• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENJELASAN DAN RESUME TENTANG AQIDAH

N/A
N/A
Fendy

Academic year: 2023

Membagikan "PENJELASAN DAN RESUME TENTANG AQIDAH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENJELASAN DAN RESUME TENTANG AQIDAH DI SUSUN OLEH :

FENDI ARYA WIJAYA SAPUTRA (4423110046)

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1. PENGERTIAN AQIDAH

a. Pengertian Aqidah Secara Bahasa (Etimologi) :

Kata "‘Aqidah" diambil dari kata dasar "al-‘aqdu" yaitu ar-rabth (ikatan), al-Ibraamal-ihkam (pengesahan), (penguatan), at-tawatstsuq (menjadi kokoh, kuat), asy-syaddu biquwwah (pengikatan dengan kuat), at-tamaasuk(pengokohan) dan al-itsbaatu (penetapan). Di antaranya juga mempunyai arti al-yaqiin (keyakinan) dan al-jazmu (penetapan).

"Al-‘Aqdu" (ikatan) lawan kata dari al-hallu(penguraian, pelepasan). Dan kata tersebut diambil dari kata kerja: " ‘Aqadahu" "Ya'qiduhu" (mengikatnya), " ‘Aqdan" (ikatan sumpah), dan " ‘Uqdatun Nikah"

(ikatan menikah). Allah Ta'ala berfirman, "Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah- sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja ..." (Al-Maa-idah : 89).

Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan.

Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa- id. (Lihat kamus bahasa: Lisaanul ‘Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-Mu'jamul Wasiith: (bab: ‘Aqada).

Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti adalah aqidah; baik itu benar ataupun salah.

(2)

b. Pengertian Aqidah Secara Istilah (Terminologi)

Yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.

Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak terkandung suatu keraguan apapun pada orang yang menyakininya. Dan harus sesuai dengan kenyataannya; yang tidak menerima keraguan atau prasangka.

Jika hal tersebut tidak sampai pada singkat keyakinan yang kokoh, maka tidak dinamakan aqidah.

Dinamakan aqidah, karena orang itu mengikat hatinya diatas hal tersebut.

c. Aqidah Islamiyyah:

Maknanya adalah keimanan yang pasti teguh dengan Rububiyyah Allah Ta'ala, Uluhiyyah-Nya, para Rasul-Nya, hari Kiamat, takdir baik maupun buruk, semua yang terdapat dalam masalah yang ghaib, pokok-pokok agama dan apa yang sudah disepakati oleh Salafush Shalih dengan ketundukkan yang bulat kepada Allah Ta'ala baik dalam perintah-Nya, hukum-Nya maupun ketaatan kepada-Nya serta meneladani Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam.

d. Aqidah Islamiyyah:

Jika disebutkan secara mutlak, maka yang dimaksud adalah aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, karena itulah pemahaman Islam yang telah diridhai oleh Allah sebagai agama bagi hamba-Nya. Aqidah Islamiyyh adalah aqidah tiga generasi pertama yang dimuliakan yaitu generasi sahabat, Tabi'in dan orang yang mengikuti mereka dengan baik.

e. Nama lain Aqidah Islamiyyah:

Menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah, sinonimnya aqidah Islamiyyah mempunyai nama lain, di antaranya, at-Tauhid, as-Sunnah, Ushuluddiin, al-Fiqbul Akbar, Asy-Syari'iah dan al-Iman. Nama- nama itulah yang terkenal menurut Ahli Sunnah dalam ilmu ‘aqidah.

2. RUANG LINGKUP AQIDAH

Dalam buku berjudul Belajar Aqidah Akhlak oleh Muhamamd Asroruddin Al Jumhuri, dijelaskan ruang lingkup akidah atau aqidah dalam Islam adalah Uluhiyah, Nubuwwah, Ruhaniyyah, dan Sam’iyah.

1. Uluhiyah atau Ilahiyat

Ilahiyat adalah ruang lingkup akidah atau aqidah yang membahas tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan ilah (Tuhan, Allah). Seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah, perbuatan-perbuatan (af’al) Allah dan sebagainya.

Ruang lingkup akidah atau aqidah ini tertuang dalam Al-Qur’an surat al-Fatihah ayat 4 dan an-Nas ayat 3. Meng-Esa-kan Allah SWT dalam ibadah, yakni beribadah hanya kepada Allah dan karenaNya semata.

