• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENTINGNYA PROSES ONE HOUR NOTICE DALAM MEMPERSIAPKAN KAPAL UNTUK BEROLAH GERAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENTINGNYA PROSES ONE HOUR NOTICE DALAM MEMPERSIAPKAN KAPAL UNTUK BEROLAH GERAK "

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENTINGNYA PROSES ONE HOUR NOTICE DALAM MEMPERSIAPKAN KAPAL UNTUK BEROLAH GERAK

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III Pelayaran

DAVID ALVIANSYAH NIT : 05.17.008.1.41/N AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2020

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : David Alviansyah

Nomor Induk Taruna : 05.17.008.1.41/N

Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul :

PENTINGNYA PROSES ONE HOUR NOTICE DALAM MEMPERSIAPKAN KAPAL UNTUK BEROLAH GERAK

merupakan karya asli. Seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.

Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya sendiri menerima sanksi yang di tetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

Surabaya, ... 2020

Materai 6000

David Alviansyah

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh karena limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Ilmiah Terapan ini dengan judul: “PENTINGNYA PROSES ONE HOUR NOTICE DALAM MEMPERSIAPKAN KAPAL UNTUK BEROLAH GERAK”

Karya Ilmiah Terapan (KIT) merupakan salah satu persyaratan baku Taruna untuk menyelesaikan studi program DIPLOMA III PELAYARAN dan wajib diselesaikan pada periode yang di tetapkan. KIT merupakan proses penyajian keadaan tertentu yang dialami Taruna pada saat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PRALA) ketika berada di atas kapal.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyelesaian tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi bahasa, susunan kalimat, maupun cara penulisan serta pembahasan materi akibat keterbatasan penulis dalam penguasaan materi, waktu dan data-data yang diperoleh.

Untuk itu penulis senantiasa menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini. Penulisan karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan dari berbagai pihak, olehnya itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, khususnya kepada kedua orang tua dan saudara tercinta serta senior – senior yang selalu memberi dukungan baik moril maupun material serta kepada:

1. Bapak Capt. Dian Wahdiana, M.M Selaku Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya.

(6)

vi

2. Bapak Anak Agung Ngurah Ade, S.SiT, M.Pd selaku dosen pembimbing materi.

3. Bapak Semuel D Parerungan, S.H, M.H selaku dosen pembimbing teknik tulisan.

4. Bapak Daviq Wiratno, S.SiT, MT selaku Ketua Jurusan Nautika.

5. Para dosen di POLTEKPEL Surabaya pada umumnya dan para dosen jurusan Nautika pada khususnya yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat.

6. Orang tua saya yang selalu mendoakan saya sehingga bisa sampai di titik ini 7. Rekan-rekan taruna/i dan pihak yang membantu dalam penyusunan karya tulis

ilmiah ini.

Terimakasih kepada beliau dan semua pihak yang telah membantu, semoga semua amal dan jasa baik mereka mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Akhir kata penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan di dalam penulisan karya tulis ilmiah ini. Penulis berharap semoga karya tulisi lmiah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan bagi penulis serta berguna bagi pembaca.

Surabaya, 2020

DAVID ALVIANSYAH

(7)

vii

ABSTRAK

DAVID ALVIANSYAH, 2020,”Proses one hour notice dalam mempersiapkan kapal untuk berolah gerak”. Nautika Program Diploma III

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA.Di bimbing oleh Anak Agung Ngurah Ade,S.SiT,MPd dan Semuel D Parerungan, S.H, M.H

OHN (One Hour Notice) merupakan sebuah edaran pemberitahuan tertulis persiapan kapal sebelum berangkat atau sebelum sampai di dermaga area berlabuh jangkar maupun sandar di pelabuhan. untuk melaksanakan OHN terdapat tahapan- tahapan yang harus dilaksanakan pada saat kapal akan berolah gerak.OHN sendiri sangat penting untuk mempersiapkan kapal dalam berolah gerak. Agar ketika kapal berlayar tidak ada kendala yang terjadi saat kapal berada di alur pelayaran.Dan ketika kapal siap untuk berolah gerak One Hour Notice tersebut sebagai bukti bahwa kapal dalam keadaan aman atau siap untuk berolah gerak. Maka perlu adanya proses OHN (One Hour Notice) dalam mempersiapkan kapal untuk berolahgerak.

