• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYALURAN DANA (AL-QARD)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENYALURAN DANA (AL-QARD) "

Copied!
116
0
0

Teks penuh

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Implementasi Fatwa Dewan Syariah Nasional No.19/DSN-MUI/IV/2001 tentang penyaluran dana Al-Qardh di BMT? Al - Hasanah Sekampung Lampung Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No.19/DSN-MUI/IV/2001 tentang Penyaluran Dana Al-Qardh di BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah kekayaan ilmu yang bermanfaat bagi Hukum Ekonomi Islam, khususnya terkait dengan Implementasi Fatwa Dewan Syariah Nasional tentang penyaluran dana Al-Qard di BMT Al- Hasanah Sekampung, Lampung Timur.

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi semua pihak terkait untuk mengetahui dan memahami implementasi Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI no. 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang Penyaluran Dana Al-Qard di BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur. Survei dilakukan karena masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan dan pelaksanaan penyaluran dana Al-Qardh di BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur. Al-Qardh adalah fasilitas distribusi yang disediakan oleh lembaga keuangan Islam untuk membantu usaha kecil.

Dalam penelitian ini secara khusus membahas implementasi Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No.19/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pengalokasian Dana Al-Qardh ke BMT AL-Hasanah Sekampung Lampung Timur. Pada Tabel 2, pembiayaan Al-Qarda di atas terjadi antara BMT Al-Hasanah dengan Ibu. Siti Alafiah. Pada Tabel 4 Pembiayaan Al-Qardh di atas dapat dilihat bahwa pembiayaan tersebut terjadi antara BMT Al-Hasanah Sekampung dengan Ny. Siti Aminah.

Dari data pada Tabel 5 yang disajikan di atas terlihat bahwa pembiayaan Al-Qardh terjadi antara BMT Al-Hasanah dengan Ibu Sulistiorini. Pada Tabel 7 terjadi pembiayaan Al-Qarda di atas antara BMT Al-Hasanah dengan Bpk. Paiman. Ketentuan dan Pelaksanaan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No.19/DSN-MUI/IV/2001 Tentang Penyaluran Dana Al-Qardh Pada BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur.

Kemudian dengan pandangan Ibu Sri Astuti memahami penerapan produk Al-Qarda di BMT Al-Hasanah. Menghapuskan seluruh atau sebagian kewajibannya Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa perhitungan pembiayaan Al-Qardh pada BMT Al-Hasanah telah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.19/DSN-MUI/IV /2001. Sebaiknya pihak BMT menambah pengetahuan tentang dana Al-Qarda agar dana Al-Qarda di BMT Al-Hasanah Sekampung sejalan dengan prinsip syariah.

PENDAHULUAN

LatarBelakangMasalah

PertanyaanPenelitian

TujuandanManfaatPenelitian

PenelitianRelevan

LANDASAN TEORI

Fatwa

  • PengertianFatwa
  • Dasar Hukum Fatwa
  • Kedudukan Fatwa
  • Mufti dan Mustafti

Dari sini dapat dipahami bahwa fatwa pada hakekatnya memberikan jawaban hukum terhadap masalah yang tidak terdapat dalam al-Qur'an atau hadis, atau menegaskan kembali posisi suatu masalah dalam pandangan ajaran Islam. Namun pengertian yang mengandung kedua unsur tersebut bukanlah merupakan prasyarat sebuah fatwa, karena dalam penjelasan berikut ini, menurut Qardhawi sendiri, terkadang fatwa tidak lahir dari suatu persoalan sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah, melainkan semata-mata sebagai pernyataan dan penjelasan agama. Al-Qur'an surat An-Nahl ayat 43 di atas merupakan aturan bagaimana memerintahkan seseorang untuk meminta sesuatu jika tidak ada atau membutuhkan kepastian hukum bagi orang yang mengetahuinya.

Dari dialog tersebut di atas antara Muadz bin Jabal dengan Nabi Muhammad SAW dapat disimpulkan bahwa selama ada nash yang mengatur sesuatu di dalam Al-Qur'an, maka dapat digunakan Al-Qur'an, jika tidak ada Al-Qur'an dalam Al-Qur'an, penggunaan hadits Rasulullah SAW, tidak ada aturannya atau jika tidak ada teks tertulis (dalil) maka diperlukan ijtihad. Hal ini terlihat dari perannya yaitu pertama mufti menyampaikan hadits Nabi, kedua mufti sebagai pengganti Rasulullah dalam menyampaikan hukum, dan ketiga mufti sebagai pencipta hukum dari satu. sisi karena menyampaikan hukum yang Allah kutip dalam Al-Qur'an atau hasil istinbath. Ketika timbul masalah baru yang tidak ada ketentuan hukumnya yang tegas (tegas), baik dalam Al-Qur'an, As-Sunnah dan Ijma', maupun dalam pendapat para fuqaha sebelumnya, maka fatwa merupakan salah satu pranata normatif. . yang berwenang untuk menjawab atau menentukan kedudukan hukum suatu perkara.