(3)

2. Nubuwwah atau Nubuwat

Nubuwat adalah ruang lingkup akidah atau aqidah yang membahas tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan nabi dan Rasul. Mulai dari pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah, mukjizat, karamat dan sebagainya. Ruang lingkup akidah atau aqidah ini tertuang dalam Al-Qur’an surat Fatihah ayat 2, dan an-Nas ayat 1. Meng-Esa-kan Allah SWT dalam perbuatanNya, yakni mengimani dan meyakini bahwa hanya Allah yang mencipta, menguasai dan mengatur alam semesta ini.

3. Ruhaniyyah atau Ruhaniyat

Ruhaniyat adalah ruang lingkup akidah atau aqidah yang membahas tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik seperti Malaikat, Jin, Iblis, Setan, Roh dan sebagainya.

4. Sam’iyah atau Sam’iyat

Sam'iyat adalah ruang lingkup akidah atau aqidah yang membahas tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sama’.

Mulai dari dalil naqli berupa al-qur’an dan as-sunnah, seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda- tanda kiamat, surga, neraka dan sebagainya

3. FUNGSI AQIDAH

Apa sebenarnya fungsi akidah atau aqidah dalam Islam? Dalam buku berjudul Metodologi Studi Islam (2008) oleh Abuddin Nata, dijelaskan fungsi akidah atau aqidah adalah terdiri dari empat hal penting 1. Fungsi akidah atau aqidah adalah dalam Islam untuk landasan bagi seluruh ajaran Islam.

2. Fungsi akidah atau aqidah adalah dalam Islam untuk membentuk kesalehan seseorang di dunia, sebagai modal awal mencapai kebahagiaan di akhirat.

3. Fungsi akidah atau aqidah adalah dalam Islam untuk menyelamatkan seseorang dari keyakinan- keyakinan yang menyimpang, seperti bid’ah, khurafat, dan lain sebagainya.

4. Fungsi akidah atau aqidah adalah dalam Islam untuk memastikan seseorang sebagai muslim atau non muslim

4. TUJUAN AQIDAH

Bagi umat Islam, mempelajari Aqidah adalah suatu kewajiban. Merujuk pada pengertian Aqidah, beberapa tujuan mempelajari Aqidah adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Ibadah Kepada Allah Swt

Orang yang memahami Aqidah akan dengan mudah melepaskan ibadahnya semata-mata karena Allah SWT. Dari sini, mereka akan terus berusaha meningkatkan ibadahnya tanpa ada keraguan lagi.

Jadi,jangan pernah ragu mempelajari Aqidah karena ibadah yang kita jalani membuat seseorang menjadi lebih dekat dengan Allah.

(4)

2. Menenangkan Jiwa Aqidah bertujuan untuk membuat hati menjadi lebih tenang karena dapat menerima segala sesuatu dengan ikhlas, baik takdir yang baik maupun yang buruk. Ini karena mereka percaya bahwa semua ini telah diatur oleh Tuhan. Mereka juga akan percaya bahwa rencana Tuhan jauh lebih indah sehingga tidak perlu khawatir dengan apa yang akan terjadi esok hari.

3. Meningkatkan Amal Baik

Tujuan Aqidah yang sebenarnya adalah untuk menghindari perbuatan yang sesat. Oleh karena itu, orang yang memahami Aqidah dengan baik akan selalu berbuat baik dan menjauhi perbuatan buruk yang dilarang oleh Allah. Mereka akan selalu ingat bahwa setiap perbuatan dosa yang dilakukan akan mendapat pahala dan siksaan.

4. Menegakkan Agama

Mereka yang mempelajari Aqidah tidak akan pernah ragu dalam berbuat kebaikan, terutama untuk menegakkan agamanya. Selain itu, mereka akan selalu berusaha memperkuat rukun agamanya, termasuk jihad. Pada dasarnya, Aqidah akan menyadarkan manusia bahwa yang perlu dikejar bukan hanya kebahagiaan di dunia tetapi juga di akhirat.

5. KONSEP TAUHID

Menurut bahasa, tauhid adalah Bahasa Arab yang berarti mengesakan atau menganggap sesuatu itu esa atau tunggal. Dalam ajaran Islam, yang dimaksud dengan tauhid adalah keyakinan akan keesaan Allah swt. Sebagai Tuhan yang telah menciptakan, memelihara, dan menentukan segala sesuatu yang ada di alam ini. Keyakinan seperti ini dalam ajaran tauhid disebut dengan Rubūbiyyah. Sebagai konsekuensi dari keyakinan ini, kita dituntut untuk melaksanakan ibadah hanya tertuju kepada Allah swt. Dengan kata lain hanya Allah yang berhak disembah dan diibadati. Keyakinan ini disebut dengan Ulūhiyyah. Kedua ajaran tauhid ini (yakni Rubūbiyyah dan Ulūhiyyah) harus kita jadikan bagian dari hidup dan kehidupan kita, dalam menghadapi berbagai keadaan, baik dalam menghadapi hal-hal yang menyenangkan karena memperoleh nikmat atau dalam menghadapi hal-hal yang menyedihkan, karena ditimpa oleh musibah.

