• Tidak ada hasil yang ditemukan

penulisan narasi fiksi dalam bahasa arab (teori dan praktek)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penulisan narasi fiksi dalam bahasa arab (teori dan praktek)"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

Dengan rasa syukur alhamdulillah penulis telah menyelesaikan penulisan buku yang berjudul Menulis Narasi Fiksi dalam Bahasa Arab (Teori dan Praktek), buku tersebut merupakan hasil penelitian dari disertasi penulis yang telah diterapkan pada pengembangan narasi fiksi Arab. Buku ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang mengambil Kitabah I dan mata kuliah lainnya.

Pengertian Narasi

Peristiwa merupakan bagian utama dari narasi yang berisi rangkaian peristiwa, sedangkan deskripsi dan penjelasan melengkapi peristiwa. Dua aspek diksi dalam cerita yang menonjol adalah penggunaan kata kerja dan penanda waktu (Inman & Gardner, 1979:71).

Jenis Narasi

Narasi khusus adalah narasi yang mencoba menceritakan peristiwa tertentu yang terjadi hanya sekali, yang tidak dapat diulang, misalnya pengalaman seseorang pada waktu tertentu. Narasi yang bersifat generalisasi adalah narasi yang menyampaikan suatu proses umum yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan dapat dilakukan secara berulang-ulang (Keraf, 1981:137).

Unsur Narasi Fiksi

Setting hanyalah tempat di mana peristiwa berlangsung, tanpa memiliki efek psikologis yang pasti pada elemen cerita fiksi lainnya. Diantara lingkungan fisik yang menunjukkan keberadaan tokoh yang terdapat dalam penulisan narasi karya sastra siswa adalah lingkungan tempat tinggal tokoh tersebut. Setting tempat kelima yang ditemukan dalam penulisan naratif fiksi adalah setting tempat para tokoh mencari pengobatan.

Di antara latar fisik yang menunjukkan keberadaan tokoh pertama adalah lingkungan tempat tinggal tokoh tersebut. Tempat acara, yang meliputi berbagai acara baik yang berlangsung di rumah, supermarket, cottage, asosiasi cottage, kamar mandi dan aula. Lokasi keempat adalah tempat para karakter belajar. Beberapa pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengembangkan latar dalam narasi fiktif adalah (1) di mana peristiwa itu terjadi?;.

Untuk memahami alur dapat dipahami melalui pertanyaan-pertanyaan berikut: (a) apa yang dimaksud dengan konflik antar tokoh. b) apakah itu konflik internal atau eksternal. Pengenalan awal konflik yang ditemukan dalam penulisan naratif fiksi mahasiswa adalah dari segi sumber konflik, tempat terjadinya konflik, dan tokoh yang mengalami konflik (Nurhidayati, 2010).

Tabel 1 Perbedaan Sastra Nonimajinatif dan Sastra Imajinatif   Sastra Nonimajinatif  Sastra Imajinatif
Tabel 1 Perbedaan Sastra Nonimajinatif dan Sastra Imajinatif Sastra Nonimajinatif Sastra Imajinatif

Proses Kreatif dalam Pengembangan Tulisan Narasi Fiksi

Penulisan Narasi Fiksi melalui Pengembangan Unsur-Unsurnya

Setiap penulis memiliki karakteristik yang berbeda dari penulis lain dalam menyusun peristiwa yang muncul dari perbedaan nilai baik, jahat, konflik, atau harmoni. Fungsi kata dan frasa penanda transisi dapat diklasifikasikan sebagai berikut. a) Kata dan frasa yang berfungsi sebagai tambahan, lagi contoh, juga, dan, lalu, sebagai tambahan, akhirnya, pertama, setelah itu, apalagi, di tempat atau kesempatan pertama, lalu, lebih dari itu, setelah itu, besok, masih, dan juga.

Cerpen sebagai Genre Narasi Fiksi

Tidak semua cerpen adalah cerpen, cerpen lain yang bukan cerpen adalah fabel, perumpamaan, cerita rakyat, dan anekdot. Singkatnya, cerita pendek adalah cerita atau narasi fiktif (tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa terjadi di mana saja, kapan saja) dan relatif singkat.

