• Tidak ada hasil yang ditemukan

Politeknik Negeri Sriwijaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Politeknik Negeri Sriwijaya"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Bab II Tinjauan Pustaka 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Konsep Dasar Sistem Komputerisasi

Sistem Komputerisasi adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah instruksi program yang tersimpan di memori atau stored program (Sutabri, 2005:106). Adapun tujuan dari sistem komputerisasi yang dikemukakan oleh Sedarmayanti (2001:69), adalah :

1. Dapat meningkatkan efisiensi kerja dalam rangka menunjang kegiatan organisasi.

2. Menunjang pengelolaan informasi secara terpadu.

3. Dapat menunjang data dan informasi lebih baik, aman, rapih dan dapat menghemat ruangan.

Sedangkan keuntungan diterapkannya sistem komputerisasi yang dijabarkan oleh Zulkifli Amsyah (2003:130), antara lain adalah sebagai berikut:

1. Efisiensi lebih tinggi.

2. Pengawasan kegiatan dapat lebih tertib.

3. Biaya lebih rendah.

4. Kesalahan lebih sedikit.

5. Meningkatkan pelayanan pelanggan.

6. Memudahkan perencanaan dan pengorganisasian kegiatan operasional dan distribusi.

7. Keputusan yang didasarkan informasi akan lebih mudah dibuat.

8. Mengurangi pemakaian petugas ketatausahaan.

(2)

Bab II Tinjauan Pustaka Komponen-komponen dalam sistem komputer terbagi menjadi tiga yang tidak bisa terpisahkan yaitu:

1. Hardware (Perangkat Keras). Terdiri dari : a. Processing Device

b. Input Device c. Output Device d. Storage Device

2. Software Device (Perangkat Lunak). Terdiri dari : a. Operating System

b. Application Program c. Langguage Program

3. Brainware (Orang yang mengoperasikan Komputer)

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa komputerisasi adalah kegiatan atau usaha untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan yang biasanya dapat dikerjakan secara manual kemudian diubah dengan menggunakan perangkat atau alat bantu berupa komputer sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja dengan meminimalisir kesalahan.

2.1.2 Peran Penyedia Layanan Bagi Kebutuhan Masyarakat

Sesuai dengan Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik dinyatakan bahwa Pelayanan Publik merupakan kegiatan atau rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan penyelenggara pelayanan publik. Berdasarkan pengertian tersebut, kegiatan pelayanan publik telah diatur pemenuhannya berdasarkan regulasi yang dibuat oleh pemerintah dengan tujuan utamanya untuk memenuhi kebutuhan dasar dan kesejahteraan masyarakat.

(3)

Bab II Tinjauan Pustaka Adapun Undang – Undang yang mengatur tentang pelayanan publik yaitu UU Nomor 25 Tahun 2009 yang memiliki 4 tujuan, yakni memberikan batasan dan hubungan yang jelas terkait hak, tanggung jawab, kewajiban dan kewenangan setiap pihak dalam penyelenggaraan pelayanan publik, mewujudkan pelayanan publik yang berasaskan pemerintahan dan korporasi yang baik, terpenuhinya pelayanan publik yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam pelayanan publik. Lebih rinci lagi, Undang-Undang tersebut mengatur hak dan kewajiban baik penyelenggara maupun pengguna pelayanan publik. Setidaknya ada 12 kewajiban penyelenggara dalam menyelenggarakan pelayanan publik yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah melaksanakan pelayanan sesuai standar pelayanan.

Standar pelayanan adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan teratur. Adanya Undang-Undang tersebut tentunya memberikan arahan kepada seluruh penyelenggara pelayanan baik penyelenggara negara, BUMN, BUMD, BHMN hingga swasta maupun persorangan menyelenggaran pelayanan yang terstandarisasi dengan memenuhi komponen standar pelayanan.

Setiap penyelenggara pelayanan publik berkewajiban memenuhi 14 komponen standar pelayanan yang meliputi :

1. Dasar hukum, peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar penyelenggaraan pelayanan;

2. Persyaratan, syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif;

3. Sistem, mekanisme dan prosedur, tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan;

4. Jangka waktu penyelesaian, jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaiakan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan;

(4)

Bab II Tinjauan Pustaka 5. Biaya/tarif, ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat;

6. Produk pelayanan, hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;

7. Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas, peralatan dan fasilitas yang diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan, termasuk peralatan dan fasilitas bagi kelompok rentan;

8. Kompetensi pelaksana, kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman;

9. Pengawasan internal, pengendalian yang dilakukan oleh pimpinan satuan kerja atau atasan langsung pelaksana;

10. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan, tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjutnya;

11. Jumlah pelaksana, tersedianya pelaksana sesuai dengan beban kerja;

12. Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan;

13. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya dan risiko keragu-raguan;

14. evaluasi kinerja pelaksanaan, penilaian untuk mengetahuai seberapa jauh pelaksanaan kegiatan sesuai standar pelayanan.

