• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN GURU PAI DALAM MENERAPKAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL TERHADAP PENGEMBANGAN SIKAP

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PERAN GURU PAI DALAM MENERAPKAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL TERHADAP PENGEMBANGAN SIKAP "

Copied!
155
0
0

Teks penuh

PERAN GURU PAI DALAM MENERAPKAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL TERHADAP PENGEMBANGAN TOLERANSI SISWA DI SMP CAHAYA BANGSA METRO. Pertanyaan penelitian adalah: (1) Bagaimana peran guru PAI dalam implementasi pendidikan multikultural untuk menumbuhkembangkan sikap toleransi siswa di SMP Cahaya Bangsa Metro. 2) Apa faktor penghambat dan pendukung guru dalam pelaksanaan pendidikan multikultural. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui peran guru PAI dalam pelaksanaan pendidikan multikultural terhadap pengembangan toleransi siswa di SMP Cahaya Bangsa Metro. 2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat guru PAI dalam pelaksanaan Pendidikan Multikultural untuk pengembangan toleransi siswa di SMP Cahaya Bangsa Metro.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran guru PAI dalam pelaksanaan pendidikan multikultural dalam hal pengembangan sikap toleransi di SMP Cahaya Bangsa Metro sudah baik.

ﺎَﮭﱡﯾَﺄَٰٓﯾ ُسﺎﱠﻨﻟٱ

ﺮﯿِﺒَﺧ ٌﻢﯿِﻠَﻋ١٣

Penelitian Relevan

  • Pengertian Peran Guru
  • Macam-Macam Peran Guru
  • Peran Guru dalam Pendidikan Agama Islam

Skripsi yang berjudul “Peran Guru Dalam Implementasi Pendidikan Multikultural Di SMK Karya Bundan Medan Estate”. Guru merupakan unsur terpenting dalam mencapai tujuan pendidikan atau bahkan dalam membentuk karakter peserta didik sesuai dengan filosofi dan nilai-nilai etika-normatif. 14 Askhabul Kirom, “Peran Guru dan Siswa dalam Proses Pembelajaran Multikultural,” Al-Murabbi Vol.

Seorang guru sebagai guru membantu mengembangkan siswa belajar sesuatu yang mereka tidak tahu.

ﺎَﻨﱠﺑ َر َو

Pendidikan Multikultural

  • Pengertian Pendidikan Multikultural

22 Rustam Ibrahim, “Multicultural Education: Definition, Principles, and Relevance to Islamic Education,” Addin Vol.7 No. 1 (Februari 2013): 136. James Banks mendefinisikan pendidikan multikultural sebagai seperangkat keyakinan dan pernyataan yang mengakui dan menilai pentingnya keragaman budaya dan etnis dalam hal gaya hidup, pengalaman sosial, identitas pribadi, kesempatan pendidikan individu, kelompok atau negara. Sementara itu, Tilaar berpendapat bahwa pendidikan multikultural adalah pendidikan untuk meningkatkan penghargaan terhadap keragaman etnis dan budaya dalam masyarakat.

Dari berbagai definisi di atas, dapat dipahami bahwa pendidikan multikultural merupakan suatu sistem pembelajaran yang diakomodir dari berbagai latar belakang peserta didik.

ﻻ َو ْاﻮﱡﺒُﺴَﺗ

Islam telah mengajar umatnya supaya menghormati agama lain dan memberi larangan mencelanya.26 Berdasarkan firman Allah tentang larangan mencela orang musyrik seperti berikut.

Prinsip-prinsip Pendidikan Multikultural

Menilik contoh pendidikan multikultural di Amerika, sebagaimana dikutip Tilaar dari hasil penelitian Banks, implementasi pendidikan multikultural di Amerika mencakup beberapa dimensi, yaitu: 29. Dimensi kurikulum, yaitu norma-norma budaya yang dimiliki siswa. diajarkan terintegrasi dalam suatu profesi, dengan rumusan kompetensi yang jelas. Dimensi keilmuan, yaitu rumusan keilmuan tentang norma dan kaidah budaya yang akan ditransmisikan, dirumuskan melalui proses penelitian sejarah dengan melihat pengalaman sejarah tokoh-tokoh yang sangat konsisten dalam perjuangan multikulturalismenya.

