• Tidak ada hasil yang ditemukan

penyebab rendahnya minat baca siswa kelas viiia

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penyebab rendahnya minat baca siswa kelas viiia"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENYEBAB RENDAHNYA MINAT BACA SISWA KELAS VIIIA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 22 DESA SARI MULYA

KECAMATAN RIMBO ILIR KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI

Siti Yulaikah1 Liza Husnita2 Ranti Nazmi3

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

Background of the research is lower interested student for reading historical subject in SMPN 22 Sari Mulya subdistrict Rimbo Illir Tebo province Jambi. Interested for reading is for undrstanding word to word and content of the meaning in context,so reader can understand what they read,in fact based of the research most of students SMPN 22 Sari Mulya subdistrict Rimbo Illir Tebo province Jambi very low to visit library and read seriously in their home. Function of research for know various reason low is interested reading students of class VIIIA toward In social studies learning in SMPN 22 Sari Mulya subdistrict Rimbo Illir Tebo province Jambi. Kind of research is ekspasfacto uses a quantitative approach to research site in SMPN 22 Sari Mulya subdistrict Rimbo Illir Tebo province Jambi. The informan are teacher, the student. Data collection techniques are observation, interviews, documentation. These data were processed using triangulation is checking the validity of the data. Based of the research can be seen that various reason low is interested reading students of class VIIIA toward In social studies learning are internal and external factor.internal f actor is motivate from theirself, interested reading can growing with mental of developing,interest to read fluence from preparing students for study and emotiona,external factor can get neighborhood, family and school. Based of the result research can conclude that various reason low is interested reading students of class VIIIA toward In social studies learning in SMPN 22 Sari Mulya subdistrict Rimbo Illir Tebo province Jambi because the students think material socia subject more difficult for understand and causes by two factors are (1) internal factor and (2)external factor.

Keywords: various reason low is interested reading students

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI SumateraBarat

3 Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI SumateraBarat

(2)

2 PENDAHULUAN

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka akan semakin besar minat. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih menyukai suau hal dari pada hal lainya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Siswa memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Slameto (2010:180)

Minat membaca dan kegemaran membaca merupakan perwujudan dari minat seseorang, dengan memiliki minat dan kegemaran membaca maka seseorang akan memiliki wawasan yang lebih luas dan dapat menambah ilmu pengetahuan, dalam minat membaca pada mata pelajaran IPS sebagian besar siswa masih banyak yang kurang berminat dalam membaca materi pembelajaran IPS menurut pengakuan siswa alasan siswa kurang minat membaca adalah karena materi IPS terlalu banyak dan banyak istilah-istilah yang kurang dimengerti oleh siswa, dan berdasarkan pengakuan guru mata pelajaran IPS di SMP N 22 ketika siswa ditanya mengenai materi yang akan diajarkan yang sebelumnya sudah ditugaskan oleh guru kepada siswa untuk tugas membaca dirumah mengenai materi pelajaran selanjutnya sebagian besar siswa menjawab tidak tahu dengan alasan belum membaca, padahal siswa telah di fasilitasi buku LKS IPS selain itu perpustakaan sekolah juga menyediakan buku-buku lainya yang berkaitan dengan materi IPS.

Berdasarkan observasi awal dan selama Praktek Lapangan Kependidikan (PLK) di kelas VIII SMP Negeri 22 Desa Sari Mulya Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi ternyata siswa kelas VIIIA yang paling rendah minat bacanya terhadap mata pelajaran IPS, hal ini dibuktikan dengan kunjungan siswa kelas VIIIA

keperpustakaan lebih rendah dari kelas VIII yang lainya selain itu setiap guru memberikan tugas untuk membaca dirumah kepada seluruh kelas VIII maka kelas VIIIA lah yang banyak tidak membaca, rendahnya kunjungan siswa kelas VIIIA dapat dilihat pada tabel berikut ini:

No Kelas Jumlah

Kunjungan Perpustakaan

1 VII A 27 81%

2 VII B 25 80%

3 VII C 30 80%

4 VIIIA 30 46%

5 VIIIB 31 81%

6 VIIIC 28 71%

7 IX A 30 83%

8 IX B 31 87%

9 IX C 29 86%

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan mengungkapkan faktor-faktor penyebab rendahnya minat baca siswa kelas VIIIA terhadap mata pelajaran IPS Di SMP Negeri 22 Desa Sari Mulya Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi.