Manfaat penelitian ini adalah : (1) Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi para pelaut untuk dapat meningkatkan pengetahuan tentang One Hour Notice sesuai dengan prosedur. (2) Diharapkan penelitian ini dapat membuat pengetahuan taruna atau taruni Politeknik Pelayaran Surabaya semakin bertambah luas dan mampu melaksanakan One Hour Notice sesuai dengan prosedur, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan tentang One Hour Notice diatas kapal sesuai dengan prosedur-prosedur atau SOP yang ada diatas kapal tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menghasilkan data deskriktif berupa kata-kata tertulis dari orang dan perilaku yang diamati.

Penelitian dilakukan pada saat berada di kampus Politeknik Pelayaran Surabaya dan dilanjutkan pada saat melaksanakan praktek lapangan di atas kapal untuk mendapatkan data primer melalui riset lapangan, penelitian dalam hal ini penulis mengumpulkan data berupa melakukan pengamatan saat proses OHN (One Hour Notice). Wawancara secara langsung terhadap subyek serta menggunakan dokumen dan data-data yang berhubungan dengan OHN (One Hour Notice).

Kata Kunci : OHN (One Hour Notice)

(8)

viii

ABSTRAK

DAVID ALVIANSYAH, 2020, "One hour notice process in preparing ships for manouvre". Nautical Diploma III Program

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA. Guided by Anak Agung Ngurah Ade,S.SiT,MPd and Semuel D Parerungan, S.H, M.H

OHN (One Hour Notice) is a circular notice of the preparation of the ship before leaving or before arriving at the dock area anchored and anchored at the port. to carry out OHN there are steps that must be carried out when the ship is going to work on motion. OHN itself is very important to prepare the ship in motion operations. So that when the ship sails there are no obstacles that occur when the ship is in the shipping lane. And when the ship is ready for the One Hour Notice as a proof that the ship is safe or ready for motion. Then it is necessary to have an OHN process (One Hour Notice) in preparing the ship for motion training.

The benefits of this research are: (1) It is hoped that this research can increase knowledge for seafarers to be able to increase knowledge about the One Hour Notice in accordance with the procedure. (2) It is hoped that this research can make the knowledge of cadets or cadets of Surabaya Shipping Polytechnic more widespread and able to carry out One Hour Notice in accordance with procedures, so that they can increase knowledge of One Hour Notice on board in accordance with procedures or SOPs on board. .

The method used in this study is a qualitative method that produces descriptive data in the form of written words of people and observed behavior.

The research was conducted while on the Surabaya Shipping Polytechnic campus and continued while carrying out field practice on board to obtain primary data through field research, in this case the authors collected data in the form of observing during the OHN process (One Hour Notice). Direct interviews with subjects and using documents and data relating to OHN (One Hour Notice).

Keywords: OHN (One Hour Notice)

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN KEASLIAN ...... ii

PERSETUJUAN SEMINAR ... iv

PENGESAHAN KARYA ILMIAH TERAPAN ... iv

KATA PENGANTAR ...... v

ABSTRAK ...... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ...... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ...... 2

D. Manfaat Penelitian ...... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...... 4

A. Landasan Teori ...... 4

B. Kerangka Penelitian ... 13

BAB III METODE PENELITIAN ...... 14

A. Jenis Penelitian ...... 14

B. Lokasi Penelitian ...... 14

C. Jenis dan Sumber Data ...... 15

D. Pemilihan Informan ...... 15

E. Teknik Analisis Data ...... 16

BAB IV ... 18

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 18

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 18

B. Hasil penelitian ... 19

C. Pembahasan ... 24

BAB V ... 26

PENUTUP ... 26

A. SIMPULAN ... 26

B. SARAN ... 26

DAFTAR PUSTAKA ...... 28

Lampiran Pedoman Wawancara... 29

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 KM TANTO PERMAI ... 18 Gambar 2 buku one hour notice yang telah diedarkan ... 20

