• Tidak ada hasil yang ditemukan

penyimpangan asumsi klasik - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "penyimpangan asumsi klasik - Spada UNS"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENYIMPANGAN

ASUMSI KLASIK

(2)

EVALUASI

• Kehadiran 10%

Attitude 10%

• Tugas/Kuis 20%

• Ujian 60%

(3)

Asumsi-asumsi klasik

• Jika hasil regresi telah memenuhi asumsi-asumsi regresi maka nilai

estimasi yang diperoleh akan bersifat BLUE: (Best Linear Unbiased

Estimator)

(4)

Gauss-Markov Theorem

• BLUE: (Best Linear Unbiased Estimator)

Adalah asumsi yang dikembangkan oleh Gauss dan Markov, yang

kemudian teori tersebut terkenal dengan sebutan Gauss-Markov Theorem.

(5)

Best dimaksudkan sebagai terbaik

• Hasil regresi dikatakan Best apabila garis regresi yang dihasilkan guna melakukan estimasi atau peramalan

dari sebaran data, menghasilkan error yang terkecil.

(6)

Linear

• Linear dalam model artinya model yang digunakan dalam analisis

regresi telah sesuai dengan kaidah model OLS dimana variabel-variabel penduganya hanya berpangkat satu.

• Sedangkan linear dalam parameter menjelaskan bahwa parameter yang

dihasilkan merupakan fungsi linear dari sampel

(7)

Unbiased atau tidak bias, suatu

estimator dikatakan unbiased jika nilai harapan dari estimator b sama dengan nilai yang benar dari b. Artinya, nilai

rata-rata b = b. Bila rata-rata b tidak sama dengan b, maka selisihnya itu disebut dengan bias.

(8)

10 asumsi yang menjadi syarat penerapan OLS,

• Asumsi 1: Linear regression Model.

• Model regresi merupakan hubungan linear dalam parameter.

• Y = a + bX +e

(9)

• Untuk model regresi:

Y = a + bX + c𝑋2+ e

• Walaupun variabel X dikuadratkan, ini tetap merupakan regresi yang linear

dalam parameter sehingga OLS masih dapat diterapkan.

(10)

• Asumsi 2: Nilai X adalah tetap

dalam sampling yang diulang-ulang (X fixed in repeated sampling).

• Tepatnya bahwa nilai X adalah nonstochastic (tidak random).

(11)

• Asumsi 3: Variabel pengganggu e

memiliki rata-rata nol (zero mean of disturbance).

(12)

• Asumsi 4: Homoskedastisitas, atau variabel pengganggu e memiliki

variance yang sama sepanjang

observasi dari berbagai nilai X. Ini

berarti data Y pada setiap X memiliki rentangan yang sama. Jika

rentangannya tidak sama, maka disebut heteroskedastisitas

(13)

• Asumsi 5: Tidak ada otokorelasi antara variabel e pada setiap nilai xi dan ji (No autocorrelation between the

disturbance).

(14)

• Asumsi 6: Variabel X dan disturbance e tidak berkorelasi.

(15)

• Asumsi 7: Jumlah observasi atau besar sampel (n) harus lebih besar dari

jumlah parameter yang diestimasi.

(16)

• Asumsi 8: Variabel X harus memiliki variabilitas. Jika nilai X selalu sama sepanjang observasi maka tidak bisa dilakukan regresi.

(17)

• Asumsi 9: Model regresi secara benar telah terspesifikasi.

• Artinya, tidak ada spesifikasi yang bias, karena semuanya telah terekomendasi atau sesuai dengan teori.

(18)

• Asumsi 10. Tidak ada multikolinearitas antara variabel penjelas. Jelasnya kolinear antara variabel penjelas tidak boleh sempurna atau tinggi.

• meskipun nilai t sudah signifikan ataupun tidak signifikan, keduanya tidak dapat memberi

informasi yang sesungguhnya.

(19)

• Untuk memenuhi asumsi-asumsi di atas, maka estimasi regresi

hendaknya dilengkapi dengan uji-uji yang diperlukan, seperti:

• uji normalitas, autokorelasi, heteroskedastisitas, atupun

multikolinearitas.

(20)

• Secara teoretis model OLS akan

menghasilkan estimasi nilai parameter model penduga yang sahih bila

dipenuhi asumsi Tidak ada Autokorelasi, Tidak Ada

Multikolinearitas, dan Tidak ada Heteroskedastisitas.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Penelitian Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan guna memenuhi syarat uji regresi, oleh karenanya dapat ditemukan hasil sebagai berikut: Variabel Konsep Variabel

UJI HETEROSKEDASTISITAS Untuk Uji Heteroskedastisitas, seperti halnya uji Normalitas, cara yang sering digunakan dalam menentukan apakah suatu model terbebas dari masalah