• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTABILITAS DAN PARTISIPASI TERHADAP TRANSPARANSI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDES) DI DESA TLOGOSARI KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "AKUNTABILITAS DAN PARTISIPASI TERHADAP TRANSPARANSI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDES) DI DESA TLOGOSARI KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO SKRIPSI"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Akuntansi (S.Akun) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi Akuntansi Syariah

Oleh:

Fina Nur Asiyah NIM : E20183002

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

2022

(2)

ii

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Akuntansi (S.Akun) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi Akuntansi Syariah

Oleh:

Fina Nur Asiyah NIM : E20183002

Dosen Pembimbing:

Dr. Nikmatul Masruroh, S.H.I., M.E.I NIP. 198209222009012005

(3)

iii

SKRIPSI

Telah diuji diuji dan diterima Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Akuntansi (S.Akun)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Akuntansi Syariah

Hari : Jum'at

Tanggal : 30 Desember2022

Tim Penguji

Ketua Penguji Sekertaris

Dr. Saihan, S.Ag., M.Pd.I Dr. Nikmatul Masruroh, S.H.I.,M.E.I NIP.197202172005011001 NIP. 198209222009012005

Anggota :

1. Nur Ika Mauliyah. S.E., M.Ak ( )

2. Dr. Nikmatul Masruroh, S.H.I.,M.E.I ( )

Menyetujui,

Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Dr. Khamdan Rifa’i, S.E., M.Si.

NIP. 196808072000031001

(4)

iv





Artinya: “Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikitpun atas orang-orang yang bertakwa terhadap dosa mereka, akan tetapi (kewajiban mereka ialah) mengingatkan agar mereka bertakwa.” (Q.S. Al-An’am: 69)

Al- Qur’an, 6: 69.

(5)

v

menyelesaikan skripsi ini dengan sangat baik. Sholawat serta salam selalu tercurakhan kepada baginda Nabi agung Muhammad SAW, karena beliaulah sumber segala ilmu. Dengan terselesaikannya skripsi ini, saya persembahkan skripsi ini kepada:

1. Bapak Muhdar dan ibu Hadiyah tercinta yang selalu menjadi inspiransi, megajarkan, membimbing dan mendidik saya untuk selalu menjadi pribadi yang lebih baik lagi disetiap harinya. Beliaulah yang selalu menjadi pendukung terdepan dalam hal pendidikan saya, dan beliau juga yang tiada hentinya untuk mendoakan saya agar menjadi anak yang selalu rendah hati, berguna bagi sesama serta sukses duani akhirat.

2. Kepada kakak Delvia Muhdariyah dan adik Atikatul Horiyah saya yang selalu memberikan semangat untuk terus menjadi adik dan kakak yang bisa membanggakan keluarga.

3. Kepada orang yang istimewa bagi saya Mohammad Nazilul Ulum yang selalu mendukung, dan membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Kepada teman teman seperjuangan akuntansi 2018 yang telah berjuang bersama dari semester awal hingga semester akhir.

5. Kepada sahabat saya Unsilahtun Nikmah dan Siti Atikah yang selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan memotivasi dalam mengerjakan skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

(6)

vi

dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi ini yang berjudul “Akuntabilitas Dan Partisipasi Terhadap Transparansi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Di Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso” dapat terselesaikan dengan lancar sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana di UIN KHAS Jember. Terlepas dari hal tersebut, kurangnya pengetahuan penulis tentu berpengaruh terhadap kualitas skripsi penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak merupakan suatu hal yang sangat penting dan berharga bagi penulis.

Kesuksesan ini dapat peneliti peroleh karena dukungan banyak pihak.

Oleh karena itu, peneliti menyadari dan menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto., SE, MM selaku Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

2. Bapak Dr. Khamdan Rifai, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

3. Ibu Nur Ika Mauliyah, S.E, M.Ak selaku Plt Koordinator Prodi Akuntansi Syariah.

4. Ibu Dr. Nikmatul Masruroh, S.H.I., M.E.I selaku Dosen Pembimbing 5. Bapak M. Saiful Anam, M.Ag selaku dosen pembimbing akademik

6. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

(7)

vii mengurangi rasa terima kasih peneliti.

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Maka dari itu, saran dan kritik diharapkan dari berbagai pihak untuk melengkapi kekurangan-kekurangan skripsi ini. Akhirnya, semoga amal baik yang telah diberikan oleh semua pihak kepada penulis mendapat balasan yang baik dari Allah SWT.

Jember, Oktober 2022

Fina Nur Asiyah E20183002

(8)

viii Kabupaten Bondowoso.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) yaitu wujud pertanggungjawaban oleh pemerintah desa guna menyampaikan informasi tentang semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan pemerintah desa dan dibiayai oleh uang desa kepada masyarakat. Pengelolaan Dana Desa bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat.

Rumusan masalah penelitian ini adalah 1) Apakah akuntabilitas pemerintah desa berpengaruh parsial terhadap transparansi pengelolaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) di Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso? 2) Apakah partisipasi masyarakat berpengaruh parsial terhadap pengelolaanAnggaran Pendapatan dan Belanja Desa(APBDES)di Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso? 3) Apakah akuntabilitas dan partisipasi masyarakat berpengaruh simultan terhadap transparansi pengelolaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) di Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso?

