• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Peran Ganda Perempuan Dalam Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Pedagang Sayur di Pasar Induk Minasa Maupa Kabupaten Gowa)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "View of Peran Ganda Perempuan Dalam Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Pedagang Sayur di Pasar Induk Minasa Maupa Kabupaten Gowa)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

P-ISSN: ……-…….; E-ISSN: ……….-………..

Volume 1, Is ue Volume: 1, Number: 2 Maret 2023, Page No. 96-105

96 | https://etdci.org/journal/ijesd/index

Peran Ganda Perempuan Dalam Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Pedagang Sayur di Pasar Induk Minasa Maupa Kabupaten Gowa)

1Irdansyah, 2 Evi Elvira, ³Hironimus Jampi, 4Ismail Fausy AR, 5Nurdevi Bte Abdul

1,2,3,4,5

Universitas Muhammadiyah Makassar

*Correspondent Email: Irdansyah1996@gmail.com

Abstract. The problem that is the focus of this research is how the dual role of women selling vegetables in improving the family economy and what is the impact of the dual role on the family, the aim is to provide theoretical benefits and reference material for other researchers, this research uses qualitative methods which are methods that focus on in-depth observations of phenomena social analysis using overall narrative description analysis based on social problems, using observation techniques, interviews and document analysis then the results are presented in a descriptive narrative based on field findings. The results of this study show that women selling vegetables are able to generate sufficient income to meet all the necessities of life for their family from selling vegetables and have a positive impact on their families, namely being able to help the family economy and help pay for their children's education, and build a sense of mutual understanding between family members. Conclusion Women who play a dual role as vegetable sellers in improving the family economy in the Minasa market and produce results can meet all the needs of life and the economy of their families, education costs, and the health of their children and even their income in 1 month averages Rp. 3,500,000 from selling vegetables.

Keywords: Women's, Dual Role, Economic Impact of the Family

Abstrak. Masalah yang menjadi fokus penelitian ini bagaimana peran ganda perempuan pedagang sayur dalam meningkatkan ekonomi keluarga dan apa dampak peran ganda terhadap keluarga, tujuannya memberikan manfaat teoritis serta bahan referensi untuk peneliti lain. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif merupakan metode yang fokus pada pengamatan yang mendalam tentang fenomena sosial menggunakan analisis deskripsi narasi keseluruhan berdasarkan masalah sosial, menggunakan teknik observasi, wawancara dan analisis dokumen kemudian hasilnya disajikan secara narasi deskriptif berdasarkan temuan lapangan. Hasil penelitian ini menunjukan perempuan penjual sayur mampu menghasilkan pendapatan yang cukup untuk memenuhi segala kebutuhan hidup keluargannya dari hasil berjualan sayur.Dan berdampak positif terhadap keluarganya yaitu dapat membantu ekonomi keluarga dan membantu biaya pendidikan anaknya, serta terbangun rasa saling pengertian antar anggota keluarga. Kesimpulan Perempuan yang berperan ganda sebagai penjual sayuran dalam meningkatkan ekonomi keluarga di pasar minasa maupa memberikan hasil bisa memenuhi segala kebutuhan hidup dan ekonomi keluarganya, biaya pendidikan, dan kesehatan anaknya bahkan penghasilannya dalam 1 bulan rata-rata mencapai Rp. 3.500.000 dari menjual sayur.

Kata Kunci: Perempuan, Peran Ganda, Dampak Ekonomi Keluarga

(2)

97 | https://etdci.org/journal/ijesd/index INTRODUCTION

Di era modern sekarang perempuan tidak lagi terikat budaya patriarki menganggap laki-laki lebih dominan (Putri & Anzari, 2021). Sehingga dalam kehidupan sehari-hari perempuan mempunyai kebebasan dalam memilih kehidupan dan pekerjaan. Seiring berjalannya waktu perempuan kini dapat mengekspresikan kebebasannya mempromosikan kesetaraan politik, ekonomi dan hukum antara perempuan dan laki-laki. Sebagaimana dikatakan dalam keluarga (Agustina & Demartoto, 2021) seorang perempuan berperan sebagai istri dan tugas utama seorang perempuan yang sudah menikah adalah mengurus keluarga, inilah tuntutan kaum perempuan dalam masyarakat. Tapi tuntutan tersebut tidak menunjukan kesetaraan gender padahal perempuan punya pilihan hidup bahkan bisa bekerja tidak hanya mengurusi rumah tangga dan berhak mendapatkan kehidupan yang berbeda alasan lain mengapa perempuan ingin bekerja juga penting, karena alasan eksistensial, finansial, dan lainnya (Hasibuan, 2017).

