PENYULUHAN HIPERTENSI DAN DIIT PADA PENDERITA HIPERTENSI
Dosen Pendamping Lapangan:
Made Suandika S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Ph.D apt. Fauziah, M.Sc
Disusun Oleh:
Farah Rizkiaturrahma 200106054
KKN LANGGONGSARI
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
2024
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI DAN DIIT PADA PENDERITA HIPERTENSI
Penanggung Jawab kegiatan Ketua
Farah Rizkiaturrahma Ocha Pranata
NIM: 200106054 NIM: 200106118
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan 1 Dosen Pembimbing Lapangan 2
Made Suandika, S.Kep., Ns., M.Kep., Ph.D apt. Fauziah, M.Sc
NIK. 109802130683 NIK. 1187712220283
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...i
SATUAN ACARA PENYULUHAN...1
A. Latar Belakang...1
B. Tujuan...1
C. Pelaksanaan Kegiatan...2
LAMPIRAN MATERI...5
1. Pengertian Hipertensi...5
2. Tujuan Diit Hipertensi...5
3. Tanda dan Gejala Hipertensi...5
4. Penyebab Hipertensi...6
5. Klasfikasi Hipertensi...6
6. Penatalaksanaan Hipertensi...6
7. Obat Tradisional...7
8. Makanan yang Boleh di Makan...8
9. Makanan yang di Hindari...8
DAFTAR PUSTAKA...11
KEGIATAN PENYULUHAN...12
DAFTAR HADIR PENYULUHAN HIPERTENSI DAN DIIT PADA PENDERITA HIPERTENSI PADA LANSIA...13
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI DAN DIIT PADA PENDERITA HIPERTENSI
A. Latar Belakang
Hipertensi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi yaitu tekanan darah sistolik
≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg yang menetap. Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk melawan tekanan dinding arteri ketika darah tersebut dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Semakin tinggi tekanan darah makan semakin berat kerja jantung. Menurut American Heart Association (AHA), penduduk Amerika yang berusia diatas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5 juta jiwa (Kemenkes RI).
Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah yang memberi gejala berlanjut pada suatu target organ tubuh sehingga timbul kerusakan lebih berat seperti stroke (kerusakan jaringan otak yang disebabkan oleh berkurangnya atau berhentinya suplai darah secara tiba-tiba), penyakit jantung (terjadi pada kerusakan pembuluh darah jantung) serta penyempitan ventrikel kiri / bilik kiri (terjadi pada otot jantung). Selain itu, hipertensi dapat pula menyebabkan gagal ginjal, penyakir arteri koronaria, dan retinopati (Shanty,2011).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 20 menit, diharapkan warga mampu menjelaskan dan menerapkan pola hidup sehat bagi penderita Hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pembelajaran tentang Hipertensi pasien diharapkan mampu:
a. Menjelaskan Pengertian Hipertensi b. Menjelaskan Penyebab Hipertensi
c. Menjelaskan Tanda dan Gejala Hipertensi d. Menjelaskan Penatalaksanaan Hipertensi e. Menjelaskan Diit Hipertensi
f. Menjelaskan obat Tradisional Hipertensi 1
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Pokok Bahasan : Hipertensi dan diit pada penderita Hipertensi 2. Sasaran dan Target : Lansia di desa Langgongsari (RW 6 dan 7)
3. Metode : Ceramah dan tanya jawab
4. Media dan Alat : Leaflet
5. Waktu : Minggu, 18 Februari 2024
6. Waktu : 09.00 – 11.00
7. Durasi : 20 menit
8. Tempat : Door to door Desa Langgongsari RW 6 dan 7 9. Pengorganisasian
Presenter : Farah Rizkiaturrahma
Observer : Sakila Afifah
Anggini Dwi Pangesti
Dokumentasi : Iriantika Vecensia Rara Pradita Widyaningsih 10. Uraian Tugas
a. Presenter
Mempersiapkan materi untuk penyuluhan.
Menggali pengetahuan keluarga tentang hipertensi dan diit pada penyakit hipertensi.
Menjelaskan materi mengenai hipertensi dan diit pada penyakit hipertensi.
Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan.
b. Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
c. Seksi Dokumentasi
Mendokumentasikan proses penyuluhan.
11. Setting Tempat
2
12. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran 1. 3 Menit Pembukaan
Salam pembuka
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan
diberikan yaitu mengenai hipertensi dan diit pada penyakit hipertensi
Menjawab salam 2. Memperhatikan 3. Memperhatikan 4. Memperhatikan
2. 10 menit Pelaksanaan Ceramah
1. Pengertian Hipertensi dan Diit pada Penderita Hipertensi
2.Tujuan Diit Hipertensi 3. Penyebab Hipertensi
4. Tanda dan Gejala Hipertensi 5. Penatalaksanaan Hipertensi
6. Menjelaskan Klasifikasi Hipertensi 7. Menjelaskan Diit Hipertensi
8. Menjelaskan obat Tradisional Hipertensi
Memperhatikan
3. 4 menit Evaluasi
Memberikan kesempatan untuk bertanya
Meminta audience menjelaskan tentang materi hipertensi dan diit pada penyakit hipertensi
Bertanya dan mendengar jawaban Menjelaskan materi
4. 3 menit Terminasi
Mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan
Mengucapkan salam
Memperhatikan 1.