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) Untuk mengetahui akuntabilitas pemerintah desa berpengaruh parsial terhadap transparansi pengelolaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) di Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso? 2) Untuk mengetahui partisipasi masyarakat berpengaruh parsial terhadap pengelolaanAnggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES)di Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso? 3) Untuk mengetahui akuntabilitas dan partisipasi masyarakat berpengaruh simultan terhadap transparansi pengelolaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) di Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian statistik deskriptif, populasi penelitian yaitu warga desa Tlogosari yang berjumlah 5.691 orang. Sedangkan mengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 380 orang. Alat analisis data berupa uji instrument data, uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda dan uji hipotesis dengan bantuan SPSS Statistic Versi 22.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 1) Akuntabilitas berpegaruh terhadap transparansi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES) 2) Partisipasi berpegaruh terhadap transparansi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES) 3) Akuntabilitas dan partisipasi berpegaruh terhadap transparansi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES)

Kata Kunci: Akuntabilitas, Partisipasi Masyarakat, Transparansi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES

(9)

ix

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Masalah ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 10

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 11

1. Variabel Penelitian ... 11

2. Indikator Variabel ... 12

F. Definisi Operasional... 14

G. Asumsi Penelitian ... 16

(10)

x

2. Populasi dan sampel ... 22

3. Teknik dan Instrumen Pengambilan Data ... 24

4. Analisis Data... 25

J. Sistematika Pembahasan ... 34

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN... 36

A. Penelitian Terdahulu... 36

B. Kajian Teori ... 52

1. Akuntabilitas... 52

2. Partisipasi ... 54

3. Transparansi ... 55

4. APBDES (Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa) ... 58

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA ... 68

A. Gambaran Objek Penelitian... 68

B. Penyajian Data ... 81

C. Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 83

D. Pembahasan ... 99

BAB IV PENUTUP ... 107

A. Kesimpulan………. ... 107

B. Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA ... 109

(11)

xi 2. Kuesioner Penelitian

3. Rekapan Hasil Pengisian Kuesioner 4. Hasil Output SPSS Statistics Versi 22 5. Data Hasil Kuesioner Penelitian 6. Peta Desa Tlogosari

7. Jurnal Penelitian

8. Surat Permohonan Izin Penelitian 9. Surat Selesai Penelitian

10. Dokumentasi 11. Matrik Penelitian

(12)

xii

Tabel 1.2 Kriteria Skala Likert ... 25

Tabel 2.1 Mapping Penelitian Terdahulu ... 47

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin... 70

Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia... 71

Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian ... 73

Tabel 3. 4 Jumlah Fasilitas Dan Tenaga Kesehatan ... 74

Tabel 3.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Sekolah ... 75

Tabel 3.6 Rumah Menurut Dinding ... 76

Tabel 3.7 Rumah Menurut Lantai ... 76

Tabel 3.8 Rumah Menurut Atap ... 76

Tabel 3.9 Nama-nama Pejabat Desa ... 78

Tabel 3.10 Nama Badan Permusyawaratan Desa ... 78

Tabel 3.11 Nama-nama LPMD ... 79

Tabel 3.12 Nama-nama PKK Desa ... 79

Tabel 3.13 Hasil Validasi Data... 83

Tabel 3.14 Hasil Reliabiltas Akuntabilitas ... 85

Tabel 3.15 Hasil Reliabiltas Partisipasi ... 85

Tabel 3.16 Hasil Reliabiltas Transparansi APBDES ... 85

Tabel 3.17 Hasil Uji Multikolinieritas ... 88

Tabel 3.19 Hasil Uji t Parsial ... 94

(13)

xiii

Tabel 3.20 Hasil Uji F Simultan ... 97 Tabel 3.22 Hasil Koefisien Determinan R2 ... 98

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Kerangka Konseptual ... 16 Gambar 3.1 Hasil Uji Normalitas ... 87 Gambar 3.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 90

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan Pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.1 Sedangkan hak dan kewajiban desa termuat dalam Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 BAB VI Pasal 67 yang berbunyi :

1. Desa berhak :

a. Mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan hak asal usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masaayarakat Desa

b. Menetapkan dan mengelola kelembagaan Desa dan c. Mendapatkan sumber pendapatan

2. Desa berkewajiban :

a. Melindungi dan menjaga perastuan, kesatuan, serta kerukunan masyarakat Desa dalam rangka kerukunan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesi

b. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa c. Mengembangkan kehidupan demokrasi

d. Mengembangkan pemberdayaan masyarakat Desa

1 Undang-Undang Republik Indonesia , 2004.Nomor 32 tahun 2004 pemerintahan daerah.

(16)

e. Memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Desa.

Pemerintah desa juga dapat dijadikan cerminan terwujudnya good governance, di mana pemerintah dan masyarakat memiliki hubungan yang erat dan sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat, sehingga mendorong akuntabilitas, transparansi, dan responsivitas pemerintah lokal.2

Akuntabilitas adalah sebagai bentuk kewajiban mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Akuntabilitas pengelolaan dana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa sangat dipengaruhi oleh transparansi pengelolaan anggaran dan belanja desa. Namun demikian pengawasan dan pembinaan dalam pelaksanaannya pengelolaan dana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa sangatlah penting, selain itu juga diperlukan responsive terhadap aspirasi yang berkembang di masyarakat. Dengan demikian akuntabilitas pengelolaan dana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa akan membuka partisipasi masyarakat untuk menjadi aktif dan terlibat dalam penyelenggaraan proses penganggaran APBDES, pelaksanaan APBDES dan pertanggungjawab pelaksanaan APBDES.3

Partisipasi adalah prinsip di mana setiap warga desa pada desa yang bersangkutan mempunyai hak untuk terlibat dalam setiap pengambilan

2 Wahyu, “Akuntabilitas Dan Transparansi Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Di Desa Borong Pa’la’la Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa”, (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Makasar, 2018)

3 Ihyaul Ulum, Ak untansi Sek tor Publik (Yogyakarta: penerbit UMMAH, 2010), 40.

(17)

keputusan pada setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah desa dimana mereka tinggal. Keterlibatan masyarakat dalam rangka pengambilan keputusan tersebut dapat secara langsung dan tidak langsung. Partisipasi adalah penyelenggaraan pemerintahan desa yang mengikut sertakan kelembangaan desa dan unsur masyarakat desa baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah desa.4

Transparansi memiliki arti keterbukaan organisasi dalam memberikan informasi yang terkait dengan aktifitas pengelolaan sumber daya publik kepada pihak-pihak yang menjadi pemangku kepentingan. Transparansi dalam Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa. Prinsip transparansi ini sangat penting, mengingat pemerintah memiliki kewenagan dalam mengambil berbagai keputusan penting yang berdampak kepada masyarakat. Masyarakat sebaiknya mengetahui apa saja yang dikerjakan oleh pemerintah, sehingga berbagai kebohongan dan perbuatan korupsi dari berbagai pihak dapat dihindari. Transparansi adalah keterbukaan pemerintah dalam memberikan informasi yang terkait dengan aktifitas pengelolaan sumber daya publik kepada pihak yang membutuhkan yaitu masyarakat.5

