PENDAHULUAN
Rumusan masalah
Bagaimana pandangan Shulh dalam menyelesaikan konflik keluarga sopir bus di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Manfaat praktis yang dapat diperoleh adalah penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan praktis dalam masyarakat hukum tentang bagaimana cara menyelesaikan konflik, dan bagaimana pandangan shulh dalam menyelesaikan konflik keluarga antar sopir bus di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban Sukoharjo. Daerah.
Kerangka Teori
Sedangkan pengertian perkawinan menurut hukum Islam adalah perkawinan yaitu suatu akad yang sangat kuat atau mitsaaqan ghalidzan untuk menaati perintah Allah SWT dan pelaksanaannya merupakan ibadah. Keluarga merupakan suatu lingkungan yang didalamnya terdapat beberapa orang yang masih mempunyai hubungan kekerabatan dan disatukan oleh darah. Keluarga diartikan sebagai sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah yang masih mempunyai hubungan darah atau hubungan darah karena perkawinan, kelahiran, pengangkatan anak dan sebagainya.
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang belum menikah disebut keluarga rohani. Konflik adalah konflik atau perdebatan yang diekspresikan antara setidaknya dua pihak yang saling bergantung, dimana mereka saling memandang karena ketidaksesuaian tujuan, kurangnya rasa timbal balik yang menyenangkan dan campur tangan pihak lain dalam mencapai tujuan. 15 Damayanti Wardyaningrum, “Komunikasi untuk Penyelesaian Konflik dalam Keluarga: Orientasi Percakapan dan Orientasi Kepatuhan”, Seri Lembaga Sosial Al-Azhar Indonesia, (Jakarta), Vol.
Shulh dalam istilah Arab berarti meredakan perselisihan, menyelesaikan perselisihan, sedangkan Shulh menurut istilah berarti semacam kontrak atau perjanjian untuk mengakhiri perselisihan/pertengkaran antara dua pihak yang bertikai secara damai. Shulh sebagai sarana mewujudkan perdamaian dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang bertikai atau pihak ketiga yang berusaha membantu para pihak menyelesaikan perbedaannya, dengan melibatkan proses negosiasi dan rekonsiliasi.
Tinjauan Pustaka
Disertasi ini menjelaskan tentang implementasi keluarga Sakinah di kalangan keluarga TNI di Desa Pucangan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, serta upaya keluarga TNI membentuk keluarga Sakinah. Yang membedakan pernyataan peneliti dengan pernyataan Ika Novita Sari adalah peneliti menggunakan konflik keluarga sebagai penelitian penelitiannya, sedangkan Ika Novita Sari menggunakan keluarga Sakinah sebagai penelitian penelitiannya. Penelitian Syifa Indira Kusuma membahas tentang konsep keluarga sakinah dari sudut pandang hakim di pengadilan agama Surakarta dan praktik pembentukan keluarga sakinah di keluarga hakim di pengadilan agama Surakarta.18 Kesepakatannya adalah keduanya membahas mengenai konsep keluarga sakinah. keluarga, yang membedakan penelitian terdahulu dengan disertasi ini adalah penelitian itu.
Tesis ini menjelaskan konsep keluarga sakinah dari sudut pandang hakim di Pengadilan Agama Surakarta dan praktik pembentukan keluarga sakinah di keluarga hakim di Pengadilan Agama Surakarta. 18 Syifa Indira Kusuma, “Praktik Pembentukan Keluarga Sakinah pada Keluarga Hakim Pengadilan Agama (Kajian Hakim Pengadilan Surakarta)”, skripsi yang belum diterbitkan, Program Studi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah, IAIN Surakarta, Surakarta, 2021. Ketiganya skripsi yang ditulis oleh Fauzia Awaludin, “Konsep Keluarga Sakinah dalam Hubungan Jarak Jauh Berdasarkan Tinjauan Hukum Islam (Studi Kasus Kru Bus PT. Selamat Sugeng Rahayu)”.