Namun saat ini dengan lebih banyak keterbukaan dan kebebasan terlihat dari data Badan Pusat Statistik yang menunjukkan bahwa dari tahun 2015 hingga 2019 persentase perempuan yang masuk ke pasar tenaga kerja meningkat sebesar 3,02 poin. Dari sini dapat disimpulkan bahwa wanita masa kini telah sadar akan pilihan hidupnya. Perempuan pada umumnya telah memiliki pilihan profesi ganda yang tidak memisahkan perannya sebagai ibu rumah tangga, namun seiring dengan perkembangan zaman perempuan kini memiliki hak untuk berkarir seperti halnya laki-laki namun situasi ini tetap menciptakan ketidak setaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Padahal peran ganda yang dijalani perempuan membuat mereka lebih mandiri sehingga peran laki-laki sebagai pencari nafkah berangsur-angsur berubah seiring dengan semakin banyaknya perempuan yang bekerja di luar rumah. Akibatnya dalam penelitian (Arif, Zahra, 2019) perempuan berbagi peran dengan laki- laki (suami) dalam mengurus keluarga dan bekerja untuk membantu ekonomi keluarga.

Pembagian waktu kerja bagi perempuan secara garis besar terbagi menjadi dua bidang yaitu pembagian waktu kerja untuk kegiatan ekonomi menjadi penjual sayur (mendapatkan penghasilan) dan kegiatan non ekonomi yaitu kegiatan utama mengurus kebutuhan keluarga. Oleh karena itu alokasi waktu kerja menurut (Shindy, Ginola et al., 2022) menjadi penting agar menciptakan harmonisasi dalam keluarga dan mencegah konflik karena perempuan rawan secara sosial ekonomi, perempuan yang bekerja mencari nafkah memiliki tantangan yakni pembagian waktu antara bekerja dan mengurus keluarga (Andrean et al., 2022). Peran ganda yang yang dijalani perempuan harus didukung oleh dinas sosial dan tenaga kerja bahkan dinas pemberdayaan perempuan dan anak punya peran dalam membantu kesejahteraan perempuan dengan pelatihan wirausaha seperti dalam penelitian (Hanifa. et al., 2021) pemberdayaan perempuan tujuanya adalah meningkatkan kemampuan serta keterampilan perempuan dalam usaha kecil agar meningkatkan penghasilan secara individu maupun kelompok solusi untuk meningkatkan pendapatan ekonomi perempuan, lebih lanjut peran penting perempuan dalam keluarga harus diberikan life skill dan pemberian pendidikan kecakapan hidup dilakukan untuk membantu meningkatkan penghasilan keluarga (Sunarti et al., 2019). Menurut penelitian (Lubis, Rini et al., 2022) diperlukan pemanfaatan teknologi untuk mempromosikan bisnis melalui e-marketing seperti: media sosial, spanduk promosi (delivery order) melalui handphone atau Whatsapp. Selain itu edukasi e-Marketing pada wanita penting diperhatikan oleh berbagai pihak.

Berdasarkan hasil observasi awal di pasar induk minasa maupa peneliti melihat bahwa mayoritas pedagang dan penjual sayur didominasi oleh perempuan menjadi pilihan pekerjaan yang dilakukan untuk membantu perekonomian keluarganya mengharuskan mereka berperan ganda sebagai penjual sayur di pasar dan sebagai Ibu rumah tangga di rumah, pekerjaan sebagai penjual sayur merupakan pekerjaan yang tidak membutuhkan modal besar atau persyaratan khusus sehingga banyak perempuan memilih berprofesi sebagai penjual sayur di pasar demi ekonomi keluarganya. Pada jurnal penelitian tentang peran perempuan dalam meningkatkan ekonomi keluarga (Tindangen et al., 2020) hasil penelitianya mengemukakan faktor-faktor ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya

(3)

98 | https://etdci.org/journal/ijesd/index

mempengaruhi keputusan perempuan yang bekerja di sawah dan setelah mereka bekerja di sawah penghasilan keluarga bertambah dan mencukupi kebutuhan keluarga. Menurut (Rincón., Guillermina . & Martínez, 2020) dalam jurnal penelitiannya “Work/family life in 2040: Between the gig economy and traditional roles” menunjukkan bahwa realitas ekonomi saat ini memaksa anggota rumah tangga, baik laki-laki maupun perempuan untuk menyesuaikan struktur dan dinamika keluarga dengan kebutuhan pekerjaan. Transformasi keluarga kelas menengah ini menunjukkan kebutuhan untuk mengidentifikasi masalah sebagai konflik sosial yang netral gender untuk menentukan tindakan yang mengurangi tekanan kerja dan mencapai dinamika keluarga yang memungkinkan keseimbangan kerja/hidup yang lebih baik untuk seluruh keluarga dan tidak hanya untuk perempuan.

Meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga (Caturiyan et al., 2021) mengungkapkan proses peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, salah satunya adalah pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, pemberdayaan perempuan menjadi strategi penting dalam meningkatkan peran perempuan dalam meningkatkan potensi diri agar lebih mampu mandiri dan berkarya yang nantinya akan berstatus sebagai ibu rumah tangga guna dan pelatihan kewirausahaan untuk produksi usaha kreatif home industri menjadi alternatif pemberdayaan perempuan (Prasetyo et al., 2020).