Dewan Syariah Nasional-MUI

  • Sejarah Lahirnya Dewan Syariah Nasional-MUI
  • Peran dan Tugas Dewan Syariah Nasional-MUI
  • Fatwa Dewan Syariah Nasional-MUI

Pembentukan Dewan Syariah Nasional merupakan langkah efektif dan koordinasi para ulama dalam menangani persoalan-persoalan yang berkaitan dengan masalah ekonomi dan keuangan. Dewan Syariah Nasional berperan proaktif dalam merespon dinamika perkembangan masyarakat Indonesia di bidang ekonomi dan keuangan. Membuat rekomendasi kepada lembaga keuangan syariah untuk menghentikan penyimpangan dari fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional.

Dewan Syariah Nasional merupakan lembaga bentukan MUI yang secara struktural berada di bawah MUI dan bertugas menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan ekonomi Islam, baik yang berkaitan langsung dengan lembaga keuangan Islam maupun lainnya. Fungsi utama Dewan Syariah Nasional adalah untuk mengawasi produk-produk lembaga keuangan Islam agar sesuai dengan Syariah Islam. Untuk keperluan pengawasan tersebut, Dewan Syariah Nasional membuat pedoman bagi produk Syariah yang diambil dari sumber hukum Islam.

Fungsi lain Dewan Syariah Nasional adalah melakukan penelitian dan memberikan fatwa terhadap produk-produk yang dikembangkan oleh lembaga keuangan syariah. Selain itu, Dewan Syariah Nasional bertugas memberikan rekomendasi kepada ulama yang akan ditetapkan sebagai Dewan Syariah Nasional pada lembaga keuangan syariah. Dewan Syariah Nasional dapat memberikan teguran kepada lembaga keuangan syariah apabila lembaga tersebut menyimpang dari pedoman yang telah ditetapkan.

Hal itu dilakukan jika Dewan Syariah Nasional telah menerima laporan dari Dewan Pengawas Syariah di lembaga terkait terkait hal tersebut. Berdasarkan beberapa uraian di atas, Dewan Syariah Nasional merupakan lembaga yang dibentuk oleh MUI, yang secara struktural berada di bawah MUI dan bertugas menangani masalah MUI. Pada prinsipnya, pembentukan Dewan Syariah Nasional dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan koordinasi para ulama dalam menanggapi isu-isu yang berkaitan dengan masalah ekonomi dan keuangan.

Dalam kaitan ini, lembaga keuangan diperbolehkan memungut biaya administrasi, sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang Al-Qardh, yang memperbolehkan pemberi pinjaman memungut biaya administrasi kepada anggota.

Penyaluran dana Al-Qard

  • Pengertian Penyaluran dana Al-Qard
  • Sumber-Sumber Dana Al-Qard
  • Rukun dan Syarat Pembiayaan Al-Qard
  • Prinsip-Prinsip Pembiayaan Al-Qard
  • Dasar Hukum Al-Qard

Pengeluaran dana atau pembiayaan adalah pemberian uang atau rekening yang dapat diselesaikan, berdasarkan perjanjian atau perjanjian antara bank dengan pihak lain yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau rekening tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan hasil atau bagi hasil. "54. Menurut bahasa, al-qard ialah memotong, yang bermaksud qard ialah sesuatu yang diberikan kepada seseorang yang suatu hari nanti kamu akan memintanya kembali. Menurut istilah fuqaha, Al-Qard memberi harta. kepada 'orang lain untuk kembali tanpa sebarang tambahan, Al-Qard dibenarkan secara sah dan dibenarkan oleh Syariah.

Al-Qard ialah pemberian harta kepada orang lain yang boleh dipungut atau dituntut semula mengikut jumlah wang yang dipinjam, tanpa sebarang tambahan atau pampasan yang diminta oleh bank Syariah. Definisi di atas dapat disimpulkan bahawa, Al-Qard ialah pengagihan dana atau pembiayaan yang bersumberkan institusi kewangan dengan tujuan untuk menyediakan dana kepada ahli yang memerlukan tanpa sistem perkongsian hasil, disebabkan pengagihan dana atau. Bank syariah atau institusi kewangan syariah lain memberikan pinjaman Al-Qard dalam akad Qardul Hasan, dengan tujuan sosial walaupun tidak ada pendapatan dari pinjaman ini, karena dalam penyaluran dana atau pembiayaan Al-Qard adalah sumber dana tidak datang. dari harta bank Syariah, tetapi dari sumber lain.60 Sumber dana berasal dari zakat, infaq, sadaqah dan sisa modal yang diperoleh oleh institusi kewangan Syariah, oleh itu institusi wasiat kewangan Syariah tidak dirugikan.

