan Berbicara Keterampilan berbicara merupakan salah satu bentuk keterampilan yang. mutlak dipergunakan orang. Tujuan utama dari berbicara adalah untuk berkomunikasi secara efektif sehingga hal tersebut dapat dipahami, segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan dan mampu mengevakuasi efek komunikasinya terhadap penyimak, serta diketahui prinsip yang mendasari segala pembicara baik secara umum maupun perseorangan. Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Oleh karena itu, agar dapat menyampaikan pesan secara efektif, pembicara harus memahami apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan. Tarigan juga mengemukakan bahwa berbicara mempunyai tiga maksud umum yaitu untuk memberitahukan dan melaporkan (to inform), menjamu dan menghibur (to entertain), serta untuk membujuk,. mengajak,. mendesak. dan. meyakinkan. (to. persuade)..

(26) 15. Gorys Keraf dalam St. Y. Slamet dan Amir (1996: 46-47) mengemukakan tujuan berbicara diantaranya adalah untuk meyakinkan pendengar, menghendaki tindakan atau reaksi fisik pendengar, memberitahukan, dan menyenangkan para pendengar. Pendapat ini tidak hanya menekankan bahwa tujuan berbicara hanya untuk memberitahukan, meyakinkan, menghibur, namun juga menghendaki reaksi fisik atau tindakan dari si pendengar atau penyimak. Tim LBB SSC Intersolusi (2006:84) berpendapat bahwa tujuan berbicara ialah untuk: (1) memberitahukan sesuatu kepada pendengar, (2) meyakinkan atau mempengaruhi pendengar, dan (3) menghibur pendengar. Pendapat ini mempunyai maksud yang sama dengan pendapat-pendapat yang telah diuraikan di atas. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan berbicara yang utama ialah untuk berkomunikasi. Sedangkan tujuan berbicara secara umum ialah untuk memberitahukan atau melaporkan. informasi. kepada. penerima. informasi,. meyakinkan. atau. mempengaruhi penerima informasi, untuk menghibur, serta menghendaki reaksi dari pendengar atau penerima informasi.. 5.. Model Pembelajaran Cooperatif Picture and Picture Model pembelajaran merupakan petunjuk bagi guru dalam merencanakan. pembelajaran di kelas, mempersiapkan perangkat pembelajaran, media dan alat bantu, sampai alat evaluasi yang mengarah pada upaya pencapaian tujuan.

(27) 16. pembelajaran. Jadi model pembelajaran picture and picture adalah suatu model pembelajaran dengan menggunaan media gambar. Dalam oprasionalnya gambargambar dipasangkan satu sama lain atau bisa jadi di urutkan menjadi urutan yang logis. Menurut Stahl (dalam Solihatin dan Raharjo, 2007: 5) mengatakan bahwa model pembelajaran cooperative learning menempatkan murid sebagai bagian dari suatu sistem kerjasama dalam mencapai suatu hasil belajar yang optimal dalam belajar. Arsyad (1997: 119) Gambar dapat pula digunakan untuk mendorong dan menstimulasi pengungkapan gagasan murid, baik secara lisan maupun secara tertulis. Gambar yang merupakan rangkaian kegiatan atau cerita disajikan secara berurutan. Murid berlatih mengungkapkan adegan dan kegiatan-kegiatan tersebut yang apabila dirangkaikan akan menjadi suatu cerita. Media pembelajaran yang berupa gambar-gambar dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara murid dan lingkungannya. Adapun Trianto (2007: 28) mengemukakan media visual merupakan media yang menyalurkan pesan, saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Sanjaya (2006: 170) melalui media pembelajaran yang berupa gambar, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkrit sehingga mudah dipahami. Selain itu media pembelajaran berupa gambar dapat membantu menampilkan objek terlalu besar yang tidak mungkin dapat ditampilkan didalam kelas, atau menampilkan objek yang terlalu kecil yang sulit dilihat dengan menggunakan mata telanjang..

(28) 17. Suprijono (2009: 46) model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Arends. (dalam. Suprijono,. 2009: 46). mengacu. pada. pendekatan. yang. akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat didevenisikan sebagai kerangka konseptual. Adapun Soekamto, dkk. (dalam Trianto, 2009: 22) mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Di awal telah disebutkan, bahwa ide utama dari belajar kooperatif adalah murid bekerjasama untuk belajar dan bertanggung jawab pada kemajuan belajar temannya. Menurut Slavin (dalam Trianto, 2009: 56) bahwa belajar kooperatif menekankan pada tujuan dan kesuksesan kelompok mencapai tujuan atau penguasaan materi. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa murid akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Murid secara rutin bekerjasama dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif. Sanjaya (2006: 241) model pembelajaran kooperatif atau kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh murid dalam kelompok-kelompok.

(29) 18. tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan ada empat unsur penting dalam dalam pembelajaran kooperatif yaitu: (1) adanya peserta dalam kelompok, (2) adanya aturan kelompok, (3) adanya upaya belajar setiap anggota kelompok, (4) adanya tujuan yang harus dicapai. Pengelompokan murid bisa ditetapkan berdasarkan beberapa pendekatan, diantaranya pengelompokan yang didasarkan atas minat dan bakat murid, pengelompokan yang didasarkan atas latar belakang kemampuan, pengelompokan yang didasarkan atas campuran baik campuran ditinjau dari minat maupun campuran ditinjau dari kemampuan. Pendekatan apapun yang digunakan, tujuan pembelajaran haruslah menjadi pertimbangan utama. Di dalam Kelas murid belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang murid yang sederajat atau heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua murid untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar (Trianto, 2009: 56). Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru dan saling membantu teman kelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar. Suprijono (2009: 125) Adapun Langkah-langkah model pembelajaran cooperative Picture-picture yaitu sebagai berikut: a). Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai. b) Menyajikan materi sebagai pengantar.