Tulisan terdahulu diantaranya yaitu Delfi Anggraini 2013 Universitas Negeri Padang,“Gambaran Minat Belajar IPS Sejarah Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan studi evaluatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Pancung Soal dalam pembelajaran sejaran sebagian besar siswa memiliki rasa ingin tahu serta bersifat acuh tak acuh terhadap apa yang sedang dipelajari. Disebabkan karena guru tidak mampu memvariasikan metode pembelajaran, guru hanya menggunakan metode ceramah saja. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama- sama membahas tentang minat sedangkan perbedaanya adalah penelitian ini membahas mengenai minat belajar sedangkan penulis membahas tentang minat baca.

Dahlia Wati 2013 STKIP PGRI Sumatera Barat,“Tinjauan Tentang Minat Belajar Siswa Kelas XI1 Pada PembelajaranSejarah

1

(3)

3 di SMA Negeri 2 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan studi evaluatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa minat belajar pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 2 Lengayang sebagian besar masih rendah dan hanya beberpa orang yang berminat untuk belajar. Oleh sebab itu, guru mata pelajaran sejarah hendaknya harus mampu melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan cara memvariasikan berbagai metode pembelajaran. Sehingga akhirnya siswa tidak dapat bosan belajar sejarah. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama membahas tentang minat sedangkan perbedaanya adalah penelitian ini membahas mengenai minat belajar sedangkan penulis membahas tentang minat baca.

Drifce Jasmaini 2013 STKIP PGRI Sumatera Barat,“ Minat Siswa Kelas VIII Untuk Mengunjungi Perpustakaan Di SMP Negeri 9 Padang”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa minat siswa mengunjungi perpustakaan dilihat dari perhatian, kemauan, rasa simpati dan rasa senang termasuk cukup baik. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama membahas tentang minat sedangkan perbedaanya adalah penelitian ini membahas mengenai minat siswa dalam mengunjungi perpustakaan sedangkan penulis membahas tentang minat baca.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode kualitatif karena penelitian ini mengungkap penyebab rendahnya minat baca siswa kelas VIIIA terhadap terhadap mata pelajaran IPS di SMP Negeri 22 Desa Sari Mulya Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari manusia dan perilaku yang dapat diamati. Lufri (2007:57)

Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Pengumpulan data dilakukan dengan observasi (pengamatan) dengan melakukan observasi maka peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut dan dengan melakukan observasi maka data yang diperoleh lebih lengkap. Marshall dalam Sugiyono (2009:310), dengan melakukan pengamatan dilapangan peneliti tidak hanya data tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi dan merasakan suasana situasi sosial yang di teliti.

Sugiyono (2009:314) b. Wawancara

Setelah observasi maka wawanca, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Lexy J. Moleong (2008: 186). Dengan melaukan wawancara antara peneliti dengan informen sehingga dapat mengungkapkan jawaban yang lebih mendalam. Dalam hal ini peneliti akan melakukan wawanca dengan siswa, guru mata pelajaran IPS, wakil kurikulum dan kepala sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa alat wawancara berupa catatan lapangan, panduan wawancara dan penulis langsung menuliskan hasil wawancara kedalam catatan. Dalam penelitian ini yang diwawancarai adalah siswa, guru mata pelajaran IPS, wakil kurikulum, Kepala sekolah, orang tua siswa serta pegawai perpustakaan.

c. Studi Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen dapat berbentuk tulisan atau gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.

Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

2

(4)

4 Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan lebih kredibel atau dapat dipercya kalau didukung dengan dokumentasi. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah gambar atau foto dan catatan lapangan.

Analisis data dilakukan dengan 4 cara yaitu : 1. Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui observasi yang dilakukan di kelas VIIIA SMP Negeri 22 Desa Sari Mulya Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo. Untuk melihat penyebab rendahnya minat baca siswa terhadap mata pelajaran IPS maka dilakukan wawancara dengan siswa, guru mata pelajaran IPS, wakil kurikulum dan kepala sekolah secara mendalam, kemudian juga melalui dokumentasi.

2. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, seperti di kemukakan oleh Sugiyono (2009:338) semakin lama peneliti dilapangan maka jumlah data akan lebih banyak, kompleks dan rumit. Maka dari itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum dan memilih hal-hal yang penting di cari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila di perlukan.

3. Penyajian Data

Setelah reduksi data maka dilakukan penyajian data kedalam bentuk tulisan, melalui penyajian data tersebut maka maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan sehingga akan semakin mudah difahami.

