• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL

N/A
N/A
Muhammad Fachrudin

Academic year: 2023

Membagikan " PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PEMBANGUNAN TPA SANITARY LANDFILL"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

Permasalahan ini tidak lepas dari kurangnya keseimbangan antara jumlah sampah yang dihasilkan dengan prasarana dan sarana pengelolaan sampah yang tersedia. Melihat realita permasalahan sampah dengan berbagai dampak hilirnya, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berkomitmen untuk mengembangkan pengelolaan sampah secara menyeluruh mulai dari hulu (sumber sampah) hingga hilir (tempat pengolahan akhir). TPA yang akan direncanakan merupakan sistem TPA saniter yang mencakup perlindungan lingkungan seperti perlindungan air baku, pengelolaan vektor, pengelolaan gas, pengelolaan drainase dan dilengkapi dengan buffer zone.

Sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan sektor lain seperti; sektor air minum, air limbah dan drainase.

Gambar 1 Kondisi pembuangan akhir sampah sementara saat ini di Wilayah Kepoh Maksud, Tujuan dan Sasaran Kegiatan
Gambar 1 Kondisi pembuangan akhir sampah sementara saat ini di Wilayah Kepoh Maksud, Tujuan dan Sasaran Kegiatan

TINJAUAN LITERATUR

Akibat sejumlah dampak tersebut, sistem pengelolaan sampah TPA yang menggunakan sistem Open Dumping harus ditinggalkan, dan salah satu pilihan terbaik dalam pengelolaan sampah di TPA adalah dengan menggunakan sistem Sanitary Dumping. Untuk memenuhi aspek sistem TPA saniter, maka pelaksanaannya harus mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut. Pada jenis ini, pengoperasian TPA dengan sistem Sanitary Landfill umumnya dirancang untuk melayani pelayanan persampahan di kota-kota besar yang produksi sampahnya lebih dari 40 ton per tahun. hari.

Dalam upaya penyusunan masterplan TPA di wilayah Kutai Kartanegara dilakukan dengan menentukan kebutuhan dan kelayakan lokasi TPA. Fisiografi Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) satuan fisiografi sebagai berikut: (1) daerah pengendapan pasir pantai (sedimen); (2) kawasan rawa pasang surut; (3) daerah dataran aluvial; (4) Daerah busur sungai (meander band); (5) kawasan lahan basah; (6) kawasan lembah aluvial; (7) area teras (terrain); (8) Daerah dataran; (9) Daerah perbukitan (Hill); dan (10) daerah pegunungan. Iklim wilayah Kutai Kartanegara sangat dipengaruhi oleh iklim tropis basah yang ditandai dengan curah hujan yang cukup banyak, merata sepanjang tahun, sehingga tidak terjadi perubahan musim yang jelas.

Gambar 2 Potensi bahaya TPA terhadap jarak
Gambar 2 Potensi bahaya TPA terhadap jarak

REVIEW MASTER PLAN PERSAMPAHAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Kabupaten Muarabadak memiliki 2 armada truk sampah yang beroperasi dua kali sehari untuk mengangkut sampah dari pusat pemukiman. Selama ini masyarakat belum terbebani biaya pengumpulan sampah yang mereka buang, karena sebagian besar masyarakat enggan membayar biaya pengumpulan sampah dengan truk sampah, sehingga biaya operasional pengumpulan sampah selama ini ditanggung oleh sub-perusahaan. pemerintah daerah itu sendiri. Kecamatan Muarabadak memiliki lokasi yang dijadikan tempat pembuangan sampah dan letaknya cukup jauh dari pusat pemukiman Muarabadak.

Dulunya merupakan TPA dengan sistem open dumping, TPA Kepoh saat ini sudah tidak berfungsi dan kondisinya berupa lahan bervegetasi. Rencana induk sampah TPA Kepoh di Kabupaten Kutai Kartanegara masih diarahkan sebagai TPA dengan sistem pembuangan terbuka. Berdasarkan rencana induk, satu-satunya calon TPA di Bukit Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, ditetapkan sebagai TPA saniter.