2.2 Teori Judul 2.2.1 Website

“Website (lebih dikenal dengan sebutan situs) adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video atau jenis-jenis berkas lainnya” (Rahmadi, 2013:1). Sedangkan Sa’ad (2020:4) berpendapat bahwa “website adalah kumpulan dari halaman- halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain

(5)

Bab II Tinjauan Pustaka tempatnya berada di dalam World WideWeb (WWW) pada internet”. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian website adalah gabungan dari halaman-halaman web yang mempunyai topik saling berhubungan, terangkum dalam sebuah domain di dalam World Wide Web (WWW) pada Internet.

2.2.2 Pengelolaan Data

“Pengolahan data adalah manifulasi dari data kedalam bentuk yang berguna dan lebih berarti, berupa suatu informasi yang dapat digunakan oleh orang-orang yang membutuhkan” (Sutabri, 2013:21). Adapun pendapat lainnya oleh Kristo (2018:8) yaitu “Pengolahan data merupakan waktu yang digunkan untuk menggabarkan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan”. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan data adalah manipulasi data menjadi informasi dengan seiring berjalannya waktu sehingga dapat digunakan oleh orang-orang yang membutuhkan.

2.2.3 Pelangggan

Secara umum dapat diartikan bahwa pelanggan adalah suatu individu atau kelompok yang membeli atau menggunakan produk atau jasa secara tetap yang kemudian melakukan hubungan dengan perusahaan untuk mendapatkan suatu penawaran baru dari perusahaan tersebut. “Pelanggan atau customer adalah individu atau kelompok yang terbiasa membeli sebuah produk atau jasa berdasarkan keputusan mereka atas pertimbangan manfaat maupun harga yang kemudian melakukan hubungan dengan perusahaan melalui telepon, surat, dan fasilitas lainnya untuk mendapatkan suatu penawaran baru dari perusahaan”

(Greenberg, 2010:8).

(6)

Bab II Tinjauan Pustaka 2.2.4 Pendaftaran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendaftaran adalah pencatatan nama, alamat dan sebagainya dalam sebuah daftar. Adapun pendapat lain dari (DEPDIKBUD01) menyatakan bahwa, pendaftaran adalah proses, cara, perbuatan mendaftar yaitu pencatatan nama, alamat dsb dalam daftar. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pendaftaran adalah proses pencatatan suatu identitas pendaftar kedalam sebuah media penyimpanan yang digunakan dalam proses pendaftaran.

2.2.5 Informasi

McLeod (dalam Yakub, 2012:8) berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sedangkan Tata Sutabri dalam Analisis Sistem Informasi (2012:22) menulis “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Berdasarkan pengertian informasi menurut para ahli yang telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi ialah sekumpulan fakta-fakta atau peristiwa yang telah diolah menjadi sebuah bentuk data, dimana data tersebut dapat digunakan oleh siapa saja untuk mengambil sebuah keputusan”.

2.2.6 Tagihan

Tagihan atau faktur adalah sebuah perincian mengenai rincian biaya yang harus dibayar. Soemarso (2004:338) berpendapat bahwa “Tagihan merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran-kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang diberikan biasanya dalam bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualanbarang atau jasa yang dilakukan”. Sedangkan menurut Reeve dan Fess (2005:404) menyatakan bahwa “Tagihan meliputi semua

(7)

Bab II Tinjauan Pustaka klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya”.

Berdasarkan pengertian tagihan diatas dapat disimpulkan bahwa tagihan merupakan hak setiap perusahaan kepada pelanggan yang melakukan transaksi kredit atas jangka waktu tertentu sesuai perjanjian.

2.2.7 Pelayanan

Pengertian pelayanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan suatu usaha untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang lain. Adapun pandangan lain menyebutkan bahwa “Pelayanan adalah sebuah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang lain yang menyangkut segala masalah yang ditujukan orang lain untuk menyeleaikan masalah”. (Freed luthans, 1995;46).

Berdasarkan pengertian pelayanan diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah proses atau usaha yang dilakukan untuk memberikan bantuan kepada orang lain dalam menyelesaikan masalah.