(30) 19. c). Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar kegiatan berkaiatan dengan materi. d) Guru menunjuk gambar atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis. e). Guru menanyakan alasan dari pemikiran urutan gambar tersebut.. f). Dari alasan atau gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep sesuai kompetensi yang ingin dicapai.. g) Kesimpulan. Adapun kelebihan dan kekurangan model pembelajaran cooperative picture and picture yaitu:. 1. Kelebihan model pembelajaran cooperative picture and picture yaitu : a) guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa b) Melatih berfikir logis dan sistematis. 2. Kekurangan model pembelajaran model cooperative tipe picture and picture yaitu: a) Memakan banyak waktu b) Banyak siswa yang pasif. 6.. Penggunaan Picture and Picture dalam Meningkatan Keterampilan Berbicara Berbicara memerlukan suatu kemampuan dan kemampuan berbicara tidak. berkembang apabila tidak dilatih. Apabila selalu dilatih, kemampuan berbicara.

(31) 20. tentu semakin baik tetapi sebaliknya, kalau malu, ragu, dan takut salah dalam berbicara. Maka keterampilan berbicara akan semakin sulit berkembang walaupun ada dukungan dari lingkungan. Banyak cara untuk melatih keterampilan berbicara murid di antaranya melalui penggunaan model pembelajaran seperti picture and picture, yaitu kegiatan pembelajaran dengan menggunaan gambar secara berseri, gambar dapat dijadikan rangsangan pembicara yang baik untuk melatih kemampuan berbicara murid. Gambar yang dimaksud adalah gambar yang berisi suatu aktivitas mencerminkan maksud atau gagasan tertentu bermakna dan menunjukkan konteks tertentu. Gambar tidak hanya terdiri dari sebuah gambar dan dapat pula terdiri atas beberapa gambar. Mengungkapkan keterampilan berbicara seseorang dalam suatu bahasa, gambar dapat dijadikan rangsangan pembicaraan yang baik. Rangsangan yang berupa gambar sangat baik untuk dipergunakan pada anak-anak usia sekolah dasar. Untuk mengungkap kemampuan berbicara murid maka murid diminta menyebutkan atau menemukan nama-nama gambar baik dengan cara menunjuk gambar yang dimaksud maupun dengan mengajukan pertanyaan. Dengan cara menunjuk gambar dan menjelaskannya maka dapat menunjukkan kemampuan berbicara murid.. B. Kerangka Pikir Untuk mempermudah dalam memahami alur dari penelitian tindakan kelas ini maka dibuat kerangka pikir yang disesuaikan dengan langkah-langkah dari pembelajaran keterampilan berbicara berdasarkan bagan di bawah, sehingga.

(32) 21. hanya melihat dan membaca kerangka pikir, maka dapat dilihat gambaran apa saja yang peneliti lakukan di dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi yaitu meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik kelas IV SDN NO. 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang. Gambar mengenai penelitian ini dapat dilihat pada kerangka dibawah ini.. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Mendengarkan. Berbicara. Membaca. Menulis. Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II. Pelaksanaan Pembelajaran Evaluasi Hasil Gambar 2.1: Bagan Kerangka Pikir. C. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini, yaitu jika model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture diterapkan dalam pembelajaran dengan benar,.

(33) 22. maka keterampilan berbicara murid kelas IV SDN NO. 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang meningkat..

(34) 23. BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Room Action Research) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tindakan yang dilakukan melalui empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.. B. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah SDN NO. 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang dan subjek penelitian ini adalah murid kelas IV SDN NO. 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang dengan jumlah murid 20 orang, terdiri dari 12 laki-laki dan 8 perempuan.. C. Fokus Penelitian Fokus penelitian dalam tindakan kelas pada murid kelas IV SDN NO. 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang, yakni:. 1.. Proses Pembelajaran Dalam proses pembelajaran yang diobservasi adalah kehadiran, sikap dan. aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.. 2.. Hasil Belajar Hasil belajar yang dimaksud ialah tes murid yang diberikan di setiap akhir. siklus. 18.

(35) 24. D. Prosedur Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dengan menggunakan dua siklus. Prosedur penelitian disajikan dalam bagan berikut:. Perencanaan. Refleksi. Siklus I. Pelaksanaan. Pengamatan / evaluasi. Perencanaan. Refleksi. Hasil. Siklus II. Pelaksanaan. Pengamatan / evaluasi. Sumber : Arikunto (2008:16) Gambar 3.1 model siklus penelitian tindakan kelas. Rincian. kegiatan penelitian pada penelitian tindakan kelas ini dengan. menggunakan dua siklus diuraikan sebagai berikut:.

(36) 25. 1.. Siklus Pertama. a.. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan dilakukan persiapan penelitian di kelas IV SDN. NO. 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang berkaitan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dalam meningkatkan kemampuan berbicara murid. Kegiatan perencanaan mencakup: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan kompetensi dasar kemampuan berbicara, kemudian dijelaskan kepada guru kelas IV untuk kegiatan pembelajaran. 2) Menyiapkan sumber belajar yang berkaitan dengan kemampuan. berbicara. dan gambar denah. 3) Membuat format observasi proses pembelajaran, format aktifitas belajar murid, dan kemampuan berbicara murid. 4) Penentuan kriteria keberhasilan pembelajaran yaitu dalam kategori. mampu.. 5) Menetapkan kegiatan pertemuan sebanyak dua kali pertemuan.. b.. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan merupakan tahap kedua dalam peneltian tindakan. kelas. Pada tahap ini diterapkan rencana yang telah disusun, yaitu berkaitan dengan penerapan picture and picture dalam meningkatkan kemampuan berbicara pada murid kelas IV SDN NO. 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang..