Sesungguhnya dalam penelitian ini memiliki keterbatasan yang dialami dan dapat menjadi perhatian bagi peneliti-peneliti yang akan datang dalam menyempurnakan penelitiannya karena kami sendiri memiliki kekurangan yang perlu diperbaiki dalam penelitian-penelitian kedepannya. Beberapa keterbatasan dalam penelitian tersebut antara lain jumlah responden kurang dari 10 orang tentunya masih kurang banyak dalam menggambarkan keadaan yang sesungguhnya, objek penelitian yang difokuskan pada penelitian ini adalah perempuan penjual sayur di pasar induk minasa maupa kecamatan sungguminasa kabupaten gowa terdapat banyak profesi yang dikerjakan oleh perempuan dan berperan ganda seperti pengusaha makanan, pedagang pakaian dan profesi yang dijalani perempuan lainnya, tentunya dalam proses pengambilan data informasi yang diberikan koresponden melalui wawancara kadang tidak memberikan data responden yang sebenarnya hal ini terjadi karena perbedaan pemikiran, anggapan dan pemahaman yang berbeda setiap responden, juga faktor lain kejujuran dalam memberikan jawaban dan tanggapan terkait pertanyaan yang diajukan. Cuaca musim hujan juga menjadi keterbatasan peneliti untuk turun ke lapangan untuk meneliti dan wawancara perempuan penjual sayur di pasar induk minasa maupa gowa.

Berdasarkan latar belakang masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah bagaimana peran ganda perempuan pedagang sayur dalam meningkatkan ekonomi keluarga ?. Dan apa dampak peran ganda terhadap keluarga ?. Pada penelitian ini kami bertujuan bisa memberikan manfaat teoritis serta dapat mengangkat kondisi sosial ekonomi perempuan pedagang sayur di pasar induk minasa maupa kecamatan sungguminasa kabupaten gowa untuk diberi bantuan sesuai kebutuhannya dalam bekerja dan menjadi data tambahan pemerintah daerah, dinas-dinas terkait dan sebagai bahan referensi untuk peneliti lain yang fokus penelitiannya mengenai peran ganda perempuan pedagang sayur dalam meningkatkan ekonomi keluarga.

METHOD

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif (Fadli, M., 2021), (Irdansyah. & Meiyani, 2018) merupakan penelitian yang fokus pada pengamatan yang mendalam tentang fenomena sosial, sehingga cocok untuk digunakan dalam penelitian ini karena dapat membantu peneliti mencari informasi lebih detail dan mendalam tentang fenomena yang sedang terjadi, informasi kemudian dapat digunakan untuk lebih mudah menentukan hasil penelitian sehingga dalam mengumpulkan data penelitian harus terjun ke lapangan dan peneliti melakukan studi kasus (Barlian, 2016). Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah perempuan yang berprofesi sebagai penjual sayur berlokasi di Pasar Tradisional Minasa Maupa Kecamatan Sungguminasa Kabupaten

(4)

99 | https://etdci.org/journal/ijesd/index

Gowa. Peneliti mengamati tentang peran ganda perempuan penjual sayur dalam meningkatkan ekonomi keluarga di Pasar Induk Minasa sebagai latar ilmiah.

Dalam mengumpulkan data penelitian menggunakan teknik (Palinkas., Lawrence. et al., 2016) Observasi, wawancara dan analisis dokumen kemudian hasilnya disajikan secara naratif deskriptif berdasarkan temuan lapangan. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini terhadap objek penelitian. Kajian dokumenter terutama diperlukan untuk memperkaya landasan teoritis dan analisis berkaitan dengan peran ganda perempuan dalam ekonomi keluarga. Teknik keabsahan datanya menggunakan pengamatan secara seksama, Triangulasi dalam pemeriksaan keabsahan data diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.

RESULT AND DISCUSSION

1. Peran Ganda Perempuan Pedagang Sayur dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan rata-rata pengatur keuangan dalam keluarga diatur oleh perempuan sebagai istri di rumah, dari sinilah terlihat bahwa peran perempuan sangat penting dalam mengatur dan meningkatkan ekonomi keluarga. sehingga istri juga harus terlibat menjadi tulang punggung dalam keluarga khususnya untuk anak-anaknya dalam mengatasi persoalan dalam keluarganya bekerjasama dengan kepala keluarga (Jalil, Iwan & Tanjung, 2020), sehingga peran perempuan dalam membantu ekonomi keluarga dapat diterapkan melalui berdagang dan berjualan sayur di pasar dengan memanfaatkan keterampilan yang dimilikinya dalam membantu ekonomi keluarga adalah dengan tidak hanya menunggu penghasilan dari suami saja tapi memanfaatkan kemampuan yang mereka miliki sehingga dapat menambah penghasilan keluarga sehingga mereka memilih bekerja sebagai penjual sayur di pasar minasa maupa untuk meningkatkan ekonomi keluarganya, dan ikut berperan dalam menambah pendapatan keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Tabel 1: Jumlah Pendapatan Keluarga Sebelum dan Sesudah Istri Bekerja

