• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyajian Data Pengumpulan Data

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Penyajian Data Pengumpulan Data "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Strategi Pemasaran Perumahan pada PT. Rojoland Indonesia Build Wira Nata Yuda1

STIE Widya Gama Lumajang email : wiranatayuda93@gmail.com

Moh. Hudi Setyo Bakti2 STIE Widya Gama Lumajang email : hudisetyobakti@gmail.com

Anisatul Fauziah, 3 STIE Widya Gama Lumajang email : anisatulfauziah3@gmail.com

Abstrak

Strategi pemasaran yang tepat dapat meningkatkan penjualan perusahaan karena perusahaan dapat menyasar pelanggan potensial. Maka dari itu, hal yang menjadi masalah pada PT. Rojoland Build adalah apakah strategi pemasaran pada PT. Rojoland Build sudah tepat. Strategi pemasaran yang dianalisa secara rinci adalah strategi pemasaran martketing mix 7P. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, strategi pemasaran 7P pada PT. Rojoland Build sudah baik, terbukti dengan masing-masing bauran pemasaran seperti product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi), people (orang), process (proses), dan customer service saling mempengaruhi satu sama lain terhadap pemasaran dan hasil penjualan produk. Contohnya produk berkualitas, tempat strategis (mudah dijangkau dan dekat sarana prasarana umum), karyawan yang rapi dan ramah, proses yang mudah untuk melakukan transaksi serta pelayanan konsumen yang memuaskan ditunjang harga yang cocok sesuai pasar dengan promosi yang menggiurkan (Misalnya, memberikan fasilitas free furniture lengkap bagi pembeli secara tunai maupun melalui KPR) menjadikan nilai tambah bagi konsumen untuk memiliki perumahan Green Ndalem Ratu dan PT. Rojoland Build untuk memenuhi bahkan meningkatkan target penjualan.

Kata Kunci : strategi pemasaran, marketing mix, marketing mix 7P Abstract

The right marketing strategy can boost company sales because the company can get the potential customers. Therefore, it is the problem on PT Rojoland Build is whether the marketing strategy at PT.

Rojoland Build is right. Marketing strategies are analyzed in detail is a marketing strategy marketing mix 7P. In this study, the researcher used descriptive qualitative design. Based on the research that has been carried out 7P marketing strategy done PT. Rojoland Build is already good, proven with each such marketing mix product (product), price (price), place (place), promotion (promotion), people (people), process (process), and the customer service of interplay with each other against the marketing and sales of the product. For example, a place of strategic quality product (easy to reach and close public infrastructure), a neat and friendly employees, a process that is easy to make deals as well as satisfying customer service, supported the price is suitable in accordance with the market an enticing promotion (for example, provide free furniture for the buyer in cash or installment) make the added value for the consumer to have residential Green Buildings Queen and PT.

Key Words : Analysis, marketing strategy, marketing mix, marketing mix 7P

PENDAHULUAN

Perkembangan investasi property di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. Banyaknya peningkatan memicu timbulnya permintaan konsumen yang beraneka ragam. Perilaku berkonsumsi antara orang satu dan yang lainnya memiliki ciri unik tersendiri, karena preferensi dan

(2)

sikap terhadap produk setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari berbagai kalangan lapisan masyarakat, sehingga keinginan, kebutuhan dan kemampuan pembelian juga berbeda.

Tugasprodusen adalah memahami perilaku konsumen terhadap produk yang ditawarkan dipasaran.