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman penggunaan alat transportasi sangat berkembang begitu pesat. Alat transportasi dibagi menjadi 3 yaitu darat, laut dan udara. Di masa yang modern ini banyak dari pemilik perusahaan lebih memilih alat transportasi laut karena dinilai lebih efisien. Sekarangpun kapal memiliki beberapa tipe yaitu cargo tanker, container dan lain sebagainya. Indonesia merupakan negara kepulauan yang amat luas, meliputi 17.504 pulau besar dan kecil dengan luas wilayah darat dan laut 5.180.053 km2. Dari total luas wilayah Indonesia tersebut, sekitar 75%

(3.257.483 km2) merupakan wilayah lautan yang posisi geografisnya diapit oleh tiga benua, yaitu benua Asia, Pasifik dan Australia. Dengan memperhatikan luas wilayah lautan yang dimiliki serta posisi yang merupakan jalur perdagangan internasional maka Indonesia berada pada jalur strategis lalu lintas pelayaran. Kapal sebagai salah satu alat transportasi laut yang memiliki peranan penting bagi kehidupan sosial ekonomi, administrasi pemerintahan pada umumnya serta dalam rangka pertahanan negara dan lain lain. Keberadaan potensi pelayaran yang amat strategis tersebut menjadikan indonesia mempunyai banyak pelabuhan dan tempat- tempat untuk berlabuh jangkar sebagai faktor pendorong aktifitas kapal untuk berolah gerak setelah kapal sandar maupun berlabuh.

Berhubungan dengan olah gerak kapal terdapat persiapan-persiapan yang harus dilaksanakan untuk mengetahui kesiapan kapal untuk

(12)

2

melakukan olah gerak. Maka untuk mengetahui kesiapan kapal dan mencegah adannya kendala saat berlayar maka dilaksanakanlah One Hour Notice dalam mempersiapkan kapal untuk berolah gerak. One hour notice atau disingkat OHN yaitu Sebuah edaran pemberitahuan tertulis persiapan kapal sebelum berolah gerak, sebelum sampai di dermaga atau area berlabuh jangkar. OHN dilaksanakan dengan tujuan untuk mempersiapkan dan mengecek kesiapan kapal untuk berolah gerak. Disaat kapal akan meninggalkan pelabuhan atau meninggalkan area berlabuh jangkar terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh crew kapal sehingga kapal siap untuk melakukan olah gerak. Dari permasalan yang telah dipaparka diatas maka penulis mengangkat judul penelitian yaitu “PENTINGNYA PROSES ONE HOUR NOTICE DALAM MEMPERSIAPKAN KAPAL UNTUK BEROLAH GERAK”. Semoga dengan penelitian ini bisa mengetahui proses apa saja yang dilakukan saat One Hour Notice diterbitkan untuk mengetahui kesiapan kapal dalam berolah gerak.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan maka pokok permasalahan yang dapat diambil dari judul diatas adalah proses apa saja yang dilakukan saat pelaksanaan OHN dalam mempersiapkan kapal untuk berolah gerak?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui proses pelaksanaan saat melakukan OHN dan

(13)

3

untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi saat melaksanakan OHN.

D. Manfaat Penelitian

Dengan melakukan penelitian atau dengan adanya penelitian ini,manfaat yang ingin dicapai oleh penulis antara lain :

1. Manfaat teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi penulis dan pembaca.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat mengingatkan crew kapal agar melaksanakan OHN dengan lebih teliti dan efektif.

