PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan oleh manajemen kepada pihak luar perusahaan. Kualitas komunikasi yang dicapai akan tergantung kepada kualitas laporan keuangan.
Salah satu standar yang diatur dalam standar akuntansi adalah cara penyajian dan pengungkapan, disamping cara pengukuran.
Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan oleh manajemen kepada pihak luar perusahaan. Kualitas komunikasi yang dicapai akan tergantung kepada kualitas laporan keuangan.
Salah satu standar yang diatur
dalam standar akuntansi adalah cara
penyajian dan pengungkapan,
disamping cara pengukuran.
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN
Full disclousure
Fair disclousure
Adequate disclosure Tiga
Konsep
Pengungkapa
n
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN
Penyajian Laporan Keuangan Bank
Laporan L/R
Laporan Perubahan
Ekuitas
Neraca
Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan
Arus Kas
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN
Analisis Jatuh Tempo
Aktiva dan Kewajiban
Jatuh tempo aktiva dan
kewajiban serta kemampuan
untuk menyelesaikan dengan
biaya yang wajar, kewajiban
yang berbunga pada saat
jatuh tempo merupakan
faktor penting dalam menilai
likuiditas bank dan
kerentanannya terhadap
perubahan tingkat bunga dan
nilai tukar. Agar dapat
menyediakan informasi yang
relevan dalam menilai
likuiditas bank, bank minimal
harus mengungkapkan
analisis aktiva dan kewajiban
menurut kelompok-kelompok
jatuh temponya.
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN
Dalam rangka membantu penggunaan laporan
keuangan memperoleh pemahaman yang utuh
atas jatuh tempo aktiva dan kewajiban, bank
mungkin perlu melengkapi pengungkapan
dalam laporan keuangannya dengan informasi
mengenai kemungkinan pelunasan dalam
jangka waktu yang terpisah. Dengan demikian,
dalam catatan atas laporan keuangan,
manajemen dapat mengungkapkan informasi
mengenai peripoode yang efektif dan langkah-
langkah yang ditempuh dalam mengelola serta
mengendalikan risiko yang terkait dengan
berbagai kombinasi jatuh tempo dan bunga.
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN
Pengungkapan Tambahan Untuk Pos Tertentu
Bank harus mengungkap
kan jenis transaksi,
jumlah penempatan
, dan jenis valuta dari penempatan
antar bank .
Bank harus mengungk
apkan perincian simpanan.
bank harus mengungk
apkan
perincian
pinjaman.
AKTIVA
Ilustrasi Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan pada PT. Bank Permata Tbk.
( Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2016 )
Penyajian : Pada Tahun 2015 kas pada PT.
Bank Permata Tbk. sebesar Rp. 2.012.662,- sedangkan pada Tahun 2016 kas pada PT.
Bank Permata Tbk. sebesar Rp. 2.070.557,-.
Pengungkapan : terdapat pada notes 5, bahwa akun ini terdiri dari Rupiah, Dollar Amerika Serikat, dan Mata uang asing lainnya yang saldo kasnya dalam bentuk mata uang rupiah.
Penyajian : Pada Tahun 2015 kas pada PT.
Bank Permata Tbk. sebesar Rp. 2.012.662,- sedangkan pada Tahun 2016 kas pada PT.
Bank Permata Tbk. sebesar Rp. 2.070.557,-.
Pengungkapan : terdapat pada notes 5, bahwa akun ini terdiri dari Rupiah, Dollar Amerika Serikat, dan Mata uang asing lainnya yang saldo kasnya dalam bentuk mata uang rupiah.
KAS
Penyajian : Pada Tahun 2015 giro pada Bank Indonesia sebesar Rp. 12.833.823,-
sedangkan pada Tahun 2016 giro pada Bank Indonesia sebesar Rp.10.541.849,-.
Pengungkapan : terdapat pada notes 6, bahwa akun ini terdiri Rupiah, dan Dollar Amerika Serikat. Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan GWM ( Giro Wajib Minimum ) dari Bank Indonesia.
Penyajian : Pada Tahun 2015 giro pada Bank Indonesia sebesar Rp. 12.833.823,-
sedangkan pada Tahun 2016 giro pada Bank Indonesia sebesar Rp.10.541.849,-.
Pengungkapan : terdapat pada notes 6, bahwa akun ini terdiri Rupiah, dan Dollar Amerika Serikat. Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan GWM ( Giro Wajib Minimum ) dari Bank Indonesia.
Giro pada Bank Indonesi
a
PENYAJIAN : SETELAH DIKURANGI CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI SEBESAR RP. 155,- PADA 31 DESEMBER 2016 DAN RP.83,- PADA 31 DESEMBER 2015. PADA TAHUN 2015 PIHAK KETIGA MEMPUNYAI NILAI SEBESAR RP.765.689.
SEDANGKAN PADA TAHUN 2016 SEBESAR RP.1.131.211,-. UNTUK PIHAK BERELASI PADA TAHUN 2015 SEBESAR RP.244.435,- SEDANGKAN UNTUK TAHUN
2016 SEBESAR RP.737.977,-
PENGUNGKAPAN : TERDAPAT PADA NOTES 7, BAHWA MANAJEMEN MENYATAKAN BAHWA SALDO CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI YANG DIBENTUK CUKUP UNTUK MENUTUPI KEMUNGKINAN TIDAK TERTAGIHNYA GIRO PADA BANK-
BANK LAIN.
PENYAJIAN : SETELAH DIKURANGI CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI SEBESAR RP. 155,- PADA 31 DESEMBER 2016 DAN RP.83,- PADA 31 DESEMBER 2015. PADA TAHUN 2015 PIHAK KETIGA MEMPUNYAI NILAI SEBESAR RP.765.689.