Berdasarkan Rencana Induk Persampahan Kabupaten Kutai Kartanegara, lokasi TPA Kepoh merupakan lokasi yang cocok untuk TPA Terbuka, namun untuk sistem yang lebih lanjut perlu dilakukan studi kelayakan lebih lanjut dengan mempertimbangkan kondisi di perbukitan. Pada Rencana Induk Persampahan Kabupaten Kutai Kartanegara sebelumnya, analisis jumlah penduduk hanya pada wilayah Kecamatan Kepoh, sedangkan wilayah pelayanan meliputi Kecamatan Kepoh dan Kecamatan Marang Kayu, sehingga perlu dilakukan revisi proyeksi pertumbuhan penduduk pada wilayah pelayanan TPA Kepoh. Rata-rata pertumbuhan tahunan Kec. Rata-rata pertumbuhan tahunan Kec. Rata-rata pertumbuhan tahunan Kec. Rata-rata pertumbuhan tahunan Kec. Sumber: Kutai Kartanegara pada Gambar 2010.

Dari hasil analisis diketahui rata-rata pertumbuhan penduduk tahunan di wilayah ini adalah sekitar 3,83%. Laju pertumbuhan tersebut menjadi dasar proyeksi jumlah penduduk 10 tahun ke depan hingga tahun 2024. Dalam Rencana Induk Persampahan Kabupaten Kutai Kartanegara saat ini terdapat beberapa aspek yang perlu disempurnakan dan disesuaikan dengan peraturan dan kondisi saat ini. Aspek-aspek tersebut antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut.

Tabel 4 Data Penduduk Wilayah Perencanaan Berdasarkan Sensus 1980, 1990 dan 2000
Tabel 4 Data Penduduk Wilayah Perencanaan Berdasarkan Sensus 1980, 1990 dan 2000

ASSESSMENT LOKASI TPA

Pemilihan lokasi TPA sampah kota harus sesuai dengan peraturan yang ada (SNI tentang tata cara pemilihan lokasi TPA). Sarana dan Prasarana TPA Sarana dan Prasarana TPA yang dapat mendukung prinsip di atas adalah sebagai berikut. Kondisi geologi formasi batupasir, batugamping atau dolomit berongga tidak cocok untuk dibuang.

Kondisi yang sesuai: sedimen berbutir sangat halus, misalnya: batuan lempung, batuan beku, batuan metamorf kedap air (k<10-6 cm/detik). Sesuai peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup saat ini, jarak antara TPA dengan lapisan air tanah maksimal 4 m dan pada badan air terdekat 100 m. Apabila tidak memenuhi persyaratan tersebut maka diperlukan masukan teknologi. Penilaian dengan menggunakan parameter tunjangan SNI menunjukkan skor keseluruhan lokasi TPA Kepoh adalah 434 atau 55 dari skala 100.

Dari segi kondisi geologi, TPA Kepoh cukup sesuai karena tidak mencakup kondisi geologi formasi batupasir, batugamping, atau dolomit berongga, serta wilayah potensi seismik, zona vulkanik. Namun dari segi parameter curah hujan, TPA Kepoh berada pada wilayah dengan curah hujan cukup tinggi > 1000 mm/tahun dan kondisi topografi sangat berbukit dengan kemiringan alami > 20%. Curah hujan yang tinggi dan kondisi perbukitan mempunyai resiko tinggi terhadap ketidakstabilan lereng sehingga mempunyai resiko tinggi terjadinya tanah longsor.

Tabel ll. 8 Hasil Assesment Lokasi TPA Kepoh :
Tabel ll. 8 Hasil Assesment Lokasi TPA Kepoh :

TOPOGRAFI DAN SITUASI

Topografi Umum

Hasil analisis topo awal dipertajam dengan memperoleh data primer di lapangan atau dengan pengukuran lapangan secara detail pada lokasi yang ditunjuk oleh tim teknis pekerjaan ini dari Bappeda Kabupaten Kutai Kartanegara dengan hasil pengukuran sebagai berikut.