No Nama Pekerjaan Sebelum Istri Bekerja Setelah Istri Bekerja 1 Ibu Risma Pedagang Sayur Rp, 250-350/hari 3.500.000/ bln

2 Ibu Nuri Pedagang sayur Rp,300-350/hari 3.000.000-3.500.000/bln 3 Ibu Lestari Pedagang sayur Rp, 200-300/hari 3.000.0000/bin

4 Ibu Neni Pedagang sayur Rp, 300-350/hari 3.000.000-3.500.000/bin 5 Ibu Nursia Pedagang sayur Rp, 200-250/hari 1.500.000-2.000.000/bln 6 Hj Nurhayati Pedagang sayur Rp. 300- 350/hari 3.000.000-3.500.000/bln

Berdasarkan tabel 1 tersebut dapat dilihat bahwa peran istri sangat membantu menambah perekonomian keluarga, hal ini dapat dilihat dari bertambahnya jumlah pendapatan keluarga setelah istri bekerja. Dari tabel tersebut pendapatan keluarga yang paling tinggi yaitu ibu Risma, Ibu Nuri, Ibu Neni dan Hj Nurhayati, dengan pendapatan sebelum bekerja Rp.200-350.000,00 dan setelah bekerja menjadi Rp.3.500.000,00. Dan pendapatan keluarga yang paling rendah berjumlah 2 keluarga dengan jumlah pendapatan sebelum bekerja Rp.250-300,000,00 dan setelah bekerja menjadi Rp.300.000,00.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa peran ganda perempuan memberikan manfaat yang luar biasa bagi

(5)

100 | https://etdci.org/journal/ijesd/index

ekonomi keluarganya bahkan pekerjaan mereka sebagai penjual sayur penghasilannya memberikan dampak yang luar biasa dalam membantu ekonomi keluarga selain penghasilan dari suami, penghasilannya sebagai perempuan penjual sayur yang berperan ganda tetap bisa meningkatkan pendapatan ekonomi keluarganya bahkan mampu membayar kredit mobil dari hasil berdagang sayur, pernyataan dari informan Hj. Nurhayati.

Ekonomi keluarga dalam penelitian (Wazin, 2018), peran ekonomi ibu rumah tangga sebagai pekerja di sektor informal adalah untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Pekerjaan sektor informal yang fleksibel memungkinkan ibu rumah tangga lebih mengutamakan pekerjaan sektor domestiknya penjelasan ini hampir sama dengan jurnal (Tuwu, 2018) tentang peran domestik menuju sektor publik.

Sehingga relevan dengan hasil penelitian kami bahwa peran ganda yang dilakukan oleh perempuan memberikan manfaat dan efek positif untuk membantu segala keperluan keluarga tanpa bergantung secara langsung hasil kerja suami tapi lebih saling membantu ekonomi keluarga dengan bekerja sebagai penjual bahkan mampu membiayai keperluan keluarganya dari berjualan sayur. Dalam jurnal (Afrizal & Polelah, 2021) dan (Juita et al., 2020) perempuan pedagang sayur berperan ganda yang bekerja untuk ekonomi keluarga mampu meningkatkan penghasilan serta memenuhi cukup untuk kebutuhannya meskipun dengan keadaan pandemi tapi tetap produktif, hal ini mempunyai relevansi dengan hasil penelitian peneliti di pasar minasa maupa pendapatan perempuan yang berprofesi sebagai penjual sayur demi mencari uang tambahan membantu suami yang penghasilannya tidak cukup untuk kebutuhan keluarga. Sebagai data pembanding pada penelitian (Angelina et al., 2020) tentang peran gender dalam keluarga dalam Big Little Lies Novel menunjukan bahwa terdapat dua jenis peran gender dalam keluarga laki-laki sebagai pencari nafkah dan perempuan diharapkan menjadi ibu rumah tangga, pada penelitian tersebut sangat berbeda dengan penelitian ini karena dalam kehidupan perempuan berperan saling membantu dengan suami dalam mencari nafkah.

