LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT `Laporan Pengabdian Masyarakat
Dengan Judul:
Penyuluhan
CARA MENYIMPAN OBAT DENGAN BENAR
Oleh :
Naniek Widyaningrum 0622078501
PRODI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2018
Laporan Pengabdian Masyarakat 2
Laporan Pengabdian Masyarakat 3 KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kami Tim PPM Dosen Prodi Farmasi Universitas Islam Sultan Agung untuk melaksanakan pengabdian pda masyarakat (PPM) sebagai salah satu pengejawantahan dari Tridharma Perguruan Tinggi. PPM yang dilaksanakan berjudul “CARA MENYIMPAN OBAT DENGAN BENAR” Kegiatan PPM tersebut dapat terlaksana berkat dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Anis Malik Thoha, Lc.MA, Ph.D Rektor Universitas Islam Sultan Agung
2. Dr. dr. Setyo Trisnadi, S.H., Sp.KF selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
3. Dr. Heru Sulistyo, S.E., M.Si selaku Pimpinan Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPM) Universitas Islam Sultan Agung
4. Rina Wijayanti, M.Sc., Apt selaku Ketua Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
5. Berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu terlaksananya kegiatan PPM ini.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini masih belum mencapai target ideal karena keterbatasan waktu dan dana yang tersedia. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, menurut kami perlu kiranya dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat di lain waktu sebagai kelanjutan kegiatan tersebut. Namun demikian, besar harapan kami semoga PPM ini dapat memberikan manfaat.
Amien.
Semarang, Agustus 2017 Tim Pengabdian Pada Masyarakat Ketua,
Naniek Widyaningrum 0622078501
Laporan Pengabdian Masyarakat 4
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ... 2
KATA PENGANTAR... 3
DAFTAR ISI ... 4
BAB I. PENDAHULUAN... 5
I.1. Analisa Situasi... 5
I.2. Perumusan Masalah ... 5
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN ... 6
II.2. Tujuan Kegiatan ... 6
II.3. Manfaat Kegiatan ... 6
BAB III. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH ... 6
BAB IV. PELAKSANAAN KEGIATAN... 7
IV.1. Realisasi Pemecahan Masalah... 7
IV.2. Khalayak Sasaran ... 7
IV.3. Metode yang digunakan ... 7
BAB V. HASIL KEGIATAN ... 7
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 8
VI.1. Kesimpulan ... 8
VI.2. Saran ... 8
MATERI CARA MENYIMPAN OBAT DENGAN BENAR ... 9
Daftar pustaka ... 12
SURAT TUGAS ... 13
DAFTAR HADIR PESERTA PENGABDIAN MASYARAKAT ... 14
FOTO PENGABDIAN MASYARAKAT... 16
Laporan Pengabdian Masyarakat 5 BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Analisa Situasi
Masyarakat pada umumnya belum memahami cara penyimpanan obat dengan benar, masih banyak masyarakat yang menyimpan obat dengan suhu dan kondisi yang tidak sesuai sehingga menyebabkan kualitas obat berkurang, contohnya dalam menyimpan obat tetes mata, masyarakat masih sering menyimpannya di suhu ruang yang dapat menyebabkan kristalisasi pada obat tetes mata tersebut sehingga dapat menyebabkan iritasi pada mata, contoh lain adalah serbuk racik/pulveres yang penyimpanannya tidak benar sehingga menyebabkan serbuk basah /lembek sehingga efek terapi tidak dicapai dengan maksimal. Hal ini tentunya menjadi permasalahan di dalam masyarakat yang mungkin belum disadari, untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dilakukan penyuluhan edukasi mengenai cara penyimpanan obat dengan benar.
I.2. Perumusan Masalah
Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang cara penyimpanan obat dengan benar.