Selamat kepada Sugeng Rahayu yang telah mencapai keharmonisan rumah tangga dalam hubungan jarak jauh dan mengetahui pandangan-pandangan berdasarkan Kompilasi Hukum Islam.19 Kemiripannya adalah keduanya berbicara tentang keluarga. Yang membedakan penelitian terdahulu dengan disertasi ini adalah penelitian kajiannya. Yang membedakan pernyataan peneliti dengan pernyataan Fauzia Awaludin adalah peneliti menggunakan konflik keluarga sebagai kajian penelitian sedangkan Fauzia Awaludin menggunakan keluarga Sakinah sebagai kajian penelitian. Keempat, jurnal penelitian Damayanti Wardyaningrum dari Universitas Al Azhar Indonesia yang berjudul “Komunikasi untuk Resolusi Konflik dalam Keluarga: Orientasi Percakapan dan Orientasi Kepatuhan”.
Jurnal ini menjelaskan bagaimana menyelesaikan konflik dalam komunikasi keluarga dengan orientasi percakapan dan orientasi percakapan pada ketaatan. Yang membedakan tesis peneliti dengan jurnal Damayanti Wardyaningrum adalah peneliti menggunakan objek keluarga sopir bus, sedangkan Damayanti Wardyaningrum menggunakan remaja usia SMA, laki-laki dan perempuan yang tinggal bersama orang tuanya. Jurnal ini membahas tentang faktor-faktor penyebab konflik pada penerima bansos dan mengetahui peran pendamping sosial dalam menyelesaikan konflik antar penerima bansos Program Keluarga Harapan di Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah.21 Kesepakatannya adalah mereka keduanya membahas konflik.
Majalah ini menjelaskan faktor-faktor penyebab konflik antar penerima kesejahteraan dan memahami peran pekerja sosial. 21 Aulia Sholichah, dkk., “Peran Pendamping Sosial dalam Penanganan Konflik Keluarga bagi Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan”, Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis (Purwokerto), vol. Yang membedakan tesis peneliti dengan jurnal Aulia Sholichah, dkk, adalah peneliti menggunakan keluarga sopir bus sebagai objeknya, sedangkan Aulia Sholichah, dkk, menggunakan keluarga penerima bantuan sosial dari Keluarga Harapan. Program.
Metode Penelitian
Berdasarkan tema di atas, peneliti menemui keluarga sopir bus untuk dijadikan informan untuk penelitian lebih lanjut tentang bagaimana resolusi konflik dilakukan. Data primer merupakan sumber data utama yang dapat digunakan sebagai jawaban atas masalah penelitian.22 Sumber data yang digunakan adalah hasil penelitian lapangan yang dilakukan peneliti, yaitu melalui metode wawancara dengan beberapa pertanyaan, yang akan digunakan sebagai referensi dalam penelitian tersebut. Sumber data sekunder merupakan bahan yang digunakan untuk menunjang sumber data primer agar landasannya lebih kuat.
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2022 di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Wawancara adalah pertemuan antara pewawancara dan orang yang diwawancarai untuk memberi atau menerima informasi tertentu 24 Dalam penelitian ini penulis mengajukan beberapa pertanyaan yang dipersiapkan untuk ditanyakan kepada narasumber yaitu keluarga sopir bus di desa Wirun. , Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dokumentasi adalah suatu teknik pencarian data berupa surat, dokumen, buku atau foto yang berkaitan dengan masalah yang diteliti 25 Dalam hal ini dokumen dapat berupa beberapa catatan penting baik berupa file atau foto, atau objek lain yang dapat dijadikan referensi data. relevan bila datanya mengarah pada topik yang sama dengan judul yang diangkat peneliti.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis data interaktif karena data yang dikumpulkan bersifat kualitatif. Analisis data adalah proses pencarian dan pengumpulan data secara sistematis melalui wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi agar temuannya dapat dengan mudah dipahami dan diinformasikan oleh orang lain atau pembaca. Penyajian data sendiri merupakan suatu proses dimana penulis atau peneliti menjelaskan seluruh data yang ditemukan selama proses penelitian.