(14)

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Pengertian proses

Menurut Soewarno dalam bukunnya yang berjudul “pengantar studi ilmu administrasi” mengemukakan bahwa proses adalah sesuatu tuntutan perubahan dari suatu peristiwa perkembangan sesuatu yang dilakukan secara terus-menerus. (Soewarno, 2007:21) sedangkan menurut JS Badudu dan Sutan M Zain dalam kamus bahasa Bahasa Indonesia proses adalah jalannya suatu peristiwa dari awal sampai akhir atau masih berjalan tentang suatu perbuatan, pekerjaan, dan tindakan. (JS Badudu dan Sutan M Zain 1996:1092)

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa proses merupakan suatu aktivitas kegiatan dari awal sampai akhir atau masih berjalan yang memberikan nafas bagi organisasi sampai dengan tercapainya tujuan.

2. Pengertian One Hour Notice

Dalam dunia pelayaran khususnya yang bekerja di atas kapal pasti tidak asing lagi dengan istilah OHN. OHN atau One Hour Notice adalah sebuah edaran pemberitahuan tertulis persiapan kapal sebelum berangkat atau sebelum sampai di dermaga area berlabuh jangkar maupun sandar di pelabuhan. Buku OHN juga berisi daftar nama serta tanda tangan Nakhoda dan perwira baik deck departmen maupun engine departmen jika dikapal tersebut terdapat electrician, mandor mesin serta pelayan

(15)

5

maka bisa saja nama tersebut disertakan di dalam kertas edaran OHN itu.

OHN sangat berperan penting dalam mempersiapkan kapal untuk berolah gerak.

Terdapat persiapan-persiapan yang harus dilakukan saat melakukan one hour notice yaitu:

a. Menyiapkan electrik power untuk manouver yaitu menjalankan generator untuk menambah power jika diperlukan.

b. Menjalankan pompa oil standby (saat manuver).

c. Mengisi botol angin sampai pada tekanan maksimum dengan menjalankan kompressor untuk kebutuhan olah gerak.

d. Persiapan buku manuver.

e. Membuka kran udara start ke mesin induk.

f. Mengadakan test telegraph antara kamar mesin dan anjungan.

g. Mensinkronkan jam kamar mesin dengan anjungan.

h. Membuka kran air horn (angin suling) ke anjungan

i. Menutup steam pemanas bahan bakar FO main engine dan set regulatornya sesuai kebutuhan.

j. Mengganti bahan bakar FO dengan DO untuk main engine.

k. Mencatat flowmeter pada saat penggantian bahan bakar.

l. Menyetel regulator lubricator oil sesuai kebutuhan main engine.

m. Memberi power pada panel winch mooring dan wind last.

(16)

6

Terdapat pula tindakan yang dilakukan setelah selesai melakukan olah gerak yaitu:

a. Biarkan pompa pendingin (air laut/tawar) pompa oil standby berjalan selama lebih dari 5 menit untuk mendinginkan/menurunkan suhu mesin tersebut.

b. Membuka kran indicator untuk memblow up gas-gas sisa gas pembakaran dari ruang pembakaran pada motor induk.

c. Biarkan pompa sirkulasi untuk L.O jalan lebih dari 15 menit lalu matikan

d. Turning fly wheel (roda gila) untuk memblow e. Matikan pompa bahan bakar

f. Matikan salah satu motor bantu (generator) bila tidak langsung bongkar muat, setelah mesin-mesin dek selesai bekerja semu.

g. Bersihkan sisa-sisa minyak dimesin dan sekitarnya h. Matikan blower jika tidak diperlukan lagi.

3. Pengetian kapal

Menurut buku P2TL & DINAS JAGA politeknik pelayaran surabaya kata “kapal” mencakup setiap jenis kendaraan air termasuk kapal tanpa benaman (displacement) dan pesawat terbang laut, yang digunakan atau dapat digunakan sebagai sarana angkutan di air. Terdapat pula definisi- definisi kapal lain seperti

a. Kapal tenaga adalah setiap kapal yang digerakkan dengan mesin

(17)

7

b. Kapal layar adalah setiap kapal yang sedang berlayar dengan menggunakan layar, dengan ketentuan bahwa mesin penggeraknya bila ada tidak sedang dipergunakan.