Laporan Pengabdian Masyarakat 6 BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN
II.2. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah:
• Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya menyimpan obat dengan benar
• Meningkatkan peran penting Apoteker bagi masyarakat
II.3. Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan edukasi masyarakat terhadap Cara menyimpan obat dengan benar
BAB III. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
Pelaksanaan pemecahan masalah agar dapat berjalan sesuai tujuan dan manfaat, maka perlu dibuat kerangka pemecahan masalah seperti diuraikan di bawah ini:
1. Edukasi tentang cara penyimpanan obat dengan benar 2. Edukasi mengenai peran apoteker bagi masyarakat
Laporan Pengabdian Masyarakat 7 BAB IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
IV.1. Realisasi Pemecahan Masalah
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan pendidikan kesehatan antara lain metode ceramah dan Tanya jawab.
IV.2. Khalayak Sasaran
Populasi sasaran dalam kegiatan penyuluhan ini adalah masyarakat atau komunitas di Desa rowosari Kendal
IV.3. Metode yang digunakan
Metode yang digunakan untuk realisasi pemecahan masalah adalah penyuluhan CARA PENGGUNAAN OBAT YANG BENAR.
BAB V. HASIL KEGIATAN
Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pemahaman yang baik dari para peserta pengabdian masyarakat mengenai pentingnya menyimpan obat sesuai aturannya, cara menyimpan obat dengan benar dan memahami peran penting apoteker sebagai sahabat masyarakat untuk konsultasi obat.
Laporan Pengabdian Masyarakat 8 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1. Kesimpulan
Peserta kegiatan memahami bagaimana cara menyimpan obat dengan benar.
VI.2. Saran
Kegiatan penyuluhan cara menyimpan obat dengan benar sebaiknya dilakukan secara kontinue.
Laporan Pengabdian Masyarakat 9 MATERI CARA MENYIMPAN OBAT DENGAN BENAR
Tips cara menyimpan obat yang benar :
1. Sediakan wadah penyimpanan obat dan pilah-pilah obat menurut jenisnya, untuk memudahkan ketika kita mencarinya.
2. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
3. Simpan obat pada suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari langsung atau seperti yang tertera pada kemasan.
4. Simpan obat ditempat yang tidak panas atau tidak lembab karena dapat menimbulkan kerusakan.
5. Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak beku, kecuali jika tertulis pada etiket obat.
6. Periksa kondisi obat secara rutin, jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak.
7. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
8. Bersihkanlah wadah/kotak tempat penyimpanan obat secara rutin.
Apakah Obat Mata Itu?
Kebanyakan obat mata berbentuk sediaan tetes mata, viscous tetes mata (gel) dan salep mata, yang bekerja secara topikal di permukaan bola mata. Pada kondisi pasien tertentu, adakalanya dokter Spesialis Mata mengkombinasikan obat topikal tersebut dengan obat berbentuk sediaan tablet, kapsul, atau injeksi dengan tujuan meningkatkan tercapainya tujuan terapi yang diharapkan.
Cara Kerja Obat Mata Dalam Organ Mata
Seperti halnya obat berbentuk sediaan lain, obat mata akan melakukan aksi penyembuhan dalam tempat kerja obat yang disebut Reseptor. Jadi ketika zat aktif dalam obat mata bertemu dengan reseptornya, maka efek penyembuhan akan dimulai.
Mungkin sebagai pengguna obat mata, ada pertanyaan yang terlintas, bagaimana caranya obat mata bertemu dengan reseptornya? Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut: Ketika obat tetes mata atau salep mata masuk ke organ mata, zat aktif obat tersebut akan diserap (di absorpsi) ke pembuluh air mata, kemudian didistribusikan ke seluruh bagian bola mata melalui air mata yang diproduksi di dari bagian dalam bola mata (posterior) dan dialirkan ke bagian luar bola mata (anterior). Setelah tahap distribusi, zat aktif akan dimetabolisme dan bertemu dengan reseptornya, sehingga terjadilah efek obat yang diinginkan.