LATAR DAN PENGEMBANGANNYA

Unsur Latar

  • Latar Tempat
    • Latar Tempat Fisik yang Menunjuk Lokasi Keberadaan Tokoh…
    • Latar Tempat Fisik yang Relevan dengan Kondisi Psikologis Tokoh
  • Latar Waktu
    • Latar Waktu yang Menunjuk Realitas Penghitungan Waktu
    • Latar Waktu yang Menunjuk Realitas Pergeseran Satuan Waktu
    • Latar Waktu yang Menunjuk Realitas Satuan Waktu secara Terbata 58
  • Latar Suasana

Latar tempat fisik yang mengacu pada lokasi tempat ditemukannya tokoh-tokoh tersebut diklasifikasikan menjadi (a) latar tempat tinggal tokoh, (b) latar tempat tokoh bekerja, (c) latar tempat peristiwa-peristiwa dialami oleh tokoh. , (d) latar tempat berlangsungnya pengasuhan tokoh, (e) latar tempat tokoh berobat, (f) latar tempat pemujaan tokoh, dan (g) latar tempat lain yang ciri-cirinya tidak disebutkan karena . Latar fisik kedua yang relevan dengan keadaan psikologis tokoh adalah latar religi yang relevan dengan keyakinan tokoh. Tidak semua latar yang relevan dengan keyakinan tokoh digunakan untuk cerita bertema religi.

Setting tempat berupa pondok pesantren sesuai dengan keyakinan para tokoh adalah tempat yang diyakini sebagai tempat menuntut ilmu.

Fungsi Latar

Lingkungan yang memberikan suasana cerita adalah lingkungan situasi berupa situasi tertentu yang dapat menarik pembaca ke dalam cerita dan menyebabkan pembaca terlibat secara emosional. Suasana cerita merupakan emosi dominan yang merasukinya yang berfungsi mendukung unsur-unsur cerita lainnya untuk mencapai efek pemersatu. Unsur-unsur cerita digambarkan dengan detail, ritme aksi, tingkat kejelasan, kualitas dialog dan bahasa yang digunakan.

Setting yang baik dapat dengan jelas menggambarkan peristiwa, karakter tokoh, dan konflik yang dihadapi tokoh cerita, sehingga membuat cerita terasa hidup dan segar, seolah-olah benar-benar terjadi di kehidupan nyata.

Bagaimana Mengembangkan Latar pada Narasi Fiksi?

Suasana diekspresikan secara implisit, yang dapat ditangkap oleh pembaca melalui kemampuan imajinasi dan kepekaan emosi. Beberapa pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengembangkan latar dalam narasi fiktif adalah (1) di mana peristiwa itu terjadi?; (2) kapan peristiwa itu terjadi?; (3) apakah konteks peristiwa membantu dan mendukung karakteristik protagonis?; (4) bagaimana konteks lingkungan mendukung masalah utama yang dihadapi protagonis? Kembangkan latar naratif fiktif yang menggambarkan latar perkotaan yang penuh dengan persaingan, individualitas, dan tidak ada norma yang dipaksakan oleh komunitas.

TOKOH, PENOKOHAN, DAN PENGEMBANGANNYA

Hakikat Penokoha

Ada dua teknik penokohan, penokohan langsung dan penokohan tidak langsung, yang para sarjana berikut jelaskan dalam istilah yang berbeda, teknik deskriptif dan fisik (Abrams, 1981:21) dan teknik diskursif, dramatis dan kontekstual (Kenney. Nurgiantoro menyatakan, ada dua teknik lukisan karakter, yaitu lukisan langsung dan lukisan tidak langsung Teknik lukisan karakter langsung dan tidak langsung, yang para ahli berikut ungkapkan dengan istilah yang berbeda, yaitu teknik deskriptif dan figuratif (teknik diskursif, dramatis dan kontekstual Abrams (Kenney .