2. Menjawab salam
3
13. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Persiapan media yang akan digunakan 2) Persiapan tempat yang akan digunakan 3) Kontrak waktu
4) Persiapan SAP b. Evaluasi Proses
1) Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang disampaikan 2) Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan yang
disampaikan.
3) Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan.
c. Evaluasi Hasil Akhir
Memberi pertanyaan pada partisipan, dengan daftar pertanyaan:
1) Apa pengertian dari Hipertensi?
2) Apa saja tanda dan gejala dari Hipertensi?
3) Apa penyebab dari Hipertensi?
4) Bagaimana diit untuk penderita Hipertensi?
Kata Kunci
1) Hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal jantung, dan serangan jantung.
2) a. Gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala b. Sering gelisah
c. Wajah merah
3) Keturunan dan Gaya hidup yang tidak sehat 4) Makanan yang perlu dihindari yaitu:
a. Karbohidrat
Roti, biscuit dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur b. Protein hewani dan nabati
Hewani: otak, ginjal, lidah, sarden, keju, daging, ikan dan telur yang diawetkan dengan garam dapur.
Nabati: keju, kacang tanah dan semua kacang-kacangandan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur.
4
LAMPIRAN MATERI
HIPERTENSI DAN DIIT PADA PENDERITA HIPERTENSI
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi di masyarakat, oleh karena itu pengetahuan mengenai penyakit hipertensi dan perawatannya di rumah merupakan informasi yang sudah selayaknya diketahui oleh masyarakat. Insiden hipertensi tinggi dan terus meningkat di masyarakat, selain itu komplikasi akibat penyakit hipertensi dapat berakibat fatal bagi penderita jika tidak rhendapatkan pengobatan dan perawatan yang adekuat. Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan.
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal yang merupakan penyebab utama gagal jantung kronis. Gangguan kesehatan ini ditandai terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik (atas) 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolik (bawah) 90 mmHg atau lebih. Pada Populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan sistolik 90 mmHg. (Smelter, 2001). Diet hipertensi adalah suatu program pengendalian penggunaan garam di dalam makanan yang akan dimakan oleh penderita hipertensi.
2. Tujuan Diit Hipertensi
Membantu menghilangkan retensi garam/ atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
Tanda dan gejala Menurut Dalyoko (2010), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain yaitu:
a. Gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala b. Sering gelisah
c. Wajah merah
5
d. Tengkuk terasa pegal e. Mudah marah
f. Telinga berdengung g. Sukar tidur
h. Sesak napas
i. Rasa berat ditengkuk j. Mudah lelah
k. Mata berkunang-kunang/ penglihatan kabur 4. Penyebab Hipertensi
a. Keturunan
b. Gaya hidup yang tidak sehat
Diit yang tdak sehat (kurang buah dan sayuran, tinggi lemak jenuh, tinggi kolesterol, tinggi garam dan gula)
Kurang aktivitas fisik/ olahraga
Kegemukan / obesitas
Alkohol
Stres
Merokok
c. Sekitar 5 – 10 % berhubungan dengan penyakit ginjal, 1 – 2 % berhubungan dengan kelainan hormon atau pemakaian obat tertentu (Pil KB)
5. Klasfikasi Hipertensi
Tahap Sistolik (atas) Diastole (bawah)
Normal Tinggi Ringan Sedang Berat Sangat Berat
130 – 139 mmHg 140 – 159 mmHg 160 – 159 mmHg 180 – 209 mmHg
≥ 210 mmHg
85 – 89 mmHg 90 – 99 mmHg 100 – 109 mmHg 110 – 119 mmHg
≥120 mmHg
6. Penatalaksanaan Hipertensi a. Pencegahan Pimer
6
Tidur yang cukup, antara 6-8 jam per hari.
Kurangi makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak aktifitas fisik untuk mengurangi berat badan.
Kurangi konsumsi alkohol.
Konsumsi minyak ikan.
Suplai kalsium meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan darah tapi kalsium juga cukup membantu.
b. Pencegahan Sekunder
Pola makan yang sehat.
Mengurangi garam dan natrium di diet anda.
Fisik aktif
Mengurangi Alkohol intake
Berhenti merokok.
c. Pencegahan Tersier
Pengontrolan darah secara rutin
Olahraga dengan teratur dan di sesuaikan dengan kondisi tubuh.