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES) adalah rencana keuangan pemerintah desa seperti yang tertera dalam Peraturan Menteri dalam negri (permendagri) nomor 113 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan

4 V Wiratna Sujarweni, Ak untansi Sek tor Publik (Yogyakarta:Pustaka Baru Press,2015), 29.

5 Mardiasmo, Ak untansi Sek tor Publik , 30-31.

(18)

desa.6 Pengelolaan Dana Desa bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat. Pemerintah desa dalam perencanaan pembangunan harus mengacu pada perencanaan pembangunan kabupaten/kota. Tidak hanya pemerintah desa saja yang berperan aktif dalam proses perencanaan pembangunan, akan tetapi masyarakat juga harus berperan aktif untuk menghasilkan kebutuhan desa. Masyarakat desa juga berhak mengetahui dan mengawasi proses berjalannya pembangunan desa, maka dibutuhkan kerjasama antara pemerintah desa dan masyarakat desa untuk kesejahteraan desa. Yang bertanggung jawab dalam kesejahteraan masyarakat desa dan laporan keuangan desa adalah pemerintah desa. Pemerintah desa harus melaksanakan laporan keuangan desa dengan baik dan wajib dilaporkan.

Laporan keuangan desa dilaporkan satu kali dalam setahun atau secara periodik, laporan tersebut disampaikan ke Bupati/Walikota.7

Dalam pengelolaan anggaran harus berdasarkan Undang-Undang yang berlaku. Sumber pendapatan Dana Desa berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang ditransfer melalui APBD Kabupaten/Kota.

Penggunaan Dana Desa digunakan untuk kepentingan desa dan prioritas desa.

Sedangkan sumber Alokasi Dana Desa dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Alokasi Dana Desa merupakan perimbangan APBN

6 Peraturan Menteri Dalam Negeri, 2014. Nomor 113 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan desa

7 Nur Aini Oksilia Wibawanti, “Akuntabilitas Pengelolaan Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) Di Desa Gunungronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang”

(Skripsi,Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,2021).

(19)

kabupaten/kota dalam pendapatan APBD setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 10%.8

Desa Tlogosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso dengan luas wilayah 458ha.Berdasarkan data administrasi Pemerintah Desa, jumlah penduduk yang tercatat secara administrasi, jumlah total 5.691 jiwa. Dengan rincian penduduk berjenis kelamin laki-laki berjumlah 2.561 jiwa, sedangkan berjenis kelamin perempuan berjumlah 3.130 jiwa. Mayoritas masyarakat di desa Tlogosari adalah berprofesi sebagai petani. Dengan dukungan tanah dan lahan yang subur, sektor pertanian di desa Tlogasari terhitung sangat menjanjikan.

Tabel 1.1

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Pemerintah Desa Tlogosari Tahun Anggaran 2021

Kode Rek.

Uraian Jumlah Ket

PENDAPATAN ASLI DESA 52.340.000

1. Kekayaan Desa 43.000.000

2. Hasil swadaya dan partisipasi masyarakat 1,000.000 3. Bagian dari pajak daerah kabupaten 10 % 5.340.000 4. Lain-lain pendapatan asli Desa yang sah 3.000.000

- PENDAPATAN TRANFER 1.020.722.851

1. Dana Desa 261.553.218

2. Alokasi Dana Desa 435.175.633

3. Bantuan Keuangan 250.100.000

8 Peraturan Menteri Dalam Negeri, 2014.Nomor 113 tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa

(20)

Kode Rek.

Uraian Jumlah Ket

4. Bantuan khusus keuangan pemerintah Desa Program Jalin matra RTSM

240.100.000

5. Biaya Pilkades 26.294.000

6. Guru Ngaji 57.600.000

- Jumlah 1.073.062.851

Sumber : RPJMDes Desa Tlogosari Tahun 2015-2021

Dengan banyaknya anggaran Dana Desa yang begitu besar, adanya jumlah pelaporan yang beragam serta titik kritis dalam pengelolaan keuangan desa tentunya menuntut tanggungjawab yang besar pula oleh aparat pemerintah desa di balik besarnya Dana Desa yang dikelola desa dan harapan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan desa, juga terdapat kekhawatiran yang tak kalah besarnya. Apabila dalam pengelolaan Dana Desa tersebut pemerintah desa tidak disertai transparansi maka akan berpotensi terjadinya penyimpangan. Oleh karena itu peneliti mengangkat sebagian dari prinsip good governance yaitu akuntabilitas, partisipasi, dan transparansi pengelolaan anggaran pendapatan desa dan belanja .9

Pemerintah desa Tlogosari mengalokasikan dana APBDES dengan melihat kebutuhan masyarakat pada saat ini sehingga dana APBDES tidak digunakan secara percuma. Sehingga dana APBDES dipergunakan untuk membayar PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) seluruh masyarakat Tlogosari sebanyak 2.098 bangunan hal ini sudah berjalan selama kurang lebih 6 tahun

9 Suci Fajarini, “Good Governance dalam Pengelolaan APBDES” , (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Jember, 2020), 4.

(21)

dan dana APBDES juga digunakan untuk membantu masyarakat yang mempunyai UMKM dengan memberikan bantuan berupa alat untuk menunjang usahanya. Dana dari desa sebanyak 244.500.000, yang mendapatkan bantuan sebanyak 95 orang dan setiap orangnya mendapatkan jatah uang 2.500.000 akan tetapi tidak diberikan berupa uang namun diberikan dalam bentuk alat untuk mendukung usahanya. Masyarakat yang berjualan makanan seperti cilok, es, rujak, dan lain sebagainya mendapatkan bantuan kompor, rombong cilok, kulkas, blender, etalase sedangkan masyarakat yang memiliki usaha jasa menjahit mendapatkan bantuan mesin jahit, mesin obras.