Perlakuan belajar yang adil, yaitu perlakuan dalam pelajaran harus dilakukan secara adil dan wajar, tanpa membedakan perlakuan terhadap mereka yang berasal dari suku tertentu, atau dari strata ekonomi tertentu.

Tujuan Pendidikan Multikultural

Kembangkan keterampilan pengambilan keputusan dan analisis yang kritis sehingga siswa dapat membuat pilihan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membantu siswa membangun sikap positif terhadap perbedaan budaya, ras, etnis dan kelompok agama. Membantu siswa membangun ketergantungan antar budaya dan memberi mereka pandangan positif tentang perbedaan kelompok.

Dapat dilihat dari beberapa pendapat di atas bahwa tujuan pendidikan multikultural sebenarnya sesuai dengan kondisi masyarakat di sekitar kita yang sangat beragam.

نﻮُﻔِﻠَﺘ ۡﺨَﺗ٤٨

Peran Guru PAI dalam Menerapkan Pendidikan Multikultural Terhadap Pengembangan Sikap Toleransi Siswa Terhadap Pengembangan Sikap Toleransi Siswa

  • Sifat Penelitian

Hal ini dikarenakan guru yang memiliki paradigma pemahaman kebhinekaan yang sedang akan mampu mengajarkan dan mengimplementasikan nilai-nilai kebhinekaan kepada siswa di sekolah. Artinya dalam segala tingkah lakunya, baik sikap maupun perkataannya tidak diskriminatif terhadap siswa yang menganut agama selain dirinya. Guru memiliki peran untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai-nilai kesadaran gender dan.

Guru harus memiliki wawasan yang cukup tentang kesetaraan gender agar guru dapat berlaku adil dan tidak diskriminatif terhadap siswa laki-laki dan perempuan.

Sumber Data

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa penelitian ini nantinya akan mendeskripsikan atau mendeskripsikan peran guru PAI dalam menerapkan pendidikan multikultural untuk pengembangan sikap toleransi di SMP Cahaya Bangsa Metro. Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dalam bentuk lengkap atau dalam bentuk dokumen yang telah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya dalam bentuk publikasi 50 Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen-dokumen sekolah mengenai sejarah. tentang berdirinya SMP Cahaya Bangsa Metro, letak geografis, visi dan misi, tujuan, struktur organisasi guru, kondisi guru, staf dan siswa SMP Cahaya Bangsa Metro yang memiliki latar belakang suku, etnis dan agama yang berbeda. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara dengan guru pendidikan agama Protestan, Katolik dan Budha sebagai sumber pendukung dalam penelitian ini.

Teknik Pengumpulan Data

  • Wawancara (Interview)
  • Dokumentasi

Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses memperoleh informasi untuk kepentingan penelitian dan cara bertanya dan menjawab pertanyaan sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan (panduan). wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif 52. Informan yang termasuk dalam penelitian ini adalah kepala sekolah SMP Cahaya Bangsa Metro, ustadz muslimah, katholik, protestan, ustadz budha, dan santri SMP Cahaya Bangsa Metro. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi sejauh mana peran guru PAI dalam mengimplementasikan pendidikan multikultural dalam membangun toleransi siswa di SMP Cahaya Bangsa Metro dan kendalanya.

Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis fenomena yang sedang diselidiki. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis observasi nonpartisipatif, yaitu pengamat tidak berpartisipasi atau berada dalam keadaan objek yang diamati. Peneliti tiba pada aktivitas orang yang diamati, tetapi tidak terlibat dalam aktivitas tersebut.