Berhenti merokok
Pertahankan gaya hidup sehat
Belajar untuk rilek dan mengendalikan stress
Batasi konsumsi alkohol
Penjelasan mengenai hipertensi
Jika sudah menggunakan obat hipertensi teruskan penggunaannya secara rutin
Diet garam serta pengendalian berat badan
Periksa tekanan darah secara teratur (Santoso, 2013) 7. Obat Tradisional
Banyak tumbuhan obat yang telah lama digunakan oleh masyarakat secara tradisional untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal yang perlu diinformasikan kepada masyarakat adalah cara penggunaannya, dosis, serta kemungkinan adanya efek samping yang tidak diketahui. Obat – obat tradisional tersebut diantaranya:
7
Buah belimbing
Mentimun
Bawang putih
Daun seledri
Melon
Mengkudu
Cara pembuatan obat tradisional untuk penderita hipertensi menggunakan metimun. Mentimun, buah yang satu ini memang sudah dikenal sebagai teman makan yang cukup nikmat dilalap dengan sambal. Darah tinggi atau hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan di atas normal. Banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya penyakit ini. Beberapa di antaranya adalah garam, psikososial dan gaya hidup yang tidak sehat.
Berikut ini merupakan cara meramunya:
½ kg buah mentimun dicuci bersih
Dikupas kulitnya kemudian diparut
Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih
Diminum setiap hari ± 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari
8
8. Makanan yang Boleh di Makan a. Sumber karbohidrat
Beras, kentang, singkong, terigu, tapioca, gula. Makanan yang diolah dari makanan tersebut tanpa garam dapur dan soda seperti: macaroni, mie, bihun, roti, biscuit, kue kering dan sebagainya.
b. Sumber protein hewani
Daging dan ikan maksimum 2 potong sedang, telur maksimum 1 butir sehari, susu maksimum 2 gelas sehari.
c. Sumber protein nabati
Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang diolah dan di masak tampa garam.
d. Sayuran
Semua sayuran segar: sayuran yang diawet tampa garam dapur dan soda.
e. Buah-buahan
Semua buah-buahan segar: buah-buahan yang di awet tanpa garam dapur.
f. Lemak
Minyak, margarine tanpa garam, mentega tanpa garam.
g. Bumbu-bumbu
Semua bumbu-bumbu segar dan kering yang tidak mengandung garam dapur.
h. Minuman
Teh, kopi, minuman botol ringan.
9. Makanan yang di Hindari a. Karbohidrat
Roti, biscuit dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur dan atau soda.
b. Protein hewani dan nabati
Hewani: otak, ginjal, lidah, sarden, keju, daging, ikan dan telur yang diawetkan dengan garam dapur seperti: daging asap, ham, dendeng, abon, ikan asin dan ikan kaleng, kornet, udang kering.
Nabati: keju, kacang tanah dan semua kacang-kacangandan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur.
c. Sayuran
Sayuran yang diawet dengan garam dapur seperti sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, acar.
d. Buah-buahan
Buah-buah yang diawet dengan garam dapur e. Lemak
Margarine dan mentega biasa 9
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, A.P. 2013. Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dan Asupan Magnesium Dengan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi di Surakarta. Skripsi Ilmiah. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ode Sharif, La. 2017. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005 – 2006. Jakarta: Prima Medika Soeparman dkk,2007. Ilmu Penyakit Dalam, Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta.
Burner &Suddarth. 2012. Buku Ajar: Keperawatan Medikal BedahVol 2. Jakarta: EGC.
Hasdianah & Suprapto, Sentot Imam. 2016. Patologi & Patofisiologi Penyakit. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Tarwoto danWartonah. 2015. KebutuhanDasarManusiadan Proses Keperwatan. Edisi: 4 Jakarta.
12
KEGIATAN PENYULUHAN
HIPERTENSI DAN DIIT PADA PENDERITA HIPERTENSI
Menerangkan bahwa pada hari ini, telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan Hipertensi dan Diit pada Penderita Hipertensi, Desa Langgongsari Kec. Cilongok., Kabupaten Banyumas, dengan keterangan:
Hari : Tanggal : Jam : Tempat : Materi : Jumlah peserta yang hadir : Jumlah peserta yang tidak hadir : Kejadian yang penting selama pelaksanaan kegiatan :
Demikian berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.………., ... Februari 2024 Penanggungjawab Penyuluhan
………..
13
DAFTAR HADIR PENYULUHAN HIPERTENSI DAN DIIT PADA PENDERITA HIPERTENSI
DESA LANGGONGSARI KECAMATAN CILONGOK TAHUN 2024 Tgl : 18 Februari 2024
Jam : 09.00 – 11.00 WIB
Tempat : Rumah warga Desa Langgongsari (RW 6 dan 7) Agenda :
NO NAMA LENGKAP TANDA TANGAN
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
Penanggungjawab
Farah Rizkiaturrahma
14