Karena adanya penyaluran bantuan UMKM yang tidak merata dan tanpa adanya transparansi terhadap masyarakat menyebabkan berita yang simpang siur bahwa pemerintah desa Tlogosari menyalurkan dana bantuan tersebut hanya kepada kerabat dekatnya.10

Beberapa faktor di atas menuntut pemerintah desa untuk menerapkan prinsip akuntabilitas dan partisipasi dalam tranparansi pengelolaan APBDES.

Pengelolaan APBDES yang baik adalah yang dapat dipertanggugjawabkan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan. Pemerintah desa Tlogosari dalam hal akuntabilitas telah melakukan upaya pemasangan spanduk mengenai APBDES, serta selalu melibatkan masyarakat dalam setiap pelaksanaan program yang didanai oleh APBDES yaitu pelaksanaan pemasangan paving di gang kecil, membuatan saluran air, dan bantuan untuk UMKM. Namun dengan menerapkan prinsip akuntabilitas dan prinsip

10 Tim Penyusun, RPJMDes Desa Tlogosari Tahun 2015-2022, 32.

(22)

partisipasi tersebut masih terdapat banyak kekurangan dan ketidaksesuaian dalam mengelola APBDES. Oleh karena itu, peneliti memilih objek penelitian di Desa Tlogosari adalah untuk mengetahui pengelolaan anggaran dana APBDES di desa Tlogosari dengan mengedepankan prinsip akuntabilitas dan partisipasi dalam menumbuhkan transparansi dalam pengelolaan APBDES.

Sehingga peneliti ingin mengetahui penggunaan anggaran yang telah dilakukan pemerintah desa Tlogosari dalam pengelolaan anggaran sudah sesuai dengan peraturan atau belum. Maka bisa dilakukan penyempurnaan atau menambah kemampuan pemerintah desa dalam mengendalikan pemerintahannya agar masyarakat mengetahui bahwa tidak ada penyelewengan dana dan masyarakat dapat berpartisipasi dalam mendukung pertanggung jawaban realisasi APBDES, karena setiap aktivitas pengelolaan keuangan desa tidak terlepas dari keikutsertaan masyarakat didalamnya.

Dari latar belakang ini, maka peneliti mengetahui anggaran desa telah dilaksanakan sesuai dengan pengunaannya dan apakah pertanggungjawaban juga sudah sesuai dengan penggunaannnya. Sehingga peneliti tertarik mengangkat judul “Akuntabilitas Dan Partisipasi Terhadap Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa di Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah akuntabilitas pemerintah desa berpengaruh parsial terhadap transparansi pengelolaan dana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa

(23)

(APBDES) di Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso?

2. Apakah partisipasi masyarakat berpengaruh parsial terhadap pengelolaanAnggaran Pendapatan Dan Belanja Desa(APBDES) di Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso?

3. Apakah akuntabilitas dan partisipasi masyarakat berpengaruh simultan terhadap transparansi pengelolaan dana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES) di Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui akuntabilitas pemerintah desa berpengaruh parsial terhadap transparansi pengelolaan dana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES) di Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso.

2. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat berpengaruh parsial terhadap transparansi pengelolaan dana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES) di Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso.

3. Untuk mengetahui akuntabilitas dan partisipasi masyarakat berpengaruh simultan terhadap transparansi pengelolaan dana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa(APBDES) di Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso.

(24)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berisi tentang konstribusi yang diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Kegunaan dapat berupa kegunaan yang bersifat teoritis dan kegunaan praktis, seperti kegunaan bagi penulis, instan dan masyarakat secara keseluruhan.11 Kegunaan penelitian harus realistis. Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah :

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan pengaruh tentang akuntabilitas dan partisipasi terhadap transparansi dana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES), sehingga dapat menciptakan pembangunan yang baik bagi masyarakat dari pelaksanaan APBDES dan kesesuaian antara laporan pertanggungjawaban yang akuntabel dan transparan dengan yang terjadi di lapangan dan partisipasi masyarakat terhadap keterlibatan di saat pemerintah desa berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Menambah wawasan pengetahuan dan pemahaman secara mendalam mengenai mekanisme pengelolaan dana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES), Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso. Di samping itu juga sebagai syarat

11 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan, 45.

(25)

untuk memperoleh gelar sarjana akuntansi pada UIN Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember.

b. Bagi Instansi/ balai desa

Untuk memberi masukan sebagai pertimbangan dalam meningkatkan akuntabilitas desa dan memberikan informasi terhadap pengelolaan dana APBDES

c. Bagi masyarakat

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi tentang pengelolaan Anggaran Dana Pendapatan dan Belanja desa (APBDES). Masyarakat diharapkan membantu mensukseskan pelaksanaan kesejahteraan masyarakat.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Penelitian

Secara teoritis, variabel merupakan suatu karakteristik atau value dari seseorang serta objek atau kegiatan yang memiliki variasi khusus sehingga peneliti mengambil keputusan untuk mempelajari dan menarik kesimpulan atas hal tersebut.12 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua jenis variabel yakni variabel independen dan variabel dependen dengan uraian sebagai berikut:

12 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2016), 38.

(26)

a. Variabel independen

Variabel independen merupakan variabel pengaruh atau penyebab timbulya variabel dependen atau variabel terikat (Y). Istilah lain dari variabel independen adalah variabel stimulus, predictor, antecedent atau lebih dikenal dengan variabel bebas dengan simbol X.

Secara spesifik, variabel bebas (X) dalam penelitian ini terbagi menjadi empat yakni meliputi:

1) Variabel akuntabilitas ( X1 ) 2) Variabel partisipasi ( X2 ) b. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat yang melatar belakangi variabel independen. Istilah lain dari variabel dependen adalah variabel output, kriteria, konsekuen atau lebih dikenal dengan variabel terikat dengan simbol Y.13 Secara spesifik, variabel terikat (Y) dalam penelitian ini yakni transparansi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES) (Y).

2. Indikator Variabel

Variabel yang diteliti oleh peneliti. Adapun peran dari indikator variabel adalah sebagai alat ukur variabel dalam mendeteksi variabel yang akan digunakan pada penelitian ini.14 Berikut indikator variabel pada penelitian ini sebagai berikut :

13 Ibid, 38.

14 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan, 38.