Beragam perilaku konsumen menjadikan perusahaan membutuhkan suatu strategi yang tepat dan berkelanjutan untuk menjangkau setiap lapisan masyarakat dan meningkatkan penjualan. Maka dari itu, dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan agar tetap dapat berjalan dan berkembang dengan baik, khususnya bagi perusahaan property perumahan hal tersebut menjadi prioritas utama bagi kelangsungan penjualan perusahaan. Strategi penjualan yang kurang matang dapat menjadi blunder dan kelemahan perusahaan dalam bersaing. dengan perusahaan lainnya yang telah menerapkan strategi yang matang dan modern. Pada akhirnya, perusahaan yang memiliki strategi pemasaran kurang baik berimbas kepada penjualan melemah serta dapat menggiring perusahaan ke lubang kelam kerugian. Strategi penjualan secara situasional dapat mempengaruhi langkah-langkah yang diambil perusahaan dalam meningkatkan kualitas produk dan kuantitas pelanggan secara efisien dan efektif melalui perencanaan strategis yang terorganisir dengan beberapa lingkup waktu seperti jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Perusahaan harus mampu membuat strategi pemasaran dengan baik dan tepat sasaran, maka dengan demikian perusahaan harus memperhatikan pendapat atau masukan dari konsumen. Karena posisi konsumen dapatmempengaruhi pencapaian dan tujuan akhir perusahaan, yaitu memperoleh laba dari pembelian produk atau jasa. Kenyataan ini menuntut perusahaan untuk membuka mata mengenaiberbagai faktor yang mampu mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk perumahan PT. Rojoland Indonesia Build. Minat beli merupakan salah satu aspek psikologis yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap perilaku dan juga merupakan sumber motivasi yang akan mengarahkan pada apa yang akan mereka lakukan. Menurut Budiyanto (2016) minat konsumen mencerminkan rasa suka konsumen terhadap produk. Berdasarkan hal tersebut maka diperusahaan harus tepat merancang strategi pemasaran untuk menarik minat dari diri konsumen agar tertarik terhadap produk barang yang ditawarkan sehingga apabila konsumen telah berminat pada produk tersebut maka akan nada keputusan untuk membeli tersebut. Sehingga, menurut penulis strategi pemasaran akan mempengaruhi minat konsumen untuk membeli apabila strategi pemasaran yang dirumuskan dengan promosi, harga, produk, dan tempat memiliki atribut yang sesuai dengan keinginan konsumen maka minat konsumen atau keputusan konsumen untuk membeli akan terbentuk.

Setiadi dalam Firdaus (2017) mengemukakan bahwa pengaruh bauran pemasaran termasuk dalam strategi pemasaran yang perlu disesuaikan dengan visi dan misi dari suatu perusahaan. Harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang dipertukarkan konsumen atas manfaat-manfaat karena menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler, 2012:383). Produk yang merupakan barang atau jasa yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan konsumen sangat berpengaruh terhadap minat konsumen (Kotler & Amstrong, 2005:287). Hal terpenting dalam strategi ini adalah menetapkan lokasi atau outlet dimana konsumen dapat melihat dan membeli barang yang ditawarkan. Periklanan berupa surat kabar, banner, brosur, poster, web-site dan diskon yang ditawarkan, dapat menjadi daya tarik konsumen untuk berminat membeli. Zeithaml & Bitner dalam Abbas (2012) menyatakan bahwa bukti fisik adalah lingkungan dimana pelayanan diberikan dan dimana perusahaan dan konsumen berinteraksi, dan fasilitas-fasilitas yang mendukung interaksi dalam memunculkan minat beli konsumen. Dalam tujuan mendapatkan minat konsumen yang tinggi, PT. Rojoland Indonesia Build sudah melaksanakan berbagai macam pemasaran.Diantaranya melalui brosur penjualan. Selain itu, PT. Rojoland Indonesia Build juga memberikan pelayanan yang menarik terhadap konsumen yang hadir untuk melihat contoh rumahyang adapada lokasi di Kabupaten Lumajang. Kegiatan pemasaran dilakukan dalam segala bidang seperti bisnis property atau perumahan.Bisnis property merupakan bisnis yang cukup menjanjikan, ditambah lagi ada unsur investasi didalamnya dan juga akan selalu berkembang karena merupakan salah satu kebutuhan papan manusia.

