Jual Kaset Bajakan dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Terhadap Pedagang Kaset Bajakan di Jl. Letjend Soeprapto Kota Bengkulu). Data yang diperoleh merupakan data yang memberikan gambaran permasalahan sehubungan dengan penjualan kaset bajakan di Jl. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penjualan kaset bajakan di Palembang Square Mall telah melanggar aturan dan teori.
Dalam hal ini wawancara langsung dengan para pedagang kaset asli dan para pedagang kaset bajakan di pasar minggu di Bengkulu.
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian lapangan yaitu penelitian langsung yang dilakukan penulis pada pedagang kaset bajakan di Jl. Yang terlibat langsung sebagai sumber data primer adalah para pengedar kaset bajakan dan konsumen kaset bajakan di Jl. Bab ini memaparkan hasil analisis faktor-faktor pembajakan kaset di Jl.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti dapatkan dari responden tersebut, penjualan kaset bajakan di Jl. Letjend Soeprapto 7 orang pengedar kaset bajakan mengatakan bahwa profesi sebagai penjual kaset bajakan adalah satu-satunya pekerjaan yang ia jalani dan 3 orang pengedar lainnya mengatakan itu adalah pekerjaan sampingan. Letjend Soeprapto, Kota Bengkulu.”56 Menurut Tomi mengatakan, “profesi menjual kaset bajakan merupakan pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan.
Menurut seorang konsumen penjual kaset ilegal bernama Nisa bahwa: “dia ditipu untuk membeli kaset oleh penjual kaset ilegal di Jl. Letjend Soeprapto Kota Bengkulu menjual kaset ilegal karena beberapa faktor yang membuat mereka memilih untuk tetap menjual kaset ilegal tersebut. Letjend Suprapto menjual kaset ilegal karena tidak memiliki pekerjaan lain yang dapat mencukupi kebutuhan keluarganya.
Secara umum, pedagang kaset bajakan dalam penjualan kaset tidak sejalan dengan penjualan dalam Islam. Hal ini terlihat dari hasil penelitian bahwa para pedagang kaset menjual kaset bajakan namun mengklaim bahwa yang dijual adalah kaset original.
Tujuan Peneltian
Kegunaan Peneltian
Penelitan Terdahulu
Metode Peneltian
- Jenis dan Pendekatan Penelitian
- Waktu dan Lokas Penelitian
- Informan Penelitian
- Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisa Data
- Sistematika Penulisan
Penjualan
- Pengertian Penjualan
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan
- Kegiatan Penjualan Dalam Islam
Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan bahwa secara umum para penjual kaset bajakan tidak sepenuhnya sejalan dengan penjualan kaset secara Islam. Skripsi yang berjudul “Menjual Kaset Bajak Laut dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Pedagang Kaset Bajak Laut di Jl. Letjend Suprapto Kota Bengkulu)” ini disusun untuk memenuhi beberapa syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program studi Ekonomi Islam Fakultas Islam. Ekonomi dan bisnis, IAIN Bengkulu. Bapak Camat Ratu Samban yang mengizinkan penulis untuk melakukan survey terhadap para pedagang kaset asli dan bajakan di Jl.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, penelitian ini dilakukan secara langsung pada pedagang kaset bajakan yang ada di Mall Palembang Square.
Pasar
- Pengertian Pasar
- Struktur Pasar
- Distorsi Pasar
Mudah dikatakan bahwa pasar yang terdiri dari banyak penjual dengan barang yang relatif homogen disebut pasar persaingan sempurna. Sedangkan pasar yang terdiri dari banyak penjual dan barang yang berbeda satu sama lain (terdiferensiasi) disebut pasar persaingan monopolistik. Transaksi najasy dilarang karena penjual menyuruh orang lain untuk memuji barangnya atau menawarkan harga yang tinggi agar orang lain juga tertarik untuk membeli.