(37) 26. Pada kegiatan ini, guru menampilkan gambar kemudian guru memberiakan pertanyaan dengan menggunakan kata tanya, misalnya: apa, siapa, dan bagaimana. Murid diminta memberikan. pendapat berdasarkan gambar yang diamati,. kemudian diarahkan untuk dapat menceritakan secara lisan kejadian yang dilihat pada gambar secara bergantian. Begitu pula gambar berikutnya hingga murid mampu mengemukakan pendapatnya dan menceritakan secara lisan terhadap gambar yang diamati. Kegiatan selanjutnya yaitu guru membagi murid menjadi lima kelompok, Setiap kelompok diberikan gambar yang dapat menarik minat murid untuk dibahas bersama dan ditulis sesuai alur cerita dalam gambar. Selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dengan bercerita secara lisan di depan kelas sambil memegang gambar, sementara murid lainnya menaggapi menggunakan bahasa Indonesia. Pembelajaran dilakukan oleh guru kelas IV SDN NO. 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang.. c.. Tahap Observasi dan Evaluasi Observasi merupakan kegiatan mengamati proses pembelajaran bahasa. Indonesia dengan menggunakan model kooperatif picture and picture dalam meningkatkan keterampilan berbicara murid kelas IV SDN N0. 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar observasi dan mengadakan evaluasi pada akhir siklus..

(38) 27. d.. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan menelaah hasil yang dicapai dan kelemahan. yang dialami pada siklus pertama. Hal ini menjadi masukan untuk didiskusikan antara guru/peneliti dengan observer dan selanjutnya dilakukan pembenahan pada siklus kedua agar keterampilan berbicara murid dapat lebih ditingkatkan melalui penerapan model picture and picture.. 2.. Siklus Kedua. a.. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan siklus kedua relatif sama dengan siklus pertama tetapi. menindaklanjuti hasil refleksi siklus pertama sebagai upaya meningkatkan kemampuan berbicara murid melalui pembicaraan kooperatif picture and picture. kegiatan pembelajaran pada siklus kedua sebanyak tiga kali pertemuan.. b.. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus ke dua relatif sama dengan siklus pertama. sebagai upaya meningkatkan kemampuan berbicara murid kelas IV SDN NO. 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang melalui model picture and picture. Pada kegiatan ini, guru menampilkan gambar denah, kemudian guru memberikan pertanyaan dengan menggunakan kata tanya. Dalam pelaksanaaannya, guru berupaya lebih mengarahkan murid untuk menyimak gambar, lebih memotivasi dan membimbing murid dalam belajar melalui penggunaan media gambar untuk meningkatkan kemampuan berbicara murid..

(39) 28. c.. Tahap Observasi dan Evaluasi Observasi/evaluasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan,. aspek yang diamati adalah keaktifan murid selama proses pembelajaran, serta hasil dari lembar observasi/evaluasi yang dibuat. Kegiatan ini sebagai proses pengumpulan, mengelola dan menyajikan informasi sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan dan melakukan tindakan. Evaluasi diarahkan pada penemuan bukti-bukti peningkatan hasil belajar murid.. d.. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan menelaah hasil yang dicapai dan kelemahan. yang dialami pada siklus kedua berdasarkan hasil diskusi antara guru dengan observer (peneliti). Pada siklus kedua ini juga dilakukan pengambilan kesimpulan yang akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya atau hanya sampai siklus kedua. Hal ini mempertimbangkan kesuksesan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan indikator keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia. Dengan kompetensi dasar kemampuan berbicara melalui penerapan model picture and picture pada murid kelas IV SDN NO. 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang.. E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian, adalah: 1. Tes hasil belajar yaitu tes yang diberikan kepada peserta didik setelah diadakan tindakan setiap siklus dengan tujuan untuk mengukur tindakan keberhsilan peserta didik..

(40) 29. 2. Lembar observasi yaitu berupa catatan tentang aktivitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. F. Teknik Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi dan tes. Dua teknik tersebut diuraikan sebagai berikut: 1.. Observasi Pada observer ini, digunakan pedoman observasi aktifitas siswa untuk. melihat aktifitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung hingga akhir. Data mengenai perubahan sikap, kehadiran dan keaktifan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran diambil dengan cara pengamatan (observasi). 2.. Tes Tes dipergunakan untuk mengumpulkan data peningkatan hasil belajar, jenis. tes yang digunakan adalah tes formatif (ulangan harian) yaitu tes yang dilaksanakan setelah diadakan tindakan.. G. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, ada 2 teknik yang digunakan yaitu:. 1.. Teknik Analisis Deskriptif Kualitatif Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil observasi. murid selama proses pembelajaran berlangsung.. ..

(41) 30. 2.. Teknik Analisis Deskriptif Kuantitatif Analisis deskriptif kuantitatif yaitu menganalisis hasil tes evaluasi. Data hasil penelitian selanjutnya dikategorikan berdasarkan kategori. penilaian. Tabel 3.1. Kategori Penilaian. No. PERSENTASE. KATEGORI. 1.. 90 – 100. dikategorikan sangat tinggi. 2.. 80 – 89. dikategorikan tinggi. 3.. 70 – 79. dikategorikan sedang. 4.. 60- 69. dikategorikan rendah. 5.. < 59. dikategorikan sangat rendah. Sumber: Buku laporan pendidikan. Rumus yang digunakan untuk memperoleh nilai tersebut adalah : Jumlah Skor Siswa N=. Jumlah Skor Maksimum. X 100. H. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah bilamana 85% siswa memperoleh nilai 70 ke atas ..