Setelah peneliti melakukan observasi serta wawancara di lapangan didapatkan hasil sesuai dengan yang di atas, hasil tersebut kemudian sesuai dengan teori yang digunakan oleh peneliti. Teori Tindakan Sosial Max Weber untuk menjelaskan tentang peran ganda perempuan penjual sayur, teori ini menjelaskan bahwa seseorang melakukan suatu tindakan karena seseorang itu memutuskan melakukan tindakan tersebut, tujuannya adalah untuk mencapai sesuatu yang mereka inginkan, jelasnya lihat (Turner, Bryan, 2009). Hubungan teori dengan hasil penelitian dimana perempuan yang berperan ganda sebagai sebagai penjual sayur di pasar minasa maupa bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, karena menyadari bahwa dengan menjual sayuran mereka bisa membantu ekonomi keluarga. Teori Gender (Kesetaraan dan Peran) terkenal dari Simone de Beauvoir. Dalam arti luas gender telah digunakan oleh ahli teori sosial untuk menunjukkan perbedaan antara kategori biologis perempuan dan laki- laki yang dibangun secara sosial (Ritzer, 2004). Keterkaitannya dengan hasil penelitian bahwa perempuan bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan meningkatkan ekonomi keluarganya adalah bentuk kesetaraan gender dalam kehidupan sosial perempuan dan laki- laki punya hak yang sama bahkan dalam pekerjaan perempuan punya kebebasan dan kesetaraan yang sama.

2. Dampak Peran Ganda Perempuan terhadap Keluarga

Peran ganda yang ditanggung oleh perempuan dengan menjadi ibu rumah tangga dan menjadi pekerja yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari membuat mereka melaks

anakan aktifitas ganda. Aktivitas ganda tersebutlah yang akhirnya memberikan dampak serta tanggung jawab bagi mereka dan juga bagi keluarga (Bawono,. Bachtia & Santosa, 2020). Perempuan yang bekerja sebagai penjual sayur di pasar minasa maupa berdasarkan hasil wawancara dan penelitian bahwa peran ganda yang dilakukan perempuan mempunyai dampak positif yang terjadi terhadap keluarganya yaitu dapat membantu pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarganya seperti membantu biaya kehidupan sehari-hari dan membantu biaya pendidikan anak-anaknya, juga dapat

(6)

101 | https://etdci.org/journal/ijesd/index

meningkatkan status dalam keluarganya, serta terbangun rasa saling pengertian antar anggota keluarga. Pernyataan informan tentang kehidupan dan pandangan mereka akan dunia kerja memberikan kita kejelasan bahwa mereka juga menyadari apa yang mereka lakukan adalah sesuatu hal yang dapat dimengerti, dikarenakan ada ketentuan hidup yang mereka harus jalani sebagai ibu rumah tangga dan berkeluarga tentunya punya kebutuhan yang harus mereka penuhi agar bertahan hidup.

Berdasarkan pernyataan beberapa informan pada saat wawancara walaupun mempunyai peran ganda tetap tidak menyampingkan tugasnya sebagai ibu yang tidak menelantarkan anaknya.

Perempuan berperan sebagai penjual sayur di pasar dan seorang ibu rumah tangga mampu menyeimbangkan antara pekerjaan dan kewajibannya meski berperan ganda. Bahkan seorang ibu rumah tangga dapat meninggalkan rumah dengan izin suami dan setelah urusan keluarga telah selesai atau pergantian peran dengan suaminya ini bentuk saling mengerti dalam keluarga demikian peran istri dalam keluarga (Hanum, 2017), istri merupakan benteng utama dalam keluarga (Arif, Zahra, 2019). Meskipun seorang istri ikut bekerja untuk membantu perekonomian keluarga, mereka juga tidak boleh melupakan hak dan kewajiban mereka sebagai seorang istri (Prof. Moeljatno, 2021). Dari menjual sayur memberikan dampak nyata dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dimulai dalam memberikan pendidikan kepada anaknya sebagai generasi penerus bangsa dan peran isteri dalam bidang ekonomi, pertumbuhan ekonomi akan memacu pertumbuhan industri dan peningkatan pemenuhan kebutuhan rumah tangga serta kualitas hidup (Pelaut et al., 2017). Kehidupan kerja dalam pandangan mereka adalah semua pekerjaan sama, yang membedakannya hanyalah bidang mereka masing-masing. Sehingga yang menentukan baik atau buruk kehidupan yang dijalani seseorang adalah dengan melihat pekerjaan apa yang mereka geluti. Penelitian (Basrian et al., 2021) tentang perempuan yang menjalankan usaha kuliner rumahan di kota pekanbaru riau menunjukan bahwa baik secara simultan maupun parsial variabel modal, kemandirian, dan pendidikan berpengaruh signifikan terhadap motivasi wanita pengusaha kuliner di pekanbaru, penelitian tersebut terdapat perbedaan yaitu objeknya dimana penelitian kami memfokuskan pada peran ganda perempuan penjual sayur di pasar minasa maupa kabupaten gowa karena pekerjaan penjual sayur tidak membutuhkan modal dan skill yang sama dengan pengusaha kuliner.