Berbagai Bentuk Sediaan Obat Mata
Obat mata berada dalam berbagai bentuk sediaan:
1. Tetes mata single dose,Obat jenis ini merupakan obat tetes mata tanpa pengawet.
Kemasannya berbentuk botol-botol kecil dalam untaian, yang jika akan digunakan, untaian tersebut dipatahkan dan tutup botol dapat ditutup kembali. Sediaan ini memiliki 12 tetes tiap botolnya dan setelah kemasan dibuka dapat digunakan paling lama 3 hari setelah kemasan dibuka (Rekomendasi Manufactur)
2. Tetes mata multi dose, Obat jenis ini merupakan obat tetes mata dalam kemasan botol yang dapat digunakan berulang kali sampai dengan 1 bulan setelah kemasan dibuka.
Untuk mempertahankan kondisi obat tetap baik.Bentuk sediaan ini mengandung pengawet yang sesuai digunakan pada obat mata.
3. Viscous tetes mata (gel),Bentuk sediaan gel memiliki kekentalan (viskositas) yang lebih tinggi dari tetes mata sehingga bentuk sediaan ini dapat tinggal dalam organ mata dalam waktu yang lebih panjang daripada sediaan tetes mata.
Laporan Pengabdian Masyarakat 10 4. Salep mata single dose,Salep mata merupakan bentuk sediaan obat mata yang memilki kekentalan paling tinggi diantara jenis obat mata di atas. Sehingga waktu kontak dengan organ mata lebih lama. Obat jenis ini merupakan obat salep mata tanpa pengawet.
Kemasannya berbentuk botol-botol kecil dalam untaian, yang jika akan digunakan, untaian tersebut dipatahkan dan tutup botol dapat ditutup kembali. Sediaan ini setelah kemasan dibuka dapat digunakan paling lama 3 hari setelah kemasan dibuka (Rekomendasi Manufactur).
5. Salep mata multi dose,Kemasan salep mata jenis ini berada dalam bentuk tube, yang dapat digunakan berulang kali dengan masa kadaluarsa selama 1 bulan sejak tutup kemasan dibuka.
Bagaimana Cara Menggunakan Obat Mata
Penggunaan obat mata yang benar adalah sebagai berikut:
1. Tetes Mata
o Mencuci tangan
o Buka tutup kemasan.
o Teteskan obat di bagian kelopak mata bawah (konjungtiva bawah).
o Tutup kelopak mata sambil sedikit menekan ujung mata bagian dalam (untuk menghindari aliran obat ke saluran pencernaan).
o Cuci tangan kembali.
2. Salep Mata
o Mencuci tangan.
o Buka tutup kemasan
o Masukan obat ke kelopak mata bawah langsung dari tube salep tanpa perantara.
o Tutup mata sambil melirikan bola mata ke kiri dan kanan agar obat tersebar merata dalam bola mata.
o Cuci tangan kembali
3. Kombinasi penggunaan tetes mata dan salep mata
o Mencuci tangan.
o Menggunakan tetes mata terlebih dahulu diikuti dengan salep mata dengan jeda waktu 5 – 10 menit.
o Cuci tangan kembali.
4. Kombinasi penggunaan tetes mata dan tetes mata lain
o Cuci tangan.
o Menggunakan tetes mata yang satu dengan yang lainnya disertai jeda waktu 5 – 10 menit.
o Cuci tangan kembali.
5. Obat mata yang sama tidak disarankan untuk digunakan pada lebih dari 1 pengguna obat mata tersebut, hal ini adalah untuk menghindari tertularnya penyakit dari pengguna satu terhadap pengguna lain.
Bagaimana cara menyimpan obat mata yang benar?
Agar efektifitas pemakaian obat mata optimal, maka penyimpanan obat mata juga memberikan kontribusi yang tinggi. Penyimpanan obat mata yang benar adalah sebagai berikut:
1. Perhatikan tanggal kadaluarsa (expire date) dari obat mata yang kita simpan. Hal tersebut tertera dalam wadah obat.
2. Perhatikan kondisi obat mata yang kita simpan dari bentuk kemasan, apakah masih utuh atau ada bagian yang rusak. Kemudian perhatikan apakah warna obat berubah atau apakah ada endapan.