(42) 31. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini terdiri dari dua bagian yakni hasil observasi dan hasil evaluasi sebagai berikut:. 1.. Hasil Observasi pada Siklus I Hasil observasi pada siklus 1 dicatat dalam lembar observasi yang berisi. kehadiran dan aktivitas belajar siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi pada siklus 1 dinyatakan dalam tabel 1 Tabel 1. Hasil Observasi Siklus 1 Siklus I Pertemuan No.. Komponen yang diamati. A. Kehadiran Siswa. B. Aktivitas Siswa 1. Keaktifan murid dalam menyimak penjelasan guru tentang penggunaan media gambar 2. Keaktifan murid mengajukan pertanyaan kepada guru tentang media gambar 3. Keaktifan murid menjawab pertanyaan guru tentang media gambar. 31. Ratarata. Persentase %. 1. 2. 3. 15. 17. 18. 16,66. 83,3. 10. 14. 16. 13.33. 66.65. 3. 6. 8. 5.66. 28,3. 4. 8. 10. 7.33. 36.65.

(43) 32. 4. Keaktifan murid megomentari isi gambar 5. Keaktifan menyimpulkan pembelajaran. dalam media. 5. 8. 10. 7.66. 31 8. 10. 12. 10. murid materi. 38.3. 50. Pada siklus I, dilihat dari hasil analisis data observasi menunjukkan bahwa persentase murid yang aktif selama proses pembelajaran berlangsung masih kurang. Kerja sama kelompoknya masih belum efektif sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif hal tersebut dikarenakan murid merasa baru dengan model yang diterapkan, yaitu bercerita melalui gambar. Pada saat bercerita melalui gambar terlihat masih banyak murid yang kurang percaya diri untuk bisa memahami cerita bergambar tersebut. Sebagaimana yang terlihat pada grafik berikut.. Grafik 1. Hasil Observasi Siklus I..

(44) 33. 2.. Hasil Observasi Siklus II Berdasarkan hasil observasi pada siklus II dicatat dalam lembar observasi. yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Tabel 2. Hasil Observasi Siklus II. Siklus II No. A B. Komponen yang diamati kehadiran Siswa Aktivitas Siswa 1. Keaktifan murid dalam menyimak penjelasan guru tentang penggunaan media gambar 2. Keaktifan murid mengajukan pertanyaan kepada guru tentang media gambar 3. Keaktifan murid menjawab pertanyaan guru tentang media gambar 4. Keaktifan murid dalam megomentari isi media gambar 5. Keaktifan murid menyimpulkan materi pembelajaran. Ratarata. Pertemuan. Persentase %. 1 19. 2 19. 3 19. 19. 95. 16. 18. 19. 17.66. 88,3. 15. 17. 18. 16.66. 83.3. 11. 15. 18. 14,66. 73.3. 10. 12. 17. 13. 65. 10. 12. 15. 12,33. 61,65. Aktivitas murid pada tabel 2 menunjukkan bahwa pada umumnya persentase murid yang aktif selama proses pembelajaran berlangsung berdasarkan.

(45) 34. aspek yang diamati telah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan aktivitas murid pada siklus I seperti yang ditunjukkan pada tabel 1. Pada siklus II, guru menerapkan tindakan lanjut untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I dengan cara: 1. Menjelaskan secara singkat tentang materi yang dibahas. 2. Murid mengamati gambar denah di papan tulis (Denah lokasi). 3. Tanya jawab sehubungan gambar denah yang diamati. 4. Murid diarahkan untuk maju satu persatu menceritakan gambar yang diamati 5. Murid dibagi atas 4 kelompok yang anggotanya terdiri dari 5 orang kemudian masing- masing kelompok di berikan LKS berupa gambar denah. 6. Siswa bekerja sama dengan teman kelompoknya sementara guru memantau jalannya diskusi. 7. Kemudian. setiap. anggota. kelompok. mewakili. temannya. untuk. mempresentasekan hasil diskusinya dengan cara menceritakan secara lisan gambar denah sesuai dengan urutannya. 8. Guru memberikan penghargaan atau penguatan kepada murid yang mampu mengomentari. media gambar secara benar dan aktif dalam tanya jawab. tentang materi pembelajaran..

(46) 35. Grafik 2. Hasil Observasi Aktivitas Murid Siklus II.. 3. Hasil Evaluasi Murid pada Siklus I Hasil evaluasi diperoleh dari nilai ujian yang diambil setelah pembelajaran mengajar melalui model Picture and picture, pada setiap akhir siklus. Analisis kuantitatif diperoleh nilai statistik deskriptif yang menunjukkan hasil belajar siswa yang diperoleh setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model Picture and picture. pada materi berbicara di SDN No. 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang. Tes hasil evaluasi murid dinyatakan dalam pengkategorian ketuntasan belajar terlihat pada tabel berikut ini..

(47) 36. Tabel 3. Distribusi Hasil Evaluasi Siklus I Skor 0-69 70-100 Jumlah. Kategori Tidak tuntas Tuntas. Frekuensi 8 12 20. Persentase 40 % 60 % 100 %. Distribusi hasil evaluasi murid pada siklus 1 dapat diketahui bahwa dari 20 murid, terdapat 12 murid yang tuntas hasil belajarnya dengan presentase 60% dan 8 murid yang tidak tuntas hasil belajarnya dengan presentasi 40%. Analisis hasil evalusi murid pada siklus I diperoleh nilai terendah sebesar 55 dan nilai tertinggi 85. Jika ditinjau dari standar ketuntasan belajar Bahasa Indinesia untuk murid kelas IV SDN No. 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang sebesar 70, maka dari 20 murid terdapat 12 murid yang tuntas belajarnya dengan presentase 60% dan 8 murid yang tidak tuntas hasil evaluasinya dengan presentase 40%. Nilai ketuntasan tersebut belum memenuhi indikator kinerja yang harus dicapai yakni 85% murid memperoleh nilai 70 ke atas. Masih kurangnya hasil evalusi murid tersebut tidak terlepas dari kemampuan murid untuk menjawab soal tes siklus I. Sebagaimana yang terlihat pada grafik berikut..

