• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MEMOTIVASI KARYAWAN HOTEL SUMMER BANJARMASIN. ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MEMOTIVASI KARYAWAN HOTEL SUMMER BANJARMASIN. ABSTRAK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MEMOTIVASI KARYAWAN HOTEL

SUMMER BANJARMASIN.

ABSTRAK

Leviyasari 1, Syahrani 2, Teguh Wicaksono3

Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin, 17310258

Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin, 1125097401

Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin, 1116028801

Email : viyamuthia228@gmail.com

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Untuk mengetahui bagaimana peran kepemimpinan dalam memotivasi karyawan hotel summer banjarmasin. (2) Untuk mengetahui apa saja kendala-kendala yang dihadapi pemimpin dalam memotivasi karyawan hotel summer banjarmasin.

Peneliti menggunakan metode kualitatif melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dengan sumber data primer dan sekunder. Tekhnik analisis data dengan cara membandingkan data-data yang diperoleh dari teori, prinsip dan gagasan yang terkumpul pada penelitian kepustakaan selanjutnya diklarifikasi, diteliti , dan ditelaah.

Peran kepemimpinan hotel summer banjarmasin telah melakukan perannya dalam berkomunikasi, mengarahkan dan memberikan bimbingan, perannya dalam memotivasi, pembentukan situasi kerja, pemberian pengawasan dan hukuman, mengetahui kendala- kendala dalam memotivasi serta cara-cara mengatasi permasalahan yang timbul dalam pemberian motivasi.

Saran dalam penelitian ini hendaknya Peranan pemimpin dalam pemberian pengawasan, sebaiknya pimpinan lebih memperhatikan lagi sehingga karyawan dapat meningkatkan kedisiplinan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Pengawasan yang dilakukan pimpinan merupakan kontrol bagi aktivitas bawahan dalam menyelesaikan tugas untuk menuju arah yang harus dicapai agar dalam menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang seharusnya

Kata Kunci : Kepemimpinan, Motivasi.

ABSTRACT

This study aims to determine: (1) To find out how the role of leadership in motivating employees of Banjarmasin Summer Hotel. (2) To find out what are the obstacles faced by the leader in motivating the employees of the Banjarmasin Summer Hotel.

Researchers used qualitative methods through observation, interviews and documentation with primary and secondary data sources. Data analysis techniques by comparing data obtained from theories, principles and ideas collected in library research are then clarified, researched, and analyzed.

The leadership role of the Summer Banjarmasin Hotel has played its role in communicating, directing and providing guidance, its role in motivating, establishing work situations, providing supervision and punishment, knowing the obstacles in motivating and ways to overcome problems that arise in providing motivation.

Suggestions in this study should be the role of the leader in providing supervision, the leader should pay more attention to it so that employees can improve discipline in completing their work. Supervision by the leader is a control for the activities of subordinates in completing tasks to get to the direction that must be achieved in order to complete the work in accordance with the time that should be.

Keywords: Leadership, Motivation.

(2)

2 PENDAHULUAN

Pembangunan Nasional adalah suatu proses perubahan suatu bangsa menuju keadaan yang lebih baik, merupakan suatu proses multimensional dan mencakup berbagai perubahan- perubahan yang penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, dimana pembangunan industri sebagai upaya untuk meningkatkan dan memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha.

Seperti dunia industri kecil maupun besar antara lain mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar- besarnya dengan menggunakan factor- faktor produksi yang dimiliki secara efisien. Untuk itu perlu didayagunakan dengan sebaiknya sumber daya manusia atau tenaga kerja untuk meningkatkan efisiensi serta pembangunan dan perkembangan dalam usaha. Salah satu faktor yang tidak boleh ditinggalkan adalah manusia. Bagaimana besarnya modal perusahaan serta modernnya peralatan yang dimiliki oleh perusahaan, pastilah masih memerlukan tenaga kerja manusia. Hotel adalah salah satu bisnis ritel, terutama di pasar hotel, di mana segmentasi pasar sasarannya terdiri dari pengunjung yang akan datang dengan berbagai cara termasuk istirahat, bisnis, liburan, pembaruan, dan sebagainya.

Pasalnya, pengunjung atau pengunjung menuntut lingkungan yang nyaman, bersih, dan mendukung. Merupakan kewajiban hotel untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap pelanggan, karena hal inilah yang menentukan kekuatan atau kelemahan sebuah hotel. Saat ini banyak hotel berbintang dan non bintang dengan kemudahan yang lebih menarik dan detail, akan menyebabkan konsumen lebih spesifik dan berulang kali melakukan pencocokan untuk mendapatkan hotel yang sesuai dengan selera dan keinginan setiap orang.

Interaksi dan kerjasama memegang peranan penting dalam suatu organisasi

karena pemimpinlah yang akan mengarahkan dan mengarahkan organisasi menuju tujuannya, yang bukan merupakan tugas yang cepat. Memang tidak mudah karena Anda harus mengenali ciri khas masing-masing rekan kerja Anda.

Bawahan sedemikian rupa sehingga mereka dapat secara efektif dan efisien memberikan dedikasi dan partisipasi.

Dengan kata lain, kualitas kepemimpinan menentukan apakah tujuan organisasi dapat dicapai atau tidak. Mengingat bahwa seorang pemimpin menggerakkan orang, bukan benda mati, masalah kepemimpinan lebih sulit untuk dilihat. Orang memiliki pendapat dan alasan, serta keunggulan dan kualitas yang unik. (Jamaludin, 2012).

Keberhasilan mengelola sumber daya manausia yang dimaksud adalah perusahaan mampu untuk menyatukan karyawan dengan pemimpin dalam rangka mencapai suatu tujuan perusahaan.

Akibatnya, perusahaan tidak hanya dapat mempertahankan atau menumbuhkan pendapatan yang ada, tetapi juga tetap seperti itu di dunia bisnis. Kemauan seorang pemimpin merupakan suatu sarana untuk mencapai tujuan. Hal ini berarti bawahan dalam memenuhi kebutuhannya tergantung pada keterampilan dan kemampuan pemimpin. Jadi, manajemen mengacu pada perilaku seseorang atau kelompok yang dapat membuka kenyataan bahwa kepemimpinan adalah suatu kemampuan, aktivitas, atau fungsi yang dimanfaatkan untuk mempengaruhi orang lain agar melakukan sesuatu guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pada suatu kegiatan, kepemimpinan merupakan upaya membantu diri sendiri atau orang lain mencapai suatu tujuan (Sutrisno, 2014).

Untuk dapat menjalankan fungsi kepemimpinan ini dengan baik, maka seorang pemimpin harus memiliki sifat kreatif, inovatif, dan komunikatif yaitu kemampuan untuk mentransfer dan menerapkan gagasan serta praktik pembauran yang berdaya guna dan berhasil guna bagi kepentingan lembaga

(3)

3 dan orang banyak. Pemimpin dalam suatu

organisasi berperan penting tidak hanya di dalam perusahaan, tetapi juga dalam berkomunikasi dengan pihak lain di luar organisasi yang sangat penting bagi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Hal ini dapat dimengerti sebab kepemimpinan mempunyai peranan sentral dalam kehidupan organisasi, di mana terjadi interaksi kerja sama antar dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan, akan selalu memerlukan kepemimpinan. Itulah sebabnya kepemimpinan dan motivasi sangat erat kaitannya, karena kebutuhan seorang pemimpin untuk membujuk orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sangat bergantung pada otoritasnya, serta metode atasan pemimpin untuk memimpin rekan-rekannya.

Namun, proses organisasi ini umumnya tidak dikenali, dilakukan secara serampangan, dan manajer tidak memperoleh pelatihan khusus untuk menangani pekerjaan dan seleksi. Hasil akhirnya, keputusan yang dibuat salah memilih orang yang seharusnya ditolak dan menolak orang yang seharusnya diterima. Kesalahan ini dapat berakibat fatal bagi organisasi.

Menuurut Susanto (2016) Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki suatu faktor yang mendorong aktivitas tersebut.

Oleh karena itu, faktor pendorong dari seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu pada umumnya adalah kebutuhan serta keinginan orang tersebut.

Apabila ia membutuhkan serta menginginkan sesuatu, maka ia terdorong untuk melakukan aktivitas tertentu untuk memperoleh apa yang dibutuhkannya.

Kebutuhan serta keinginan seseorang berbeda dengan kebutuhan serta keinginan orang yang lain. Kebutuhan dan keinginan seseorang yang berbeda-beda itu terjadi

karena proses mental yang telah terjadi dalam diri seseorang tersebut. Dengan sikap yang berbeda itu, maka motivasi untuk melakukan aktivitas dalam memanfaatkan sesuatu yang dihadapinya itu pun juga berbeda pula. Tiap perbuatan senantiasa berkat adanya motivasi.

Timbulnya motivasi dikarenakan seseorang merasakan suatu kebutuhan tertentu dan karenanya perbuatan tersebut terarah pada pencapaian tujuan tertentu (Hasibuan, 2014). Apabila tujuan telah dicapai, maka akan merasa puas. Tingkah laku yang telah memberikan kepuasan terhadap suatu kebutuhan cenderung untuk diulang kembali, sehingga menjadi lebih kuat dan lebih mantap.

Pemberian motivasi kepada para karyawan merupakan kewajiban para pemimpin, agar para karyawan tersebut dapat lebih meningkatkan volume dan mutu pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Untuk itu, seorang pemimpin perlu memerhatikan hal-hal berikut agar pemberian motivasi dapat berhasil seperti yang diharapkan, yaitu: (a) Memahami perilaku bawahan, (b) Harus berbuat dan berperilaku realistis, (c) Tingkat kebutuhan setiap orang berbeda, (d) Pemberian motivasi harus mengacu pada orang, (e) Harus dapat memberi keteladanan.

(Susanto, 2016).

Berdasarkan fakta di hotel summer banjarmasin pemimpin memiliki pengaruh yang sangat dominan terhadap efektivitas kinerja dan produktivitas karyawan, semua kegiatan atau pekerjaan yang ada di perusahaan mengacu pada komando dari pimpinan. Ketika pemimpin memberikan motivasi kepada karyawan tidak semua karyawan mampu menerima dan menjalankan motivasi yang diberikan karena adanya perbedaan sifat dan karakter dari masing-masing karyawan. Selain itu ditemukan beberapa karyawan yang terlambat datang sehingga menimbulkan kurang disiplinnya karyawan terhadap waktu.

Dari tingkat Absensi pada Hotel Summer Banjarmasin, maka dapat dilihat

(4)

4 adanya peningkatan terhadap absensi

karyawan. Absensi yang dilakukan para karyawan tersebut karena kemungkinan disengaja akibat kurangnya semangat dan gairah kerja karyawan. Hal tersebut menjadikan tugas-tugas kantor pun menjadi tersendat. Berdasarkan masalah- masalah tersebut pemimpin mempunyai peranan yang sangat penting dalam memotivasi kerja para karyawannya agar lebih giat dan lebih mematuhi peraturan yang berlaku ditempat bekerja.

Untuk mengatasi semua kendala tersebut maka diperlukan adanya perencanaan sumber daya manusia terhadap “Peran Kepemimpinan Dalam Memotivasi Karyawan Hotel Summer Banjarmasin”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan pada studi ini adalah metode kualitatif.

Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.

1) Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan semua data atau keadaan subjek atau objek penelitian kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung pada saat ini dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya dan dapat memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah.

2) Library Research (kepustakaan) Adalah melakukan penelitian kepustakaan atau studi literatur dengan mempelajari buku-buku ilmiah, atau tulisan-tulisan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.

Analisis data dilakukan dengan berpedoman pada data yang diperoleh dari

field research (penelitian lapangan) dari data yang telah terkumpul penulis mencoba menelaahnya dengan menggunakan dasar teori sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang kemudian dituangkan / dibuat ke dalam penulisan skripsi ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis dan pembahasan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah peran kepemimpinan dalam memotivasi karyawan hotel summer banjarmasin.

Peran kepemimpinan adalah perilaku yang diharapkan oleh seorang karyawan sesuai kedudukannya sebagai seorang pemimpin.

Sedangkan definisi kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan seorang pemimpin untuk menggerakan karyawan dengan membimbing dan mempengaruhi kinerja karyawan untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang diharapkan.

1. Peran Kepemimpinan Dalam Memotivasi Karyawan Hotel Summer Banjarmasin

Kepemimpinan merupakan

kemampuan seorang pemimpin yang dapat memengaruhi orang lain agar bergerak sesuai dengan kehendak pemimpin yang mengarah pada pencapaian tujuan yang telah ditentukan dalam perusahaan.

Kepemimpinan juga mempunyai peran terhadap motivasi kerja karyawan yaitu dengan adanya pemimpin dapat mengarahkan karyawan menuju pencapaian tujuan perusahaan, mendorong karyawan untuk bersinergi terhadap pekerjaan, meningkatkan kinerja menjadi lebih baik dari sebelumnya dan memberikan rasa tanggung jawab serta loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan.

2. Kendala Atau Hambatan Yang Dihadapi Pemimpin Dalam Memotivasi Karyawan Hotel Summer Banjarmasin

Dalam suatu perusahaa pemberian suatu dorongan atau motivasi kepada karyawan merupakan

(5)

5 suatu kebijakan yang harus

dilaksanakan pimpinan dalam mendukung keberhasilan perusahaan yang akan bermuara pada terwujudnya produktivitas kerja yang tinggi. Namun untuk mencapai hal tersebut tidaklah mudah, karena terdapat hambatan- hambatan yang muncul yang dihadapi pimpinan untuk dicari pemecahannya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di Pada hotel summer banjarmasin. Adapun kendala atau hambatan yang dihadapi pemimpin dalam memotivasi kerja karyawannya. Hal ini bisa dilihat dari hasil wawancara dengan hotel summer banjarmasin sebagai berikut:

“Berbicara tentang masalah dan kendala, kita semua pasti dihadapkan pada masalah-masalah dalam keseharian kita dalam hidup ini. Jadi dalam pemberian motivasi pastilah ada masalah dan kendala, seperti perbedaan sifat dan karakter, dimana memotivasi tiap orang akan berbeda caranya, seperti memotivasi orang yang memiliki skill akan lebih sulit dari karyawan yang biasa-biasa saja.

Adapun kurang terbukanya karyawan, dimana masih kurang terbukanya karyawan untuk mengungkapkan apa yang menjadi permasalahan yang dihadapi karyawan menjadi hambatan yang harus diatasi pimpinan. Karena permasalahan yang dihadapi karyawan baik berasal dari dalam diri karyawan sendiri maupun dari luar diri karyawan dalam bekerja akan berdampak pada menurunnya produktifitas kerja karyawan.

Sudah menjadi kewajiban pemimpin untuk menjalankan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin dengan baik dan benar, termasuk dalam hal memberikan motivasi kepada karyawannya. Dengan

begitu pemimpin berusaha mencari solusi untuk mengatasi hambatan- hambatan dalam memberikan motivasi untuk dapat lebih meningkatkan produktivitas kerja karyawannya.

Untuk mengatasi karyawan yang memiliki skill lebih tinggi di sini pemimpin dalam memotivasi berupa memberikan rasa kebanggaan dan kepercayaan diri kepada karyawan, yaitu dengan cara memberikan kesempatan untuk pengambilan sebuah keputusan yang ada di dalam perusahaan. Sedangkan kepada karyawan yang mempunyai skill rendah, pemimpin akan memberikan contoh dan arahan kepada karyawan dalam hal penyelesaian pekerjaan.

Dengan cara seperti itu kendala pemimpin dalam hal memotivasi karaywan yang memiliki skill tinggi maupun skill rendah akan dapat teratasi.

Dengan adanya berbagai masalah yang dihadapi oleh karyawan,

pemimpin disini akan

mengklasifikasikan atau menggolongkan terlebih dahulu jenis permasalahan karyawan. Sehingga diketahui apa penyebab permasalahan tersebut. Dengan mengetahui masalah tersebut pemimpin bisa tahu apa penyebab dan solusi yang tepat agar karyawan dapat bekerja dengan lebih baik lagi.

Usaha-usaha untuk

menyelesaikan masalah karyawan tidak hanya diberikan dengan hukuman atau nasehat tetapi dengan dilakukan pendekatan dari hati ke hati tentang masalahnya, apakah menyangkut masalah kantor atau masalah rumah tangganya, kemudian sama-sama mencari solusinya yang tepat untuk masalahnya. Selain itu pengarahan juga penting dilakukan untuk

(6)

6 memberikan kesadaran kepada

karyawan bahwa organisasi dimana ia bekerja juga merupakan tanggung jawabnya bukan hanya pimpinannya.

Adanya komunikasi antar pemimpin dan karyawan dapat membuat hubungan interpersonal yang baik, sehingga karyawan dapat mengutarakan segala permasalahannya dengan terbuka. Hal-hal yang dilakukan pemimpin dalam menjalin komunikasi yang baik misalnya mengajak bawahan mengutarakan masalahnya secara terbuka dari hati ke hati, dengan mencari tahu apakah masalah lainnya, sehingga dapat dicari solusinya. Selain itu dengan diadakannya rapat dapat membangun komunikasi antar pimpinan dengan pimpinan, pimpinan dengan bawahan dan bawahan dengan bawahan.

PENUTUP

1. Peran kepemimpinan

hotel summer banjarmasin telah melakukan perannya dalam berkomunikasi, mengarahkan dan memberikan bimbingan, perannya dalam memotivasi, pembentukan situasi kerja, pemberian pengawasan dan hukuman, mengetahui kendala- kendala dalam memotivasi serta cara- cara mengatasi permasalahan yang timbul dalam pemberian motivasi.

2. Adapun kendala yang

dihadapi pemimpin dalam memotivasi kerja karyawan, yaitu setiap karyawan mempunyai tipe dan karakter yang berbeda-beda dari setiap orang. Seperti dikatakan juga memotivasi karyawan yang memiliki skill memang lebih sulit dibanding karaywan yang biasa-biasa saja, itu dikarenakan tingkat dan pola pikir mereka berbeda antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Alex, N. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung.: Pustaka setia.

Ancok, D. (2012). Psikologis Kepemimpinan Dan Inovasi . Jakarta: Erlangga.

Arikunto. (2016 ). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Jakarta:

Rhineka Cipta.

Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, . Jakarta: Rineka Cipta.

As’ad. (2011). Seri Ilmu Sumber Daya Manusia . Yogyakarta: Liberty.:

Psikologi Industri. Edisi IV.

Azwar, S. ( 2011 ). Sikap Manusia Teori dan Pengukuran. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Basu Swasta, D. d. (2011). Manajemen Pemasaran Moderen. Liberty, Yogyakarta.

Fahmi, I. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep Dan Kinerja. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Handoko, T. H. (2016). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Hasibuan, M. S. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

indonesia, D. P. (2018). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Kotler, P. (2013). Manajemen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. . Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Manullang. (2015). Dasar- Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

(7)

7 Martoyo. (2011). Kepemimpinan Yang

Efektif. Yogyakarta: UGM.

Nawawi, H. (2015). Manajemen Sumber daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif. . Yogyakarta: UGM Press.

Susanto, A. (2016 ). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.

Sutarto. (2012). Ajar Manajemen Pelatihan. Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Sutrisno, E. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama.

Jakarta: Kencana.

Tjiptono, F. (2016). Manajemen Jasa.

Yogyakarta. : Andi Offset.

Suganda, T. R. (2018). Event Sudy: Teori dan Pembahasan Reaksi Pasar Modal Indonesia. Malang: Seribu Bintang.

Sugiyono. 2011, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualititatif dan R & D, Bandung. Alfbeta.

Simamora. H 2017, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi ke Dua Bagian Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta

Santoso, dan Tjiptono. 2011, Pengukuran Kepuasan, Gramedia. Jakarta Tjutju Yuniarsih, Suwatno (2016),

Manajemen Sumber Daya Manusia Teori, Aplikasi, Dan Isu Penelitian, (Bandung: Alfabeta).

Jurnal:

Abdullah, A. W. (2019). Peran keteladanan pendidik dalam perilaku belajar mahasiswa. Jurnal Ilmiah Iqra', 13 (1) , 13-25.

Alfajar, Lukman Hakim. (2014). Upaya Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar

Negeri Sosrowijayan. Skripsi.

Yogyakarta: FKIP PGSD UNY.

Bianca, Okky Camilla (2017). “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Pada Cv. Karya Hidup Sentosa Di Yogyakarta).”

Skripsi. Yogyakarta: Negeri Yogyakarta.

Heriyanto, and Siti Noor Hidayati (2016).

“Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai”. Jurnal Maksipreneur Fakultas Ekonomi Universitas Proklamasi 45 6, no. 1

Joey L. D Hakim (2014). “Peran

Kepemimpinan Dalam

Memotivasi Karyawan Pada Cv.

Citra Gemilang Tenggarong”.

Jurnal Administrasi Negara. 4(1), 2405.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

[Online] Available at:

http://kbbi.web.id/dengan [Diakses 22 Mei 2021].

Nasution, Mutia Imanda. “Peran

Kepemimpinan Dalam

Memotivasi Kerja Karyawan Di Bank Syariah Mandiri Acf Medan.” Skripsi. Sumatera Utara Medan: Universitas Islam Negeri, 2018.

Nurgiyantoro, Burhan, Gunawan dan Marzuki. (2014). Statistik Terapan : Untuk Penelitian Ilmu- Ilmu Sosial. Cetakan Ketiga (Revisi). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Putra, Jaya “Peran kepemimpinan dalam Organisasi”.http://jayaputra21.c o.id, di akses pada tanggal 04 April 2020.

Nuralfiah, Siti “Manusia sebagai khalifah.”

https://sitinuralfiah.com, di akses pada Tanggal 05 April 2020.

(8)

8 Siana, Pengertian Peran,

https://www.artikelsiana.com, diakses pada tanggal 15 Agustus 2020.

Tio Revi Suganda, Sri Ambarawati dan Tri Astuti. 2018. Pengaruh Skeptisme Profesional, Independensi dan Pengalaman Auditor terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Fraud. Jurnal Liquidity. Vol. 7 No. 1.

Ulfah, Sofiana (2018). “Analisis Gaya

Kepemimpinan Dalam

Meningkatkan Motivasi Kerja Pegawai Di Bank Bni Syariah Kc Yogyakarta” Skripsi.

Purwokerto: IAIN Purwokerto

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh variabel kepemimpinan terhadap variabel motivasi kerja karyawan di Hotel Trio Bandung dapat dilihat dari nilai korelasi antara kepemimpinan dengan motivasi, yaitu sebesar

Sedangkan yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan transformasional adalah kemampuan seorang pemimpin yang “memotivasi kita untuk berbuat lebih daripada apa yang

orang.Jadi otokratis berarti berkuasa sendiri secara mutlak ( centre of authority ). 2 Kepemimpinan otokratis merupakan kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang

Setelah memahami kebutuhan bawahannya, maka seorang pemimpin akan dapat menentukan cara yang tepat untuk dipakai dalam memotivasi bawahannya agar terciptanya prestasi kerja

Jika keseimbangan bergeser, misalnya seorang pemimpin yang sangat jago dalam memotivasi timnya dimana ini adalah fungsi dari kepemimpinan, namun

Penulisan ini dilaksanakan dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif atau kepustakaan (library research) dengan judul Kepemimpinan Orangtua dalam

Hal ini sesuai dengan pengertian kepemimpinan, Keberhasilan suatu kegiatan operasional tidak lepas dari peran seorang pemimpin yang melakukan koordinasi dalam menyelesaikan

Selain hal tersebut yang harus dilakukan oleh Manajemrn Hotel Summer untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan, adalah sebagai berikut : 1 Gajih/upah yang layak atau sesuai dengan