c. Kapal yang sedang menangkap ikan adalah setiap kapal yang menangkap ikan dengan jaring, tali pancing, pukat atau alat-alat penangkap ikan lainnya yang membatasi kemampuan olah geraknya, tetapi tidak termasuk kapal yang menangkap ikan dengan tali pancing tunda atau alat penangkap ikan lainnya yang tidak membatasi kemampuan olah geraknya.

d. Pesawat terbang laut mencakup setiap pesawat terbang yang dibuat untuk mengolah gerak di atas air

e. Kapal yang tidak dapat diolah gerak adalah kapal yang karena suatu keadaaan istimewa tidak mampu untuk mengolah gerak seperti yang diisyaratkan oleh aturan-aturan ini dan karenannya tidak mampu menyimpang kapal-kapal lain.

f. Kapal yang terbatas kemampuan olah geraknya adalah kapal yang karena sifat pekerjaannya, mengakibatkan kemampuannya untuk mengolah gerak seperti yang diisyaratkan oleh aturan-aturan ini menjadi terbatas dan oleh karenannya tidak mampu untuk menyimpangi kapal lain. Kapal-kapal berikut ini harus dianggap sebagai kapal yang terbatas kemampuan olah geraknya:

1) Kapal yang digunakan untuk memasang, merawat atau mengangkat merkah navigasi kabel laut atau pipa dalam laut

(18)

8

2) Kapal yang sedang melakukan pengerukan, penelitianatau pekerjaan-pekerjaan di bawah air

3) Kapal yang melakukan pengisian atau pemindahan orang- orang, perbekalan atau muatan pada waktu sedang berlayar

4) Kapal yang digunakan untuk meluncurkan atau sedang mendaratkan kembali pesawat terbang

5) Kapal yang sedang melakukan kegiatan membersihkan ranjau laut

6) Kapal yang dipergunakan dalam pekerjaan menunda sehingga mengakibatkan tidak mampu untukmenyimpang dari haluannya

7) Kapal yang terkungkung oleh saratnya berarti kapal tenaga yang karena saratnya terhadap kedalaman air dan lebarnya perairan yang dapat dilayari mengakibatkan terbatasnya kemampuan olah geraknya untuk menyimpang dari garis haluan yang sedang dilayarinnya.

4. Pengertian olah gerak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) olah gerak adalah rangkaian kegiatan aktif dan pasif dalam mengarahkan gerakan kapal di laut dan pelabuhan, misal sewaktu akan merapat di dermaga maupun manuver.

(19)

9

a. Persiapan untuk mengolah gerak

1) Kapal datang dari laut 1 jam sebelumnya KKM harus diberitahu

2) Peta penjelas / peta pelabuhan disiapkan

3) Sarat kapal dan kedalaman perairan diperhatikan 4) Alat pengukur kedalaman dioperasikan

5) Alat – alat navigasi disiapkan 6) Mesin jangkar dipersiapkan

7) Tangga pandu disiapkan di bawah angin

8) Bila kapal datang untuk berlabuh, siapkan bola – bola hitam tanda untuk berlabuh / lampu labuh

9) Bila kapal sandar, siapkan semua tali yang diperlukan untuk sandar dan jika perlu

b. Kapal meninggalkan pelabuhan/ berlayar 1) 1 jam sebelumnya beritahu KKM 2) Kemudi, telegraph, suling dicoba

3) Jam di anjungan dan kamar mesin disesuaikan 4) Alat – alat navigasi difungsikan

5) Peta penjelas disiapkan

6) Sarat kapal diperiksa dan dicatat 7) Daftar arus pasang surut diperhatikan 8) Tangga pandu disiapkan di bawah agin 9) Bila kapal berlabuh dek dihidupkan

10) Apabila awak telah diatas, tangga dinaikkan

(20)

10

c. Persiapan kapal sebelum berlabuh jangkar

Sebelum pelaksanaan labuh jangkar, beberapa persiapan perlu dilakukan agar hasilnya dapat sesuai dengan keinginan, baik mengenai ketepatan waktu, posisi maupun kelancaran peralatan- peralatan yang digunakan. Persiapan yang perlu dilakukan antara lain:

1) Setengah atau satu jam sebelum pelaksanaan letgo jangkar, KKM dan perwira dek serta petugas lain yang ditunjuk di haluan diberi tahu, untuk mempersiapkan mesin guna olah gerak dan peralatan yang diperlukan.