Seiring dengan adanya perusahaan-perusahaan baru yang membangun bisnis property di sekitar wilayah Lumajang, persaingan bisnis mulai lebih ketat. Masing-masing perusahaan gencar menawarkan produknya, Mereka semakin gencar memasarkan produknya dan promosi menjadi salah satu strategi pemasaran yang digunakan. Berbagai cara dilakukan untuk menarik konsumen, melihat kondisi ini menimbulkan ancaman persaingan bagi PT. Rojoland Indonesia Build. Sehingga butuh dilakukan upaya untuk bersaing sehat dengan pasar. Penting untuk PT. Rojoland Indonesia Build untuk mengetahui apakah strategi pemasaran yang dilakukan sudah tepat. Harapannya hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi oleh PT. Rojoland Indonesia Builduntuk memajukan perusahaan.

(3)

Berdasarkan rincian di atas maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Strategi Pemasaran Perumahan Pada Pt. Rojoland Indonesia Build”.

KAJIAN PUSTAKA

Kotler (2009:G5) mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu interaksi yang terdiri dari individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dengan menciptakan, menawarkan, serta menukar produk atau jasa dengan orang lain.Sedangkan pemasaran menurut Ibid dalam Maldina (2016) adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai, dan membangun hubungan kuat dengan pelanggan, dengan tujuan mengangkat nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemasaran adalah seluruh proses kegiatan usaha yang dilakukan baik oleh individu maupun suatu organisasi atau kelompok dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan, serta permintaan konsumen melalui kegiatan- kegiatan perencanaan, penetapan harga, pelaksanaan promosi, dan pendistribusian barang dan jasa yang menuju pada sasaran yang diharapkan baik oleh perusahaan maupun oleh konsumen.

Penelitian ini mengacu pada bauran pemasaran yang dikemukakan oleh Kotler (2009:116), bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat yang dapat digunakan pemasar yang didalamnya terdiri dari berbagai unsur suatu program pemasaran yang diperlukan pertimbangan agar penerapan strategi pemasaran dan tujuan yang ditetapkan dapat berjalan sukses serta sesuai rencana. Bauran pemasaran jasa adalah 4P, yaitu: product, price, place dan promotion. Sedangkan, untuk jasa para pakar telah menambah 3 unsur lagi menjadi 7P, yaitu: product, price, place, promotion, people, process, dan customer service (Manullang, 2006:26). Dimensi Strategi Pemasaran merupakan salah satu kombinasi dari beberapa variabel yang digunakan sebagai sarana oleh perusahaan untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen (Kotler, 2000). Produk dijelaskan sebagai kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya, warna, kemasan, , kualitas, harga dan merek ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya.

Kotler (2012: 383) mengemukakan bahwa harga merupakan satu- satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen-elemen lainnya menimbulkan biaya. Dari berbagai macam bauran pemasaran harga merupakan hal yang paling fleksibel. Untuk merubah harga suatu produk tidak membutuhkan waktu lama, tidak seperti ciri khas (feature) produk dan perjanjian distribusi. Disisi lain, persaingan dan penetapan harga juga masalah nomor satu yang harus dihadapi perusahaan.

Promosi merupakan salah satu alat penting dalam pemasaran dan sering disebut dengan proses berlanjut. Ini disebabkan karena promosi dapat dapat menjadi awal tombak kegiatan pemasaran pada suatu perusahaan. Sekarang terkenal dengan istilah Promotional Mix, yaitu kolaborasi strategi pemasaran terbaik dari variable periklanan, personal selling atau alat promosi lain, yang semua telah terencana untuk mencapai tujuan program penjualan. Tempat adalah kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk menjajakan suatu produk yang telah diciptakan, untuk mudah diperoleh bagi konsumen dimanapu mereka berada. Orang (people)/ partisipan, juga berfungsi sebagai penyedia jasa, sangaat mempengaruhi kualitas jasa pelayanan yang diberikan.Untuk mendapatkan kualitas, maka diperlukan pelatihan staf, sehingga karyawan mampu memberikan kepuasan kepada konsumen.Tujuannya untuk mendorong suatu kinerja, yang dapat memuaskan konsumen, Manullang (2015: 27). Proses dalam pemasaran jasa, terkait dengan kualitas jasa yang diberikan,terutama dalam hal sistem penyampaian jasa dengan kata lain,proses mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran, dikoordinasikan, untuk menjamin kualitas dan konsistensi jasa yang diberikan kepada konsumen. Pelayanan konsumen, mengarah kepada aktivitas pelayanan pra-transaksi, saat transaksi dan pasca transaksi.kegiatan sebelum transaksi, akan turut mempengaruhi kegiatan saat transaksi dan pasca transaksi. Tujuan dari aktivitas ini adalah agar konsumen,member respon yang positif dan menunjukan loyalitas yang tinggi (Manullang, 2015:27).