Dalam ajaran tauhid, paling tidak ada tiga hal mendasar yang dibicarakan :

-Pertama, Ilāhiyyāt, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan, baik sifat-sifat-Nya, perbuatan- perbuatan-Nya dan hubungan antara Tuhan dan hamba-hamba-Nya.

-Kedua, Nubuwwāt, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan para nabi yang diutus oleh Allah swt. kepada seluruh umat manusia, untuk menyampaikan syariat-syariat-Nya kepada mereka.

-Ketiga, Sam’iyyāt, yaitu informasi-informasi yang dibawa oleh para nabi tersebut berupa wahyu yang mereka terima dari Allah swt. untuk disampaikan kepada umat mereka masing-masing.

Dalam ketiga ajaran dasar ini, termuat ajaran tentang malaikat, kitab dan takdir. Dan dari ajaran dasar inilah ditegakkan rukun-rukun Islam, berupa syahadat, salat, puasa, zakat dan haji serta ibadah- ibadah lainnya. Sebagai pelengkap, sekaligus penyempurna, disyariatkan pula ihsān yang harus menyertai berbagai ibadah yang kita lakukan.

(5)

Dan buah dari ketiga ajaran Islam ini (yakni Iman, Islam dan Ihsān) adalah baiknya prilaku atau akhlak seorang hamba Allah swt. baik dalam rangka berhubungan dengan Allah swt. dengan sesama manusia, ataupun dengan alam lingkungannya. Semua hal ini, telah direalisasikan oleh Nabi Besar Muhammad saw. dalam kehidupan beliau sehari-hari. Dan kita sebagai umat beliau diminta untuk meneladani seluruh aspek kehidupan beliau semampu kita.

6. Makna laa ilaa ha illa Allah

kalimat Laa ilaaha illallah [ هَ ل ِإلآ ا

ل ِإ الله ] yang benar adalah [ لآ دوبعم قح ا

ل ِإ هالله ] ) (Lâ ma‘bûda bihaqqin illallâh). Artinya tidak ada sesembahan yang benar dan berhak untuk disembah kecuali hanya Allah saja.

Semua sesembahan yang disembah oleh manusia berupa malaikat, jin, matahari, bulan, bintang, kuburan, berhala, dan sesembahan lainnya adalah sesembahan yang batil, yakni tidak bisa memberikan manfaat dan tidak pula bisa menolak bahaya.

Pada kalimat [ هَ ل ِإلآ ا

ل ِإ الله ] terdapat empat kata yaitu:

- Kata Laa ( ه

لآ) yang berarti menafikan, meniadakan semua jenis sesembahan, kata ilaah ( هَ

ل ِإ) berarti sesuatu yang disembah, ata illa ( ا

ل ِإ ) berarti pengecualian, dan kata Allah (الله ) yang memiliki arti bahwa Allah adalah ilaah/sesembahan yang benar.

Dengan demikian makna [ هَ ل ِإلآ ا

ل ِإ الله ] adalah menafikan segala sesembahan selain Allah dan hanya menetapkan Allah saja sebagai sesembahan yang benar.

Dalam Surah Al Hajj: 62, Allah berfirman:

ك ِلذ ا نَ

أِب الله وه ه ق حْ لا ا

نَ أ و نوعه ْ

د يا م ن ِم ِهِنود وه ه ه هل ِطا بْ

لا ا نَ

أ و الله وه

ه ِ ِل عْلا ه يِبَ كْ

لا

(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

7. IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA DALAM KEHIDUPAN MODERN

Korelasi antara keimanan dan ketakwaan adalah pada keesaan Allah yang dikenal dengan istilah tauhid. Tauhid dibagi menjadi dua yaitu Tauhid Teoritis dan Tauhid Praktis

Tauhid teoritis ialah tauhids yang membahas tentang keesaan Zat, sifat dan Perbuatan Tuhan.

Adapun tauhid praktis yang disebut juga tauhid ibadah berhubungan dengan amal serta ibadah insan.

Tauhid praktis merupakan penerapan dari tauhid toritis. seperti dengan istilah lain, tak ada yang disembah selain Allah, atau yang wajib disembah hanyalah Allah semata yang menjadikan-Nya kawasan tumpuan hati dan tujuan gerak langkah. Oleh sebab itu, seseorang baru dinyatakan beriman serta bertakwa, bila telah mengucapkan kalimat tauhid serta dengan mengamalkan semua perintah Allah serta menjahui larangannya.

