• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Sosial Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja Di Fokus Rehabilitasi Narkotika Indonesia Marindal 1 Kecamatan Patumbak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Dampak Sosial Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja Di Fokus Rehabilitasi Narkotika Indonesia Marindal 1 Kecamatan Patumbak"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

Beberapa dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja di Fokus Rehabilitasi adalah pergaulan dan perubahan kehidupan sosialnya menjadi antisosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja penyalahgunaan narkoba di Fokus Rehabilitasi dapat dilihat dalam empat kategori, yaitu faktor lingkungan, faktor keputusasaan, faktor kurang beriman dan religius, serta faktor psikologis dan kecanduan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Sosial RI melaksanakan rehabilitasi terhadap korban penyalahgunaan Napza melalui Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza (BRSKPN) yang salah satu fokus rehabilitasi Napza di Indonesia. Marindal 1 yang terletak di kawasan Marindal 1 kecamatan Patumbak Deli Serdang.

Dari uraian latar belakang masalah diatas, jelas penulis memandang penting untuk mengetahui dampak sosial penyalahgunaan narkoba pada remaja di Fokus Rehabilitasi Narkotika Indonesia Marindal 1 Kabupaten Patumbak Deli Serdang dan tertarik untuk melakukan penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apa dampak sosial dari penyalahgunaan narkoba pada remaja di Fokus Rehabilitasi Narkotika Indonesia Kecamatan Marindal 1 Patumbak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan wawasan mendalam mengenai dampak sosial penyalahgunaan narkoba pada remaja di wilayah fokus rehabilitasi narkoba di Indonesia, Marindal 1 kecamatan Patumbak.

Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis khususnya mengenai dampak sosial dari penyalahgunaan narkoba.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

URAIAN TEORITIS

  • Pengertian Dampak Sosial
  • Pengertian Narkoba
  • Jenis-Jenis Narkoba
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Narkoba
  • Pengertian Remaja
  • Dampak dan Bahaya Narkoba Bagi Remaja
  • Rehabilitasi Sosial Narkoba

Pengaruh adalah keinginan untuk meyakinkan, membujuk, mempengaruhi atau mengesankan orang lain, dengan maksud agar mereka mengikuti atau mendukung keinginan Anda. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa pengertian pengaruh positif adalah keinginan untuk meyakinkan, menyakinkan, mempengaruhi atau mengesankan orang lain, dengan maksud mengikuti atau mendukung keinginan baik kita. Menurut Sumiati (2009), penggunaan narkoba adalah penggunaan obat secara patologis yang berlangsung paling sedikit satu bulan dan menimbulkan gangguan pada pekerjaan dan fungsi sosial.

Jadi sikap terhadap penggunaan narkoba pada dasarnya adalah bagaimana tahapan-tahapan penggunaan narkoba mulai dari sekedar iseng atau eksperimen hingga mengalami kecanduan yang memerlukan peran serta banyak pihak. Dampak penggunaan narkoba terhadap seseorang sangat bergantung pada jenis narkoba yang digunakan, kepribadian pengguna serta situasi dan kondisi pengguna. Secara umum dampak kecanduan narkoba dapat dilihat pada aspek fisik, psikis, dan sosial. pengguna. a) Dampak fisik. Kemampuan menjalankan peran sosial, termasuk kemampuan mengambil keputusan, menafkahi keluarga, memimpin kelompok dan hal-hal lain yang berkaitan dengan peran sosial dalam keluarga dan masyarakat.

Dalam fokus rehabilitasi sosial di Marindal 1 Kecamatan Patumbak, kemampuan menjalankan peran sosial dilihat dari kemampuan internal.

METODELOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Kerangka Konsep

Defenisi Konsep

Kategorisasi

Informan dan Narasumber

Teknik Pengumpulan Data

Tenik Analisa Data

Lokasi Penelitian

Deskripsi Lokasi Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Sejarah Berdirinya Fokus Rehabilitasi Narkotika Indonesia
  • Visi dan Misi serta Tugas Pokok Fokus Rehabilitasi
  • Tugas Dan Fungsi Layanan Rehsos (Rehabilitasi Sosial)
  • Program yang Diselenggarakan Lembaga
  • Prosedur Peneriman Residen
  • Syarat Penerimaan Residen
  • Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perhimpunan FOKUS Rehabilitasi Narkotika Indonesia yang beralamat di Jl. Riwayat 1 Gg. Desa Pertanian Marendal 1 Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak sosial penyalahgunaan narkoba pada remaja di Fokus Rehabilitasi Narkoba Indonesia Kecamatan Marindal 1 Patumbak. Perhimpunan FOKUS Rehabilitasi Narkotika Indonesia didirikan pada tanggal 31 Januari 2020 dengan kantor sekretariat di Jl. Riwayat 1 Gg. Pertanian Desa Marendal 1 Kec. Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara dengan SK. MENKUMHAM No.AHU-0001568.AH. Tanggal 01.07.2020.