Berikut adalah beberapa jurnal atau skripsi yang terkait dengan penelitian ini yaitu Vina Permatasari (2014) dengan judul Skripsi fakultas Ilmu sosial dan ilmu politik, program studi ilmu administrasi niaga Depok. Universitas Indonesia, menunjukan bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari 7P berjalan baik dan tepat.Osni Linda Yusmawaty Sianturi (2004) dengan judul analisis strategi pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan sistem multi level marketing (MLM) pada PT.Oriflame cabang Medan, didapatkan hasil dalam meningkatkan volume penjualan sistem multi level menunjukan bahwa startegi pemasaran dalam meningkatkan volume PT.Oriflame cabang Medan penjualan berdampak tidak signifikan pada PT.Oriflame cabang Medan. Afdillah Firdaus (2017) Pengaruh strategi Pemasaran Terhadap Minat Konsumen Membeli Produk Perumahan (kasus pada Perumahan Surya Mandiri Teropong PT. Efa Artha Utama. Riau, Menunjukan bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari 4P berpengaruh signifikan dan positif terhadap Minat Konsumen Membeli Produk Perumahan (kasus pada perumahan surya mandiri teropong PT. Efa Artha Utama. Riau.

(4)

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah diskriptif kualitatif.

Populasi dan Sampel penelitian

Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh SDM di perumahan PT. Rojoland Indonesia Build.

Sedangkan Sampel penelitian ini diantaranya yaitu direktur, manajer marketing, dan karyawan marketing PT. Rojoland Indonesia Build.

Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data dilakukan dengan tiga cara yaitu observasi, dokumentasi, dan wawancara.

a. Observasi

observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologi ( proses pengamatan dan ingatan).

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan peristiwa telah tejadi.

c. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengambilan data yang dalam pelaksanaanya menggunakan format pertanyaan yang sudah disusun sebelumnya dan diajukan secara lisan kepada informan dengan tujuan-tujuan tertentu.

Teknik Analisis Data

Di bawah ini merupakan gambar komponen analisis data kualitatif (Sugiyono, 2015:338) adalah sebagai berikut.

Sumber: Sugiyono (2015:338).

Penyajian data

Menurut Sugiyono (2015:341) merupakan kegiatan dalam proses analisis data yang ditempuh untuk memahami data yang disajikan sehingga peneliti dapat mengambil tindakan atau melakukan penarikan kesimpulan atas data yang disajikan tesebut.

Reduksi data

Reduksi data merupakan salah satu kegiatan dalam siklus analisis data kualitatif yang dilakukan secara terus menerus dari proses pengumpulan data hingga setelah selesai pengumpulan data atau sampai laporan akhir penelitian telah tersusun lengkap.

Verifikasi Data (penarikan kesimpulan)

Verifikasi data atau penarikan kesimpulan adalah proses terakhir setelah penyajian data. Menurut Sugiyono (2015:345) verifikasi merupakan proses pengujian kebenaran, kekukuhan dan kecocokan makna-makna yang muncul dari data sehingga sedikit terbukti validitas data tersebut.

Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data sebagai berikut.

a. Perpanjangan Keikutsertaan

Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen dalam penelian itu sendiri sehingga keikutsertaan peneliti dalam proses pengumpulan data menjadi salah satu teknik menguji keabsahan data. Oleh karena itu, peneliti tidak hanya sekali atau dua kali terjun ke lapangan tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan. Perpanjangan keikutsertaan peneliti akan meningkatkan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan karena perpanjangan keikutsertaan dapat mendeteksi dan memperhitungkan distorsi yang mungkin merusak data, memastikan pemahaman konteks dan membangun kepercayaan subjek.

b. Ketekunan Pengamatan

Peneliti dituntut tekun dalam pengumpulan data dan analisis data, sehingga peneliti dapat menjelaskan secara rinci terkait data yang diperoleh sekaligus analisisnya. Oleh karena itu, seorang peneliti menurut Moleong (2014:330) seharusnya mengadakan pengamatan secara teliti, rinci dan berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol yang kemudian dianalisis secara rinci sehingga hasilnya dapat dipahami.

