• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KINERJA PEKERJA SOSIAL DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PPKS ( PEMERLU PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL) DI DINSOSPPKB REMBANG MELALUI PENDEKATAN WORK AS CALLING

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN KINERJA PEKERJA SOSIAL DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PPKS ( PEMERLU PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL) DI DINSOSPPKB REMBANG MELALUI PENDEKATAN WORK AS CALLING"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KINERJA PEKERJA SOSIAL DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PPKS (Persyaratan Pelayanan Kesejahteraan Sosial) REMBANG DINSOSPPKB MELALUI PENDEKATAN PEKERJAAN SEBAGAI PANGGILAN. Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “MENINGKATKAN KINERJA PEKERJA SOSIAL DENGAN MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PPKS (PELAYANAN PEMERLU KESEJAHTERAAN SOSIAL) DI DINSOSPPKB REMBANG MELALUI PENDEKATAN KERJA SEBAGAI PANGGILAN”. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis motivasi pekerja sosial Dinas Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Rembang dengan pendekatan “bekerja sesuai panggilan” dalam upaya optimalisasi pelayanan bagi Penyedia Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

Analisis data dilakukan dengan studi deskriptif komparatif yang membandingkan teori pekerjaan sebagai panggilan dengan tiga dimensinya, yaitu: panggilan transenden, pekerjaan bertujuan dan orientasi prososial dengan penggunaannya oleh pekerja sosial di DinsosPPKB Kabupaten Rembang. Kata kunci: kinerja, motivasi kerja, pekerjaan sebagai panggilan, pekerja sosial (pekerja sosial), kebutuhan pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS). MENINGKATKAN KINERJA PEKERJA SOSIAL DALAM PENYEDIAAN PELAYANAN PPKS DI REMBANG DINSOSPPKB MELALUI PENDEKATAN PEKERJAAN SEBAGAI PANGGILAN.

Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis bermaksud menyusun skripsi dengan judul Peningkatan Kinerja Pekerja Sosial di PPKS (Dinas Sosial Pemerintah) dari DINSOSPPKB Kabupaten Rembang. Bagaimana meningkatkan peran pekerja sosial yang membutuhkan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DINSOSPPKB) di Provinsi Rembang melalui pendekatan Work as Calling?

Gambar 2.1 11 Peta Wilayah Kerja DINSOSPPKB Kab. Rembang ..................................
Gambar 2.1 11 Peta Wilayah Kerja DINSOSPPKB Kab. Rembang ..................................

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Skripsi
  • Sistematika Skripsi

Identifikasi dan jelaskan beberapa masalah terpenting yang perlu diselesaikan, dan tidak hanya sesuai dengan konsentrasi studi yang dilakukan, tetapi seluruh area bisnis perusahaan.

PROFIL ORGANISASI DAN AKTIVITAS MAGANG

Profil Organisasi

  • Gambaran Umum Organisasi
  • Sejarah Singkat Dinas Pemberdyaan Perempuan dan Keluarga Berencana
  • Tugas dan Fungsi Organisasi
  • Nilai-Nilai Organisasi
  • Visi dan Misi DINSOSPPKB
  • Budaya Perusahaan
  • Struktur OrganisasiGambar 2.2

Bidang Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 6 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua Atas Perda Kabupaten Rembang Nomor 58 Tahun 2021 Tentang Pembentukan dan Susunan Kabupaten Rembang. Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana memiliki mandat untuk mendukung bupati di bidang sosial, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan pengendalian kependudukan dan keluarga. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 6 Tahun 2021, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana melaksanakan tugas sebagai berikut:

Pengembangan kebijakan teknis di bidang sosial, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana; Meningkatkan koordinasi kebijakan di bidang sosial, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana; Melaksanakan kebijakan di bidang sosial, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana; peran pengkajian dan komunikasi sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; kependudukan dan keluarga berencana, melaksanakan tugas kesekretariatan Sekretariat, mengarahkan kegiatan UPTD;

Di antara tugasnya, Sekretariat bertanggung jawab untuk: 1.1. 1) koordinasi kegiatan di lingkungan Dinas Pemberdayaan Sosial Perempuan dan Keluarga Berencana; Di sisi lain, Biro Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang memiliki Misi II 'Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan Perguruan Tinggi'.

Aktivitas Magang

  • Deskripsi Kegiatan Magang
  • Penjelasan Kegiatan Magang di DINSOSPPKB Rembang

IDENTIFIKASI MASALAH

KAJIAN PUSTAKA

Kinerja

Menurut Prawirosenton (1999), kinerja adalah hasil individu atau kelompok individu dalam suatu organisasi yang bertindak sesuai dengan tanggung jawab, tujuan hukum, tanpa kekerasan, moral dan etika. Kinerja (prestasi kerja) merupakan hasil kinerja seorang pegawai baik dari segi kualitas maupun kuantitas pekerjaannya. Secara psikologis, kompetensi seorang pegawai terdiri dari kompetensi potensial (IQ) dan kompetensi aktual (kemampuan kognitif).