Teknik melukis karakter secara langsung umumnya ekonomis, sederhana, penulis tahu cara mendeskripsikan ciri-ciri karakter dengan cepat dan singkat.

Jenis Tokoh

Hal ini sejalan dengan klasifikasi tokoh yang dikemukakan oleh Mido (1994:36) yang didasarkan pada dua pandangan, yaitu peran tokoh dan tipe tokoh. Tokoh utama yang peranannya paling penting disebut tokoh utama, sedangkan tokoh sekunder adalah tokoh pendukung cerita dan tokoh tokoh utama. Tokoh jadi adalah tokoh yang sifat, kepribadian, dan tingkah lakunya tetap sama dari awal cerita sampai akhir cerita.

Tokoh minor adalah tokoh yang kedudukannya tidak sentral, tetapi kehadirannya diperlukan untuk menunjang atau mendukung tokoh utama.

Bagaimana Mengembangkan Tokoh pada Tulisan Narasi Fiks

Empat jenis sudut pandang adalah (a) sudut pandang pencipta (sudut pandang mahatahu), (b) sudut pandang penguasa (sudut pandang objektif), (c) sudut pandang orang pertama, dan (d) sudut pandang pengamat. Sudut pandang penguasa digunakan ketika pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, tanpa mengomentari tokoh cerita. Pandangan penguasa dengan teknik dialog terdapat dalam cerpen Machfudh (1988) berjudul ّحٕضسحّّشح٠حiq.

Cerita dikatakan menggunakan sudut pandang orang pertama jika narator adalah orang yang terlibat dalam cerita.

PLOT DAN PENGEMBANGANNYA

Kaidah Pengeplotan

Plot sebuah karya fiksi seharusnya mengejutkan jika sesuatu yang diceritakan atau peristiwa yang digambarkan menyimpang atau bahkan bertentangan dengan harapan pembaca (Abrams, 1981). Sebuah cerita dikatakan handal jika dapat dihubungkan dengan realitas kehidupan, dengan sesuatu yang ada atau sedang terjadi di dunia nyata. Plot karya fiksi seharusnya mengejutkan jika sesuatu yang dikatakan atau peristiwa yang ditampilkan menyimpang atau bahkan bertentangan dengan harapan pembaca (Abrams, 1981).

Sesuatu yang menyimpang dapat mencakup berbagai aspek konstruksi karya fiksi, seperti sesuatu yang dikatakan, peristiwa,.

Penahapan Plot

Peringkat pertengahan juga dipanggil tahap perselisihan faham, yang mewakili penentangan dan konflik yang telah mula muncul di peringkat sebelumnya. Tambahan pula, ada pengakhiran cerita yang masih tergantung, masih menimbulkan persoalan dan rasa tidak puas hati pembaca. Resolusi tertutup merujuk kepada keadaan akhir cerita yang telah disiapkan mengikut keperluan logik cerita terungkap, manakala.

Tahap terakhir adalah tahap penyelesaian, yaitu tahap penutupan atau penyelesaian konflik yang dapat berupa penyelesaian tertutup atau penyelesaian terbuka.

Jenis Pelukisan Plot

Selain itu, ada jenis plot melingkar, yaitu jenis cerita yang disajikan secara progresif, namun di dalamnya sering terdapat adegan-adegan yang menunjukkan masa lalu para tokoh. Dalam cerita seperti ini, ada tokoh lain yang terlibat, namun konflik mereka masuk ke dalam cerita jika melibatkan tokoh utama. Plot nasib dibagi menjadi plot bergerak, plot sedih, plot tragis, plot hukuman, plot sentimental, dan plot inspirasional.

Jenis alur berdasarkan kriteria ini adalah alur pendidikan, alur narasi rahasia, alur afektif dan alur kekecewaan.

Bagaimana Mengembangkan Plot pada Tulisan Narasi Fiksi?