4. Penarikan Kesimpulan

Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif menurut Miles And Huberman

dikutip dari Sugiyono (2009:345) yaitu penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

.

PEMBAHASAN

Minat Baca Siswa Kelas VIIIA Terhadap Mata Pelajaran IPS Di Smp Negeri 22 Desa Sari Mulya Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi sangat rendah karena siswa menganggap materi IPS itu terlalu sulit dan susah untuk difahami.

Ada dua faktor yang mempengaruhi penyebab rendahnya minat baca siswa yang pertama faktor internal dan yang kedua faktor eksternal.

(1). Faktor Internal

a.Minat membaca tumbuh bersama perkembangan mental

Minat berubah seiring dengan perkembangan fisik dan mental yang juga mengalami perubahan, jenis bahan bacaanpun akan berubah seiring dengan level dan perkembangan dan kematangan pribadi. (Dalman 2013:149)

Seseorang tidak dapat memperoleh minat sebelum fisik dan mentalnya siap dengan kesiapan fisik seperti mata yang normal, kemampuan yang baik dan badan yang sehat maka proses perangkaian huruf menjadi katapun akan dilakukan dengan baik dan dengan kesiapan mental maka seseorang akan mampu menangkap makna dan maksud rangkaian huruf dan kata dari materi atau bahan bacaan yang dibacanya. kesiapan mental sangat penting dalam minat baca seseorang jika mental tidak siap maka minat dalam membacapun akan rendah.

3

(5)

5 Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dapat disimpulkan bahwa kesiapan mental dan fisik itu sangat diperlukan dalam proses membaca, jika fisiknya siap tetapi mentalnya tidak siap maka seseorang susah untuk memahami kalimat demi kalimat dan akan mengakibatkan seseorang tersebut akan rendah minat membacanya.

b.Minat membaca bergantung pada kesiapan belajar

Kesempatan belajar anak yang paling tinggi adalah dilingkungan rumah dimana lingkungan rumah merupakan stimulus paling awal dan tempat belajar paling utama bagi anak untuk belajar membaca dan

mempertahankanya dan kemudian menjadi suatu kebiasaan. (Dalman 2013:149)

Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar karena dengan adanya kesiapan maka hasil belajarpun akan lebih baik. Tetapi sebaliknya jika kesiapan kurang baik maka tentu hasil belajarpun kurang baik pula.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti kesiapan belajar merupakan hal yang paling penting dalam membaca, karena dengan kesiapan siswa akan membaca lebih baik, jika kesiapan siswa tidak ada maka minat membaca siswapun akan rendah hal ini terbukti pada siswa yang minat bacanya rendah karena kesiapan belajarnya kurang baik.

c.Minat membaca dipengaruhi oleh bobot emosi

Seseorang yang telah menemukan manfaat dari kegiatan membaca akan menimbulkan reaksi positif yang akan membuat orang tersebut ingin mengulanginya lagi dan lagi sehingga kesenangan emosi yang mendalam pada aktivitas membaca akan menguatkan minat baca. (Dalman 2013:149)

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti bahwa bobot emosi sangat berperan penting dalam minat membaca seseorang atau siswa, karena jika seseorang membaca sesuatu dan merasa apa yang dibaca itu mendatangkan hal yang positif bagi

dirinya maka seseorang tersebut akan mengulanginya lagi dan lagi, tetapi jika seseorang dalam membaca sudah merasa bosan maka seseorang itu akan beranggapan bahwa membaca itu hanya membuat pusing saja dan akibatnya seseorang tersebut akan malas membaca dan malas juga untuk mengulanginya lagi.

(2).Faktor eksternal.

a. Dalam lingkungan keluarga

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dapat disimpulkan bahwa peranan orang tua sangat penting dalam meningkatkan minat anak untuk membaca, tanpa adanya perhatian dan arahan dari orang tua maka anak akan merasa dirinya malas dan memiliki minat yang sangat rendah dalam membaca, seperti yang terjadi pada siswa mereka rendah minat membacanya karena kurang perhatian dari orang tua.

b. Lingkungan sekolah 1). metode guru mengajar

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti guru di SMP N 22 ini cenderung menggunakan metode ceramah saja, dan siswapun merasa bosan, akibatnya siswapun kurang berminat unuk membaca. Peran guru sangat penting untuk menciptakan suasana yang tidak membosankan bagi siswa, karena untuk membangkitkan minat siswa maka seorang guru harus berusaha lebih keras lagi dengan cara menggunakan berbagai metode agar siswa tertarik dan tidak merasa bosan. Tetapi pada kenyataanya kebanyakan guru yang ditemui hanya menggunakan metode ceramah saja, dengan hanya ceramah saja itu tidak dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih berekspresi seperti maju ke depan untuk diskusi, dengan diskusi maka siswa akan termotivasi dan berminat untuk membaca materi, karena tidak semua materi cocok dengan mengunakan metode ceramah saja.