2.2.8 Kemitraan

Dalam Undang-Undang Negera Republik Indonesia No.09 tahun 1995 kemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dan usaha menengah atau usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan. Pendapat Tugimin, Kewarga negaraan, (Surakarta: cv. Grahadi, 2004) “Kemitraan itu adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa pihak secara bersama-sama dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai hasil yang lebih baik dari pada dikerjakan secara individu” Adapun pendapat lain mengenai pengertian kemitraan yang dikemukakan oleh Jeane neltje saly, Op.cit., h.35 “kemitraan adalah hubungan antara dua pihak atau lebih yang bertujuan untuk mencari keuntungan dimana

(8)

Bab II Tinjauan Pustaka suatu pihak berada dalam kondisi yang lebih rendah dari yang lainnya namun membentuk suatu hubungan yang mendudukkan keduanya berdasarkan kata sepakat untuk mencapai suatu tujuan.Pola kemitraan usaha terampil dalam pembangunan guna kesejahteraan rakyat”

Berdasarkan pengertian kemitraan diatas, dapat disimpulkan bahwa kemitraan adalah hubungan yang dilakukan oleh dua pihak dalam melalukan sebuah usaha untuk mencapai suatu tujuan.

2.2.9 Website Pengelolaan Data Pelanggan Daftar Baru, Informasi Tagihan,

& Layanan Pengaduan Mitra Pos Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Cabang Utama Palembang

Website Pengelolaan Data Pelanggan Daftar Baru, Informasi Tagihan, &

Layanan Pengaduan Mitra Pos Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Cabang Utama Palembang adalah halaman web yang dibuat untuk mempermudah proses pencatatan suatu identitas pendaftar, memberikan informasi mengenai iuran bulanan yang wajib dibayar oleh pelanggan, serta kemudahan integrasi antara PT Pos sebagai penyedia layanan kepada PDAM, PLN, dan PT Telkom yang dalam hal ini menjalin kerjasama untuk mencapai kepuasan pelanggan.

2.3 Teori Khusus 2.3.1 Kamus Data

Sukamto dan Shalahuddin (2018:73) mengungkapkan bahwa “Kamus data (data dictionary) dipergunakan untuk memperjelas aliran data yang digambarkan pada DFD.Ia juga menyatakan kamus data adalah kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukkan (input) dan keluaran(output) dapat dipahami secara umum (memiliki standard cara penulisan)”.

(9)

Bab II Tinjauan Pustaka Kamus data memiliki beberapa symbol untuk menjelaskan informasi tambahan sebagai berikut :

Tabel 2.1 Simbol-Simbol Pada Kamus Data

No Simbol Keterangan

1. = Disusun atau terdiridari

2. + Dan

3. [ | ] baik …atau…

4. { }ⁿ n kali diulang/ bernilai banyak

5. ( ) data opsional

6. *...* batas komentar

Sumber :Sukamto dan Shalahuddin(2018:74).

2.3.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) atau dalam bahasa Indonesia menjadi Diagram Alir Data (DAD) adalah representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan(input) keluaran(output) (Sukamto dan Shalahuddin, 2018:70).

Sedangkan, menurut Al-Fatta (2007:119), “Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses-proses yang terjadi pada system yang akan dikembangkan”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian DFD adalah suatu diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan sebagai data mengalir dari masukkan(input) keluaran(output) agar data-data pada setiap proses dapat diidentifikasi oleh sistem.

(10)

Bab II Tinjauan Pustaka Adapun beberapa simbol yang biasanya digunakan dalam perancangan DFD, diantaranya seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.2 Simbol-Simbol Pada DFD

No Notasi Keterangan

1. Proses (Process) atau fungsi atau prosedur;

pada pemodelan perangkat lunak yang akan di implementasikan dengan pemrograman terstruktur, maka pemodelan notasi inilah yang seharusnya jadi fungsi atau prosedur di dalam kode program

Catatan: nama yang diberikan pada sebuah proses biasanya berupa kata kerja.

2. Fileatau basis data atau

penyimpanan(storage); pada pemodelan perangkat lunak yang akan di implementasikan dengan pemrograman terstruktur, maka pemodelan notasi ilmiah yang harusnya dibuat menjadi tabel-tabel basis data yang dibutuhkan, tabel-tabel pada basis data (Entity Relationship Data (ERD), Conceptual Data Model (CDM), Physical Data Model (PDM).

Catatan: nama yang diberikan pada sebuah penyimpanan biasanya kata benda.

3. Entitasluar (external entity) atau masukan (input) atau keluaran (output) atau orang yang memakai/berinteraksi dengan perangkat lunak yang dimodelkan atau sistem lain yang terkait

(11)

Bab II Tinjauan Pustaka Lanjutan Tabel 2.2 Simbol-Simbol Pada DFD

No Notasi Keterangan

dengan aliran data dari sistem yang dimodelkan

Catatan: nama yang digunakan pada masukan (input) atau keluaran (output) biasanya berupa kata benda

4. Aliran data; merupakan data yang

dikirimantar-proses,dari penyimpanan ke proses, atau dari proses kemasukan (input) atau keluaran (output). Catatan:

Nama yang digunakan pada aliran data biasanya berupa kata benda, dapat diawali dengan kata data misalnya “data siswa” atau tanpa kata data misalnya “siswa”.