Oleh karena itu, karyawan harus ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan keahliannya (orang yang tepat di bidangnya, orang yang tepat untuk pekerjaan yang tepat). Motivasi adalah kekuatan pendorong yang menggerakkan semua pengetahuan yang tersedia baik secara internal maupun eksternal untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi dan merupakan motivasi keseluruhan bagi suatu organisasi untuk berhasil sesuai kemampuannya.

Pelayanan pekerja sosial kepada PPKS

Menurut Pasal 1 UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, Kesejahteraan sosial adalah terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara untuk kesejahteraan, perkembangan, dan peningkatan fungsi sosial. Tidak melanggar syiar kesucian Allah, tidak melanggar bulan suci (menghancurkan kehormatannya), tidak mengizinkan hadu (kurban) dan hewan khalid (kurban bertanda). Kebutuhan Pelayanan Sosial (PSWS) yang diberikan oleh Balai Rehabilitasi Sosial Anak adalah pengembangan dan pelatihan keterampilan agar anak yang masih dalam masa pemulihan dapat berkembang menjadi anak yang kompeten di masa mendatang.

Menjadi orang yang lebih baik, dapatkan pendidikan dan Anda bisa kembali .. berperan aktif dalam kehidupan sosial. Pekerja sosial adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan apresiasi di bidang kepedulian sosial serta telah lulus uji keterampilan (UU No. 14 Tahun 2019). Menurut Federasi Pekerja Sosial Internasional (IFSW), pekerjaan sosial adalah praktik dan disiplin akademis yang mendorong perubahan dan pembangunan sosial, solidaritas sosial, pemberdayaan dan pembebasan sosial.

Karena pekerja sosial berdedikasi untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dan menciptakan kehidupan yang sehat dan positif. Oleh karena itu, pekerja sosial secara aktif mempromosikan perubahan sosial dalam interaksi manusia dengan lingkungannya.

Pengertian Motivasi Kerja

Indawati & Anis (2019) mengemukakan bahwa salah satu pemaknaan personal di tempat kerja adalah melakukan panggilan telepon. Menurut Safira (2020), individu bekerja untuk memenuhi misi mereka, mencapai tujuan hidup mereka dan berkontribusi secara prososial untuk kebaikan yang lebih besar. Individu yang menjalani pekerjaannya sebagai panggilan juga akan menemukan makna dalam pekerjaan dan kehidupannya (Safira, 2020).

Individu lebih berkomitmen dan mengabdikan diri untuk bekerja, menunjukkan perilaku pro-sosial terhadap rekan kerja, menolak kelelahan dan memiliki kepuasan kerja jika memiliki pekerjaan di tempat kerja (Safira, 2020). Orang yang dipanggil cenderung altruistik, dan orang yang dipanggil mungkin bersedia berkorban untuk orang lain. Secara umum, individu dengan disposisi altruistik lebih cenderung merasakan rasa tanggung jawab pribadi untuk mempromosikan kesejahteraan organisasi dan dengan demikian lebih cenderung menunjukkan perilaku altruistik di tempat kerja.

Safira (2020) mengemukakan bahwa pekerja sosial bekerja, peduli, berempati dan peduli terhadap anak terlantar, anak jalanan, penyandang disabilitas, lansia terlantar, gelandangan, dll. Pekerja sosial yang bekerja dari latar belakang kemanusiaan dan agama lebih cenderung berkomitmen atau memiliki etos kerja yang kuat, meskipun mereka memiliki pekerjaan material dan profesional, mereka tetap berkomitmen untuk mengejar PPKS dan menikmati setiap langkah untuk mendukungnya. Orang-orang yang bermotivasi pro-sosial merasakan tanggung jawab moral dan komitmen kepada mereka yang mereka layani di dalam dan di luar organisasi, dan keinginan mereka untuk tampil di tingkat tinggi mungkin dipengaruhi oleh tekanan dan penyerahan organisasi daripada perasaan identitas dan nilai kerja otonom. .

Pekerja profesional tidak hanya dimotivasi oleh keuntungan pribadi langsung, tetapi juga melihat pekerjaan mereka sebagai pemenuhan kebutuhan sosial yang lebih luas. Orang yang berorientasi profesional dapat melihat manfaat langsung, manfaat masa depan, dan manfaat masa depan atau seumur hidup dari hubungan mereka dengan masyarakat. Seseorang dengan profesi dimotivasi oleh sebab atau tujuan, seperti memperbaiki ketidakadilan sosial, mengadvokasi yang terpinggirkan, atau meningkatkan kesejahteraan umum orang lain dan secara tidak langsung membantu orang lain.

Penelitian deskriptif kualitatif berusaha mendeskripsikan, menjelaskan, menjelaskan, menjelaskan, dan menjawab masalah secara lebih rinci dengan mempelajari sejumlah besar individu, kelompok, atau peristiwa.