Cinta dari tokoh utama menurut pandangan saya terhadap seorang gadis bernama Salma adalah tema adat yang bertemakan cinta sejati. Dalam cerpen ini, pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga melalui penggunaan dhomir dhohir hiya dan dhomir mustatir ta'. Dalam kutipan cerpen di atas, penulis menggunakan sudut pandang saya untuk memperkenalkan tokoh utama melalui penggunaan kata ganti orang pertama yang terdapat pada kata ,ّصٕوّ,ص٠أسّّ, ٌٟجّ, شذ٘حؽّّ, ّٟٕف, ّٟٕ.

Untuk mengembangkan dan memilih sudut pandang dalam menulis narasi fiksi, kita dapat mengikuti konsep perkembangan dari sudut pandang sejarah seperti yang dikemukakan oleh Burroway berikut ini.

TEMA DAN PENGEMBANGANNYA

Penggolongan Tema

Pernyataan tentang tema yang dapat dilihat sebagai tema adat dibacakan, misalnya: (i) kebenaran dan keadilan mengalahkan kejahatan, (ii) cinta sejati membutuhkan pengorbanan, dan (iii) sahabat sejati adalah sahabat di kala duka. Tema nontradisional adalah tema yang tidak sesuai dengan harapan pembaca, bertentangan, mengejutkan, membuat kesal, mengecewakan atau berbagai reaksi afektif lainnya, karena hal tersebut dapat terjadi dalam realitas kehidupan. Lima level tema tersebut adalah (i) tema level fisik dan manusia sebagai molekul, (ii) tema level organik dan manusia sebagai protoplasma, (iii) tema level sosial dan manusia sebagai makhluk sosial. , (iv) tema tingkat egois dan manusia sebagai individu, dan (v) tema tingkat ketuhanan dan manusia dianggap sebagai makhluk yang lebih tinggi.

Tema tingkat ketuhanan berhubungan dengan manusia sebagai makhluk tingkat tinggi yang tidak dialami atau dicapai oleh semua manusia.

Bagaimana Mengembangkan Tema pada Tulisan Narasi Fiksi?

Jika menggunakan sudut pandang orang pertama, berarti narator akan menjadi satu-satunya orang yang secara langsung mengamati pengalaman yang diceritakan. Sudut pandang adalah strategi, teknik, taktik yang sengaja dipilih pengarang untuk menyampaikan gagasan dan cerita. Kedua, posisi otoritas penuh adalah ketika pengarang memiliki kekuasaan absolut dalam penokohan untuk masuk dan menggambarkan kepribadian, jiwa, dan pikiran tokoh.

Ketiga, sudut pandang penguasa dan komentator yang lengkap adalah bahwa dalam penokohan pengarang juga memberikan komentar atas sikap, tindakan, dan kepribadian tokoh.

SUDUT PANDANG DAN PENGEMBANGANNYA

Macam Sudut Pandang

Pertama, sudut pandangan penguasa terhad ialah model persembahan watak di mana penulis bertindak sebagai pencerita menceritakan apa yang diketahuinya, dan dia mendengar tanpa mengganggu keperibadian watak. Penceritaan akan menggunakan sudut pandangan orang ketiga jika pencerita bertindak sebagai orang di luar cerita dan mempersembahkan cerita dengan menyatakan nama atau kata ganti nama watak. Dari perspektif orang pertama ini, watak menceritakan peristiwa yang diketahui, dilihat, didengar, dialami, dan dirasai, serta sikapnya terhadap orang lain kepada pembaca.

Sudut pandang penguasa membutuhkan Anda sebagai narator sebagai pusat Sudut pandang penguasa terbatas sebagai pembaca narator tidak lengkap.

Bagaimana Mengembangkan Tokoh pada Tulisan Narasi Fiksi?

Gambar

Tabel 1 Perbedaan Sastra Nonimajinatif dan Sastra Imajinatif   Sastra Nonimajinatif  Sastra Imajinatif
Gambar 1. Genre Sastra
Gambar 1. Tahap-Tahap Plot Model Diagram
Gambar 2. Tahap-Tahap Plot Model Diagram dengan Plot Lebih dari Satu  Klimaks

Referensi

Dokumen terkait

1 USD = 120 JPY Photograph Application essay 300 words minimum, 350 words maximum Official academic transcripts in English for the last two years Certificates of expected