Sumber :Sukamto dan Shalahuddin (2018:71-72)

2.3.3 Flowchart

Flowchart merupakan penggambaran secara grafik dari langkah- langkah dan urutan prosedur suatu program,. Biasanya mempengaruhi penyelesaian masalah yang khusunya perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut (Indrajani, 2011:22). Sedangkan, menurut Ramadhani (2013:6), Flowchart/bagan alir adalah bagan (chart) yang menunjukan alir (flow) didalam program sistem secara logika. Flowchart menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah, sehingga flowchart merupakan langkah- langkah penyelesaian masalah yang dituliskan dalam simbol-simbol tertentu (Sitorus, 2015:14). Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian flowchart adalah sebuah bagan yang terdiri dari alur atau urutan

(12)

Bab II Tinjauan Pustaka serta simbol-simbol tertentu untuk menggambarkan urutan logika dari sebuah permasalahan.

Indrajani (2011:22) menjelaskan tentang pembagian flowchart dibedakan menjadi 5 jenis flowchart, antara lain system flowchart, document flowchart, schematic flowchart, program flowchart, process flowchart. Masing-masing jenis flowchart akan dijelaskan berikut ini :

1. System Flowchart

System Flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.

2. Document Flowchart

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

3. Schematic Flowchart

Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaanya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan symbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan.

Maksud penggunaa gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan smbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya

4. Program Flowchart

Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan

(13)

Bab II Tinjauan Pustaka alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic flowhart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed komputer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alat logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem.

5. Process Flowchart

Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industry. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.

Tabel 2.3 adalah symbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan algoritma dalam bentuk diagram alir dan kegunaan dari symbol-simbol yang bersangkutan.

Tabel 2.3 Simbol-simbol pada Flowchart

No Simbol Nama Fungsi

1.

Terminal

Menyatakan permulaan atau akhir suatu program 2.

Input / Output

Menyatakan proses input atau output tanpa

tergantung jenis peralatanya 3.

Proses

Menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh computer

(14)

Bab II Tinjauan Pustaka Lanjutan Tabel 2.3 Simbol-simbol pada Flowchart

No Simbol Nama Fungsi

4.

Decision

Menunjukan suatu kondisi tertentu yang akan

menghasilkan dua kemungkinan jawaban 5.

Connector

Menyatakan sambungan dari proses ke proses lainnya dalam halaman yang sama

6.

Offline Connector

Menyatakan sambungan dari proses ke proses lainnya dalam halaman yang berbeda

7.

Predefined Process

Menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk

memberi harga awal 8.

Punched Card

Menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu

9.

Punch Tape

10.

Document

Mencetak keluaran dalam bentuk dokumen (melalui printer)

(15)

Bab II Tinjauan Pustaka Lanjutan Tabel 2.3 Simbol-simbol pada Flowchart

No Simbol Nama Fungsi

11.

Flow

Menyatakan jalannya arus suatu proses

Sumber: Sitorus (2015:15-16)

2.3.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD adalah bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasional. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relational sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS (Object Oriented Database Management System) maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD (Sukamto dan Shalahuddin ,2018:50-51).

Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan pada ERD : Tabel 2.4 Simbol-simbol pada ERD

No. Simbol Deskripsi

1. Entitas/ entity Entitas merupakan data inti yang akandisimpan; bakaltabel pada basis data;

benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapatdiakses oleh aplikasi komputer; penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel

2. Atribut Fielda tau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas

(16)

Bab II Tinjauan Pustaka Lanjutan tabel 2.4 Simbol-simbol pada ERD

No. Simbol Deskripsi

3. Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan;

biasanya berupaid; kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbedatanpa da yang sama)

4. Atribut

multinilai/multivalue

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu

5. Relasi yang mrnghubungkan antar entitas;

biasanya diawali dengan kata kerja

6. Asosiasi / association

Penghubungan tarrelasi dan entitas di mana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian.

Kemugnkinan jumlah maksimum keterhubunganan taraentitas satu dengan yang lain disebutkan dinalitas. Misalkana dakardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B maka ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua buah entitas)

Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2018:50-51)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian metode waterfall adalah metode pembuatan atau pengembangan sistem yang berurutan mulai dari

Membuat DFD Level 0 (nol) atau sering disebut juga Context Diagram DFD Level 0 (nol) menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai suatu entitas tunggal yang

Menurut Kristanto (2018:61), “DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pengolahan data adalah kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan masukan berupa data dan

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa komputer adalah sekumpulan alat elektronik yang saling bekerja sama yang dapat mengolah data maupun informasi

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat bantu yang dapat digunakan utnuk menggambarkan aliran data informasi dan transformasi (proses) dari data dimulai dari pemasukan data

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat bantu yang dapat digunakan untuk menggambarkan aliran data informasi dan transformasi (proses) dari data dimulai dari pemasukan data