(48) 37. Grafik 3. Ketuntasan Hasil Evaluasi Siklus I.. 4.. Hasil Evalusi Murid pada Siklus II Analisis kuantitatif diperoleh nilai statistik deskriftif yang menunjukkan. hasil evaluasi murid yang diperoleh setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model Picture and picture pada keterampilan berbicara di SDN No. 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang. Tes hasil evalusi murid dinyatakan dalam pengkategorian ketuntasan belajar terlihat pada tabel berikut.. Tabel 4. Distribusi Hasil Evalusi Siklus II Skor 0-69 70-100. Kategori Tidak tuntas Tuntas Jumlah. Frekuensi 1 19 20. Persentase (%) 5 95 100.

(49) 38. Distribusi hasil evalusi. pada siklus II terlihat adanya peningkatan. ketuntasan hasil evalusi murid Yaitu terdapat 19 murid yang tuntas hasil belajarnya dengan persentase 95% dan 1 murid yang tidak tuntas hasil belajarnya dengan persentase 5%. Analisis data hasil evalusi murid menunjukkan bahwa dari 20 murid yang mengikuti ujian, diperoleh skor terendah yaitu 70 dan skor tertinggi yaitu 95. Bila ditinjau dari ketuntasan belajar, maka dari 20 murid terdapat 19 murid yang tuntas belajarnya dengan persentase 95% dan 1 murid yang tidak tuntas hasil belajarnya dengan persentase 5%. Sebagaimana yang terlihat pada grafik berikut.. Grafik 4. Ketuntasan Hasil Evalusin Siklus II..

(50) 39. B.. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN No. 143 Lemo. Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang dengan menggunakan model picture and picture pada siklus I, nilai rata-rata siswa yaitu 68,55 dan berada pada kategori rendah. Secara klasikal dari 20 siswa hanya terdapat 12 siswa atau 60% yang telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70, dan 8 siswa atau 40% yang belum memenuhi Kriteria ketuntasan Minimal (KKM). Sehingga belum memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 85%. Selanjutnya, pada siklus II nilai rata-rata siswa yang diperoleh adalah 81,85 dan berada pada kategori tinggi. Secara klasikal dari 20 jumlah siswa terdapat 19 siswa atau 95% yang telah memenuhi Kriteria Kertuntasan Minimal (KKM) dan 1 siswa atau 5% yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sehingga penelitian ini sudah berhasil karena telah melampaui batas indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 85%. Terjadinya peningkatan hasil belajar siswa tersebut, tidak terlepas dari adanya peningkatan aktivitas mengajar guru dan belajar siswa dengan menggunakan model Picture and Picture. Dengan adanya peningkatan aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar, serta hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II maka penelitian ini sudah berhasil dengan baik dan tidak perlu lagi dilanjutkan.. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan yang berbunyi jika model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture diterapkan dalam pembelajaran dengan benar, maka keterampilan.

(51) 40. berbicara murid kelas IV SDN NO. 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang meningkat..

(52) 41. BAB V PENUTUP. A.. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan. dapat disimpulkan, bahwa model Picture and Picture dalam berbicara bagi siswa kelas IV SDN No. 143 Lemo Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang dapat ditingkatkan, serta hasil belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata siklus I sebesar 68,55 meningkat menjadi 81,85 pada siklus II. Penigkatan aktivitas belajar siswa pada siklus I yaitu 43,03% menigkat menjadi 61,92% pada siklus II. Penerapan Model Picture and Picture dapat melibatkan siswa secara lebih aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dari penigkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II.. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini diajukan beberapa saran kepada guru khususnya pada mata pelajaran bahasa indonesia agar menjadikan model pembelajaran kooperatif Picture and Picture sebagai sala satu alternatif dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah agar siswa dapat mengalamai proses pembelajaran yang optimal.. 41.

(53) 42. Disarankan kepada guru untuk menguasai model pembelajaran sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat lebih menarik sehingga murid tidak merasa bosan dalam belajar dan lebih mudah memahamai materi khususnya pada pelajaran Bahasa Indonesia. Disarankan kepada pihak penyelenggara sekolah yang bersangkutan agar mempertimbangkan hasil penelitian sebagai bahan masukan dalam upaya perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran khususnya pada pelajaran Bahasa Indonesia. Disarankan juga kepada peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian pengembangan pada sekolah yang berbeda atau pada pokok bahasan yang lain sehingga hasilnya dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah..

(54) 43. DAFTAR PUSTAKA. Akib,Tasrif, dkk. 2013. Evaluasi Pebelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Diktat. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar. Arikunto, S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar.1997. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Dahlan, Mustika. 2013. Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture pada Murid Kelas IV SD Inpres Surulangi Kabupaten Takalar. Skripsi. Tidak diterbitkan. Makassar. FKIP: Universitas Muhammadiyah Makassar. Depdikbud. 1998. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud. Effendi, Usman. 2008. Pengantar Pendidikan: Universitas Muhammadiyah Makassar. Haryadi, dkk. 2007. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas. Rahim, Rahman. 2007. Bahasa Indonesia. Unismuh Makassar. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajatran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Solihatin, Etin, & Raharjo. 2007. Cooperative Learning. Jakarta: Bumi Aksara. Sudirman, Suriana. 2011. Peningkatan Keterampilan Berbahasa pada Aspek Berbicara Melalui Model Pembelajaran Picture and picture pada Kelas II SD To Inpurennu Kabupaten Gowa. Skripsi. Tidak diterbitkan. Makassar. FKIP: Universitas Muhammadiya Makassar. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Suparno. 2002. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Depdiknas-UT Suprijono, Agus, dkk. 2009. Cooperative learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Tarigan, Henry Guntur. 1981. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Aksara. _ _ _ _ _ 1983. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.. 43.