Dana pembiayaan Al-Qard adalah dana sosial seperti; zakat, infaq dan shadaqah.61 Dana sosial ialah dana yang diperoleh daripada penderma atau masyarakat pemberi sukarela yang tujuannya untuk membantu masyarakat kelas menengah bawah dalam keadaan susah. Sekiranya ahli BMT mengalami kemalangan dan tidak dapat membayar balik pinjaman, institusi kewangan boleh melepaskannya. Sumber dana Al-Qard dibenarkan daripada pihak ketiga, modal permulaan, dana khas yang disediakan oleh institusi kewangan syariah dan daripada pendapatan lain 63 Pendapatan ini termasuk;.

Hal ini menjelaskan bahwa sumber dana tersebut adalah dana fakir miskin karena dana tersebut berasal dari dana zakat, infak, dan sedekah dan lembaga keuangan dilarang mengambil manfaat darinya. Dana Al-Qardh dapat diperoleh dari modal LKS, keuntungan yang disisihkan LKS dan lembaga atau perorangan lain yang menitipkan LKS penyaluran infaknya. Antonio (2004) menawarkan pengertian Al-Qardh sebagai pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau dipulihkan.

Penerapan prinsip Al-Qard dalam perbankan syariah biasanya dilakukan untuk orang atau anggota yang sangat memerlukan dana terutama anggota kurang mampu atau usaha kecil.

METODE PENELITIAN

JenisdanSifatPenelitian

Sumber Data

Rusli, getiteld Tipologi Fatwa Era Modern dari Offline ke Online, 'n boek deur Andi Sofian Efendi getiteld Pengaruh Fatwa MUI terhadap Proses Kebijakan Pemerintah Indonesia, Ma'ruf Amin getiteld Fatwa dalam Regstelsel Islam , dan lain-lain.

TeknikPengumpulan Data

Metode dokumentasi adalah “pengumpulan data yang berasal dari tulisan atau dokumen”. 79 Tulisan atau dokumen ini terdiri dari buku, lembaran, formulir dan sebagainya. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, dokumentasi adalah “suatu cara yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber tertulis atau dokumen berupa buku, majalah, peraturan, risalah rapat, catatan harian dan sebagainya”.80.

TeknikAnalisa Data

maka dengan bertambahnya penderma sebagai sarana penyaluran pembiayaan Al-Qard, maka BMT Al-Hasanah dapat menambah sarana alokasi pembiayaan sebagai dana khusus yang bertujuan untuk saling membantu. Dalam pelaksanaan pembiayaan Al-Qard di BMT Al-Hasanah, penyelidik akan menganalisis sama ada pengiraan pembiayaan Al-Qard telah sesuai dengan melampirkan data ahli dengan membuat bayaran ansuran pembiayaan Al-Qard. Berdasarkan jadual di atas, dapat dilihat bahawa ahli Al-Qard BMT Al-Hasnah mempunyai kehidupan ekonomi dan pekerjaan yang berbeza.

Dalam Jadual Pembiayaan Al-Qard 6 di atas, dinyatakan bahawa BMT Al-Hasanah menawarkan ansuran pokok sebanyak Rp.50,000 sebulan dengan persetujuan kedua-dua pihak dan tempoh pembayaran balik pembiayaan adalah 12 bulan. Berdasarkan hasil kajian yang dijalankan oleh pengkaji bersama responden berkenaan produk pembiayaan Al-Qard di BMT Al-Hasanah mengenai tajuk masalah ini melalui temu bual bersama En. Sukaton sebagai Pengerusi BMT Al-Hasnah Cawangan di Lampung Timur. . Dalam perjanjian Al-Qard juga terdapat beberapa peruntukan yang dibuat oleh BMT Al-Hasanah Sekampung antaranya ialah anggota yang cacat atau fakir.

HASILPENELITIAN

Profil BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur

  • Sejarah Berdirinya BMT Al-Hasanah
  • Visi dan Misi BMT Al-Hasanah
  • Struktur Organisasi BMT Al-Hasanah
  • Produk-Produk BMT Al-Hasanah

Pelaksanaan Pembiayaan Al-Qard di BMT Al-Hasanah Sekampung

  • Sektor Pelaksanaan Pembiayaan Al-Qard
  • Sumber Dana Al-Qard
  • Proses Pengajuan Anggota Dalam Pembiayaan Al-Qard
  • Syarat-Syarat Pembiayaan Al-Qard
  • Kriteria Pertimbangan BMT Memberikan Dana Al-Qard Pada
  • Perhitungan Pembiayaan Al-Qarddi BMT Al-Hasanah

Implementasi Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI

Referensi

Dokumen terkait

23 LEGISLATIVE ASSEMBLY OF THE NORTHERN TERRITORY WRITTEN QUESTION Mr Higgins to the Chief Minister, Minister for Aboriginal Affairs, Minister for Northern Australia, Minister for