SEDANGKAN PADA TAHUN 2016 SEBESAR RP.1.131.211,-. UNTUK PIHAK BERELASI PADA TAHUN 2015 SEBESAR RP.244.435,- SEDANGKAN UNTUK TAHUN
2016 SEBESAR RP.737.977,-
PENGUNGKAPAN : TERDAPAT PADA NOTES 7, BAHWA MANAJEMEN MENYATAKAN BAHWA SALDO CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI YANG DIBENTUK CUKUP UNTUK MENUTUPI KEMUNGKINAN TIDAK TERTAGIHNYA GIRO PADA BANK-
BANK LAIN.
Giro pada
Bank Lain
o KEWAJIBAN
Penyajian: Pada tahun 2015 kewajiban
segera senilai Rp. 448.408,- sedangkan 2016 kewajiban segeranya senilai Rp. 607.930,- Pengungkapan: Terdapat pada notes 18, utang kartu kredit dan kartu debit
merupakan tagihan-tagihan dari bank-bank lain dan merchant sehubungan dengan transaksi kartu kredit dan kartu debit.
Penyajian: Pada tahun 2015 kewajiban
segera senilai Rp. 448.408,- sedangkan 2016 kewajiban segeranya senilai Rp. 607.930,- Pengungkapan: Terdapat pada notes 18, utang kartu kredit dan kartu debit
merupakan tagihan-tagihan dari bank-bank lain dan merchant sehubungan dengan transaksi kartu kredit dan kartu debit.
Kewajiban Segera
Penyajian: Pada tahun 2015 pihak ketiga pada simpanan bank-bank lain senilai Rp.2.154.662,- sedangkan di tahun 2016 senilai Rp.2.397.301,- sementara pada pihak berelasi pada tahun 2015 senilai Rp.1.414,- dan pada tahun 2016 senilai Rp.598,-
Pengungkapan: Terdapat pada notes 22, simpanan dari bank-bank lain yang
merupakan pihak berelasi diungkapkan pada catatan 43. Informasi mengenai klasifikasi simpanan dari bank-bank lain diungkapkan pada catatan 41.
Penyajian: Pada tahun 2015 pihak ketiga pada simpanan bank-bank lain senilai Rp.2.154.662,- sedangkan di tahun 2016 senilai Rp.2.397.301,- sementara pada pihak berelasi pada tahun 2015 senilai Rp.1.414,- dan pada tahun 2016 senilai Rp.598,-
Pengungkapan: Terdapat pada notes 22, simpanan dari bank-bank lain yang
merupakan pihak berelasi diungkapkan pada catatan 43. Informasi mengenai klasifikasi simpanan dari bank-bank lain diungkapkan pada catatan 41.
Simpanan Dari Bank-Bank
Lain
Penyajian: Pada tahun 2015 pihak ketiga pada pinjaman subordinasi senilai Rp.5.361.230,- sedangkan pada tahun 2016 senilai Rp.5.379.530,- sementara pada pihak berelasi pada tahun 2015 senilai Rp.2.543.806,- dan pada tahun 2016 senilai Rp.1.147.056,-
Pengungkapan: Terdapat pada notes 2, pinjaman subordinasi kepada pihak ketiga berelasi diungkapkan pada Catatan 43. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar pinjaman subordinasi diungkapkan pada Catatan 41.
Penyajian: Pada tahun 2015 pihak ketiga pada pinjaman subordinasi senilai Rp.5.361.230,- sedangkan pada tahun 2016 senilai Rp.5.379.530,- sementara pada pihak berelasi pada tahun 2015 senilai Rp.2.543.806,- dan pada tahun 2016 senilai Rp.1.147.056,-
Pengungkapan: Terdapat pada notes 2, pinjaman subordinasi kepada pihak ketiga berelasi diungkapkan pada Catatan 43. Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar pinjaman subordinasi diungkapkan pada Catatan 41.
Pinjaman
Subordinasi
o EKUITAS
Penyajian : Tambahan Modal Disetor pada tahun 2015 sebesar Rp. 10.781.784,- dan pada tahun 2016 sebesar Rp. 14.970.302,- Pengungkapan : Terdapat pada notes 29, penambahan dan pengurangan modal disetor berasal dari Penawaran Umum Perdana, Penawaran Umum Terbatas, dan Konversiwaran.
Penyajian : Tambahan Modal Disetor pada tahun 2015 sebesar Rp. 10.781.784,- dan pada tahun 2016 sebesar Rp. 14.970.302,- Pengungkapan : Terdapat pada notes 29, penambahan dan pengurangan modal disetor berasal dari Penawaran Umum Perdana, Penawaran Umum Terbatas, dan Konversiwaran.
Tambahan Modal Di
setor
Penyajian : Pada tahun 2015 pada saldo laba senilai Rp. 18.812.835,- sedangkan pada tahun 2016 senilai Rp. 19.289.597,-
Pengungkapan : Terdapat pada notes 31, saldo laba dicadangkan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, sebesar Rp.
363.624,- Cadangan wajib tersebut sesuai dengan keputusan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
Penyajian : Pada tahun 2015 pada saldo laba senilai Rp. 18.812.835,- sedangkan pada tahun 2016 senilai Rp. 19.289.597,-
Pengungkapan : Terdapat pada notes 31, saldo laba dicadangkan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, sebesar Rp.
363.624,- Cadangan wajib tersebut sesuai dengan keputusan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.