• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sangat penting untuk mengetahui secara detil mengenai kandungan, sifat, cara manipulasi, dan penggunaan pada resin akrilik heat-cure

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Sangat penting untuk mengetahui secara detil mengenai kandungan, sifat, cara manipulasi, dan penggunaan pada resin akrilik heat-cure"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Formulasi topik

Penentuan topik pada literature review saya ditentukan berdasarkan bahan yang cukup sering digunakan dalam dunia kedokteran gigi. Tidak hanya pada basis piranti ortodonti lepasan, resin akrilik heat-cure juga banyak digunakan pada pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan, gigi tiruan lengkap, mahkota tiruan sementara, dan lainnya. Sangat penting untuk mengetahui secara detil mengenai kandungan, sifat, cara manipulasi, dan penggunaan pada resin akrilik heat-cure.

4.2. Pencarian literatur

Pencarian literatur untuk menunjang literature review ini menggunakan mesin pencari jurnal ‘Ebscohost, Researchgate, Medscape, Elsevier, serta beberapa textbook terkait’. Menggunakan kata kunci ‘PMMA, acrylic resin in dentistry, properties of heat curing acrylic, heat curing properties, dan lainnya’.

4.3. Evaluasi literatur

Setelah itu, beberapa literatur dipilih untuk dijadikan sebagai acuan untuk penulisan literature review ini. Literatur dipilih berdasarkan bab dan subbab yang saya tulis pada bab kedua dan keempat.

4.4. Pembahasan

Banyak kondisi dimana piranti ortodonti lepasan menjadi pilihan untuk pergerakan gigi, terutama jika diperlukannya intervensi dini dan piranti cekat tidak memiliki indikasi (Zafarmand, 2013). Alat ortodonti lepasan adalah alat yang dipasang dan dibuka sendiri oleh pasien, dan pada umumnya alat lepasan ini mempunyai konstruksi yang sederhana (Fahma dan Dwi, 2013). Polymethyl- methacrylates (PMMAs) tetap menjadi bahan yang paling populer untuk digunakan dalam ortodonti sebagai basis pada alat ortodonti (BOA) terutama di negara-negara

(2)

berkembang karena biaya murah dan kemudahan penggunaan (Ghorbanzadeh dkk., 2015).

Resin akrilik heat-cure memiliki beberapa sifat fisik maupun mekanis yang sangat penting untuk diketahui. Berikut adalah beberapa sifat fisik dan mekanis pada resin akrilik heat-cure:

Tabel 4.1. Sifat fisik dan sifat mekanis menurut ISO 1183, ISO 75, ISO 527, ISO 178, ISO 179 (PMMA datasheet).

Sifat fisik ISO (PMMA secara umum)

Sifat mekanis ISO (PMMA secara umum) 1. Densitas - 1.2 g/cm-3 (ISO

1183)

2. Koefisien termal ekspansi - 7x10-5 /oC (ISO 75-1,2)

1. Tensile strength - 83 Mpa (ISO 527)

2. Persentase elongasi - 5%

(ISO 527)

3. Kekuatan kelenturan - 120 Mpa (ISO 178)

4. Modulus Elastisitas - 3200 Mpa (ISO 527) 5. Impact Strenght - 20

KJ/m2 (ISO 179)

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat beberapa sifat fisik dan mekanis pada PMMA yang terdapat pada ISO. Pertama, densitas adalah massa dari sebuah substansi per unit volume. Kedua, koefisien termal ekspansi adalah suatu kecenderungan suatu bahan untuk berubah volumenya sebagai respon dari perubahan temperatur/suhu. Pada sifat mekanis yang pertama, tensile strenght adalah tegangan maksimum yang bisa ditahan oleh suatu bahan ketika ditarik/diregangkan, sebelum bahan tersebut patah. Sifat persentase elongasi adalah

(3)

sifat yang menunjukkan kemampuan suatu bahan untuk bertambah panjang ketika ditarik (ductility). Selanjutnya, kekuatan kelenturan adalah ukuran dari sebuah patahan, ketika suatu bahan ditekuk/dibengkokkan. Kemudian terdapat modulus elatisitas yang artinya nilai yang didapat dari ketahanan suatu bahan untuk mengalami deformasi elastis ketika gaya diterapkan. Selanjutnya, impact strenght adalah kekuatan suatu bahan ketika menerima sebuah tekanan kejut atau beban secara tiba-tiba. (Merriam-Webster)

Beberapa peneliti juga telah melakukan beberapa penelitian untuk membandingkan perbedaan sifat pada resin akrilik heat-cure dan self cure:

Tabel 4.2. Tabel perbandingan impact strenght dan kekuatan lentur dari beberapa jurnal (PMMA;

Francis dkk., 2016; Mohammed dkk., 2019; Juwita dkk., 2018).

Peneliti PMMA Impact Strenght

ISO 179 Kekuatan Lentur

ISO 527 John

Francis dkk.

Heat-cure 1.95 KJ/m2 20 KJ/m2 72.9 Mpa 120 Mpa Mohammed

dkk.