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal ini, permasalahan rendahnya motivasi pekerja sosial akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan teori panggilan kerja. Sudut pandang orang berbeda ada yang mengatakan bahwa pekerjaan sosial adalah pekerjaan yang mulia dan ada yang mengatakan demikian. Sangat dipahami, pekerjaan sosial adalah pekerjaan berdasarkan hati nurani dan kepribadian untuk melakukan kegiatan sosial di masyarakat.

Hal ini ditunjukkan karena pekerja sosial merupakan pekerjaan yang dilandasi oleh hati nurani dan kepribadian untuk melakukan pekerjaan sosial dalam masyarakat. Responden menyatakan bahwa pekerjaan sosial adalah pekerjaan berdasarkan hati nurani dan kepribadian untuk melakukan pekerjaan sosial di masyarakat. Hasil survey menunjukkan bahwa motivasi kerja dan profesionalisme merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi kinerja pekerja sosial.

Hal ini mendorong perlunya pelatihan bagi para pekerja sosial agar memiliki keterampilan yang baik dan kompeten di bidangnya. Sehingga hal ini menjadi faktor yang sangat mempengaruhi hasil kualitas dan kapasitas pekerja sosial di DINSOSPPKB Kabupaten Rembang. Penyebab kurangnya pekerja sosial dalam melakukan pekerjaan sosial adalah kurangnya kesadaran dari masing-masing individu.

Permasalahan utama adalah kurang optimalnya kinerja pekerja sosial yang salah satunya dapat disebabkan oleh rendahnya motivasi pekerja sosial. Terkait dengan dimensi ini, pekerja sosial belum menyadari pentingnya memahami potensi diri dalam menjalankan pekerjaan sebagai pekerja sosial. Dimensi Orientasi Prososial pekerja sosial adalah pekerjaan berdasarkan hati nurani dan kepribadian untuk melakukan kegiatan sosial dalam masyarakat, kerja mulia dan kerja keras.

Selama kegiatan magang di DINSOSPPKB dan Pekerja Sosial Kabupaten Rembang, penulis mendapatkan banyak pengalaman, dimana proses pelaksanaan pembelajaran dapat diterapkan selama masa perkuliahan. Begitu juga dengan pekerjaan selama magang di Dinas Sosial RI dan pekerja sosial Kabupaten Rembang, dimana penulis harus disiplin dengan segala macam peraturan yang ada. Selama magang di DINSOSPPKB dan Pekerja Sosial di Kabupaten Rembang, penulis selalu berinteraksi dengan banyak pihak dalam pelaksanaan tugasnya, mulai dari manajemen hingga karyawan.

Hubungan penulis dengan seluruh keluarga besar DINSOSPPKB dan Pekerja Sosial Kabupaten Rembang sangat baik. Melalui magang di DINSOSPPKB dan Pekerja Sosial di Kabupaten Rembang, penulis belajar pentingnya membangun hubungan yang baik dengan semua orang.

Tabel 6.3  Hasil  wawancara  dengan  pimpinan  Bidang  Rehabilitasi Sosial  DINSOSPPKB kabupaten Rembang
Tabel 6.3 Hasil wawancara dengan pimpinan Bidang Rehabilitasi Sosial DINSOSPPKB kabupaten Rembang

ANALISA DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan

  • Rekomendasi Analisis di Bab Vl
  • Rekomendasi yang perlu diperbaiki organisasi tempat magang terhadap
  • Rekomendasi yang perlu diperbaiki organisasi tempat magang terhadap staf /
  • Rekomendasi yang perlu diperbaiki Program studi

REFLEKSI DIRI

Permasalahan utama yang akan dicarikan solusinya dalam penelitian ini adalah belum optimalnya kinerja pekerja sosial dalam memberikan pelayanan kepada PPKS di Kabupaten Rembang. Kemudian pekerja sosial memandang pekerjaannya sebagai pelayanan kepada masyarakat kabupaten Rembang yang memiliki kebutuhan khusus yaitu kebutuhan akan Pelayanan Kesejahteraan Sosial (SWS).

Tabel 3.1 Identifikasi Masalah Pada Kegiatan Magang
Tabel 3.1 Identifikasi Masalah Pada Kegiatan Magang

Gambar

Gambar 2.1 11 Peta Wilayah Kerja DINSOSPPKB Kab. Rembang ..................................
Tabel 3.1 Identifikasi Masalah Pada Kegiatan Magang
Tabel 6.3  Hasil  wawancara  dengan  pimpinan  Bidang  Rehabilitasi Sosial  DINSOSPPKB kabupaten Rembang
Gambar 4.1 Dokumentasi dari hasil wawancara bersama 3 pekerja sosial dan 1 pimpinan

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi Pelayanan Kesejahteraan Sosial pada Dinas Sosial adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membantu pelayanan timbal balik dari operator Dinsos