(55) 44. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Inovatif Jakarta: Pustaka Publisher.. Berorientasi Konstruktivistik.. _ _ _ _ , dkk. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana. Usman, Moh. Uzer. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya Winkel. 1996:. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. http://www.kajianteori.com/2013/03/pengertian-bahasa-apa-arti-bahasa-menurutahli.html ( diagses 18 Juni 2014) http/mlarik.com/2013/12/defenisi-belajar-menurut-para-ahli.html ( diagses 20 November 2014 ) https:/www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-hasil-belajar. html ( diagses 20 November 2014 ).

(56) LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN.    . Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) Lembar Kerja Siswa (Lks) Tes Keterampilan Berbicara Siklus I Dan II Format Penilaian Keterampilan Berbicara.

(57) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP SIKLUS I ). Sekolah. : SDN NO. 143 LEMO. Mata Pelajaran. : Bahasa Indonesia. Kelas / Semester. : IV / I. Waktu. : 2 x 35 menit (Pertemuan I ). A. Standar Kompetensi Berbicara 1. Mendeskripsikan secara lisan tempat sesuai denah dan petunjuk penggunaan suatu alat .. B. Kompetensi Dasar 1. Mendeskripsikan tempat sesuai dengan denah atau gambar dengan kalimat yang runtut.. C. Indikator 1. Kognitif : a) Produk. : - Menjelaskan petunjuk arah mata angin - Menjelaskan pengertian denah. b) Proses. : - Mengamati gambar petunjuk arah mata angin - Memahami tentang pengertian denah.

(58) 2. Afektif a) Karakter : Melakukan komunikasi: bertanya dan berkomuniksi. b) Sosial. : Melakukan kerjasama. 3. Psikomotorik Terampil dalam berbicara. D. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif a) Produk. : - Tanpa melihat buku, siswa dapat menjelaskan petunjuk arah mata angin. - Tanpa. melihat. buku,. siswa. dapat. menjelaskan. pengertian denah. b) Proses. : - Melalui penjelasan guru, siswa dapat mengamati gambar petunjuk arah mata angin. - Melalui penjelasan guru, siswa dapat memahami pengertian gamabr denah.. 2. Afektif a) Karakter : Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran siswa dapat melakukan komunikasi: bertanya dan berkomuniksi. b) Sosial. : Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran siswa dapat melakukan kerjasama..

(59) 3. Psikomotorik Melalui penjelasan guru, Siswa terampil berbicara.. E. Materi Pembelajaran a) Pengertian Denah Denah adalah gambar yang menunjukkan letak kota atau jalan. Dengan adanya denah, kamu dapat mencari sebuah tempat dengan cepat. Coba kamu perhatikan denah berikut ini. Dapatkah kamu menunjukkan bagaimana cara Ani untuk bisa sampai ke Bank Swadaya?  Petunjuk arah mata angin U. B. T. S Gambar di atas disebut mata angin, yaitu petunjuk arah yang terdapat dalam peta atau denah. pada mata angin ini terdapat huruf U yang terletak di atas menunjukkan utara, S terletak di bawah menunjukkan selatan, huruf Huruf B di samping Kiri menunjukkan barat dan Huruf T di samping kanan menunjukkan Timur..

(60) F. Model Pembelajaran  Model: Kooperatof Picture and Picture  Metode: Ceramah, Tanya jawab, diskusi dan penugasan. G. Langkah-langkah Pembelajaran. Terlaksana. Kegiatan Fase. Kegiatan guru. / tidak. (Waktu) Pendahuluan 1. Salam dan doa. 1.. Memberikan. belajar sebagai pembuka. 2.Menyampaikan tujuan. pembelajaran. pembelajaran. kelas. dan memotivasi 2. siswa Kegiatan. Menyajikan. inti. informasi. semangat. di. dalam. Menyampaikan. tujuan. pembelajaran 1. Menyampaikan kompetensi yang ingin di capai 2. Menjelskan secara singkat tentang petunjuk arah dan denah 3. Menunjukkan gambar mata angin materi. berkaitan. dengan.

(61) 4. Tanya jawab tentang halhal yang belum diketahui siswa 5. Murid diarahkan untuk maju. satu. persatu. menjelaskan petunjuk arah dan denah 6. Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pemahaman,. memberikan. penguatan. dan. menyimpulkan Penutup. Penghargaan. 1.. Guru. memberikan. Penghargaan penguatan. atau kepada. siswa dalam bentuk pujian terhadap kerja yang baik 2.. Guru. menyampaikan. pesan-pesan moral 3.. Doa. bersama. sebagai. penutup pembelajaran.

(62) H. Media dan Sumber Belajar. I..  Media. : Gambar Denah.  Sumber Belajar. : Buku paket bahasa indonesia kelas IV. Penilaian  Penilaian proses. : Observasi Proses belajar.  Penilaian Produk. : Observasi terhadap keterampilan berbicara. Lemo, 08 September 2014 PENELITI. ( YAYU ANDIKA AMIN ) NIM : 10540 4424 10. Mengetahui,. Kepala SDN NO. 143 LEMO. Wali Kelas. Drs. AMRUL. IDAR, S.Pd. NIP: 19611231 198303 1 191. NIP: 19740510 200801 2 013.

(63) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP SIKLUS I ). Sekolah. :. SDN NO. 143 LEMO. Mata Pelajaran. :. Bahasa Indonesia. Kelas / Semester. :. IV / I. Waktu. :. 2 x 35 menit (Pertemuan Ke dua). A. Standar Kompetensi .. Berbicara 1. Mendeskripsikan secara lisan tempat sesuai denah dan petunjuk penggunaan suatu alat.. B. Kompetensi Dasar 2. Mendeskripsikan tempat sesuai dengan denah atau gambar dengan kalimat yang runtut.. C. Indikator 1. Kognitif : a) Produk. : Mendiskusikan gambar denah yang diberikan.. b) Proses. : Mengamati gambar denah yang diberikan.. 2. Afektif a) Karakter. : Melakukan komunikasi: bertanya dan berkomuniksi..