(27)

a. Akuntabilitas ( X1)

1) Pertanggungjawaban hukum 2) Pertanggungjawaban kinerja 3) Pertanggungjawaban program 4) Pertanggungjawaban kebijakan 5) Pertanggungjawaban finansial 15 b. Partisipasi (X2)

1) Keterlibatan dalam rapat dengan musyawarah 2) Kesediaan dalam memberikan data dan informasi 3) Keterlibatan dalam pengelolaan dana APBDES

4) Keterlibatan dalam penentuan skala prioritas kebutuhan Dana Desa 5) Keterlibatan dalam pengambilan keputusan.16

c. Transparansi (Y)

1) Penyediaan dan akses informasi yang jelas tentang perencanaan, prosedur pelaksanaan dan pertanggungjawaban

2) Adanya musyawarah yang melibatkan masyarakat 3) Keterbukaan proses pengelolaan

4) Keterbukaan informasi tentang dokumen pengelolaan APBDES.17

15 Dimas Rizky Gunawan, “Penerapan Sistem E-Budgeting Terhadap Transparansi Dan Akuntabilitas Keuangan Publik (Studi Pada Pemerintah Kota Surabaya)”, Akrual: Jurnal Ak untansi, Vol.8, No. 1, (2016), 96.

16 Maju Siregar, “Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Keuangan Desa Terhadap Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Paluh Manis Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat)”, Jurnal Ilmiah Kohasi, Vol.4, No. 2, (2020), 63.

17 Kristianten, Transparansi Anggaran Pemerintah (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 73.

(28)

F. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang digunakan sebagai pijakan pengukuran secara empiris terhadap variable penelitian dengan rumusan yang didasarkan pada indikator variabel.18 Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu akuntabilitas dan partisipasi terhadap transparansi Anggaran Dana Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) di desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akuntabilitas dan partisipasi terhadap transpransi pendapatan belanja apakah dalam tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, laporan dan pertanggungajawabannya sudah transparan kepada masyarakat.

Berikut ini definisi operasional dari variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian:

1. Akuntabilitas (X1)

Dalam UU No. 28 Tahun 1999 pasal 7 menjelaskan asas akuntabilitas ialah asas yang menentukan dalam setiap keputusan dan hasil keputusan penyelenggaraan negara harus bisa dipertanggungjawabkan di hadapan masyarakat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Akuntabilitas adalah tanggungjawab pemerintah daerah untuk menentukan sebuah keputusan terhadap pelayanan publik, dan sebagaimana dipertanggungjawabkan oleh pemerintah daerah demi kepentingan publik.19

18 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan,40.

19 Nur Aini Oksilia Wibawanti, “Akuntabilitas Pengelolaan Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) Di Desa Gunungronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang”

(Skripsi,Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2021) ,13.

(29)

2. Partisipasi (X2)

Partisipasi adalah penjelasan manajemen organisasi sektor publik tentang aktivitas program dan kebijakan yang sudah, sedang dan akan dilakukan beserta sumber daya yang digunakannya. Partisipasi merupakan keterlibatan warga desa untuk mempunyai hak dalam setiap pengambilan keputusan dan penyelenggaraan pada setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah desa dimana mereka tinggal.20

3. Transparansi APBDES (Y)

Perwujudan atas tata kelola pemerintahan yang baik mensyaratkan adanya keterbukaan, keterlibatan dan kemudahan akses bagi masyarakat terhadap proses penyelenggaraaan pemerintah. Keterbukaan dan kemudahan mendapatkan informasi penyelenggaraan pemerintah memberikan pengaruh untuk mewujudkan berbagai indikator lainnya. 21

Maksud dari tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui akuntabilitas dan partisipasi masyarakat berpengaruh terhadap transparansi pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES) di Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso. Dalam pengelolaan dana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES) tidak terlepas dari penerapan prinsip akuntabilitas dan partisipasi karena besarnya dana anggaran yang diberikan pemerintah kepada pemerintahan desa untuk mengelola dana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa

20 Mahmudi, Manajemen Kinerja Sek tor Publik (Yogyakarta : UPP STIM YKPN2015), 18.

21 Hari Sabarno, Memandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), 38.

(30)

dengan transparan kepada masyarakat dan bisa mempertanggungjawabkan program-program yang dilaksanakan melalui Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES).

G. Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian dapat disebut juga sebagai anggapan dasar yaitu sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh peneliti.

Anggapan dasar harus dirumuskan secara jelas sebelum peneliti melangkah mengumpulkan data. Anggapan dasar di samping berfungsi sebagai dasar berpijak yang kukuh bagi masalah yang diteliti juga untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian penelitian dalam merumuskan hipotesis. Asumsi pada penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari penerapan Permendagri Nomor 113 tahun 2014 tentang pengelolaan desa terhadap pengelolaan keuangan APBDES di desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso. Untuk mengetahui pengaruh tersebut dapat dilihat kerangka konseptual (conseptual framework) berikut:

Gambar I.1 Kerangka Konseptual

AKUNTABILITAS (X1)

PARTISIPASI (X2)

TRANSPARANSI APBDES (Y)

(31)

Keterangan :

: Uji Parsial : Uji Simultan H. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah yang telah disusun dimana rumusan masalah tersebut dirangkai dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis mempunyai sifat sementara dikarenakan jawaban yang diberikan berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan dan belum di sempurnakan dengan fakta-fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan data. Hipotesis dapat diartikan pula dengan jawaban teoritis dari rumusan masalah dan belum termasuk jawaban empiris atas suatu permasalahan.22 Adapun hipotesis dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

1. Pengaruh Akuntanbilitas terhadap Transparansi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES)

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan penanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang pimpinan suatu unit organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang meminta pertanggungjawaban, Akuntabilitas adalah hal yang penting untuk menjamin nilai-nilai seperti efisiensi, efektivitas, reliabilitas dan prediktibilitas. Akuntabilitas merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban dari pihak yang diberi kepercayaan oleh stakeholders

22 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, 64.

