• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN DANA DESA DI DESA KARANGAN UNTUK PEMBANGUNAN EKONOMI DESA DALAM PERSPEKTIF

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PERAN DANA DESA DI DESA KARANGAN UNTUK PEMBANGUNAN EKONOMI DESA DALAM PERSPEKTIF "

Copied!
70
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Selain mewujudkan pemberdayaan masyarakat yang tepat, dana desa ditujukan untuk mengembangkan produk unggulan desa. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa penggunaan dana desa untuk pembangunan ekonomi merupakan cara desa untuk mensejahterakan masyarakat Desa Karangan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. 5Faizatul Karimah, Choirul Saleh and Ike Wanusmawatie, 'Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi di Desa Deket Kulon Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan)', Jurnal Administrasi Negara.

Alasan mengapa penelitian ini dilakukan adalah untuk melihat secara langsung apa yang terjadi dengan peran dana desa di desa Karangan terhadap perkembangan ekonomi desa dalam perspektif ekonomi Islam. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Peran Dana Desa di Desa Karangan Bagi Pembangunan Ekonomi Desa Dalam Perspektif Ekonomi Islam”.

Rumusan Masalah

Apa faktor penghambat dan pendukung dana desa di desa Karangan untuk pembangunan ekonomi desa.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Studi Penelitian Terdahulu

Pengelolaan alokasi dana desa untuk pemberdayaan masyarakat (Studi di desa Deket Kulon kecamatan kabupaten Lamongan), (Faizatul, Choirul, Ike, 2016. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil alokasi dana desa yang digunakan untuk pemberdayaan masyarakat di Deket Desa Kulon, Desa Deket, Kabupaten Lamongan Penelitian ini menunjukkan bagaimana pemerintah daerah mengalokasikan dana desa sebagai alat pembangunan di desa.

9 Faizatul Karimah, Choirul Saleh and Ike Wanusmawatie, 'Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi di Desa Deket Kulon Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan)', Jurnal Administrasi Negara. Kemiripan dengan penelitian sebelumnya terletak pada pendekatan kuantitatif dan tujuan pengalokasian dana desa.

Metode Penelitian

  • Pendekatan Dan Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Data Dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Pengolahan Data
  • Teknik Analisis Dara
  • Teknik Pengecekan Keabsahan Data

Kemiripan dengan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. P = tempat, sumber data adalah tempat, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan bergerak dan diam. P = kertas, sumber data berupa simbol, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, gambar, angka atau simbol lainnya.

Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari dokumen resmi, buku, majalah dan berbagai literatur yang relevan dengan pembahasan penelitian ini. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, peneliti tidak akan memperoleh data yang memenuhi standar data yang ditentukan. Observasi adalah kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk membuat suatu kesimpulan atau diagnosis.

Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, sehingga perlu dilakukan pencatatan secara cermat dan detail. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data. Data yang diperoleh selanjutnya akan ditentukan menurut tingkat validitasnya dan selanjutnya akan dianalisis berdasarkan pendekatan kualitatif.

Menarik kesimpulan adalah menarik kesimpulan dari data yang direduksi dan disajikan dalam bentuk cerita deskriptif. Dengan demikian, analisis pengolahan data yang peneliti lakukan adalah menganalisis secara mendalam data hasil observasi dan wawancara. Kemudian dilakukan penyempitan data, dalam hal ini peneliti memilah data yang dianggap relevan dan penting, terkait dengan masalah penelitian ini.

Sistematika Pembahasan

KAJIAN TEORI (Pembangunan Ekonomi Pedesaan)

  • Dana Desa
  • Pembangunan Ekonomi Desa
  • Faktor Pendukung Pembangunan Desa
  • Hambatan Pelaksanaan dan Penggunaan Dana Desa
  • Pengembangan Ekonomi Desa dalam Ekonomi Islam

Dengan adanya beberapa pernyataan dari ketiga pasal di atas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya dana desa harus diprioritaskan untuk kepentingan masyarakat pada umumnya, khususnya masyarakat desa. 27 Permendes, Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019, selanjutnya digunakan untuk kepentingan masyarakat desa.