(64) b) Sosial. : Melakukan kerjasama.. 3. Psikomotorik Terampil dalam berbicara.. D. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif a) Produk : Melalui. penjelasan. guru,. siswa. dapat. mendiskusikan gambar denah yang diberikan. b) Proses. : Dengan diberikan gambar, siswa dapat mengamati gambar yang diberikan.. 2. Afektif a) Karakter. : Dengan. terlibat. aktif. dapat melakukan. dalam. komunikasi. pembelajaran. siswa. ( bertanya dan. berkomuniksi). b) Sosial. : Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran siswa dapat melakukan kerjasama.. 3. Psikomotorik Melalui penjelasan guru, Siswa terampil berbicara.

(65) E. Materi Pembelajaran  Denah lokasi. R. Hera. R. sakit umum. Jalan Melati. SD. Nasional. Lapanagan. Kantor BRI. Jalan Kenanga R. mia. Puskesmas. Jalan Anggrek.

(66) Berdasarkan gambar denah diatas dapat dijelaskan bahwa kantor BRI terletak disebelah timur jalan mawar dan sebelah selatan jalan melati. Di depan kantor tersebut terdapat Dirumah sakit umum. Arah kantor BRI dan Rumah hera adalah sebelah tenggara. Setiap tempat pada denah tersebut dapat dideskripsikan letaknya seperti penjelasan tentang letak kantor BRI Tersebut.. F. Model dan Metode Pembelajaran  model:. kooperatif picture and picture..  metode:. ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan.. G. Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan. Terlaksana Fase. Kegiatan guru. (Waktu). / tidak. Pendahuluan 1.Salam dan doa. 1. Memberikan semangat belajar sebagai pembuka. 2.Menyampaiakan tujuan. pembelajaran di dalam. pembelajaran. kelas. dan memotivasi 2.. Menyajikan. inti. informasi. tujuan. pembelajaran. siswa Kegiatan. Menyampaikan. 1.. Guru. menyampaikan. kompetensi yang ingin.

(67) dicapai 2.. Menjelaskan singkat. secara. tentang. materi. yang dibahas 3.. Guru. memperlihatkan. gambar denah lokasi yang berkaitan dengan materi 4. Murid mengamati gambar denah. di. papan. tulis. (denah lokasi) 5. Tanya jawab sehubungan gambar. denah. yang. diamati 6. Murid diarahkan untuk maju. satu. persatu. menceritakan. gambar. yang diamati 7. Murid dibagi atas 8 kelompok. yang. anggotanya terdiri dari 5 orang kemudian masingmasing. kelompok. di.

(68) berikan. LKS. berupa. gambar denah 8.. Siswa. bekerja. dengan. sama teman. kelompoknya. sementara. guru memantau jalannya diskusi 7. Kemudian setiap anggota kelompok. mewakili. temannya. untuk. mempresentasekan. hasil. diskusinya dengan cara menceritakan secara lisan gambar. denah. sesuai. dengan urutannya Penutup. Penghargaan. 1.. Guru. memberikan. Penghargaan. atau. penguatan. kepada. siswa. dalam. bentuk. pujian. terhadap. kerja. yang baik 2.. Guru. menyampaikan.

(69) pesan-pesan moral 3. Doa bersama sebagai penutup pembelajaran. H. Media dan Sumber belajar  Media. : Gambar denah.  Sumber belajar : Buku paket bahasa indonesia kelas IV. I.. Penilaian  Penialain proses : observasi proses belajar  Penilaian produk : observasi terhadap keterampilan berbicara. Lemo, 10 September 2014 Peneliti. ( YAYU ANDIKA AMIN ) NIM : 10540 4424 10. Mengetahui, Kepala SDN NO. 143 LEMO. Drs. AMRUL NIP: 19611231 198303 1 191. Wali Kelas. IDAR, S.Pd NIP: 19740510 200801 2 013.

(70) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP SIKLUS I). Sekolah. : SDN NO. 143 LEMO. Mata Pelajaran. : Bahasa Indonesia. Kelas / Semester. : IV / I. Waktu. : 2 x 35 menit (pertemuan ketiga). A. Standar Kompetensi Berbicara 4.. Mendeskripsikan secara lisan tempat sesuai denah dan petunjuk penggunaan suatu alat.. B. Kompetensi Dasar 1. Mendeskripsikan tempat sesuai dengan denah atau gamabr dengan kalimat yang runtut.. C. Indikator 1. Kognitif : a). Produk. : Menceritakan isi denah sesuai dengan gambar yang diberikan.. b) Proses 2. Afektif. : Mengamati gambar denah yang diberikan..

(71) a). karakter. b) Sosial. : Melakukan komunikasi: bertanya dan berkomuniksi : Melakukan kerjasama.. 3. Psikomotorik Terampil dalam berbicara.. D. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif : a). Produk. : Melalui penjelasan guru, siswa dapat menceritakan isi denah sesuai dengan gambar denah yang diberikan.. b) Proses. : Dengan diberikan gambar, siswa dapat mengamati gambar yang diberikan.. 2. Afektif a) karakte :Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran siswa dapat melakukan komunikasi:. bertanya dan berkomuniksi.. b) Sosial :Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran siswa dapat melakukan kerjasama.. 3. Psikomotorik Melalui penjelasan guru, Siswa terampil berbicara. E. Materi Pembelajaran  Mengamati gambar Denah.

(72) Coba kamu perhatikan gambar denah berikut ini. Dapatkah kamu menunjukkan bagaimana cara Ani untuk bisa sampai ke Bank Swadaya? Untuk samapai ke bank swadaya dari rumah ani naik sepeda ke arah utara melewati jalan sumeru. sampai ke pertigaan, Ani belok kanan ke arah timur melewati jalan merapi Kira kira 100 meter dari pertigaan bank Swadaya tepatnya di jalan ranjani bank Swadaya itu menghadap ke barat.. Pasar Gede. Bank Swadaya Lapangan. Jl .. R a n j a n i. Jalan Merapi j a l a n. Rumah Ani S u m e r u. RS.Medika. SDN Cemara.