3. Jauhkan dari panas dan paparan matahari langsung.
Laporan Pengabdian Masyarakat 11 4. Tidak semua obat mata harus disimpan dalam lemari pendingin. Hal ini tergantung
kepada instruksi yang terdapat dalam kemasan obat atau etiket obat.
5. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
6. Pisahkan obat mata dengan obat lain yang memiliki bentuk sediaan mirip ( seperti lem, obat sariawan, obat nyamuk, dan sebagainya) yang dapat menimbulkan kesalahan pengambilan obat.
7. Etiket obat jangan sampai terlepas dari botol obat yang bersangkutan, agar tidak terjadi kesalahan penggunaan obat.
Pemusnahan Obat Mata yang Sudah Tidak Digunakan
1. Obat mata yang sudah tidak digunakan atau sudah memasuki masa kadaluarsa, harus dimusnahkan dengan cara mengeluarkan seluruh isi obat mata ke dalam tempat sampah infeksius.
2. Membuang kemasan yang sudah kosong ke tempat sampah.
3. Untuk obat berbentuk tablet, tablet dikeluarkan dari kemasannya dan dihancurkan dengan cara ditumbuk sebelum dibuang. Hal tersebut untuk menghindari penggunaan obat kadaluarsa oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Cara penyimpanan obat di rumah tangga adalah sebagai berikut:
UMUM
1. Jauhkan dari jangkauan anak-anak
2. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat;
3. Simpan obat di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung, atau ikuti aturan yang tertera pada kemasan
4. Jangan tinggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu lama. Suhu yang tidak stabil dalam mobil dapat merusak obat
5. Jangan simpan obat yang sudah kadaluarsa KHUSUS
1. Tablet dan Kapsul : Jangan simpan tablet atau kapsul di tempat panas dan lembab
2. Sediaan obat cair : Jangan simpan dalam lemari pendingin (freezer), kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan obat
3. Sediaan obat vagina dan ovula : Sediaan ini disimpan di lemari es, karena dapat mencair pada suhu kamar
4. Sediaan aerosol/spray : Sediaan ini tidak boleh disimpan pada suhu tinggi, karena dapat menyebabkan ledakan
Penting untuk mengetahui cara penyimpanan obat yang baik dan benar untuk menghindari terjadinya kerusakan obat. Adapun ciri-ciri obat yang rusak adalah:
1. Tablet : Terjadi perubahan warna, bau dan rasa, timbul bintik-bintik noda, lubang-lubang, pecah, retak, terdapat benda asing, menjadi bubuk, dan lembab.
2. Tablet salut : Terjadi perubahan salutan, seperti pecah, basah, obat lengket satu dengan yang lain, serta terjadi perubahan warna
3. Kapsul : Cangkang kapsul menjadi lembek, terbuka hingga isinya keluar, melekat satu sama lain atau melekat pada kemasan
4. Puyer : Terjadi perubahan warna, timbul bau, timbul noda bintik-bintik, lembab sampai mencair
5. Salep/krim/lotion/cairan : terjadi perubahan warna, bau, timbul endapan atau kekeruhan, mengental, timbul gas, terpisah menjadi 2 bagian, mengeras atau wadah rusak
Laporan Pengabdian Masyarakat 12 Daftar pustaka
http://www.konimex.com/post/everyday-health-solution/cara-menyimpan-obat-yang-benar http://yankes.kemkes.go.id/read-lebih-akrab-dengan-obat-mata-1364.html
http://rson.kemenpora.go.id/read/cara-menyimpan-obat-yang-baik
Laporan Pengabdian Masyarakat 13 SURAT TUGAS
Laporan Pengabdian Masyarakat 14 DAFTAR HADIR PESERTA PENGABDIAN MASYARAKAT
Laporan Pengabdian Masyarakat 15
Laporan Pengabdian Masyarakat 16 FOTO PENGABDIAN MASYARAKAT