2) Topdal (log) diangkat, bila menggunakan topdal tunda yang talinya menujulur ke belakang maupun topdal pilot yang batang pilotnya keluar dari lunas kapal.

3) Bendera-bendera yang diperlukan dipasang, tangga dipersiapkan serta peralatan bongkar muat barang, penumpang, pos (misalnya batang pemuat, sling, dan lain-lain) disiapkan sehungga bila kegiatan muat bongkar akan dilakukan setelah kapal berlabuh jangkar, waktu yang digunakan dapat dihemat seefisien mungkin.

4) Echo sounder (perum gema) dihidupkan, agar dapat dideteksi kedalaman laut secara terus-menerus guna informasi sebelum jangkar dijatuhkan.

5) Tenaga penggerak mesin jangkar dan mesin pangsi bongkar muat dihidupkan, khususnya mesin jangkar

(21)

11

dicoba terlebih dahulu, agar jangkar tidak macet. Setelah diperintahkan untuk menyiapkan jangkar, jangkar diarea keluar dari ulupnya dan disiapkan untuk letgo

6) Alat komunikasi dari haluan ke anjungan dicoba dan peralatan anjungan dicoba seperti telegraf mesin, suling, kemudi, dan lain-lain

7) Penentuan posisi baringan dilakukan sesering mungkin sehingga dapat memberikan informasi secara optimal, dengan menggunakan semua sarana yang ada, seperti Radar, RDF, kompas, dan lain-lain

8) Mengadakan kontak secara terus menerus dengan pihak darat (pandu, stasiun pantai, agen) melalui sarana telegraf mau telepon sehingga dapat diperoleh keterangan penting yang mungkin diperlukan.

9) Peta rencana pelabuhan diteliti dan buku informasi mengenai tempat tersebut dipelajari (misalnya Pilot Book, Port information, dan lain-lain).

10) Kegiatan-kegiatan yang mungkin dapat mengganggu pelaksanaan letgo jangkar untuk sementara dihentikan d. Berangkat dari tempat berlabuh jangkar

Sebelumnya berangkat dari tempat berlabuh jangkar, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, antara lain anjungan, kamar mesin dan lain sebagainnya.

(22)

12

1) KKM dan semua kepala bagian diberi tahu, demikian pula pandu, petugas pelabuhan seperti dokter, imigrasi, bea- cukai, agen dan lain-lain

2) Dokumen-dokumen kapal dan muatan diperiksa, bendera yang diperlukan dipasang, lampu navigasi dites dan semua peralatan di anjungan dicoba, serta jam-jam dikapal dicocokkan.

3) Dibuat ship’s condition, dan jumlah muatan, bahan bakar, ballast, dan lain-lain ditulis di anjungan yang berkaitan dengan sarat kapal.

4) Seluruh ABK siap, alat komunikasi dicoba dan kapal dibuat layak laut.

5) Pemeriksaan terhadap barang-barang terlarang dan penumpang gelap, serta para perwira telah siap diposnya masing-masing.

(23)

13

Seharusnya terjadi:

Kapal dapat berolah gerak secara baik dengan adannya persiapan (OHN)

Permaslahan utama:

Kapal tidak dapat berolah gerak secara baik tanpa adannya persiapan (OHN)

Persiapan olah gerak

Solusi :

Kapal harus melaksanakan persiapan dengan baik sebelum kapal melaksanakan

olah gerak.

B. Kerangka Penelitian

PENTINGNYA PROSES ONE HOUR NOTICE DALAM MEMPERSIAPKAN KAPAL UNTUK BEROLAH GERAK

Hasil yang diharapkan

Mengingatkan kepada crew akan pentingnya OHN sehingga ketika terjadi kendala

dapat diketahui dengan cepat.