Bagaimana peran guru PAI dalam implementasi pendidikan multikultural terhadap pengembangan toleransi siswa di SMP Cahaya Bangsa Metro. Sebagian besar data yang tersedia berupa surat, catatan harian, souvenir, laporan, artefak dan foto. Ciri utama dari data ini adalah tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, yang memungkinkan peneliti untuk mengetahui hal-hal yang terjadi di masa lampau.

Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi tentang sejarah, kondisi sekolah, fasilitas, kondisi tenaga pengajar, visi misi SMA Cahaya Bangsa Metro dan hal-hal lain yang menjadi informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa peneliti akan mengecek kembali informasi yang diperoleh yang semula peneliti peroleh dari wawancara, dapat dicek kembali melalui observasi. Selanjutnya triangulasi sumber adalah cara pengecekan data dari teknik yang sama dengan sumber yang berbeda. pertanyaan yang sama.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan, sebagai berikut:60. Data yang diperoleh dari penelitian direduksi dengan cara meringkas, memilih hal yang paling penting, memfokuskan pada hal yang penting, mencari tema dan pola. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan dan pencarian data selanjutnya jika diperlukan.

Setelah mereduksi data, langkah selanjutnya adalah menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik dan bentuk lainnya. Namun kesimpulan tersebut didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten ketika peneliti kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data, sehingga kesimpulan yang ditarik merupakan kesimpulan yang kredibel. Selanjutnya peneliti menarik kesimpulan dengan kerangka berfikir deduktif yaitu menarik kesimpulan dari keadaan umum ke khusus.

TEMUAN UMUM

  • Sejarah Singkat Sekolah SMP Cahaya Bangsa Metro
  • Visi Misi dan Tujuan SMP Cahaya Bangsa Metro a. Visi SMP Cahaya Bangsa Metro
  • Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Cahaya Bangsa Metro Tabel. 5
  • Struktur Organisasi SMP Cahaya Bangsa Metro DINAS DIKBUDPORA DINAS DIKBUDPORA
  • Peran Guru PAI dalam Menerapkan Pendidikan Multikultural Terhadap Pengembangan Sikap Toleransi di SMP Cahaya Bangsa Metro
  • Faktor Pendukung Guru PAI Menerapkan Pendidikan Multikultural Terhadap Pengembangan Sikap Toleransi Siswa di SMP Cahaya Bangsa
  • Faktor Penghambat Guru PAI dalam Menerapkan Pendidikan Multikultural Terhadap Pengembangan Sikap Toleransi Siswa di SMP
  • Peran Guru PAI dalam Menerapkan Pendidikan Multikultural Terhadap Pengembangan Sikap Toleransi di SMP Cahaya Bangsa
  • Faktor Pendukung Guru PAI dalam Menerapkan Pendidikan Multikultural Terhadap Pengembangan Sikap Toleransi Siswa di
  • Faktor Penghambat Guru PAI dalam Menerapkan Pendidikan Multikultural Terhadap Pengembangan Sikap Toleransi Siswa di

Berdasarkan hasil penulisan yang dilakukan penulis dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi mengenai peran guru PAI dalam pelaksanaan pendidikan multikultural di SMP Cahaya Bangsa Metro. Peran guru PAI dalam implementasi pendidikan multikultural dalam pengembangan toleransi di SMP Cahaya Bangsa Metro Terhadap Pengembangan Toleransi di SMP Cahaya Bangsa Metro Peran guru dalam sebuah pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting. Faktor Pendukung Guru PAI dalam Melaksanakan Pendidikan Multikultural Untuk Menumbuhkan Toleransi Siswa SMP Cahaya Bangsa Untuk Menumbuhkan Sikap Toleransi Siswa SMP Cahaya Bangsa.

Dalam pelaksanaan pendidikan multikultural ini, para guru PAI di SMP Cahaya Bangsa mendapatkan berbagai bentuk dukungan dalam menjalankan tugasnya. Setelah dilakukan pengecekan data, selanjutnya penulis dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung guru PAI dalam mengimplementasikan pendidikan multikultural untuk mengembangkan toleransi siswa di SMP Cahaya Bangsa Metro. Faktor penghambat guru PAI dalam melaksanakan pendidikan multikultural terhadap pengembangan sikap toleransi siswa di SMP multikultural terhadap pengembangan sikap toleransi siswa di SMP Cahaya Bangsa Metro.

Terdapat beberapa faktor penghambat bagi guru PAI dalam mengimplementasikan pendidikan multikultural terhadap pengembangan sikap toleransi siswa di SMA Cahaya Bangsa. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara dengan guru non muslim untuk mendapatkan tambahan informasi tentang faktor-faktor yang menghambat guru PAI dalam menerapkan pendidikan multikultural terhadap pengembangan toleransi siswa di SMP Cahaya Bangsa. Berdasarkan hasil wawancara mengenai hambatan guru PAI dalam implementasi pendidikan multikultural di SMA Cahaya Bangsa.

Peran guru PAI dalam pelaksanaan pendidikan multikultural terhadap pengembangan toleransi di SMA Cahaya Bangsa Terhadap pengembangan toleransi di SMA Cahaya Bangsa. Berdasarkan hasil penulisan berupa wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilakukan di SMP Cahaya Bangsa Metro, penulis menganalisis bahwa peran guru PAI dalam penerapan pendidikan multikultural dalam pengembangan toleransi siswa sudah baik. Faktor Pendukung Guru PAI Dalam Pelaksanaan Pendidikan Multikultural Terhadap Perkembangan Sikap Toleransi Siswa Secara Multikultural Terhadap Perkembangan Sikap Toleransi Siswa Di SMP Cahaya Bangsa.

Faktor penghambat Guru pendidikan agama Islam dalam mengimplementasikan pendidikan multikultural terhadap pengembangan toleransi siswa dalam pengembangan toleransi siswa multikultural di SMP Cahaya Bangsa.

Gambar 3 Ruang Ibadah Agama Buddha
Gambar 3 Ruang Ibadah Agama Buddha

PERAN GURU PAI DALAM MENERAPKAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

DI SMP CAHAYA BANGSA METRO

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Umum

DOKUMENTASI

Informasi yang diperoleh dari Bapak sangat bermanfaat bagi peneliti untuk menganalisis Peranan Guru PAI dalam pelaksanaan pendidikan multikultural di SMA Cahaya Bangsa Metro. PERAN GURU PAI DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI SMP CAHAYA BANGSA METRO Fokus I: Peran Guru PAI Dalam Pelaksanaan Pendidikan Multikultural di SMA Cahaya Bangsa Metro. Apalagi selain sebagai guru PAI juga sebagai guru PKN, sangat berkaitan dengan budi pekerti dan nilai-nilai.

Kita tidak hanya memaksakan kepada guru PAI saja, karena semua guru harus menanamkan nilai-nilai kebaikan. Peran guru PAI adalah menanamkan nilai-nilai toleransi, tenggang rasa dan saling menghargai. Dimana guru PAI tidak hanya memberikan tugas mengajar berupa hafalan rukun iman, atau dalil-dalil Al-Qur'an, tetapi juga melatih mereka untuk mengamalkannya.

Mungkin karena guru lain juga ikut membantu menerapkan sikap saling menghargai ini, ya semua membantu, orang tua juga. Demikian juga hubungan sosial antara guru PAI dengan siswa non muslim terlihat baik-baik saja tanpa ada kendala yang berarti.

Gambar

Gambar 4  Ruang Ibadah Agama Katolik
Gambar 3 Ruang Ibadah Agama Buddha
Gambar 6. Ruang Ibadah untuk Muslim   dan Kegiatan TPA setiap hari Jumat
Gambar 7. Wawancara dengan Guru PAI SMP Cahaya Bangsa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Theoretical Linguistics focuses on the examination of the structure of English in all its manifestations (phonetics, phonology, morphology, syntax, grammar at large). Other