Gambar 24 Contoh kontur lokasi TPA Kepoh
Gambar 24 Contoh kontur lokasi TPA Kepoh

HIDROLOGIHIDROLOGI

IDF CURVE

Nilai intensitas curah hujan kemudian digunakan untuk menghitung kebutuhan drainase dan juga memperkirakan produksi drainase.

HASIL PENYELIDIKAN TANAH

KRITERIA DESAIN

Sampah yang berasal dari pemukiman penduduk pada umumnya sangat beragam, namun secara umum setidaknya 75% merupakan sampah organik dan sisanya merupakan sampah anorganik. Dengan asumsi produksi sampah sesuai SNI, perkiraan sampah yang diangkut ke TPA dengan penambahan armada sebesar 150% merupakan kondisi ideal untuk jangka panjang. Dengan umur operasional 10 tahun dan topografi yang bervariasi maka ketinggian TPA dibatasi maksimal 10 m, idealnya luas zona TPA adalah 1,7496. dibulatkan ±1,75 ha) hanya diendapkan dengan 5 lapisan sehingga 1 zona mempunyai umur operasional 5 tahun dan dengan 10 tahun beroperasi maka luas zona landfill yang dibutuhkan adalah ±3,5 ha dan diperkirakan pelayanannya akan berakhir setelah sepuluh tahun dan sistem pengelolaan sampah akan lebih baik, diperkirakan dibutuhkan total TPA seluas ±7,5 hektar untuk dua puluh tahun beroperasi.

Khusus dalam DED Sanitary Landfill Kepoh Tahun Anggaran 2013 direncanakan hanya seluas 2 ha disekitar bekas area TPA open dump Kepoh sesuai dengan lingkup tugas dalam Kerangka Acuan (TOR)/TOR, sehingga bahwa rancangan yang disusun dalam pekerjaan ini mempunyai konsep optimalisasi daya dukung ruang/tanah yang ada dan pengutamaan timbulan sampah dengan pola pelayanan yang ada saat ini. Dalam batas tapak 2 ha, hal ini akan dioptimalkan untuk beban eksisting TPA Muarabadak yaitu saat ini 36 m3/hari sampah yang sampai di TPA, membutuhkan TPA seluas 0,5832 ha (kurang lebih ±0,6 ha) dan dilaksanakan dengan maksimal 12 lapis/lapis dengan tebal timbunan sampah tetap ±1,2 m' dengan tinggi maksimum. Namun jika diterapkan dengan baik dan benar, maka penggunaan Sanitary Landfill akan memungkinkan terjadinya efisiensi ruang sehingga radius zona tidak terlalu jauh karena pada prinsipnya tujuan Sanitary Landfill adalah.

PT. YUSTA MARGARAYA | 70 Dengan persyaratan tersebut, apabila tanah bekas potongan/galian konstruksi lokal hendak digunakan sebagai pelapis, harus dicampur dengan tanah lempung yang lebih baik yang komposisinya minimal 75%. Total volume sampah per tahun Total volume sampah selama 10 tahun Berat sampah = V x BJ = V x 250 kg/m3 Potensi gas yang dihasilkan. Potensi gas metana yang dapat dihasilkan dari sampah di rencana TPA Kepoh dapat mencapai 8.234,36 m3/tahun, namun perkiraan umum sebagian gas tersebut keluar dan akibat penguraian yang tidak sempurna diperkirakan hanya sekitar 4.374 m3/tahun. m3. . m3/tahun hanya gas metana yang dapat ditangkap.