(73) F. Model Pembelajaran  Model: Kooperatof Picture and Picture  Metode: Ceramah, Tanya jawab. G. Langkah-Langkah Pembelajaran. Kegiatan. Fase. Kegiatan guru. Terlaksana. (Waktu). /tidak. Pendahuluan 1. salam dan doa. 1.. Memberikan. belajar sebagai pembuka. 2.Menyampaiakan tujuan. pembelajaran. pembelajaran. kelas. dan memotivasi 2.. Menyajikan. inti. informasi. di. dalam. menyampaikan. tujuan. pembelajaran. siswa Kegiatan. semangat. 1.. Guru. menyampaikan. kompetensi. yang. ingin. dicapai 2.. Guru gambar. memperlihatkan denah. yang. berkaitan dengan materi 3 . Murid mengamati gambar denah. di papan tulis.

(74) (denah lokasi) 4. murid diarahkan untuk maju. satu. persatu. menceritakan gambar yang diamati 5. Murid kembali duduk dengan. teman. kelomponya,. kemudian. guru memberikan LKS 6.. Siswa. bekerja. dengan. sama teman. kelompoknya. sementara. guru memantau jalannya diskusi 7. kemudian setiap anggota kelompok. mewakili. temannya. untuk. mempresentasekan. hasil. diskusinya. cara. dengan. menceritakan isi gambar denah secara lisan 8.. guru. memberikan.

(75) penghargaan. atau. penguatan kepada murid yang. mampu. mengomentari. media. gambar secara benar dan aktif dalam. tanya jawab. tentang. materi. pembelajaran. Penutup. Penghargaan. 1. Memberikan Penghargaan kepada bentuk. siswa dalam pujian. terhadap. kerja yang baik 2.. Guru. menyampaikan. pesan-pesan moral 3.. Doa. bersama. sebagai. penutup pembelajaran. H. Media dan Sumber belajar  Media. : Gambar denah.  Sumber belajar: Buku paket bahasa indonesia kelas IV. I. Penilaian  Penialain proses : observasi proses belajar.

(76)  Penilaian produk: observasi terhadap keterampilan berbicara LEMO, 11 September 2014 Peneliti. ( YAYU ANDIKA AMIN ) NIM: 10540 4424 10. Mengetahui,. Kepala SDN NO. 143 LEMO. Wali Kelas. Drs. AMRUL. IDAR, S.Pd. NIP: 19611231 198303 1 191. NIP: 19740510 200801 2 013.

(77) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP SIKLUS II ). Sekolah. :. SDN NO. 143 LEMO. Mata Pelajaran. :. Bahasa Indonesia. Kelas / Semester. :. IV / I. Waktu. :. 2 x 35 menit (Pertemuan Pertama). A.. Standar Kompetensi. .. Berbicara 1.. Mendeskripsikan secara lisan tempat sesuai denah dan petunjuk penggunaan suatu alat. B. Kompetensi Dasar 2. Mendeskripsikan tempat sesuai dengan denah atau gambar dengan kalimat yang runtut.. C. Indikator: 1. Kognitif : a) Produk. : Menjelaskan tempat sesuai dengan gambar. b) Proses. : Mengamati gambar denah. 2. Afektif.

(78) a) Karakter. : Melakukan komunikasi: bertanya dan berkomuniksi.. b) Sosial. : Melakukan kerjasama.. 3. Psikomotorik Terampil dalam berbicara.. D. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif : a) Produk. : Melalui penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan tempat sesuai dengan denah.. b) Proses. : Dengan diberikan gambar, siswa dapat mengamati gambar yang diberikan.. 2. Afektif a) Karakter. : Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran siswa dapat melakukan komunikasi:. b). Sosial :. bertanya dan berkomuniksi.. Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran siswa dapat. melakukan kerjasama.. 3. Psikomotorik Melalui penjelasan guru, Siswa terampil berbicara. E. Materi Pembelajaran.

(79)  Denah lokasi Perhatikan denah dibawah ini. R. Ayah. Jl. Sudirman. BRI. jl p a t t i m u. R. sakit umum. Jl. Slamet. r a. Mesjid. Jalan ahmad yani. Jl. Diponegoro Kantor Agraria. untuk ke kantor agraria ayah harus mengendarai sepeda motor melewati jalan Sudirman menuju ke arah timur belok kanan melewati jalan pattimura. sampai simpang tiga, ayah belok kiri melewati jalan ahmad yani. Di simpang tiga itulah letak kantur agraria menghadap ke utara. F.. Model dan Metode Pembelajaran.

(80)  Model. : kooperatif picture and picture.  Metode. : ceramah, tanya jawab. G. Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan. Terlaksana Fase. Kegiatan guru. (Waktu). /tidak. Pendahuluan 1. Salam dan doa. 1.. Memberikan. belajar sebagai pembuka. 2.Menyampaiakan tujuan. pembelajaran. pembelajaran. kelas. dan memotivasi 2.. Menyajikan. inti. informasi. di. dalam. Menyampaikan. tujuan. pembelajaran. siswa Kegiatan. semangat. 1.. Guru. menyampaikan. kompetensi. yang. ingin. dicapai 2. Menjelskan secara singkat tentang. materi. yang. dibahas 3.. Guru gambar. memperlihatkan denah. yang. berkaitan dengan materi 4. Murid mengamati gambar.

Referensi

Dokumen terkait

The purpose of this research was to examine how Muslims make use of social media to enhance Da’wah and Islamic knowledge among Muslims and non-Muslims, and the various Muslim scholars