Peran ganda perempuan merupakan bentuk kesetaraan gender pada jurnal (García-román, 2021) pembagian waktu kerja perempuan mempengaruhi kesetaraan gender, kemudian berdasarkan penelitian di lapangan bahwa pembagian waktu kerja menjadi kunci dalam kesetaraan gender penjual sayur sehingga menghasilkan dampak positif bagi keluarga dan meningkatnya ekonomi keluarga dari menjual sayur di pasar. Sebagai bentuk peran ganda perempuan dengan menjual sayur di pasar pada penelitian (Sánchez, Víctor et al., 2020) bahwa kondisi ekonomi dan kemiskinan keluarga menjadi penyebab perempuan berperan ganda, konteks kemiskinan dan tuntutan ekonomi yang begitu tinggi (Misdawita & Utami, 2022) menjadi faktor pendorong perempuan berperan mencari nafkah sebagai sayur di pasar dan menjadi ibu rumah tangga dalam keluarga tujuannya demi memenuhi segala kebutuhan keluarganya dan meningkatkan ekonomi keluarganya dan terbukti bahwa perempuan berperan sebagai penjual sayur bisa menghasilkan pendapatan rata-rata 3.500.000/Bulan mereka membuktikan bahwa perempuan bisa bekerja demi keluargannya dan memberikan dampak ekonomi keluarga yang berkecukupan dan penghasilan yang baik menjamin peningkatan kesehatan anak dan keluarga (Faddila, Syifa et al., 2020).

Teori pertukaran yang dikembangkan oleh George C. Homans dan Peter M.Blau (Ritzer, 2004).

Pertukaran sosial adalah teori ilmu sosial yang didasarkan pada gagasan bahwa hubungan antara dua orang diciptakan melalui analisis biaya-manfaat (Tran, Phuong et al., 2022). Teori ini sangat kental dengan ekonomi sehingga peneliti melihat kecocokan teori ini untuk menganalisis peran ganda perempuan penjual sayur di pasar sehingga dalam penjualan terjadi pertukaran, transaksi berupa uang,

(7)

102 | https://etdci.org/journal/ijesd/index

sayuran dan jasa yang terjadi di pasar minasa maupa dalam prosesnya berdasarkan saling bermanfaat atau bahkan rugi jika pasar sepi pembeli

CONCLUSION

Peran ganda yang dijalani perempuan penjual sayur merupakan pilihan hidup mereka dan dengan bekerja sebagai penjual sayur ekonomi menjadi pekerjaan yang cocok dengan keluarga menjadi faktor penyebab mereka berperan ganda demi kebutuhan keluarganya.

Perempuan yang berperan ganda sebagai penjual sayur dalam meningkatkan ekonomi keluarga di pasar minasa maupa memberikan hasil bisa memenuhi segala kebutuhan hidupnya dan ekonomi keluarganya meningkat bahkan dalam penghasilannya dalam 1 bulan rata-rata mencapai Rp.3.500.000 sehingga bisa membayar cicilan kreditnya dan bisa memberikan pendidikan yang layak kepada anaknya bahkan perempuan penjual sayur sudah tidak mengalami ketergantungan pada penghasilan suaminya, ini membuktikan peran ganda perempuan penjual sayur sebagai bentuk kesetaraan gender.

Peran ganda perempuan memberikan dampak positif kepada ekonomi keluarga bahkan

membantu suami dalam mencari nafkah, meski sebagai seorang istri dan penjual sayur

mereka bisa membagi waktu untuk keluarganya, suami dan anggota keluarga mengerti bahwa

mereka bekerja untuk memenuhi dan meningkatkan pendapatan ekonomi keluarganya

Tinjauan ini akan berguna bagi peneliti untuk mengkaji gender, peran perempuan dalam

keluarga dan pekerjaan perempuan sektor ekonomi di masa depan. Dampak nyata dari

penelitian ini berupa anjuran dan saran kepada peneliti untuk mendalami pengembangan

penelitian peran ganda perempuan dan ekonomi keluarga juga metode penelitian terkait serta

intensitas publikasi hasil riset pada tema penelitian ini.

(8)

103 | https://etdci.org/journal/ijesd/index REFERENCE

Afrizal, S., & Polelah. (2021). Peran Ganda Perempuan Dalam Peningkatan Perekonomian Keluarga ( Studi Kasus Pada Perempuan Bekerja Di Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang.

Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development (IJSED), 2(1), 53–62.

https://doi.org/10.52483/JSED.V3I1.53

Agustina, I., & Demartoto, A. (2021). Hubungan Peran Ganda Dengan Fungsi Sosialisasi Melalui Relasi Gender Dalam Keluarga Buruh Gendong Pasar Legi Kota Surakarta. Jurnal Analisa Sosiologi April, 10(1), 243–260. https://jurnal.uns.ac.id/jas/article/view/44349/31416

Andrean, R., Adinugraha, H. H., & Surur, A. T. (2022). Women ’ s role in family economic resilience in the time of the Covid-19 pandemic according to Islamic perspective. Review of Islamic Social

Finance and Entrepreneurship (RISFE), 1(2), 141–150.

https://doi.org/10.20885/RISFR.vol1.iss2.art6

Angelina, V., Riau, K., Arianto, T., & Riau, K. (2020). Representation of family gender roles in “big little lies” novel by liane moriarty. Journal Basis, 9(2), 279–290.

https://doi.org/1p.33884/basisupb.v9i2.5557

Arif, Zahra, Z. (2019). Peran Ganda Perempuan dalam Keluarga Pespektif Feminis Muslim Indonesia Zahra Zaini Arif. Indonesian Journal of Islamic Law, 1(2), 97–126. https://jurnalpasca.iain- jember.ac.id/ejournal/index.php/IJIL/article/view/195

Barlian, E. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (1st ed.). Sukabina Press.

https://doi.org/10.31227/osf.io/aucjd

Basrian, A., Susanti, D., Zainal, R., & Sofyan, D. (2021). The Influence of Capital , Independence , and Education on Women ’ s Entrepreneurial Motivation in Indonesia. HBR Husnayain Business Review, 1(1), 28–37. https://doi.org/10.54099/hbr.v1i1.24 Vol.1,

Bawono,. Bachtia, S., & Santosa, . Bambang. (2020). Peran Ganda Wanita Dalam Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Pada Pedagang Wanita Pasar Klewer). Journal of Development and Social Change, 3(1), 11–17. https://doi.org/10.20961/JODASC.V3I1.41674

Caturiyan, A., Yusriani, Farhda, A., Clarista, Aprilia, C., Ismianti, N., & Enjelika, G. (2021). Strategi Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Untuk Berwirausaha Guna Meningkatkan Pendapatan Ekonomi Keluarga. Jurnal PADMA: Pengabdian Dharma Masyarakat, 1(1), 1–3.

https://doi.org/10.32493/jpdm.v1i3.11423

Faddila, Syifa, P., Khalida, Laras, R., Fadli, Uus, Muhammad, D., & Tuhagana, A. (2020). Peran sosial ekonomi keluarga dalam menanggulangi kesehatan anak di indonesia. Jurnal Manajemen

& Bisnis Kreatif, 6(1), 59–71. https://doi.org/10.36805/manajemen.vi61.1189

Fadli, M., R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 21(1), 33–54. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075

García-román, J. (2021). Does women’s educational advantage mean a more egalitarian distribution of gender roles? Evidence from dual-earner couples in Spain. Journal of Family Studies, 1–22.

https://doi.org/10.1080/13229400.2021.1915852

(9)

104 | https://etdci.org/journal/ijesd/index

Hanifa., L., Firman., Herlina., & Rizal. (2021). Pemberdayaan perempuan dalam pelatihan kewirausahaan untuk mendorong kemandirian ekonomi keluarga. Community Empowerment, 6(10), 1829–1836. https://doi.org/10.31603/ce.5238

Hanum, S. L. (2017). Peran Ibu Rumah Tangga dalam Membangun Kesejahteraan Keluarga.

Academia : Jpirnal of Multidisciplinary Studies, 1(2), 1–14.

https://ejournal.uinsaid.ac.id/index.php/academia/article/view/1030

Hasibuan, L. (2017). Antara Emansipasi Dan Peran Ganda Perempuan (Analisa Fakta Sosial Terhadap Kasus Ketimpangan Gender). HIkmah, 11(2), 362–379. https://doi.org/10.24952/HIK11I2.752 Irdansyah., & Meiyani, E. (2018). Rekonstruksi Sosial Ekonomi (Studi Bumdes Sebagai

Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Desa Sangiang Kabupaten Bima). Equilibrium: Jurnal Sosiologi Pendidikan, 6(2), 119–124. https://doi.org/10.26618/equilibrium.v6i2.2593

Jalil, Iwan, A., & Tanjung, Y. (2020). Peran Ganda Perempuan Pada Keluarga Masyarakat Petani di Desa Simpang Duhu Dolok Kabupaten Mandailing Natal. Jurnal Intervensi Sosial Dan Pembangunan (JISP), 1(1), 58–70. https://doi.org/10.30596/2Fjisp.v1i1.4376

Juita, F., Mas’ad., & Arif. (2020). Peran Perempuan Pedagang Sayur Keliling Dalam Menopang Ekonomi Keluarga Pada Masa Pandemi COVID-19 di Kelurahan Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram. CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila

& Kewarganegaraan, 8(2), 100–107. https://doi.org/10.31764/civicus.v8i2.2916

Lubis, Rini, H., Napitupulu, Rodame, M., & Izzah, N. (2022). Peran Perempuan dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Di tengah Pandemi COVID-19. Jurnal Al-Qardh, 7(1), 16–29.

https://doi.org/10.23971/jaq.v7i1.3894

Misdawita, M., & Utami, B. C. (2022). Analysis of Factors Affecting the Income of Working Women.