Keuntungan menggunakan Dana Desa adalah pilihan kegiatan yang diprioritaskan dibandingkan dengan pilihan kegiatan lain yang dibiayai dari Dana Desa. 30. Dengan memilih dan mendahulukan penggunaan dana desa, diharapkan perhatian lebih tercurah pada pengembangan sektor ekonomi, yang nantinya akan mempengaruhi kemandirian masyarakat desa, kepentingan orang banyak. 30 Permendes, Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Pemukiman Kembali Republik Indonesia no. 16 Tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019.

31 Permendes, Peraturan Menteri Kota, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019, hal 61. Penggunaan Dana Desa dapat diprioritaskan untuk memastikan kemandirian masyarakat desa dalam bidang ketahanan pangan secara mandiri dengan menjamin terpenuhinya kebutuhan pangan yang aman sampai ke tingkat individu, sekaligus memperkuat ekonomi desa. 32 Permendes, Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019, hal 64.

33 Permendes, Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019, hal. 71. Selanjutnya, agar masyarakat desa yang ikut dalam pengelolaan dana desa dapat mengelola sumber daya secara mandiri, mereka harus diberikan pemahaman tentang kontrak atau perjanjian yang sah. 34 Permendes, Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019, hal. 73.

38 Permendes, Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa. Buku Pintar (2018) menunjukkan bahwa dalam hasil penelitian dan penerapannya, budaya gotong royong masyarakat desa menjadi faktor keberhasilan pelaksanaan pembangunan dengan bantuan dana desa sendiri.

PAPARAN DATA

Gambaran Umum Desa Karangan

Susunan pemerintahan di atas menjelaskan bahwa kantor pemerintahan desa Karangan dikepalai oleh kepala desa yang kemudian disusul oleh sekretaris desa dan dibantu oleh kabag dan kepala urusan serta yang mengkoordinir 4 kamutuwo atau kepala desa di bawahnya. Dari struktur atau bagan di atas, setiap orang berperan aktif dalam menciptakan roda pemerintahan di Desa Karangan.

Data

  • Penggunaan Dana Di Desa Karangan
  • Dampak adanya Dana Desa untuk Pembangunan Desa
  • Faktor Penghambat dan Pendukung Pembangunan Desa

Berdasarkan hasil wawancara atas pertanyaan tentang arah pembangunan desa setelah mendapat suntikan dana dari program Dana Desa. 53 Permendes, Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Pemukiman Kembali Republik Indonesia no. 16 Tahun 2018 tentang Prioritas Tugas Dana Desa Tahun 2019. Prioritas penggunaan dana desa adalah pilihan kegiatan yang memiliki prioritas dibandingkan dengan pilihan kegiatan lain yang akan dibiayai dengan dana desa.

Berdasarkan hasil wawancara tentang kendala yang dialami dalam pelaksanaan pembangunan desa dengan mengutamakan penggunaan dana desa diketahui bahwa menurut. Selain itu penggunaan dana desa juga digunakan untuk membangun akses jalan menuju jalan desa, memulihkan jalan desa dengan cara pengaspalan atau untuk melakukan pekerjaan konstruksi. 2 Permendes Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019.

Prioritas penggunaan dana desa adalah pemilihan kegiatan yang didahulukan dari pilihan kegiatan lain yang dibiayai dana desa. 3 Permendes, Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019 Buku Pintar (2018) menunjukkan bahwa dalam hasil penelitian dan penerapan , apakah budaya gotong royong masyarakat desa menjadi faktor keberhasilan dalam penggunaan dana desa.

Dampak sumberdaya desa bagi pembangunan ekonomi di Desa Karangan adalah dapat mendukung kelancaran pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, seperti adanya fasilitas kesehatan dan kelembagaan masyarakat, pelayanan kesehatan, pengelolaan BUMDes dengan hasil produksi produksi berupa bata ringan, bata blok dan segala macam. Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007) Atmojo, Fridayanti dan Pratama, 'Mengelola Alokasi Dana Desa. Mahmuddin dan Dina Banurea, 'Memanfaatkan Sumberdaya Desa dalam Pembangunan Desa', Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah.