(32)

di mana nantinya akan menghasilkan keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.23

Berdasarkan penelitian dari Angga Dilla Pratama tahun 2022 menguji pengaruh akuntabilitas dan partisipasi pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa di Desa Giri Purno Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara parsial terdapat pengaruh signifikan antara akuntabilitas dan pengelolaan APBDES.24 Berdasarkan pernyataan di atas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H0 : akuntabilitas pengelolaan anggaran dana pendapatan dan belanja desa di Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso tidak berjalan dengan baik dan tidak sesuai dengan yang diharapkan H1 : akuntabilitas pengelolaan anggaran dana pendapatan dan belanja desa

di Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso sudah berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan yang diharapkan

2. Partisipasi Berpengaruh terhadap TransparansiAnggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES)

Partisipasi adalah prinsip di mana setiap warga desa pada desa yang bersangkutan mempunyai hak untuk terlibat dalam setiap pengambilan keputusan pada setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh

23 Sutoro Eko, Menantang Ak untabilitas Publik Dari Medan Warga (Jakarta Timur:

YAPPIKA, 2014),11.

24 Angga Dilla Pratama. “Analisis Akuntanbilitas Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES) Di Desa Giri Putno Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo”, (Skripsi, Universitas Jambi,2022), 88.

(33)

pemerintah desa di mana mereka tinggal. Keterlibatan masyarakat dalam rangka pengambilan keputusan tersebut dapat secara langsung dan tidak langsung.25

Berdasarkan penelitian dari Matia Andrian menguji pengaruh partisipasi terhadap pengelolaan keuangan desa pada Desa Luk, Kecamatan Rhee, Kabupaten Sumbawa tahun 2019. Dari hasil analisis pengolahan data bahwa thitung > ttabel(6,875 > 1,659) sehingga H3 diterima, maka berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat berpengaruh terhadap pengelolaan Dana Desa.26 Berdasarkan pernyataan di atas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Partisipasi pengelolaan Anggaran Dana Pendapatan dan Belanja Desa di Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso tidak berjalan dengan baik dan tidak sesuai dengan yang diharapkan

H2 : Partisipasi pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa di Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso Bondowoso sudah berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan yang diharapkan

3. Pengaruh Akuntanbilitas dan Partisipasi terhadap Transparansi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES)

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 113 tahun 2014 mengharuskan pengelolaan keuangan desa harus

25 V Wiratna Sujarweni, Ak untansi Sek tor Publik (Yogyakarta:Pustaka Baru Press,2015), 29.

26 Matia Andrian, “Pengaruh Transparansi, Akuntabilitas, dan Partisipasi Masyarakat terhadap Pengelolaan Dana Desa”, Journal Of Accounting, Finance, And Auditing, Vol.2 (2019),1-13.

(34)

dikelola secara transparan, akuntanbel dan partisipatif. Maka oleh peneliti yang dijadikan variabel independen dalam penelitian ini yaitu akuntabilitas, partisipasi dan variabel yang dijadikan dependen yaitu transparansi.

Akuntabilitas publik adalah pemberian informasi atas aktivitas dan kinerja pemerintah kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Partisipasi adalah adanya keterlibatan masyarakat dalam menyusun/ membuat keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya.

Berdasarkan penelitian dari Angga Dilla Pratama tahun 2022 menguji pengaruh akuntabilitas dan partisipasi pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa di Desa Giri Purno Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo. Dari hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara simultan terdapat pengaruh signifikan akuntabilitas dan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan APBDES di desa Giri Purno sedangkan secara parsial terdapat pengaruh signifikan antara akuntabilitas dan pengelolaan APBDES, akan tetapi tidak ada pengaruh signifikan antara partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan APBDES di desa Giri Purno.27 Berdasarkan pernyataan di atas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Akuntabilitas dan partisipasi terhadap transparansi pengelolaan dana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa, Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso tidak berjalan dengan baik dan tidak

27 Angga Dilla Pratama. “Analisis Akuntanbilitas Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDES) Di Desa Giri Putno Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo”, (Skripsi, Universitas Jambi,2022), 88.

(35)

sesuai dengan yang diharapkan

H3 : Akuntabilitas dan partisipasi terhadap transparansi dana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa, Desa Tlogosari Kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso sudah berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan yang diharapkan

I. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada positivistic (data konkrit), data penelitian berupa angka-angka yang akan diukur menggunakan statistik sebagai alat uji perhitungan, penelitian yang berbasis kuantitatif juga dilaksanakan untuk menguji teori atau dugaan sementara dalam penelitian apakah benar atau tidak. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, dengan tujuan untuk menggambarkan atau menguji hipotesis yang telah ditetapkan.28

Penelitian deskriptif adalah salah satu penelitian yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. 29

28 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2014), 15.

29 Ibid., 21.

(36)

2. Populasi dan sampel a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti.30 Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generasi yang terdiri atas yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.31 Dalam penelitian ini populasinya adalah warga desa Tlogosari kecamatan Tlogosari Kabupaten Bondowoso yang berjumlah total 5.691 jiwa dengan rincian penduduk berjenis kelamin laki-laki berjumlah 2.561 jiwa, sedangkan berjenis kelamin perempuan berjumlah 3.130 jiwa.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada dalam populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Hasil dari sampel tersebut dipelajari dan kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.

Teknik penarikan sampel dilakukan dengan penulisan yaitu non probability sampling karena terbatasnya tenaga dan tidak

30 Nanang Martoyo, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi Dan Analisis Data Sek under (Jakarta: Rajawali Pres, 2012), 74.

31 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, 215.

(37)

memungkinkan pengambilan data secara keseluruhan. Purposive sampling adalah sampling yang berisi orang khusus yang dapat memberikan informasi yang diinginkan, baik mungkin orang itu satu- satunya yang punya informasi atau orang itu memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti .32

Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 380 orang dengan kriteria sebagai berikut :

1) Warga desa yang menjabat sebagai perangkat desa yang terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Seksi (KASI), dan (Kepala Urusan (KAUR).

2) Warga desa yang menjabat sebagai Kepala Dusun, Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).