Mencari barang dengan harga yang murah tidak dilarang, tetapi jika berlaku transaksi jual beli antara dua pihak yang mana seorang mempunyai maklumat yang lengkap dan seorang lagi tidak mengetahui harga pasaran sebenar dan syarat tersebut digunakan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. , maka berlaku ketidakadilan antara peniaga kota dan petani di luar kota maka itulah yang dilarang 30. Keadaan yang ideal di pasar ialah apabila penjual dan pembeli mempunyai maklumat yang sama tentang barang yang hendak dijual. Tadlis (penipuan) secara kuantiti merangkumi aktiviti menjual kuantiti barang yang sedikit dengan harga kuantiti barang yang banyak.
Under quality juga menyembunyikan cacat atau buruknya kualitas barang yang tidak sesuai dengan yang telah disepakati antara penjual dan pembeli. Tadlis (penipuan) dalam harga ini termasuk menjual barang dengan harga lebih tinggi atau lebih rendah dari harga pasar karena ketidaktahuan pembeli atau penjual. Misalnya, petani sepakat untuk menjual hasil panennya (beras grade A) kepada perantara dengan harga Rp.
Hak Cipta
- Pengertian Hak Cipta
- Hak Cipta Dalam Islam
1,000,000 dalam kes ini, baik penjual mahupun pembeli tidak dapat memastikan keadaan anak lembu itu ketika dilahirkan. Hanya mereka yang disebut sebagai pemegang hak istimewa boleh menggunakan hak cipta dan mereka dilindungi dalam penggunaannya terhadap subjek lain yang mengganggunya atau yang menggunakannya tidak mengikut cara yang ditetapkan oleh peraturan undang-undang. Hak cipta ialah hak eksklusif, bermakna tiada sesiapa selain pencipta yang berhak ke atasnya kecuali dengan kebenaran pencipta.
Hak Cipta tidak dapat ditegakkan dengan penyerahan nyata karena sifatnya satu dengan pencipta dan tidak nampak jelas dalam penjelasan ayat 1 Pasal 4 UHC Indonesia, sifat yang sama juga ada. Dalam hal hak kebendaan, setiap pencipta berhak cipta memiliki hak untuk memperoleh materi dari karya ciptanya. Inilah pengertian yang dimaksud oleh Abdullah Al-Mushlih dan Ahalah Al-Shawi yang menyatakan: Hak Cipta adalah sejumlah keistimewaan yang dimiliki seseorang.
Dalam Islam, selain hak ekonomi, ada hak moral yang menjadi tanggung jawab setiap pencipta karya cipta, pencipta memiliki hak untuk dikreditkan ketika karyanya dikutip. Usama Muhammad Usman Khalil menyatakan dalam makalahnya bahwa hak cipta merupakan bagian dari hak kekayaan intelektual. Semua hak tersebut merupakan bagian dari hak cipta yang dihasilkan oleh pencipta atau pengarang dari suatu karya yang diciptakan untuk pertama kali.
Produk Asli dan Produk Bajakan
- Produk Asli
- Produk Bajakan
Mashfuk Zuhdi mengatakan bahwa hak keperdataan adalah hasil karya seseorang berupa hasil budi. Sedangkan hak cipta dalam dunia penerbitan/akuntansi yang dimiliki oleh penerbit dikenal dengan hak cetak, hak distribusi dan hak penerbitan. Membicarakan barang ilegal erat kaitannya dengan pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yaitu hak cipta.
Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta dan penerima hak untuk mengumumkan, memperbanyak, atau mengotorisasikan ciptaannya dengan tidak mengurangi pembatasan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dapat diwakilkan dengan Fatwa MUI Nomor: 1/MUNAS VII/MUI/15/2005.
Ekonomi Islam dan Jual Beli yang Dilarang
- Konsep Dasar Ekonomi Islam
- Jual Beli Yang Dilarang Dalam Islam
Ekonomi Islam merupakan cabang ilmu yang mempelajari metode pemahaman dan penyelesaian masalah ekonomi berdasarkan ajaran agama Islam.45 Perilaku manusia berdasarkan ajaran agama Islam inilah yang kemudian disebut perilaku rasional Islam, yang akan menjadi dasar terbentuknya ekonomi Islam. . Ulama fikih sepakat bahwa jual beli dengan orang yang belum dewasa (belum mumayyiz) dianggap tidak sah kecuali dalam hal yang ringan dan sepele. Menurut ulama Malikiyah dan Hanabilah, jual beli dengan seseorang yang belum baligh adalah tidak sah karena tidak ada ahlinya.