Penyajian Data Pengumpulan Data

Reduksi Data

Penarikan Kesimpulan / Verifikasi

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Informan pada penelitian ini tidak keberatan untuk diminta keterangan identitasnya, adapun informan penelitian ini adalah:

Tabel 1. Deskripsi Informan Penelitian

No Nama Usia Jabatan

1 Burhannudin Adi Firdaus 49 Tahun Direktur

2 Akhmad Ridwan 35 Tahun Manager

3 Firdatuz Zuhriyah 24 Tahun Marketing

Sumber data: Hasil wawancara tertulis, 2018.

a. Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler, 2012:25). Kualitaas produk yang ditawarkan oleh perusahaan bisa digunakan sebagai tolak ukur kesuksesan sebuah perusahaan, karena ketika produk tersebut memiliki kualitas bagus serta dapat memuaskan konsumen maka perusahaan berhasil mencipta produk tersebut. Perusahaan berusaha semaksimal mungkin menciptakan produk dengan kualitas bagus, baik dari segi kekuatan bangunan, corak warna ataupun model rumah yang ditawarkan. Model rumah yang diwarkan oleh PT. Rojoland adalah rumah bergaya minimalis modern yang cocok dihuni oleh keluarga masa kini, tersedia ukuran 36 dan 45. Dengan adanya pilihan ukuran tipe rumah, maka konsumen dapat memilih tipe mana yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan kemampuan keuangan konsumen.

b. Harga

Harga merupakan satu satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen elemen lainnya menimbulkan biaya (Kotler, 2012:25). Harga juga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel. Perusahaan berusaha memberikan kemudahan agar konsumen berpenghasilan menengah mampu menjangkau, membeli produk mereka dan dapat memenuhi target perusahaan. Perusahaan tidak hanya menargetkan penjualan kepada konsumen berpenghasilan di atas rata-rata tetapi lebih luas yaitu mencangkup konsumen dengan pengahasilan menengah, contohnya Pegawai Negeri Sipil (PNS). Untuk masyarakat yang mampu membayar lunas akan mendapat bonus sesuai dengan bonus yang ditawarkan, contohnya potongan harga diskon atau bonus perlengkapan rumah tangga seperti sofa, kasur atau almari.

Bagi yang berpenghasilan menengah tetapi ingin memiliki rumah tidak perlu khawatir karena perusahaan menawarkan KPR (Kredit Pemilikan rumah), Kredit pemilikan rumah yaitu produk pembiayaan untuk membeli rumah dengan skema pembiyaan sampai dengan 90% dariharga rumah, mesipun jatuhnya harga akan lebih mahal KPR tetapi konsumen dapat memiliki rumah hanya dengan melakukan DP (Down Payment) mulai dari 5 juta, dan angsuran perbulan mulai 1 juta, angsuran perbulan bergantung DP awal, type rumah, letak blok dan lamanya angsuran.

c. Promosi

Promosi adalah kegiatan pemasaran untuk menyebar informasi, membujuk konsumen untuk membeli produk yang diciptakan oleh produsen. Baiknya promosi yang dilakukan tidak hanya dengan satu cara dan harus berkala waktu untuk menjaga eksistensi perusahaan.Sekarang lebih dikenal dengan istilah Promotional Mix, yaitu kombinasi strategi yang paling baik dari variable periklanan, personal selling atau alat promosi lain, yang semua direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Perusahaan melakukan promosi dengan tiga strategi, seperti pemberian tanda / sign board (spanduk, umbul-umbul, papan nama, petunjuk arah) pada proyek yang akan dibangun, penyebaran brosur ke berbagai instansi untuk mendapatkan calon konsumen potensial, dan membuat iklan dengan media radiodan TV Lokal Lumajang

d. Tempat

Definisi menurut Kotler (2012:9) tempat merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen sasaran.