3) Warga desa yang menjabat di kepengurusan BPD, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)

4) Perwakilan Masyarakat Desa

Sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode Slovin, yaitu dengan menggunakan rumus :

n = ( )

n =

( )

n = ( )

32 Imam Ghazali, Desain Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif (Semarang: Yoga Pratama, 2016), 140.

(38)

n =

n = = 373,7 dibulatkan menjadi 380

Perhitungan jumlah sampel tersebut menggunakan standar error sebesar 5%. Hal tersebut dilakukan oleh peneliti karena peneliti mampu menunjukkan data yang relevan sebanyak 95%. Penentuan standar error tersebut disebabkan karena banyaknya jumlah populasi yang akan diteliti.

3. Teknik dan Instrumen Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.33 Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:

a. Kuesioner/Angket

Kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang sudah disiapkan sebelumnya dan responden diminta untuk menjawabnya. Kuesioner

merupakan mekanisme pengumpulan data yang sangat efisien jika

digunakan dalam penelitian yang bersifat deskriptif atau eksplanotari.34 Untuk pemberian skor pada angket dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu.35 Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan skala likert sebagai berikut :

33 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif , 145.

34 Ghazali, Desain Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, 107.

35 Siregar, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis (Jakarta: BPFE, 2013), 67.

(39)

Tabel 1.2 Kriteria Skala Likert

No Keterangan Simbol Skor

1 Sangat Setuju SS 5

2 Setuju S 4

3 Netral N 3

4 Tidak Setuju TS 2

5 Sangat Tidak Setuju STS 1

sumber : Imam Ghozali, 2002

Penggunaan kelima kategori dalam skala di atas dapat dipandang mewakili dengan baik tingkat intensitas penilaian responden. Kuesioner yang telah diisi oleh reponden diseleksi terlebih dahulu agar kuisioner

yang tidak lengkap pengisiannya tidak disertakan dalam analisis.

b. Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer. Data primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang diberikan kepada semua responden secara langsung.

4. Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kuantitatif. pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah salah satu analisis statistik dengan tujuan untuk menganalisi data malalui deskripsi atau gambaran data dari proses pengeumpulan data sebelumnya.

(40)

Dalam penelitian digunakan analisis deskriptif untuk menggambarkan kondisi atau data variabel yang di dapat dari kuisioner secara umum.36

Data statistik disajikan dalam bentuk tabel statistik deskriptif yang menjelaskan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi. Nilai minimum dan maksimum digunakan untuk melihat nilai terendah dan tertinggi dari sampel. Mean digunakan untuk memperkirakan nilai rata-rata populasi dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai penyimpangan rata-rata dari sampel. Seluruh komponen tersebut dipergunakan untuk menjelaskan keseluruhan sampel penelitian serta penyeleksian populasi yang akan dijadikan sampel penelitian.

Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS 22 (Statistical Product and Service Solution) dengan menggunakan alat analisis data berupa uji instrumen data, uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda dan uji hipotesis yan bertujuan ugntuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini tahap analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Uji Instrumen Data 1) Uji Validitas

Uji validitas data adalah suatu alat yang menunjukkan seberapa jauh instrumen memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi ukurnya. Instrumen yang valid berarti alat ukur

36 Solimun, Adji Achmad Rinaldo Fernandes, Dan Nurjannah, Metode Statistik a Multivariat:Pemodelan Persamaan Structural (SEM) Pendek atan Warp PLS (Malang: UB Press, 2017), 165.

(41)

yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.37

Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis item yang mengkorelasi skor tiap butir, skor total yang merupakan jumlah dari skor tiap butir. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak akan diteliti lebih lanjut.

Adapun rumusan yang digunakan untuk menguji tingkat validitas instrumen dalam penelitian ini yaitu menggunakan rumus korelasi.38

Keterangan:

𝑟𝑖 : koefisien korelasi N : jumlah responden ƩX : jumlah skor butir

ƩY : total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden ƩX2 : jumlah dari kuadrat butir

ƩY2 : total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

37 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, 193.

38 V Wiratna Sujarweni, SPSS Untuk Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014), 192.

(42)

ƩXY : jumlah hasil perkalian antara skor butir angket dengan jumlah skor yang diperoleh tiap responden

Hasil rhitung kita bandingkan dengan rtabel di mana df = n-2 dengan signifikan 5%. Untuk menguji validitas instrumen, kuesioner diuji coba kepada 380 orang responden. Hasil rhitung

dibandingkan dengan rtabel untuk menganalisis hasil validitasnya.

Dengan N=380, df=372, signifikansi 5%, maka diperoleh rtabel=0,098. Instrumen dikatakan valid apabila rhitung sama dengan atau lebih besardari rtabel dengan taraf signifikansi 5%, sebaliknya instrumen dinyatakan tidak valid apabila rhitung kurang dari rtabel.

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas atau uji kehandalan adalah uji konsistensi responden dalam menjawab pertanyaan kuesioner.39 Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel konstruk. Cara menghitung tingkat reliabilitas suatu data yaitu dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha. Secara matematik rumus cronbach alpha adalah :

𝑟 ( ∑ ) Keterangan :

r11 = Nilai Reabilitas

∑Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item St = Varians total

39 Ghazali, Desain Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, 147-148.

(43)

K = Jumlah item

Kuesioner yang reliabel adalah kuisioner yang apabila dicobakan berulang-ulang pada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama (konsisten).40 Dalam penelitian ini cara mengukurnya dengan menggunakan rumus cronbach alpha di mana pada pengujian reliabilitas ini menggunakan bantuan komputer program SPSS 22. Jika nilai cronbach alpha pada kuesioner >0,60 maka variabel tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya .

b. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah salah satu uji yang digunakan untuk mendeteksi kelayakan data yang dianalisis serta terhindar dari suatu penyimpangan. Adapun uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain:

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunya distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal atau tidak.

Mendeteksi apaka data berdistribusi normal atau tidak dapat

40 Riduan Dan Sunarto, Pengantar Statistik a (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2009), 348.

(44)

diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui grafik.

Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka model tersebut memenuhi asumsi normalitas. 41

Grafik tersebut menggunakan normal probability plot, yaitu dengan membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif distribusi normal.