International Journal of Management and Business Applied, 1(2), 124–130.

https://doi.org/10.54099/ijmba.v1i2.321

Palinkas., Lawrence., A., Horwitz., Sarah., M., Green., Carla., A., Wisdom., Jennifer., P., Duan., N.,

& Hoagwood., K. (2016). Purposeful sampling for qualitative data collection and analysis in mixed method implementation research. Adm Policy Ment Health, 42(5), 533–544.

https://doi.org/10.1007/s10488-013-0528-y.Purposeful

Pelaut, C., Mcquaid, R., & Pearson, M. (2017). Jejaring sosial dalam bisnis keluarga dalam ekonomi lokal. Local Economy, 32(5), 1–16. https://doi.org/10.1177/0269094217722505

Prasetyo, K. B., Yulianto, A., Kusumaningtyas, D. E., Aini, Ela, Nur, A., & Aliyah, H. (2020).

Empowering Housewife Communities in Dasawisma Ii Mangunsari Asri , Semarang City through a Creative Economy " Waiki Rajut ". WCGS World Conference on Gender Studies Volume, 2020, 57–68. https://doi.org/10.18502/kss.v4i10.7392

Prof. Moeljatno, S. H. (2021). KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) (34th ed.). Bumi Aksara. https://books.google.co.id/books?id=_TZCEAAAQBAJ

Putri, A. S., & Anzari, P. P. (2021). Dinamika peran ganda perempuan dalam keluarga petani di Indonesia. Jurnal Integrasi Dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial, 1(6), 757–763.

https://doi.org/10.17977/um063v1i62021p757-763

(10)

105 | https://etdci.org/journal/ijesd/index

Rincón., Guillermina ., B., & Martínez, Y. M. (2020). Work/family life in 2040:Between the gig economy and traditional roles. Futures, 119, 1–9. https://doi.org/10.1016/j.futures.2020.102544 Ritzer, G. (2004). Ensiklopedia Teori Sosial Vol I (G. Ritzer (ed.); 1st ed.). Sage Publications, Inc.

https:uk.sagepub.cpm/en-gb/asi/encyclopedia-of-theory/book220787

Sánchez, Víctor, M., López-martínez, G., Belmonte-ureña, L. J., & Molina-moreno, V. (2020). The Role of Woman in the Family Economy.Bibliometric analysis in the context of poverty. MDPI Journals Sustainability, 12(24), 1–23. https://doi.org/10.3390/su122410328

Shindy, Ginola, T., Mukhlis, S., & Prastiyo, Endri, B. (2022). Persepsi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (Prse) Terhadap Peran Ganda Perempuan Dalam Meningkatan Kesejahteran Keluarga.

Jurnal Neo Societal, 7(3), 113–125. https://doi.org/10.52423/jns.v7i3.25580

Sunarti, V., Azizah, Z., & Gusmanti, R. (2019). Implementation Of Life Skills In Order To Add Family Income And Contributions To Empowerment Of Women Implementasi Pemberian Life Skills Dalam Rangka Menambah. KOLOKIUM: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 7(2), 1–6.

https://doi.org/10.24036/kolokium-pls.v7i2.354

Tindangen, M., Engka, D. S. M., & Wauran, P. C. (2020). Peran Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga (Studi Kasus : Perempuan Pekerja Sawah Di Desa Lemoh Barat Kecamatan Tombariri Timur Kabupaten Minahasa). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 20(03), 79–87.

https:ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/view/30644

Tran, Phuong, N., Gorton, M., & Lemke, F. (2022). Buyers’ perspectives on improving performance and curtailing supplier opportunism in supplier development: A social exchange theory approach. Industrial Marketing Management, 106(September), 183–196.

https://doi.org/10.1016/j.indmarman.2022.08.009

Turner, Bryan, S. (2009). Pendamping Blackwell Baru Untuk Teori Sosial (B. S. Turner (ed.); 1st ed.). Blackwell Publishing Ltd. https://doi.org/10.1002/9781444304992

Tuwu, D. (2018). Peran Pekerja Perempuan Dalam Memenuhi Ekonomi Keluarga : Dari Peran Domestik Menuju Sektor Publik. Al Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian, 13(1), 63–76.

https://doi.org/10.31332/ai.v1.87213i

Wazin. (2018). Karakteristik ekonomi rumah tangga Dan relevansinya dengan konsep ekonomi syariah (analisis empiris peran ibu rumah tangga Sebagai pekerja sektor informal di provinsi banten. Alqalam, 35(1), 11–18. https://doi.org/10.32678/alqalam.v35i1.1846

Referensi

Dokumen terkait

Tuning Tabel 3.5 Lajutan Rencana Pengujian Kombinasi Parameter Terbaik dari