Asosiasi Rehabilitasi Narkoba FOCUS didirikan untuk mendukung program rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba dengan cara sadar. Penerapan Wajib Lapor Bagi Penyalahguna Narkoba dan Menyikapi Darurat Narkoba di Indonesia dan Tindakan Terbaik bagi Korban Penyalahgunaan Narkoba adalah Rehabilitasi. Perkumpulan FOKUS Rehabilitasi Narkotika Indonesia berdiri di atas lahan seluas 60x30m2 terdiri dari 3 lantai yang mempunyai kapasitas 41 ruang residen yang terdiri dari, ruang detoks pria dan wanita, ruang wanita, ruang CIC (Crisis Intervention Center), dokter dan konselor kamar, lapangan futsal, tenis meja, ruang logistik.

Tugas dan fungsi pelayanan kesehatan sosial adalah mengendalikan seluruh kegiatan pelayanan sosial bagi penerima manfaat di dalam dan di luar pusat. Tugas dan fungsi pekerja sosial dalam fokus rehabilitasi Narkotika Indonesia adalah sebagai ujung tombak pelayanan atau petugas teknis yang berhubungan langsung dengan penerima manfaat sesuai dengan perannya masing-masing, misalnya sebagai fasilitator atau mediator dan sesuai dengan fungsi pekerja sosial, yakni sebagai mentor bagi penerima manfaat. Tugas dan fungsi konselor dalam Rehabilitasi Narkotika Indonesia fokus membentuk dan menata perilaku penerima manfaat dan sebagai pendamping penerima manfaat.

Tugas dan fungsi psikolog akan dilakukan pada langkah awal sebagai asesmen untuk mengumpulkan informasi calon penerima manfaat dan memastikan tidak adanya gangguan jiwa. Setelah memenuhi syarat untuk mengikuti Fokus Rehabilitasi Narkotika Indonesia, penerima manfaat akan memasuki pelayanan penarikan zat adiktif tahap pertama pada saat masuk, diperiksa faktor kecerdasan, tingkah laku, watak, kepribadian, oleh karena itu akan membuat rekomendasi pengobatan atau pengobatan berdasarkan pada kepribadian penerima manfaat, misalnya seseorang yang sensitif, mudah bergaul, introvert, maka akan dilakukan perlakuan yang berbeda-beda pada setiap penerima manfaat. Jika ada penerima manfaat yang tidak mengikuti kegiatan atau prosedur, maka akan diisolasi dan psikolog memberikan bimbingan kepada penerima manfaat. Perkumpulan Rehabilitasi RNI FOCUS mempunyai program rehabilitasi dalam 9 (sembilan) fase (6 bulan), yaitu 30 hari detoksifikasi, 4 minggu Muda, 4 minggu Tengah, 4 minggu Tua, 1 minggu orientasi Re-entry, 4 minggu minggu Re-entry Tahap A, Re-entry 2 minggu, Re-entry Tahap B 1.

Terapi putus obat (withdrawal syndrome) dan terapi fisik yang bertujuan mengurangi dan menghilangkan racun dari dalam tubuh b. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah pimpinan rehabilitasi, staf rehabilitasi dan 5 orang korban penyalahgunaan narkoba.

Tabel 2 Subjek Penelitian
Tabel 2 Subjek Penelitian

Hasil Pembahasan

Faktor lingkungan yang dimaksud mempengaruhi penyalahgunaan narkoba di kalangan beberapa warga Fokus Rehabilitasi ini. Lingkungan tempat remaja berkembang dan teman bergaul menjadi salah satu penyebabnya. Faktor keputusasaan juga menjadi salah satu faktor mendasar yang mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja di Fokus Rehabilitasi. Faktor kurangnya keimanan tentu saja bisa menjadi permasalahan yang berakar pada penyalahgunaan narkoba di lokasi penelitian. Pelaku yang lemah imannya akan merasa bahagia jika bisa menikmati dunianya tanpa beban sedikitpun. Inilah peneliti yang melakukan wawancara dengan salah satu warga Fokus Rehabilitasi, responden 3.

Nikotin juga berperan dalam episode akut penyakit ini, karena merangsang pelepasan adrenalin yang meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.Dari penjelasan di atas, peneliti mengkategorikan bahwa kecanduan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan narkoba. Dampak lingkungan yang kita bicarakan dalam hal ini adalah dampak penyalahgunaan Narkoba dikalangan remaja di lokasi penelitian terhadap hubungan dan perubahan dalam kehidupan sosial atau sikap para penyalahguna dalam kehidupan sehari-hari.Penyalahgunaan Narkoba tentunya akan membawa dampak yang sangat luas, seperti yang telah dijelaskan di bab-bab sebelumnya. Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja berorientasi rehabilitasi tentunya merupakan suatu bentuk kegiatan sosial yang melanggar norma dan aturan agama, karena dapat merugikan pengguna narkoba dan lingkungan.