PEMBAHASAN/ANALISIS

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Penggunaan Dana Desa di Desa Karangan

Sejak tahun 2015, untuk pertama kalinya ada dana desa dari pemerintah, kota Karangan melakukan percepatan pembangunan di bidang infrastruktur dan di bidang ekonomi khususnya pemberdayaan. Program desa yang berjalan selama ada dana desa sejak tahun 2015 sendiri adalah pembangunan jalan utama antar dusun, pengaspalan jalan makadam, pemberdayaan masyarakat melalui program padat karya. Pengutamaan penggunaan dana desa dalam bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa memiliki peran penting untuk difokuskan guna mewujudkan peningkatan taraf hidup manusia, termasuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dan pengentasan kemiskinan. kemiskinan.

Mengarahkan pengembangan atau penggunaan dana desa melalui dana desa yang ada di desa Karangan termasuk lembaga yang dibentuk oleh desa Karangan yaitu BUMDes MAJU MAKMUR yang bertujuan untuk membantu meningkatkan pendapatan desa melalui pengelolaan dana desa sehingga mensejahterakan masyarakat desa dapat direalisasikan. Menurut hasil wawancara dengan beberapa perangkat desa, BUMDes MAJU MAKMUR di desa Karangan dapat membantu peningkatan sumber daya desa dengan memproduksi bata ringan, bata blok dan segala jenis paving stone. Dana desa juga digunakan untuk memajukan posyandu desa Karangan, posyandu desa Karangan, dimana terdapat posyandu lansia yang diadakan setiap 2 minggu sekali di setiap dusun, dan posyandu balita yang diadakan setiap 3 minggu di setiap dusun.

Sejak tahun 2015 disertai dengan pemasukan dana desa di Desa Karangan, pemerintah saat ini memiliki sembilan program pembangunan ekonomi, pembangunan infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia yang semuanya ditujukan untuk kemajuan Desa Karangan. Buku pintar (2018) menunjukkan bahwa dalam hasil penelitian dan implementasi, budaya gotong royong masyarakat desalah yang membuat pembangunan dengan bantuan dana desa itu sendiri berhasil. Adanya dana desa sendiri juga menambah keuangan dana desa, membuat pembangunan berjalan lebih cepat, tidak hanya dana desa saja.

Faktor pendukung pelaksanaan pembangunan di desa Karangan adalah masyarakat desa yang ingin diberdayakan sebagai pelaksana program padat karya tunai, serta suntikan dana dari pemerintah yaitu dana desa agar percepatan pembangunan lebih mudah dilaksanakan. secara optimal. Karimah, Faizatul, Choirul Saleh dan Ike Wanusmawatie, 'Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat (Studi di Desa Deket Kulon Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan)', Jurnal Administrasi Negara. Muhammad Ridwan Eka Wardani, Maretha Berlianantiya, 'Pengelolaan Dana Desa di Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo', EQUILIBRIUM: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Pembelajaran.

PENUTUP

Kesimpulan

Program pembangunan Desa Karangan 70% dapat dikatakan menyentuh pembangunan sektor infrastruktur, hal ini terjadi sejak awal tahun 2015 ketika dana desa masuk ke Desa Karangan, setelah itu program kerja pembangunan desa bergeser untuk memperkuat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. masyarakat Desa Karangan mulai tahun 2018, termasuk program pembangunan infrastruktur dan juga program BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) berupa usaha genteng tempe dan produksi batu ringan, batako dan segala jenis paving. diperlukan untuk mendukung pembangunan ekonomi di desa Karangan. Faktor penghambat yang dialami pemerintah desa adalah penyesuaian terhadap pergantian pengurus/kepala desa, namun hal tersebut tidak berdampak pada pembangunan.

Saran

Adib, R, 'Scientific Literacy Activity Sheet for Fjernundervisning om emnet Corona Virus 2019 (Covid-19)', Adisasmita Educative Journal, Participatory Approach Rural Development, Typology, Strategy,. Soekanto, Soerjono, Introduktion til juridisk forskning (Jakartaa: Rakana Cipta, 1986) Soewadji, Yusuf, Introduktion til forskningsmetodologi (Jakarta: Mitra Wacana. Media, 2012).

Referensi

Dokumen terkait