Dalam penelitian tersebut terdapat gambaran wawancara pada keluarga supir bus. Resolusi konflik pada keluarga supir bus. Kesimpulan yang diharapkan dalam penelitian kualitatif adalah akan adanya penemuan baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Sistematika Penulisan
Pernikahan
- Pengertian Pernikahan
Keluarga
- Pengertian Keluarga
- Hak dan Kewajiban Keluarga
- Peran dan Fungsi Keluarga
Menyatakan bahwa penelitian tesis ini berjudul “RESOLUSI KONFLIK DALAM KELUARGA PENGEMUDI BUS PERSPEKTIF SHULH (Studi Kasus Di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo)”. RESOLUSI KONFLIK PADA KELUARGA PENGEMUDI BUS PERSPEKTIF (Studi Kasus di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo)”. RESOLUSI KONFLIK PADA KELUARGA PENGEMUDI BUS PERSPEKTIF (STUDI KASUS DI DESA WIRUN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO)”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konflik keluarga sopir bus diselesaikan di desa Wirun dan mengetahui bagaimana perspektif Shulho. Dalam upaya menyelesaikan perselisihan keluarga, sopir bus di desa Wirun sejalan dengan pandangan Shulho. Meski akhirnya ia kembali bekerja sebagai sopir bus karena merasa nyaman dengan pekerjaan tersebut.
Saat bekerja sebagai sopir bus, seringkali terjadi konflik, baik dari pihak suami maupun dari pihak istri. Keluarga sopir bus berusaha dengan berbagai cara untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul demi menjaga kelestarian keluarga dan mencari jalan keluar dari masalah tersebut. Pandangan Shulh Terhadap Penyelesaian Konflik Keluarga Sopir Bus di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.
Dilihat dari perbedaan jenis perjanjian damai (Shulh), maka penyelesaian konflik keluarga sopir bus di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo termasuk dalam Perdamaian antara suami dan istri. Metode penyelesaian konflik yang digunakan oleh keluarga Sopir Bus terbagi menjadi Litigasi dan Non Litigasi, dalam kasus Litigasi terjadi pada keluarga Tn. Aris dan Ny. Sari terjadi. Selain upaya penyelesaian konflik, ada pola yang dilakukan keluarga sopir bus.
Konflik
- Pengertian konflik
- Konflik Menurut Sifatnya
- Cara penyelesaian konflik
- Gaya penyelesaian konflik
- Konflik keluarga dalam Islam
Shulh
- Pengertian Shulh
- Dasar Hukum Shulh
- Rukun dan Syarat Shulh
- Macam-macam Shulh
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
Deskripsi Subjek
Konflik Keluarga Pengemudi Bus di Desa Wirun
Konflik destruktif ini hanya terjadi pada keluarga Bapak. Aris dan Ny. Sari terjadi, karena konflik kekerasan yang ditimbulkan oleh Pak. Aris dibawa keluar, maksudnya Ny. Sari dan Pak. Aris tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi, oleh Pak. Bukan untuk menasihati Aris. Konflik konstruktif ini terjadi di keluarga Tn. Agus dan Ny. Anik, Pak. Widodo dan Ny. Ya, Pak. Joko dan Ny. Eni dan keluarga Bpk. Bambang dan Ny. Bibi. Cara ini diselesaikan oleh keluarga Tn. Agus dan Ny. Anik, Pak. Widodo dan Ny. Ya, Pak. Joko dan Ny. Eni, dan keluarga Bpk. Bambang dan Ny. Bibi.
Pola pendirian dengan cara ini adalah oleh Pak. Widodo dan Ny. Endah, serta Pak. Bambang dan Ny. keluarga, dilaksanakan. Pola pendirian dengan cara ini adalah oleh Pak. Joko dan Ny. Eni, serta Pak. Aris dan Ny. Sari tampil. Dalam permasalahan ini, keluarga Bapak Widodo dan Ibu Endah menggunakan gaya penyelesaian konflik kolaboratif dan intervensi orang ketiga.
Penyelesaian permasalahan dengan Shulha ini hanya terjadi pada keluarga Pak Widodo dan Ibu Endah, keluarga Pak Bambang dan Ibu Tanti, keluarga Pak Joko dan Ibu Eni serta keluarga Pak Agus dan Bu Anika.
ANALISIS PENYELESAIAN KONFLIK KELUARGA