Distribusi normal digambarkan dengan sebuah garis diagonal lurus dari kiri bawah ke kanan atas. Distribusi kumulatif dari data sesungguhnya digambarkan dengan ploting.42

2) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas merupakan suatu uji kelayakan atas dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna.43 Uji multikolinieritas yang dilakukan dalam penelitian melalui nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

a) Apabila nilai tolerance> 0,10 atau nilai VIF < 10 maka menunjukkan tidak terjadi multikolinieritas

41 Husein Umar, Desain Penelitian MSDM dan Perilak u Karyawan: Paradigma Positivisik dan Berbasis Pemecahan Masalah (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), 77.

42 Suliyanto, Ek onometrik a Terapan: Teori dan Aplik asi dengan SPSS (Yogyakarta:

ANDI, 2011), 69.

43 Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS , 59.

(45)

b) Sedangkan apabila nilai tolerance< 0,10 atau nilai VIF > 10 maka menunjukkan tidak terjadi multikolinieritas.44

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah model dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau yang tidak heteroskedastisitas.45

Uji heteroskedastisitas menggunakan metode analisis grafik dilakukan dengan mengamati scatterplot di mana sumbu horizontal menggambarkan nilai predicated standardized. Jika scatterplot membentuk pola tertentu, hal itu menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk. Scatterplot dapat diamati di mana variabel bebas sebagai sumbu horizontal dan nilai residual kuadratnya sebagai sumbu vertikal.46

c. Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,...Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan

44 Suharjo, Analisis Regresi Terapan dengan SPSS, 99-100.

45 Husein Umar, Desain Penelitian MSDM Dan Perilak u Karyawa n, 142.

46 Suliyanto, Ek onometrik a Terapan: Teori Dan Aplik asi Dengan SPSS (Yogyakarta : ANDI, 2011), 95.

(46)

antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing- masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat.47 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah akuntabilitas dan partisipasi sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah transparansi. Adapun persamaan analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1+ b2X2 + e Keterangan :

Y : Transparansi a : konstanta

b : Koefisien variabel X1 : Akuntabilitas X2 : Partisipasi E : eror d. Uji Hipotesis

1) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan salah satu uji hipotesis yang digunakan untuk mengukur tingkat prosentase sumbangan

47 Algifari, Analisis Statistik untuk Bisnis: dengan Regresi, Korelasi dan Nonparametri k (Yogyakarta : BPFE, 1997), 79.

(47)

pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen.48 Umumnya, nilai koefisien determinasi terletak di antara angka nol dan satu. Koefisien determinasi dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut:

a) Apabila nilai koefisien determinasi menunjukkan angka terkecil yakni nol (0) maka variabel independen kurang serentak dalam menjelaskan variabel dependen

b) Sedangkan apabila nilai koefisien determinasi menunjukkan angka yang mendekati satu atau satu maka variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan dalam memprediksi variabel dependen.49

2) Uji Statistik f (simultan)

Uji statistik f merupakan uji koefisien yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara simultan atau serentak terhadap variabel dependen serta mengidentifikasi tingkat pengaruh kesignifikanannya.50 Hasil uji statistik f diperoleh atas perbandingan antara fhitung dengan nilai dari ftable. Adapun kriteria pengambilan keputusan dalam uji statistik f sebagai beriut

a) Apabila fhitung> ftable atau probability< tingkat signifikansi (sig <

0,05) maka H1 diterima dan H0 ditolak dengan artian bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

48 Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS , 56.

49 Suharjo, Analisis Regresi Terapan dengan SPSS, 79.

50 Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS, 48.

(48)

b) Sedangkan apabila fhitung< ftable atau probability> tingkat signifikansi (sig > 0,05) maka H1 ditolak dan H0 diterima dengan artian bahwa variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.51

3) Uji Statistik t (Parsial)

Uji statistik t merupakan uji koefisien yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial atau sendiri-sendiri terhadap variabel dependen serta mengidentifikasi tingkat pengaruh kesignifikanan nya.52 Adapun kriteria pengambilan keputusan dalam uji statistik sebagai berikut:

a) Apabila nilai sig < (0,05) maka hipotesis diterima dengan artian bahwa variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

b) Sedangkan apabila nilai sig > (0,05) maka hipotesis ditolak dengan artian bahwa variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.53

J. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi mulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format penulisan

51 Suharjo, Analisis Regresi Terapan dengan SPSS, 78-79.

52 Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS, 50-51.

53 Suharjo, Analisis Regresi Terapan dengan SPSS, 88.

(49)

sistematika pembahsan ditulis dengan bentuk deskriptif naratif, bukan seperti daftar isi.54

Penelitian ini memiliki 4 (empat) bab yang saling berkaitan satu sama lain. Masing-masing bab membahas permasalahan yang diuraikan menjadi beberapa sub bab.

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan definisi operasional, asumsi penelitian, hipotesis penelitian, metode penelitian dan asumsi penelitian.

Bab II Kajian Kepustakaan

Bab ini memuat uraian tentang tinjauan pustaka terdahulu dan kerangka teori yang relevan dan terkait dengan tema skripsi.

Bab III Penyajian Data dan Analisis Data

Hasil penelitian yang berisi tentang inti atau hasil penelitian yang meliputi gambaran obyek penelitian, penyajian data dan analisis, serta pembahasan temuan.

Bab IV Penutup

Bab ini berisi kesimpulan penelitian yang dilengkapi dengan saran- saran dari peneliti dan diakhiri dengan penutup.

54 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2018), 64.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dana Desa adalah Dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara yang diperuntukan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten

Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja

Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja

Pengelasan di Unit Fabrikasi PT Swadaya Graha Gresik Jawa Timur, Indonesia” untuk mengetahui bahaya apa saja yang mungkin akan terjadi pada pekerjaan yang

Sistem keuangan yang ada pada perusahaan daerah dikelola oleh perusahaan daerah itu sendiri seperti Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Kabupaten Soppeng dan Perusahaan Daerah (

Ketika nilai tukar terdepresiasi maka akan mendorong kegiatan ekspor suatu negara dan dari hasil ekspor tersebut akan menambah cadangan devisa, namun pada hasil

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan