• Tidak ada hasil yang ditemukan

peran guru paud dalam perkembangan bahasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "peran guru paud dalam perkembangan bahasa"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Bagaimana peran guru PAUD dalam perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun melalui metode bercerita di PAUD Cinta Bunda Desa Air Putih Kabupaten Bengkulu Tengah. Apa saja bentuk perkembangan bahasa anak yang dilakukan oleh guru di PAUD Cinta Bunda Desa Air Putih Kabupaten Bengkulu Tengah.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hal ini dapat memberikan gambaran bagi lembaga pendidikan sekolah di PAUD sebagai sarana untuk mengkaji apa yang telah dicapai guru dalam meningkatkan perkembangan bahasa.

LANDASAN TEORI

Peran Guru PAUD

2 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Siswa dalam Interaksi Pendidikan, Pendekatan Teoritis Psikologi, (Jakarta: PT Rineka Cipta. 2010), hal. 31-32. 5 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Siswa dalam Interaksi Edukasi, Pendekatan Teori Psikologi, (Jakarta: PT Rineka Cipta. 2010), hal.3. 8 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Siswa dalam Interaksi Edukasi, Pendekatan Teoritis Psikologi, (Jakarta: PT Rineka Cipta. 2010), hal. 43-48.

Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

14 Aisyah isna, “Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini”, jurnal al athfal, (STAINU Purworejo), Vol 2, No. 2 Desember 2019, hal 63. Pertama, dari hasil penelitian Dita Paulina Putri yang berjudul penelitian peran anak usia dini guru anak dalam menstimulasi perkembangan bahasa anak. 23Dita Paulina Putri, “Peran Guru PAUD Dalam Menstimulasi Perkembangan Bahasa Anak”, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol.7 No.2 November 2013.

Dalam penelitian yang dilakukan di PAUD Cinta Bunda, hasil yang diperoleh menunjukkan peran guru dalam perkembangan bicara anak melalui bercerita. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilakukan melalui penelitian tentang peran guru PAUD terhadap perkembangan bicara anak melalui metode bercerita di PAUD Cinta Bunda Desa Air Putih Kabupaten Bengkulu Tengah. Berdasarkan wawancara analitis yang dilakukan dengan guru PAUD, dapat dijelaskan bahwa guru merupakan motivator dalam mendorong perkembangan bicara anak.

Dimana tugas guru dalam proses belajar mengajar merupakan kualitas penting dalam perkembangan bahasa anak melalui pendidikan. Berdasarkan analisis wawancara yang dilakukan terhadap guru PAUD dapat dijelaskan bahwa peran guru adalah sebagai pemberi inspirasi, guru harus mampu memberikan contoh yang baik demi kelancaran proses belajar mengajar siswa di sekolah. mempelajari perkembangan bahasa anak melalui metode bercerita. Dimana peran guru sebagai pemberi inspirasi sangat berperan penting dalam proses belajar anak, hendaknya ia memberikan inspirasi yang besar bagi kemajuan dan perkembangan bahasa anak.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa peran guru PAUD terhadap perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun melalui metode bercerita di PAUD Cinta Bunda Desa Air Putih Kabupaten Bengkulu Tengah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di atas, peran guru PAUD dalam pengembangan bahasa anak melalui metode bercerita sangatlah penting. Penilaian Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Usia 5-6 Tahun Pada Masa New Normal di TK Ridotullah Padang.

Bercerita Dalam Perkembangan Bahasa Anak

Tujuan bercerita Bagi Anak

Mengembangkan keterampilan berbahasa, termasuk keterampilan mendengarkan, serta keterampilan berbicara, serta meningkatkan kosa kata seseorang. Pengembangan kemampuan berpikir karena dengan bercerita, anak diajak memusatkan perhatian dan berfantasi terhadap cerita serta mengembangkan kemampuan berpikir simbolis. Mengembangkan kepekaan sosio-emosional anak terhadap hal-hal yang terjadi disekitarnya melalui cerita yang dituturkannya.

Melatih daya ingat anak dalam menerima dan menyimpan informasi melalui peristiwa yang disampaikan.

Penelitian Terdahulu

Persamaannya adalah sama-sama membahas tentang perkembangan bahasa pada anak usia dini dan sama-sama menggunakan metode kualitatif, sedangkan perbedaannya adalah peneliti ini menggunakan keterampilan menulis, membaca, mendengar, dan berbicara, sedangkan peneliti mengkaji tahap perkembangan pra-linguistik, linguistik, dan holoprasik. penggunaan anak (tahap satu kata), ucapan dua kata. Kedua, dari hasil penelitian Nofvi Yanti, Dwi Yuliyanti dan Ni Nyoman Wetty S dengan judul penelitian meningkatkan perkembangan bahasa anak melalui. Persamaannya sama-sama menyangkut perkembangan bahasa anak, sedangkan perbedaannya adalah judul peneliti ini mengembangkan perkembangan bahasa anak melalui media visual, sedangkan peneliti hanya meneliti guru-guru di sekolah untuk melihat perkembangan bahasa anak.

Persamaannya adalah sama-sama berbicara tentang perkembangan anak, namun yang membedakan adalah peneliti ini menggunakan metode kuantitatif, sedangkan yang ini menggunakan metode kualitatif. Keempat, dari hasil penelitian Maini Sundari yang berjudul Penelitian tentang Upaya Guru Meningkatkan Bahasa Anak di Kelompok Bermain Islami Balita di Wayhalmi Bandar Lampung yaitu, meningkatkan minat berbicara anak, melatih memadukan bunyi-bunyi bahasa, pengayaan. Persamaannya adalah sama-sama membahas tentang perkembangan bahasa anak dan sama-sama juga menggunakan metode kualitatif, namun yang membedakan adalah keberhasilan penelitian peneliti ini semakin meningkat, sedangkan peneliti perkembangan pada saat observasi awal terhadap anak masih sangat sedikit. . .

Kelima, dari hasil penelitian Hadisa Putri (2016) yang berjudul Menggunakan metode cerita untuk pengembangan nilai moral anak, Menggunakan metode cerita untuk pengembangan bahasa anak dari hasil penelitian di. 25 Maini Sundari, “Upaya Guru Meningkatkan Bahasa Anak di Kelompok Bermain Islam Bina Balita Wayhalmi” Fakultas Tarbiah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan, Lampung 2019. Persamaannya sama dengan perkembangan bahasa anak, namun yang membedakan adalah media pembelajaran yang peneliti gunakan metode bercerita, Peneliti ini menggunakan penelitian CAR sedangkan peneliti menggunakan metode kualitatif.

Jadi, dengan mendorong perkembangan bahasa anak maka anak akan lebih tertarik dalam memahami pembelajaran dan anak tidak akan terlalu bosan saat belajar.

Kerangka Berpikir

Keterampilan berbahasa sangat penting bagi anak sesuai dengan tingkat perkembangannya, sangat berguna agar ketika berkomunikasi dengan orang lain baik dengan anak lain maupun orang dewasa dapat dipahami. kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Guru yang mengajar bahasa hanya menggunakan metode imitasi yang lama kelamaan akan membuat anak bosan dan kurang tertarik untuk berlatih bahasa. Berdasarkan hasil observasi di atas, maka perlu diberikan suatu inovasi pembelajaran yang dapat membuat anak lebih tertarik belajar untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia dini28.

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian

Subyek dan informan

Teknik Pengumpulan Data

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, yang terdiri dari beberapa proses biologis dan psikologis.2 Penelitian ini menggunakan observasi terstruktur, yaitu observasi yang dirancang secara sistematis tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana. Dokumen dapat berupa teks tertulis, gambar atau karya lainnya. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data, profil anak dan proses kegiatan anak selama pembelajaran. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dokumen yang berbentuk karya.

Teknik Keabsahan Data

Triangulasi merupakan suatu teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan sesuatu selain data tersebut untuk keperluan pengendalian atau sebagai pembanding data.

Teknik Analisis Data

Sehingga siswa lebih memahami dan memahami apa yang dijelaskan guru, serta perkembangan bahasa anak dapat meningkat dan berkembang sesuai harapan. Guru sering kali memotivasi siswa agar semangat belajar dan mendukung anak untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak dengan baik, termasuk mempersiapkan metode seperti mendongeng, bernyanyi, agar anak dapat mengembangkan bahasanya dan mengoptimalkan perkembangan bahasanya dengan baik dan benar.” 2 Dari hasil pembelajaran Hasil wawancara dengan guru PAUD terlihat beliau setuju bahwa peran guru sebagai mediator sangat diperlukan dalam perkembangan bicara anak, karena guru sebagai mediator merupakan proses yang paling efektif dalam proses pembelajaran, sehingga anak memahami dan memahami apa yang dipelajari. Sebagai mediator, guru harus memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang media pembelajaran serta memiliki keterampilan dalam memilih media pembelajaran agar siswa lebih nyaman dan memahami pembelajaran, hal inilah yang membuat perkembangan bahasa anak berkembang dengan baik.

Dari hasil wawancara dengan guru PAUD dapat dijelaskan bahwa beliau setuju bahwa peran guru sebagai fasilitator sangat diperlukan dalam perkembangan bahasa anak, karena guru sebagai fasilitator merupakan sebuah proses. Dari hasil wawancara dengan guru PAUD dapat dijelaskan bahwa beliau setuju bahwa peran guru sebagai motivator sangat diperlukan dalam perkembangan bahasa anak karena guru sebagai motivator merupakan proses yang paling efektif dalam proses pembelajaran. . Guru memegang peranan penting dalam perkembangan bahasa anak dalam proses tumbuh kembang anak hingga usia prasekolah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru dan orang tua siswa serta hasil observasi lapangan penulis menunjukkan peran guru PAUD terhadap perkembangan bahasa anak kelompok B1. Hasil penelitian memberikan gambaran yang jelas gambaran data mengenai peran guru prasekolah dalam perkembangan bahasa anak kelompok B1 usia 5-6 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa bentuk perkembangan bahasa anak melalui mendongeng di PAUD Cinta Bunda sudah mulai berkembang dengan baik, namun secara khusus perlu adanya pembinaan yang lebih dalam tahapan perkembangan bahasa anak melalui mendongeng agar anak agar dapat berkomunikasi dengan baik. Dengan memberi nama pada kelompok gambar yang mempunyai bunyi yang sama pada saat guru bercerita di depan kelas, anak dapat menyebutkan dan membedakan bunyi bunyi cerita yang disampaikan guru. Di sinilah perkembangan bahasa anak dimulai.

Memiliki banyak kata-kata untuk mengungkapkan gagasan kepada orang lain, perkembangan bahasa anak mulai berkembang dengan baik ketika anak mulai berani bercerita di depan kelasnya. Dalam perkembangan berbahasa, kemampuan berbahasa anak bersifat tertulis dan lisan, dimana perasaan, pikiran, anak dilatih untuk kehidupan sehari-hari dengan menggunakan bahasa Indonesia. Apalagi guru mengembangkan perkembangan bahasa anak dengan cara bercerita dimana cerita dapat membuat anak lebih percaya diri dalam perkembangannya.

Gambar 4.1 Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PAUD  Cinta Bunda
Gambar 4.1 Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PAUD Cinta Bunda

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Penelitian

Pembahasan

Hal ini didukung oleh teori behavioris, yaitu teori yang lebih menekankan pada kebiasaan yang dikembangkan oleh BF Skinder yang berpendapat bahwa pemerolehan bahasa anak dikendalikan oleh lingkungan itu sendiri. Teori yang dikembangkan oleh BF Skinder menekankan perlunya 'menjaga' perkembangan intelektual dengan cara menstimulasi anak dan memperkuat perilaku anak, yang dapat dilakukan dalam aktivitas sehari-hari di keluarga dan di sekolah. Tahap linguistik adalah tahap perkembangan bahasa antara usia 1 sampai 5 tahun. Pada tahap ini, anak mulai berbicara seperti bahasa orang dewasa.

Masa ini disebut holofrase, karena anak mengungkapkan makna keseluruhan frasa atau kalimat dalam suatu kata yang diucapkan. Tahap ini terjadi ketika anak berusia 1,5-2 tahun dan memasuki tahap pertama mengucapkan dua holofrase secara berurutan dengan cepat. Perkembangan bahasa atau komunikasi pada anak merupakan salah satu aspek masa perkembangan anak yang tidak boleh luput dari perhatian para pendidik pada umumnya dan orang tua pada khususnya.

Itulah sebabnya masalah ini mendapat banyak perhatian: pemerolehan bahasa telah dipelajari secara intensif sejak lama. Selama ini kita telah belajar banyak tentang bagaimana anak-anak berbicara, memahami dan menggunakan bahasa, namun kita hanya mengetahui sedikit sekali tentang proses perkembangan bahasa yang sebenarnya. Seorang anak berusia antara 3 dan 4 tahun mulai senang bercerita dan dia juga mulai senang bercerita.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Rahmawati Dewi, “Peran Guru dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun di TK LKIA II”. Program studi pendidikan guru anak usia dini.

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PAUD  Cinta Bunda

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat kemampuan bahasa anak usia 4-5 tahun setelah dilakukannya bermain peran untuk kategori mulai berkembang ada 2 orang anak dengan persentase 18%, berkembang sesuai harapan ada 6