(6)

Implementasi Iman dan Takwa di Kehidupan Modern. Sebelumnya tahukah Anda problem, tentangan dan resiko di kehidupan modern? Problem, tantangan dan resiko di kehidupan modern adalah Penemuan Teknologi, berdampak terjadinya pencemaran lingkungan, rusaknya habitat hewan maupun tumbuhan, munculnya beragam penyakit, hingga belum lagi pada tingkatan yang makro yaitu berlobangnya lapisan ozon dan pemanasan global akibat rumah kaca.

Dalam bidang ekonomi, problem kapitalisme-kapitalisme telah melahirkan manusia yang konsumtif, materialistik dan eksploitatif.

Bidang moral, Globalisasi pada hakikatnya adalah Westernisasi, berupa penanaman nilai-nilai Barat yang menginginkan terlepasnya ikatan-ikatan nilai moralitas agama.

Sekularisme, kondisi ini menghasilkan split personality, seseorang bisa berkepribadian ganda, pada saat yang sama ia bisa menjadi seorang koruptor misalnya, meskipun ia juga dikenal seorang yang rajin beribadah. Hal ini terjadi karena urusan dunia adalah dunia dan tidak harus diakitkan dengan agama.

Bidang keilmuan, faham dalam bidang keilmuan yang menggunakan tolok ukur kebenaran yang rasional, empiris, eksperimental dan terukur. Sesuatu dikatakan benar apabila memenuhi kriteria ini.

Peran Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern adalah menjadi dasar sekaligus menjadi inspirasi bagi kemajuan, selain itu juga sebagai Hubungan manusia dengan Allah,

*Implikasi menjalin hubungan baik antara manusia dan Allah ialah :

(1) sikap optimis bahwa apa yang dilakukan pada dunia tidaklah sia-sia, tidak hanya mendapatkan kemanfaatan di dunia namun juga mendapatkan pahala dari Allah di akhirat,

(2) perilaku pasrah dan ketenangan jiwa saat menghadapi cobaan hidup karena memiliki tempat buat menyadarkan seluruh masalah. Allah yang Maha Kasih terhadap hamba-Nya yang dikasihi tentu tidak akan memberikan sesuatu kecuali kebaikan

(3) mempunyai kontrol diri, sebab memiliki keyakinan bahwa Allah selalu memperhatikan setiap gerak langkah kita, sehingga tidak mudah terjerumus di kemungkaran.

* Hubungan manusia dengan dirinya sendiri :

Manusia tidak boleh hanya mementingkan individu, namun wajib mempunyai kepedulian social, manusia diberi kebebasan untuk mengekspresikan kebebasannya tetapi tetap dalam batas-batas koridor aturan dan hukum-hukum yang dibuat oleh Allah SWT.

*Hubungan manusia dengan orang lain:

- Ukhuwah islamiyah ialah persaudaraan dengan sesama umat Islam. Tidak memandang aliran maupun organisasi yang berbeda beda, seluruh umat Islam merupakan bersaudara.

- Ukhuwah wathoniah merupakan persaudaraan antar Negara/masyarakat. Islam tidak hanya mengajarkan untuk berbuat baik pada sesame umat islam, tetapi harus menyebarkan hubungan baik dengan masyarakat atau orang lain.

(7)

- Ukhuwah insaniyah adalah persaudaraan antar umat manusia. Sebagaimana diajarkan oleh nabi Muhammad SAW, beliau begitu menghormati manusia, tidak memandang kekayaan, kepangkatan, bahkan kepercayaan.

*Hubungan manusia dengan alam semesta:

Sebagai nilai yang melandasi sekaligus sebagai tujuan, mewarnai dan menjadi spirit bagi semua kehidupan umat islam. Dalam konteks melandasi tujuan iman dan taqwa menjadi dasar pijakan serta sasaran yang hendak dituju.

Jadi, intinya dalam kehidupan modern, kita sebagai manusia tidak mampu terlepas dari iman dan taqwa. Sebab dengan kita beriman dan bertaqwa, kita bisa mencegah serta menyelamatkan diri dari hal-hal yang menyesatkan atau dari segala sesuatu yang tak baik. Selain itu, kita juga bisa menentukan apakah modernisasi tadi disebut sebagai suatu kemajuan atau tidak, dipandang bermanfaat atau tidak, diperlukan atau sebaliknya perlu dihindaris

Referensi

Dokumen terkait

Asumsi faktor mikro yang digunakan untuk menyusun proyeksi keuangan UM adalah berasal dari kondisi internal, meliputi tingkat keketatan persaingan penerimaan mahasiswa baru, tarif