Menurut ulama Malikijah, Hanafij dan Hanabilah, jual beli dengan anak di bawah umur dikira halal jika walinya mengizinkannya. Jual beli dengan orang buta dikategorikan sebagai sahih menurut jumhur sekiranya barang yang dibeli itu diberikan harta (dijelaskan sifatnya) iaitu. menangguh sehingga dia bersedia (rasa terpaksa). Menurut ulama Hanafi, hukum jual beli secara paksa adalah seperti jual beli fudhu (jual beli tanpa izin pemilik), yang ditangguhkan (maukuf).
Jual beli orang bodoh yang ingin memboroskan hartanya, menurut Malikiyyah, ulama Hanafi dan pendapat yang paling sahih di kalangan Hanabilis, hendaklah ditangguhkan. Jual beli gunung itu ialah jual beli orang yang dalam bahaya iaitu untuk mengelak kemungkaran. Sanksi agama ialah sanksi yang diambil oleh pengetua kerana melanggar ketentuan menjalankan perniagaan yang ditakrifkan oleh etika perniagaan Islam yang berpandukan al-Quran dan Hadis.
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Kondisi Jalan Letjen Soeprapto Kota Bengkulu
HASIL PENELITIAN
Profesi penjual kaset bajakan adalah satu-satunya pekerjaan yang dia lakukan sehari-hari karena kurangnya pendidikan dan pekerjaan yang sulit. Letjend Soeprato memutuskan untuk menjual kaset bajakan karena mereka tidak memiliki pekerjaan lain dan sulit mencari pekerjaan lain karena kurangnya pendidikan, dan sejumlah kecil pedagang memutuskan untuk menjual kaset bajakan untuk menambah pendapatan mereka. Taslim mengatakan bahwa saya sudah memahami konsep jual beli dalam Islam dan bahkan menyadari bahwa menjual kaset bajakan adalah pelanggaran hukum, yaitu pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Faisal mengatakan bahwa menjual kaset bajakan adalah untuk menambah penghasilan, pekerjaan menjual kaset bajakan bukan satu-satunya pekerjaan tetapi hanya pekerjaan sampingan.”63. Sebagian besar masyarakat Soeprapto Bengkulu mengetahui bahwa menjual kaset bajakan itu melanggar hukum, namun mereka tetap melakukan pekerjaannya. Menurut seorang informan bernama “Mitha, alasan membeli kaset bajakan karena harga kaset bajakan lebih terjangkau, kaset bajakan mudah didapat dan tersedia banyak pilihan kaset film atau kaset lagu terbaru.”64.
Konsumen kaset bajakan tidak terlalu mempermasalahkan kualitas kaset yang dibelinya karena menurut mereka kaset yang dibeli kadang hanya diputar sekali terutama pada kaset film, setelah menonton film kaset yang dibeli menjadi beli kemudian disimpan. Soeprapto Kota Bengkulu, kaset yang dibelinya adalah kaset bajakan yang dikemas dalam kemasan kaset asli, penjual kaset tersebut mengaku bahwa kaset yang dijualnya adalah kaset asli, namun setelah diputar di rumah kaset yang dibelinya ternyata tidak ada. bertahan lama dan tidak seperti kaset aslinya yang biasa dibelinya. Dari hasil tersebut, 7 pedagang bajakan kaset mengatakan bahwa mereka memahami prinsip-prinsip perdagangan dalam Islam dan 3 informan pedagang mengatakan bahwa mereka tidak begitu mengerti.
Hal ini terlihat dari tanggapan mereka yang mengatakan bahwa alasan mereka tetap menjual kaset bajakan karena tidak ada pekerjaan lain yang harus dipenuhi. Menjual kaset bajakan sering disebut perdagangan tidak adil karena menjual kaset bajakan merupakan pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang didalamnya terdapat unsur penipuan, mengambil hak orang lain sehingga merugikan orang lain. . Bagi pedagang bajakan pita agar menjual sesuai dengan syariat Islam, harus jujur karena jual beli dengan jujur adalah bagian dari amal saleh, dan agar jual beli sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam prinsip-prinsip perdagangan (bisnis) Islam.