(24)

14

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada karya tulis ilmiah ini adalah penelitian kualitatif.

Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Terdapat beberapa faktor pertimbangan dalam menggunakan deskriptif kualitatif yaitu:

1. Metode deskriptif kualitatif akan lebih mudah menyesuaikan bila dalam penelitian ini kenyataannya ganda.

2. Metode deskriptif kualitatif menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan objek peneliti.

3. Metode deskriptif kualitatif lebih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

B. Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di atas kapal ketika penulis melaksanakan Praktek layar (Prala) ± 12 bulan.

2. Waktu Penelitian

Penulis masih semester IV dan penelitian akan dilanjutkan ketika penulis melaksanakan Praktek layar (Prala) di atas kapal ± selama 12 bulan.

(25)

15

C. Jenis dan Sumber Data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperoleh Sumber data terbagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Data Primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, yakni subjek penelitan atau informan yang berkenaan dengan variabel yang diteliti atau data yang diperoleh dari responden secara langsung

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data yang menunjang data primer. Dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis serta dari studi pustaka. Dapat dikatakan data sekunder ini bisa berasal dari dokumen-dokumen grafis seperti tabel, catatan,SMS, foto dan lain-lain

D. Pemilihan Informan

Penelitian ini, informan penelitian merupakan awak kapal di salah satu kapal niaga yang nantinya akan ditempati sebagai tempat melaksanakan praktek kerja laut (PRALA). Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan fokus penelitian maka yang dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Teknik Wawancara (interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

(26)

16

2. Teknik Observasi (pengamatan)

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis, mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui pentingnya pemahaman dan penerapan tentang OHN pada awak kapal.

3. Teknik Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang ditunjukkan dalam hal ini adalah segala dokumen yang berhubungan dengan kelembagaan dan administrasi, struktur manajemen dalam mengatasi keadaan awak kapal dalam olah gerak.

E. Teknik Analisis Data

Patton mengungkapkan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Bogdan dan Taylor mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan olah data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu.

Terdapat langkah-langkah dalam menganalisis data:

1. Data yang terkumpul dikategorikan dan dipilah-pilah menurut jenis datanya.

(27)

17

2. Melakukan seleksi terhadap data yang dianggap data inti yang berkaitan langsung dengan permasalahan dan yang hanya merupakan data pendukung.

3. Menelaah, mengkaji, dan mempelajari lebih dalam data tersebut kemudian melakukan interpretasi data untuk mencari solusi dalam permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Pada penelitian kualitatif ini, analisis data dilakukan semenjak awal penelitian. Pengamatan dilaksanakan di salah satu kapal niaga yang akan dilaksanakan saat PRALA.

(28)

18

DAFTAR PUSTAKA

Sjefudin. (2018). Olah Gerak dan Pengendalian Kapal. Jakarta: Buku Maritim Djangkar

Politeknik pelayaran surabaya. (2017). P2TL & Dinas Jaga. Surabaya: Politeknik Pelayaran Surabaya

Politeknik pelayaran surabaya. (2019). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Terapan. Surabaya: Politeknik Pelayaran Surabaya

Dimensi Pelaut (2019). Prosedure OHN (One Hour Notice).

http://dimensipelaut.blogspot.com/2019/01/one-hour-notice-ohn.html.

Diakses pada tanggal 15 Maret 2019.

Ekossantosa. (2016).Pengertian One Hour Notice (OHN).

https://ekossantosa.wordpress.com/2016/11/04/pengertian-one-hour- notice-ohn/. Diakses pada tanggal 15 Maret 2019.

https://artikbbi.com/olah-gerak/ (Diakses pada tanggal 10 April 2019).

http://bp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/618/Olah%20Gerak%20BAB%20II.

Pdf (Diakses pada tanggal 10 April 2019).

http://noviyanti31.blogspot.com/2016/08/pengertian-proses-menurut-para- ahli.html (Diakses pada tanggal 11 April 2019)

Referensi

Dokumen terkait