Heat-cure 24.9 KJ/m2 20 KJ/m2 122,62 Mpa

120 Mpa

John Francis dkk., melakukan penelitian terhadap impact strength pada resin akrilik heat-cure yang bernilai 1,95 KJ/m2 yang jika dibandingkan dengan sifat yang sama pada standar ISO 179 (impact strength) 20 KJ/m2 , hal ini disebabkan karena John Francis dkk., hanya melakukan uji dengan satu siklus pada percobaan, sedangkan pada ISO 179 dilakukan sebanyak 10 siklus pecobaan. Selain impact strength, John Francis dkk., juga melakukan penelitian pada kekuatan lentur dari resin akrilik heat-cure yang menghasilkan nilai 72.9 Mpa yang jika dibandingkan dengan nilai kekuatan lentur pada ISO 527 adalah sebesar 120 Mpa.

Perbedaan yang cukup signifikan ini merupakan hasil dari penggunaan resin akrilik heat-cure dengan ukuran yang berbeda.

Mohammed dkk., juga melakukan penelitian serupa dengan sebelumnya.

Pada penelitian mengenai impact strength, mohammed dkk., mendapatkan nilai

(4)

24.9 KJ/m2 yang jika dibandingkan dengan ISO 179 dengan nilai 20 KJ/m2. Perbedaan hasil uji ini merupakan hasil dari perbedaan dimensi pada resin akrilik yang digunakan pada penelitian masing-masing. Pada penelitian tentang kekuatan lentur, mohammed dkk., mendapatkan nilai 122,62 Mpa yang tidak jauh berbeda dengan standar ISO 527 sebesar 120 Mpa.

Selain itu beberapa peneliti juga melakukan inovasi pad resin akrilik yang dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti serbuk kulit jeruk, fiber nanopigmen dan lainnya yang terbukti dapat meningkatkan beberapa sifat fisik dan mekanis dari resin akrilik itu sendiri.

Resin akrilik heat cured merupakan campuran antara monomer metil metakrilat dan polimer polimetil metakrilat yang dipolimerisasi dengan cara pemanasan (Diansari dkk., 2016). Sedangkan self cured adalah merupakan campuran antara monomer metil metakrilat dan polimer polimetil metakrilat yang dipolimerisasi tanpa pemanasan. Dari kedua definisi diatas terlihat jelas perbedaan kedua jenis resin akrilik tersebut. Kelebihan dan kekurangan dari jenis tersebut telah dijelaskan pada tabel 2.1.

Penggunaan resin akrilik heat cured lebih dipilih karena beberapa kelebihan dan memiliki lebih sedikit efek samping (ketidaknyamanan) pada pasien, seperti rasa terbakar pada saat polimerisasi pada resin akrilik self cured. Sesuai dengan kaidah fikih:

“Bahaya yang lebih besar dihilangkan sekalipun mengakibatkan adanya bahaya yang lebih ringan”.

Penggunaan bahan pada basis yaitu resin akrilik memiliki beberapa bahan kimia yang tidak merugikan penggunanya melainkan menjadi keuntungan bagi penggunanya, sesuai dengan hadist:

(5)

َمل ََ َسوَ ِهْيَلَع ُ َالَل ىَلَص ِ َالَل ُلوسُ رَ َلاَق َلاَق ساَبَع ِنْبا ِنَع دمحٔا هاور) َرا َّر ِض َلَ َو َر َّرَض َلَ

:

هجام نباو كلامو

Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: Tidak boleh membahayakan/merugikan orang lain dan tidak boleh (pula) membalas bahaya (kerugian yang ditimbulkan oleh orang lain) dengan bahaya (perbuatan yang merugikannya).” (HR. Ahmad, Malik, dan Ibn Majah).

Bahan kimia pada resin akrilik dianggap tidak merugikan penggunanya karena memiliki efek samping yang dapat dihindari (contohnya bagian tajam yang dapat menyebabkan sariawan pada resin akrilik dapat dihaluskan), dan sebaliknya menguntungkan penggunanya (contohnya penggunaan gigi tiruan untuk mengganti gigi yang hilang, penggunaan alat ortodonti untuk memperbaiki keadaan gigi- geligi). Sesuai dengan kaidah fiqh:

“Bahaya itu harus dihilangkan”.

“Kerusakan mesti ditolak sebisa mungkin”.

Penggunaan basis resin akrilik untuk memperbaiki susunan gigi, fungsional pengunyahan adalah bentuk pencegahan terhadap kerusakan yang lebih lanjut pada gigi-geligi manusia yang akan mengakibatkan kesulitan untuk mengunyah dan lainnya sesuai dengan kaidah fiqh:

“Meninggalkan kerusakan diutamakan daripada mengambilkan kemashlahatan”.

Menggunakan piranti ortodonti lepasan dan gigi tiruan sebagian lepasan dengan bahan resin akrilik juga mencegah untuk terjadinya kerusakan atau bahaya

(6)

yang lebih besar di kemudian hari (kehilangan gigi, gigi berjejal, susunan gigi yang tidak teratur dll.) yang sesuai dengan kaidah fiqh:

“Beban dari bahaya yang bersifat khusus dipikul demi tercegahnya bahaya yang bersifat umum”.

Dengan paparan definisi, keuntungan dan kerugian, dan juga keuntungan resin akrilik di masa yang akan datang dapat disimpulkan bahwa penggunaan resin akrilik untuk gigi tiruan maupun alat ortodonti lepasan dapat bermanfaat.

Referensi

Dokumen terkait

Suffix and Prefix Dialgoue writing : Write a dialogue between you and your frined/ brother/ sister/ teacher on a The importance of learning English.. b The importance of physical