Nilai setara energi BEBAN YANG ADA Naik 50% Kenaikan kWH/tahun 38 053,80 kWH/tahun 50 738,40 kWH/tahun Untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi tentu kembali ke biaya investasi yang diperlukan untuk bangunan pembangkit listrik, untuk digunakan sebagai sumber energi listrik nilai setara energinya masih sangat rendah, namun untuk dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar rumah tangga atau untuk kebutuhan operasional pengelola TPA sangat memungkinkan. Dilihat dari sampah eksisting yang diangkut ke TPA kurang lebih ±36 m3/hari diangkut dengan 4 dump truck berkapasitas 6 m3 dan TPA 16,2 m2/hari, dengan parameter tersebut frekuensi penggunaan alat berat tidak terlalu signifikan sehingga individu hanya membutuhkan 1 unit terdiri dari.

Tabel 14 Estimasi timbulan sampah di TPA Kepoh
Tabel 14 Estimasi timbulan sampah di TPA Kepoh

DESAIN

Sebagaimana tertuang dalam hasil analisis kebutuhan lahan khususnya TPA, TPA Kepoh juga diperkirakan akan dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat menjadi TPA yang memadai untuk umur operasional 20 tahun, sesuai dengan volume sampah. potensi produksi pada tahun-tahun mendatang. Wilayah Kecamatan Kepoh dan Marang Kayu dengan total pengembangan TPA ± 15 ha, dimana konsep tata letaknya seperti pada gambar berikut. Penempatan zona TPA dalam Rencana Induk Area TPA telah dioptimalkan untuk efisiensi pengoperasian pabrik pengolahan lindi dengan mempertimbangkan faktor topografi secara umum. Berdasarkan hasil analisa sebelumnya, lahan yang ada masih cukup untuk menampung sampah yang sampai ke TPA dengan Kondisi Cakupan Pelayanan saat ini, namun apabila seluruh sampah yang dihasilkan ditampung di TPA maka umur operasional TPA akan semakin pendek. .

Oleh karena itu, langkah terbaik dalam perancangannya adalah mengoptimalkan seluruh potensi tanah yang ada sesuai dengan kendala teknis. Dengan morfologi TPA Kepoh yang bergelombang, maka desain TPA juga harus memperhatikan keamanan lereng. Letak bangunan instalasi pengolahan lindi ditempatkan pada ketinggian tanah yang paling rendah sehingga memungkinkan bekerja secara gravitasi.

Dengan memanfaatkan kondisi eksisting yang berbentuk lembah, pola TPA dioptimalkan dengan memperhatikan persyaratan standar minimum yaitu untuk pemotongan kemiringan 1:1 dan untuk kemiringan TPA 1:3, sehingga diperoleh bentuk TPA seperti pada gambar. gambar berikut. Sesuai dengan kebutuhan kapasitas hasil analisa, sistem instalasi pengolahan lindi dirancang dengan memanfaatkan sistem kehilangan energi atau menggunakan sistem gravitasi untuk menghilangkan kebutuhan akan rumah pompa/mesin yang secara operasional memerlukan biaya operasional yang tinggi. Terdapat dua jenis jalan akses, yaitu jalan akses permanen dan jalan akses sementara.

Untuk jalan dengan akses permanen digunakan jenis perkerasan fleksibel dengan kemiringan lereng vertikal paling banyak 12%. Sedangkan saluran sementara menggunakan konstruksi sirtu jenis ekstensi vertikal sesuai kebutuhan sesuai besarnya perubahan ketinggian timbunan TPA saniter.

Gambar 37 Peta rencana pengembangan kawasan TPA Kepoh
Gambar 37 Peta rencana pengembangan kawasan TPA Kepoh

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TAHAPAN PELAKSANAAN

NOTA DESAIN

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DAN BILL Off QUANTITY (BOQ) 7. GAMBAR RENCANA

Gambar

Gambar 2 Potensi bahaya TPA terhadap jarak
Gambar 3 Pembagian zona di sekitar TPA baru Keterangan :
Gambar 4 Contoh penampang Sanitary Landfill
Gambar 8 contoh lapisan struktur Landfill
+7

Referensi

Dokumen terkait