Tempat adalah faktor terpenting dalam pemasaran, dimana, letak produk dapat mempengaruhi minat konsumen dalam mempertimbangkan pembelian produk. Pemilihan tempat penjualan yang tepat menjadi daya tarik sendiri bagi konsumen. Perumahan berlokasi dekat dengan sarana prasarana umum seperti sekolah, tempat ibadah, perkantoran, pasar, bahkan alun-alun menjadi nilai tambah sendiri di mata konsumen. Konsumen akan berpikir bahwa tempat tinggal yang dekat dengan saranaprasara akan mempermudah mobilitas mereka dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari atau bahkan membuka peluang bisnis. Meskipun perumahan tersebut dekat dengan

(6)

sarana dan prasarana umum tetapi dijamin tempat tersebut aman dan nyaman untuk keluarga berkumpul dan beristirahat.

e. People (Orang)

Alma dalam Puspaningtyas (2008) mengungkapkan bahwa people berarti orang yang melayani ataupun yang merencanakan pelayanan terhadap para konsumen. Untuk mendapatkan orang- orang yang berkualitas makan dibutuhkan pelatihan karyawan, sehingga para karyawan memberikan kepuasan kepada konsumen. Selain itu, penampilan karyawan juga menjadi nilai tambah bagi perusahaan. Karyawan PT. Rojolannd dituntut untuk mempunyai kemampuan komunikasi yang baik, cakap dalam penyelesaian masalah dan memahami keterampilan dasar interpersonal. Dalam melakukan interaksi dengan konsumen, karyawan diperbolehkan untuk mengembangkan kemampuannya secara bebas selama hal itu masih patut dan sopan sesuai dengan standart operasional perusahaan. Ketika ada masalah dan karyawan marketing tidak dapat menemukan penyelesaian makan karyawan dapat meminta bantuan kepada manager perusahaan.

f. Proses

Proses dalam pemasaran jasa, terkait dengan kualitas jasa yang diberikan,terutama dalam hal sistem penyampaian jasa. Dengan kata lain, proses mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran, dikoordinasikan, untuk menjamin kualitas dan konsistensi jasa yang diberikan kepada konsumen. Dengan demikian, pemasaran harus dilibatkan, ketika design proses jasa dbuat, karena pemasaran juga sering terlibat dalam atau bertanggung jawab terhadap pengawasan kualitas jasa, Manullang (2015: 27). Lebih dari itu proses mempunyai cakupan yang lebih luas proses tidak terpaku pada bagaimana elemen bauran pemasaran tersebut dibuat.

Tetapi, dapat mencakup bagaimana proses prosuksi sebuah barang dilakukan hingga akhinya sampai pada tangan konsumen dan memuaskan. Untuk perusahaan PT. Rojoland Build pembangunan rumah dilakukan ketika konsumen sudah memberikan uang muka. Sejauh ini menurut sumber pembangunan berjalan lancar, sesuai harapan dan telah memenuhi target penjualan yang telah dirancanakan. Untuk pembangunan satu unit rumah kurang lebih membutuhkan waktu pengerjaan selama 1 Bulan.

g. Customer Service

Menurut Manulang (2015:27) pelayanan konsumen, mengarah kepada aktivitas pelayanan pra- transaksi, saat transaksi dan pasca transaksi kegiatan sebelum transaksi, akan turut mempengaruhi kegiatan saat transaksi dan pasca transaksi. Jadi pelayanan konsumen berkaitan dengan pemahaman terhadap pelanggan, usaha perusahaan untuk mengetahui, memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan serta respon terhadap keluhan konsumen sebelum transaksi, saat transaksi bahkan setelah transaksi. Hal yang paling sulit dilakukan adalah pelayanan terhadap konsumen setelah transaksi dilakukan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perusahaan memberikan fasilitas kritik dan saran melalui kotak surat yang ada pada kantor perusahaan. Perusahaan benar memahami bahwa kepuasan pelanggan adalah hal yang harus dipenuhi suatu perusahaan. Tetapi melihat kemajuan zaman yang serba digital, rasanya kurang maksimal jika perusahaan hanya menyediakan kotak kritik dan saran di perusahaannya saja. Hal tersebut dapat diperluas dengan menyediakan tempat bagi konuen menyalurkan kritik dan saran melalui media sosial. Akan lebih mudah bagi perusahaan dan konsumen untuk berkomunikasi serta feedback yang diberikan perusahaan akan lebih cepat.