Hal ini menunjukkan bahwa para pengguna narkoba tentunya mengeluarkan modal yang besar sebelum hendak menggunakan narkoba, namun dalam mencari modal tersebut kebanyakan masyarakat melakukannya dengan cara yang berbeda-beda. Hanya 1 (satu) dari 5 (lima) remaja yang menggunakan narkoba pada fokus rehabilitasi yang termasuk dalam kategori adiksi, karena sebagian besar hanya menggunakan ganja yang dampaknya jauh lebih kecil dibandingkan dengan dampak sabu, kokain, putau dan sebagainya. yang lain. . Sebagaimana telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dampak kesehatan akibat penyalahgunaan narkoba terbagi menjadi dua kategori, yaitu dampak fisik dan dampak mental/psikis. A.

Pencegahan penyalahgunaan narkoba pada fokus rehabilitasi dapat dilakukan dengan cara mendorong dan meningkatkan rasa percaya diri setiap remaja terhadap apa yang diinginkannya atau dengan kata lain apa yang dicita-citakan selama mendampinginya. Karena suatu saat lari dari masalah dengan cara yang tidak baik, salah satunya adalah penyalahgunaan narkoba. P. Dampak lingkungan merupakan dampak penyalahgunaan Narkoba pada remaja fokus rehabilitasi narkotika di Kecamatan Marindal 1 Patumbak Indonesia terhadap pergaulannya dan perubahan kehidupan sosialnya menjadi antisosial.

Faktor kurangnya iman merupakan permasalahan yang berakar pada penyalahgunaan narkoba dalam fokus rehabilitasi, penyalahguna narkoba yang kurang iman akan merasa senang menikmati dunianya tanpa beban apapun. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setelah direhabilitasi di Fokus Rehabilitasi Marindal 1, korban penyalahgunaan Napza mampu meningkatkan keberfungsian sosialnya pada kategori tinggi. Dengan melihat dampak sosial dari penyalahgunaan narkoba dalam skripsi ini, penelitian merupakan salah satu cara untuk mengatasi maraknya penyalahgunaan narkoba.

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan pemahaman kepada para pembaca khususnya tentang dampak sosial penyalahgunaan narkoba pada remaja Fokus Rehabilitasi Narkoba di Indonesia, Marindal 1, Kecamatan Patumbak.

PENUTUP

KESIMPULAN

Dampak tersebut terbagi dalam tiga kategori, yaitu dampak terhadap lingkungan, dampak terhadap perekonomian, dan dampak terhadap kesehatan. Namun pada dasarnya hubungan atau keluarga itu sendiri hanyalah faktor sekunder, dimana faktor utamanya terletak pada diri pelaku kekerasan terhadap anak itu sendiri, yang jelas-jelas sudah kehilangan kepercayaan dan putus asa. Namun secara umum faktor tersebut juga dapat dilihat dalam empat kategori, yaitu faktor lingkungan, faktor kurang percaya diri, faktor putus asa, dan faktor ketergantungan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya rasa putus asa, misalnya rasa putus asa untuk membahagiakan orang tua, rasa putus asa untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, dan sebagainya. 3) Fungsi sosial sangat diperlukan bagi korban penyalahgunaan narkoba. Hal ini menunjukkan bahwa Fokus Rehabilitasi mempunyai posisi strategis dan fungsi penting dalam meningkatkan keberfungsian sosial korban penyalahgunaan Napza, melalui berbagai bimbingan, kegiatan dan pendampingan. Mantan warga yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba setelah direhabilitasi setelah keluar dari Focus; sebagian kecil dari mereka masih kembali menggunakan narkoba karena berbagai permasalahan yang belum mampu mereka selesaikan sendiri, sehingga masih memerlukan dukungan dari semua pihak baik dari keluarga, rekan kerja, kolega dan masyarakat, bahkan dukungan dari staf Fokus Rehabilitasi.

Fokus rehabilitatif juga dapat mengoptimalkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi, karena pada saat yang sama, petugas dan staf monitoring dan evaluasi dapat memberikan motivasi dan dukungan moril kepada korban penyalahgunaan Napza pasca rehabilitasi yang bermasalah atau belum maksimal fungsi sosialnya.

SARAN

Gambar

Gambar 1 : Kerangka Konsep
Tabel 1 Kategorisasi
Tabel 2 Subjek Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya dukungan sosial, remaja penyalahgunaan narkoba memiliki motivasi untuk sembuh sehingga mereka akan kembali memiliki arti dalam kehidupannya.Adapun tujuan dalam penelitian