2). Sarana dan prasarana

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti Sarana dan prasarana

4

(6)

6 sangatlah penting didalam sekolah demi berlangsungnya proses pembelajaran, dengan adanya sarana dan prasarana yang lengkap maka siswapun akan termotivasi dan minat mereka tidak rendah, didalam suatu sekolah jika sarana dan prasarana tidak lengkap maka siswapun akan merasa malas untuk berkunjung untuk meminjam buku keperpustakaan apalagi untuk membaca seperti yang terjadi SMP N 22 Tabupaten Tebo.

KESIMPULAN

Penyebab rendahnya minat baca siswa kelas VIIIA terhadap mata pelajaran IPS Di SMP Negeri 22 Desa Sari Mulya Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi adalah sebagai berikut:

Minat baca siswa sangat rendah karena siswa menganggap materi IPS itu terlalu sulit dan susah untuk difahami.

Faktor internal

Minat membaca tumbuh bersama perkembangan mental

Jika fisiknya siap tetapi mentalnya tidak siap maka seseorang susah untuk memahami kalimat demi kalimat dan akan mengakibatkan seseorang tersebut akan rendah minat membacanya.

Minat membaca bergantung pada kesiapan belajar

Kesiapan belajar merupakan hal yang paling penting dalam membaca, karena dengan kesiapan siswa akan membaca lebih baik, jika kesiapan siswa tidak ada maka minat membaca siswapun akan rendah hal ini terbukti pada kelas VIIIA yang minat bacanya rendah karena kesiapan belajarnya kurang baik.

Minat membaca dipengaruhi oleh bobot emosi

Seseorang dalam membaca sudah merasa bosan maka seseorang itu akan beranggapan bahwa membaca itu hanya membuat pusing saja dan akibatnya seseorang tersebut akan malas membaca dan malas juga untuk mengulanginya lagi.

Faktor eksternal

Dalam lingkungan keluarga. Tanpa adanya perhatian dan arahan dari orang tua maka anak akan merasa dirinya malas dan memiliki minat yang sangat rendah dalam membaca.

Dalam lingkungan sekolah, metode mengajar guru. Ceramah saja itu tidak dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih berekspresi seperti maju ke depan untuk diskusi, dengan diskusi maka siswa akan termotivasi dan berminat untuk membaca materi, karena tidak semua materi cocok dengan menghunakan metode ceramah saja.

Sarana dan prasarana yang lengkap maka siswapun akan termotivasi didalam suatu sekolah jika sarana dan prasarana tidak lengkap maka siswapun akan merasa malas untuk berkunjung untuk meminjam buku keperpustakaan apalagi untuk membaca.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina.2008.Pembelajaran Keterampilan Membaca. Padang: UNP Press

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Harun Iskandar. 2010. Tumbuhkan MinatKembangkan Bakat. ST Book

Henry Guntur Tarigan. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa

Henry Guntur Tarigan. Aceng Ruhendi Saifulah & Kholid A. Harnas. 2011.

Membaca Dalam Kehidupan. Bandung:

Angkasa

Lufri. 2007. Kiat Memahami dan Melakukan Penelitian. Padang: UNP Press

Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Nasution. 2004. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Rudy Gunawan. 2011. Pendidikan IPS (Filosofi, Konsep dan Aplikasi) . Jakarta:

Alfabeta

5

(7)

7 Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta Syaiful Sagala. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta

Umar Tirtarahardja. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Dahlia Wati. Tinjauan Tentang Minat Belajar Siswa Kelas XI 1 Pada Mata

Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 2 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

Skripsi STKIP PGRI 2013.

Delfi Anggraini. Gambaran Minat Belajar IPS Sejarah Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan. Skripsi Universitas Negeri Padang 2013.

Drifce Jasmaini. Minat Siswa Kelas VIII Untuk Mengunjungi Perpustakaan Di SMP Negeri 9 Padang. Skripsi STKIP PGRI 2013.

6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa: 1 Bentuk masalah dalam Baca Tulis dan Al-Qur’an merupakan masalah yang dialami oleh siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Batanghari, 2