KESIMPULAN

Strategi pemasaran perumahan Green Ndalem Ratu oleh PT. Rojoland Build terutama kaitannya dengan pemasaran 7P sudah tepat dan berjalain baik, kesimpulan yang dapat diambil dari analisis strategi pemasaran dari tiap bauran pemasaran perumahan Green Ndalem Ratu oleh PT. Rojoland Build adalah bahwa masing-masing bauran pemasaran seperti product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi), people (orang), process (proses), dan customer service saling mempengaruhi satu sama lain terhadap pemasaran dan hasil penjualan produk. Contohnya produk berkualitas, tempat strategis (mudah dijangkau dan dekat sarana prasarana umum), karyawan yang rapi dan ramah, proses yang mudah untuk melakukan transaksi serta pelayanan konsumen yang memuaskan ditunjang harga yang cocok sesuai pasar dengan promosi yang menggiurkan (Misalnya, memberikan fasilitas free furniture lengkap bagi pembeli secara tunai maupun melalui KPR) selain itu pelayanan yang baik terhadap konsumen setelah transaksi (contohnya, penyaluran kritik dan saran untuk perusahaan) menjadikan nilai tambah bagi konsumen untuk memiliki perumahan Green Ndalem Ratu dan PT. Rojoland Build untuk memenuhi bahkan meningkatkan target penjualan.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, B.A. 2012. The Relationship between Service Quality, Satisfaction, and Behavioral Intentions of Malaysian Spa Center Customer. International Journal of Business and Social Science. (Online).

Vol. 3. No. 4. (http://www.ijbsnet.com). Diakses tanggal 20 Febuari 2018

Afdillah Firdaus. 2017. Pengaruh strategi Pemasaran Terhadap Minat Konsumen Membeli Produk Perumahan (kasus pada perumahan surya mandiri teropong PT. Efa Artha Utama. Skripsi tidak diterbitkan. Program Studi Administrasi Bisnis FISIP. Universitas Riau: Riau.

Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta: Jakarta.

Budiyanto, Teguh., Kojo, Chritoffel., & Hendra, N.T. 2016. Strategi Promosi, Kualitas Produk, dan Desain terhadap Keputusan Pembelian dan Minat Mereferensikan Rumah pada Puri Cmar Liwas PT. Camar Sapta Ganda. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol 16, No.04.

Kotler, Philip, Wong.V., Saunders.J., & Armstrong.G. 2005. Pricipes of Marketing Fourth European Edition. Pearson Education: England.

Kotler, Philip. 2012. Marketing Management 14th ed. Pentice Hall: New Jersay.

Maldina, Y.E. 2016. Strategi Pemasaran Islami dalam Meningkatkan Penjualan pada Butik Calista.

Skripsi tidak diterbitkan. UIN Raden Fatah: Palembang.

Manullang,& Esterlina 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE: Yogyakarta.

Osni Linda. 2004. Analisis strategi pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan sistem multi level marketing (MLM) pada PT.Oriflame cabang. Skripsi tidak diterbitkan. Program Studi EkonomiUniversitas Sumatera Utara: Medan.

Puspaningtyas, M. 2008. Analisis Strategi Pemasaran Jasa. Jurnal Dinamika. (Online). Vol. 2. No. 1.

(http://www.portalgaruda.org). Diakses tanggal 23 Febuari 2018

Sugiyono.2015.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian DFD adalah suatu diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses aliran informasi dan transformasi

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian DFD adalah suatu diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses aliran informasi dan transformasi